Kandooshi interjeksi Setsuzokushi konjungsi

22 2. Teido no fukushi berfungsi turutama menerangkan tingkat, taraf, kualitas atau derajat keadaan yoogen yang ada pada bagian berikutnya. Contoh : sukoshi samui agak dingin, taihen sinsetsu da sangat baik hati, kanari takai agak mahal, kanari hakkiri mieru terlihat agak jelas, zutto izen no koto da kejadian dulu kala. 3. Chinjutsu no fukushi adalah fukushi yang memerlukan cara pengucapan khusus, disebut juga jojutsu no fukushi atau koo’o no fukushi. Misalnya : kesshite makenai sama sekali tidak akan kalah, doozo ohairi kudasai silahkan masuk, ororaku ame ga furu daroo mungkin hujan akan hujan, massaka sonna koto wa arumai masa ada hal serupa itu.

7. Kandooshi interjeksi

Dalam Sudjianto menurut Shimizu Yoshiaki 2000:50, Kandooshi adalah kelas kata yang tidak dapat berubah bentuknya, tidak dapat menjadi subjek, keterangan ataupun konjugasi. Namun kelas kata ini dengan sendirinya dapt menjadi sebuh bunsetsu walaupun tanpa bantuan kelas kata lain. Dalam bahasa jepang modern kondooshi terdiri dari tiga macam yaitu : 1. Kandooshi yang menyatakan rasa haru aa, aru, oyaoya, chikushoo, hatena, are, dore 2. Kandooshi yang menyatakan panggilan moshi, kore, kora, nee, saa, haru 3. Kandooshi yang menyatakan jawaban hai, iie, un. 23

8. Setsuzokushi konjungsi

Setsuzokushi adalah kelas kata yang dapat mengalami perubahan bentuk tapi tidak dapat menjadi subjek, objek, predikat ataupun kata yang menerangkan kata lain. Setsuzokushi berfungsi menyambungkan suatu kalimat dengan kalimat lainnya atau menghubungkan bagian kalimat dengan kalimat lain. Jenis-jenis Setsuzokushi dalam Sudjianto menurut Hirai Masao 1989:156-157 : 1. Heiretsu no setsuzokushi yaitu setsuzokushi yang dipakai pada saat menunjukan sesuatu yang berderet dengan yang lainnya yang ada pada bagian sebelumnya. Setsuzokushi yang termasuk kelompok ini misalnya : mata, oyobi dan narabini. 2. Gyakusetsu no setsuzokushi yaitu setsuzokushi yang dipakai pada saat menunjukan sesesuatu yang ada pada bagian berikutnya yang tidak sesuai, tidak pantas, atau bertentangan dengan sesuatu yang ada pada bagian sebelumnya. Setsuzokushi yang termasuk kelompok ini misalnya :daga, ga, shikamo, shikashi, tadashi, keredo, dakedo, demo, desu ga, tokoroga, tawa ie, sorenanoni, soreni shitemo dan mottomo. 3. Jusetsu no setsuzokushi adalah setsuzokushi yang dipakai pada saat menunjukan hasil, akibat, atau kesimpulan yang ada pada bagian berikutnya bagi sesuatu yang ada pada bagian sebelumnya yang menjadi sebab-sebab atau alasan. Setsuzokushi yang termasuk kelompok ini misalnya : dakara, sorede, soreyue, shitagatte, sokode, suruto, soosuruto dan sooshite. 4. Tanka no setsuzokushi yaitu setsuzokushi yang dipakai pada saat mengembangkan atau menggabungkan sesuatu yang ada pada bagian berikutnya dengan sesuatu yang ada pada bagian sebelumnya. Setsuzokushi yang termasuk 24 kelompok ini misalnya : soshite, sorekara, soreni, sarani, mashite, awasette, dan lain-lain. 5. Hotetsu nosetsuzokushi yaitu sestuzokushi yang dipakai pada saat menambahkan penjelasan atau rincian berkenaan dengan sesuatu yang ada pada bagian sebelumnya. Setsuzokushi yang termasuk kelompok ini misalnya : tsumari, sunawachi, tatoeba, nazenara, tadashi, dan mottomo. 6. Sentaku no setsuzokushi yaitu setsuzokushi yang dipakai pada saat menyatakan pilihan antara sesuatu yang ada pada bagian sebelumnya dan yang ada pada bagian berikutnya. Setsuzokushi yang termasuk kelompok ini misalnya : matawa, aruiwa, soretomo, dan naishiwa. 7. Tenkan no setsuzokushi yaitu setsuzokushi yang dipakai pada saat mengganti atau mengubah pokok pembicaraan. Setsuzokushi yang termasuk kelompok ini misalnya : tokorode, tokini, tsugini, dewa.

9. Jodooshi verb bantu