Kata Kerja Verb Kata Benda Nomina

26 Jenis-jenis Joshi 1. Kakujoshi adalah joshi yang pada umumnya dipakai setelah nomina untuk menunjukan hubungan antara nomina tersebut dengan kata lain. Joshi yang termasuk kelompok ini adalah ga, no, o, e, to, yori, kara, de, dan ya 2. Setsuzokujoshi adalah joshi yang dipakai setelah yoogen atau setelah jodooshi untuk melanjutkan kata yang ada sebelumnya terhadap kata-kata yang ada pada bagain berikutnya. Joshi yang termasuk kelompok ini adalah ba, to, keredo, keredomo, ga, kara, shi, temo, te, nagara, tari, noni dan node. 3. Fukujoshi adalah joshi yang dipakai setelah berbagai macam kata. Joshi yang termasuk kelompok ini adalah wa, mo, demo, shika, made, bakari, dake, hodo, kurai, nado, ka, nari, yara, sae dan zutsu. 4. Shuujoshi adalah joshi yang pada umumnya dipakai setelah berbagai macam kata benda pada bagian akhir kalimat untuk menyatakan suatu pernyataan, larangan, seruan, rasa haru, dll. Joshi yang termasuk kelompok ini adalah ka, kashira, na, naa, zo, tomo, yo, ne, wa, no, dan sa.

2.2.2. Jenis Kata Bahasa Indonesia

1. Kata Kerja Verb

Menurut Chaer, 2006:93 bahwa kata kerja atau verba adalah jenis kata yang menyatakan suatu perbuatan. Kata kerja dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : a. Kata kerja transitif: Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang selalu diikuti oleh unsur subjek, contoh : membeli, membunuh memotong, dll. Dilihat dari segi bentuknya kata kerja transitif dapat dibagi menjadi 2 27 bentuk, yaitu: Kata kerja transitif berimbuhan dan kata kerja transitif tak berimbuhan. b. Kata kerja intransitif: Kata kerja intransitif ialah kata kerja yang tidak memerlukan pelengkap. Seperti kata tidur untuk contoh kalimat berikut: saya tidur, pada kalimat tersebut kata tidur yang berposisi sebagai predikat P tidak lagi diminta menerangkan untuk memperjelas kalimatnya, karena kalimat itu sudah jelas. Di dalam Bahasa Indonesia Chaer,2006:94 ada 2 dasar dalam pembentukan verba, yaitu dasar yang tanpa afiks tetapi telah mandiri karena telah memiliki makna, dan bentuk dasar yang berafiks atau turunan. dari bentuk verba ini dapat dibedakan menjadi : 1. Verba Dasar Bebas: ialah verba yang beruba morfem dasar bebas, misalnya: duduk, makan, mandi, minum, dll. 2. Verba Turunan: ialah verba yang telah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan proses atau berupa paduan leksem. Beberapa bentuk verba turunan : 1. Verba berafiks : berbuat, terpikirkan, dll. 2. Verba bereduplikasi : bangun-bangun, ingat-ingat, dll. 3. Verba berproses gabungan : bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, dll. 4. Verba majemuk : cuci mata, cuci tangan, dll. 28

2. Kata Benda Nomina

Kata benda nomina adalah kata-kata yang merujuk pada pada bentuk suatu benda, bentuk benda itu sendiri dapat bersifat abstrak ataupun konkret Chaer, 2006:86. Dalam bahasa Indonesia kata benda nomina terdiri dari beberapa jenis, sedangkan dari proses pembentukannya kata benda terdiri dari 2 jenis, yaitu : 1. Kata Benda Nomina Dasar: Kata benda dasar atau nomina dasar ialah kata-kata yang yang secara konkret menunjukkan identitas suatu benda, sehingga kata ini sudah tidak bisa lagi diuraikan ke bentuk lainnya. Contoh : buku, meja, kursi, radio, dll. 2. Kata Benda Nomina Turunan: Nomina turunan atau kata benda turunan ialah jenis kata benda yang terbentuk karena proses afiksasi sebuah kata dengan kata atau afiks. Proses pembentukan ini terdiri dari beberapa bentuk, yaitu : 1. Verba + -an contoh: Makanan. 2. Pe- + Verba contoh: Pelukis. 3. Pe- + Adjektiva contoh: Pemarah, Pembohong. 4. Per- + Nomina + -an contoh: Perbudakan

3. Kata Sifat