Proses Komunikasi Massa. Kerangka Teori

2.1.2. Proses Komunikasi Massa.

Proses komunikasi massa tentunya berbeda dengan proses komunikasi tatap muka, karena sifat komunikasi massa yang melibatkan banyak orang sehingga proses komunikasinya sangat kompleks dan rumit. Menurut Wilbur Schramm, mengatakan bahwa untuk berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi, minimal di perlukan tiga unsurkomponen yaitu Source, Message dan destination. Harold D. Lasswell, seorang ahli politik di Amerika Serikat mengemukakan suatu ungkapan yang sangat terkenal dalam terori dan penelitian komunikasi massa. Ungkapan tersebut merupakan suatu formula dalam menentukan scientific study dari suatu proses komunikasi massa dengan menjawab pernyataan- pernyataan sebagai berikut : who siapa, says what berkata apa, in which channel melalaui saluran apa, to whom kepada siapa dan with what effect dengan efek apa Ardianto, 2004 : 33. Selain komponen-komponen yang telah di uraikan oleh Harold D. Lasswell, masih tampak di perlukannya komponen lain sebagai persyaratan yang melengkapai terjadinya suatu proses komunikasi massa. Untuk membadingkan antara formula Laswell dengan formula lainnya , selanjutnya akan di kemukakan oleh Cloude D. Shannon dan Warren Weaver dalam bukunya ā€¯Theories of Mass Communicationā€¯ digambarkan sebagai proses linier dan searah. Pesan diumpamakan mengalir dari sumber informasi information Source melalui beberapa komponen sehingga menuju ke komunikan. Berikut gambar proses komunikasi massa yang diciptakan Shannon dan Weaver : Gambar 2.1 Proses Komunikasi Massa Sumber : Ardianto dkk, 2004 : 35 Sumber informasi Information Source Transmitter Noise Penerimaan Receiver Tujuan Destination Dari gambar diatas menunjukkan bahwa sumber informasi information Source menciptakan sebuah pesan message untuk dikomunikasikan. Pesan terdiri atas kata-kata lisantulisan, gambar, masik,dll diubah ke dalam bentuk sinyal signal oleh pemancar transmitter sesuai dengan saluran yang digunakan. Pesan dapat di terima diteruskan melalui saluran kepada penerima receiver. Kemudian penerima menyusun kembali sinyal tersebut menjadi sebuah pesan sehingga sampai kepada tujuan destination. Sementara itu dalam perjalanannya, sinyal memiliki potensi untuk terganggu oleh berbagai sumber gangguan noise source yang ada di sekitarnya misalnya pada saat yang bersamaan dalam saluran yang sama muncul terlalu banyak sinyal. Hal ini akan mengakibatkan adanya perbedaan antara sinyal yang dikirm dengan sinyal yang diterima. Dengan demikian dapat diartikan oleh pesan yang dikirm oleh sumber, yang kemudian disusun kembali oleh penerima sehingga mencapai tujuan tidak selalu memiliki makna yang sama. Menurut McQuail 1992:33, proses komunikasi massa terlihat berproses dalam bentuk Bungin, 2008: 74-75: 1. Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala yang besar. Dengan kata lain, setiap informasi yang disebarkan dengan jumlah luas maka akan diterima oleh massa yang besar. 2. Proses komunikasi massa juga dilakukan melalui satu arah, yaitu komunikator ke komunikan. Kalau terjadi interaktif diantara mereka maka prose komunikasi balik yang disampaikan oleh komunikan ke komunikator sifatnya sangat terbatas, sehingga tetap saja didominasi oleh komunikator. 3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris di antara komunikator dan komunikan, sehingga menyebabkan komunikasi yang terjadi diantara mereka berlangsung datar dan sementara. Namun kalau terjadi kondisi emosional maka komunikasi yang terjadi bersifat sementara dan tidak berlangsung lama. 4. Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal nonpribadi dan tanpa nama. Artinya proses ini menjamin bahwa komunikasi massa sulit diidentifikasi siapa pengerak dan menjadi motor dalam sebuah massa. 5. Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan hubungan-hubungan kebutuhan dimasyakat.

2.1.3. Peran Media Massa.