Analisis Univariat. Analisis Bivariat. Uji Hipotesis dengan chi-kuadrat.

Dalam penelitian korelasional, tahapan analisis data berfungsi untuk mengamati adanya kemungkinan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Penelitian yang bersifat menjelaskan hubungan sebab akibat, dengan kata lain harus membuktikan hipotesis tentang hubungan kausal sering pula harus ditempuh dengan member interprestasi terhadap adanya korelasi antar variabel Suwardi, 1998:123. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis data secara univariat dan bivariat serta uji Hipotesis dengan Rumus chi-kuadrat Kriyantono, 2008 : 166.

a. Analisis Univariat.

Analisis Univariat adalah analisis terhadap satu variabel. Jenis analisis ini dilakukan untuk riset deskriptif dan menggunakan statistik deskriptif. Hasil perhitungan statistik ini nantinya merupakan dasar bagi perhitungan analisis berikutnya, misalnya untuk menghitung hubungan antarvariabel.

b. Analisis Bivariat.

Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh bebas dan variabel terpengaruh takbebas. Hubugan antarvariabel ini mempuyai beberapa kemungkinan: 1. Simetris. Ada hubnungan tetapi sifat hubungan adalah simetris, yaitu tidak saling mempengaruhi. Perubahan pada variabel satu tidak disebabkan oleh variabel lainnya. Misalnya pilihan acara televisi tidak disebabkan oleh kepemilikan pesawat televisi. 2. Dua variabel mempuyai hubungan dan saling mempengaruhi timbale-balik 3. Asismetris. Sebuah variabel memengaruhi variabel lain atau sebuah variabel berubah disebabkan variabel yang lain.

c. Uji Hipotesis dengan chi-kuadrat.

Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah hipotesis nol. Hipotesis nol sering disebut juga sebagai hipotesis tidak ada perbedaan the hypothesis of no difference. Disebut demikian karena hipotesis ini menjelaskan `tidak adanaya perbedaan` antara parameter dengan statistik. Namun secara umum yang dimaksud dengan `tidak adanaya hubungan` ini anatar variabel satu dengan lainnya. H0 adalah alternative logis dari hipotesis alternative Ha begitu pula sebaliknya Kriyantono, 2008 : 32. Pada penelitian ini hipotesisnya adalah sebagai berikut: Ha : ada pengaruh antara website komisi pemilihan umum terhadap pembentukan pemilih cerdas pada pemilu 2014 di lingkungan mahasiswa FISIP USU. H0 : Tidak ada pengaruh antara website komisi pemilihan umum terhadap pembentukan pemilih cerdas pada pemilu 2014 di lingkungan mahasiswa FISIP USU. Kemudian untuk menguji suatu hipotesis, peneliti menggunakan rumus chi-square chi-kuadrat. Chi-square adalah teknik statistik yang memungkinkan periset menilai probabilitas dalam memperoleh perbedaan frekuensi yang nyata yang diteliti dengan frekuensi yang diharapkan dalam kategori-kategori tertentu sebagai akibat dari kesalahan sampling. Uji hipotesis dengan chi-square dapat digunakan untuk menguji lebih dari satu variabel. Chi-square bermanfaat untuk mengetahui apakah dua variabel yang diteliti saling ketergantungan? Atau apakah ada perbedaan antarvariabel yang satu dengan lainnya terhadap aspek yang diteliti? Kriyantono, 2008: 187-188 . Rumus chi-square: � 2 = ∑ 2 � − � ℎ � ℎ ���������� ∶ � 2 = ����� �ℎ� − ������� � = ��������� ���� ��������ℎ � ℎ = ��������� ���� ��ℎ������� Dimana : I. Jika nilai r α maka tidak ada hubungan antara variabel antara independent dengan variabel dependent α = 0.05. II. Jika nilai r α maka ada hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent α = 0.05. Atau I. Jika � 2 hitung ≤ � 2 tabel maka Ho di terima dan Ha di tolak. II. Jika � 2 hitung ≥ � 2 tabel maka Ho di tolak dan Ha di terima. Dalam melakukan pengujian hipotesis penelitian, terlebih dahulu akan dihitung derajat kebebasan db dari hasil tabulasi silang antara kedua variabel penelitian. Adapun penghitungan derajat kebebasan adalah sebagai berikut: db = b – 1 k – 1 keterangan: db = derajat kebebasan. b = baris. k = kolom. Setelah dilakukan pengujian hipotesis nol dengan chi-square, maka selanjutnya akan di hitung frekuensi harapan. Dengan rumus: Frekuensi Harapan = jumlah frekuensi baris x jumlah frekuensi kolom jumlah total sampel . Kemudian apabila � 2 hitung dan derajat kebebasan telah di ketahui, maka dilakukan pengujian signifikansi chi – square chi-kuadrat, yaitu dengan mengkonsultasikan nilai tersebut dengan tabel nilai chi- square atas dasar signifikansi 0,05. Ketentuan untuk menguji taraf signifikansinya α yaitu dengan menentukan probability level r , kemudian apabila r lebih kecil atau sama dengan α, maka hasilnya signifikan. Taraf signifikan α 0,05 menunjukan bahwa periset mempuyai 5 kesempatan untuk membuat keputusan yang salah mengenai penolakan H0 dan menerima Ha.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dalam bab ini merupakan uraian dari data hasil penelitian yang dimulai dari proses pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan telah di peroleh besar sampel sebesar 97 orang. Adapun teknik penarikan sampelnya telah di jelaskan pada Bab III, peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dan tingkat kepercayaan 90. Setelah di perolehnya jumlah sampel, peneliti menyebarkan kuesioner yang telah disusun sesuai variabel-variabel di dalam penelitian. Peneliti di dalam penyebaran kuesioner tidak bertemu langsung dengan responden, tetapi dengan menggunakan relawan. Pemilihan relawan ditunjuk sebanyak satu orang dari setiap jurusan. Penyebaran kuesioner disebarkan kepada seluruh mahasiswa FISIP USU yang telah tercatat sebagai pemilih ke seluruh jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Setelah 97 data terkumpul kemudian diolah dan dimasukan ke dalam table frekuensi dan table silang dimana hasil penelitian tersebut dapat dibagi sebagai berikut:

4.1.1 Analisis Univariat

Data yang sudah diklasifikasikan diolah dan ditampilkan terlebih dahulu dengan tabel frekuensi dan dianalisis secara univariat seperti pada tabel-tabel dibawah ini: Tabel 4.1 distribusi sampel berdasarkan usia di lingkungan mahasiswa FISIP USU. No Usia Frekuensi 1 ≤20 56 58 2 20 41 42 Jumlah 97 100