2.1.7. Sikap.
Definisi sikap menurut L.L Thursione 1946, sikap adalah tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan
objek psikologis. Objek psikologi disini meliputi: symbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya. Sedangkan menurut Zimbardo dan
Ebbesen, sikap adalah suatu predisposisi keadaan mudah terpengaruh terhadap seseorang, idea tau objek yang berisi komponen-komponen
cognitive, affective, behavior. Travers, Gagne dan Cronbach 1977 sependapat bahwa sikap
melibatkan tiga komponen yang saling berhubungan, yaitu: 1. Komponen kognitif. Berupa pengetahuan, kepercayaan atau pikiran yang
didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan objek. 2. Komponen afektif. Menunjukan pada dimensi emosional dari sikap, yaitu
emosi yang berhubungan dengan objek. Disini objek dirasakan menyenangkan atau tidak menyenangkan.
3. Komponen behavior atau konatif melibatkan salah satu presdisposisi untuk bertindak terhadap objek. Komponen ini dipengaruhi oleh komponen kognitif
yang berhubungan dengan kecenderungan untuk bertindak Ahmadi, 2007 : 150-151.
2.1.7.1. Ciri-ciri Sikap.
Adapun ciri-ciri sikap adalh sebagai berikut: 1. Sikap itu dipelajari learnability.
Sikap merupakan hasil belajar ynag perlu dibedakan dari motif-motif psikologi lainnya. Beberapa sikap dipelajari tidak sengaja dan tanpa
kesadaran kepada sebagian individu. 2. Memiliki kestabilan stability.
Sikap bermula dari dipelajari, kemudian lebih kuat, tetap dan stabil melalui pengalaman.
3. Personal-societal significance.
Sikap melibatkan hubungan antara seseorang dan orang lain dan juga antara orang dan situasi.
4. Berisi kognisi dan afeksi. Komponen kognisi dari pada sikap adalah berisi informasi yang factual.
5. Approach-avoidance directionality.
Bila sesorang memiliki sikap yang favorable terhadap sesuatu objek, mereka akan mendekati dan membantunya, sebaliknya bila seseorang memiliki sikap
unfavorable, mereka akan menghindarinya Ahmadi, 2009: 164. Sedangkan ciri-ciri sikap menurut Eiser 1986, dalam Sobur, 2003 :
1. Sikap merupakan pengalaman subjektif. Pernyataan seseorang mengenai sikapnya merupakan kesimpulan dari
pengamatannya atau perilakunya sendiri. 2. Sikap dapat diungkapkan melalui bahasa.
Sikap dapat diungkapkan sampai batas-batas tertentu tanpa kata-kata, namun konsep sikap akan sangat miskin jika diterapkan pada spesies yang tidak bisa
berbicara. Bahasa sehari-hari penuh dengan kata-kata yang mengandung unsur penilaian.
3. Sikap dikomunikasikan kepada orang lain. Sikap tidak hanya bisa dipahami, namun juga diungkapkan sedemikian rupa
sehingga bisa ditangkap dan dimengerti oleh orang lain. Mengungkapkan sikap adalah tindakan sosial yang berlandaskan asumsi bahwa ada pendengar
yang bisa memahami. Bagaimana kehadiran, jenis, dan jumlah pendengar memengaruhi merupakan pertanyaan empiris.
4. Sikap mengandung aspek evaluatif. 5. Sikap mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan.
2.1.7.2. Fungsi sikap dan Sumber Sikap.
Fungsi sikap dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu: 1. Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri. Bahwa sikap adalah
sesuatu yang bersifat communicable, artinya sesuatu yang mudah menjalar, sehingga mudah pula menjadi milik bersama.
2. Sikap sebagai alat pengatur tingkah laku. Maksudnya pengaturan sebuah tingkah laku terjadi karena adanya pertimbangan yang terletak diantara
perangsang dan rekasi seperti pertimbangan yang erat hubungannya dengan tujuan hidup, peraturan dan sebagainya.
3. Sikap sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman. Dalam hal ini perlu dikemukakan bahwa manusia di dalam menerima pengalaman-pengalaman
dari dunia luar sikapnya tidak pasif, tetapi diterima secara aktif, artinya semua pengalaman yang berasal dari luar tidak semuanya diterima begitu saja
namun ditinjau dari apakah pengalaman-pengalaman itu mempuyai arti baginya.
4. Sikap sebagai bentuk penyataan kepribadian. Sikap merupakan pencerminan pribadi seseorang, ini karena sikap tidak pernah terpisah dari pribadi yang
mendukung. Oleh karena itu dengan melihat sikap-sikap pada objek tertentu, sedikit banyaknya orang dapat mengetahui kepribadian seseorang Ahmadi,
2009: 165-167. Sikap seseorang terbentuk dari tiga sumber utama. Pertama, pengalaman
pribadi. Sikap merupakan hasil pengalaman yang menyenangkan atau menyakitkan dengan objek sikap. Kedua yaitu pemindahan perasaan yang
menyakitkan. Pemindahan secara tidak sadar mengalihkan perasaan yang menyakitkan terutama permusuhan jauh dari objek yag sebenarnya pada
objek lain yang “lebih aman”. Ketiga yaitu pengaruh sosial. Kelompok, lembaga, media serta lingkungan yang terdekat dengan seseorang berperan
dalam pembentukan sikap seseorang.
2.1.7.3. Pembentukan dan Perubahan Sikap.