KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI
BAB 4 KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI
A. KONSEP MOL
Hukum Proust (Ketetapan Perbandingan):
Suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur Mol (n) adalah satuan internasional untuk menyatakan jumlah zat. Mol dapat dirumuskan dengan: penyusunnya selalu tetap.
Hukum Dalton (Perbandingan Berganda)
massa unsur A massa molekul AB
n = atau n = Jika unsur A dan unsur B membentuk lebih dari satu Ar unsur A Mr molekul AB macam senyawa, maka untuk massa unsur A yang
Dalam 1 mol zat terdapat 6,02 x 10 23 partikel. Jumlah tetap, massa unsur B dalam senyawanya berbanding sebagai bilangan bulat sederhana. partikel zat dirumuskan dengan:
Jumlah partikel = n × 6,02 × 10 23 2. Hukum-hukum Ilmu Kimia untuk Gas
Hukum Gay Lussac (Perbandingan Volume) Keterangan:
Volume gas-gas yang bereaksi dengan volume gas- n = mol
6,02 × 10 23 = bilangan Avogadro gas hasil reaksi akan berbanding sebagai bilangan Mr = massa molekul relatif
(koefisien) bulat sederhana jika diukur pada suhu dan Ar
= massa atom relatif tekanan yang sama.
Rumus:
Pada kondisi standar di mana suhu 0 o
1 atm (Standard Temperature and Pressure = STP): A = volume gas A
C dan tekanan
koefisien gas
koefisien gas B volume gas B
1 mol gas = 22,4 liter ⇔ n volume gas = × 100 %
Hukum Avogadro
Gas-gas dalam volume sama akan mempunyai jumlah Pada kondisi bukan standar maka kita gunakan molekul yang sama jika diukur pada suhu dan tekanan
Rumus Gas Ideal: yang sama. Dalam 1 mol zat mengandung 6,02
10 × 23 partikel, yang disebut dengan Bilangan Avogadro.
mol gas A volume gas Keterangan:
P = tekanan (atm) R = tetapan 0,08205 atm.L/mol.K mol gas B volume gas B V = volume (liter) T = suhu (kelvin)
N = mol
Hukum Boyle (Ketetapan Hasil kali tekanan dan volume)
Pada kondisi suhu dan tekanan sama (P, T): Hasil kali tekanan gas dan volume gas akan selalu
= tetap jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama.
n gas A volume gas A
n gas B volume gas B Rumus:
P A .V A =P B .V B
B. STOIKIOMETRI Stoikiometri mempelajari semua perhitungan kimia
Hukum Boyle-Gay Lussac
secara kuantitatif, tidak terbatas pada unsur saja tetapi Hasil kali tekanan gas dan volume gas akan selalu juga perhitungan senyawa maupun campuran.
tetap jika dibagi suhu mutlak.
1. Hukum-hukum Dasar Ilmu Kimia
Rumus:
PV A A PV B B Massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat
Hukum Lavoisier (Kekekalan Massa)
= setelah reaksi.
C. RUMUS EMPIRIS DAN RUMUS MOLEKUL
1. Rumus Empiris
100 % Rumus empiris adalah rumus yang paling
K = kelimpahan
sederhana dalam komposisi suatu senyawa.
2. Rumus Molekul
2. Massa Molekul Relatif (Mr) Rumus molekul adalah kelipatan dari rumus Massa molekul relatif (Mr) atau juga disebut bobot empiris.
molekul (BM) suatu senyawa adalah massa satu molekul senyawa tersebut dibagi dengan 1 12 massa
D. MASSA ATOM RELATIF DAN MASSA MOLEKUL
satu atom isotop karbon 12.
RELATIF
massa satu molekul senyawa XY
Mr senyawa XY =
1. Massa Atom Relatif (Ar) 12 massa satu atom C
Massa atom relatif (Ar) atau juga disebut bobot atom (BA) suatu unsur adalah massa satu atom unsur
E. AIR KRISTAL
tersebut dibagi dengan 1 12 massa satu atom isotop
karbon 12. Air kristal (hidrat) adalah air yang terikat pada suatu
kristal senyawa tertentu dengan perbandingan molekul
Ar unsur A = yang tertentu pula. Air ini dapat dibebaskan melalui
massa rata rata atom unsur A -
12 massa satu atom unsur C 12 pemanasan. Contoh air kristal: CuSO 4 .5H 2 O, FeSO 4 .
7H O, CaSO 4 . 2H 2 O, dsb.
Menentukan Massa Atom Relatif dari Isotop-Isotop
di Alam
Di alam suatu unsur bisa didapatkan dalam 2 jenis atau bahkan lebih isotop, oleh karena itu kita dapat menentukan massa atom relatifnya dengan rumus berikut ini. Untuk n jenis isotop: