KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN π=M.R.T

G. KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN π=M.R.T

n Kelarutan (s) adalah banyaknya jumlah mol maksimum zat yang dapat larut dalam suatu

= tekanan osmotik larutan yang bervolume 1 liter.

= molaritas larutan n Hasil kali kelarutan (Ksp) adalah hasil perkalian

= tetapan gas = 0,08205 konsentrasi ion-ion dalam suatu larutan jenuh

= suhu mutlak = ( o C + 273) K zat tersebut. Di mana konsentrasi tersebut dipangkatkan dengan masing-masing koefisiennya.

2. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit n Pengaruh ion sejenis

Contoh larutan elektrolit: NaCl, H 2 SO 4 , CH 3 COOH, Ion sejenis akan memperkecil kelarutan.

KOH, dll. Untuk larutan elektrolit maka rumus- rumus di atas akan dipengaruhi oleh:

i = 1 + (n – 1) α Berdasarkan hukum Raoult, sifat koligatif adalah sifat

H. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

faktor van’t Hoff

suatu larutan yang tidak dipengaruhi oleh jenis zat

jumlah koefisien hasil penguraian senyawa ion tersebut tetapi dipengaruhi oleh konsentrasinya. Sifat

derajat ionisasi

koligatif larutan dapat terjadi karena adanya solut non

untuk asam kuat atau basa kuat = 1 volatil (tidak mudah menguap) pada larutan. Ada 4 macam sifat koligatif larutan yang dibedakan

a. Penurunan Tekanan Uap (∆P)

dalam 2 kelompok yaitu untuk larutan nonelektrolit nt i . dan larutan elektrolit

∆P = P o –P

Xt = nt i ∆P = Xt . P . o + np

1. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit dengan

P = Xp . P o

np

Contoh larutan nonelektrolit: Glukosa (C 6 H 12 O 6 ),

Xp = nt i . + np

Sukrosa (C 12 H 22 O 11 ), Urea (CO(NH 2 ) 2 ), dll.

∆P = penurunan tekanan uap

Diagram Fasa

P o = tekanan uap jenuh pelarut murni P

= tekanan uap jenuh larutan Diagram fasa menunjukkan hubungan antara

Xt = fraksi mol zat terlarut penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih,

Xp = fraksi mol pelarut

dan penurunan titik beku.

Nt = mol zat terlarut Np

= mol pelarut Garis tebal i

= faktor van’t Hoff

merupakan grafik

1 atm

b. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)

pelarut. Garis putus-putus

merupakan grafik

A larutan (pelarut ∆Tb

lar

pel

yang mengandung Tb lar

= kenaikan titik didih

solut). Tb

= titik didih larutan

n a padat

= titik didih pelarut

Kb = tetapan titik didih molal pelarut

M = molalitas larutan

i = faktor van’t Hoff

suhu

Keterangan:

c. Penurunan Titik Beku (∆Tf)

Sumbu x : suhu ( o C)

Sumbu y : tekanan (1 atm) A : titik kesetimbangan 3 fasa pelarut

∆Tf = Tf pel – Tf lar ∆Tf = Kf . m . i

(R - S) = penurunan titik beku (∆Tf) T : titik kesetimbangan 3 fasa larutan

∆Tf = penurunan titik beku

P : titik didih pelarut

Tf pel = titik beku pelarut

S : titik beku larutan

Tf lar = titik beku larutan

Q : titik didih larutan

Kb = tetapan titik beku molal pelarut

R : titik beku pelarut

M = molalitas larutan

(Q - P): kenaikan titik didih

i = faktor van’t Hoff

d. Tekanan Osmotik (π)

π=M.R.T.i

π = tekanan osmotik M =

molaritas larutan R

= tetapan gas = 0,08205 T

= suhu mutlak ( o c + 273) K i

= faktor van’t Hoff

BAB 7 LAJU REAKSI

2. Luas Permukaan Bidang Sentuh Laju reaksi adalah bertambahnya konsentrasi hasil Semakin luas permukaan bidang sentuhnya maka

A. LAJU REAKSI

reaksi tiap satuan waktu atau berkurangnya konsentrasi laju reaksi juga semakin bertambah. Luas permukaan pereaksi tiap satuan waktu.

bidang sentuh berbanding lurus dengan laju reaksi. Jika ada suatu persamaan aA + bB → cAB, maka;

Contoh: Apabila kita melarutkan gula batu yang Laju reaksi dapat dikatakan sebagai:

bermassa 100 gram dan melarutkan gula dalam bentuk n berkurangnya konsentrasi A tiap satuan waktu:

serbuk bermassa sama dalam air yang kondisinya −∆ [] A sama maka serbuk gula akan lebih dahulu larut, hal ini

V A = dikarenakan luas permukaan sentuh serbuk gula lebih

besar jika dibandingkan dengan gula batu (padat). n berkurangnya konsentrasi B tiap satuan waktu:

−∆ [] V B 3. Suhu

Suhu juga berbanding lurus dengan laju reaksi karena n bertambahnya konsentrasi AB tiap satuan waktu:

bila suhu reaksi dinaikkan maka laju reaksi juga semakin

C AB =

+∆ [ AB ]

besar. Umumnya setiap kenaikan suhu sebesar 10 o

akan memperbesar laju reaksi dua sampai tiga kali, maka berlaku rumus:

Konsentrasi

V = 2 (2) 10 .1 V [AB]

V 1 = laju mula-mula V2 = laju setelah kenaikan suhu

[A] dan atau [B]

T 1 = suhu mula-mula

Waktu

T2 = suhu akhir

Grafik Laju Reaksi

Catatan:

Bila besar laju 3 kali semula maka (2) diganti (3).

B. PERSAMAAN LAJU REAKSI Bila laju diganti waktu maka (2) diganti ( 1 2 ).

V = k. [A] x [B] y

4. Katalisator

Adapun persamaan laju reaksi untuk reaksi Katalisator adalah suatu zat yang akan mempercepat aA + bB → cC + dD, adalah:

(katalisator positif) atau memperlambat (katalisator V = laju reaksi

[B] = konsentrasi zat B negatif = inhibitor) reaksi tetapi zat ini tidak berubah k

secara tetap. Artinya bila proses reaksi selesai zat ini akan kembali sesuai asalnya.

= konstanta laju reaksi

= orde reaksi zat A

[A] = konsentrasi zat A

= orde reaksi zat B

Secara grafik dapat digambarkan sebagai berikut:

C. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA LAJU

Tanpa

REAKSI katalisator

Bila konsentrasi bertambah maka laju reaksi akan

Hasil reaksi

bertambah. Sehingga konsentrasi berbanding lurus

Jalannya reaksi

dengan laju reaksi. Contoh: Persamaan reaksi:

Catatan:

2SO 2 +O 2 → 2SO 3 ,

Katalisator akan memperkecil energi aktivasi atau semakin besar konsentrasi SO 2 dan O 2 maka tumbukan energi pengaktifan yaitu energi minimum yang

antarmolekul-molekulnya untuk membentuk SO 3 juga diperlukan pereaksi untuk melangsungkan proses semakin cepat.

reaksi.

BAB 8 TERMOKIMIA

A. REAKSI ENDOTERM DAN EKSOTERM

3. Entalpi Pembakaran (Hc)

n Reaksi endoterm terjadi jika dalam suatu reaksi Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada kimia, sistem menyerap kalor dari lingkungan.

peristiwa pembakaran 1 mol senyawa atau 1 mol

Grafik Reaksi Endoterm:

unsur, menjadi senyawa lain dan atau unsur lain.

Contoh: Pembakaran 1 mol senyawa C 3 H 8 oleh 5 mol dengan H hasil > H pereaksi O 2 menjadi 3 mol CO 2 dan 4 mol H 2 O.

∆ H = H hasil – H pereaksi,

C 3 H 8 +5O 2  3 CO 2 +4H 2 O

Energi

nilai ∆ H = + (positif)

aktivasi

Hasil reaksi

∆H

C. MENGHITUNG ENTALPI

1. Berdasarkan Hukum Hess n Reaksi eksoterm terjadi jika dalam suatu reaksi Perubahan entalpi yang terjadi pada suatu reaksi

pereaksi

kimia, sistem melepas kalor ke lingkungan. hanya tergantung pada keadaan mula-mula dan

Grafik Reaksi Eksoterm

keadaaan akhir reaksi, jadi tidak tergantung pada proses reaksinya.

∆ H = H hasil – H pereaksi,

Jadi:

Energi

dengan H pereaksi > H hasil

aktivasi

nilai ∆ H = –(negatif)

C(s) + ½ O 2 (g)

 CO (g) ∆H = –A kJ/mol

C(s) + O 2 (g)

 CO 2 (g) ∆H = –B kJ/mol

pereaksi

∆H

CO (g)+ ½ O 2 (g)

 CO 2 (g) ∆H = –C kJ/mol

Persamaannya menjadi:

Hasil reaksi

C(s) + ½ O 2 (g)

 CO (g) ∆H = –A kJ/mol

CO 2 (g)

 C(s)+ O 2 (g) ∆H = +B kJ/mol

B. ENTALPI DAN JENIS-JENIS ENTALPI CO (g) + ½ O 2 (g)  CO 2 (g) ∆H = –C kJ/mol

Entalpi adalah jumlah energi secara total yang dimiliki Menurut Hukum Hess, pada reaksi di atas oleh suatu sistem, energi ini akan selalu tetap jika tidak

berlaku:

ada energi lain yang keluar masuk. Satuan entalpi

∆ H reaksi = – A + B – C

adalah joule atau kalori, dengan 1 joule = 4,18 kalori.

2. Berdasarkan Data Entalpi Pembentukan (Hf) Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada Dengan menggunakan rumus: peristiwa pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-

1. Entalpi Pembentukan (Hf)

unsur pembentuknya. hasil reaksi –H pereaksi

∆H = H

Contoh: Pembentukan 1 mol senyawa NH 3 dari unsur-

unsurnya yaitu 0,5 mol N 2 dan 1,5 mol H 2 .

3. Berdasarkan Kalorimetri

2 H 2  NH 2

q = m . c . ∆T

q = kalor reaksi koefisien 1 (tidak ditulis) menunjukkan 1 mol NH 3 m = massa jenis pereaksi

c = kalor jenis air

2. Entalpi Penguraian (Hd)

∆T = suhu akhir - suhu awal

Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada peristiwa penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-

4. Berdasarkan Energi Ikatan unsur pembentuknya.

Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan Contoh: Penguraian 1 mol senyawa H 2 O menjadi unsur- antar atom tiap mol suatu zat dalam fasa gas.

unsurnya yaitu 1 mol H 2 dan 0,5 mol O 2 .

H 2 1 OH 2 + 2 O 2

Data energi ikatan beberapa molekul (dalam kJ.mol –1 )

a. Energi Ikatan Rata-rata

∆H = Σ energi pemutusan ikatan – Σ energi ikatan pembentukan

Energi rata-rata yang dibutuhkan untuk H – Cl

memutuskan 1 mol senyawa gas menjadi atom- H – Br

atomnya untuk lebih dari tiga atom dalam H–I

b. Energi Atomisasi

∆H atomisasi = Σ energi ikatan

Energi yang dibutuhkan untuk memutus molekul C–C

kompleks dalam 1 mol senyawa menjadi atom- C–N

atom gasnya.

BAB 9 KESETIMBANGAN KIMIA

B. TETAPAN KESETIMBANGAN Kesetimbangan kimia adalah keadaan yang terjadi jika

A. KESETIMBANGAN KIMIA

Tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan dalam laju reaksi ke kanan (maju) sama dengan laju reaksi ke

Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc) dan Tetapan kiri (balik).

Kesetimbangan Tekanan (Kp) adalah perbandingan

Konsentrasi

komposisi hasil reaksi dengan pereaksi pada keadaan

Titik Kesetimbangan

setimbang dalam suhu tertentu.

V maju =V

1. Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi

[A] dan atau [B] Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi zat,

balik

Waktu

berlaku untuk zat-zat yang berfasa gas dan aqueous (larutan dengan pelarut air) zat yang berfasa solid (padat)

Reaksi kesetimbangan kita gunakan lambang   dan liquid (cair) tidak disertakan dalam persamaan

1. Kesetimbangan homogen (hanya satu fasa)

tetapan kesetimbangan.

Contoh:

n Untuk persamaan:

[ 3 Fe 3+

  SO ] (aq) + CNS – (aq)

2 SO 2 (g) + O (g)

2 2 SO 3 (g)

 Fe(CNS) (aq)

2. Kesetimbangan heterogen (lebih dari satu fasa)

n Untuk persamaan:

Contoh: Fe 3+ (aq) + SCN – (aq)  Fe(SCN) 2+ (aq),

AgNO 3 (aq) + NaCl (aq)   AgCl (s) + NaNO 3 (aq)

[( Fe SCN )] 2 +

Kc = 3 [ Fe + ][ SCN − ] Kc = 3 [ Fe + ][ SCN − ]

AgNO 3 (aq) + NaCl (aq)  AgCl (s) + NaNO 3 (aq),

= Pergeseran kesetimbangan

[ NaNO 3 ] Kc = Pergeseran kesetimbangan terjadi karena hal-hal [ AgNO 3 ][ NaCl ]

sebagai berikut.

n Untuk persamaan;

1. Perubahan Konsentrasi

Apabila salah satu konsentrasi zat diperbesar [ CH COOH OH ][ − ]

CH COO – (aq) + H 2 O (l)  CH 3 – 3 COOH (aq) + OH (aq),

maka kesetimbangan mengalami pergeseran Kc

yang berlawanan arah dengan zat tersebut, bila

[ CH COO 3 ]

konsentrasi diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arahnya.

2. Tetapan Kesetimbangan Tekanan

2. Perubahan Tekanan

Tetapan kesetimbangan berdasar tekanan parsial, Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan hanya berlaku untuk gas. Untuk persamaan:

2 tersebut diperbesar maka kesetimbangan bergeser P SO 3 ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien kecil.

2 SO 3 (g), Kp = () 2 Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan ()() P SO 2 P O 2 tersebut diperkecil maka kesetimbangan bergeser

2 SO 2 (g) + O 2 (g) 

ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien besar.

3. Hubungan Kc dengan Kp

3. Perubahan Volume

Kp = Kc (RT) ∆n Apabila volume dalam sistem kesetimbangan tersebut diperbesar maka kesetimbangan bergeser

∆n = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien kiri ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien besar.

4. Tetapan Kesetimbangan dengan Reaksi yang Apabila volume dalam sistem kesetimbangan Berkaitan

tersebut diperkecil maka kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien kecil.

Misalkan suatu persamaan: Catatan: Untuk perubahan tekanan dan volume,

aA + bB  cAB ;

jika koefisien zat-zat di kiri (pereaksi) dan kanan maka

Kc = K 1,

(hasil reaksi) sama maka tidak terjadi pergeseran

½aA + ½bB  ½cAB ;

4. Perubahan Suhu

Kc = K1 ½

 Apabila suhu reaksi dinaikkan atau diperbesar

2 maka kesetimbangan akan bergeser ke zat-zat yang

2cAB  2aA + 2bB ; Kc= membutuhkan panas (ENDOTERM). Sebaliknya jika

suhu reaksi diturunkan kesetimbangan akan bergeser ke zat-zat yang melepaskan panas (EKSOTERM).

C. DERAJAT DISOSIASI Derajat disosiasi adalah perbandingan jumlah mol zat

yang terurai dengan jumlah mol zat mula-mula. jumlah mol zat terurai

α= jumlah mol zat mula-mula

D. PERGESERAN KESETIMBANGAN

Menurut Le Chatelier

Apabila dalam suatu sistem setimbang diberi suatu aksi dari luar maka sistem tersebut akan berubah sedemikian rupa supaya aksi dari luar tersebut berpengaruh sangat kecil terhadap sistem.

BAB 10 REDUKSI-OKSIDASI

A. PERKEMBANGAN KONSEP REAKSI REDOKS Catatan: Tidak ada perbedaan jumlah atom dari unsur yang mengalami perubahan biloks.

1. Berdasarkan Oksigen

3. Setarakan oksigen dan kemudian hidrogen dengan ketentuan:

n Reaksi oksidasi adalah peristiwa pengikatan

Larutan asam

oksigen oleh suatu unsur atau senyawa, atau  Tambahkan 1 molekul H bisa dikatakan penambahan kadar oksigen.

2 O untuk setiap kekurangan 1 atom oksigen pada ruas yang

Oksidasi = mengikat oksigen

2  2 BaO  Setarakan H dengan menambah ion H + pada n Reaksi reduksi adalah peristiwa pelepasan

Contoh: 2 Ba + O kekurangan oksigen tersebut

ruas yang lain

oksigen oleh suatu senyawa, atau bisa dikatakan pengurangan kadar oksigen.

NO + 2 H 2 O Reduksi = melepas oksigen

Reduksi : NO – 3 + 4H +

 S Contoh: 2 CuO  2 Cu + O 2 4. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron dengan jum-lah yang sesuai, bila reaksi oksidasi

Oksidasi

: S 2–

2. Berdasarkan Elektron tambahkan elektron di ruas kanan, bila reaksi n Reaksi oksidasi adalah peristiwa pelepasan

reduksi tambahkan elektron di ruas kiri. elektron oleh suatu unsur atau senyawa.

NO + 2 H 2 O Oksidasi = melepas elektron

Reduksi : NO – 3 + 4H + + 3e

 S + 2e n Reaksi reduksi adalah peristiwa pengikatan

Contoh: K  K + +e

Oksidasi

: S 2–

5. Setarakan jumlah elektron kemudian selesaikan elektron oleh suatu unsur atau senyawa.

persamaan

Reduksi = mengikat elektron

Reduksi

:NO – 3 + 4H + + 3e  NO + 2 H 2 O

Contoh: Br 2 + 2e  2 Br – (kali 2) Oksidasi

:S 2– S+2e

3. Berdasarkan Bilangan Oksidasi

(kali 3)

n Reaksi oksidasi adalah meningkatnya bilangan

Oksidasi = peningkatan bilangan oksidasi

Reaksi reduksi adalah menurunnya bilangan

Hasil akhir: 2 NO –

Reduksi = penurunan bilangan oksidasi

2. Metode Bilangan Oksidasi (Reaksi Ion)

B. MENYETARAKAN REAKSI REDOKS

Contoh untuk suasana basa

1. Metode Setengah Reaksi (Ion Elektron) Setarakan reaksi: MnO 4 +C 2 O 2– 4  MnO 2 + CO 2

Jawab:

1. Menentukan unsur yang mengalami perubahan Setarakan reaksi: NO – 2–

Contoh untuk suasana asam

bilangan oksidasi.

1. Tuliskan masing-masing setengah reaksinya +4

Mn mengalami penurunan biloks dari +7 menjadi

+4 (reduksi). C mengalami peningkatan biloks dari S

Oksidasi :

+3 menjadi +4 (oksidasi).

Catatan:

2. Menyetarakan unsur tersebut dengan koefisien Sulfur mengalami oksidasi  dari –2 menjadi 0.

Nitrogen mengalami reduksi  dari +5 menjadi +4.

yang sesuai.

2. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan Mn sudah setara C diberi koefisien 2, sehingga: bilangan oksidasi

MnO –

4 +C 2 O 4  MnO 2 +2 CO 2

5. Menyetarakan muatan dengan menambahkan reduktor dan penurunan bilangan oksidasi

3. Menentukan peningkatan bilangan oksidasi

OH – (suasana basa).

oksidator. Muatan di ruas kiri = –8; muatan di ruas kanan = 0. Jumlah perubahan biloks = jumlah atom – × perubahannya Tambahkan 8 OH di ruas yang muatannya besar

yaitu kanan sehingga persamaan menjadi:

3 6. Menyetarakan atom H dengan menambahkan

2 +6 menjadi +8

H 2 O.

2 O di ruas yang kekurangan H 4. Menentukan koefisien yang sesuai untuk + Tambahkan H , menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi.

sehingga persamaan menjadi setara:

Persamaan menjadi:

BAB 11 SEL ELEKTROKIMIA DAN ELEKTROLISIS

A. SEL ELEKTROKIMIA Adapun urutan potensial elektroda standar reduksi beberapa logam (kecil ke besar) adalah:

1. Sel Galvani (Sel Volta)

Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Ni-Co-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au

Mengubah: energi kimia  energi listrik. Reaksi redoks:

deret Volta

Reduksi terjadi di katoda (elektroda positif).

Keterangan:

Oksidasi terjadi di anoda (elektroda negatif).

Li sampai Pb mudah mengalami oksidasi, umumnya Notasi penulisan sel volta:

bersifat reduktor.

Cu sampai Au mudah mengalami reduksi, umumnya M

bersifat oksidator.

M A+

L B+

Logam yang berada di sebelah kiri logam lain, dalam reaksinya akan lebih mudah mengalami

Anoda Katoda

oksidasi.

M = logam yang mengalami oksidasi

Tips menghafal deret volta:

M A+ = logam hasil oksidasi dengan kenaikan biloks = A Lihat Kalau Bapak Capek Naik Motorgede L = logam hasil reduksi

Ali Minta iZin Cari Fera, Cindi, Nia L B+ = logam yang mengalami reduksi dengan

Coklat Simpanan Prabowo Habis penurunan biloks = B

Cukup Hidangkan Agar-agar, Pasta, Anggur

n Potensial Elektroda (E)

Potensial listrik yang muncul dari suatu elektroda o Potensial Sel = E sel dirumuskan sebagai:

dan terjadi apabila elektroda ini dalam keadaan

–E sel o reduksi oksidasi setimbang dengan larutan ion-ionnya atau me-

E o =E o

nunjukkan beda potensial antara elektroda logam Reaksi dikatakan spontan bila nilai E o sel = POSITIF

dengan elektroda hidrogen yang mempunyai n Contoh sel Volta (Galvani) dalam kehidupan potensial elektroda = 0 volt.

sehari-hari:

– Sel primer (sel yang tidak dapat diisi kembali): Potensial elektroda = Potensial elektroda standar (E o )

Bila diukur pada 25 o

C, 1 atm:

baterai kering, baterai alkalin. – Sel sekunder (sel yang dapat diisi kembali): aki,

baterai Ni-Cd.

2. Sel Elektrolisis Bila Anion golongan VII A (Halida) maka Mengubah: energi listrik  energi kimia.

akan teroksidasi:

Reaksi redoks: – 2F ( aq )  F

2 ( g ) + 2e

2 Cl Reduksi terjadi di katoda (elektroda negatif). – ( aq )  Cl 2 ( g ) + 2e Oksidasi terjadi di anoda (elektroda positif).

2 Br – ( aq )  Br 2 ( g ) + 2e 2I – ( aq )  I 2 ( g ) + 2e

a. Elektrolisis Larutan

Anoda Tak Inert

Bila larutan dialiri arus listrik maka berlaku Anoda tersebut akan teroksidasi: ketentuan berikut ini.

L(s)  L m+ (aq) + me

n Reaksi di katoda (elektroda –)

b. Elektrolisis Leburan (Lelehan)

Bila kation logam-logam golongan I A, Apabila suatu lelehan dialiri listrik maka di katoda golongan II A, Al, dan Mn, maka yang tereduksi terjadi reduksi kation dan di anoda terjadi oksidasi adalah air (H 2 O):

anion. 2H 2 O (l) + 2e  H 2 (g) + 2 OH – (aq)

Bila kation H + maka akan tereduksi:

B. HUKUM FARADAY

2H + (aq) + 2e  H 2 (g)

Hukum Faraday 1

Bila kation logam lain selain tersebut di atas, Massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis maka logam tersebut akan tereduksi:

sebanding dengan jumlah arus listrik dikalikan dengan L m+ (aq) + me  L(s)

waktu elektrolisis. i = kuat arus

n Reaksi di anoda (elektroda +)

t = waktu –

. . massa i t me =

Anoda Inert (tidak reaktif seperti Pt,

me = massa ekuivalen

Au, C)

Bila anion sisa asam atau garam oksi seperti SO 2– , NO –

4 3 , dll, maka yang

Hukum Faraday 2

teroksidasi adalah air (H O): Massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis

2H 2 O (l)  O 2 (g) + 4 H (aq) + 4e

sebanding dengan massa ekivalen zat tersebut.

m Bila anion OH – 1 me maka akan teroksidasi: 1

m 2 me 2

4 OH (aq)  O 2 (g) + 2 H 2 O (l) +4e

BAB 12 KIMIA LINGKUNGAN

Kimia Lingkungan adalah bagian dari ilmu kimia yang daripada O 2 ; menyebabkan keracunan sampai mempelajari atau mengkaji reaksi-reaksi kimia di alam

kematian.

serta hubungannya dengan makhluk hidup.

2) Karbon Dioksida (CO 2 )

Menyebabkan pemanasan global yang ber-

A. PENCEMARAN akibat mencairkan es di kutub sehingga me- nyebabkan kenaikan permukaan laut.

1. Pencemaran Udara

b. Oksida Belerang

Dapat terjadi jika udara di lingkungan sekitar kita Oksida belerang adalah SO 2 dan SO 3 . mengandung zat-zat kimia yang mempunyai nilai di

Menyebabkan hujan asam yang merusak tum- atas ambang batas yang diperkenankan.

buhan dan menimbulkan korosi; menyebabkan Pencemaran udara dapat disebabkan oleh:

sakit bila terhisap melalui pernafasan dan dapat

a. Oksida Karbon

merusak jaringan tubuh.

1) Karbon Monoksida (CO)

c. Oksida Nitrogen

Menyebabkan sesak nafas, nyeri di dada; menyebabkan oksigen berkurang karena

1) Nitrogen Monoksida (NO)

hemoglobin lebih mudah mengikat CO Sebagai katalisator dalam penguraian ozon.

2) Nitrogen Dioksida (NO 2 )

Kerugian yang ditimbulkan oleh air sadah:

Merusak paru-paru dan menyebabkan – Dalam rumah tangga kerugiannya berupa gangguan pernafasan yang bersifat kronis;

pemborosan sabun karena sabun tidak akan sebagai katalisator dalam penguraian ozon;

berbusa jika ion Ca 2+ dan ion Mg 2+ tidak campurannya dengan NO menyebabkan asap

diendapkan terlebih dulu. kabut.

– Timbul kerak pada alat memasak atau ketel

sehingga terjadi pendidihan dengan waktu Menyebabkan kenaikan suhu bumi.

3) Dinitrogen Monoksida (N 2 O)

yang lebih lama mengakibatkan pemborosan

d. Timbal

bahan bakar.

Bersifat racun dan menyebabkan kerusakan otak – Menyebabkan penyumbatan pada pipa air dan kelumpuhan.

dan juga pipa pada radiator. – Jika dikonsumsi maka akan menyebabkan

2. Pencemaran Air penumpukan logam-logam tersebut dalam Penyebab terjadinya pencemaran air:

tubuh kita sehingga kesehatan kita terancam.

a. Raksa

Raksa adalah unsur logam yang pada suhu ruang berwujud cair dan sifatnya sangat reaktif. Logam Penyebab terjadinya pencemaran tanah ini dapat menjadi zat pencemar apabila berada

3. Pencemaran Tanah

a. Limbah Plastik

dalam air, hal ini disebabkan karena wujudnya cair Umumnya plastik tidak dapat dibiodegradasi (di- sehingga dapat bercampur dengan air dan susah

urai oleh mikroorganisme dalam tanah) sehingga untuk dipisahkan walaupun mempunyai massa

akan menjadi pencemar dalam tanah. jenis berbeda dengan air.

b. Limbah Pertanian

Limbah ini ada apabila zat-zat kimia dalam pupuk

b. Air Sadah

buatan terlalu banyak terdapat dalam tanah, Air sadah adalah air yang mengandung ion kalsium 2+ ) dan atau ion magnesium (Mg 2+

sehingga tanah tidak menjadi subur tetapi justru (Ca

rusak.

1) Air sadah sementara

c. Limbah Logam

Air sadah sementara adalah air yang Seperti halnya palstik logam pun tidak dapat mengandung garam hidrokarbonat seperti:

diuraikan oleh mikroorganisme sehingga dalam

jumlah yang berlebihan akan menyebabkan ter- Air sadah sementara dapat dihilangkan

Ca(HCO 3 ) 2 dan atau Mg(HCO 3 ) 2 .

jadinya pencemaran tanah. kesadahannya dengan cara memanaskan air tersebut sehingga garam karbonatnya

B. ZAT ADITIF

mengendap, mereaksikan larutan yang

mengandung Ca(HCO 3 ) 2 atau Mg(HCO 3 ) 2 1. Pewarna dengan kapur (Ca(OH) 2 ).

2) Air sadah tetap Pewarna untuk

Air sadah sementara adalah air yang me-

Klorofil

Hijau

alami selai, agar-agar

ngandung garam sulfat (CaSO 4 atau MgSO 4 )

Karamel

Coklat-Hitam alami produk kalengan

dan atau mengandung garam klorida (CaCl 2 Anato

Jingga

alami minyak,keju

atau MgCl 2 ).

Beta-Karoten Kuning

alami keju

Air sadah tetap dapat dihilangkan kesadah-

annya dengan cara:

Eritrosin

Merah

buatan saus, produk kalengan

 Mereaksikan dengan soda Na 2 CO 3 2. Pemanis

dan kapur Ca(OH) 2 , supaya terbentuk

endapan garam karbonat dan atau Pemanis untuk hidroksida.

Nama

Jenis

Gula tebu (sukrosa)

alami

minuman dan makanan

 Proses Zeolit sehari-hari Dengan natrium zeolit (suatu silikat) maka

Gula buah (fruktosa)

alami

minuman dan makanan

kedudukan natrium akan digantikan ion sehari-hari kalsium dan ion magnesium menjadi

Pemanis susu (laktosa) alami

Susu alami

magnesium atau kalsium zeolit.

Sakarin buatan Permen

4. Antioksidan

Siklamat buatan Minuman ringan

Nama

Kegunaan

Sorbitol buatan Selai, agar-agar

daging kalengan, ikan kalengan, buah Silitol

Asam askorbat

buatan Permen karet

kalengan

buatan BHA (butilhidroksianol) lemak dan minyak Maltitol

Permen karet

BHT (butilhidroktoluen) margarin dan mentega

3. Pengawet

5. Penguat/Penyedap

Nama Jenis

Pengawet untuk

Mononatrium glutamat (Monosodium glutamate =

Garam alami

daging, ikan

MSG). Contoh: vetsin.

Gula alami

buah-buahan

6. Pembuat Rasa dan Aroma

Cuka alami

acar

Asam propanoat buatan roti, keju

IUPAC

Trivial

Aroma dan rasa

Asam benzoat buatan saos, kecap minuman ringan

Etil etanoat

Etil asetat

apel

nanas Natrium nitrat

(botolan)

Etil butanoat

Etil butirat

jeruk Natrium nitrit

buatan daging olahan, keju olahan

Oktil etanoat

Oktil asetat

buatan daging kalengan , ikan kalengan

Butil metanoat

Butil format

raspberri

Etil metanoat

Etil format

rum

Amil butanoat

Amil butirat

pisang

BAB 13 KIMIA UNSUR

Berikut adalah pengelompokan unsur-unsur n Mudah bereaksi dengan air kecuali Be. Sedangkan berdasarkan golongannya.

Mg bereaksi dengan air panas. Reaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan membentuk basa.

A. GOLONGAN IA DAN IIA

2 NaOH(aq) + H 2 (g) n Logam alkali sifat kelogamannya lebih kuat

2Na(s) + 2 H 2 O(l) 

Golongan IA (Alkali)

dibanding sifat logam alkali tanah. Dalam satu 3 Li

Golongan IIA (Alkali tanah)

4 Be golongan, baik alkali maupun alkali tanah makin ke bawah makin kuat sifat logamnya.

11 Na

n Warna tes nyala unsur alkali dan alkali tanah: 19 K

12 Mg

20 Ca Unsur

Kuning 55 Cs

Natrium

56 Ba Kalium

Ungu 87 Fr

88 Ra

Merah Sifat-sifat logam alkali dan alkali tanah:

Kalsium

Merah tua n Logam alkali dan memiliki elektron valensi 1, yaitu nS 1

Stronsium

Hijau pucat . Logam alkali tanah memiliki elektron valensi

Barium

B. UNSUR GOLONGAN VIIA (HALOGEN) n Merupakan logam yang reaktif.

2, yaitu nS 2 .

n Ditemukan di alam dalam bentuk senyawa.

n Bersifat reduktor kuat. n Energi ionisasi rendah. Sehingga mudah mele-

17 Cl

paskan elektron.

Br

– Logam alkali:

53 I

– Logam alkali tanah:

85 At

X  X 2+ + 2e X  X 2+ + 2e

n Bersifat logam, maka mempunyai bilangan oksidasi n Merupakan unsur non logam yang sangat reaktif

positif dan pada umumnya lebih dari satu. karena mudah menangkap elektron:

n Banyak di antaranya dapat membentuk senyawa

X + 2e –  2X 2 – kompleks.

n Ditemukan di alam dalam bentuk senyawa. n Pada umumnya senyawanya berwarna. n Pada suhu kamar F 2 dan Cl 2 berwujud gas, Br 2 n Beberapa di antaranya dapat digunakan sebagai

berwujud cair, dan I 2 berwujud padat.

katalisator.

n At merupakan unsur radiokatif yang memiliki umur pendek sehingga jarang ditemukan.

E. UNSUR–UNSUR DI ALAM

n Merupakan oksidator kuat, makin ke bawah oksidator makin lemah.

n Kekelektronegatifan makin ke bawah makin

Fe 2 O 3 lemah.

Besi

Hematit

Fe O n Jari-jari atom makin ke bawah makin besar.

C. UNSUR GAS MULIA VIIIA (GAS MULIA)

(FeNi)S

10 Ne

garnerit

H 2 (NiMg)SiO 4 .2H 2 O

18 Ar

Alumunium Bauksit

54 Xe Tembaga

Kalkopirit

CuFeS 2

NaNO 3 n Unsur-unsur gas mulia mengandung 8 elektron

86 Rn

Natrium

Sendawa chili

Dalam air laut NaCl pada kulit terluarnya kecuali He mengandung 2

MgCO 3 n Energi ionisasinya sangat tinggi, akibatnya unsur-

Magnesium Magnesit

elektron.

Garam Inggris MgSO 4 .7H 2 O unsur gas mulia sukar bereaksi dengan unsur-

KCl.MgCl 2 .6H 2 O unsur lainnya.

Karnalit

MgCO 3 .CaCO 3 n Pada tabel dapat dilihat bahwa titik leleh dan titik

Dolomit

Dalam air laut MgCl 2

didihnya sangat rendah, namun baik titik leleh n Proses Pengolahan Logam

maupun titik didih makin ke bawah makin tinggi, sesuai dengan makin besarnya massa atom gas

Nama Proses

Logam

Magnesium n Molekul gas mulia monoatomik.

mulia.

Down

Tanur tinggi

Besi

Aluminium Unsur

D. UNSUR PERIODE III (TRANSISI)

Hall-Heroult

n Proses Industri

Konfigurasi 3d 1 3d 2 3d 3 3d 5 3d 5 Nama Proses

Pembuatan

Elekt.val

Amonia (NH 3 ) Unsur

4s 2 4s 2 4s 2 4s 1 4s 2 Haber-Bosch

Kontak (Katalis V 2 O 5 )

Asam sulfat (H 2 SO 4 )

Fe Co Ni Cu

Asam sulfat (H 2 SO 4 ) Elekt.val

Konfigurasi 3d 6 3d 7 3d 8 3d 10 Bilik timbal (Katalis uap

4s 2 4s 2 4s 2 4s 2 NO dan NO 2 )

BAB 14 KIMIA ORGANIK

A. KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK

Kedudukan atom karbon dalam senyawa karbon

Berdasarkan susunan atom-atom dalam molekulnya, CH 3

senyawa organik dibagi menjadi 2 golongan, yaitu CH 3 C CH 2 CH 2 CH CH 3 sebagai berikut. CH 3 CH 3

C primer = atom C yang mengikat satu atom C lain(CH 3 ) Senyawa afiatik adalah senyawa organik yang

1. SENYAWA ALIFATIK

C sekunder = atom C yang mengikat dua atom C lain(CH 2 ) mempunyai rantai atom karbon (C) terbuka. C tersier = atom C yang mengikat tiga atom C lain (CH) Contoh: Alkana, Alkena, Alkuna, turunan Alkana C kuartener = atom C yang mengikat empat atom C(C)

Tata Nama Alkana

1. Untuk rantai C terpanjang dan tidak bercabang Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa organik

a. Senyawa Alifatik Jenuh

nama alkana sesuai jumlah C tersebut dan diberi rantai terbuka yang tidak mempunyai ikatan

awalan n (normal).

rangkap atau tidak dapat mengikat atom H lagi. CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 = n-heksana

1) ALKANA

2. Untuk rantai C terpanjang dan bercabang beri jenuh atau hanya mempunyai ikatan tunggal dengan

Alkana adalah senyawa organik yang bersifat

nama alkana sesuai jumlah C tersebut, tentukan rumus umum:

atom C yang tidak terletak pada rantai terpanjang n C = jumlah atom karbon (C) H sebagai alkil.

n 2n + 2

2n + 2 = jumlah atom hidrogen (H) CH 3 CH 2 CH 2 CH CH 2 CH 3

Sifat-sifat Alkana:

rantai utama:

– Senyawa nonpolar tidak larut dalam air. CH 3 jumlah c = 6 (heksana) – Mempunyai massa jenis kurang dari satu.

cabang: jumlah C

– Pada suhu dan tekanan normal empat suku

= 1 (Metil)

pertama alkana berwujud gas, suku-5 sampai

3. Beri nomor rantai terpanjang dan usahakan atom

C yang mengikat alkil di nomor terkecil. – Alkana mengalami oksidasi.

17 cair, dan suku 18 ke atas padat.

– Alkana dengan unsur halogen maka atom H CH 3 CH 2 CH CH 2 CH 2 CH 3 akan tersubstitusi dengan halogen tersebut

CH 3

serta terbentuk hidrogen halogenida.

3- metil heksana

– Makin banyak atom C, titik didihnya semakin

4. Apabila dari kiri dan dari kanan atom C-nya tinggi.

mengikat alkil di nomor yang sama utamakan – Bila jumlah C sama, maka yang bercabang

atom C yang mengikat lebih dari satu alkil terlebih sedikit, mempunyai titik didih tinggi.

dahulu.

Beberapa senyawa alkana:

5. Alkil tidak sejenis ditulis namanya sesuai urutan

abjad, sedang yang sejenis dikumpulkan dan beri

Atom C Rumus Molekul

Nama

awalan sesuai jumlah alkil tersebut; di- untuk 2,

1 CH 4 Metana

2 C 2 tri- untuk 3 dan tetra- untuk 4. H 6 Etana

3 H 8 Propana

CH metil

4 C 4 H 10 Butana

5 C CH CH CH CH CH C 5 CH H 12 Pentana 3 2 2 2 3

6 C 6 H 14 Heksana

7 C H CH CH CH 7 heptana 16 Heptana 3 2 3

8 C 8 H 18 Oktana

metil

9 C etil

CH 2 metil

9 H 20 Nonana

10 C 10 H 22 Dekana

4-etil-2,2,6-trimetil heksana

2) GUGUS ALKIL

Tata Nama Alkena

1. Rantai terpanjang mengandung ikatan karena salah satu atom hidrogen dalam alkana

Gugus alkil adalah gugus yang terbentuk

rangkap dan ikatan rangkap di nomor terkecil digantikan oleh unsur atau senyawa lain, rumus

dan diberi nomor.

umumnya: CH 3 CH CH CH 2 CH 3

atau

2-pentena

C n H 2n + 1

CH 3 CH 2 CH CH CH 3

Beberapa senyawa alkil:

2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya

seperti pada alkana.

Atom C Rumus Molekul

2-metil-2-pentena

Alkuna adalah senyawa organik yang bersifat

b. Senyawa Alifatik Tidak Jenuh

tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga, dan Senyawa alifatik tidak jenuh adalah senyawa

mempunyai rumus umum: organik rantai terbuka yang mempunyai ikatan

rangkap sehingga pada reaksi adisi ikatan itu dapat

C n H 2n – 2

berubah menjadi ikatan tunggal dan mengikat atom H. Contoh: Alkena, Alkuna, Alkadiena.

Sifat-sifat Alkuna:

1) ALKENA

– Dibanding alkana, alkuna lebih kurang reaktif. – Sama seperti alkena, alkuna mengalami reaksi

Alkena adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai ikatan rangkap dua, dan

adisi.

mempunyai rumus umum:

Beberapa senyawa alkuna:

C n H 2n

Atom C Rumus Molekul Nama

Sifat-sifat Alkena:

2 C 2 H 2 Etuna – Alkena mempunyai sifat yang hampir sama

3 C 3 H 4 Propuna dengan alkana.

4 C 4 H 6 Butuna – Alkena dapat mengalami polimerisasi.

5 C 5 H 8 Pentuna – Karena mempunyai ikatan rangkap, alkena

6 C 6 H 10 Heksuna dapat mengalami adisi bukan substitusi

7 C 7 H 12 seperti alkana. Heptuna 8 C H Oktuna

– Dibandingkan dengan alkana, alkena lebih

C H mudah larut dalam air. Nonuna 9 16

10 C 10 H 18 – Mudah terbakar. Dekuna

Tata Nama Alkuna

Beberapa senyawa alkena:

1. Rantai terpanjang mengandung ikatan rang-

Atom C Rumus Molekul

kap dan ikatan rangkap di nomor terkecil dan 1 -

Nama

diberi nomor, sama seperti pada alkena.

2 C 2 H 4 Etena

CH C CH 2 CH 2 CH 2 CH 3

3 C 3 H 6 Propena

1-heksuna

4 C 4 H 8 Butena

2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya

5 C 5 H 10 Pentena

seperti pada alkana dan alkena, jelasnya per-

6 C 6 H 12 Heksena

hatikan contoh-contoh berikut.

7 C 7 H 14 Heptena

8 C H Oktena

CH C CH 2 CH CH

9 C H Nonena

CH 3 CH 3

10 C 10 H 20 Dekena

4-metil-1-heksuna

3) ALKADIENA

Pembuatan Alkanol

1. Alkil Halida + Basa  Alkanol + Senyawa bersifat tak jenuh mempunyai 2 buah ikatan

Alkadiena adalah senyawa organik yang

Halida

rangkap dua. Contoh penamaan alkadiena:

Contoh: CH 3 CH 2 Cl + KOH  CH 3 CH 2 OH + KCl CH 2 C CH CH 2 CH 3 2. Alkena + H 2 O  Alkanol

1, 2-pentadiena

Contoh: CH 3 CH 2 ═ CH 2 +H 2 O  CH 3 CH(OH)

CH 3

4) ALKADIUNA

3. Reduksi Aldehida

Alkadiuna adalah senyawa organik yang Contoh: C 2 H 5 CHO + H 2 C 2 H 5 CH 2 OH bersifat tak jenuh mempunyai 3 buah ikatan

4. Reduksi Keton

rangkap dua. Contoh penamaan alkadiena:

Contoh: C 2 H 5 COC 2 H 5 +H 2 C 2 H 5 CH(OH)C 2 H 5

CH 2 C CH 2 C CH Tata Nama Alkanol

1, 4-pentadiuna

1. Rantai utama adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus OH.

GUGUS FUNGSI

2. Gugus OH harus di nomor terkecil.

Contoh:

Gusus fungsi adalah gugus pengganti yang menentukan CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 sifat senyawa karbon.

OH

Homolog 1-pentanol

Rumus

Gugus Fungsi

IUPAC Trivial

Macam-macam Alkanol/Alkohol

Alkanol Alkohol

R — OH

— OH

1. Alkohol Primer

Alkil Alkanoat

Gugus hidroksi diikat oleh atom C yang mengikat satu atom C lain, atau gugus hidroksi

Alkanal Aldehid

R — CHO

— CHO

diikat oleh atom C primer.

Alkanon Keton

R — COR’

— CO —

Contoh: 1-butanol

Asam Asam

2 2 CH 2 C mengikat 1 OH dan Karboksilat

R — COOH

1 C lain Alkil

OH Alkanoat

Ester

R — COOR’

— COO —

2. Alkohol Sekunder

Alkil Amina Amina

R — NH 2 — NH 2 Gugus hidroksi diikat oleh atom C yang

1. ALKANOL

mengikat dua atom C lain, atau gugus hidroksi

Sifat-sifat Alkanol:

diikat oleh atom C sekunder.

1. Metanol, Etanol, dan Propanol dapat ter-

Contoh: 2-butanol

campur dengan air. CH 3 CH 2 CH CH 3

2. Semakin tinggi massa molekul relatifnya maka

C mengikat 1 OH dan

titik leleh dan titik didihnya semakin tinggi. 2 C lain

OH

3. Bersifat sebagai basa Lewis.

3. Alkohol Tersier

4. Bereaksi dengan Natrium membentuk Natrium Gugus hidroksi diikat oleh atom C yang alkanolat (Natrium alkoksida)  untuk mem-

mengikat tiga atom C lain, atau gugus hidroksi bedakan alkanol dengan alkoksi alkana.

diikat oleh atom C tersier.

5. Bereaksi dengan asam alkanoat membentuk Contoh: 2-metil-2-propanol alkil alkanoat. CH 3

6. Dapat dioksidasi dengan ketentuan sebagai

CH 3 C CH 3

berikut:

C mengikat 1 OH dan

- Alkanol Primer dioksidasi menjadi Alkanal

OH

3 C lain

selanjutnya dioksidasi lagi menjadi Asam

2. ALKOKSI ALKANA

Alkanoat. -

Alkanol Sekunder dioksidasi menjadi

Sifat-sifat Alkoksi Alkana:

1. Beraroma sedap dan sukar larut dalam air. -

Alkanon.

Alkanol Tersier tidak dapat dioksidasi.

2. Mudah menguap dan mudah terbakar uapnya.

2. Alkilester asam formiat dengan pereaksi dalam jumlah C sama.

3. Titik didih lebih rendah dibanding alkohol

Grignard

4. Tidak bereaksi dengan Natrium untuk

Contoh:

membedakan-nya dengan alkohol. CHOOCH 3 +C 2 H 5 MgI → CHOC 2 H 5 + CH 3 OMgI

5. Dapat terurai menjadi hidrogen halida.

Tata Nama Akanal:

6. Bereaksi dengan hidrogen halida membentuk Gugus CHO selalu dihitung sebagai nomor 1. alkohol.

Contoh:

Contoh: CH 3 OCH 3 + HBr  CH 3 OH + CH 3 Br.

CH 3

Pembuatan Alkoksi Alkana:

CH 1. Sintesis Williamson CH 3 CH 2 C H

Natrium alkanolat + Alkilhalida  Alkoksi

Alkana + Natriumhalida

3-metil butanal

Contoh: CH 3 CH 2 ONa + CH 3 I → CH 3 CH 2 OCH 3 +

4. ALKANON

NaI

2. Alkanol + Asam Sulfat pekat (dalam Suhu

Sifat-sifat Alkanon:

130 o C)

1. Berbau segar dan larut dalam air untuk suku-

Contoh:

suku rendah.

C 2 H 5 OH + H 2 SO 4 →C 2 H 5 SO 3 OH + H 2 O (tahap 1)

2. Untuk suku-suku tengah tidak larut dalam air

C 2 H 5 SO 3 OH + C 2 H 5 OH → C 2 H 5 OC 2 H 5 +H 2 SO 4 walaupun merupakan zat cair. (tahap 2)

3. Suku-suku tinggi berbentuk padatan.

Tata Nama Alkoksi Alkana:

4. Dapat diadisi.

1. Jika gugus alkil berbeda maka yang C-nya

5. Hanya dapat berpolimerisasi kondensasi.

6. Bereaksi dengan halogen juga dengan PX 5 kecil sebagai alkoksi. (X

2. Gugus alkoksi di nomor terkecil.

= halogen).

C ontoh:

7. Tidak dapat dioksidasi.

CH 3 CH CH 2 CH O

CH 3 Pembuatan Alkanon

Dengan Oksidasi Alkanol Sekunder

gugus metoksi di nomor 3

CH 3 CH 2 bukan di nomor 4

Contoh:

−  2    → 2 CH 3  →  

CH oksidasi

3 CH 3 CH 2 OHCH 3 CH 3 C(OH)

5-metil-3-metoksi heksana

CH 3 COCH 3

Tata Nama Alkanon:

3. ALKANAL

1. Rantai terpanjang dengan gugus karbonil CO

Sifat-sifat Alkanal

adalah rantai utama.

1. Pada suhu ruang metanal berbau tidak sedap.

2. Gugus CO harus di nomor terkecil.

2. Semakin banyak atom C-nya semakin berbau

Contoh:

wangi.

3. Reduktor untuk pereaksi Tollens dan Fehling (membedakannya dengan Alkanon).

CH 3 CH 2 CH 2 C CH 3

4. Karena mempunyai ikatan rangkap maka

2-pentanon

alkanal dapat diadisi.

5. Dapat mengalami polimerisasi adisi dan

5. ASAM ALKANOAT

kondensasi.

Sifat-sifat Asam Alkanoat:

1. Suku rendah zat cair encer, suku tengah zat halogen).

6. Bereaksi dengan halogen juga dengan PX 5 (X =

cair kental, dan suku tinggi padat.

2. Makin banyak atom C makin tinggi titik alkanoat.

7. Bila dioksidasi akan membentuk asam

lelehnya.

Pembuatan Alkanal:

3. Semua merupakan asam lemah.

1. Oksidasi alkanol Primer

4. Bereaksi dengan alkanol membentuk alkil

Contoh:

alkanoat (esterifikasi).

5. Reaksi substitusi OH dalam gugus COOH CH CH OH

oksidasi

CH CH(OH)

3 2  →   dengan halogen.

CH 3 CHO

6. Asam formiat dapat melepuhkan kulit.

7. Bereaksi dengan basa membentuk

7. AMINA

garam.

Sifat-sifat Amina:

Pembuatan Asam Alkanoat

1. Dua suku pertama berwujud gas pada suhu

1. Hidrolisis alkil alkanoat ruang, suku-suku tengah berwujud cair pada

suhu ruang, dan suku-suku tinggi berbentuk C 2 H 5 OH

Contoh: C 2 H 5 COOC 2 H 5 +H 2 OC 2 H 5 COOH +

padatan.

2. Oksidasi alkanol primer

2. Larut dalam air terutama yang berwujud gas

Contoh:

dan cair.

3. Berbau menyengat seperti amoniak maka CH OH

3 CH 2 −     → CH 3 CH(OH) 2  →   amina dapat dikatakan sebagai turunan CH 3 CHO

oksidasi

amoniak bukan turunan alkana.

Pembuatan Amina:

1. Alkil sianida dengan gas Hidrogen Gugus COOH selalu sebagai nomor satu, seperti

Tata Nama Asam Alkanoat:

Contoh: CH 3 CN + 2 H 2 → CH 3 CH 2 NH 2 halnya gugus alkanal.

Contoh:

2. Metode Hoffman

CH 3 Alkil klorida + amoniak dalam air atau alkohol

Contoh:

C 2 H 5 Cl + NH 3 C 2 H 5 NH 2 + HCl C 2 H 5 NH 2 .HCl C 3 H 7 O

CH 3 C CH 2 C OH

asam 3,3-dimetilheksanoat

Tata Nama Amina:

1. Amina Primer

6. ALKIL ALKANOAT

CH 3 CH 2 CH CH 2 CH 3

Sifat-sifat alkil alkanoat:

1. Alkil alkanoat suku rendah terdapat dalam

NH 2

buah-buahan dan umumnya berwujud cair.

3-amino-pentana/sekunder amil amina

2. Alkil alkanoat suku tinggi terdapat dalam

2. Amina Sekunder

minyak (cair) dan lemak (padat). CH 3 CH 2 NH CH 2 CH 3

3. Dapat dihidrolisis menjadi alkanol dan asam

dietil amina

alkanoat.

3. Amina Tersier

4. Tidak bereaksi dengan natrium.

CH 3 CH 2 N CH 3

6. Dengan basa dapat terbentuk sabun CH dalam reaksi yang disebut SAFONIFIKASI 3 (penyabunan).

etil-dimetil-amina

Pembuatan Alkil Alkanoat:

ISOMER

Esterifikasi yaitu reaksi Asam Alkanoat dengan Alkanol.

Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus

Contoh:

molekul sama tetapi strukturnya berbeda.

C 3 H 7 COOH + C 2 H 5 OH  C 3 H 7 COOC 2 H 5 +H 2 O

1. ISOMER KERANGKA

Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi

Tata Nama Alkil Alkanoat:

rantai induk berbeda strukturnya.

Contoh:

CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 n-heksana alkanoat

Berisomer fungsi dengan: Gugus alkilnya selalu berikatan dengan O

alkil

Contoh: CH 3

isoheksana

CH 3 CH 2 CH 2 C OC 2 H 5 CH 3 CH CH 2 CH 2 CH 3

2. ISOMER POSISI

etil butanoat

Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi

CH 2 CH 2 CH 3 Berisomer posisi dengan:

CH CH CH C*= C asimetris mengikat CH , H, OH, dan C H 3 . 2 2 CH CH 3 3 3 7

3. ISOMER FUNGSIONAL (ISOMER GUGUS FUNGSI)

2. SENYAWA SIKLIK

Rumus molekul sama tetapi gugus fungsionalnya Senyawa siklik adalah senyawa organik yang mempunyai berbeda.

rantai atom karbon (C) tertutup (melingkar). Contoh: Senyawa-senyawa yang berisomer fungsional:

Benzena, Naftalena, Antrasena, turunan Benzena. – Alkanol (Alkohol) dengan Alkoksi Alkana

Benzena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang

mempunyai 6 atom karbon dan 3 ikatan rangkap yang Berisomer fungsional dengan:

CH 3 CH 2 CH 2 OH

propanol

berselang-seling (berkonjugasi) dan siklik (seperti CH 3 O

lingkaran).

CH 2 CH CH 3 3 metoksi etana

Strukturnya

Simbol

– Alkanal (Aldehid) dengan Alkanon (Keton)

Berisomer fungsional dengan:

CH 3 CH 2 C CH 2 CH 3 Sifat-sifat Benzena:

– Asam Alkanoat (Asam Karboksilat) dengan Alkil

1. Bersifat nonpolar.

Alkanoat (Ester)

2. Larut dalam pelarut organik seperti eter.

Contoh:

3. Sifat adisi tidak menonjol.

4. Atom H dalam Benzena dapat digantikan oleh klor Berisomer fungsional dengan:

CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 COOH asam pentanoat

atau Brom dengan katalisator tertentu.

5. Jika direaksikan dengan campuran HNO dan H SO OH

metil butanoat

maka 1 atom H akan disubstitusi oleh NO 2 .

CH 3 CH 2 CH 2 C OCH 3

Reaksi Benzena:

4. ISOMER GEOMETRIS

a. Adisi

Rumus molekul dan rumus struktur sama, tetapi Cirinya adanya perubahan ikatan rangkap menjadi berbeda susunan ruang atomnya dalam molekul

ikatan tunggal. Adisi dilakukan oleh H 2 atau Cl 2 yang dibentuknya.

pada suhu dan tekanan tinggi.

Contoh:

Contoh:

CH 3 CH 3 CH 3 H H H Berisomer

C 2 C C C geometris

HC CH H C dengan: CH 2 2 Siklo

3H

3 2 Heksana cis 2-butena

H H H CH +

trans 2-butena

HC CH H 2 C CH 2 C C

5. ISOMER OPTIS

H H 2 Isomer yang terjadi terutama pada atom C

b. Substitusi

asimetris (atom C terikat pada 4 gugus berbeda). Cirinya tidak ada perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal atau sebaliknya. Sustitusi benzena dibedakan menjadi:

– Monosubstitusi

Sumber: Hasil ekstraksi ter batubara.

Penggantian satu atom hidrogen pada Kegunaan:

benzena dengan atom atau senyawa gugus -

Dalam industri pewarna.

yang lain. Rumus umum monosubstitusi: - Kamfer atau kapur barus adalah merupakan

C 6 H 5 A naftalena yang berguna sebagai pewangi pakaian

H A = pengganti atom

dan mengusir hewan perusak pakaian.

C hidrogen

Digunakan sebagai resin.

HC C C Penggantian dua atom hidrogen pada CH

C C benzena dengan atom atau senyawa gugus C

H H yang lain. Ada tiga macam disubstitusi: H

A Sifat-sifat Antrasena:

1. Padatan kristal.

A A 2. Tidak mempunyai warna.

A Sumber: Hasil penyulingan ter batubara.

A A Kegunaan: Dalam industri pewarna.

– B. BIOKIMIA Trisubstitusi

Penggantian tiga atom hidrogen pada benzena Biokimia adalah cabang ilmu kimia untuk mempelajari dengan atom atau senyawa gugus yang lain. peristiwa kimia (reaksi kimia) yang terjadi dalam tubuh Ada tiga macam Trisubstitusi:

makhluk (organisme) hidup. Senyawa kimia yang

A termasuk biokimia adalah senyawa-senyawa yang

A A A mengandung atau tersusun oleh unsur-unsur seperti: Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N),

A Belerang (S), Fosfor (P), dan beberapa unsur lain dalam

A A A A jumlah yang kecil.

Nutrisi yang diperlukan dalam tubuh:

Sumber energi.

Nasi, kentang, gandum,

Naftalena adalah suatu senyawa organik aromatis,

hidrat

umbi-umbian.

yang mempunyai 10 atom karbon dan 5 ikatan rangkap

Lemak

Sumber energi,

Mentega, margarine,

yang berselang-seling (berkonjugasi) dan siklik (seperti

cadangan makanan.

Pertumbuhan dan

Daging, ikan, telur, kacang-

Strukturnya:

kacangan, tahu, tempe, H H

perbaikan jaringan,

susu. C C

pengontrol reaksi

kimia dalam tubuh.

HC C CH Garam

Beraneka peran

Daging, sayuran.

mineral

khusus. HC C CH Vitamin Pembentukan organ,

Buah-buahan, sayuran. C C

meningkatkan

daya tahan tubuh,

Sifat-sifat Naftalena:

memaksimalkan fungsi panca indera.

1. Padatan kristal berwarna putih.

Air

Pelarut, penghantar,

Air minum

2. Bau tajam menyengat (bau kapur barus).

reaksi hidrolisis.

3. Mudah terbakar.

4. Tidak larut dalam air.

1. KARBOHIDRAT

5. Larut dalam pelarut organik.

Rumus umum: C n (H 2 O) m

Dalam karbohidrat juga terdapat gugus fungsional Dalam karbohidrat juga terdapat gugus fungsional

sebagai gula pereduksi.

b) Sukrosa

Jenis-jenis Karbohidrat Hidrolisis 1 mol sukrosa akan membentuk 1 mol glukosa dan 1 mol fruktosa.

a. Berdasarkan hidrolisis dibagi menjadi:

C 12 H 22 O 11 +

C 6 H 12 O 6 + C 6 H O

1) Monosakarida: karbohidrat yang tidak dapat

12 Sukrosa 6

Glukosa terhidrolisis lagi menjadi satuan yang lebih kecil. Fruktosa

Komposisi

Terdapat dalam

Reaksi hidrolisis berlangsung dalam suasana

asam, dengan bantuan ini sering disebut

Glukosa

C 6 H 12 O 6 Buah-buahan

sebagai proses inversi dan hasilnya adalah

Fruktosa

C 6 H 12 O 6 Buah-buahan, madu

Galaktosa

C 6 H 12 O 6 Tidak ditemukan secara alami

gula invert.

c) Laktosa

Jenis monosakarida berdasarkan jumlah atom C:

Hidrolisis 1 mol laktosa akan membentuk 1

Jml C Nama Rumus

Contoh

mol glukosa dan 1 mol galaktosa.

2 Diosa C (H O)

3 Triosa C (H O)

Dihiroksiketon

Glukosa Galaktosa 4 Tetrosa

Seperti halnya maltosa, laktosa mempunyai

4 2 4 Trihidroksibutanon

gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi

C 5 Ribulosa, Deoksiribosa, (H 2 O) 5 Ribosa, Milosa

5 Pentosa

dengan reagen Fehling, Tollens, dan Benedict

Glukosa, Manosa,

dan disebut gula pereduksi.

Heksosa

6 C 6 (H 2 O) 6 Galaktosa, Fruktosa,

Jenis monosakarida berdasarkan gugus

3) Polisakarida: karbohidrat yang bila dihidrolisis

fungsinya:

akan menjadi beberapa monosakarida.  Aldosa: monosakarida yang mempunyai

Komposisi

Terdapat dalam

gugus fungsi aldehid (alkanal).

Glikogen

Polimer Glukosa

Simpanan energi hewan

 Ketosa: monosakarida yang mempunyai Simpanan energi tumbuhan

Pati Kanji

Polimer Glukosa

gugus fungsi keton (alkanon). Serat tumbuhan

Selulosa

Polimer Glukosa

Polisakarida terbentuk dari polimerisasi senyawa-

2) Disakarida: karbohidrat yang bila dihidrolisis akan senyawa monosakarida, dengan rumus umum: menjadi 2 monosakarida.

(C 6 H 10 O 5 )

Komposisi

Terdapat dalam

n Reaksi pada Polisakarida:

Maltosa Glukosa + Glukosa

Kecambah biji-bijian

Sukrosa Glukosa + Fruktosa

Gula tebu, gula bit

Polisakarida

dalam

Reduksi: Fehling, Tes

air

Tollens, Benedict Iodium

Laktosa Glukosa + Galaktosa

Susu

biru Disakarida dibentuk oleh 2 mol monosakarida

heksosa: violet

Rumusnya: C 6 H 12 O 6 +C 6 H 12 O 6 C 12 H 22 O 11 +H 2 O

b. Berdasarkan daya reduksi terhadap pereaksi Reaksi pada Disakarida:

Contoh: Glukosa + Fruktosa → Sukrosa + air

Fehling, Tollens, atau Benedict dibagi menjadi

Disakarida dalam

Reduksi: Fehling,

1) Gula terbuka

air

Tollens, Benedict

Optik-aktif

Karbohidrat yang mereduksi reagen Fehling,

Maltosa larut

positif

dekstro

Tollens, atau Benedict.

Sukrosa larut

negatif

dekstro

2) Gula tertutup

Laktosa koloid

positif

dekstro

Karbohidrat yang tidak mereduksi reagen Fehling,

a) Maltosa

Tollens, atau Benedict.

Hidrolisis 1 mol maltosa akan membentuk 2 mol glukosa.

2. ASAM AMINO

C 12 H 22 O 11 + H 2 O

C 6 H 12 O 6 + C 6 H 12 O 6 Asam amino adalah monomer dari protein, yaitu asam

Maltosa

Glukosa karboksilat yang mempunyai gugus amina (NH ) pada Maltosa mempunyai gugus aldehid bebas

Glukosa

atom C ke-2, rumus umumnya: 2 sehingga dapat bereaksi dengan reagen

– Berdasar fungsi:

CH COOH

Protein

Fungsi Contoh

Kulit, tulang, gigi,

NH 2

Proteksi, penyangga, rambut,bulu,

kuku, otot,

CH CH COOH

kepompong

Asam 2 amino propionat (alanin): 3

Enzim

Katalisator biologis Semua jenis enzim

dalam tubuh

NH

Sifat-sifat asam amino:

Hormon

Pengaturan fungsi tubuh

insulin

– Bersifat amfoter, yaitu:

Pergerakan senyawa

Sebagai pembawa sifat asam gugus —COOH,

Transport

antar dan atau intra hemoglobin

sebagai pembawa sifat basa gugus —NH 2 .

sel

– Bersifat optis aktif kecuali glisin.

Mempertahankan

– Dalam air membentuk zwitter ion (ion ber-

mutan positif-negatif), seperti glisin dalam air

membentuk CH laba-laba

Racun

Penyerangan

Bisa ular dan bisa

2 NH 3 COO .

Kontraktil

Sistem kontraksi otot aktin, miosin

Jenis asam amino: Reaksi identifikasi protein

a. Asam amino essensial

Tidak dapat disintesis tubuh. Contoh: isoleusin,

No

Pereaksi

Reaksi Warna

merah

lisin, valin, treonin, triptofan, histidin.

1 Biuret

Protein + NaOH + CuSO 4 atau

b. Asam amino nonessensial

ungu

Dapat disintesis tubuh. Contoh: glisin, alanin,

2 Xantoprotein Protein + HNO 3 kuning

serin, sistein, tirosin, sistin, arginin, asam glutamat, merah norleusin.

3 Millon

Protein + Millon

Catatan: Millon = larutan merkuro dalam asam nitrat

3. PROTEIN

Senyawa organik yang terdiri dari unsur-unsur C, H, 4. LIPIDA

O, N, S, P dan mempunyai massa molekul relatif besar Sifat-sifat lipida:

(makromolekul). – Tidak larut dalam air dan bersifat nonpolar.

Sifat-Sifat protein:

– Berfungsi sebagai transportasi vitamin A, D, K. – Amfoter, mempunyai gugus —COOH (asam) dan – Berfungsi sebagai cadangan makanan. —NH 2 (basa). – Dapat terhidrolisis.

Tiga golongan lipida yang terpenting:

– Dapat digumpalkan, jika gumpalan tersebut tidak

a. Lemak berasal dari asam lemak + gliserol kembali larut dinamakan denaturasi protein.

Lemak Jenuh (padat):

Terbentuk dari asam lemak jenuh dan

Penggolongan protein:

gliserol.

– Berdasar ikatan peptida:

Berbentuk padat pada suhu kamar.

a. Protein Dipeptida  jumlah monomernya =

Banyak terdapat pada hewan.

2 dan ikatan peptida = 1 Contoh: gliseril-tristearat; gliseril-tripalmitat

b. Protein Tripeptida  jumlah monomernya =

3 dan ikatan peptida = 2

Lemak tak jenuh (minyak):

c. Protein Polipeptida  jumlah monomernya >

Terbentuk dari asam lemak tak jenuh dan

3 dan ikatan peptida > 2

gliserol.

Berbentuk cair pada suhu kamar. – Berdasar hasil hidrolisis:

Banyak terdapat pada tumbuhan.

a. Protein Sederhana  hasil hidrolisisnya Contoh: gliseril-trioleat; gliseril-trilinoleat hanya membentuk asam α amino.

b. Fosfolipid berasal dari asam lemak + asam fosfat +

b. Protein Majemuk  hasil hidrolisisnya mem-

gliserol

bentuk asam α amino dan senyawa lain

c. Steroid merupakan Siklo hidrokarbon selain asam α amino.

5. ASAM NUKLEAT

c. Beberapa Jenis Polimer Penting Lain

 DNA = Deoxyribo Nucleic Acid (Asam Deoksiribo

Monomer

Polimer

Polimerisasi Terdapat

Nukleat)

dalam

kaca Basa yang terdapat dalam DNA: Adenin, Guanin,

metil

pesawat,

Sitosin, Thimin.

metakrilat

polimetilmetakrilat adisi lampu

 RNA = Ribo Nucleic Acid ( Asam Ribo Nukleat )

mobil/motor

Basa yang terdapat dalam RNA: Adenin, Guanin,

akrilonitril

poliakrilonitril

adisi karpet

Sitosin, Urasil.

fenol dan

kondensasi alat listrik,

C. POLIMER

etilen glikol dan

Polimer adalah bahan kimia yang berupa plastik, serat,

asam

dakron

kondensasi pita rekaman

karet, dan lainnya yang berguna dalam kehidupan kita

terftalat

sehari-hari maupun dalam kegiatan industri.

urea dan alkanal

urea formaldehid

kondensasi lem kayu

1. Pembentukan Polimer/Polimerisasi

melamin

perangkat

a. Secara Adisi

dan

melamin

kondensasi makan dan

alkanal Pembentukan polimer secara adisi dapat terjadi

minum

dari monomer-monomer berikatan rangkap.

b. Secara Kondensasi

Pembentuan polimer secara kondensasi ditandai

dengan pelepasan molekul H 2 O atau molekul

sederhana lain.

2. Macam-macam Polimer

a. Polimer Alami

Monomer Polimer

Polimerisasi

Terdapat dalam

C 6 H 12 O 6 amilum

kondensasi

ulat sutera, wol biri-biri

C 6 H 12 O 6 selulosa

kondensasi

gandum, kentang

asam amino protein

kondensasi

serat kayu

nukleotida DNA

kondensasi

gen, kromosom

isoprena karet alami

adisi

karet gelang, ban

b. Polimer Buatan/Sintetik

Monomer Polimer

Polimerisasi

Terdapat dalam

1,6-diaminheksana nilon

benang, kaus,

dan asam adipat

kondensasi

bahan pakaian

1,2-etanadiol

benang,

dan benzena 1,2 poliester

kondensasi

kaus, bahan

dikarboksilat

pakaian,dll

stirena polistiren

adisi

berbagai jenis mainan

vinil klorida PVC

adisi

pipa, isolasi

etilen / etena polietilen adisi

ember, gayung, botol minum panci atau

tetrafluoroetilen teflon

adisi

penggorengan anti lengket

BIOLOGI

BAB 1 HAKEKAT BIOLOGI DAN ASAL-USUL KEHIDUPAN

A. HAKEKAT KEHIDUPAN manfaat yang jelas baik bagi ilmu itu sendiri maupun bagi manusia.

Biologi berasal dari kata bios (hidup) dan logos (ilmu) sehingga biologi merupakan ilmu yang mempelajari

2. Metode Ilmiah

kehidupan. Cabang ilmu biologi antara lain: Merupakan suatu cara penyelesaian permasalahan

1. Morfologi, yaitu ilmu yang mempelajari penampil- melalui tahapan-tahapan tertentu. an fisik makhluk hidup.

Langkah-langkah pemecahan masalah dengan metode

2. Anatomi, yaitu ilmu yang mempelajari struktur ilmiah yaitu sebagai berikut. tubuh makhluk hidup.

1. Melakukan observasi.

3. Botani, yaitu ilmu yang mempelajari tumbuhan.

2. Merumuskan masalah.

4. Zoologi, yaitu ilmu yang mempelajari hewan.

3. Mengumpulkan data untuk memecahkan masalah

5. Mikrobiologi, yaitu ilmu yang mempelajari mikro-

4. Mengajukan hipotesis

organisme.

5. Pengujian hipotesis dengan melakukan eksperimen/

6. Mikologi, yaitu ilmu yang mempelajari jamur.

percobaan.

7. Ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan

6. Menarik kesimpulan.

makhluk hidup dengan lingkungan.

8. Genetika, yaitu ilmu yang mempelajari pewarisan yang sama kembali, apabila didapatkan hasil

7. Menguji kesimpulan dengan melakukan percobaan

sifat makhluk hidup. konstan, maka hasil percobaan tersebut menjadi

9. Taksonomi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup. sebuah teori.

10. Evolusi, yaitu ilmu

yang

mempelajari

3. MANFAAT BIOLOGI

perkembangan dan kekerabatan makhluk hidup.

Biologi memberikan manfaat bagi manusia untuk

1. Aspek-aspek Ilmu Biologi membantu mengenal dirinya sebagai manusia dan lingkungan sekitar serta membantu memecahkan

Biologi sebagai ilmu memiliki 3 aspek keilmuan. permasalahan-permasalahan yang berkaitan de-

a. Aspek Ontologi (obyek keilmuan): obyek yang ngan sumber makanan baru, sumber sandang dan dipelajari Biologi adalah makhluk hidup dan hal-

papan, obat-obatan, bibit unggul pertanian. hal yang berkaitan dengannya.

Manfaat biologi untuk ilmu itu sendiri, yaitu

b. Aspek metodologi (cara mempelajari): pembelajar- biologi berperan sebagai ilmu dasar (basic science) an Biologi yang benar yaitu menggunakan langkah-

yang mendasari ilmu-ilmu lain seperti kedokteran, langkah khusus yang disebut metode ilmiah.

farmasi, dan sebagainya.

c. Aspek Aksiologi (manfaat ilmu): Biologi memiliki

B. ASAL-USUL KEHIDUPAN

1. Evolusi Kimiawi Haldane dan Oparin pada tahun 1920-an membuat

postulat bahwa kondisi bumi primitif mendukung terjadinya reaksi kimia untuk mensintesis senyawa organik dari senyawa anorganik yang terdapat pada lautan purbakala. Kemudian pada tahun 1953 Stanley Miller dan H.Urey menguji hipotesis Oparin-Haldane dengan melakukan percobaan menggunakan labu air (sebagai laut

primitif) dan atmosfer buatan yang terdiri dari H 2 O,

H 2 , CH 4 , dan NH 3 (gas-gas yang diyakini para peneliti 1950-an, banyak terdapat di atmosfer purba). Kilatan listrik juga dibuat untuk meniru kilat pada masa purba. Memasang kondensor, sehingga uap menjadi embun Membuat hujan buatan, sehingga terjadi sirkulasi pada peralatan tersebut. Setelah satu minggu, Miller dan Urey menganalisis isi larutan, ternyata berisi bahan organik seperti beberapa asam amino sebagai bahan penyusun protein pada organisme. Hipotesis Oparin- Haldane terbukti.

2. Evolusi Biologi Merupakan proses evolusi dari supramolekul seperti

membran sel, ribosom, kromatin, mikrotubulus men- jadi sel prokariotik (sel belum memiliki membran inti/ nukleoplasma) kemudian berkembang menjadi sel eukariotik yang memiliki membran inti sel dan organel- organel. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, perjalanan evolusi makhluk hidup adalah heterotrof, autotrof-hederotrof.

3. Teori-teori Asal Usul Kehidupan

a. Teori Abiogenesis ( Generatio spontanea) Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles, seorang ahli filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani kuno. Teori tersebut mengemukakan bahwa makhluk hidup pada mulanya berasal dari benda tak hidup.

b. Teori Biogenesis

• Fransesco Redi (1626-1697) Melakukan percobaan dengan 3 botol yang masing-masing berisi daging. Perlakuan yang diberikan pada botol pertama, yaitu ditutup rapat, botol kedua ditutup dengan kain kasa, dan ketiga dibiarkan terbuka. Hasilnya: setelah beberapa hari kemudian, pada botol tertutup rapat tidak ditemukan belatung, botol yang ditutup kasa ditemukan beberapa belatung, dan botol yang dibiarkan terbuka membusuk dengan banyak belatung

di dalamnya. Fenomena tersebut berlawanan dengan teori abiogenesis, karena belatung yang terdapat di dalam botol berpenutup kasa dan tak berpenutup berasal dari telur lalat yang hinggap di atasnya.

• Lazaro Spalanzani (1729-1799) Melakukan percobaan seperti Redi akan tetapi bahan yang digunakan bukan daging melainkan kaldu yang dimasukkan ke dalam botol. Perlakuan yang diberikan yaitu kaldu yang dipanaskan dengan botol berpenutup dan tidak. Pada kaldu yang dipanaskan dengan botol tak berpenutup, setelah beberapa hari kemudian diamati dengan mikroskop, tampak mikrobia di dalamnya berkembang pesat, sedangkan pada kaldu yang dipanaskan dalam botol tertutup tampak tidak mengandung mikrobia setelah didiamkan beberapa hari kemudian. Spallanzani menyimpulkan bahwa kehidupan hanya mungkin setelah ada kehidupan sebelumnya, jadi mikroorganisme tersebut telah ada dan tersebar di udara sehingga dapat mengkontaminasi dan tumbuh berkembang dalam air kaldu pada botol tak berpenutup.

• Louis Pasteur (1822-1895) Pasteur melakukan percobaan menyempurna- kan percobaan Spallanzani dengan merebus kaldu pada botol dengan penutup gabus rapat kemudian ditembus oleh pipa dengan bentuk leher angsa. Pipa berbentuk leher angsa tersebut bertujuan agar udara tetap masuk ke dalam botol, akan tetapi mikroorganisme pengkontaminan tertahan pada bagian leher botol, sehingga tidak mengkontaminasi kaldu. Setelah diamati beberapa hari, tampak tidak terjadi pertumbuhan mikroorganisme di dalamnya (kaldu jernih). Setelah itu labu tersebut dimiringkan hingga air kaldu menyentuh bagian ujung pipa berbentuk leher angsa. Setelah didiamkan beberapa waktu, air kaldu menjadi keruh, busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.

Berdasarkan percobaan-percobaan yang dilakukan Redi, Spallanzani, dan Pasteur maka teori abiogenesis tumbang dan muncullah teori biogenesis “ Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” (setiap makhluk hidup berasal dari telur, setiap telur berasal dari makhluk hidup).

BAB 2 KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN SISTEM KLASIFIKASI

A. KEANEKARAGAMAN HAYATI

Carolus Linnaeus adalah seorang tokoh klasi- fikasi yang mengemukakan bahwa unit dasar

1. Manfaat Keanekaragaman dalam klasifikasi adalah spesies.

a. Mengetahui ciri-ciri spesies.

Penamaan spesies dilakukan Linnaeus meng-

b. Mengetahui manfaat-manfaat spesies bagi gunakan tata penamaan ganda (Binomial manusia.

nomenclature) sesuai dengan kode inter-

c. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk

nasional yang benar.

hidup yang beragam.

Nama bagian depan menunjukkan genus,

d. Mengetahui sifat ketergantungan antara sedangkan nama bagian belakang sebagai makhluk hidup.

penunjuk spesies. Terkadang terdapat penamaan dengan tiga kata. Kata ketiga

2. Macam-macam Keanekaragaman tersebut dapat berarti menunjukkan varietas.

Contoh: Oryza sativa var.IR64. Menimbulakan variasi genetik antarindividu

a. Keanekaragaman tingkat gen.

Contoh penamaan:

dalam satu spesies/jenis. Contoh: padi (IR64, rojolele, cisadane, membramo, mentikwangi, Hibiscus rosasinensis L super toy, merah putih, dan sebagainya). Hibiscus rosasinensis merupakan nama spesies,

b. Keanekaragaman tingkat spesies. sedangkan huruf L dibelakang nama spesies

menunjukkan nama penemu. Menimbulkan perbedaan bentuk, penampak-

an antara satu spesies dengan yang lain. Contoh: macan, harimau, kucing, ikan lele,

2. Urutan Takson dalam Klasifikasi gurameh.

Klasifikasi hewan:

Klasifikasi tumbuhan:

c. Keanekaragaman tingkat ekosistem.

Kingdom Disebabkan oleh perbedaan komponen

Kingdom

Divisio abiotik dan biotik penyusun ekosistem.

Filum

Kelas Contoh: ekosistem waduk sempor, rawa

Kelas

Ordo jombor, danau Toba, sawah, hutan tropis.

B. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Spesies

Klasifikasi merupakan upaya untuk mengelompok- kan makhluk hidup secara sistematis berdasarkan

3. Perkembangan Sistem Klasifikasi persamaan dan perbedaan sifat yang dimiliki.

- 1. Sistem 2 kingdom (oleh Aristoteles sampai Ilmu yang mempelajari klasifikasi adalah ilmu taksonomi. pertengahan tahun 1800). - Organisme dibedakan menjadi dua kelompok Metode penamaan obyek studi dalam klasifikasi besar yaitu: Plantae dan Animalia

disebut nomenclature.

2. Sitem 3 kingdom (oleh E. Haeckel (1866)).

1. Tahap-tahap Klasifikasi Pembagian ini berdasarkan cara makhluk

1. Identifikasi memperoleh nutrien:

• Plantae (fotosintesis) Identifikasi makhluk hidup yang memiliki • Protista (sebagai deterotrof/mengurai persamaan, perbedaan ciri satu dengan yang lain baik morfologi, anatomi, fisiologi maupun dan menyerap)

• Animalia (sebagai organisme heterotrof kromosomnya.

yang menelan makanan dalam bentuk

2. Pemberian nama

padat)

Dilakukan setelah terbentuk kelompok-

3. E. Chatton (1937)

kelompok makhluk hidup berdasarkan Kelompok Eukariota dan Prokariota. persamaan ciri. Kemudian setelah diberikan

4. Sistem 5 kingdom (oleh R. H. Whittaker nama, dilakukan penyusunan klasifikasi.

Monera (bakteri dan ganggang hijau biru),

3. Domaian Eukaria

Protista (Protozoa dan ganggang), Fungi Terdiri dari empat dunia yaitu dunia animalia, (jamur), Plantae (Bryophyta, Pterydophyta,

plantae, fungi dan dunia protista. dan Spermatophyta), dan Animalia

4. Manfaat Klasifikasi

5. Sistem 6 kingdom (oleh Solomon (1999-

2002)). Klasifikasi pada makhluk hidup mempunyai banyak Bakteria, Arkhaea, Protista, Fungi, Animalia,

manfaat, di antaranya sebagai berikut. dan Plantae.

a. Memudahkan untuk mengenal mahkluk hidup.

Dalam sistem klasifikasi terbaru, makhluk hidup

b. Memudahkan untuk mempelajari mahkluk dikelompokkan ke dalam 3 domaian yaitu sebagai

hidup.

berikut.

c. Mengetahui adanya hubungan kekerabatan

1. Domain Bakteria antara mahkluk hidup. Terdiri atas satu dunia yaitu dunia bakteria.

2. Domain Arkhaea Terdiri atas satu dunia yaitu dunia arkhaea.

BAB 3 VIRUS DAN MONERA

2. Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia Virus merupakan agensia penginfeksi nonseluler

A. VIRUS

a. Virus yang merugikan

yang sangat kecil (20 - 300 nm). Virus pada awalnya

1) Virus penyebab penyakit pada tumbuhan

ditemukan oleh A. Meyer seorang ilmuan Jerman Tobacco mosaic Virus (TMV) yaitu penyakit yang mengamati mosaik pada daun tembakau yang

bercak-bercak kuning pada tembakau, Beet menyebabkan daun berbintik. Virus memiliki informasi

Yellow Virus (BYV) yang dapat menyebabkan genetik (DNA atau RNA saja). Informasi genetik tersebut

penyakit pada tanaman aster, juga virus CVPD diselubungi oleh protein disebut kapsid yang tersusun

pada jeruk.

oleh kapsomer. Virus tidak memiliki protoplasma. Virus

2) Virus penyebab penyakit pada hewan

memiliki bentuk bervariasi seperti bulat, oval, bentuk Rhabdovirus yaitu virus penyebab rebies T, dan bentuk batang. Virus dapat berkembang biak

pada anjing, Polyma yaitu virus penyebab dengan cara duplikasi.

tumor pada hewan, NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada ayam.

1. Daur Hidup Virus

3) Virus penyebab penyakit pada manusia

Daur hidup virus ada dua macam, yaitu fase litik dan HIV (Human Imunodediency Virus) penyebab lisogenik.

penyakit AIDS, Virus Dengue penyebab

a. Litik

penyakit demam berdarah, Paramyxovirus

- Adsorbsi (penempelan)

penyebab penyakit campak. -

Penetrasi

b. Peranan virus yang menguntungkan

Kemampuan virus untuk menginfeksi bakteri -

Penggabungan

Pembelahan

(sebagai bakteriofag) dimanfaatkan dalam teknik

rekayasa genetika untuk menghasilkan produk

b. Lisogenik

- Adsorbsi

yang bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.

- Penetrasi

Selain itu, beberapa virus tertentu yang telah

- Replikasi (penggandaan)

dilemahkan dapat dijadikan sebagai vaksin.

- Perakitan -

Fase Litik

B. MONERA

Monera meliputi semua bakteri dan Cyanophyta (alga hijau biru).

1. Bakteri

2) Konjugasi

Bakteri digolongkan menjadi Arkhaeobacteria dan

Pemindahan materi genetik dari satu bakteri

Eubacteria. Arkhaeobacteria umumnya memiliki

ke bakteri lain menggunakan pili seks.

habitat di tempat yang ekstrim. Sedangkan Eubacteria

3) Transduksi

dapat ditemukan di berbagai habitat.

Pemindahan materi genetik dari satu sel

a. Ciri-ciri bakteri

bakteri ke sel lain dengan perantaraan virus.

1) Bersel tunggal.

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

2) Pada umumnya memiliki tubuh dengan

bakteri

diameter 0,5 µ - 1 µ dengan panjang sekitar

Keberadaan nutrien, CO 2 , O 2 , temperatur,

0,1 µm - 1 µm. Namun juga terdapat bakteri

derajat keasaman (pH), cahaya, kelembapan

yang berukuran besar yaitu Thiomargaritta

dan keberadaan zat kimia tertentu yang mampu

nambibiensis (750 µm) dan Epulofiscium

menghambat pertumbuhan (seperti senyawa

fischellsoni (600 µm).

antibiotik streptomisin, penisilin, dan sebagainya).

3) Prokarioti, yaitu tidak memiliki sistem endo- f. Macam-macam bakteri

membran (kloroplas, mitokondria, membran

Berdasarkan cara memperoleh nutrisi, bakteri

inti).

dibedakan menjadi:

4) Berperan sebagai dekomposer.

1) Bakteri autotrof: mampu membuat makanan

5) Dapat ditemukan di berbagai habitat

sendiri dari senyawa anorganik.

(ubiquity).

Fotoautotrof (menggunakan cahaya se-

6) Dapat digunakan sebagai agensia pengubah

bagai sumber energi. Contoh: Cyano-

substrat menjadi produk yang dapat

bacteria dan green sulfur bacteria)

dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.

Khemoautotrof (menggunkan reaksi kimia/

b. Penggolongan bakteri

oksidasi senyawa anorganik sebagai sumber

1) Bakteri sulfur hijau (green sulfur bacteria).

energi. Contoh: bakteri nitrifikasi dan non-

2) Bakteri sulfur ungu (purple sulfur bacteria).

photosynthetic bacteria.

2) Bakteri heterototrof: tidak mampu membuat yang mengamati mosaik pada daun tembakau yang

3) Bakteri hijau biru (Cyanobacteria).

makanan sendiri dari senyawa anorganik. menyebabkan daun berbintik. Virus memiliki informasi

4) Bakteri gram positif (terpulas biru dengan

pengecatan gram).

genetik (DNA atau RNA saja). Informasi genetik tersebut

5) Bakteri gram negatif (terpulas merah dengan

Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, bakteri

pengecatan gram).

dibedakan menjadi:

oleh kapsomer. Virus tidak memiliki protoplasma. Virus

6) Spiroseta.

1) Bakteri Aerob

memiliki bentuk bervariasi seperti bulat, oval, bentuk

c. Struktur bakteri

2) Bakteri Anaerob

1) Terdapat dinding sel (tersusun dari peptidoglikan)

g. Peranan bakteri bagi kehidupan

2) Ribosom

1) Peran positif bakteri

digunakan untuk menghasilkan produk- Daur hidup virus ada dua macam, yaitu fase litik dan

3) Membran sel

4) Cadangan makanan

produk yang bermanfaat bagi manusia

5) Sitoplasma

(antibiotik, yogurt, keju, nata de coco),

a. Litik membantu petani guna mempertahankan

6) DNA

d. Reproduksi bakteri

kesuburan tanah,

Bakteri pada umunya berkembang biak dengan

membantu proses pembusukan dalam

cara aseksual yaitu dengan pembelahan biner.

colon dan dalam pembentukan vitamin

Perkembangbiakan secara seksual tidak terjadi

K,

pada bakteri, melainkan berupa pemindahan

dapat digunakan sebagai pengendali hama.

materi genetik dari satu sel bakteri ke sel lain

2) Peran negatif bakteri

yang disebut paraseksual . Terdapat tiga macam

Terdapat beberapa bakteri penyebab penyakit

paraseksual yaitu sebagai berikut.

seperti:

1) Transformasi

Escericia coli  penyebab diare,

Pemindahan sedikit materi genetik (DNA)

Salmonella typosa  penyebab typus,

- Fase Litik

bahkan hanya satu gen dari satu sel bakteri ke

Shygella dysentriae  penyebab disentri,

sel lain melalui proses fisiologi yang kompleks.

- Diplococcus pneumoniae  penyebab

b. Reproduksi alga hijau-biru

radang paru-paru,

Caranya:

- Mycobacterium leprae  penyebab

1) Pembelahan sel

penyakit lepra.

2) Fragmentasi

2. Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria)

c. Peran Alga Hijau-Biru

Merupakan mikroorganisme yang tidak memiliki mem-

Alga hijau-biru pada ekosistem air tawar bran inti sel (prokariotik) dan mampu melakukan

berperan sebagai produsen bagi zooplankton, fotosintesis.

ikan–ikan kecil, dan udang.

Beberapa spesies alga hijau-biru seperti

a. Ciri-ciri alga hijau-biru

• Warna biru kehijauan disebabkan oleh Anabaena azollae juga dapat bersimbiosis pigmen fikosianin. Selain warna tersebut, alga

dengan paku air Azolla pinnata. Simbiosis tersebut dapat memfiksasi nitrogen bebas,

ini juga memiliki warna kuning, merah, coklat dan hitam (tergantung komposisi pigmen

sehingga daerah perairan tersebut kaya akan yang dimiliki).

unsur nitrogen.

• Sel alga hijau-biru pada umumnya memiliki Bagi manusia alga hijau-biru dapat dimanfaat- ukuran yang lebih besar dari sel prokariotik

kan sebagai sumber pangan (misalnya lain (berkisar antara 1-50 mikron).

Spirullina yang dikenal sebagai sumber makanan alernatif protein sel tunggal).

• Alga hijau-biru dapat bersifat uniseluler (Chroococcus) maupun membentuk koloni (Nostoc) dan filamen (Oscillatoria).

• Alga hijau-biru yang berbentuk filamen memiliki bentuk sel khusus yang disebut heterosista yang di dalamnya terdapat enzim nitrogenase guna mereduksi nitrogen bebas menjadi amonia (proses fiksasi nitrogen).

BAB 4 PROTISTA

Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler Contohnya: Noctiluca miliaris yang menyebabkan yang hidup secara berkelompok (membentuk koloni)

laut berpendar pada malam hari. maupun soliter (sendiri-sendiri). Protista dibagi • Zooflagellata: tidak berklorofil, bersifat heterotrof. menjadi tiga kelompok, yaitu protozoa, algae, dan

Contohnya:

Trypanosoma crusi  anemia,

jamur lendir.

Trypanosoma gambiense  penyebab

A. PROTOZOA penyakit tidur,

Leismania donovani  penyakit kalaazar. Protozoa adalah protista yang menyerupai hewan.

Protozoa bersifat uniseluler, heterotrof, mikroskopis,

2. Cilliata (Cilliophora)

mampu membentuk kista, pada umunya tidak Memiliki alat gerak berupa rambut getar pada saat memiliki dinding sel yang kuat, berhabitat di tempat masih muda atau sepanjang hidupnya, pada umumnya berair/basah, di lautan berperan sebagai zooplankton. bersifat parasit dan hidup di air tawar. Contohnya: Berdasarkan perbedaan alat gerak, protozoa Paramecium. diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu sebagai berikut.

3. Rhizopoda (Sarcodina)

1. Flagellata (Mastigophora) Memiliki alat gerak berupa kaki semu, hidup bebas Memiliki alat gerak berupa flagela.

atau sebagai parasit, berhabitat di dasar kolam atau • P hytoflagellata: menyerupai tumbuhan laut mau- sungai beraliran tenang yang banyak terdapat pada sisa pun perairan tawar, berklorofil, autotrof.

organisme mati, bentuk tubuh tidak tetap. Contohnya:

Amoeba. - Chlorophyta berbentuk koloni  Volvox (dapat

bergerak) dan Hydrodictyon,

4. Sporozoa - Chlorophyta bentuk benang  Spyrogyra dan Tidak memiliki alat gerak khusus, bersifat parasit,

Oedogonium),

bereproduksi dengan pembelahan biner. Contohnya: - Chlorophyta berbentuk lembaran  Ulva dan Chara. -

2. Phaeophyta (Alga Cokelat) -

Plasmodium vivax  malaria tertiana (2 x 24jam),

Plasmodium malaria  malaria quartana (3 x 24 jam), -

Plasmodium falciparum  malaria tropika (tidak Bentuknya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. menentu),

Berhabitat di laut khusunya wilayah yang bersuhu -

Plasmodium ovale  malaria ovale (gejala menyerupai rendah, memiliki klorofil dan fukosantin (yang malaria tertiana).

menyebabkan algae berwarna cokelat), berkembang Perkembangbiakan Plasmodium sp.:

biak secara vegetatif (dengan zoospora berflagela) dan generatif (dengan sel telur dan spermatozoid pada

a. Secara Vegetatif

konseptakulum dalam reseptakulum yang terletak di Dilakukan dengan schizogoni yaitu proses ujung lembaran fertil)

membelah diri (berlangsung dalam tubuh inang/ manusia) dan sporogoni yaitu membuat spora

3. Chrysophyta (Algae Keemasan) (berlangsung dalam tubuh inang/manusia).

Bersifat uniseluler (misalnya Navicula ) maupun multi-

seluler, berwarna kuning hingga keemasan dikare- Melalui perkawinan sel-sel gamet (terjadi pada nakan adanya pigmen karoten. Berhabitat di tempat tubuh inang sementara /nyamuk). Sel gamet basah, di perairan tawar atau laut (berperan sebagai jantan (mikrogamet) berukuran lebih kecil dari sel ditoplankton). gamet betina (makrogamet).

b. Secara Generatif

4. Rhodophyta (Algae Merah)

B. ALGAE Bersifat multiseluler, berbentuk seperti benang maupun lembaran, memiliki pigmen klorofil sedangkan

Algae merupakan jenis protista yang menyerupai yang dominan adalah fikoeritrin (yang menyebabkan tumbuhan. Algae merupakan salah satu jenis

algae berwarna merah), berhabitat di perairan tawar Thalophyta (tumbuhan bertalus), bersifat uniseluler maupun laut (zona dalam), tidak memiliki alat gerak,

maupun multiseluler, berhabitat di tempat basah/ berair, memiliki klorofil dan pigmen tambahan lain, berkembang biak dengan peleburan gamet jantan dan

betina yang nantinya membentuk individu diploid (2n). mampu membentuk gamet dalam alat pembiakan Contoh Rhodophyta: Glacilaria dan Gelidium (untuk bersel satu. Berdasarkan pigmen dominan yang

agar-agar).

dimiliki, algae/ganggang dibagi mejadi 4 kelas.

C . JAMUR LENDIR/SLIME MOLDS Merupakan kelompok algae yang terbesar, bersifat Protista yang menyerupai jamur. Memiliki fase

1. Chlorophyta (Alga Hijau)

uniseluler maupun multiseluler, pada umumnya asimilatif (bentuk berupa lendir) dan fase plasmodium berhabitat di darat (melekat pada tumbuhan atau (fase bergerak dan merayap). Jamur lendir akan hewan) dan di laut (berperan sebagai plankton atau memasuki fase reproduksi seksual (plasmogami 

bentos). Bereproduksi secara vegetatif (fragmentasi) kariogami  meiosis) apabila saat fase plasmodium dan generatif (konjugasi). Macam-macam:

telah mengering dan membetuk kotak spora yang - Chlorophyta bersel satu  Euglena (dapat bergerak)

menghasilkan spora. Setelah spora terbentuk, dan Chlorella),

dua plasma dari spora mengalami peleburan dan dua plasma dari spora mengalami peleburan dan

BAB 5 JAMUR/FUNGI

Fungi merupakan organisme eukariotik, dengan sifat: • Contoh: Auricularia polytricha (jamur kuping), -

tidak memiliki klorofil, Volvariela volvaceae (jamur merang), Mikorhiza -

bersifat heterotrof, terkadang ada yang parasit (hasil simbiosis dengan akar pohon mlinjo/pinus). dan saprobe (pengurai), -

fungi bersifat uniseluler maupun multiseluler

3. Zygomycotina

dengan membentuk hifa yang bercabang-cabang • Hifa bersekat dan tidak bersekat, dinding sel dari membentuk miselium,

bahan kitin.

- fungi berhabitat di tempat yang lembab, kurang • Hidup sebagai saprofit. cahaya matahari, dan cenderung asam,

• Reproduksi seksual, zigot tumbuh menjadi -

perkembangbiakan fungi dapat secara seksual sporangium disebut zigosporangium yang di (dengan konjugasi askospora maupun basidio-spora)

dalamnya terjadi pembelahan meiosis yang dan secara aseksual (pembentukan spora, membelah

menghasilkan dua macam zigospora (n). diri, fragmentasi, dan dengan konidium).

Reproduksi aseksual dengan pembentukan spora

Fungi dibagi menjadi 4 divisi yaitu sebagai berikut.

pada sporangium yang berada di hifa aerial.

1. Ascomycotina

4. Deuteromycotina

• Merupakan fungi kantung, menghasilkan spora • Fungi ini belum diketahui proses reproduksi seksual di dalam aski menyerupai kantung.

seksualnya, sedangkan reproduksi aseksual • Bersel satu (Saccharomyces/jenis khamir) maupun

dengan pembentukan hifa vegetatif yaitu konidia. multiseluler (membentuk miselium bersekat 

• Hidup sebagai saprofit dan parasit (tanaman). seperti Penicilium).

• Contoh: Aspergillus wentii (berperan dalam • Reproduksi terjadi secara aseksual yaitu

pembuatan kecap).

dengan membentuk konidia (spora vegetatif),

Manfaat Fungi

pembentukan tunas dan seksual dengan konjugasi

antara dua gametangia menghasilkan zigot Fungi yang menguntungkan manusia.

(2n)  membesar menjadi askus (di dalamnya a. Aspergilus oryzae  membuat tempe. terjadi meiosis dan terbentuk 4 sel askospora (n) b. Aspergillus wentii membuat kecap. yang merupakan spora generatif). Reproduksi

c. Neurospora sitophila  membuat keju. seksual dan aseksual dengan pertunasan terjadi d. Saccharomyces cerevisiae  roti.

e. Volvariela polytrica pada Ascomycota bersel satu seperti khamir dapat dimakan. f. Rhizopus nigricans  penghasil asam fumarat.

Saccharomyces. Sedangkan pada Ascomycota g. Penicillium notatum & P. chryzogenum  antibiotik multiseluler, askospora yang merupakan spora

penisilin.

generatif dibentuk pada ujung hifa.

Fungi yang merugikan manusia.

2. Basidiomycota a. Aspergillus niger  penyebab penyakit otomikosis pada • Merupakan fungi yang berbentuk seperti manusia. b. Phytoptora infestans  parasit pada kentang. gada, bagian bawah tudung sebagai tempat

c. Pucinia graminis  parasit pada tanaman gandum. terbentuknya basidium (tepatnya pada ujung hifa generatif yang berinti dua/dikariotik).

LICHEN

• Hidup sebagai saprofit. Lichen bukanlah lumut, tumbuhan sederhana, • Reproduksi secara seksual dengan membentuk maupun organisme individual. Lichen merupakan tubuh buah yang rumit disebut basidiokarpus (di asosiasi simbiotik dari berjuta-juta mikroorganisme dalamnya terdapat basidia sebagai sumber spora fotosintetik (alga hijau uniseluler/multiseluler maupun seksual atau basidiospora). Reproduksi aseksual Cyanobacateria) yang disatukan dalam jaringan hifa dengan pembentukan spora vegetatif yaitu fungi (Ascomycetes maupun Basidiomycetes). Lichen konidia.

berkembang biak dengan fragmentasi atau dengan • Hifa bersekat dan hifa vegetatifnya memiliki satu soredium. inti bersifat haploid.

BAB 6 PLANTAE

Fungi merupakan organisme eukariotik, dengan sifat:

autotrof, • Bakal biji tertutup, terdapat di dalam daun buah -

tidak memiliki klorofil,

bereproduksi secara generatif dan vegetatif, vaskuler

(putik).

dan nonvaskuler.

• Terjadi pembuahan ganda: Peleburan inti generatif + ovum  embrio

- fungi bersifat uniseluler maupun multiseluler

Peleburan inti generatif + inti kandung lembaga

sekunder  calon endosperma (berfungsi se- bagai cadangan makanan saat perkecambahan)

Dykotyledone

Gymnospermae

Selang waktu penyerbukan dengan pembuahan

Bryophyta

relatif singkat. • Subdivisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas

Pteridophyta

yaitu: -

Monocotyledonae (tumbuhan berkeping satu).

A. TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA)

Dycotyledonae (tumbuhan berkeping dua).

Perbedaan ciri-ciri monokotil dan dikotil.

Kelompok tumbuhan berbiji menggunakan biji sebagai

• Dikotil alat reproduksi generatif. Ciri-ciri spermatophyta:

Monokotil

a. Menghasilkan biji yang terdapat embrio.

Pertulangan daun berbentuk sejajar

Pertulangan daun menyirip dan

b. Memiliki organ tubuh yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Serta di dalam organ-organ

dan melengkung.

menjari.

Kotiledon pada setiap biji terdapat

Kotiledon pada setiap biji terdapat

multiseluler (membentuk miselium bersekat 

tersebut sudah terdapat jaringan-jaringan yang

kompleks seperti jaringan pengangkut, parenkim.

Terdapat koleorhiza batang lembaga

Tidak terdapat koleorhiza batang

(koleoptil) sebagai pelindung ujung

lembaga.

dengan membentuk konidia (spora vegetatif),

c. Alat reproduksi jantan dan betina terpisah.

akar dan batang lembaga.

d. Sporofit merupakan tanaman utama dan gametofit

Memiliki kaliptra (tudung akar).

Tidak memiliki.

pada spermatophyte mengalami reduksi.

Tidak memiliki kambium pada akar

Memiliki kambium.

 dan batang.

Divisi spermatophyta dibagi menjadi 2 subdivisi yaitu

Perakaran sistem akar serabut.

Perakaran sistem akar tunggang.

yang merupakan spora generatif). Reproduksi

Gymnospermae dan Angiospermae. Ciri-cirinya adalah

Akar dan batang tidak dapat

Dapat tumbuh membesar.

sebagai berikut.

tumbuh membesar.

pada Ascomycota bersel satu seperti khamir

B. TUMBUHAN PAKU (PTERYDOPHYTA) multiseluler,

1. Gymnospermae

• Berbiji terbuka.

Tubuhnya sudah dapat dibedakan menjadi akar ,

generatif

• Berakar tunggang, daun sempit, tebal dan kaku batang dan daun. Batang bercabang-cabang dan

(misalnya daun pinus).

tersusun dari epidermis, korteks, dan silinder pusat.

Memiliki berkas pengangkut yang tersusun konsentris • Merupakan fungi yang berbentuk seperti

• Batang dan akar berkambium.

• Biji terdapat dalam daun buah (makrosporofil) dan (xilem dikelilingi floem). Daun terdapat yang kecil

(mikrofil) dan yang besar (makrofil). Tumbuhan paku • Berkas pembuluh pengangkut pada akar dan dibagi menjadi 4 kelas:Pailophytinae, Equisetinae,

serbuk sari terdapat dalam mikrosporofil.

Licopodinae, dan Felicinae. Berdasarkan spora yang • Hidup sebagai saprofit.

generatif yang berinti dua/dikariotik).

batang belum menyatu dengan sempurna.

• Terjadi pembuahan tunggal, selang waktu antara dihasilkan, tumbuhan paku dibagi menjadi 3 golongan: •

pembuahan dan penyerbukan cukup lama.

1. Paku homospor (menghasilkan spora yang memilki

Contoh spesies: Gnetum gnemon (melinjo), Cycas

persamaan bentuk dan fungsi).

rumphii (pakis haji), Pinus sp.

Misal: Lycopodium sp.

2. Paku heterospor (menghasilkan spora yang dengan pembentukan spora vegetatif yaitu

2. Angiospermae

memilki perbedaan dalam bentuk dan fungsi).

• Memiliki bunga yang sesungguhnya (terdiri dari

Misal: Adiantum sp. dan Marsilea sp. • Hifa bersekat dan hifa vegetatifnya memiliki satu kelopak, mahkota, benang sari dan putik).

inti bersifat haploid.

C. TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA) bentuknya sama tetapi berbeda fungsinya). Misal: Equisetum sp. (paku ekor kuda)

3. Paku peralihan (menghasilkan spora yang

Tubuh terdiri dari bagian gametofit (penghasil gamet) dan sporofit (generasi penghasil spora).

Spora (n) Lumut dianggap sebagai bentuk peralihan antara tumbuhan bertalus (thalofita) dan tumbuhan

Protalium (n) berkormus (kromofita). Lumut memiliki batang semu, daun semu, dan akar semu (rhizoid). Lumut belum

Antheridium (n)

Arkhegonium (n)

memiliki jaringan pembuluh angkut (xilem dan floem). Tumbuhan lumut bereproduksi dengan metagenesis

Spermatozoid (n)

Ovum (n)

(pergiliran keturunan). Berkembang biak secara vegetatif (dengan spora maupun kuncup) dan generatif

Zigot (2n) (bersatunya gamet jantan dan betina membentuk sporogonium yang menghasilkan spora haploid). Pada

Tumbuhan paku (2n) lumut, gametofit merupakan generasi yang dominan serta berumur panjang (tumbuhan lumut itu sendiri).

Sporangium Spora (n)

Sel induk spora Protonema

Meiosis Tumbuhan lumut (n)

Sporangium tumbuhan paku terkumpul dalam sorus

Arkhegonium (n) yang dilindungi selaput indusium. Tumbuhan paku

Antheridium (n)

Ovum (n) runan).

bereproduksi dengan metagenesis (pergiliran ketu-

Spermatozoid (n)

- Fase gametofit: dimulai dari protalium hingga Zigot (2n)

menghasilkan zigot.

Fase sporofit: dimulai dari tumbuhan paku hingga Sporogonium (2n)

menghasilkan spora. Sel induk spora (2n)

Meiosis

BAB 7 ANIMALIA

Animalia dikelompokkan menjadi invertebrata dan • Memiliki rangka tubuh yang berbentuk seperti vertebrata.

duri (spikula). • Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan

A. INVERTEBRATA kuncup dan seksual dengan pembuahan internal. • Klasifikasi dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Porifera (Hewan Berpori)

a. Calcarea

• Diplobastik (terdiri dari 2 lapisan; ektoderm dan Spikula tersusun dari zat kapur. Contoh: Sycon endoderm).

sp.

• Bersel banyak, radial simetris.

b. Hexactinellida

• Memiliki pori-pori (ostia) di seluruh tubuhnya, Spikula tersusun dari zat kersik. Contoh: yang memiliki saluran rongga (spongocoel), pada

Pheronema sp.

ujung bebasnya terdapat lubang oskuluum.

c. Demospongia

Tidak memiliki rangka atau rangka terdiri dari serabut sponging dengan rangka berupa duri. Contoh: Spongilla sp.

Contoh spesies: Necator americanus (cacing tambang • Diplobastik (terdiri dari 2 lapisan: ektoderm dan daerah Amerika), Ascaris lumbricoides, Ancylostoma

2. Coelenterata (Hewan Berongga)

duodenale (cacing tambang daerah Asia Afrika), • Bersel banyak, tubuh tidak bersegmen, memiliki Oxyuris vermicularis (kremi), dsb.

endoderm).

rongga pencernaan (rongga gastrovaskuler). • Memiliki tentakel yang dilengkapi dengan 5. Annelida (cacing gelang)

knidoblas dan nematokis.

Tubuh berbentuk gilig dan bersegmen-segmen,

• Tubuh berbentuk polip atau medusa.

triplobastik, memiliki rongga tubuh, reproduksi secara

• Rangka disusun oleh zat kapur atau tanduk.

seksual dengan perkawinan antara jantan dan betina, • Reproduksi seksual dengan membentuk gamet alat ekskresi berupa nefridia. Berdasarkan keberadaan

dan aseksual dengan membentuk tunas. Memiliki rambut (cetae) pada tubuhnya, Annelida dibagi

2 bentuk kehidupan yaitu polip dan medusa.

menjadi:

• Coelenterata belum memiliki alat peredaran

a. Polychaeta

darah, pernafasan dan ekskresi.

Tubuh ditutupi banyak rambut dan memiliki para-

• Klasifikasi Coelenterata dibagi menjadi:

podia untuk berjalan. Contoh: Lycidice sp.(cacing

a. Hydrozoa

wawo) dan Eucinice viridis (cacing palolo).

Tubuh hewan dewasa berbentuk polip.

b. Oligochaeta

Contoh: Hydra sp.

Tubuh ditutupi sedikit rambut dan tidak memiliki

b. Scypozoa

parapodia. Contoh: Pheretima sp. dan Lumbricus

Tubuh hewan dewasa berbentuk medusa.

terrestris (cacing tanah).

Contoh: Aurelia sp.

c. Hirudinea

c. Anthozoa

Tubuh tidak ditutupi rambut dan memiliki alat hisap

Tubuh hewan dewasa berbentuk polip.

di sekitar mulutnya. Contoh: Hirudo medicinalis

Contoh: Fungia sp.

(lintah) dan Haemodipsa zeylanica (pacet).

d. Ctenophora

Contoh: Pleurobranchia.

6. Echinodermata

Tubuh tidak bersegmen-semen dan ditutupi oleh epidermis yang dilengkapi dengan duri-duri kapur,

3. Plathyhelminthes (cacing pipih)

Plathyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas yaitu:

memiliki kaki amburakral, reproduksi seksual dengan

a. Tubelaria

pembuahan eksternal dan aseksual dengan regenerasi Hidup bebas, permukaan tubuh ditutupi oleh silia. bagian-bagian tubuh dan pembelahan sel. Berdasarkan Contoh: Planaria sp.

bentuk tubuhnya, Echinodermata dibagi menjadi:

b. Trematoda

a. Asteroidea (bintang laut)

Cacing hisap, bersifat parasit, memiliki alat hisap

Tubuh berbentuk bintang dengan 5 lengan.

di sekitar mulut, memiliki saluran pencernaan.

Contoh: Asteroidea forberi (bintang laut).

Contoh: Fasciola hepatica, Chlonorcis sinensis,

b. Ophiuroidea (bintang ular)

Fasciolopsis butskii, Scistosoma sp.

Tubuh berbentuk bola cakram kecil dengan 5 le-

c. Cestoda (cacing pita)

ngan panjang. Contoh: Ophiotix fragilis (bintang

Tubuh bersegmen-segmen (proglotid), kepala

ular).

(skoleks) dilengkapi alat penghisap berkait c. Holothuroidea (teripang)

(rostelum), tidak memiliki mulut dan saluran

Tubuh bulat memanjang seperti mentimun dan

tidak berduri. Contoh: Holothuria sp. • Diplobastik (terdiri dari 2 lapisan; ektoderm dan saginata, Diphyllobotrium latum, dsb.

pencernaan. Contoh spesies: Taenia solium, T.

d. Crinoidea (lili laut)

Tubuh menyerupai tumbuhan lili. •

4. Nemathelmynthes (cacing gilig)

Contoh: Metacrinus interuptus (lili laut). •

ostia

Tubuh berbentuk gilig, triplobastik (ektoderm,

e. Echinoidea (landak laut)

mesoderm, endoderm), memiliki rongga tubuh semu

Tubuh berbentuk bola atau oval tanpa lengan.

(pseudocoelom), reproduksi secara seksual dengan

Contoh: Diadema saxtile (bulu babi).

perkawinan antara jantan dan betina, alat eksresi berupa protonefridia.

7. Mollusca

d. Insecta

Memiliki tubuh yang lunak, tidak bersegmen, bilateral Tubuh terbagi menjadi kepala, dada, dan perut, simetris, bercangkang dan ada yang tidak memiliki

memiliki 3 pasang kaki pada bagian dada dan pada cangkang (cumi-cumi), reproduksi seksual dengan

umumnya bersayap. Berdasarkan keberadaan fertilisasi internal. Mollusca dibagi menjadi 3 kelas:

sayap, Insecta dibagi menjadi: Pterygota (bersayap dan mengalami metamorfosis) dan Apterygota

a. Pelecypoda/Bivalva/Lamellibranchiata

(tak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis). Kaki pipih, memiliki cangkang berjumlah sepasang, Pterygota dibagi menjadi Eksopterygota dan cangkang tersusun dari 3 lapisan.

Endopterygota.

b. Cephalopoda

a. Eksopterygota, dibagi menjadi 4 ordo

Kaki berada di bagian kepala (cephalopoda), tidak • Hemiptera (walang sangit) memiliki cangkang (kecuali Nautillus sp.), memiliki • Homoptera (bersayap sama; contoh: kantung tinta untuk perlindungan diri. Contoh

wereng)

Loligo indica (cumi-cumi) dan Octopus sp. (gurita). • Orthoptera (belalang, kecoa)

c. Gastropoda

• Isoptera

Kaki berada di bagian perut (gastropoda), memiliki

b. Endopterygota, dibagi menjadi 6 ordo

cangkang (kecuali Vaginula sp.). Contoh: Achatina • Diptera (sayap sepasang; contoh: fulica (berkicot) dan Lymnaea sp.

nyamuk, lalat,)

8. Arthropoda • Hymenoptera (sayap selaput; lebah

madu)

Tubuh terbagi menjadi ruas kepala (cephalus), dada • Siphonoptera (kutu manusia) (thoraks), dan perut (abdomen ), triploblastik, rangka

• Coeloptera (sayap tebal dan keras; luar tersusun dari zat kitin, reproduksi seksual dengan

contoh:kumbang, kepik, kunang-kunang) fertilisasi internal maupun eksternal, alat pernafasan

• Lepidoptera (ngengat) disebut paru-paru buku. Arthropoda dibagi menjadi 4

• Neuroptera (undur-undur) kelas:

a. Crustacea

B. VERTEBRATA

Tubuh terbagi menjadi cephalothoraks (persatuan Chordata (hewan yang memiliki chorda dorsalis) dibagi kepala dan dada) dan abdomen (perut), memiliki

menjadi 4 subfilum yaitu Hemichordata, Urochordata, mata majemuk, reproduksi seksual dengan

fertilisasi eksternal. Contohnya : Leander sp. Chepalochodata, dan Vertebrata (memiliki ruas tulang belakang). Subfilum Vertebrata dibagi menjadi 7 kelas

(udang).

yaitu:

b. Myriapoda

Tubuh terbagi menjadi kepala dan perut (tidak 1. Chondrichtyes

memiliki dada), perut bersegmen-segmen, pada Ikan bertulang rawan, memiliki rahang, jantung setiap segmen terdapat sepasang kaki. Kelas beruang dua, mulut terletak di daerah ventral kepala, Myriapoda dibagi menjadi 2 ordo yaitu: Diplopoda insang terletak di bagian luar dan tidak memiliki (tubuh pipih, contoh: lipan) dan Chilopoda (tubuh penutup. Contoh: ikan pari dan hiu. gilig, contoh: keluwing).

2. Osteichthyes

c. Arachnoidea

Tubuh terbagi menjadi cephalothoraks dan Ikan bertulang sejati, insang tertutup oleh tutup abdomen, memiliki 2 pasang mulut yaitu kelisera insang, tutup tertutup oleh sisik yang terbentuk melalui dan pedipalpus. Arachnoidea dibagi menjadi 3 proses osifikasi, jantung memiliki 1 serambi dan 1 bilik, ordo.

berdarah dingin tetapi suhu badan tidak dipengaruhi -

Scorpionida. Contoh: Theophonus caudatus suhu lingkungan. Contoh: lele, gurameh, belut. atau kalajengking.

- Arachnoida.Contoh: Mastigopractus giganteus atau laba-laba raksasa.

3. Agnatha

Bentuk menyerupai ikan, tidak memiliki rahang, dan -

Acarina Contoh: Sarcoptes scabei atau caplak tidak bersisik, rangka tersusun dari tulang rawan, sirip dan Trobikula akamushi atau tungau.

tidak berpasangan, jantung memiliki 1 bilik. Contoh: belut laut dan ikan lamprey (Pteromyzon sp.)

4. Amphibia bebas berupa tungkai depan dan tungkai belakang, Berhabitat di darat maupun air, larva berhabitat di bentuk kaki disesuaikan dengan fungsinya, sisik

air dan bernafas dengan insang, larva berkembang, bermodifikasi menjadi rambut, bersifat homoiotherm bernafas dengan insang dalam, setelah dewasa bernafas (suhu tubuh tetap), pernafasan dengan paru-paru, dengan paru-paru dan kulit, jantung memiliki 2 serambi jantung terdiri dari bilik kanan dan kiri serta serambi dan 1 bilik, mengalami metamorfosis, berdarah dingin kanan dan kiri, sekat sudah sempurna, sel darah merah dan suhu tubuh dipengaruhi lingkungan, berkembang tidak berinti, otak sudah berkembang dengan baik, biak dengan bertelur dan fertilisasi eksternal. Contoh: fertilisasi internal. kodok, katak.

Contoh: kucing, kancil, monyet.

5. Reptilia

7. Aves

Telah beradaptasi hidup di lingkungan darat, memiliki Pada umumnya berhabitat di darat walaupun terdapat dua pasang tungkai yang berkuku dan pada Reptilia Aves yang mencari makanan di air, anggota gerak yang hidup di lingkungan aquatik tungkainya berubah depan berupa sayap, berdarah panas dengan suhu berselaput, kulit kering bersisik dari zat tanduk serta tubuh tetap, fertilisasi secara internal, jantung 2 pada umumnya tidak memiliki kelejar lendir, sel darah serambi dan 2 bilik serta sekatnya telah sempurna, merah berinti, jantung terdiri dari 2 serambi dan 2 bilik alat pernafasan paru-paru dan pundi-pundi hawa serta sekat antara bilik kanan dan kiri belum sempurna. (pada burung-burung yang terbang), testis sepasang Contoh: kadal, biawak, iguana.

berkembang dengan baik sedangkan ovarium yang berkembang hanya sebelah kiri, rangka tubuh terdiri

6. Mamalia dari tulang-tulang yang kuat dan berisi udara. Pada umunya berhabitat di darat, pada kulit terdapat Contoh: ayam, bebek, blekok, kuntul. kelenjar minyak, keringat, mamalia darat anggota gerak

BAB 8 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN

A. PERTUMBUHAN TUMBUHAN

a. Dermatogen (lapisan terluar)  membentuk epidermis.

1. Pertumbuhan Primer  membentuk

b. Periblem (lapisan tengah)

korteks.

Merupakan pertumbuhan akibat aktivitas jaringan

c. Plerom (lapisan dalam)  membentuk stele meristem yang aktif membelah.

(silinder pusat).

a. Pembelahan sel: terjadi pada bagian titik tumbuh akar dan batang serta pada jaringan

Berdasarkan teori Tunika Korpus dari Schmidt, titik kambium (bersifat meristematik).

tumbuh akar dibedakan menjadi 2 bagian.

b. Pembentangan sel: sel pada bagian meristem

a. Bagian tunika: terdiri beberapa lapis sel pada primer akar dan batang setelah mengalami

bagian terluar akar yang aktif membelah pembelahan secara apikal, akan mengalami

sehingga ujung akar akan bertambah luas. pemanjangan yang mengakibatkan pertam-

b. Bagian korpus: terdiri dari beberapa lapis sel bahan panjang akar dan batang.

pada bagian dalam dan aktif membelah ke

c. Diferensiasi sel: setelah sel mengalami pe-

segala arah.

manjangan dan pendewasaan, sel akan mengalami diferensiasi (perubahan ke bentuk

Pada tumbuhan monokotil, pertumbuhan primer lain).

juga terjadi pada meristem interkalar yang terdapat di buku-buku batang.Contoh: pohon

Berdasarkan teori Histogen dari

H asnstein, titik

kelapa dan bambu.

tumbuh pada ujung akar dan batang dibagi menjadi tiga.

C. PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN Merupakan pertumbuhan akibat aktivitas Perkembangan pada tumbuhan ditunjukkan dengan kambium (jaringan yang telah dewasa) bersifat bertambahnya organ-organ pada tumbuhan seperti

2. Pertumbuhan Sekunder

meristematik kembali. Pertumbuhan sekunder daun, munculnya bunga, juga pembentukan buah. mengakibatkan diameter dan panjang tumbuhan Buah berbiji itu sendiri merupakan hasil perkembangan bertambah. Dua meristem lateral yang berfungsi dari bakal biji dewasa yang telah menjadi embrio untuk pertumbuhan sekunder:

dan ovarium (menjadi daging buah). Perkembangan

a. Kambium vaskuler: menghasilkan xilem tersebut terjadi pada putik bunga. sekunder (kayu) dan floem.

b. Kambium gabus (felogen): pertumbuhan

D. PERKEMBANGAN PADA HEWAN ke luar membentuk felem dan ke dalam

membentuk feloderm. Kambium interfasis

1. Perkembangan Embrio

juga berfungsi dalam pertumbuhan sekunder untuk membentuk jari- jari empulur.

Fertilisasi  Zigot  Morula (zigot yang membelah secara terus menerus membentuk

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI bola sel padat)  Blastula (Setelah di dalam PERTUMBUHAN TUMBUHAN

morula terbentuk rongga yang penuh cairan)  Gastrula (menghasilkan ektoderm, endoderm,

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan: dan mesoderm)  mengalami diferensiasi serta

a. Faktor dari dalam: faktor genetik dan hormonal.

organogenesis.

b. Faktor luar: nutrien, suhu, cahaya, air, kelembaban, derajat keasaman tanah (pH).

2. Perkembangan Fase Pascaembrionik Setelah terbentuk organ dan sistem organ,

Pertumbuhan juga dapat dipicu dengan adanya kemudian berkembang menjadi individu dewasa. penambahan zat pengatur tubuh (ZPT)/hormon

Pada hewan tertentu sebelum mencapai dewasa sintetik. Macam-macam hormon pada tumbuhan dan

mengalami proses metamorfosis (perubahan fungsinya adalah sebagai berikut.

bentuk menuju dewasa).

a. Auksin: perpanjangan sel, diferensiasi, percabang- Metamorfosis pada serangga dibagi menjadi: an akar, fototropisme dan geotropisme, per-

a. Metamorfosis sempurna (Holometabola) kembangan buah, serta dominansi apikal.

Telur larva pupa imago (dewasa)

b. Sitokinin: pembelahan sel, diferensiasi sel, dan Contoh: Kupu-kupu, lalat, lebah madu. antidominansi apikal.

b. Metamorfosis tidak sempurna (Hemimeta-

c. Giberelin: memicu perkecambahan biji, aktivitas

bola)

kambium, memicu pembungaan sebelum waktu- Telur  nymphaimago nya, meningkatkan pembelahan sel.

Contoh: Kecoa, belalang, jangkrik.

d. Etilen: memicu pemasakan buah, pengguguran

c. Ametabola

daun. Telur  imago (dewasa)

e. Asam absisiat: berfungsi untuk menghambat Pada katak perubahan telur yang pertumbuhan saat kondisi lingkungan tidak

dibuahi menjadi kecebong disebut: memungkinkan untuk pertumbuhan dengan cara:

prometamorfosis.

- mempertahankan dormansi, -

menghambat pertumbuhan, -

menutup stomata.

f. Kalin: merupakan hormon yang mempengaruhi pertumbuhan organ. Hormon kalin dibagi menjadi: -

Rhizokalin: merangsang pertumbuhan akar -

Kaulokalin: merangsang pertumbuhan batang -

Filokalin: merangsang pertumbuhan daun -

Antokalin: merangsang pertumbuhan bunga

BAB 9 SEL DAN JARINGAN

A. SEL

b. Model mosaik fluida (1970) (digunakan hingga saat ini)

Membran sel tersusun dari komponen protein, lipid

1. Bagian-bagian Sel, Struktur, dan Fungsinya

bilayer, dan karbohidrat.

Sel merupakan kesatuan unit terkecil yang bersifat fungsional bagi makhluk hidup. Pada umumnya sel (sel

3. Perbedaan Sel Eukariotik (Plantae, Animalia, dan eukariotik) terdiri dari bagian-bagian berikut ini.

Fungi) dengan Prokariotik (Bakteri)

a. Inti sel ( nucleus): tersusun dari asam nukleat,

Eukariotik

Prokariotik

protein, dan lipid (pada membran nukleus).

Memiliki membran inti sel.

Tidak memiliki membran inti.

b. Membran sel: tersusun dari lipid dan protein,

Materi genetik terkumpul pada

berfungsi untuk pertahanan sel dari lingkungan

zona yang menyerupai inti,

eksternal, memberikan bentuk sel, mengatur

yaitu: nukleoid.

transport lintas membran, dan sebagainya.

Memiliki organela-orgenela

Tidak memiliki.

c. Dinding sel: tersusun dari lignin, pektin, dan

seperti retikulum endoplasma,

selulose, berfungsi untuk pertahanan sel dari

badan golgi, mitokondria.

lingkungan eksoternal, memberikan bentuk dan

Terdapat beberapa sel yang

Tidak memiliki flagela, tetapi

menguatkan sel, dan sebagainya.

memiliki alat gerak berupa

alat gerak berupa silia (pada

flagela.

beberapa prokariotik).

d. Sitoplasma: cairan yang terdapat di dalam sel. Berfungsi sebagai media untuk reaksi-reaksi

4. Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan kimiawi yang terdapat di dalam sel.

e. Ribosom: berfungsi sebagai tempat sintesis

Hewan

Tumbuhan

protein. Secara struktural, ribosom dapat terikat

Tidak memiliki dinding sel, hanya

Memiliki dinding sel dan membran

dengan retikulum endoplasma dan dapat bebas sel. pada sitoplasma.

membran sel.

Tidak memiliki plastida.

Memiliki plastida.

f. Retikulum endoplasma: organel sel yang

Memiliki sentrosom.

Tidak memiliki.

berupa jaringan tubula (jalinan rongga-rongga)

Mempunyai lisosom.

Tidak memiliki.

dan gelembung membran (sisterne), berfungsi

Timbunan zat makanan berupa

Timbunan zat makanan berupa pati.

sebagai tempat sintesis protein, sintesis hormon

glikogen (gula otot).

steroid, dan pengangkutan zat. Secara struktural, retikulum endoplasma dibagi menjadi dua jenis, yaitu RE kasar (terdapat ribosom pada permukaan

B. JARINGAN

sitoplasmiknya)dan halus (tidak terdapat ribosom).

g. Lisosom: merupakan kantung yang berisi enzim

1. Jaringan Hewan

hidrolitik yang digunakan sel untuk mencerna Jaringan merupakan kesatuan sel yang memiliki bentuk makromolekul.

dan fungsi yang sama. Jaringan pada manusia dan

h. Mitokondria: organel sel yang berbentuk lonjong, hewan dibagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut. dibungkus oleh membran luar dan dalam (sebagai

a. Jaringan Epitel

matriks mitokondria), berfungsi sebagai tempat Jaringan yang menutupi tubuh (baik dalam maupun sintesis ATP (energi).

luar) serta melindungi tubuh dari pengaruh buruk

i. Sentriol: berfungsi saat pembelahan sel. faktor eksternal. Jaringan epitel berfungsi sebagai j. Badan golgi: berbentuk seperti kantung-kantung pelindung (epitel pada kulit), sekresi (pada sel-sel pipih bertumpuk-tumpuk, berfungsi untuk sekresi

epitelium rongga mulut), dan juga penyerapan dan ekskresi sel.

(pada usus). Macam–macam jaringan epitel:

2. Membran Sel

1) Berdasarkan Bentuk -

Epitelium pipih selapis (pada epitel Model membran sel diusulkan oleh: alveolus) dan berlapis banyak (epitel

a. Davson-Danielli (1935): menyerupai sandwich

rongga mulut).

bilayer fosfolipid di antara dua lapisan protein.

- Epitelium kubus selapis (epitel pada

a. Jaringan meristem

indung telur) dan berlapis banyak (epitel

1) Promeristem: jaringan meristem yang telah pada kelenjar minyak dan keringat)

ada sejak tumbuhan pada fase embrional. -

Epitelium silinder selapis (epitel pada

jaringan meristem usus dan lambung), berlapis banyak

2) Meristem primer:

pada tumbuhan dewasa yang masih aktif (epitel pada langit-langit), silinder selapis

membelah, terdapat pada titik tumbuh, bersilia (epitel pada saluran ekskresi,

menyebabkan tumbuhan bertambah tinggi. pernafasan, dan saluran reproduksi).

3) Meristem sekunder: merupakan jaringan

2) Berdasarkan Fungsi meristem yang berasal dari meristem primer, Epitel pelindung, epitelium kelenjar, epitelium

menyebabkan tumbuhan menjadi besar, absorpsi, dan epitelium sensori.

terdapat pada kambium.

b. Jaringan Otot

b. Jaringan dewasa (permanen)

- Otot polos: inti satu di tengah, sel berujung

1) Jaringan epidermis (jaringan pelindung): runcing, bekerja di luar kesadaran, reaksinya

terdapat di seluruh permukaan tubuh, lambat, tidak cepat lelah (pada saluran

berfungsi sebagai pelindung. pencernaan, pembuluh darah, dan saluran

2) Jaringan perenkim (jaringan dasar): terdapat pernafasan).

hampir di semua bagian tubuh, berdasarkan -

Otot lurik: berinti banyak di bagian tepi sel, fungsinya dibagi menjadi parenkim untuk bekerja sesuai kehendak, reaksinya cepat,

fotosintesis, penyimpan udara, dan penyim- cepat lelah (terdapat pada rangka).

pan cadangan makanan. -

Otot jantung: inti berada di tengah, reaksi

3) Jaringan penyokong: terdapat dua macam lambat, tahan kelelahan, bekerja di luar

jaringan penyokong yaitu sklerenkim (sel kesadaran, serabut bercabang (terdapat di

bersifat mati, keras, penebalan dari lignin) dinding jantung).

dan kolenkim (sel bersifat hidup, lentur,

dinding sel mengalami penebalan selulosa). Jaringan ini terdiri dari sel-sel saraf (neuron).

c. Jaringan Saraf

4) Jaringan pengangkut : terdiri dari xilem (peng- Neuron terdiri dari dendrit, badan sel, dan neurit.

angkut mineral dari akar ke daun) dan floem

d. Jaringan Ikat

(pengangkut fotosintat dari daun ke seluruh tubuh).

Terdapat beberapa jaringan ikat di dalam tubuh, yaitu: jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan tulang rawan (tulang Organ Tumbuhan rawan hialin, fibrosis, dan elastis), jaringan tulang, Organ pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua dan jaringan darah serta limpa.

yaitu organ nutritif dan organ reproduksi. Organ dan Sistem Organ

a. Organ nutritif

Merupakan organ-organ yang berkaitan dengan Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang saling

pembentukan makanan. Terdiri dari akar, batang, bekerja sama untuk melakukan fungsi tertentu.

dan daun.

Berdasarkan letaknya organ dibedakan menjadi organ

1) Akar

dalam (jantung, ginjal, usus, hati, dan paru-paru) dan

Berfungsi:

organ luar (mata, telinga, mulut, tangan, dan kaki).

menyerap air dan unsur hara, Organ-organ di dalam tubuh saling bekerja sama untuk

menyimpan cadangan makanan, melakukan fungsi pada sistem tertentu. Misalnya

memperkokoh tumbuhan, pada sistem pencernaan, terdiri dari organ-organ

sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. pencernaan, yaitu usus, ginjal, hati, dan lambung.

Struktur akar tersusun atas epidermis,

2. Jaringan Tumbuhan korteks, dan silinder pusat (stele). Tipe perakaran: serabut (Monokotil & Pteridofita),

Jaringan pada tumbuhan secara garis besar dibedakan tunggang (Dikotil dan Gimnospermae). menjadi dua yaitu jaringan meristem (sel-selnya masih

2) Batang

aktif membelah) dan jaringan dewasa (permanen, Struktur batang terdiri dari epidermis, korteks,

jaringan ini tidak bersifat meristematik). dan silinder pusat. Tipe berkas pengangkut jaringan ini tidak bersifat meristematik). dan silinder pusat. Tipe berkas pengangkut

3) Daun

Dikotil dan Gimnospermae) dan kolateral

Berfungsi sebagai:

tertutup (Monokotil). Jaringan penyusun

tempat fotosintesis, batang yaitu sebagai berikut.

alat reproduksi vegetatif,

- Jaringan primer

tempat penyimpan bahan makanan, Monokotil: epidermis, berkas pembuluh,

alat untuk transpirasi. empulur, dan sklerenkim.

Struktur dalam daun terdiri dari epidermis Dikotil: epidermis, korteks, xilem, floem,

atas dan bawah, mesofil (pada Dikotil terdiri dan kambium pembuluh.

dari jaringan palisade dan spons), berkas

- Jaringan sekunder

pengangkut (xylem dan floem), dan stomata. Terdapat pada tumbuhan dikotil yaitu

b. Organ reproduktif

floem sekunder, xylem sekunder, dan Berkaitan dengan proses reproduksi, yaitu bunga kambium gabus.

sebagai alat pembentuk sel kelamin (bunga lengkap dan tak lengkap), buah dan biji.

BAB 10 METABOLISME

Merupakan semua reaksi kimiawi yang terarah yang Faktor–faktor yang mempengaruhi kerja enzim. terjadi di dalam tubuh organisme dan dikatalisis oleh

1. Konsentrasi enzim. Semakin tinggi konsentrasi enzim (pemercepat reaksi). Metabolisme terdiri dari:

enzim, makin tinggi kerja enzim.

a. Anabolisme: reaksi pembentukan molekul-mole-

2. Konsentrasi substrat. Semakin rendah konsentrasi kul kompleks dari molekul-molekul yang lebih

substrat, makin tinggi kerja enzim. sederhana. Reaksi ini membutuhkan energi.

3. Derajat keasaman (pH).

b. Katabolisme: reaksi pemecahan molekul-molekul

4. Temperatur.

5. Keberadaan inhibitor. Semakin tinggi keberadaan sederhana. Reaksi pemecahan ini menghasilkan

kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih

inhibitor, makin rendah kerja enzim. energi.

B. RESPIRASI AEROB DAN ANAEROB

A. ENZIM Respirasi merupakan proses oksidasi suatu senyawa Enzim merupakan protein yang mempunyai sisi katalitik organik secara terarah yang menghasilkan energi

sehingga mampu mengubah substrat menjadi produk untuk pemeliharaan metabolisme di dalam tubuh tertentu.Sifat-sifat enzim:

makhluk hidup. Respirasi di atas bukan merupakan

1. Merupakan protein. respirasi tingkat organisme, melainkan tingkat selular.

2. Memiliki sisi aktif/katalitik sebagai tempat substrat Respirasi dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut. berkombinasi dengan enzim.

a. Respirasi aerob: respirasi yang membutuhkan

3. Mempercepat reaksi kimia dengan menurunkan oksigen bebas. Oksigen tersebut berfungsi sebagai energi aktivasi (energi untuk mengawali suatu

penerima (akseptor) elektron/hidrogen terakhir. reaksi).

b. Respirasi anaerob : respirasi yang tidak membu-

4. Sebagai katalisator hayati yang mampu memper- tuhkan oksigen bebas. Sehingga penerima cepat suatu reaksi tanpa ikut bereaksi.

elektron/hidrogen terakhir merupakan senyawa-

5. Tidak mengubah kesetimbangan suatu reaksi. senyawa tertentu selain oksigen seperti sulfat (SO 6. Enzim memiliki substrat yang spesifik, satu enzim, 2- 4 ), karbonat (CO 2- 3 ), piruvat, asetaldehid.

satu substrat.

7. Kerja enzim dapat dihambat oleh suatu substrat Respirasi sel secara aerob berlangsung melalui 4 tahap: ‘asing’ yang disebut inhibitor dan dapat diaktivasi

1. Glikolisis

dengan adanya aktivator.

8. Bekerja pada suhu kisaran tertentu. • Mengalami reaksi pemecahan glukosa (senyawa

berkarbon fruktosa 1, 6 phosphat) menjadi 2 molekul asam piruvat (senyawa berkarbon 3).

Glukosa dirubah menjadi fruktosa 1, 6 phosphat

C. FOTOSINTESIS

menggunakan 2 ATP. • Terjadi di dalam sitoplasma.

Merupakan reaksi sintesis bahan organik dari bahan • Berlangsung secara anaerob.

anorganik dengan bantuan cahaya dan kloroplas. • Menghasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH (Cahaya, kloroplas)

untuk setiap molekul glukosa (1 NADH = 3 ATP).

2 nCO + nH 2 O (CH 2 O)n + n O 2

Karbondioksida Air Glukosa Oksigen

2. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat • Mengubah Asam Piruvat (senyawa berkarbon 3) Fotosintesis bukanlah merupakan tahap tunggal,

menjadi Asetil-KoA (senyawa berkarbon 2). melainkan dua tahap yang masing-masing memiliki • Berlangsung pada matriks mitokondria. banyak langkah. • Menghasilkan 1 NADH, CO Tahap fotosintesis yaitu sebagai berikut.

2 , dan 1 Asetil-KoA

untuk setiap pengubahan molekul Asam Piruvat

1. Reaksi Terang

(Total dihasilkan 2 Asetil KoA, karena Asam Piruvat • Terjadi di tilakoid dalam kloroplas. yang diubah sebanyak 2 mol).

• Terjadi proses fotolisis air, sehingga reaksi

3. Siklus Krebs terang menghasilkan O 2 . • Reaksi ini membutuhkan cahaya untuk

• Asetil-KoA (senyawa berkarbon 2) yang dihasilkan dari dekarboksilasi oksidatif diubah menjadi CO menghasilkan energi berupa ATP (melalui

2 proses fosforilasi pada ADP) dan NADPH (hasil (senyawa berkarbon 1).

reduksi dari NADP + • Berlangsung pada matriks mitokondria. ). • Setiap molekul Asetil-KoA dihasilkan 1 ATP, 1

2. Reaksi Gelap (Siklus Calvin)

FADH, 3 NADH (1 FADH= 2 ATP), dan 2 CO 2 .

• Terjadi di stroma dalam kloroplas.

4. Transfer Elektron • Reaksi diawali dengan pengikatan (fiksasi)

CO 2 • Melalui rantai respirasi, elektron/hidrogen dari ke dalam senyawa organik pada kloroplas kemudian CO 2 direduksi menjadi karbohidrat.

NADH dan FADH yang dihasilkan dari glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus krebs, Proses reduksi dilakukan oleh NADPH yang memperoleh elektron hasil reaksi terang.

dilepaskan dan diterima oleh O 2 sebagai penerima

elektron terakhir, sehingga terbentuk H2O dan

CO 2

energi (ATP) secara bertahap. • NADH dan FADH merupakan senyawa pereduksi Cahaya

(reduktor) yang menghasilkan elektron/ ion

NADP -

hidrogen. ADP

• Reaksi ini terjadi pada membran dalam (matriks) Siklus

• Satu molekul NADH akan menghasilkan 3 ATP,

NADPH

sedangkan satu molekul FADH akan menghasilkan

2 ATP

O 2 CH (gula) O 2

Total energi yang dihasilkan untuk setiap pemecahan (oksidasi) satu molekul glukosa pada sel prokariotik yaitu:

1. Glikolisis : 8 ATP

2. Dekarboksilasi oksidatif: 6 ATP (2 NADH)

3. Siklus krebs: 24 ATP Jumlah: 38 ATP

Pada sel eukariotik dihasilkan 36 ATP karena transport

2 NADH ke dalam matriks mitokondria membutuhkan energi sebesar 2 ATP.

BAB 11 SISTEM GERAK

3) Sendi putar: memungkinkan untuk memutar Fungsi rangka adalah sebagai berikut.

A. RANGKA

lengan depan pada siku (satu gerakan -

Penyokong dan pemberi bentuk tubuh.

berputar).

- Sebagai tempat perlekatan otot .

4) Sendi pelana: persendian pada ibu jari. -

Pelindung organ-organ dalam yang lunak.

c. Amfiartrosis

- Tempat pembentukan sel darah merah dan sel Sendi yang memungkinkan untuk sedikit gerak. darah putih.

Misalnya pada sendi di antara tulang rusuk dengan -

Tempat penimbunan mineral dalam tubuh.

tulang punggung.

B. TULANG

1. Bagian Rangka Tulang penyusun rangka terdiri dari: Rangka manusia terdiri dari:

1. Tulang rawan (kartilago)

a. Bagian aksial berfungsi untuk: Tulang rawan bersifat elastis, matriks tulang berupa -

memberikan sumbu topangan untuk tubuh kolagen, serta disusun dari sel-sel kondroblas. tegak (bipedal),

Macam-macamnya: tulang rawan hialin, elastis, -

mengelilingi dan melindungi otak, sumsum

dan fibrosa.

tulang belakang, paru-paru dan jantung.

2. Tulang keras (osteon)

Misalnya pada tulang tengkorak dan tulang Tulang keras bersifat keras/kaku, matriks tulang bagian badan (gelang pundak, tulang rusuk,

mengandung kapur, serta dibentuk dari sel-sel tulang dada, tulang panggul, tulang belakang).

osteoblas.

b. Bagian apendikular berfungsi untuk menopang Berdasarkan bentuknya, tulang pada manusia dibeda- lengan dan kaki. Misalnya pada tulang anggota kan menjadi: gerak (tulang tangan dan kaki).

1. Tulang pipih (seperti tulang rusuk dan tengkorak),

2. Persendian pada Rangka Manusia

2. Tulang panjang (seperti tulang paha dan tulang

kering), dan

Persendian pada rangka dibagi menjadi 3, yaitu:

3. Tulang pendek (tulang pada jari-jari kaki dan

a. Sinartrosis

tangan).

Sendi yang tidak bisa digerakkan. Dibagi menjadi:

4. Tulang tak beraturan (seperti pada wajah dan

1) Sinkondrosis: dihubungkan oleh tulang

tulang belakang)

rawan, misalnya sendi antara tulang rusuk dengan tulang dada

Kelainan pada Tulang

2) Sinfibrosis: dihubungkan oleh serabut, misal- -

Skoliosis: tulang punggung berbentuk seperti nya sendi di antara tulang-tulang tengkorak

huruf S (dapat dikarenakan posisi duduk yang

b. Diartrosis

salah).

Sendi yang memungkinkan pergerakan. Diartrosis -

Lordosis: posisi tulang panggul membelok ke dibagi menjadi:

depan

1) Sendi lesung (peluru): sendi pada tulang -

Kifosis: tulang punggung membungkuk.

lengan atas yang berhubungan dengan -

Fraktura: tulang mengalami keretakan.

pundak; tulang paha berhubungan dengan -

Nekrosa: kerusakan pada selaput tulang, sehingga tulang pelvis. Sendi ini memungkinkan

suplai makanan terhenti.

terjadinya pergerakan untuk memutar lengan -

Artritis sika: pengeringan minyak sendi, sehingga dan kaki sehingga dapat digerakkan dalam

pergerakan sendi terhambat. beberapa sumbu.

Artritis eksudatif: peradangan pada bagian sendi

2) Sendi engsel: antara tulang lengan atas (dapat disebabkan oleh infeksi bakteri). dengan tulang hasta. Sendi ini membatasi pergerakan hanya pada sumbu tunggal (satu arah).

C. OTOT otot lurik dan berinti banyak) yang disebut myofibril. Masing-masing myofibril tersebut terdiri dari miosin

Otot dapat mengalami kontraksi sehingga dapat (filamen tebal) dan aktin (filamen tipis) yang diatur menimbulkan suatu gerakan tubuh. Pergerakan otot dalam unit kontraktil yang disebut sarkomer. Pada saat dapat bekerja secara:

otot melakukan relaksasi, panjang bagian sarkomer

1. Sinergis (searah)

tersebut lebih panjang daripada saat terjadi kontraksi Macam gerakan otot sinergis yaitu gerak pronasi otot. Saat otot berkontraksi, sarkomer tampak

oleh otot-otot pronator di lengan bagian bawah memendek karena filamen aktin dan myosin saling

2. Antagonis (berlawanan)

meluncur di atas satu sama lain. Macam gerak antagonis, yaitu:

Mekanisme kinerja otot dipengaruhi datangnya -

abduktor-adduktor: menjauhkan dan men- rangsang untuk bergerak. Rangsangan dari luar oleh dekatkan lengan dari tubuh,

tubuh akan diubah menjadi sinyal kimiawi dalam -

fleksor-ekstensor: gerakan meluruskan dan bentuk asetilkolin. Asetilkolin yang terlepas, akan membengkokkan lengan,

membebaskan ion kalsium (Ca 2+ ) yang berada di antara -

pronator-supinator: gerakan menelungkup sel-sel otot, sehingga pada akhirnya menyebabkan dan mengadahkan telapak tangan,

filamen aktin meluncur mendekati filamen myosin -

depresor-elevator: menurunkan dan meng- (membentuk aktomiosin) yang mengakibatkan angkat lengan ke atas.

sarkomer memendek dan terjadinya kontraksi otot untuk bergerak.

Mekanisme Gerak Otot Sebuah otot terdiri dari berkas serat otot (sel-sel

BAB 12 SISTEM SIRKULASI DAN DIGESTI

kapiler (merupakan cabang arteri, pembuluh Sistem sirkulasi pada dasarnya merupakan pengaturan

A. SISTEM SIRKULASI

mikroskopis dengan dinding tipis dan berpori), transport darah di dalam tubuh. Sistem sirkulasi terbagi

dan

menjadi 2, yaitu:

vena (mengembalikan darah ke jantung).

1. Sistem sirkualsi terbuka

c. Darah

Darah menggenangi organ internal secara Merupakan cairan yang beredar di dalam langsung, tanpa melalui pembuluh darah, sehingga

pembuluh darah yang terdiri dari: darah juga bercampur dengan cairan interstitial.

1) sel-sel darah (terdiri dari eritrosit untuk mengangkut oksigen dan CO

2 ; sel darah putih leukosit untuk pertahanan tubuh, dan Darah ditransport melalui pembuluh darah dan

2. Sistem sirkulasi tertutup (sistem kardiovaskuler)

terpisahkan denan cairan interstisial. Contohnya trombosit sebagai pembeku darah),

2) plasma darah, serum darah, dan faktor-faktor pada manusia dan vetebrata

lain.

Komponen sistem kardiovaskuler, yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah.

Darah berfungsi untuk mengangkut nutrien,

a. Jantung senyawa-senyawa sisa metabolisme, oksigen, Jantung terdapat di dalam rongga dada, memiliki

hormon, mengatur keseimbangan pH dalam bilik yang menerima darah yang kembali ke

tubuh, serta sebagai pertahanan tubuh. jantung dan serambi (sinister) yang memompakan Skema Sirkulasi Darah pada Manusia

darah keluar dari jantung. Darah dari seluruh tubuh  vena cava superior dan

b. Pembuluh darah inferior  serambi kanan  bilik kanan  arteri Pembuluh darah terdiri dari:

pulmonalis  paru-paru  darah bersih dari paru- -

arteri (membawa darah dari jantung menuju paru  vena pulmonalis  serambi kiri  bilik kiri  organ-organ di seluruh tubuh),

aorta  seluruh tubuh  darah dari seluruh tubuh

Sistem Sirkulasi pada Hewan

nantinya akan dicerna lagi setelah mencapai usus

1. Pada serangga dan artropoda: sistem tertutup.

oleh enzim erepsin menjadi asam amino. Selain itu

2. Ikan: sistem tertutup dan merupakan sirkulasi juga terdapat enzim-enzim dalam usus dua belas jari tunggal, jantung terdiri dari 1 bilik dan 1 serambi. yang mencerna protein seperti tripsin, kimotripsin,

3. Reptil dan burung: sistem peredaran darah ganda karboksipeptidase (memecah asam amino satu per- (darah dipompa dua kali di kapiler pada paru-paru satu), dan aminopeptidase. atau kulit setelah kehilangan tekanannya untuk Asam amino dibagi menjadi dua. memastikan aliran darah yang kuat ke otak, otot,

a. Asam amino esensial, yaitu asam amino yang

dan organ-organ lain), jantung memiliki 2 serambi

tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan didapatkan

dan 2 bilik.

dengan cara mengkonsumsi bahan makanan.

4. Katak: peredaran darah ganda, jantung memiliki 2

b. Asam amino nonesensial, yaitu asam amino yang

serambi dan 1 bilik.

dapat dibentuk oleh tubuh. Setiap 1 gram pencernaan protein, dihasilkan energi

B. SISTEM PENCERNAAN

sebesar 4,1 kalori.

Fungsi protein adalah:

Makhluk hidup membutuhkan makanan untuk menjaga

a. sebagai zat pembangun tubuh,

keseimbangan dan berlangsungya proses metabolisme

b. pembentuk hormon, di dalam tubuh. Komponen-komponen zat makanan

c. yang dibutuhkan meliputi: sumber energi.

3. Lemak

1. Karbohidrat

Lemak merupakan makromolekul yang tersusun

Karbohidrat merupakan kompleks senyawa yang

dari asam lemak dan gliserol, serta merupakan zat

tersusun dari molekul gula, terdiri dari unsur C, H, dan

makanan yang menghasilkan kalori paling besar

O. Karbohidrat dibagi menjadi:

yaitu 9,3 gram untuk setiap kalorinya.

polisakarida (tersusun dari 2 molekul gula atau

lebih, misalnya: selulosa, pektin, lignin), Lemak dicerna dalam usus dua belas jari oleh enzim lipase atau steapsin sehingga lemak

disakarida (tersusun dari 2 molekul gula, misalnya

mengalami emulsi kemudian pecah menjadi asam

sukrosa, laktosa, dan maltosa), dan lemak dan gliserol.

monosakarida (tersusun dari 1 molekul gula, misalnya glukosa, fruktosa, galaktosa).

Fungsi lemak adalah:

a. sebagai sumber energi,

Karbohidrat dicerna sejak memasuki mulut oleh

b. pelarut vitamin A, D, E, dan K, enzim amilase pada ludah (saliva), sehingga menjadi c. bahan untuk pembentukan hormon-hormon yang

kompleks senyawa gula yang lebih sederhana.

mengandung gugus lemak.

Kemudian senyawa-senyawa tersebut dicerna lagi

4. Vitamin

darah juga bercampur dengan cairan interstitial. Merupakan senyawa organik yang berfungsi sederhana seperti maltosa. Kemudian enzim maltase sebagai koenzim (kofaktor organik) untuk kinerja

oleh enzim amilase pankreas menjadi karbohidrat -

mencerna maltosa menjadi glukosa. Hasil pemecahan

enzim-enzim di dalam tubuh.

Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dibagi terpisahkan denan cairan interstisial. Contohnya

karbohidrat diserap di usus halus. Kadar glukosa -

dalam darah harus normal, apabila berlebihan dapat

menjadi vitamin yang larut air (B dan C) dan

menyebabkan hiperglikemia (pada penderita diabetes

vitamin larut lemak (A, D, E, dan K).

melitus), sedangkan bila kurang disebut hipoglikemia.

5. Air

2. Protein

Air merupakan pelarut universal yang berfungsi

Protein merupakan makromolekul yang tersusun sebagai medium reaksi-reaksi yang terjadi di dalam dari asam amino-asam amino yang terhubungkan tubuh. Selain itu air juga berfungsi untuk memelihara dengan ikatan peptida.

keseimbangan tubuh, sebagai bahan pengangkut

Merupakan molekul yang mengandung unsur C, H, senyawa-senyawa metabolit, dan pelarut vitamin O, N dan terkadang S, P.

B dan C. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari Protein dicerna sejak di lambung oleh enzim pepsin, komponen air, sehingga membutuhkan air dalam

sehingga protein dapat dipecah menjadi bentuk yang jumlah besar. lebih sederhana menjadi proteosa dan pepton. Pepton dan albuminosa hasil pemecahan protein di lambung,

6. Mineral

Berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur

(misalnya mekanisme penghantaran rangsang oleh ion

memperlicin makanan sehingga makanan Ca 2+ ). Beberapa unsur mineral turut berfungsi sebagai

lebih mudah ditelan, dan kofaktor kinerja enzim-enzim metabolisme tubuh.

melapisi makanan supaya tidak melukai rongga pencernaan.

Pencernaan makanan di dalam tubuh manusia melalui Kelenjar ludah juga berfungsi menghasilkan enzim

4 tahap yaitu: ptyalin atau enzim amylase.

1) penelanan ( ingestion), sebelumnya melalui proses pertama pencernaan yaitu mengunyah;

2. Kerongkongan

2) pencernaan ( digestion), yaitu perombakan

Faring adalah persimpangan antara kerong- makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana;

kongan dengan tenggorokan. Pada pangkal

3) penyerapan ( absorption); faring terdapat katup yang memisahkan

4) pembuangan (eliminasi). rongga kerongkongan dengan rongga

tenggorokan yang disebut epiglotis.

Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari:

1. Saluran pencernaan (organ pencernaan yang

Makanan yang masuk kerongkongan akan dilewati oleh bahan makanan), yaitu mulut,

didorong ke bawah oleh gerak mengkerut kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus

dan mengendurnya otot leongitudinal pada besar.

kerongkongan yang disebut gerak peristaltik.

2. Kelenjar pencernaan (organ pencernaan yang

3. Lambung

berfungsi menghasilkan getah/enzim pencerna- an), yaitu mulut, lambung, usus halus, hati, dan Terletak pada rongga perut sebelah kiri atas. Tempat penkreas.

berlangsungnya pencernaan protein oleh enzim pepsin

Berdasarkan prosesnya, pencernaan dibagi menjadi: dan renin yang dihasilkan oleh lambung. Selain itu

di dalam rongga lambung juga dihasilkan HCl/asam

1. Pencernaan mekanis, yaitu pencernaan yang lambung. Berikut enzim beserta fungsinya. menyebabkan perubahan bentuk dan ukuran -

HCL: mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, makanan, contohnya pencernaan oleh gigi.

mematikan bakteri yang merugikan.

2. Pencernaan kimiawi, perubahan zat makanan - Pepsin: mengubah protein menjadi pepton. dari senyawa kompleks menjadi senyawa yang -

Renin: mengubah kaseinogen menjadi kasein. lebih sederhana dengan bantuan enzim (senyawa -

Lipase: mengubah lemak menjadi asam lemak dan kimia).

gliserol.

1. Mulut

4. Usus Halus

a. Gigi

Terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut. Terbentuk dari tulang gigi ( dentin). Strukturnya

a. Duodenum (usus dua belas jari)

terdiri dari mahkota gigi, leher, dan akar gigi. Merupakan muara dari saluran getah pankreas Ada 3 macam gigi pada manusia, yaitu:

yang mengandung enzim tripsin, amylase, dan -

gigi seri (untuk memotong makanan), lipase. Juga sebagai muara saluran empedu. -

gigi taring (untuk mengoyak makanan), dan

b. Jejenum (usus tengah)

- gigi geraham (untuk mengunyah makanan). Merupakan tempat pencernaan terakhir sebelum Pada anak-anak disebut gigi susu (20 buah)

sari makanan diserap.

sedangkan pada orang dewasa gigi tetap (38 c. Ileum (usus penyerapan)

buah). Permukaan rongga usus berupa jonjot-jonjot usus

b. Lidah

yang berfungsi memperluas permukaan penyerap- Fungsi lidah:

an sari makanan. Banyak terdapat pembuluh

a. sebagai pengecap makanan, darah yang siap mengedarkan sari makanan ke

b. mengatur letak makanan dalam mulut sehing-

seluruh tubuh.

ga lebih mudah dikunyah,

c. membantu menelan dan mendorong

5. Usus Besar

makanan ke dalam kerongkongan. Merupakan kelanjutan dari usus halus. Di dalam

rongga usus besar air pada makanan diserap sehingga Menghasilkan cairan lendir yang berfungsi:

c. Kelenjar Ludah

feces memadat. Pada usus besar terdapat bakteri coli (Eschericia coli) yang membantu proses pembusukkan feces memadat. Pada usus besar terdapat bakteri coli (Eschericia coli) yang membantu proses pembusukkan

Gigi geraham depan dan geraham bergerigi Usus besar terdiri dari bagian yang menaik (ascending

digunakan untuk menggerus dan melumatkan colon), bagian yang mendatar (tranverse colon), dan

makanan.

bagian yang menurun (descending colon). Usus besar

b. Herbivora: memiliki geligi dengan permukaan mempunyai tambahan yang disebut usus buntu

yang luas dan bergelombang untuk (appendix). Usus besar berfungsi untuk mengatur

melumatkan tumbuh-tumbuhan. Gigi seri kadar air pada sisa makanan. Sisa makanan yang tidak

dan gigi taring umumnya termodifikasi untuk terpakai oleh tubuh akan dikeluarkan melalui anus.

menggigit dan memotong tumbuhan.

c. Omnivora: dentisi omnivora relatif tidak Penyakit dan Kelainan pada Sistem Pencernaan

terspesialisasi. Susunan geligi permanen Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem

berjumlah 32. Gigi seri digunakan untuk pencernaan adalah:

memotong, gigi taring tajam untuk merobek,

1. Parotitis (penyakit gondong)

2 geraham depan untuk menggerus dan 3 Penyakit yang disebabkan virus, menyerang

geraham untuk melumatkan. kelenjar air ludah di bagian bawah telinga.

2. Lambung Ruminansia

Akibatnya, kelenjar ludah menjadi bengkak. Saluran pencernaan pada herbivora sangat

2. Yerostomia panjang, dan memiliki ruangan fermentasi khusus

Mulut kering karena rendahnya produksi air liur. di mana bakteri dan protista simbitotik hidup.

3. Tukak lambung Mikroorganisme tersebut tidak hanya mencerna Luka pada dinding lambung bagian dalam.

selulosa, tetapi juga gula. Pada bagian lambung

4. Apendiksitis/usus buntu ruminansia terdapat 4 ruangan. Setelah makanan

5. Diare/feses encer dicerna di mulut  rumen  retikulum (tempat

6. Konstipas/sembelit. prokariota dan protista simbiotik hidup) yang Sistem Pencernaan Mamalia

menghasilkan hasil samping metabolisme yaitu asam lemak  makanan dimuntahkan kembali ke

Pada umunya, sistem pencernaan pada mamalia sama, mulut, sapi mengunyah kembali makanan tersebut perbedaannya terdapat pada struktur gigi dan lambung.

 ditelan kembali, lalu begerak ke  omasum 

1. Dentisi dan Jenis Makanan

abomasum.

a. Karnivora: pada umunya memiliki gigi seri dan gigi taring runcing untuk membunuh

BAB 13 SISTEM RESPIRASI DAN EKSKRESI

A. RESPIRASI

Pundi-pundi hawa tersebut berfungsi untuk membantu pernafasan burung saat terbang,

Respirasi merupakan proses pertukaran gas yang memperbesar ruang siring (alat suara) sehingga

meliputi pengambilan molekul oksigen (O 2 ) dari

menghasilkan suara lebih keras, melindungi tubuh

dari proses kehilangan panas, dan menyelubungi yang bertujuan untuk menghasilkan energi. Sistem

lingkungan dan pembuangan karbon dioksida (CO 2 )

organ dalam dari udara dingin. respirasi pada hewan berbeda-beda. Ikan berespirasi -

Pada saat terbang, konsumsi O 2 dapat meningkat dengan insang, serangga dengan trakea, reptil dengan

20 kali. Ekspirasi (pengeluaran gas) terjadi saat paru-paru, burung dengan paru-paru dibantu dengan

sayap diturunkan, sedangkan inspirasi terjadi saat pundi-pundi hawa.

gerakan sayap dinaikkan. Proses inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh pundi-pundi hawa yang

1. Sistem Respirasi pada Mamalia berrada di antara tulang korakoid dan di bagian Sistem respirasi diawali ketika udara memasuki lubang

ketiak.

hidung, kemudian disaring oleh rambut, dihangatkan, dilembabkan  udara menuju ke faring  trakhea

Skema respirasi pada burung

bronkhus  bronkiolus  alveoli. Glottis  trakhea  bercabang membentuk bronkus Pengangkutan karbon dioksida oleh darah dilakukan primaries  mesobronkus  berhubungan dengan dengan tiga cara yaitu:

saccus pneumaticus  mesobronkus bercabang

a. karbon dioksida terikat haemoglobin membentuk membentuk bronkus sekundarius caudodorsal dan karbominohaemoglobin,

caudomedial  bronkus sekundarius caudomedial

b. karbon dioksida larut di dalam plasma membentuk bercabang menjadi bronkiolus (banyak pembuluh asam karbonat dengan enzim karbonat anhidrase, darah).

c. karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO 3- ) melalui proses pertukaran klorida.

B. SISTEM EKSKRESI

2. Sistem Respirasi pada Serangga (Sistem Sistem ekskresi merupakan sistem yang mengatur Trakhea)

pembuangan zat-zat sisa metabolisme yang sudah Sistem trakhea tersusun dari pipa udara yang tidak diperlukan bagi tubuh.

bercabang di seluruh tubuh, merupakan bentuk

1. Sistem Ekskresi pada Manusia variasi permukaan respirasi internal yang melipat- lipat. Pipa yang paling besar disebut trakhea. Setelah Sistem eksresi pada manusia terdiri dari organ-organ

udara memasuki trakhea, kemudian udara dialirkan ekskresi yaitu ginjal, hati, dan paru-paru serta jaringan menuju cabang-cabang pipa yang halus menjulur dan ekskresi yaitu kulit. memanjang ke permukaan hampir setiap sel. Udara

a. Ginjal

mengalami difusi sepanjang epitelium lembab yang

Sistem ekskresi pada ginjal menghasilkan urin melapisi ujung pangkal sistem trakhea.

melalui dua proses utama yaitu: filtrasi cairan tubuh dan penyulingan larutan cair yang

3. Sistem Respirasi pada Burung dihasilkan dari proses filtrasi tersebut. -

Sistem respirasi burung menggunakan paru-paru

Ginjal terdiri dari 3 bagian utama yaitu: sebagai alat pernafasan.

korteks (terdapat badan malpighi yang tediri -

Pertukaran udara pada burung terjadi di bagian dari simpai bowman dan glomerolus), medula parabronkus yang banyak mengandung pembuluh

(mengandung tubulus kontortus dan tubulus darah.

kolektivus), dan rongga ginjal atau pelvis -

Paru-paru pada burung memiliki keistimewaan renalis (tempat penampung urin). karena mengalami perluasan menjadi saccus

Mekanisme sistem ekresi pada ginjal yaitu: pneumaticus (pundi-pundi hawa).

filtrasi darah. Terjadi di glomerolus, menghasilkan urin primer. Urin primer: urin yang mengandung asam amino, glukosa,

ureum, keratin dan kreatinin.

reabsorbsi urin primer, yaitu penyerapan

Pergerakan silia sel-sel api tersebut dapat

kembali zat-zat yang masih berguna

menggerakkan air sepanjang saluran ekskresi,

bagi tubuh. Terjadi di tubulus kolektivus

sehingga zat-zat sisa dapat dikeluarkan

proksimalis, menghasilkan urin sekunder).

melewati nefridiofor.

Urin sekunder: mengandung garam, ureum,

b. Ekskresi pada Belalang

keratin, dan kreatinin

Organ ekskresi pada serangga dan artropoda

meliputi pengambilan molekul oksigen (O disebut tubula Malpighi (berfungsi seperti

augmantasi, yaitu proses penambahan zat-

zat buangan ke dalam urin. Terjadi di tubulus

ginjal pada vertebrata). Organ-organ tersebut

kolektivus distalis, proses ini menghasilkan

berfungsi mengeluarkan limbah bernitrogen

urin sesungguhnya yang selanjutnya urin

dari haemofilia (cairan sirkulasi pada

dengan insang, serangga dengan trakea, reptil dengan serangga), dan berperan dalam osmoregulasi.

ditampung di tubulus kolektivus.

Urin yang terbentuk dialirkan melalui ureter

Selain tubula Malpighi, sistem ekskresi pada

ke dalam kantung kemih (vesica urinaria). Urin

serangga juga memiliki trakhea yang berfungsi

dikeluarkan dari tubuh melalui saluran uretra.

mengatur pembuangan karbondioksida hasil

proses metabolisme. Sistem respirasi diawali ketika udara memasuki lubang

b. Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar yang terdapat

c. Ekskresi pada Annelida dan Mollusca

dan Mollusca memiliki organ 

di dalam tubuh, berfungsi menghasilkan empedu

Annelida

ekskresi yang disebut metanefridia. Masing- 

yang dapat menawarkan racun-racun di dalam

tubuh.

masing segmen cacing memiliki metanefridia.

Metanefridia berfungsi untuk pengaturan eksresi dengan tiga cara yaitu:

c. Paru-paru

Sebagai

organ

ekskresi yang

mengatur

dan osmoregulasi. Metanefridia bertindak sebagai

pembuangan gas karbon dioksida dan air sebagai

penyaring yang mengeluarkan sisa metabolisme

hasil meta-bolisme tubuh.

dan mengembalikan zat-zat yang masih dibutuhkan

d. Kulit

ke dalam tubuh.

Bagian kulit yang berperan dalam eksresi yaitu Proses Perombakan sel darah Merah di dalam Tubuh kelenjar keringat yang mengeluarkan keringat. Kelenjar keringat tersebut terdapat pada lapisan Sel darah merah mengandung haemoglobin yang terdiri dermis (lapisan di bawah epidermis).

dari protein globin, Fe, dan hemin. Komponen protein globin pada sel darah merah yang akan dirombak

2. Sistem Ekskresi pada Invertebrata

dimanfaatkan kembali untuk sintesa protein dan pembentukan haemoglobin baru. Sedangkan Fe akan

a. Ekskresi pada Cacing Pipih

diambil kembali dan disimpan dalam hati. Komponen

Memiliki sistem ekskresi tubuler yang disebut hemin nantinya akan dirombak menjadi bilirubin sebagai protonefridia.

dan biliverdin (pada empedu) yang nantinya akan

Organnya disebut protonefridium, merupa- kan jaringan kerja tubula tertutup yang tidak dimanfaatkan dalam sistem pencernaan, dan akhirnya

akan dikeluarkan (dalam bentuk feses (sterobilin), urin memanjang ke permukaan hampir setiap sel. Udara memiliki pembukaan internal, bercabang urobilin) dan tetap disimpan di hati karena adanya

di seluruh tubuh dan cabang paling kecil diselimuti oleh sel-sel api bersilia.

siklus interhepatik.

- Paru-paru pada burung memiliki keistimewaan

pneumaticus

BAB 14

SISTEM KOORDINASI

neuron-neuron sensorik (saraf olfaktori, optik, Sistem saraf tersusun dari sel-sel saraf (neuron). Setiap

A. SISTEM SARAF

dan auditori),

neuron terdiri dari badan sel neurit saraf, dendrite, - neuron-neuron motorik (okulomotorik, troklear, akson.

pathenik, abdusen, spinalis dan hipigoglosal), dan,

Sistem saraf

saraf-saraf gabungan neuron motorik dan

sensorik yaitu (saraf trigeminal, facial, dan vagus). Pada saraf kranial terdapat satu saraf yang

Sistem saraf pusat

Sistem saraf tepi

memiliki daerah perebaran yang luas sehingga disebut saraf pengembara (nervus vagus).

Saraf Spinal

Otak Sumsum

Sistem saraf

Sistem saraf

somatik

otonom

Saraf pada tulang belakang memiliki 31 pasang serabut saraf, yang merupakan gabungan neuron sensorik dan

Otak Sumsum

12 pasang serabut

Sistem saraf

motorik. Saraf sensorik memasuki sumsum tulang

besar, lanjutan,

saraf otak,

simpatik,

belakang dari bagian akar dorsal, sedangkan bagian

tengah, sumsum tulang

31 pasang serabut

parasimpatik

dendrit berasal dari reseptor. Saraf motorik memasuki

kecil. belakang

saraf sumsum

sumsum tulang belakang melalui akar ventral dan

tulang belakang

semua bagian neuritnya menuju ke efektor.

1. Saraf Pusat

2. Sistem Saraf Tepi

Mekanisme Penghantaran Impuls

Berdasarkan arah impuls, sistem saraf tepi

a. Melalui perubahan muatan listrik pada sel saraf dibagi menjadi 2 yaitu: sistem aferen dan eferen

1) Potensial aksi dibangkitkan ketika ion natrium (menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat mengalir ke dalam akson melintasi membran

ke otot atau kelenjar).

Sistem saraf somatik mengandung saraf yang pada satu lokasi.

2) Depolarisasi potensial aksi pertama telah menghantarkan impuls dari otak (sistem saraf menyebar ke wilayah yang bersebelahan

pusat) ke otot pada rangka. Sistem saraf ini hanya dengan membran tersebut, mendepolarisasi

menghasilkan gerakan di jaringan otot rangka. wilayah tersebut dan memulai potensial -

Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang aksi kedua. Pada lokasi potensial aksi yang

mengontrol organ-organ dalam. Saraf otonom terdiri dari 3 jenis yaitu sistem saraf simpatik

pertama, membran mengalami repolarisasi

(merangsang kinerja organ, neurotransmitter; ketika K mengalir ke luar akson. noradrealin) dan saraf parasimpatik (menghambat

3) Potensial aksi ketiga merambat secara kinerja organ; neurotransmitter asetil-kolin). berurutan, saat repolarisasi berlangsung.

Melalui mekanisme ini, aliran ion lokal

B. ALAT INDRA

menghasilkan impuls saraf yang merambat di sepanjang akson.

1. Mata

b. Lewat sinapsis Mata memiliki reseptor penangkap cahaya yang Sinapsis merupakan persambungan yang me- disebut fotoreseptor. Mata memiliki bagian-bagian

ngontrol komunikasi antara satu neuron dengan sebagai berikut. neuron yang lain.

a. Lapisan luar: sklera, pada bagian depan bersifat transparan disebut kornea. Saraf Kranial

b. Lapisan tengah: koroid yang terdapat: Terdapat 12 macam saraf kranial yang terdiri dari:

iris (pemberi pigmen pada mata) berfungsi untuk membantu pelebaran dan penyempitan lubang pupil, iris (pemberi pigmen pada mata) berfungsi untuk membantu pelebaran dan penyempitan lubang pupil,

ujung saraf tanpa selaput (untuk perasa nyeri).

c. Lapisan mata dalam: retina yang terdapat:

lensa mata: untuk mengatur fokus mata

4. Indera Pembau (Hidung)

melalui daya akomodasi,

Pada hidung terdapat reseptor berupa khemoreseptor

bintik kuning (fovea): sebagai tempat pem- yang terdapat di permukaan dalam hidung. Reseptor bentukan bayangan (terdiri dari sel batang tersebut merupakan akhiran dari saraf olfactori.

Sistem saraf tersusun dari sel-sel saraf (neuron). Setiap

yang peka terhadap cahaya redup dan sel kerucut yang peka terhadap cahaya terang),

5. Indera Pengecap (Lidah)

dan

Pada lidah terdapat kemoreseptor (peka terhadap zat

bintik buta sebagai tempat masuk dan kimia yang larut) yang berada di papilla lidah dan sedikit pembelokan sel saraf menuju saraf pusat, di bagian langit-langit. Bagian ujung lidah merasakan serta terdapat pula cairan pengisi bolamata rasa manis, bagian samping depan merasakan rasa

(aqueous humor dan vitreous humor).

asin, bagian samping belakang merasakan asam, dan bagian pangkal merasakan pahit.

Mekanisme penglihatan: Rangsang cahaya  korneacairan pengisi bola mata

C. HORMON

aqueous humor  lensa mata cairan pengisi bola

mata vitreous humor  retina saraf pusat melihat

Hormon merupakan bagian dari sistem koordinasi yang

bekerja bersama sistem saraf. Hormon disekresikan

oleh kelenjar-kelenjar endokrin langsung ke peredaran darah yang berfungsi untuk keseimbangan internal,

2. Telinga

reproduksi, pertumbuhan dan perilaku. Kelenjar- kelenjar endokrin pada tubuh manusia, antara lain:

Telinga memiliki reseptor bunyi yang disebut fonoreseptor dan memiliki alat keseimbangan.

1. Hipofisis (pituitari), menghasilkan hormon

a. Adrenocorticotropic Hormon (ACTH), ber-

Bagian-bagian telinga adalah sebagai berikut.

a. Bagian luar: cuping telinga dan saluran telinga

fungsi untuk merangsang kelenjar adrenal

untuk mensekresi glukokortikoid (untuk

luar.

1) Potensial aksi dibangkitkan ketika ion natrium

b. Bagian telinga tengah: membrana tymphani,

mengatur metabolisme karbohidrat).

fenestra ovalis, tulang maleus (martil), inkus,

b. Somatropic Hormone (STH), berfungsi untuk

dan stapes (sanggurdi) yang berfungsi sebagai

pertumbuhan.

penghantar getaran suara.

c. Lutenizing Hormone (LTH), berfungsi merang-

c. Bagian telinga dalam: canalis semicircularis, tingkap

sang terjadinya ovulasi.

d. Tyroid Stimulating Hormone (TSH), berfungsi

oval, koklea atau rumah siput yang terdapat fono-

reseptor yaitu organonkorti, organon vestibuli

mengatur pertumbuhan dan fungsi kelenjar

sebagai alat keseimbangan (stratireseptor), dan

tiroid.

e. Gonadotropic Hormone (GH). ketika K

saraf.

f. Vasopresin, berfungsi menurunkan tekanan

Mekanisme mendengar:

3) Potensial aksi ketiga merambat secara

Rangsang bunyi  membrana tymphani tulang martillandasan sanggurdi  tingkap oval cairan g. Oksitosin, berfungsi mempengaruhi kontraksi

darah.

limfa dalam koklea  sel-sel fonoreseptor  selaput tingkap saraf auditori saraf pusat mendengar.

otot usus.

2. Kelenjar Gondok (Tiroid): menghasilkan hormon tiroksin untuk pertumbuhan.

3. Kulit

3. Thymus: menghasilkan hormon somatropin

Pada kulit terdapat reseptor untuk sentuhan, panas,

4. Kelenjar anak gondok (paratiroid) yang meng-

dingin, dan tekanan. Macam-macam reseptor tersebut

hasilkan hormon PTH

yaitu:

5. Kelenjar kelamin

Paccini (ujung saraf penerima tekanan kuat),

Menghasilkan hormon testosteron (pada pria) dan

Meissner (ujung saraf peraba),

estrogen serta progesteron pada wanita.

Krausse (ujung saraf perasa dingin),

6. Kelenjar anak ginjal (adrenal)

Merkel (ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan

Menghasilkan hormon kortison, adrenalin, dan

ringan), dan

aldosteron.

BAB 15 REPRODUKSI MANUSIA

A. ALAT REPRODUKSI

B. MENSTRUASI

Menstruasi terjadi apabila sel telur tidak dibuahi oleh

1. Alat Reproduksi Pria sel sperma, sehingga akan terjadi peluruhan dinding

a. Testis: sepasang, berbentuk bulat, di dalam- rahim (endometrium). Prosesnya sebagai berikut. nya terdiri dari saluran yang melilit-lilit, dikelilingi beberapa lapis jaringan ikat.

1. Fase Menstruasi

Di dalamnya terdapat tubulus seminiferus Sel telur tidak dibuahi, saat ini korpus luteum (tempat pembentukan sperma), dan terdapat

menghentikan produksi hormon progresteron sel-sel Leydig yang tersebar di antara tubulus

(hormon yang mempertahankan dinding uterus), seminiferus yang menghasilkan hormon

sehingga endometrium berikut pembuluh darah testosteron dan androgen.

di dalamnya akan luruh.

b. Skrotum: pembungkus testis.

c. Saluran reproduksi: epididimis (tempat

2. Fase Sebelum Ovulasi

pendewa-saan sperma) dan vas deferens Konsentrasi progresteron yang menurun memicu (lanjutan epididimis yang berfungsi untuk

kelenjar hipofisis mensekresikan hormon Folikel mengangkut sperma ke vesicula seminalis.

Stimulating Hormone (FSH) untuk merangsang

d. Kelenjar kelamin:

sepasang

vesicula

pembentukan folikel baru pada ovarium. Setelah

seminalis (mensekresikan semen), kelenjar

folikel masak, dapat mensekresikan hormon

prostat (tempat sekresi semen), kelenjar

estrogen yang berfungsi menghambat hormon bulbusuretralis (sebelum proses ejakulasi

FSH serta memicu pembentukan horman LH menghasilkan getah bening untuk menetral-

untuk melepaskan sel telur (ovulasi). Pada proses kan urin asam yang tersisa di uretra).

pengaturan kehamilan, sekresi hormon FSH dan

e. Penis: berfungsi untuk bekopulasi. LH dicegah dengan menggunakan alat kontrasepsi

f. Uretra: saluran tempat keluarnya sperma dan seperti pil, suntikan depoprvera, dan susuk KB. urin.

3. Ovulasi Sekresi hormon LH memicu pelepasan sel telur

2. Alat Reprodusksi Perempuan dari ovarium menuju rahim. Folikel yang telah

a. Ovarium: sepasang, terdapat di rongga perut, membebaskan ovum akan membentuk korpus dilindungi oleh kapsul pelindung keras yang

luteum yang mensekresikan hormon pemerkuat banyak mengandung folikel (menghasilkan

dinding rahim yaitu progresteron. hormon

menghasilkan sel telur).

4. Fase sesudah Ovulasi

b. Vagina: berfungsi untuk kopulasi. Fase ini merupakan fase di antara ovulasi dan

c. Saluran reproduksi: oviduk (saluran telur) tahap menstruasi selanjutnya, apabila tidak yang terdapat tuba falopi tempat bertemunya

terjadi pembuahan, korpusl luteum akan berubah sel kelamin jantan dan betina.

menjadi korpus allbicans (tidak menghasilkan

d. Rahim: sebagai tempat perkembangan estrogen dan progresteron lagi), akibatnya dinding embrio.

endometrium akan luruh dan mengalami fase menstruasi kembali.

BAB 16 EKOLOGI DAN LINGKUNGAN

a. Kompetisi: interaksi antara dua organisme berbeda Ekologi (Bahasa Yunani oikos: rumah, logos: ilmu) populasi dikarenakan kesamaan kebutuhan dan

A. EKOLOGI

habitatnya.

adalah ilmu mengenai interaksi antara organisme

b. Predasi: interaksi antara organisme pemangsa dengan lingkungannya. Lingkungan terdiri dari:

a. Komponen abiotik: faktor-faktor kimiawi dan fisik (predator) dan yang dimangsa. Predator umumnya memiliki tubuh yang lebih besar dibanding yang

tak hidup yang berada di sekitar organisme.

b. Komponen biotik: komponen yang bersifat hidup. dimangsa.

c. Simbiosis mutualisme: interaksi antara organisme yang bersifat saling menguntungkan.

d. Simbiosis komensalisme: interaksi antara dua Kajian ekologi mencakup interaksi antarkomponen

1. Konsep Ekologi

organisme, salah satu pihak diuntungkan dan dari tingkat individu hingga tingkat bioma (salah satu

pihak lain tidak mendapat pengaruh. komunitas utama di dunia, diklasifikasikan berdasarkan

e. Simbiosis parasitisme: interaksi antara parasit dan vegetasi dominan dan ditandai adaptasi organisme

inangnya. Ukuran parasit lebih kecil dari ukuran terhadap tempat tertentu tersebut).

inangnya. Organisasi kehidupan dari yang terkecil hingga terbesar f. Netral: interaksi antarpopulasi tidak saling mem-

adalah sebagai berikut.

pengaruhi.

a. Individu: organisme tunggal. Sedangkan interaksi yang melibatkan komponen biotik

b. Populasi: sekumpulan individu sejenis di suatu dan abiotik adalah sebagai berikut. tempat, dalam waktu tertentu.

c. Komunitas: kumpulan beberapa populasi yang

a. Arus energi

menempati wilayah yang sama dan saling Energi (matahari)  produsen  konsumen I  berinteraksi.

konsumen II  konsumen III  pengurai.

d. Ekosistem: kesatuan fungsional antara komponen

b. Produktivitas Ekosistem

biotik dan abiotik. Merupakan laju perubahan energi cahaya atau

e. Biosfer: kesatuan seluruh ekosistem di bumi. energi kimiawi anorganik menjadi energi kimiawi organik (senyawa organik) oleh organisme

2. Rantai Makanan autotrof pada suatu ekosistem, yang nantinya Merupakan jalur di mana makanan dipindahkan dari

dapat digunakan sebagai bahan makanan. satu tingkatan trofik ke tingkatan trofik yang lain.

c. Daur Biogeokimia

Rantai makanan dimulai dari produsen. Tingkatan Siklus yang melibatkan perpindahan senyawa trofik organisme dalam rantai makanan meliputi:

kimia (senyawa anorganik) melalui jalur organisme

a. Tingkat trofik I: produsen, yaitu tumbuhan yang (sebagai perantara) dan kemudian senyawa melakukan fotosintesis.

tersebut kembali ke lingkungan fisiknya. Misal :

b. Tingkat trofik II: meliputi konsumen primer, yaitu

daur karbon.

hewan-hewan herbivor.

d. Organisme Autotrofik

c. Tingkat trofik III: meliputi konsumen sekunder, Makhluk tersebut mampu membentuk zat yaitu hewan-hewan karnivor.

d. Tingkat trofik IV: meliputi organisme pengurai organik dari bahan anorganik yang diperoleh dari lingkungan. Organisme autotrofik dibagi menjadi:

(detrivor), yaitu bakteri dan fungi.

fototrofik: menggunakan cahaya sebagai energi sintesis nutrien, dan

kemoautotrof: menggunakan energi kimia Adanya interaksi menunjukkan adanya hubungan

3. Aksi-Interaksi

sebagai energi sintesis nutrien. yang saling mempengaruhi antara faktor biotik, dan

e. Organisme Heterotrofik

abiotik, dalam suatu ekosistem. Interaksi ini terjadi di Makhluk tersebut memperoleh makanan dari hasil

setiap tingkatan trofik organisme kehidupan. Beberapa pembentukan organisme lain (senyawa organik).

interaksi yang terjadi di antara makhluk hidup:

4. Suksesi Ekologis

2. Pencemaran Air

Merupakan perubahan komposisi spesies dalam suatu Dapat disebabkan tumpahan minyak dari kapal komunitas biologis (sering kali disebabkan karena ada- tangker di laut, sampah-sampah yang dibuang di laut, nya gangguan). Contoh: munculnya tumbuh-tumbuhan limbah-limbah industri rumah tangga yang dibuang baru pada suatu hutan pasca terjadi kebakaran.

sembarangan (tidak pada septictank) sehingga dapat Suksesi dapat dibagi menjadi:

mencemari air tanah dan sungai.

suksesi primer: suksesi terjadi pada daerah yang sebelumnya tidak terdapat organisme), contohnya 3. Pencemaran Tanah suksesi pada lahar bekas bencana letusan gunung Dapat disebabkan oleh sampah plastik dan pestisida. Galunggung,

4. Pencemaran Suara

- suksesi sekunder: suksesi yang terjadi pada Disebabkan oleh suara kendaraan bermotor, suara daerah yang komunitas di tempat tersebut telah mesin pabrik, suara pesawat , dan suara kereta api. dimusnahkan atau dihilangkan karena adanya gangguan, contohnya suksesi padang rumput menjadi hutan.

Reduce, Reuse, Recycle (3R) Merupakan upaya yang dapat dilakukan manusia

untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan

B. LINGKUNGAN

yaitu dengan:

Keseimbangan lingkungan dipengaruhi keseimbangan - reduce: mengurangi penggunaan bahan-bahan yang terjadi pada tingkat rantai makanan makhluk

yang dapat mencemari lingkungan seperti plastik, hidup. Apabila salah satu mata rantai hilang dan

pestisida, CFC;

tidak proporsional, maka tingkatan rantai makanan - reuse: pemanfaatan barang bekas yang masih berikutnya akan terganggu, akibatnya keseimbangan

dapat digunakan kembali; dan lingkungan akan terganggu. Selain itu, keseimbangan - recycle: mendaur ulang barang-barang bekas pakai

lingkungan dapat terganggu oleh ulah manusia juga (khususnya yang dapat mencemari lingkungan) peristiwa alam.

untuk dimanfaatkan kembali menjadi bahan baku pembuatan suatu produk.

1. Pencemaran Udara Dapat disebabkan oleh pembakaran tidak sempurna

kendaraan yang (menghasilkan gas CO), gas CO 2 , H 2 S

dari asap pabrik.

BAB 17 PEWARISAN SIFAT

A. SUBSTANSI GENETIK

2. RNA (Ribo Nucleic Acid)

Gen merupakan sepenggal DNA yang berfungsi • Tersusun dari ribosa (gula ribosa), dan basa mengontrol pembentukan/sintesis protein untuk

nitrogen. Basa nitrogen RNA terdiri dari: perkembangan dan metabolisme, sekaligus

Purin : Guanin (G) dan Adenin (A) sebagai alat pewarisan sifat ke keturunan

Pirimidin : Urasil (U) dan Sitosin (S) selanjutnya.

RNA tidak memiliki basa Timin pada pirimidinnya -

Gen tersebut ditentukan oleh urutan basa nitrogen tetapi digantikan oleh Urasil (U).

yang terdapat pada DNA. DNA tersebut teruntai di • Terdapat di nukleus dan sitoplasma. dalam kromosom.

RNA berdasarkan tempat dan fungsinya dibagi menjadi: -

Selain terdapat DNA, dalam kromosom juga

a. mRNA ( messenger RNA )

terdapat protein dan RNA. Kromosom tersebut Jenis RNA yang disintesis dari DNA, nantinya akan terdapat di dalam inti sel dan dapat mengalami

menentukan struktur primer dari suatu protein pembelahan saat meiosis.

yang akan disintesis (membawa kode-kode dari -

Komosom homolog adalah pasangan kromosom

DNA).

(salah satu diturunkan dari ibu dan satunya dari

b. tRNA ( transfer RNA )

ayah) dengan panjang, posisi sentromer, dan Berfungsi untuk membawa asam amino-asam memiliki pola pewarnaan sama (saat dipreparasi)

amino sesuai kode yang ditentukan DNA (spesifik) yang memiliki gen untuk karakter yang sama pada

dan mengenali kodon yang tepat pada mRNA saat lokus yang berkaitan.

proses sintesis protein.

- Lokus merupakan tempat gen berada pada

c. rRNA ( ribosomal RNA )

kromosom. Gen–gen yang menempati lokus yang Jenis RNA yang paling melimpah. Bersama-sama

sama pada kromosom homolog dan memiliki dengan protein RNA ini akan membentuk struktur tugas yang serupa/hampir serupa disebut alel

(merupakan bentuk alternatif suatu gen). Apabila ribosom sebagai tempat terjadinya sintesis protein (tempat koordinasi pengkodean berurutan

pada lokus yang sama terdapat lebih dari satu alel, molekul tRNA dengan seri kodon mRNA). maka disebut alel ganda.

Berikut penjelasan mengenai proses sintesis protein

B. STRUKTUR KIMIA DNA DAN RNA yang melibatkan DNA dan RNA Materi genetik terdapat di dalam kromosom yang

1. Transkripsi

berada di dalam nukleus (khususnya sel eukariotik). Proses ini merupakan sintesis mRNA dengan Nukleus tersebut merupakan nukleoprotein yang

menggunakan DNA sebagai cetakan. terdiri dari protein dan asam nukleat. Terdapat dua

2. Translasi

jenis asam nukleat yaitu sebagai berikut. Setelah mRNA terbentuk, mRNA keluar dari nukleus menuju ribosom untuk memulai tahap

1. DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) translasi. Translasi merupakan proses sintesis • Tersusun dari deoksiribosa (gula pentosa), gugus

polipeptida dengan menggunakan informasi fosfat, dan basa nitrogen.

genetik yang dikode pada suatu molekul mRNA. Basa nitrogen DNA terdiri dari :

Saat proses tersebut, tRNA akan membawa asam -

Purin: Guanin (G) dan Adenin (A) amino-asam amino yang sesuai dengan kode -

Pirimidin: Timin (T) dan Sitosin (S) genetik pada mRNA, untuk kemudian dirangkai • Berbentuk jalinan pita ganda yang panjang

menjadi suatu polipeptida. (double helix).

3. P ost translation

• Fungsi DNA berkaitan dengan sintesis protein dan Pada tahap ini polipeptida yang telah disintesis pewarisan sifat.

kemudian mengalami beberapa tahapan tertentu • Teruntai di dalam kromosom pada nukleus dan di

(folding, penambahan gugus tertentu, pemutusan dalam mitokondria.

ikatan untuk aktivasi) sehingga terbentuk protein.

C. REPRODUKSI SEL masing-masing haploid (n)/ setengah dari induk. Sel mampu bereproduksi dengan cara mengalami Meiosis II (Pemisahan kromatid saudara)

pembelahan. Sel dapat mengalami pembelahan mitosis, meiosis, dan amitosis.

a. Profase II: proses meiosis II menyerupai mitosis.

b. Metafase II:kromosom berada di bidang ekuatorial

c. Anafase II: sentromer kromatid saudara akhirnya Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang

1. Pembelahan Mitosis

memisah, dan kromatid saudara dari masing- menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom

masing pasangan, kini merupakan kromosom sama dengan jumlah kromosom sel induk. Tahap-

individual, bergerak ke arah kutub sel berlawanan. tahapnya adalah sebagai berikut.

d. Telofase II: terjadi sitokinesis. Pada akhir sitokinesis

a. Profase: nukleolus menghilang, kromosom mulai memadat, terbentuk benang- benang kromatin. menghasilkan 4 sel anak, masing-masing dengan jumlah kromosom haploid (n) (dari kromosom

b. Metafase: kromosom terletak sejajar dengan

yang tidak direplikasi).

bidang ekuator, tampak benang spindel yang terpancang dari sentriol ke sentromer.

3. Gametogenesis

c. Anafase: tampak kromatid tertarik menuju ke Merupakan proses pembentukan gamet. Gametogene- sentriol.

sis terjadi pada sel-sel germinal pada kelenjar kelamin.

d. Telofase: nukleous muncul kembali dan terjadi Gametogenesis pada pria disebut spermatogenesis, sitokinesis (pembelahan sitoplasma). Sehingga sedangkan pada wanita disebut oogenesis. terbentuk 2 sel anak dengan jumlah kromosom sama sengan induk (2n).

a. Spermatogenesis

Spermatogonium (2n)  spermatosit primer (2n)

2. Pembelahan Meiosis  terjadi meiosis I menjadi spermatosit sekunder, Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang

menghasilkan dua sel anakan (n)  mengalami menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom

meiosis II menjadi spermatid, total 4 sel anak (n) setengah dari jumlah kromosom sel induk.

menjadi sel sperma (n).

b. Oogenesis

Meiosis I (Pemisahan kromosom homolog) Oogonium (2n) oosit primer mengalami

meiosis I menjadi satu sel oosit sekunder dan satu -

a. Profase I

Leptoten: kromosom mulai memadat. sel badan polar pertama (n)  oosit sekunder

- Zigoten: kromosom homolog yang masing- mengalami meiosis II menjadi satu sel ovum (n) masing tersusun dari dua kromatid saudara

dan satu sel badan polar kedua (n). muncul secara bersamaan (membentuk

D. PRINSIP-PRINSIP HEREDITAS -

bivalen).

Pakiten: bivalen mengalami pemendekan. Prinsip dasar hereditas ditemukan oleh Gregor Mendel -

Diploten: kromosom homolog merenggang, dengan membudidayakan kacang Ercis sebagai objek kemudian kromatid terpisah membentuk penelitian. tetrad (sebuah kompleks empat kromatid).

- Diakinesis: sentromer dari kromosom Hukum Mendel I homolog merenggang, kromatid mengalami

Pada saat pembentukan gamet, pasangan alel akan pemendekan.

memisah secara bebas (hukum segregasi).

b. Metafase I: kromosom berjajar di bagian ekuator, Misalnya: Individu Aa gametnya A dan a. masih dalam pasangan homolog.

c. Anafase I: kromosom bergerak ke arah kutub Hukum Mendel II sel. Akan tetapi kromatid saudara tetap terikat

Pada saat pembentukan sel gamet (pembelahan mei- pada sentromernya. Kromosom homolog tertarik

osis), gen-gen sealel akan memisah dan megelompok bergerak ke arah berlawanan (hal ini berkebalikan

dengan gen lain yang bukan alelnya secara bebas. dengan perilaku kromosom selama mitosis).

Misalnya: Individu HhKk

d. Telofase I: pada fase ini terjadi pembelahan sitoplasma (sitokinesis), terbentuk 2 sel anak yang

Penyimpangan Hukum Mendel Contoh: Bunga putih (CCpp) dikawinkan dengan bunga putih (ccPP):

1. Penyimpangan semu

• menghasilkan keturunan F 1 dengan warna

a. Interaksi Gen

ungu (CcPp),

Saling pengaruh antara dua pasang gen atau lebih • keturunan F 2 memiliki perbandingan fenotip 9 yang mempengaruhi individu.

ungu : 7 putih.

Contoh: Ayam berpial rose (RRpp) dikawinkan

2. Penyimpangan sejati

dengan ayam berpial pea (rrPP). Menghasilkan keturunan ayam berpial walnut (RrPp).

a. Pautan

Keturunan F2 nya memiliki perbandingan fenotip: • Merupakan dua gen yang terletak pada 9(R_P_):3(R_pp):3(rrP_):1(rrpp)

kromosom yang sama (dalam satu kromosom homolog) dan letaknya saling berdekatan

atau tidak. Kondisi letak gen saling berdekatan Gen dominan maupun gen resesif yang menutupi

b. Epistasis-Hipostasis

atau tidak diadakan tes cross hibrid. gen dominan atau gen resesif lain yang bukan • Pautan antara dua macam gen atau lebih alelnya. Contoh: Jagung berbiji hitam (HHkk) akan menghasilkan keturunan dengan dikawinkan dengan jagung berbiji kuning (hhKK):

perbandingan genotip dan fenotip yang

• menghasilkan keturunan F 1 jagung berbiji

lebih sedikit dibandingkan gen-gen yang hitam (HhKk) karena hitam (H) epistasis tidak berpautan (karena gamet-gamet yang terhadap gen kuning (K), • keturunan F dihasilkan jumlahnya sedikit).

2 memiliki perbandingan fenotip

12 Hitam: 3 Kuning: 1 Putih.

b. Pindah Silang ( C rossing Over) • Merupakan pertukaran timbal balik bahan-

bahan genetik antara kromatid-kromatid Gen dominan yang tidak menunjukkan pe- bukan saudara pada kromosom homolog ngaruhnya apabila berdiri sendiri tanpa pengaruh

c. Kriptomeri

gen dominan yang lain (kriptomeri = tersembunyi). selama sinapsis meiosis I. • Pindah silang menghasilkan keturunan:

Contoh: Bunga merah (MMpp) dikawinkan dengan bunga putih (mmPP):

kombinasi Parental (KP) dan rekombinan (RK)

• menghasilkan keturunan F 1 bunga ungu (MmPp),

c. Pautan Seks

• keturunan F memiliki perbandingan fenotip 9 Merupakan gen-gen yang berlokus/terletak pada ungu : 3 merah : 4 putih. 2 kromosom seks. Contoh: gen penentu sifat buta

warna pada manusia terpaut pada kromosom X.

d. Sifat Intermediet

Pengaruh gen dominan maupun resesif sama

d. Alel Ganda

kuat sehingga menghasilkan sifat keduanya Merupakan alel yang dapat menyusun genotip (jika heterozigot). Contoh: Bunga merah (MM)

lebih dari dua variasi gen. Contohnya, golongan dikawinkan dengan bunga putih (mm) menghasilkan

darah manusia.

keturunan bunga merah muda (Mm).

e. Determinasi Seks

Penentuan jenis kelamin ditentukan terutama Perkawinan heterozigotik dengan banyak sifat

e. Polimeri

oleh komposisi kromosom seks. Berikut beberapa beda yang masing-masing berdiri sendiri, akan

sistem pengelompokan jenis kelamin. tetapi mempengaruhi bagian yang sama pada

Sistem XY (pada manusia; wanita: 44A+XX,

individu. Contoh: Gandum biji merah (M 1 M 1 M

pria: 44A+XY).

dengan gandum biji putih (m m

1 2 ): • menghasilkan keturunan F 1 gandum biji

Sistem XO

(pada belalang; betina: 22A+XX,

jantan: 22A+XO).

merah (M m

1 1 M 2 m 2 ), • keturunan F 2 memiliki perbandingan fenotip

Sistem ZW (pada unggas; betina 78A+ZW dan

jantan 78A+ZZ).

15 merah :1 putih.

Sistem haplo-diploid (pada lebah).

f. Gen Komplementer

Letak Gen pada Kromosom

Gen-gen saling berinteraksi dan saling melengkapi, apabila salah satu gen tidak muncul maka kemun-

1. Gen Bebas

culan salah satu karakter akan terhambat. Merupakan gen-gen tidak terletak dalam satu kromosom. Gen-gen tersebut mengikuti hukum

Mendel yaitu pemisahan secara bebas (segregasi) • pada laki-laki terdapat kenmungkinan normal dan pengelompokan secara bebas (asortasi).

(XY) dan buta warna (X cb Y), Misalnya: individu AaBb saat gametogenesis

• pada perempuan terdapat kemungkinan menghasilkan gamet: AB, Ab, aB, ab dengan

normal (XX), normal carier (X cb X) dan buta peluang yang sama yaitu 1:1:1:1.

warna (X cb X cb ).

2. Gen Terangkai (terpaut)

d. Golongan darah manusia

Merupakan gen-gen yang terletak dalam satu

Sistem

Jenis

Gen Genotip

I A I A ,I A I O ,I B I B ,I B I O ,I A I B ,I O I sama (sesuai kaidah W.S. Sutton ). Gen yang O

kromosom dan cenderung memisah bersama-

ABO

A,B,AB,O

I A ,I B ,I O

RH + , RH terletak semakin dekat, ikatannya semakin erat. - Rh,rh RhRh,Rhrh,rhrh

RH

MN

M,MN,N

I M ,I N

I M I M ,I M I N ,I N I N

E. HEREDITAS MANUSIA Pengetahuan mengenai golongan darah sangat penting

1. Jenis kelamin dalam membantu proses transfusi darah (sistem ABO), membantu menentukan genotip induk, mengetahui

Manusia memiliki 23 pasang kromosoom (46 kromo- kemungkinan terjadi eritoblastosis pada bayi (sistem som). Jenis kelamin manusia dikendalikan oleh sepa- RH), juga penting untuk menentukan orang tua bayi sang kromosom seks yaitu kromosom X dan Y untuk (sistem MN). Eritoblastis adalah gugurnya janin dari laki-laki serta X dan X untuk perempuan. Saat pembe- kandungan ibunya karena perbedaan resus ibu dan lahan meiosis, sel gamet yang dihasilkan perempuan janin yang dikandungnya. hanya satu macam yaitu X, sedangkan pada laki-laki akan dihaslkan dua macam sel gamet yaitu X dan Y.

F. MUTASI

2. Cacat dan Penyakit Menurun Merupakan perubahan pada struktur kimiawi pe-

nyusun gen yang dapat menimbulkan perubahan sifat Merupakan keadaan darah seseorang sukar pada individu dan bersifat menurun.

a. Hemofilia

membeku saat mengalami luka. Hal tersebut Mutasi dapat terjadi pada gen dan kromosom. Berikut disebabkan adanya gen resesif h yang terpaut berbagai jenis mutasi. pada kromosom seks X (sex X linkage resesive).

1. Mutasi Titik/Point Mutation/Mutasi Gen Apabila dalam keadaan homozigot bersifat letal.

Sehingga:

a. Mutasi tidak bermakna (nonsense mutatuion)

• pada laki-laki kemungkinannya normal (XY) Perubahan pada triplet basa nitrogen, akan tetapi

perubahan tersebut tidak mempengaruhi protein • pada perempuan kemungkinannya normal

dan Hemofilia (X h Y),

yang dibentuk.

(XX), normal carier (H h X) dan hemofilia (X h X h )

b. Mutasi Ganda

secara teoritis kenyataannya letal. Terjadi pengurangan atau penambahan 3 basa

b. Albino

nitrogen.

Merupakan keadaan seseorang mengalami proses pigmentasi yang tidak normal (tidak memilki sel- 2. Mutasi Kromosom (Mutasi Besar)

sel pembawa pigmen tubuh). Gen resesif tidak Terjadi perubahan jumlah kromosom, perubahan terpaut seks (autosomal resesive) dan muncul struktur atau susunan DNA. Mutasi ini terbagi menjadi dalam keadaan homozigot resesif. Misalnya: beberapa jenis yaitu sebagai berikut. Perkawinan individu jantan Aa dengan betina Aa • Kerusakan kromosom: menghasilkan keturunan AA:2Aa:aa . Sifat genotip

Delesi: pengurangan salah satu gen dari

aa inilah yang dapat mengasilkan keturunan sebuah kromosom bisa di awal (delesi albino.

terminal) atau tengah (delesi interstitial).

Duplikasi: suatu kromosom menerima Keadaan seseorang tidak dapat membedakan

c. Buta warna

tambahan gen dari kromosom homolognya. warna. Hal ini disebabkan oleh gen resesif yang

Inversi: kromosom mengalami patah akibat terpaut seks pada kromosom X. Gen ini terpaut

sebelumnya kromosom membentuk lingkaran pada kromosom X, sehingga:

dan ujung kromosom yang melekat pada dan ujung kromosom yang melekat pada

Katenasi: bagian ujung dua kromosom meng-alami penambahan perangkatnya. Misal homolog mengalami pertemuan dan gen-gen

dari 2n n atau 2n4n.

yang satu alel pada ujung-ujung kromosom • Aneuploid. Kromosom mengalami perubahan tersebut menjadi berurutan.

pada salah satu atau lebih dari satu genom.

Fisi: terputusnya kromosom homolog pada bagian sentromer, bagian ujung kromosom Berdasarkan prosesnya mutasi dibagi menjadi dua. melekat dengan bagian ujung lain dan bagian

1. Mutasi alami, yaitu mutasi yang terjadi tanpa pangkal menyatu dengan bagian pangkal yang

campur tangan manusia

lain.

2. Mutasi Buatan, yaitu mutasi yang kejadiannya

Translokasi: terdapat tiga jenis translokasi, disengaja oleh manusia, misalkan menggunakan yaitu homozigot atau respirok (tukar

bahan kimia atau sinar x.

menukar segmen kromosom non-homolog); heterozigot atau non-respirok (satu segmen

Penyebab mutasi adalah sebagai berikut. kromosom bergabung dengan kromosom

1. Bahan kimia: DDT (pestisida), pengawet makanan, lain nonhomolog); dan roberston atau fusi benzopyrene pada asap rokok. (dua kromosom akrosentrik menjadi satu

2. Bahan fisika: sinar UV, radioaktif. kromosom metasentrik).

3. Bahan biologi: virus dan bakteri.

BAB 18 EVOLUSI

A. TEORI EVOLUSI

2. Fosil

Evolusi adalah perubahan yang terjadi pada makhluk Fosil merupakan sisa-sisa tubuh makhluk hidup yang hidup dalam kurun waktu yang relatif lama. Para ahli telah membatu.

evolusi yang mengemukakan teori mengenai evolusi:

1. Jean Baptise Lamarck (1744-1829) 3. Homologi Perubahan yang terjadi akibat pengaruh lingkungan. Homologi yaitu alat-alat tubuh yang memiliki bentuk

2. Charles Darwin (1809-1882) asal yang sama, kemudian mengalami perubahan Perubahan terjadi akibat adanya seleksi alam.

struktur sehingga fungsinya menjadi berbeda. Misalnya: kerangka tungkai pada mamalia dibangun

B. MEKANISME EVOLUSI dari unsur kerangka yang sama, akan tetapi pada kenyataannya memiliki fungsi yang

berbeda Evolusi dapat berlangsung akibat variasi genetik dan (tungkai depan manusia berjalan; tungkai depan seleksi alam. Keturunan dari perkawinan bersifat kelelawar sayap terbang ). bervariasi. Variasi dalam satu keturunan disebabkan oleh adanya mutasi gen dan adanya rekombinasi gen-

4. Embriologi Perbandingan gen dalam satu keturunan. Sedangkan seleksi alam Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang

terjadi berdasarkan kemampuan makhluk hidup untuk dekat akan mengalami tahapan yang sama dalam bertahan dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

perkembangan embrionya. Pada hewan vertebrata, beberapa spesies menunjukkan persamaan pada fase-

C. PETUNJUK ADANYA EVOLUSI fase embrio tertentu. Setelah itu terjadi diferensiasi membentuk organ-organ tubuh sesuai dengan jenis

1. Variasi antara Individu-individu dalam Satu

masing-masing.

Spesies Variasi tersebut dibedakan menjadi:

D. FREKUENSI GEN

- variasi somatis (terjadi pada sel-sel somatis seperti Frekuensi gen adalah kehadiran suatu gen di dalam ukuran tubuh dan fungsi fisiologis, bersifat tidak suatu populasi dihubungkan dengan frekuensi semua diturunkan),

alelnya. Frekuensi gen dihitung menggunakan hukum -

variasi germinal (variasi pada sel kelamin).

Hardy-Weinberg.

Hukum Hardy-Weinberg Contoh penggunaan hukum di atas. Mengemukakan tentang keseimbangan frekuensi Frekuensi penderita albino pada suatu wilayah 1 :

genotip AA, Aa, dan aa dan perbandingan gen A dan 10.000) (persentase 0,01%). Berapakah persentase

a dari generasi ke generasi selalu sama selama dalam orang memiliki genotip Aa? keadaan sebagai berikut.

Penyelesaian :

1. Genotip AA, Aa, dan aa memiliki variabilitas dan Diketahui penderita albino (aa) = 0,01%. fertilitas yang sama. 2 aa = q = 1/10000 = 0,0001 ⇔ q = 0,1

2. Perkawinan secara acak.

Diketahui

3. Tidak terjadi seleksi alam serta jumlah anggota p+q=1 populasi besar.

⇔p = 1 - q = 1 - 0,01 = 0,99

4. Kemungkinan mutasi dari gen-gen A dan a harus sama.

Orang yang bergenotip Aa (berfungsi 2pq):

5. Tidak terjadi migrasi.

= 2 x 0,99 x 0,01 = 0,0198

6. Frekuensi gen dalam populasi pada keadaan Persentasenya: 0,0198 x 100%= 1,98% seimbang.

Secara matematis, hukum Hardy-Weinberg dinyatakan sebagai berikut. Diketahui p = frekuensi gen; q = alel, maka:

p+q=1 (p + q)(p + q) = 1 p 2 + 2pq + q 2 =1

BAB 19 BIOTEKNOLOGI

A. PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAM

B. REKAYASA GENETIKA

BIOTEKNOLOGI Merupakan teknik pencangkokan bahan genetik dari

1. Mikroorganisme (jamur dan bakteri) sebagai suatu individu ke individu lain dengan harapan agar agensia pengubah substrat bahan pangan menjadi dihasilkan susunan bahan genetik baru yang dapat produk makanan tertentu seperti yogurt, keju, memberikan perubahan bagi makhluk hidup yang tape, oncom, roti.

memilikinya.

2. Penggunaan mikroorganisme sebagai penghasil Rekayasa genetika berkembang sejak ditemukan: antibiotik (bakteri Streptomyces griseus penghasil • Enzim Restriksi (gunting biologi) streptomisin, jamur Penicillium notatum penghasil

Berfungsi untuk memotong DNA. Berdasarkan penisilin).

bagian yang dipotong (dalam atau luar), enzim ini

3. Sebagai agensia pengendali hayati populasi hama dibedakan menjadi dua jenis yaitu: endonuklease pe-rusak tanaman perkebunan karena bakteri

restriksi dan eksonuklease restriksi. tersebut menghasilkan endotoksin (Bacillus • Enzim Ligase (lem biologi)

thuringiensis terhadap kumbang perusak tanaman Untuk menghubungkan kembali potongan DNA kelapa).

yang telah dipotong dan disisipi gen baru.

4. Mengatasi pencemaran perairan terhadap adanya logam yang berbahaya bagi kesehatan apabila • Plasmid terakumulasi dalam tubuh (contoh: Bacillus

Merupakan penyimpan materi genetik (DNA), ferooxidant).

berbentuk melingkar, terletak di luar nukleoid, digunakan sebagai vektor untuk transfer gen pada bioteknologi.

Teknik Hibridoma

C. TEKNIK KULTUR JARINGAN TUMBUHAN DAN Merupakan teknik pengambilan dan penggabungan

KLONING

(fusi) dua sel dari jaringan yang berbeda baik dari organisme yang sama maupun tidak, sehingga nantinya

1. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan dihasilkan sel hibrid. Teknik ini dimanfaatkan untuk -

Merupakan teknik penggandaan tanaman secara membuat antibodi monoklonal guna mendeteksi

in vitro (dalam tabung) menggunakan bagian penyakit (antibodi yang dihasilkan oleh suatu klon

tanaman.

sel-sel sehingga sangat spesifik terhadap determinan - Bagian tanaman (seperti pucuk daun) yang akan antigen yang khas).

dikulturkan dalam botol kultur disebut eksplan. Dampak Negatif Rekayasa Genetika

2. Kloning

1. Berpotensi menyebabkan pergeseran gen pada Kloning memiliki konsep dasar membentuk individu organisme hasil rekayasa genetika (transgenik). dengan komposisi genetik yang sama. Berikut skema

Hal ini dapat berdampak buruk bagi organisme umum proses kloning. transgenik tersebut.

2. Organisme transgenik berpotensi mudah terserang Sel telur organisme  dihilangkan inti selnya (dirusak penyakit.

dengan radiasi UV) untuk dijadikan sebagai sel resipien

3. Berpotensi menimbulkan penyakit bagi organisme  kemudian inti sel pada sel resipien digantikan lain.

dengan inti sel somatik organisme tersebut 

4. Berpotensi mengalami perubahan genotip ter- kemudian dirangsang dengan kejutan listrik (agar inti hadap komunitas ekologis.

sel tersebut menyatu dengan sel resipien)  setelah itu sel ditanamkan di rahim organisme tersebut  mengalami perkembangan menjadi clon.

BAB 20 EVOLUSI

A. MACAM-MACAM KEKEBALAN TUBUH

d. Adanya senyawa kimia tertentu dalam darah yang dapat menyerang organisme patogen yang masuk

Manusia memiliki dua jenis sistem kekebalan tubuh

ke dalam tubuh.

yaitu sistem kekebalan bawaan (innate) dan sistem kekebalan yang didapat (adaptif).

2. Sistem Kekebalan yang Didapat (Adaptif)

1. Sistem Kekebalan Bawaan (Innate) Selain kekebalan bawaan, manusia juga dapat Kekebalan bawaan merupakan sistem kekebalan yang membentuk sistem kekebalan tubuh dari infeksi

diperoleh manusia sejak lahir, bersifat tidak khas. organisme patogen maupun toksin virus. Sistem Misalnya:

kekebalan didapat ini penting untuk pertahanan tubuh

a. Kulit manusia yang berfungsi sebagai “barier fisik” dari invasi organisme, dimana tubuh tidak memiliki yang menghalangi segala serangan organisme sistem kekebalan bawaan untuk organisme infektif patogen dari lingkungan eksternal.

tersebut. Oleh sebab itu, proses vaksinasi dengan

b. Adanya enzim lisozim (pemecah dinding sel vaksin sangat penting untuk kekebalan tubuh manusia. bakteri) mampu melawan bakteri berbahaya yang Vaksin merupakan sediaan yang biasanya dibuat dari masuk ke dalam tubuh.

suatu patogen infektif, diberikan untuk menyediakan

c. Keberadaan enzim-enzim pencernaan dapat kekebalan tubuh manusia tanpa menyebabkan rasa membunuh bakteri bahaya yang masuk ke dalam sakit. sistem pencernaan.

Sistem kekebalan didapat (adaptif) dibagi mejadi dua: Sistem kekebalan didapat (adaptif) dibagi mejadi dua:

humoral). Hal tersebut salah satunya ditunjukkan oleh: -

kekebalan seluler (pembentukan limfosit atau sel limfosit T (sel T) berasal dari thymus berfungsi untuk sel darah putih yang mampu menyerang agensia mengenali antigen dan melepaskan senyawa cytokines asing penginfeksi dan menghancurkannya).

yang dapat mendorong pertumbuhan dan respon sel B dan makrofag terhadap antigen. Selain limfosit T juga

B. ANTIGEN DAN ANTIBODI terdapat limfosit B (sel B) yang berasal dari sumsum tulang belakang, nantinya akan berkembang menjadi

antibodi yang dapat mengikat antigen spesifik.

1. Antigen

Antigen merupakan suatu senyawa kimia spesifik

D. ALERGI

Alergi merupakan efek samping yang ditimbulkan oleh -

yang dimiliki oleh organisme penginvasi yang dapat mendorong timbulnya respon imun tertentu.

Antigen tersebut dapat berupa makromolekul imunitas (kekebalan tubuh). Alergi dapat terjadi pada seperti protein toksin pada bakteri, polisakarida setiap orang normal dan terdapat pula beberapa orang

yang memiliki kecenderungan untuk memiliki alergi. berukuran besar, lipoprotein dari agensia

penginfeksi, yang dapat berikatan secara spesifik 1. Alergi pada Orang Normal dengan komponen respon imun tubuh manusia

a. Alergi yang disebabkan reaksi antara antigen- (antibodi).

antibodi yang berat.

- Bagian antigen yang mengenali antibodi disebut Reaksi antigen-antibodi dapat mengaktifkan epitop. sistem komplemen untuk segera menghancur-

2. Antibodi kannya. Pengaktifan tersebut dapat memicu aktivitas enzim-enzim proteolitik (pemecah

Antibodi merupakan molekul protein di dalam tubuh yang dapat mengenali antigen asing spesifik.

protein), akibatnya pembuluh-pembuluh darah -

Pada antibodi terdapat bagian yang mengenali kecil dapat mengalami luka dan peradangan. antigen tertentu yaitu bagian paratop.

b. Alergi-reaksi tertunda

- Antibodi bekerja dengan 3 macam cara untuk

Misalnya alergi kulit yang disebabkan oleh melindungi tubuh.

obat-obatan, zat kimia tertentu dan beberapa

a. Langsung menyerang agensia penginfeksi:

kosmetik.

melalui proses pembentukan kompleks

Reaksi alergi-tertunda ini disebabkan oleh antigen dan antibodi dalam suatu gumpalan

limfosit yang disentisasi akibat terjadinya (aglutinasi), melalui presipitasi (kompleks

beberapa kali kontak dengan alergen. antigen yang larut dan antibodi tidak larut),

Limfosit yang disentisasi akan berdifusi ke antibodi langsung menyerang agensia

darah dan mengikat toksin dari alergen. penginfeksi sehingga sel pecah (lisis), dan

Reaksi pengikatan tersebut merupakan reaksi antibodi mengadakan netralisasi terhadap

kekebalan seluler yang dapat memicu aktivasi toksin antigen.

makrofag yang pada akhirnya apabila reaksi

b. Aktivasi sistem komplemen yang pada terlalu berat dapat menyebabkan kerusakan akhirnya dapat menghancurkan agensia

jaringan.

penginfeksi.

c. Aktivasi sistem anadilaktik sehingga lingkung- 2. Reaksi pada Orang yang Memiliki Kecenderungan an sekitar antigen penginfeksi berubah, untuk Alergi

sehingga toksisitasnya dapat dicegah.

Alergi-reaksi tertunda

C. PERAN JARINGAN LIMFATIK TERHADAP SISTEM Alergi tersebut secara genetik bersifat diturunkan. Hal KEKEBALAN TUBUH

tersebut ditunjukkan dengan antibodi IgE (disebut regain/ sensitizing antibody) beredar dalam jumlah

Sistem limfatik terdiri dari komponen: pembuluh besar (tidak normal). Antibodi tersebut melekat limfatik, sel limfoid (limfosit dan makrofag), jaringan pada seluruh tubuh terutama di sel mast dan basofil, limfoid, dan organ limfoid (nodus limfaticus, spleen, sehingga reaksi antigen dan antibodi IgE tersebut Sistem limfatik terdiri dari komponen: pembuluh besar (tidak normal). Antibodi tersebut melekat limfatik, sel limfoid (limfosit dan makrofag), jaringan pada seluruh tubuh terutama di sel mast dan basofil, limfoid, dan organ limfoid (nodus limfaticus, spleen, sehingga reaksi antigen dan antibodi IgE tersebut

mast dan basofil diikuti pengeluaran histamin (reaksi Pada hay fever , reaksi antigen-antibodi IgE terjadi imun jenis anafilaktoid ). Jenis-jenis reaksi anafilaktoid

di hidung, sehingga histamin yang dikeluarkan yaitu:

dari reaksi ini menyebabkan pelebaran pembuluh

a. Anafilaksis

darah pada hidung. Akibat pelebaran tersebut,

b. Urtikaria: akibat antigen yang masuk daerah kulit sel yang membatasi hidung pada akhirnya tertentu dan menyebabkan reaksi anafilaktoid

membengkak dan mensekresikan cairan. terlokalisasi. Hal tersebut dapat menyebabkan

peningkatan permeabilitas kapiler sehingga kilit membengkak dan terjadinya pelebaran pembuluh darah.

c. Asma: merupakan reaksi antigen-antibodi IgE dalam bronkiolus paru-paru. Zat anafilaksis bereaksi lambat yang dibebaskan sel mast rusak (akibat reaksi antigen-antibodi berlebihan), dapat menyebabkan spasme pada otot polos bronkiolus, sehingga penderita susah bernafas.

BAHASA INDONESIA

BAB 1 PARAGRAF

A. PENGERTIAN PARAGRAF

C. SYARAT PARAGRAF

Paragraf adalah bagian karangan yang terdiri atas

1. Kesatuan ( U nity)

beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu

2. Kelengkapan ( C ompletness) serta membentuk satu kesatuan pikiran.

3. Koherensi ( C oherence)

Fungsi utama paragraf adalah menandai awal ide

4. Urutan Pikiran ( Order)

atau gagasan baru. Fungsi yang lain adalah sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya

D. CIRI PARAGRAF EFEKTIF

atau sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan sebelumnya.

1. Hanya memiliki satu ide utama. Paragraf sering disebut dengan istilah alinea.

2. Memiliki keterangan atau penjelasan yang relatif lengkap tentang ide utama.

B. UNSUR PARAGRAF

3. Menarik perhatian pembaca.

4. Terorganisasi dengan baik.

1. Gagasan Utama

E. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF -

Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan paragraf.

Kalimat topik adalah kalimat yang merangkum 1. Susunan Alami

gagasan secara menyeluruh dan mewakili Paragraf yang dikembangkan dengan susunan alami kalimat-kalimat lain dalam sebuah paragraf.

mengenal dua macam urutan. • Urutan Ruang (Spasial)

2. Gagasan Penjelas Pembaca dibawa dari satu titik ke titik berikutnya -

Gagasan penjelas adalah gagasan yang dalam sebuah ruang, misalnya gambaran dari berfungsi menjelaskan gagasan utama.

depan ke belakang, luar ke dalam, atas ke bawah, -

Gagasan penjelas terdapat pada kalimat

dan sebagainya.

penjelas atau kalimat pengembang, yaitu • Urutan Waktu (Kronologis) kalimat yang menjelaskan kalimat utama.

Pengembangan paragraf dengan urutan waktu menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.

2. Susunan Logis

• Paragraf Induktif

• Klimaks dan Antiklimaks

Paragraf induktif adalah paragraf yang letak

Jika gagasan disusun dari urutan yang paling

gagasan utamanya di akhir paragraf. Macam-

sederhana menuju urutan kompleks, paragraf

macam:

1) Analogi, yaitu menarik kesimpulan ber-

tersebut dikembangkan dengan cara klimaks.

Jika gagasan disusun dari urutan paling kom-

dasarkan persamaan isi dengan sesuatu yang

pleks menuju urutan yang paling sederhana,

sudah dikenal.

2) Generalisasi, yaitu proses pengambilan

pengembangan paragraf tersebut mengguna-

kesimpulan dengan memberikan pernyataan • Umum-Khusus atau Khusus-Umum yang bersifat khusus berupa perihal atau kejadian untuk mendapatkan simpulan yang

kan cara antiklimaks.

Cara umum-khusus dilakukan dengan me-

bersifat umum.

letakkan gagasan utama pada awal para-

3) Kausal, yaitu hubungan ketergantungan

graf kemudian diikuti perincian-perincian.

antara dua kalimat atau lebih, artinya suatu

Menghasilkan paragraf deduktif.

akibat akan terjadi jika ada sebab.

Cara khusus-umum dimulai dengan perincian- perincian dan diakhiri dengan gagasan utama. • Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif) Menghasilkan paragraf induktif.

Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan • Sebab-Akibat utamanya tersebar pada seluruh kalimat. Jenis paragraf ini terdapat pada karangan deskripsi dan

Sebab berfungsi sebagai gagasan utama dan

narasi.

akibat sebagai gagasan penjelas. • Definisi

2. Berdasarkan Tujuannya

Dilakukan dengan mengungkapkan definisi • Paragraf Deskripsi kemudian dikembangkan dengan pikiran-pikiran

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang

penjelas yang mendukungnya.

menggambarkan sesuatu menurut pengalaman

• Perbandingan dan Pertentangan

pancaindera manusia dengan tujuan agar pembaca

Dilakukan dengan membandingkan atau memper-

seolah-olah melihat dan merasakan sendiri objek

tentangkan dua hal yang tingkatannya sama dan

yang digambarkan.

memiliki persamaan serta perbedaan.

• Paragraf Narasi

• Klasifikasi

Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan

suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan Paragraf sering disebut dengan istilah

Dimulai dengan pengungkapan gagasan utama

kemudian dikembangkan ke dalam kalimat-kalimat

pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang

penjelas berupa klasifikasi dari gagasan utamanya.

diceritakan.

• Contoh-contoh

• Paragraf Argumentasi

Kalimat-kalimat penjelas yang digunakan dalam

Paragraf argumentasi adalah paragraf yang

paragraf berupa contoh-contoh.

menyajikan

suatu

permasalahan dengan

• Syarat-Hasil

mengemukakan bukti-bukti dan alasan yang

Syarat-syarat tentang sesuatu disampaikan

kuat agar pembaca meyakini kebenaran yang

terlebih dahulu kemudian diikuti hasilnya jika

diungkapkan oleh penulis atau menyatakan

syarat tersebut dipenuhi atau dilaksanakan.

persetujuannya. • Paragraf Eksposisi

F. JENIS PARAGRAF

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan pengetahuan atau informasi dengan

tujuan pembaca mendapatkan informasi dan • Paragraf Deduktif pengetahuan sejelas-jelasnya. Untuk memperjelas Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan pemaparan, dikemukakan pula data dan fakta.

1. Berdasarkan Letak Gagasan Utama

utamanya terletak di awal paragraf. Kalimat • Paragraf Persuasi utama pada paragraf ini adalah kalimat topik.

Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan

Kalimat kedua dan seterusnya merupakan kalimat

mempengaruhi pembaca dengan memberikan

penjelas.

data sebagai penunjang, sehingga pembaca mengikuti pendapat yang dikemukakan penulis.

BAB 2 RESENSI

A. PENGERTIAN RESENSI

2. Latar Belakang Buku

- Resensi adalah ulasan yang memberikan pertim- Meliputi bentuk atau format buku, ilustrasi,

bangan atau penilaian terhadap buku. gambar, cover, kertas yang dipakai, jenis huruf, -

Resensi dibuat untuk menyampaikan keunggulan

dan sebagainya.

dan kelemahan buku, karya sastra atau karya

3. Isi dan Bahasa (Kelemahan dan Keunggulan) seni kepada pembaca, sehingga pembaca dapat menentukan perlu tidaknya karya tersebut.

Dari segi isi, penulis resensi mengulas unsur intrinsiknya, seperti tema, alur, cerita, perwatakan,

B. PRINSIP-PRINSIP RESENSI sudut pandang, dan sebagainya. Dari segi bahasa, diulas struktur kalimat, gaya bahasa, ungkapan,

Pembuatan resensi harus memperhatikan beberapa dan sebagainya. Cara yang digunakan penulis buku hal, yaitu objektif, singkat, menyeluruh, jelas, langsung

dalam mengungkapkan penyelesaian masalah dan pada sasaran, lugas, jujur, dan sesuai dengan keadaan

cara pengolahan materi juga perlu diperhatikan dan kemampuan pembaca.

oleh penulis resensi.

C. BAGIAN-BAGIAN RESENSI

4. Nilai-nilai Buku

Nilai buku dapat ditentukan dengan mem-

1. Jenis Buku bandingkan dengan karya lain dari pengarang Jenis buku berarti bahwa penulis resensi harus yang sama atau dengan pengarang lain yang isinya kurang lebih sama. Nilai buku meliputi gambaran

mengklasifikasikan golongan buku yang diresensi termasuk fiksi atau nonfiksi. Jika buku tersebut umum isi buku, kemurnian ide, dan sebagainya.

termasuk fiksi, penulis harus menyebutkan

5. Kesimpulan

bentuknya berupa roman, novel, atau yang lain. Penulis resensi menyimpulkan perlu tidaknya sebuah buku atau karya sastra dibaca.

BAB 3 WAWANCARA

3. Wawancara dengan Petunjuk Umum Wawancara adalah tanya jawab yang terjadi antara Dalam wawancara ini, kerangka atau pokok masalah

A. PENGERTIAN WAWANCARA

orang yang mencari informasi (pewawancara) dengan yang akan ditanyakan kepada narasumber sudah disu- orang yang memberikan informasi (narasumber).

sun sebelumnya. Wawancara dapat dilakukan secara tertutup dan

1. Wawancara Serta-Merta

terbuka.

Wawancara ini merupakan wawancara dalam - Wawancara tertutup merupakan wawancara yang situasi alami. Dalam wawancara ini, pertanyaan

dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang disampaikan seperti komunikasi sehari-hari.

sifatnya rahasia atau pribadi.

Wawancara terbuka adalah wawancara yang

2. Wawancara Menggunakan Seperangkat dilakukan berkaitan dengan kepentingan umum, Pertanyaan yang Telah Dibakukan misalnya debat terbuka di televisi.

Pewawancara sudah menyiapkan urutan kata- kata dan pertanyaannya sehingga dia tinggal membacanya saja ketika wawancara berlangsung.

B. TAHAP-TAHAP WAWANCARA

2. Inti

Pewawancara mengajukan pertanyaan secara

1. Pembukaan

sistematis dan mencatat setiap jawaban penting

yang diberikan oleh narasumber. Pertanyaan yang

menyatakan maksud serta tujuan wawancara.

diajukan mengandung unsur apa, siapa, kapan, di

adalah ulasan yang memberikan pertim- mana, mengapa, dan bagaimana.

Pewawancara juga menanyakan identitas pribadi

narasumber. Dalam melakukan wawancara,

3. Penutup

pewawancara harus menggunakan perkataan yang sopan dan menghormati narasumber.

Wawancara diakhiri dengan ucapan terima kasih

oleh pewawancara dan memberikan kesan baik menentukan perlu tidaknya karya tersebut.

Pewawancara terlebih dahulu menyampaikan

pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.

serta menyenangkan.

Pembuatan resensi harus memperhatikan beberapa hal, yaitu objektif, singkat, menyeluruh, jelas, langsung

BAB 4 BERITA, PIDATO, DAN DISKUSI

A. BERITA

e. Lengkap

Berita adalah laporan peristiwa atau pendapat yang Berita harus mampu menjawab pertanyaan aktual, menarik, penting, serta cermat dalam fakta. 5W+1H (what, who, when, where, why, how),

yaitu menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di

mana, mengapa, dan bagaimana. Jenis buku berarti bahwa penulis resensi harus

Laporan yang berguna itu disusun dalam suatu jenis

penulisan tertentu, sehingga dapat dipahami oleh

f. Sistematis

mengklasifikasikan golongan buku yang diresensi

pembaca. Dengan kata lain, berita merupakan laporan

termasuk fiksi atau nonfiksi. Jika buku tersebut Berita ditulis dengan sifat piramida terbalik, termasuk fiksi, penulis harus menyebutkan

fakta. Suatu peristiwa atau kejadian atau fakta disebut

sebagai berita jika peristiwa tersebut sudah dilaporkan.

yaitu bagian yang berjangkauan luas dan penting diletakkan pada bagian awal, sedangkan bagian

1. Syarat Berita

yang khusus, sempit, dan kurang penting berada

Berita harus memenuhi syarat sebagai berikut.

pada bagian akhir.

a. Berlandaskan fakta

g. Berita harus dapat dipahami

Sebuah berita memiliki kejernihan pengungkapan

b. Aktual

Aktual berarti bahwa berita tersebut disiarkan masalah, ditulis secara ringkas menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta tidak

tidak lama setelah terjadi peristiwa. Dengan kata lain, jarak waktu terjadinya peristiwa dan waktu menggunakan bahasa yang rancu.

penyiaran berita berdekatan.

2. Unsur Struktur Berita

c. Menarik bagi setiap orang yang menyimak berita

a. Judul

tersebut

Judul berita berfungsi memperkenalkan isi

Sebuah berita dikatakan menarik jika memenuhi faktor-faktor seperti: berguna, dekat dengan berita.

pembaca, bersifat konflik, merupakan berita Judul berita harus memenuhi beberapa syarat, antara lain mencerminkan isi, singkat,

lanjutan, berkaitan dengan tokoh-tokoh terkenal,

lengkap, mudah dipahami, menarik, tidak

memiliki makna ganda, merupakan kata kunci disampaikan seperti komunikasi sehari-hari.

berita sesama manusia, memiliki daya pengaruh

yang kuat, berupa berita bencana, humor, seks,

berita, kata kerja aktif, dan mengandung

aneh (luar biasa), kemajuan (kesuksesan), dan

hubungan sebab-akibat.

berita yang menimbulkan emosi bagi pembacanya.

b. Dateline (tempat dan tanggal penulisan berita)

d. Seimbang Berita harus ditulis dengan objektif dan tidak berat c. Lead (teras berita)

kata dan pertanyaannya sehingga dia tinggal

Lead mewakili isi berita sehingga dalam lead membacanya saja ketika wawancara berlangsung.

sebelah. Sebuah berita disebut objektif apabila

disampaikan tanpa prasangka dan tanpa usaha

diinformasikan unsur-unsur 5W+1H.

untuk mempengaruhi pembaca.

d. Body (tubuh berita)

• Penghubung (bridge)

d. Ekstempore atau ekstemporan

• Body (tubuh) Ekstemporan merupakan jenis pidato yang • Penutup (ending)

paling baik karena terjadi komunikasi yang baik antara pembicara dengan pendengar. Pembicara

3. Menyusun Naskah Berita menyiapkan pokok-pokok pikiran yang akan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun

disampaikannya dan menyampaikannya dengan naskah berita yaitu sebagai berikut.

bahasa sendiri.

a. Menggunakan struktur tata bahasa yang benar.

b. Menggunakan penalaran logika yang benar (logis). Berdasarkan tujuannya, pidato dibedakan menjadi

c. Tidak mengandung makna ambigu.

berikut.

d. Menggunakan diksi atau pilihan kata yang tepat.

1. Pidato Informatif

4. Fakta dan Opini Pidato informatif merupakan pidato yang

bertujuan memberitahukan atau menambah Fakta dan opini merupakan dua unsur yang berbeda.

- Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang benar- benar terjadi.

pengetahuan pendengar.

2. Pidato Persuasif

- Opini merupakan kejadian yang masih berada Pidato persuasif bertujuan mempengaruhi dalam angan-angan dan belum menjadi kenyataan.

pendengar. Pidato ini ditujukan agar pendengar Dengan kata lain, opini merupakan informasi

mempercayai sesuatu, melakukannya, serta terbakar semangat dan motivasinya.

berupa gagasan, pendapat, dan harapan. Perbedaan ini menjadi sangat penting dalam menulis

3. Pidato Rekreatif

berita. Sebuah berita harus benar-benar menyajikan Pidato rekreatif merupakan pidato yang digunakan fakta yang didukung oleh data. Jika dalam berita

untuk menghibur pendengar. terdapat opini dari narasumber atau dari wartawan,

2. Ciri-ciri Pidato yang Baik

opini tersebut harus dapat dibedakan dari fakta. Dengan demikian, sebuah berita benar-benar menyajikan

1. Materi yang disampaikan dapat dipertanggung- informasi yang benar dan tidak membohongi publik.

jawabkan kebenarannya atau objektif.

2. Isi materi dan cara penyampaiannya jelas dan

B. PIDATO mudah dimengerti oleh pendengar.

3. Berisi hal-hal baru dan mengejutkan. Oleh karena Pidato adalah bentuk komunikasi lisan yang ditujukan

itu, pembicara harus mempunyai pengetahuan kepada khalayak atau orang banyak. Dalam berpidato

yang luas.

terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu

4. Menciptakan klimaks atau menutup pidato dengan penampilan, ekspresi muka, perilaku, dan intonasi.

uraian yang penting.

1. Jenis Pidato

5. Tujuannya jelas.

Berdasarkan persiapan yang dilakukan sebelum berpidato dan metodenya, pidato dibedakan menjadi

C. DISKUSI

empat, yaitu sebagai berikut.

Diskusi adalah pembicaraan antara dua atau Impromtu adalah pidato yang dilakukan tanpa ada

a. Impromtu atau serta-merta

beberapa orang dengan tujuan mendapatkan persiapan yang memadai. Pembicara berpidato

suatu pengertian, kesepakatan, atau keputusan berdasarkan pengetahuan dan kemahiran yang

bersama mengenai suatu masalah. dimiliki.

Dalam diskusi terdapat pimpinan diskusi, notulis, dan peserta diskusi.

b. Manuskrip atau naskah

Pimpinan diskusi bertugas membuka diskusi, Jenis pidato ini disebut pidato dengan naskah

mengatur jalannya diskusi, menyimpulkan dan karena pembicara hanya membacakan naskah

memutuskan hasil diskusi. pidato yang telah dipersiapkan.

Notulis bertugas mencatat pelaksanaan diskusi

c. Memoriter atau menghapal

dari awal sampai akhir serta menulis laporan Pidato memoriter merupakan jenis pidato yang

diskusi.

dilakukan dengan menghapal naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya.

- Peserta diskusi bertugas mengemukakan pendapat

3. Jenis-jenis Diskusi

atau gagasan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan hasil diskusi.

pertemuan beberapa

1. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan dalam Diskusi perwakilan kelompok atau organisasi untuk merundingkan suatu masalah tertentu.

a. Mengemukakan Pendapat

2. Panel

• Menggunakan bahasa Indonesia yang baik Panel merupakan bentuk diskusi yang terdiri atas

dan benar. • Menyampaikan pendapat dengan kalimat beberapa panelis dan moderator. Panelis terdiri atas orang-orang yang berbeda keahliannya

mengutarakan • Gagasan dan tanggapan yang disampaikan pendapat dan pandangannya mengenai suatu masalah

yang singkat dan jelas.

yang bersepakat

disertai alasan-alasan yang dapat diper- dari kepentingan pengunjung atau majelis. tanggung-jawabkan.

• Bersikap wajar, tidak kaku, tidak angkuh, tidak Permasalahan yang didiskusikan akan memberi penerangan atau perluasan pengetahuan kepada

pemalu, dan tidak pesimis. umum tentang permasalahan yang sedang hidup

b. Menolak Pendapat

di masyarakat.

• Pendapat disampaikan dengan alasan yang

3. Simposium

Simposium merupakan bentuk diskusi yang • Menunjukkan kekurangan pendapat yang

logis dan berkaitan dengan hal yang ditolak.

digunakan untuk mengetahui berbagai aspek ditolak tanpa menghina dan menyinggung

suatu masalah dalam waktu yang relatif perasaan.

singkat.

c. Bertanya

Simposium diikuti oleh seorang moderator, • Menanyakan hal-hal yang benar-benar belum

beberapa orang pembicara, dan banyak diketahui.

peserta.

• Bersikap rendah hati.

4. Seminar

• Menawarkan jawaban sebagai saran. Seminar sering disebut sebagai diskusi ilmiah meja

• Menyampaikan pertanyaan dengan singkat bundar. Seminar bertujuan menemukan cara atau

dan jelas. jalan pemecahan masalah yang biasanya diadakan oleh seseorang yang sedang melaksanakan tugas.

2. Laporan Hasil Diskusi

5. Brainstorming

Penyusunan laporan hasil diskusi harus sistematis dan Brainstorming merupakan bentuk diskusi yang meliputi hal-hal berikut.

digunakan untuk memecahkan permasalahan.

a. Judul laporan Keterampilan berbicara dan penguasaan teknik

b. Kata pengantar pengutaraan pendapat sangat dibutuhkan. Dalam

c. Daftar isi brainstorming, diharapkan akan tercetus kritik

d. Bab perencanaan diskusi serta gagasan sebanyak-banyaknya. Semakin

e. Bab pelaksanaan diskusi aneh, tegas, dan semakin berani sebuah gagasan,

f. Bab kesimpulan diskusi brainstorming dianggap semakin baik.

g. Lampiran

6. Kolokium

Kolokium merupakan bentuk diskusi yang Dalam menyusun laporan, harus diperhatikan hal-hal

menghadirkan orang-orang yang ahli dalam diskusi berikut.

sebagai narasumber yang bisa meluruskan suatu

a. Penyajian laporan objektif dan faktual. pembicaraan yang menyimpang dari persoalan

b. Laporan disusun secara kronologis dan sistematis. yang menjadi pokok diskusi.

c. Ditulis dengan bahasa yang singkat dan jelas.

d. Menghindari unsur subjektif. 7. Workshop atau lokakarya Workshop atau lokakarya adalah pertemuan yang dihadiri oleh sekelompok orang dengan pekerjaan sejenis. Pembicaraan yang dilakukan berkaitan dengan masalah teknis pekerjaan mereka.

BAB 5 SURAT

Surat merupakan bentuk komunikasi tertulis antara

3. Surat Pemberitahuan

seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga lainnya.

Surat yang isinya memberitahukan sesuatu agar diketahui orang lain.

A. BAGIAN-BAGIAN SURAT

4. Surat Perjanjian

Surat resmi terdiri atas bagian-bagian berikut. Adalah surat yang berisi kesepakatan dua belah pihak mengenai suatu urusan. Hal-hal yang perlu

1. Kepala Surat diperhatikan dalam pembuatan surat perjanjian, yaitu judul perjanjian, identitas pihak-pihak yang

2. Pembukaan mengadakan perjanjian, isi perjanjian, hak dan • tanggal surat, • perihal surat,

kewajiban serta ketentuan yang disepakati yang • nomor surat, • alamat surat.

ditulis dalam bentuk pasal-pasal, dan tanda • lampiran surat,

tangan kedua belah pihak di atas materai, serta adanya saksi.

3. Isi Surat atau Tubuh Surat • salam pembuka,

5. Surat Edaran

• isi surat. Surat edaran adalah surat yang berisi informasi yang harus diketahui banyak pihak dalam suatu

4. Penutup

lembaga.

• salam penutup, • tanda tangan dan nama terang,

6. Surat Undangan

• jabatan, Surat yang berisi permintaan atau undangan • tembusan.

kepada penerima surat agar berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh pengirim.

B. JENIS-JENIS SURAT

7. Surat Kuasa

Secara umum, surat dibedakan menjadi dua jenis.

1. Surat resmi: surat yang digunakan dalam Surat kuasa merupakan surat yang berisi situasi resmi, misalnya dalam kedinasan dan

pemberian wewenang atas sesuatu. perdagangan.

8. Surat Lamaran Pekerjaan

2. Surat tidak resmi: surat yang digunakan untuk kepentingan yang tidak resmi, misalnya untuk Surat lamaran pekerjaan ditulis oleh seseorang

kepentingan keluarga. kepada instansi atau perusahaan untuk dapat diterima menjadi pegawai pada instansi atau Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan menjadi

perusahaan tersebut. Isi surat lamaran pekerjaan berikut.

harus singkat, padat, sopan, dan langsung pada persoalan. Dalam surat tersebut, penulis

1. Surat Permohonan Izin mengemukakan identitas serta pekerjaan yang Berisi permohonan izin dari pengirim kepada

dikehendaki. Selain itu, perlu disebutkan pula penerima mengenai sesuatu. Dalam surat

sumber pengajuan lamaran tersebut, misalnya permohonan izin, harus dituliskan kejelasan

dari koran, radio, televisi, atau inisiatif sendiri. alasan pengajuan permohonan tersebut.

9. Memorandum atau Memo

2. Surat Permohonan Maaf Memorandum merupakan surat yang berisi catatan Surat yang berisi permintaan maaf, disampaikan

singkat tentang pokok-pokok permasalahan yang oleh pihak yang telah melakukan kesalahan atau

ingin dibicarakan. Memo dibuat oleh pihak atasan menyakiti suatu pihak kepada pihak yang disakiti

kepada bawahan atau pejabat setingkat dengan tersebut.

pembuat memo.

BAB 6 KARYA TULIS

A. PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH

4. Menunjukkan kemampuan mengumpulkan ber- bagai sumber informasi dalam suatu kegiatan

Karya tulis ilmiah adalah karangan ilmiah yang

secara utuh.

memiliki sifat atau ciri-ciri ilmu pengetahuan, yaitu objektif, tidak berprasangka, tanpa penilaian atau

C. SISTEMATIKA KARYA TULIS

pendapat pribadi, sistematis, dan didasarkan pada suatu penelitian dalam hubungannya dengan Sistematika karya tulis adalah sebagai berikut. sebuah teori.

1. Pendahuluan

Karya tulis ilmiah juga dapat diartikan sebagai tulisan atau karangan yang mengungkapkan

Berisi persoalan yang akan dibahas, latar belakang

masalah, masalah yang akan dibahas, prosedur •

pemecahan masalah, dan sistematika uraian. •

masalah dan pemecahannya secara ilmiah,

didukung oleh fakta, bersifat tepat, lengkap, dan

• 2. Isi dan Pembahasan

benar, pengembangannya secara sistematis dan

logis dengan landasan metode ilmiah dan bersifat tidak memihak serta tidak emosional.

Berisi topik-topik masalah yang akan dibahas atau dibicarakan. Bagian ini menunjukkan kemampuan

penulis dalam menjawab permasalahan yang •

B. KARAKTERISTIK KARYA TULIS

diajukan.

Sebagai sebuah karangan yang membahas suatu per- soalan dan memiliki sifat-sifat pengetahuan, karya tulis

3. Kesimpulan

Berisi makna yang diberikan penulis terhadap •

mempunyai karakter sebagai berikut.

uraian yang tidak diuraikan dalam bab isi. •

1. Merupakan hasil kajian literatur dan laporan

Kesimpulan bukan berisi ringkasan ini. •

pelaksanaan suatu kegiatan lapangan.

2. Menunjukkan pemahaman penulis tentang masalah yang dikaji secara teoretis dengan

kemampuan penulis dalam menerapkan prosedur dan prinsip atau teori.

3. Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan.

Surat tidak resmi:

kepentingan yang tidak resmi, misalnya untuk kepentingan keluarga.

BAB 7 AFIKS

A. PENGERTIAN AFIKS

B. JENIS-JENIS AFIKS

Imbuhan (afiks) adalah sisipan yang dibubuhkan

1. Prefiks

pada sebuah kata.

Afiks meliputi beberapa jenis, yaitu prefiks

Prefiks atau awalan adalah afiks yang dibubuhkan

(awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), dan

pada awal sebuah kata. Prefiks meliputi me-, ber-,

konfiks (imbuhan gabung).

di-, pe(nasal)-, pe-, ke-, se-, ter-, per-, me(nasal)-.

Proses pemberian imbuhan atau afiksasi

2. Infiks

mengakibatkan perubahan bunyi, menghasilkan

Infiks atau sisipan adalah afiks yang dibubuhkan

makna gramatikal, dan mengubah fungsi atau

pada tengah kata. Infiks meliputi -em-, -el-, -er-,

kelas kata.

menyakiti suatu pihak kepada pihak yang disakiti

-in-.

3. Sufiks

‘dalam keadaan’.

Sufiks atau akhiran adalah afiks yang terletak di • ber-, menyatakan makna ‘menggunakan’, akhir kata, meliputi –an, -i, -kan, -nya.

‘mempunyai’, ‘menjadi’, ‘kumpulan’, ‘dalam keadaan’, melakukan perbuatan untuk diri

4. Konfiks (Imbuhan Gabung)

sendiri’, ‘resiprok’.

Konfiks atau imbuhan gabung adalah imbuhan • di-, menyatakan ‘suatu tindakan pasif’. berupa awalan dan akhiran yang digunakan

• pe(nasal)-, menyatakan makna ‘alat untuk sekaligus. Konfiks meliputi ber-an, pe(nasal)-an,

melakukan tindakan’, ‘orang yang memiliki pe-an, ke-an, se-nya.

sifat’, ‘yang menyebabkan jadi’, ‘orang yang (biasa) melakukan’.

C. FUNGSI AFIKSASI • pe-, menyatakan makna ‘orang yang...’. • ke-, menyatakan ‘bilangan tingkat’ dan ‘orang

1. Fungsi Prefiks atau Awalan atau sesuatu yang di....’. • se-, menyatakan makna ‘satu’, ‘kesatuan’,

• me-, berfungsi membentuk kata kerja transitif ‘setelah’, ‘menyerupai’, ‘sebanyak’.

dan intransitif; membentuk kata keterangan • ter-, menyatakan ‘tingkat superlatif’, ‘setelah’, atau adverbial; membentuk kata sifat; dan

‘sama dengan atau menyerupai’. membentuk kata benda.

• per-, menyatakan makna ‘membuat jadi’, • ber-, berfungsi membentuk kata kerja, kecuali ‘membuat lebih’, ‘menyatakan intensitas’. yang memiliki arti ‘mempunyai’.

• di-, berfungsi membentuk kata kerja pasif.

2. Makna Infiks atau Sisipan • pe(nasal)-, berfungsi membentuk kata benda.

Infiks atau sisipan pada umumnya menyatakan • pe- , berfungsi membentuk kata benda.

‘banyak’, ‘intensitas’, dan ‘mempunyai sifat’. • ke-, berfungsi membentuk kata bilangan dan

3. Makna Sufiks atau Akhiran • se-, berfungsi membentuk kata kerja pasif.

kata benda.

• -an, menyatakan ‘tempat’, ‘alat melakukan

2. Fungsi Sufiks atau Akhiran sesuatu’, ‘hasil’, ‘hal atau cara’, ‘sesuatu yang biasa di...’, ‘tiap-tiap’, ‘menyerupai’, ‘bersifat’. • -an, berfungsi membentuk kata benda dan

• -kan, menyatakan ‘kausatif’, ‘benefaktif’, kata sifat.

‘menyebabkan’, ‘membawa ke...’. • -i, membentuk kata kerja transitif.

• -i, menyatakan ‘tindakan dilakukan berulang- • -kan, berfungsi membentuk kata kerja

ulang’, ‘objek lokatif’, ‘mengeluarkan’, transitif.

‘kausatif’.

• -nya berfungsi membentuk kata benda, kata • -nya sebagai akhiran merupakan bentuk –nya keterangan dan kata tugas, serta kata sandang

yang tidak bermakna ‘dia’. penentu.

3. Fungsi Konfiks atau Imbuhan Gabung

4. Makna Konfiks atau Imbuhan Gabung • ber-an, berfungsi membentuk kata kerja.

• ber-an, menyatakan ‘resiprok’, ‘perbuatan • pe(nasal)-an, berfungsi membentuk kata

berulang-ulang’.

benda. • per-an, menyatakan ‘hal yang berhubungan • pe-an, berfungsi membentuk kata beda.

dengan’, ‘tempat atau daerah’, ‘hal atau hasil’. • ke-an,berfungsi membentuk kata benda.

• ke-an, menyatakan ‘tempat’, ‘hal’, ‘dapat di’, ‘dalam keadaan’, ‘tidak sengaja’, ‘terlalu’,

D. MAKNA AFIKSASI

‘agak’. • se-nya, menyatakan ‘superlatif’ atau ‘paling’.

1. Makna Prefiks atau Awalan • me-, sebagai kata kerja transitif, me- menya-

takan makna ‘menghasilkan’, ‘melakukan perbuatan’, dan ‘mempergunakan’; sebagai kata kerja intransitif, me- menyatakan ‘mengerjakan sesuatu’, ‘menuju’, ‘menjadi’,

BAB 7 NOVEL, CERPEN, DAN PUISI

A. NOVEL DAN CERPEN

• Alur

Alur merupakan cerita yang berisi urutan -

Novel adalah karya imajinatif dalam bentuk kejadian dan setiap kejadian dihubungkan secara prosa yang mengisahkan kehidupan seorang atau

sebab akibat.

beberapa tokoh. Berdasarkan jumlah pengembangan ceritanya, -

Cerpen adalah karangan pendek berbentuk prosa yang menyajikan peristiwa yang cermat dan jelas, alur dibedakan menjadi berikut.

1) Alur tunggal, yaitu alur yang hanya berfokus pada satu aspek cerita, dan isi ceritanya

mempunyai satu pengembangan cerita. logis dengan kehidupan nyata.

2) Alur ganda, yaitu alur yang mempunyai

1. Perbedaan Novel dan Cerpen beberapa pengembangan cerita. Berdasarkan kepaduannya, alur dibedakan

a. Dilihat dari segi cerita, novel mengemukakan

menjadi berikut.

cerita dengan lebih rinci dan detail (alur

1) Alur erat, yaitu alur yang mempunyai sederhana),

hubungan padu antara peristiwa yang satu kompleks sehingga alur menjadi lebih panjang

dengan

permasalahan yang

dengan yang lain.

yang ditandai dengan perubahan nasib pada diri

2) Alur longgar, yaitu alur yang hubungan antar- tokoh, sedangkan cerpen mengemukakan cerita

peristiwa di dalamnya terjalin renggang. dengan lebih ringkas.

b. Novel memungkinkan munculnya banyak tokoh • Latar atau setting dalam berbagai karakter, sedangkan dalam

Latar atau setting mengacu pada pengertian cerpen tokoh yang dimunculkan hanya beberapa

tempat, hubungan waktu, dan lingkungan orang saja.

sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa

c. Tema dalam novel lebih kompleks, sedangkan

yang diceritakan.

pada cerpen tema relatif sederhana.

Latar dalam karya fiksi, seperti novel dan

d. Latar dalam novel dilukiskan secara rinci, cerpen, tidak terbatas pada penempatan

sehingga dapat memberikan gambaran yang lokasi-lokasi tertentu yang bersifat fisik saja,

lebih jelas, konkret dan pasti. Sebaliknya, cerpen tetapi juga berwujud tata cara, adat istiadat, tidak memerlukan detail-detail khusus tentang

kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku di keadaan latar.

tempat yang bersangkutan. • Penokohan

2. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel dan Cerpen Penokohan adalah perlukisan gambaran yang -

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam membangun karya sastra dan secara langsung

sebuah cerita.

ikut serta membangun cerita. Tokoh dilukiskan dengan teknik langsung dan -

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada

tidak langsung.

diungkapkan oleh mempengaruhi bangunan karya sastra.

di luar karya sastra dan secara tidak langsung

Teknik

langsung

pengarang dengan memberikan deskripsi,

a. Unsur Intrinsik Novel dan Cerpen

uraian, atau penjelasan secara langsung, • Tema

seperti penjelasan tentang sifat, tingkah Tema adalah gagasan atau amanat utama

laku, dan ciri fisik tokoh. yang menjalin struktur isi cerita. Tema juga

Teknik tidak langsung diungkapkan oleh dapat diungkapkan sebagai dasar cerita atau

pengarang melalui cakapan yang dilakukan gagasan dasar umum novel dan cerpen. Tema

oleh tokoh, tingkah laku tokoh, pikiran dan biasanya menyangkut masalah kehidupan,

perasaan tokoh, reaksi tokoh terhadap suatu seperti cinta, kecemasan, dendam, religius,

kejadian, dan reaksi tokoh lain. harga diri, kesetiakawanan, keadilan, • Sudut pandang kebenaran, dan sebagainya.

Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam

memerlukan kemerduan pengungkapan. -

Sudut pandang orang pertama menempatkan pengarang sebagai seseorang yang terlibat di

1. Unsur Puisi

dalam cerita. -

Sudut pandang orang ketiga menempatkan

a. Unsur Bentuk

pengarang sebagai seseorang yang berada Unsur bentuk meliputi hal-hal berikut. di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh

• Bunyi

cerita dengan menyebut nama dan kata Unsur bunyi dalam puisi berperan agar gantinya.

puisi tersebut merdu ketika dibaca dan • Gaya didengarkan. Unsur bunyi terdiri atas rima

dan irama.

Gaya menyangkut cara khas pengarang dalam

1) Rima

mengungkapkan ekspresi berceritanya dalam Rima disebut juga sajak, yaitu bunyi yang novel atau cerpen yang ia tulis. Gaya tersebut berselang atau berulang, baik di dalam menyangkut bagaimana seorang pengarang (tengah) maupun di akhir baris atau larik. memilih tema, persoalan, meninjau persoalan, - Berdasarkan perulangan bunyi dalam dan menceritakannya dalam sebuah novel atau

puisi tersebut.

cerpen. Dengan kata lain, gaya berkaitan dengan

a) Rima sempurna adalah perulangan nada cerita dan cara pemakaian bahasa yang bunyi yang timbul sebagai akibat spesifik oleh pengarang. ulangan kata tertentu. • Amanat

b) Rima paruh merupakan perulangan Amanat merupakan

bunyi yang terdapat pada sebagian disampaikan oleh pengarang kepada pembaca,

sesuatu yang ingin

baris dan kata-kata tertentu. merupakan makna yang terkandung dalam sebuah

c) Aliterasi adalah perulangan bunyi karya dan disarankan melalui cerita.

konsonan.

b. Unsur Ekstrinsik Novel dan Cerpen

d) Asonansi adalah perulangan bunyi vokal yang terdapat pada baris-baris

Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam sebuah karya

puisi.

sastra antara lain berupa sikap, keyakinan, dan

posisi kata yang pan-dangan hidup pengarang yang mempengaruhi mendukungnya. karya yang ditulisnya. Selain itu, terdapat pula

- Berdasarkan

a) Rima awal merupakan perulangan unsur ekstrinsik berupa keadaan lingkungan

pengarang, seperti ekonomi, politik, dan sosial. bunyi yang terdapat pada tiap awal baris.

b) Rima tengah mengalami perulangan -

3. Nilai Moral Novel dan Cerpen

Moral, akhlak, atau budi pekerti mengandung dua bunyi pada tengah baris. pengertian, yaitu: ajaran baik buruk yang diterima

c) Rima akhir mengalami perulangan umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan

bunyi pada akhir baris. sebagainya; ajaran kesusilaan yang terungkap dari

- Berdasarkan hubungan antarbaris dalam suatu cerita.

tiap bait.

- Karya sastra tidak hanya berisi cerita, tetapi di

a) Rima merata (terus) ditandai dengan dalamnya terkandung berbagai ajaran kesusilaan,

adanya perulangan bunyi a-a-a-a ajaran tentang bagaimana harus berbuat dan

pada semua akhir baris. bersikap, baik kepada diri sendiri, sesama manusia,

b) Rima berselang atau rima silang binatang, alam, maupun terhadap Tuhan.

(a-b-a-b).

c) Rima berangkai (a-a-b-b).

B. PUISI

d) Rima berpeluk (a-b-b-a).

2) Irama

Puisi merupakan jenis karya sastra (karangan Irama adalah paduan yang menimbulkan terikat) yang biasa diungkapkan dengan bahasa yang

unsur musikalitas, baik berupa alunan padat, menekankan pemakaian kata konotatif yang

keras-lunak, tinggi-rendah, panjang- keras-lunak, tinggi-rendah, panjang-

dibedakan menjadi menimbulkan kemerduan, kesan suasana

kata-kata. Citraan

citraan penglihatan, pendengaran, rabaan, dan makna tertentu. Dengan kata lain,

penciuman, dan gerak. irama dalam sebuah puisi berfungsi

pengecapan,

Misalnya, citra pengecapan dapat dirasakan mendukung makna dan menimbulkan

pada kutipan puisi: ingin kuhalau hidup yang suasana tertentu.

terasa pahit tembakau, berganti manisnya Berdasarkan suasana yang ditimbulkan,

madu….

dibedakan adanya bunyi euphony, cacophony,

• Bentuk Visual

dan anomatope. Bentuk visual meliputi penggunaan tipografi -

Euphony: bunyi yang menimbulkan dan susunan baris. Tipografi berfungsi suasana menyenangkan.

membuat penampilan puisi menjadi artistik -

Cacophony: bunyi yang menimbulkan dan memberikan nuansa makna dan nuansa suasana muram dan tidak menyenangkan.

tertentu. Baris dalam puisi disebut juga -

Anomatope: bunyi berupa peniruan larik. Beberapa contoh bentuk tipografi puisi atas bunyi-bunyi yang terdapat di alam,

adalah sebagai berikut. seperti bunyi angin, laut, dan binatang.

1) Bentuk seperti prosa

• Diksi Kalau ada daham-daham terdengar Diksi adalah pilihan kata atau frase dalam

di malam hari, aku tahu itu saudara karya sastra.

kembarku. Ia menanti aku di pekarangan, • Bahasa Kias

karena aku melarang ia masuk. Bahasa kias merupakan penyimpangan dari

Pernah ia begitu rindu kepadaku pemakaian bahasa yang biasa, yang makna

dan tiba-tiba hadir di tengah keluargaku katanya atau rangkaian katanya digunakan

dengan tamu-tamu yang sedang berpesta dengan tujuan mencapai efek tertentu.

merayakan hari lahirku. Mereka semua Bahasa kias dalam puisi dibedakan menjadi

ketakutan melihat ia duduk di dalam, beberapa jenis.

karena muka saudara kembarku sangat

1) Personifikasi: bentuk kiasan yang me- buruk. Aku malu dan minta ia menunggu nyamakan benda dengan manusia.

di luar kalau mau bertemu dengan aku.

2) Metafora: bentuk kiasan yang menya- (Saudara Kembarku) takan sesuatu sebagai hal yang sebanding

Subagio Sastrowardoyo dengan hal lain yang sesungguhnya tidak

2) Bentuk konvensional

sama.

hatiku angin

3) Perumpamaan (simile): kiasan yang me-

mengembara

nyamakan satu hal dengan hal lain dengan

mengalir

menggunakan kata-kata pembanding se- terhirup nafasmu perti bagai, laksana, seperti, seumpama, dan lain-lain.

hatiku angin

4) Metonimia diartikan sebagai pengertian

menyebar

yang satu digunakan sebagai pengertian kosong tak terlihat lain yang berdekatan.

mencemari nadi

5) Sinekdok dibedakan menjadi sinekdok

meracun darah

pars prototo (sebagian untuk mewakili

hingga kaku

keseluruhan) dan sinekdok totem bagai patung diriku proparte (keseluruhan untuk menyebut

( Hatiku Angin) atau mewakili sebagian).

Evi Idawati

6) Alegori: cerita kiasan atau lukisan yang mengiaskan hal lain, alegori merupakan

3) Bentuk zigzag

perluasan dari metafora.

Contoh puisi:

(Tragedi Winka & Sihka) • Citraan Sutardji Calzoum Bachri

Citraan merupakan gambaran-gambaran angan dalam puisi yang ditimbulkan melalui

2. Unsur Makna

2) Karmina atau pantun kilat, yaitu pantun Berbeda dengan unsur bentuk yang dapat diamati

yang terdiri atas dua baris (pantun dua secara visual, makna merupakan unsur puisi yang

seuntai).

hanya bisa ditangkap melalui kepekaan batin dan

3) Talibun, yaitu pantun yang tiap bait daya kritis pembaca. Secara umum, makna puisi

terdiri atas 6, 8, atau 10 baris. terdiri atas perasaan (sense), pokok persoalan

4) Pantun berkait atau pantun rantai atau ( subject matter), sikap penyair (feeling), dan nada

seloka.

(tone). • Perasaan ( Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan sense)

menjadi pantun nasib, pantun adat, pantun Perasaan (sense) merupakan gambaran dunia agama, pantun cinta kasih, pantun anak, yang diciptakan oleh penyair. pantun muda-mudi, pantun nasihat, pantun • Pokok Persoalan ( subj ect matter) teka-teki, dan pantun jenaka. Pokok persoalan ( subject matter) merupakan

• Syair

rincian perasaan dalam bentuk satuan-satuan yang problematik. Syair merupakan bentuk puisi lama yang

berasal dari Arab. Syair tidak hanya berisi • Sikap Penyair ( feeling)

cerita atau kisah tetapi berisi nasihat, ajaran Sikap penyair (feeling) merupakan unsur

ilmu, kemasyarakatan, adat, dan sebagainya. makna yang terkandung di dalam puisi yang

Ciri-ciri syair yaitu sebagai berikut. berhubungan dengan pendirian penyair

1) Setiap bait terdiri atas empat baris. terhadap pokok-pokok persoalan yang

2) Setiap baris merupakan kalimat lengkap dihadapinya.

yang terdiri atas 8-12 suku kata dan 3-4 • Nada ( tone)

kata.

Nada (tone) merupakan sikap pengarang

3) Memiliki pola sajak a-a-a-a. terhadap pembaca. Sikap penyair kepada

4) Semua baris merupakan isi. pembaca dapat berupa sikap menasihati,

5) Rangkaian bait satu dengan bait menyindir, masa bodoh, memberikan sebuah

berikutnya merupakan rangkaian cerita. solusi, dan sebagainya.

• Gurindam

Gurindam merupakan puisi lama yang timbul

2. Jenis Puisi akibat adanya pergaulan dengan orang-orang

a. Puisi Lama

Hindu. Gurindam memiliki ciri-ciri berikut. Puisi lama merupakan puisi rakyat yang tidak

1) Terdiri atas dua baris dengan pola rima

a-a-a-a.

dikenal nama pengarangnya dan sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait,

2) Kedua baris pada gurindam mempunyai hubung-an sebab-akibat, baris pertama

jumlah suku kata maupun rima. Puisi lama terbagi merupakan syarat dan baris kedua adalah atas pantun, syair, dan gurindam.

jawabannya.

• Pantun

3) Pada umumnya, gurindam berisi nasihat. Ciri-ciri pantun:

1) Setiap bait terdiri atas empat baris.

2) Setiap baris atau larik terdiri atas empat

b. Puisi Baru

kata dan 8-12 suku kata. Puisi baru muncul pada tahun 30-an. Puisi baru

3) Baris pertama dan kedua berisi kiasan terbagi menjadi delapan, yaitu sebagai berikut. yang disebut sampiran, baris ketiga dan

• Distikon (puisi dengan untaian 2 baris). keempat merupakan isi atau maksud

• Terzina (untaian 3 baris). yang sesungguhnya.

• Kuatren (untaian 4 baris).

4) Pola rima pantun adalah a-b-a-b. • Kuin (untaian 5 baris).

5) Isi pantun berupa curahan perasaan. • Sekstet (untaian 6 baris).

Berdasarkan jumlah larik atau baris, pantun • Septima (untaian 7 baris).

dibedakan menjadi berikut. • Oktaf (untaian 8 baris).

1) Pantun biasa, yaitu pantun yang terdiri • Soneta (untaian 14 baris).

atas empat baris.

c. Puisi Bebas

Berdasarkan isi kandungan cerita, drama dibedakan Puisi bebas adalah puisi yang tidak mengindahkan menjadi berikut. kaidah-kaidah puisi, seperti rima, irama, baris, dan

a. Drama komedi adalah drama yang lucu dan bait.

menggelitik penuh keceriaan.

d. Puisi Kontemporer

b. Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih Puisi kontemporer terdiri atas jenis puisi berikut.

penuh kemalangan. • Puisi mini kata, yaitu puisi yang menggunakan c. Drama tragedi komedi adalah drama yang me-

sedikit kata. • Puisi mantra, yaitu puisi yang mengutamakan ngandung cerita sedih dan lucu.

d. Opera adalah drama yang mengandung musik dan • Puisi konkret, yaitu puisi yang membuat

kata sebagai unsur bunyi.

nyanyian.

e. Lelucon/dagelan adalah drama yang lakonnya • Puisi tipografi, yaitu puisi yang mengutamakan

bunyi dan kata menjadi berwujud.

selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak bentuk atau bangun.

tawa penonton.

• Puisi mbeling, yaitu puisi yang berisi kelakar

f. Operet/operette adalah opera yang ceritanya atau humor dengan permasalahan yang

lebih pendek.

sederhana. • Puisi tanpa kata, yaitu puisi yang menguta- g. Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam makan titik-titik, garis, dan simbol-simbol lain. bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa

pembicaraan.

h. Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang Sebuah puisi dapat ditafsirkan dalam bentuk tulisan

3. Menafsirkan Puisi

dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan atau prosa. Untuk dapat memahami isi sebuah puisi,

mimik wajah pelakunya.

dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

i.

Passie adalah drama yang mengandung unsur

a. Memparafrasekan puisi, yaitu dengan memberi

agama/religius.

penanda makna atau mencari makna setiap kata j.

Wayang adalah drama yang menggunakan pemain yag digunakan oleh penyair.

berupa boneka wayang.

b. Merasakan dan menghubungkan kata-kata secara lugas, kias, dan lambang dengan tidak hanya

2. Unsur-unsur Drama

mengandalkan pikiran.

a. Tema (Topik)

c. Memperhatikan pengiasan dan pelambangan Tema merupakan pokok pikiran atau sesuatu yang

penyair, penggunaan kata-kata abstrak, lukisan melandasi suatu karya sastra. Tema atau topik yang hidup, dan nilai-nilai yang dikandung.

adalah ide pokok dari lakon atau drama. Istilah tema dalam drama sering disebut dengan premise,

C. DRAMA yang berperan sebagai landasan pengembangan

Drama adalah cerita tentang konflik manusia yang

pola bangun cerita.

ditampilkan dalam bentuk dialog atau percakapan dan

b. Tokoh

action pada pentas di hadapan penonton (audience). Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita, sehingga peristiwa tersebut mampu

1. Jenis Drama menjalin suatu cerita yang padu. Menurut waktunya, drama dapat dibedakan dalam dua

Untuk menganalisis tokoh dalam sebuah drama jenis, yaitu drama baru dan drama lama.

dapat dilakukan melalui pemahaman dialog dan

a. Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan tingkah laku atau perbuatan tokoh yang hadir untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat

dalam drama.

yang umumnya bertema kehidupan manusia c. Situasi (Latar)

sehari-hari. Latar adalah lingkungan tempat untuk mengeks-

b. Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya presikan diri tokoh dan tempat terjadinya peristiwa. menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana Latar dapat berfungsi sebagai metonimia atau atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar

metafora yaitu sebagai ekspresi dari tokoh-tokoh biasa, dan lain sebagainya.

yang ada.

Fungsi latar dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi

3. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama fisikal dan fungsi psikologis.

Di dalam cerita drama, juga terdapat tema, amanat, -

Fungsi fisikal memberikan informasi situasi karakteristik tokoh, alur, Iatar cerita, dan dialog. Unsur (ruang dan tempat) sebagaimana adanya, se- yang tidak ditemukan adalah sudut pandang cerita hingga sebuah cerita menjadi logis.

(point of view) karena drama merupakan seni bertutur -

Fungsi psikologis, sebagai keadaan batin langsung. para tokoh, menjadi metafor dari keadaan Latar divisualisasikan melalui dekorasi panggung dan emosional dan spiritual tokoh.

diperkuat dengan efek-efek tertentu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ber- Karakterisasi drama sepenuhnya dilakukan secara

dasarkan macamnya, latar dibagi menjadi latar dramatik melalui akting pemain, kostum, make-up, dan fisik dan latar sosial. Secara fungsional latar dapat visualisasi latar dalam dekorasi panggung. dibedakan menjadi latar fisik dan latar psikologis.

d. Lakuan (Plot)

Plot sebuah naskah drama ialah pengembangan peristiwa-peristiwa dramatik melalui munculnya motivasi-motivasi yang mengenai karakter tokoh.

BAB 8 SASTRA MELAYU KLASIK

2. Cerita Binatang (Fabel)

A. PENGERTIAN SASTRA MELAYU KLASIK Cerita binatang merupakan cerita yang tokohnya

- Sastra Melayu Klasik merupakan sastra yang berupa binatang. Dalam cerita binatang, tumbuh dan berkembang pada masa masyarakat

digambarkan hewan dapat bertingkah laku seperti Melayu zaman dahulu.

manusia. Cerita binatang penuh dengan sindiran -

Di dalam karya sastra pada zaman Melayu Klasik

dan nasihat.

ini, terdapat beberapa nilai moral, antara lain berisi ajaran untuk bersikap dan berbuat kepada

3. Cerita Penglipur Lara

orangtua, orang yang lebih muda, anggota Cerita penglipur lara digunakan untuk menghibur keluarga, lawan, dan kawan. Dalam sastra Melayu

hati yang sedih. Oleh karena itu, apa yang Klasik juga disampaikan ajaran tentang ilmu

dikisahkan dalam cerita ini adalah hal-hal yang pengetahuan, teknologi, negara, dan lain-lain.

indah, penuh angan-angan, dan keajaiban. Contoh cerita penglipur lara adalah Hikayat Malin Dena

B. JENIS SASTRA MELAYU KLASIK

dan Si Lumbut Mada.

Jenis sastra pada masa Melayu Klasik dibedakan

4. Cerita Jenaka

menjadi dua bentuk, yaitu puisi dan prosa. Bentuk Cerita jenaka merupakan cerita yang mengandung puisinya adalah pantun dan syair. Bentuk prosa

meliputi cerita asal-usul (legenda), cerita binatang, unsur humor di dalamnya. Contoh: Pak Belalang

dan Lebai Malang.

cerita pelipur lara, cerita jenaka, dan cerita sejarah atau hikayat.

5. Cerita Sejarah (Hikayat)

1. Cerita Asal-Usul (Legenda) Hikayat merupakan cerita yang sumbernya berasal dari kisah-kisah kehidupan raja dan dewa. Contoh:

Cerita asal-usul merupakan cerita tentang asal Hikayat Banjar dan Hikayat Raja Pasai. mula terjadinya sesuatu. Cerita asal-usul terbagi

atas ceita asal-usul dunia binatang, cerita asal-usul dunia tumbuhan, dan cerita asal-usul terjadinya suatu tempat.

BAHASA INGGRIS

BAB 1 TENSES

Tenses adalah perubahan bentuk kata kerja (verb) ( ─ ) I don’t go to school everyday. karena perubahan waktu dan sifat kejadian tertentu (? ) Do you go to school everyday? pada suatu konteks kalimat.

Kalimat nominal:

(+) She is hungry.

( ─ ) She is not hungry. (? ) Is she hungry?

A. PRESENT TENSES

1. Simple Present Tense

Fungsi:

a. Untuk menunjukkan kebiasaan (ditandai dengan

Kalimat Verbal:

keterangan frekuensi: everyday, usually, every, always,

(+) S + V 1 / V s/es + Complement (C)/Object (O)/

never, once, twice, dll). Contoh: They visit me everyday.

Adverb (A)

b. Untuk menunjukkan kebenaran umum.

( ─) S + don’t/doesn’t + V 1 + C/O/A

Contoh: The world is round.

(? ) Do/Does + S + V 1 + C/O/A?

c. Untuk menunjukkan keadaan pada waktu sekarang (factual state). Contoh: I want a glass of coffee.

Kalimat Nominal:

2. Present Continuous Tense

(+) S + be (is, am, are) + C ( ─) S + be (is, am, are) + not + C

Kalimat Verbal:

(? ) Be (is, am , are) + S + C?

(+) S + be (is, am, are) + V -ing + C/O/A (

meliputi cerita asal-usul (legenda), cerita binatang, + C/O/A Keterangan: ─) S + be (is, am, are) + not V -ing

(? ) Be (is, am, are) + S + V -ing + C/O/A?

Kalimat verbal: kalimat yang predikatnya kata kerja.

Kalimat nominal: kalimat yang predikatnya bukan kata

kerja.

Kalimat Nominal:

Do dipakai untuk subjek: I, you,we, they.

(+) S + be (is, am, are) + being + C

Does dipakai untuk subjek: He, she, it.

( ─) S + be (is, am, are) + not being + C

Am dipakai untuk subjek: I

(? ) Be (is, am, are) + S + being + C?

Is dipakai untuk subjek: He, she, it

Are dipakai untuk subjek: We, They

Contoh: Kalimat verbal:

Contoh:

(+) I am repairing your bicycle now.

(─) I am not repairing your bicycle now.

Kalimat verbal:

(? ) Are you repairing my bicycle now?

(+) I go to school everyday.

Kalimat nominal:

( ─ ) I have not been meeting her since 1998. (+) She is being very sad right now.

(? ) Have you been waiting for two hours? ( ─) She is not being very sad right now.

Kalimat nominal:

(? ) Is she being very sad right now? (+) She has been being in the hospital for two weeks. ( ─ ) She has not been being here for five minutes.

Fungsi:

(? ) Has she been being here for two hours? a. Untuk menyatakan suatu perbuatan/peristiwa yang

sedang berlangsung saat ini (sedang dibicarakan).

Fungsi:

Keterangan waktu yang biasa digunakan: now, at this - Untuk menyatakan pekerjaan yang dimulai di waktu moment, look!, right now, at present, listen!

lampau dan masih dikerjakan sampai saat ini. Contoh: He is reading an English text now.

Keterangan waktu yang biasa digunakan: for, all this b. Untuk menyatakan situasi yang berubah-ubah. Contoh:

morning, since, the whole day. The population of the world is rising very fast.

Contoh: He has been writing a letter for 1 hour.

3. Present Perfect Tense

B. FUTURE TENSES

Kalimat Verbal:

(+) S + has/have + V 3 + C/O/A

1. Simple Future Tense

( ─) S + has/have not + V 3 +C/O/A

Kalimat Verbal:

(? ) Has/have +S + V 3 +C/O/A? (+) S + will/shall +V 1 + C/O/A Kalimat Nominal:

( ─) S + will/shall not + V 1 + C/O/A (+) S + has/have + been + C

(? ) Will/shall + S + V 1 + C/O/A? ( ─) S + has/have not + been + C

Kalimat Nominal:

(? ) Has/have + S + been + C?

(+) S + will/shall + be + C

Contoh:

( ─) S + will/shall not + be + C Kalimat verbal:

(? ) Will + S + be + C?

(+) I have opened the door since 7 o’clock.

( ─ ) I have not opened the door.

Contoh:

Kalimat verbal:

(? ) Have you opened the door? (+) I will go to Jakarta next week. Kalimat nominal:

( ─ ) I will not go to Jakarta next week. (+) She has been there since this morning.

(? ) Will you go to Jakarta next week? ( ─ ) She has not been there till now.

Kalimat nominal:

(? ) Has she been there since this morning? (+) I will be in Jakarta tomorrow. ( ─ ) I will not be there tomorrow.

Fungsi:

(? ) Will you be there tomorrow?

Untuk menyatakan peristiwa yang telah terjadi dan masih Fungsi:

berhubungan dengan sekarang. Keterangan waktu: already, a. Untuk menyatakan pekerjaan yang akan dikerjakan di just, yet, since, for, lately, these weeks/month, so far, till

waktu yang akan datang. Keterangan waktu: the day now, recently. Contoh: They have been here since 2 o’clock.

after tomorrow, tomorrow next, tonight, soon, next

4. Present Perfect Continuous Tense week, dll. Contoh: John will come to see you tomorrow. b. Untuk menunjukkan peristiwa yang akan terjadi apabila

Kalimat Verbal: syarat peristiwa lain terpenuhi. Contoh: You will find (+) S + has/have + been + V -ing + C/O/A

many foreign tourists when you come to Bali. ( ─) S + has/have not + been + V -ing + C/O/A

2. Future Continuous Tense

(? ) Has/have + S + been + V -ing + C/O/A?

Kalimat Verbal:

Kalimat Nominal: (+) S + will/shall + be + V -ing + C/O/A (+) S + has/have + been + being + C

( ─) S + will/shall not + be + V -ing + C/O/A (

(? ) Will/shall + S + be + V -ing ─) S + has/have not + been + being + C + C/O/A? (? ) Has/have + S + been + being + C?

Kalimat Nominal: (+) S + will/shall + be + being + C

Contoh:

─) S + will/shall not + be + being + C (? ) Will/shall + S + be + being + C?

Kalimat verbal:

(+) I have been waiting for two hours.

Contoh:

Contoh:

Kalimat verbal:

Kalimat verbal:

(+) I will be coming there next week. (+) I will have been finishing this job by the end of this ( ─ ) I will not be coming there next week.

week.

(? ) Will you be coming there next week? ( ─ ) I will not have been finishing this job by the end of this

Kalimat nominal:

week.

(+) I will be being in London next month. (? ) Will you have been finishing this job by the end of this ( ─ ) I will not be being in London next month.

week?

(? ) Will you be being in London next month?

Kalimat nominal: (+) I will have been being in Japan by the end of this year.

Fungsi:

( ─ ) I will not have been being in Japan by the end of this Untuk menyatakan pekerjaan yang akan sedang dikerjakan di

year.

waktu yang akan datang. Keterangan waktu: next/tomorrow (? ) Will you have been being in Japan by the end of this at ... o ‘clock, this time tomorrow/next. Contoh: I will be

year?

visiting my girlfriend tomorrow at 3 o’clock.

Fungsi:

3. Future Perfect Tense Untuk menunjukkan peristiwa yang akan telah terjadi dan Kalimat Verbal:

masih akan berlanjut pada saat peristiwa lain terjadi di waktu (+) S + will/shall +have + V

for, by the time, by the end ( of, dll. Contoh: He will have been sleeping for 2 hours before ─) S + will/shall not + have + V

3 + C/O/A

mendatang. Keterangan waktu:

3 + C/O/A

(? ) Will/shall + S + have + V she arrives.

3 + C/O/A?

Kalimat Nominal:

C. PAST TENSE

(+) S + will/shall + have + been + C ( ─) S + will/shall not + have + been + C

1. Simple Past Tense

(? ) Will/shall + S + have + been + C?

Kalimat Verbal:

Contoh:

(+) S + V 2 + C/O/A

Kalimat verbal:

( ─) S + did not + V 1 + C/O/A (+) I will have finished this job by the end of this week.

(? ) Did + S + V 1 + C/O/A?

( ─ ) I will not have finished this job by the end of this week.

Kalimat Nominal:

(? ) Will you have finished this job by the end of this week?

(+) S + be (was, were) + C

Kalimat nominal:

(+) I will have been in Jogja by the time you get there. ( ─) S + be (was,were) not + C

(? ) Was/were + S + C?

( ─ ) I will not have been in Jogja by the time you get there. (? ) Will you have been in Jogja by the end of this week?

Contoh: Kalimat verbal:

Fungsi:

(+) John came here yesterday.

Untuk menyatakan pekerjaan yang akan telah diselesaikan ( ─ ) John did not come here yesterday. di waktu yang akan datang. Keterangan waktu: by the time,

(? ) Did John come here yesterday? by the end of, in 3 weeks/ years/ months for, after/ before +

Kalimat nominal:

S+V 1 after/ before + S +V 1 . (+) She was in the hospital yesterday. Contoh: will have been visited my girlfriend by this time

next week. ( ─ ) She was not in the hospital yesterday. (? ) Were you in the hospital yesterday?

4. Future Perfect Continuous Tense

Fungsi:

Kalimat Verbal: Untuk menyatakan peristiwa yang terjadi pada waktu (+) S + will/shall +have + been + V -ing + C/O/A

lampau. Keterangan waktu: last, ago, previously, yesterday, ( ─) S + will/shall not + have + been + V -ing + C/O/A

in 1973, the day before yesterday. (? ) Will/shall + S + have + been + V + C/O/A?

Contoh: He bought a new bicycle last year.

-ing

Kalimat Nominal: (+) S + will/shall + have + been + being + C ( ─) S + will/shall not + have + been + being + C (? ) Will/shall + S + have + been + being + C?

2. Past Continuous Tense yang terjadi pada masa lampau. Keterangan waktu: for ... , when/after/before + S + V 2 , after/before + S + V 2 Kalimat Verbal:

Contoh: Johny had studied English for 2 hours before I came. (+) S + be (was, were) + V -ing + C/O/A ( ─) S + be (was, were) not + V -ing + C/O/A

4. Past Perfect Continuous Tense (? ) Be (was,were) + S + V -ing + C/O/A?

Kalimat Verbal: (+) S + had + been + V

Kalimat Nominal: -ing + C/O/A

(+) S + be (was, were) + being + C ─) S + had not + been + V -ing + C/O/A

(? ) Had + S + been + V + C/O/A? ( ─) S + be (was, were) not + being + C

Kalimat Nominal: -ing

(? ) Be (was,were) + S + being + C? (+) S + had + been + being + C

( ─) S + had not + been + being + C

Contoh:

(? ) Had + S + been + being + C?

Kalimat verbal:

(+) I was sleeping when she arrived.

Contoh:

( ─) I was not sleeping when she arrived.

Kalimat verbal:

(? ) Were you sleeping when she came yesterday? (+) I had been living in London for 2 years before I moved to

Kalimat nominal:

Italy.

(+) She was being at home when her father died. ( ─ ) I had not been living in London for 2 years before I ( ─) She was not being at home when her father died.

moved to Italy.

(? ) Were you being at home when your father died? (? ) Had you been living in London for 2 years before you

moved to Italy?

Fungsi:

Kalimat nominal:

Untuk menunjukkan kegiatan atau peristiwa yang sedang (+) He had been being famous before he won the singing berlangsung pada masa lampau.

competition.

Keterangan waktu yang biasa digunakan: when, as, while. ( ─ ) He had not been being famous before he won the

Contoh:

singing competition.

- John was reading a book when I came. (? ) Had he been being famous before he won the singing - John was being at home while I was reading.

competition?

3. Past Perfect Tense

Fungsi:

Kalimat Verbal: Untuk menyatakan kegiatan yang masih dikerjakan pada (+) S + had + V + C/O/A

saat kejadian lain terjadi di waktu lampau. Tenses ini juga 3 ditandai oleh peristiwa lain yang terjadi pada masa lampau.

( ─) S + had not + V 3 + C/O/A (? ) Had + S + V Adverb pada tenses ini adalah sama dengan bentuk Present

3 + C/O/A?

Perfect Tense.

Keterangan waktu: for ... , when/after/before + S + V 2 , after/ Kalimat Nominal :

before + S + V 2

(+) S + had + been + C

Contoh:

( ─) S + had not + been + C - Johny had been studying English for 2 hours before I (? ) Had + S + been + C?

came. - They had been being in the office when their boss came.

Contoh: Kalimat verbal:

(+) I had gone to Jakarta before I met her. ( ─) I had not gone to Jakarta before I met her. (? ) Had you gone to Jakarta before you met her?

Kalimat nominal:

(+) He had been in Jakarta before he got the bad news. ( ─) He had not been in Jakarta before he got the bad news. (? ) Had he been in Jakarta before he got the bad news?

Fungsi:

Untuk menyatakan kegiatan yang sudah selesai dikerjakan pada waktu lampau. Tenses ini ditandai oleh peristiwa lain

BAB 2 CONDITIONAL SENTENCES

Conditional sentence (kalimat bersyarat) adalah kalimat yang di dalamnya mengandung syarat. Alat yang digunakan sebagai syarat meliputi: if (jika), unless (kecuali jika), provided that (asalkan), on condition that (dengan syarat), dan susunan inversi.

A. STRUKTUR KALIMAT BERSYARAT Conditional terdiri dari dua klausa: if clause (anak kalimat) dan main clause (induk kalimat).

TIPE TENSE

IF CLAUSE

MAIN CLAUSE

FAKTA

1 PRESENT If + S + V I S + will + V I FUTURE

2 PAST If + S + V 2 S + would + V I PRESENT

3 PAST PERFECT

If + S + had + V 3 S + would have + V 3 PAST

Keterangan:

FAKTA

1. Tipe 1 merupakan pengandaian yang kemungkinan akan terjadi. Tipe 2 dan 3 merupakan pengandaian yang tidak

He doesn’t study so he doesn’t pass the exam. (V I (-)) mungkin terjadi. Fakta untuk tipe 2 adalah present (tidak

He didn’t study so he didn’t pass the exam. (V 2 (-)) terjadi di waktu sekarang) dan untuk tipe 3 adalah past

(tidak terjadi di waktu lampau).

Keterangan:

2. To be yang digunakan untuk semua subyek dengan Past - Pengandaian pada kalimat 2 dalam bentuk positif V Tense adalah ‘were’.

(studied), maka fakta harus bentuk negatif V 2 3. Letak

I If C lause tidak selalu di depan M ain C lause. Salah (doesn’t

study).

satu dari klausa tersebut dapat diletakkan di depan. - Pengandaian pada kalimat 3 dalam bentuk positif had V 3 Apabila anak kalimat berada di depan induk kalimat,

(had studied), maka fakta harus negatif V 2 (didn’t study). dalam tata tulis menggunakan koma setelah anak kalimat (If Clause).

B. BENTUK INVERSI/SUSUN BALIK

Contoh:

Tipe 1 diawali dengan should , tipe 2 diawali dengan

1. If he studies hard, he will pass the exam. (It is possible were, dan tipe 3 diawali dengan had. that he will pass the exam) 2. If he studied hard, he would pass the exam. (He doesn’t Contoh: study, so he doesn’t pass the exam) 3. If he had studied, he would have passed the exam. (He

Tipe

Noninversi

1 didn’t study, so he didn’t pass the exam) If you meet Ann, tell her that I will go to her

house. 2 If the weather were fine now, we would go

Untuk mencari fakta no. 2 dan 3, kita bisa memakai

swimming.

RUMUS PRAKTIS berikut. Perhatikan! 3 If he had ridden his bike fast, he would not

PENGANDAIAN

FAKTA

have been late to school.

V 1 Possibility (will + V 1 )

V 2 /were

V 1 /is, am, are

Tipe

Inversi

1 Should you meet Ann, tell her that I will go to Kalimat Negatif (-) her house. Kalimat Positif (+) 2 Were the weather fine now, we would go

Had V 3 V 2 /was, were

Kalimat Positif (+)

Kalimat Negatif(-)

swimming. 3 Had he ridden his bike fast, he would not

Contoh:

have been late to school.

PENGANDAIAN

If he studied

he would pass the exam. (V 2 (+))

If he had studied he would have passed the exam. (Had V 3 (+))

BAB 3 SUBJUNCTIVE AND CAUSATIVE

A. SUBJUNCTIVE

B. CAUSATIVE

Subjunctive merupakan suatu kalimat yang mengemu- Causative adalah penggunaan kata kerja-kata kerja kakan suatu pengharapan yang biasanya bertentangan tertentu dalam bahasa Inggris yang bermakna menyuruh dengan kenyataan yang sesungguhnya terjadi. Kalimat orang lain mengerjakan sesuatu, entah karena subyek

subjunctive menggunakan penanda pengandaian, merasa tidak sanggup mengerjakan sendiri atau ingin yaitu: wish (berharap), if only (seandainya saja), as if/as agar orang lain mengerjakannya. Causative yang umum though (seolah-olah), would rather (lebih suka).

dikenal adalah have dan get.

1. Present Subjunctive

1. Untuk Obyek Aktif (Manusia)

a. Subject 1 + wish/would rather + Subject 2 +

a. Rumus:

Past (V 2 /were) S + has/have/had + obyek aktif (manusia) + V 1

b. If only + Subject + Past (V 2 /were)

Berarti: S + ask/asked + obyek aktif (orang) + to + V 1

c. Subject 1 + Present (V 1 ) + as if/as though + Subject 2 + Past (V 2 /were)

Contoh:

Contoh:

I have John wash my car.

I wish I were a doctor. Berarti: I ask John to wash my car.

(Saya berharap saya seorang dokter (Kenyataannya saya bukan seorang dokter/I am not a doctor)).

b. Rumus

S + get/got/gotten + obyek aktif (manusia) + to + V 1

2. Past Subjunctive Berarti: S + ask/asked + obyek aktif (orang) + to + V 1

a. Subject 1 + (wish, if, as if, as though, would

Contoh:

rather) + Subject 2 + Past Perfect

I get John to wash my car.

b. If only + Subject + Past Perfect Berarti: I ask John to wash my car.

c. Subject1 + Past (V 2 ) + as if/as though + Subject

2 + Past Perfect

2. Untuk Obyek Pasif (Benda)

Contoh:

Rumus:

I wish I had typed a letter. S + has/have/had /get/got/gotten + O pasif (benda) (Seandainya (lampau) saya telah mengetik sebuah surat (Kenyataannya saya tidak mengetik sebuah +V 3

Berarti: S + ask/asked + someone/somebody + to + surat (lampau)/I didn’t type a letter).

V +O

Keterangan:

Untuk to be Past Subjunctive harus selalu ‘were’ apapun subjeknya, tidak boleh ‘was’ Contoh:

I have/get my car washed (by John). RUMUS PRAKTIS

Berarti: I ask some one/some body (John) to wash my car.

Would/could V 1 Possibility (will + V 1 )

Bila have diikuti obyek aktif (orang), verb yang

V 2 /were

V 1 /is/am/are

mengikuti adalah V 1 .

Bila get diikuti obyek aktif (orang), verb yang Kalimat Negatif(-)

Had V 3 V 2 -

mengikuti adalah to V 1 . Kalimat Positif (+)

Kalimat Positif (+)

Kalimat Negatif(-)

Bila have atau get diikuti obyek pasif (benda),

verb yang mengikuti adalah V 3. Perubahan fakta ke pengandaian sama persis

Keterangan:

dengan rumus conditional. Contoh: I wish she had come. Means: She didn’t come.

BAB 4 TO INFINITIVE AND GERUND

Subjunctive merupakan suatu kalimat yang mengemu-

A. TO INFINITIVE

Bentuk kata kerja simple (V 1 ) dengan awalan to.

subjunctive

Fungsi dan Penggunaan

1 Setelah be (is, am, are, was, were) untuk

The students are to do the school assignment.

menyatakan keharusan.

2 Sebagai subject.

To study hard makes us clever.

3 Menerangkan tujuan.

He comes here to meet me

Rumus: alasan + to infinitive (tujuan)

alasan

tujuan

4 Sebagai verb setelah obyek pelaku.

Doni asked me to go with him.

5 Menerangkan noun/kata benda.

I need a glass of milk to drink.

Rumus: (kalimat) + N + to infinitive

6 Menerangkan adjective/kata sifat.

English is easy to learn.

Rumus: (kalimat) + Adj + to infinitive

7 Setelah Adjective/kata sifat.

Dedi is too young to run the business.

8 Mengikuti verb tertentu, berfungsi sebagai obyek

I want to go.

kata kerja atau komplemen obyek.

I want you to go.

Rumus: S + V tertentu + (O) + to infinitive

She expects me to study.

Verb tertentu yang diikuti to infinitive: Ask, allow, advice, beg, decide, expect, hope,

I wish I had typed a letter intend, invite, instruct, learn, mean, need, (Seandainya (lampau) saya telah mengetik sebuah propose, promise, permit, want, warn, would like, surat (Kenyataannya saya tidak mengetik sebuah tell, teach, urge, dll.

surat (lampau)/I didn’t type a letter).

B. GERUND

Past Subjunctive

V ing yang berfungsi sebagai noun (kata benda).

apapun subjeknya, tidak boleh ‘

Fungsi dan Penggunaan

1 Sebagai subyek (S (gerund)+ V + O).

Swimming is my hobby.

2 Sebagai obyek (S + V + O (gerund)).

I like swimming.

3 Sebagai pelengkap (complement).

His job is working on the field.

Kalimat Negatif(-) He is good at speaking English. Kalimat Positi

4 Mengikuti preposisi / kata depan.

Preposisi: in, on, at, of, for, from, by, with, without, after,

Kalimat Positi

Kalimat Negatif(-)

before

5 Possessive pronoun + gerund.

I don’t mind her smoking here.

Keterangan: Possessive Pronoun (kata ganti kepunyaan):

conditional.

my, his, her, their, your, our, John ‘s.

6 Mengikuti prepositional object

I am looking forward to hearing from you Preposisi to berikut ini diikuti gerund:

soon.

- to be used to: terbiasa

Catatan khusus:

- to be accustomed to: terbiasa Apa bedanya used to dan to be used to ? -

object to: keberatan

Jawabannya adalah:

- look forward to: menanti/ ingin sekali 1. used to + V 1 : kebiasaan lampau. 2. to be used to + gerund: kebiasaan hingga

- to take to: senang

sekarang.

- confess to: mengakui

Contoh:

I used to play soccer. (sekarang sudah tidak lagi) I am used to playing soccer. (sampai sekarang

masih dilakukan)

7 Membentuk noun phrase (frase kata benda): V ing + Noun swimming pool (kolam untuk berenang), walking stick (tongkat untuk berjalan) (bedakan dengan frase kata benda active participle)

8 Mengikuti verb (kata kerja) tertentu:

He enjoys smoking.

(V tertentu + gerund)

I avoid answering my question. Keterangan: verb tertentu yang diikuti gerund: avoid, admit, appreciate, anticipate, continue, consider, deny, detest, delay, enjoy,escape, excuse, finish, forgive, fancy, imagine, keep, mind, postpone,practice, prevent, quit, risk, resist, suggest.

9 Digunakan setelah frase berikut: Can’t help/stand (tidak It is no use waiting for her. tahan), no use (tidak ada gunanya)

10 Sebagai obyek kata kerja: need/want/require (perlu) dan

I have seen the film. I think it is worth seeing. kata sifat worth (layak) dengan makna pasif.

11 Kata kerja yang bisa diikuti V ing atau to V 1 -

I forget giving her a letter.

a. Tidak ada perbedaan makna: advise, begin, continue, (lupa telah memberi) dislike, dread, hate, intend, like, love, prefer, propose,

I forget to give her a letter. start.

(lupa belum memberi)

b. Ada perbedaan makna:

I stop smoking .

S + forget/remember/stop/regret + V ing : (berhenti dari kebiasaan merokok) pekerjaannya sudah dilakukan

I stop to smoke.

(berhenti dari melakukan suatu pekerjaan pekerjaannya belum dilakukan

S + forget/remember/stop/regret + to V 1 :

untuk merokok)

C. PERBEDAAN ‘GERUND’ DAN ‘ACTIVE PARTICIPLE’

1. Modifiers of Noun -

a swimming pool (Gerund/Kolam untuk berenang)

a swimming child ( Participle/Anak yang sedang berenang) -

a walking stick (Gerund/Tongkat untuk berjalan)

a walking girl ( Participle/Gadis yang sedang berjalan)

Keterangan :

Kalau tidak dapat diterjemahkan dengan kata ‘untuk’, berarti bukan ‘Gerund’ tetapi ‘Participle’

2. Sentence Pattern -

Walking in the jungle makes the young man happy. (Gerund) Walking in the jungle, the young man felt happy. (Participle)

- Studying with teachers can solve the problem. (Gerund) Studying with teachers, she can solve the problem. (participle)

Keterangan:

Kalau setelah bentuk ‘ing’, tidak ada ‘koma’, berarti kalimat tersebut belum mempunyai ‘Subject’, sehingga bentuk ‘ing’ tersebut berfungsi sebagai ‘subject’ dan berbentuk Gerund , kalau ada ‘koma’, berarti kalimat tersebut sudah mempunyai ‘Subject’ dan berbentuk ‘Participle’.

BAB 5 ACTIVE PARTICIPLE AND PASSIVE PARTICIPLE

Kata kerja (verb) dapat memiliki bentuk yang bermacam-

3. Setelah Obyek dari Kata Kerja (V 2 ), Past Participle (V 3 ), dan Present Participle (V -ing ).

macam, yaitu: Infinitive (V 1 ), To infinitive (To V 1 ), Past

S + Verb panca indera + orang + V -ing

Present participle (V -ing ) menunjuk kegiatan aktif

Keterangan:

sedangkan Past Participle (V 3 ) menunjuk kegiatan pasif.

V -ing mengikuti Verb panca indera seperti: see, notice, observe, watch ,find, smell, listen,

A. ACTIVE PARTICIPLE hear, feel. Contoh: When I came back home, I

yang berfungsi sebagai penjelas.

V saw the boy trying to get on the roof.

-ing

Jika diikuti V 1 , peristiwanya lengkap dari awal

1. Pembentukan di Depan Kalimat hingga akhir. Jika diikuti V -ing , peristiwanya tak

V S + P ... Having + V 3 4. Digunakan Sebagai Kata Sambung dalam Gabungan Kalimat yang Menggunakan Relative

lengkap, hanya saat sedang dikerjakan.

V -ing dan Having V 3 yang diletakkan di awal kalimat mengandung tiga makna:

(kalimat) + N + V -ing

a. kejadian sebab-akibat

Contoh:

b. kejadian berurutan Kalimat 1: I meet the girl

c. kejadian bersamaan

Kalimat 2: She smiles

Contoh:

Gabungan kalimatnya:

1. I meet the girl who smiles. (relative pronoun) (He passed the test because/as/for, since he

- Sebab-akibat: Studying, he passed the test

2. I meet the girl smiling. (active participle) studied)

5. Membentuk Noun Phrase (Frase Kata Benda) -

Berurutan: Having opened the drawer, I take the gun (After I have opened the drawer, I take

Noun Phrase : V -ing +N the gun)

Contoh: I meet the smiling girl (noun phrase) -

Bersamaan: Studying, he watches the TV (While he is studying he watches the TV)

B. PASSIVE PARTICIPLE

V yang berfungsi sebagai penjelas.

2. Apabila Subyek Melakukan Dua Pekerjaan pada

Saat yang Sama

1. Pembentukan di Depan Kalimat

S+V+V -ing + Object 3 V + S + P ...

Having + been + V 3

Contoh: He runs kicking the ball Keterangan:

3. Digunakan Gabungan Kalimat dengan kalimat mengandung tiga makna:

V 3 dan Having been V 3 yang diletakkan di awal

Menggunakan Relative Pronoun

a. kejadian sebab-akibat

(kalimat) + N + V 3

b. kejadian berurutan

Keterangan:

c. kejadian bersamaan Dalam kalimat V 3 berfungsi menerangkan Noun

Contoh:

(kata benda) mengacu arti yang di-. • Sebab-akibat: Surrounded by mountain, the

Contoh:

city has a cool climate.

The book is good

(Because/as/since the city is surrounded by The book is written by Mr. Covey mountain, the city has a cool climate).

Gabungan kalimatnya:

• Berurutan: Having been beaten by Joko, Joni

1. The book which is written by Mr. Covey is became a polite man.

good

(After Joni had been beaten by Joko, he

2. The book written by Mr. Covey is good became a polite man.)

(passive participle)

• Bersamaan: Studied, he watched the movie

(While he is studying he watches the movie)

4. Membentuk Frase KB (Kata Benda)

V 3 + N = yang di / ter Contoh:

2. Setelah Obyek dari Kata Kerja Sensasi

S + V panca indera + benda + being V 3 -

The tired boy (anak lelaki yang lelah)

Hidden treasure (harta karun yang terpendam)

Keterangan:

Written story (cerita yang tertulis)

V 3 mengikuti verb panca indera jika obyeknya adalah obyek pasif (benda).

Contoh: When I came back home, I saw the roof being tried to get on.

BAB 6 DIRECT-INDIRECT SPEECH

A. DIRECT SPEECH

said

he was doing his job there then Direct speech adalah kalimat langsung/kutipan asli told

Doni

that

suatu pembicaraan tanpa adanya suatu perubahan.

Catatan:

Penulisan direct speech selalu diapit oleh tanda kutip

Kedua bentuk mempunyai arti yang sama. dan kalimat selalu diawali huruf kapital.

Kalau induk kalimatnya present, anak kalimat- nya tidak ada perubahan tenses, yang ber-

B. INDIRECT SPEECH ubah hanya kata ganti (pronoun) dan kata keterangan (adverbial).(Lihat contoh a)

Indirect speech adalah kalimat tidak langsung/

Kalau induk kalimatnya past, anak kalimatnya bentuk kalimat yang menceritakan kembali pendapat/

ada perubahan tenses, pronoun, dan pembicaraan seseorang yang mengalami modifikasi

adverbial. (Lihat contoh b) tertentu. Terdapat tiga jenis Indirect Speech:

2. Kalimat Perintah (imperative/command/request)

1. Kalimat Berita/Pernyataan (declarative/ statement)

a. Positive Imperative

a. Direct : He says: ‘I go to school everyday.’ Direct : Doni said: ‘Close the door!’ Indirect : He says that he goes to school

Indirect : Doni asked me to close the door. everyday.

b. Direct : Doni said: ‘I am doing my job here now.’ Indirect : Doni said that he was doing his job there then.

Asked

Me

C. PERUBAHAN TENSES

Close the

Simple Present Tense

Simple Past Tense

Commanded

Joko

Present Continuous Tense

Past Continuous Tense

Ordered

The Girl

Present Perfect Tense

Past Perfect Tense

Past Perfect Continuous b. Negative Imperative

Present Perfect

Tense Direct : Doni said: ‘Don’t close the door!’ Indirect : Doni asked me not to close the door.

Continuous Tense

Simple Past Tense

Past Perfect Tense

Past Continuous Tense

Past Perfect Continuous

Simple Future Tense

Past Future Tense

Doni

Not To Close the

door

Future Continuous Tense

Past Future Continuous Tense

Future Perfect Tense

Past Future Perfect Tense

3. Kalimat Tanya (interogative/question)

Future Perfect Continuous

Past Future Perfect Tense

a. Tanpa kata tanya Tense Direct : Doni asked: ‘Do you know Stephen

Past Future Tense

Past Perfect Future Tense

Covey?’

Past Future Continuous

Past Perfect Future

Indirect : Doni asked if (whether) I knew

Tense

Continuous Tense

Stephen Covey.

I knew Stephen

Pronoun

I She/He

wanted to know whether

Her/His

Kalimat tanya tanpa kata dapat dijawab: ‘Yes, I do’ Tempat

(Adverb of

Here

There

atau ‘No, I don’t’.

Place) Demon-

That Direct speech adalah kalimat langsung/kutipan asli

This

b. Dengan kata tanya

strative

Those selalu diapit oleh tanda kutip

Direct : Doni asked: Who is Stephen Covey?’

Adjective

These

Indirect : Doni asked who Stephen Covey is.

That day The next day

Him

Tomorrow

The day after

Stephen

The following day Indirect speech adalah kalimat tidak langsung/

Asked

Her

who Covey

The day before

________ ago ____ before pembicaraan seseorang yang mengalami modifikasi

(Adverb of

Doni

The Girl

The day before tertentu. Terdapat tiga jenis Indirect Speech: Two days before Stephen

to know

Last ____

The____ before

about

Stephen Covey

Next ____

The ____ after The following ____

inquired

about

Stephen Covey

Catatan:

Semua kata tanya dapat dipergunakan (who, whom, whose, what, which, why, where, when, how)

BAB 7 DEPENDENT-INDEPENDENT CLAUSE

Dependent-independent clause adalah kalimat majemuk

3. Diawali ‘if/whether’

yang terdiri dari induk kalimat sebagai independent

I don’t know if/whether she can come on time. clause (dapat berdiri sendiri) dan anak kalimat sebagai

I don’t know = induk kalimat/Main clause/ dependent clause (tidak dapat berdiri sendiri).

Independent Clause (dapat berdiri sendiri)

if/ whether she can come on time = anak POLA KALIMAT

kalimat/Dependent Clause (tidak dapat berdiri

Independent Clause +

sendiri)

Question word/that/if/whether + S + V/auxiliary

Aturan-aturan Bentuk Kalimat Dependent-

Dependent clause

independent Clause

1. Jika tense untuk induk kalimat dalam bentuk -

Keterangan:

Question word/kata tanya: what, when, whom, Present Tense atau Future Tense maka tense which, whose, how, how many, how much, dsb.

untuk anak kalimat bisa dalam bentuk tense -

That apa pun. Contoh: You hope that Joni will come

- If atau whether (Yes/No Question)

with me tonight.

2. Jika tense untuk induk kalimat Past Tense

verb yang bisa dipergunakan sebagai maka tense untuk anak kalimat juga harus dalam bentuk Past Tense verb untuk independent clause dalam susunan . Contoh: You hoped Dependent- that Joni would come with me tonight. independent C lause:

Contoh-contoh

3. Susunan anak kalimat/dependent clause harus

selalu dalam bentuk affirmative/pernyataan. hope

be afraid expect

explain

4. Untuk bentuk negatif dan interrogatif, yang agree

to be

learn

berubah hanya induk kalimatnya saja. sorry

teach

be worried

ask decide

Kalimat positif: You hope that Joni will come feel

with me tonight.

promise say

Kalimat negatif: You do not hope that Joni will show

see

come with me tonight. guess

suppose

understand

Kalimat interrogatif: Do you hope that Joni will know

come with me tonight?

Contoh:

1. Diawali kata tanya

I don’t know where he comes from. -

I don’t know = induk kalimat/main clause/ independent clause (dapat berdiri sendiri) -

where he comes from = anak kalimat/ dependent clause (tidak dapat berdiri sendiri)

2. Diawali ‘that’

You hope that Joni will come with me tonight. -

You hope = induk kalimat/main clause/ independent clause (dapat berdiri sendiri)

- that Joni will come with me tonight = anak kalimat/dependent clause (tidak dapat berdiri sendiri)

BAB 8 PASSIVE VOICE

A. POLA KALIMAT PASIF

4. Pola Future

(tidak dapat berdiri sendiri).

Pola Dasar: S + to be + V3 Pola Continuous: S + to be + being + V3

Aktif

S + modal (will,shall,dll) V + O

Pola Perfect: S + have/has/had + been + V3 Pola Future: S + will/shall/would/should + be + V3

Pasif S + modal (will/shall,dll) be V 3 + by ___

B. POLA PERUBAHAN KALIMAT AKTIF MENJADI

Contoh:

KALIMAT PASIF

Aktif: John will bite Mary. Pasif: Mary will be bitten by John.

1. Pola Dasar

- Question word/kata tanya:

Untuk mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif adalah sebagai berikut.

- If atau whether (Yes/No Question)

a. Tense kalimat pasif sama dengan tense kalimat

aktif.

b. Subjek dalam kalimat pasif berasal dari objek verb

verb

Contoh:

independent clause

Aktif: John bites Mary.

kalimat aktif.

Dependent- independent C lause

Pasif: Mary is bitten by John.

c. Objek dalam kalimat pasif berasal dari subjek

be afraid expect

explain

2. Pola Continuous kalimat aktif.

d. Verb/kata kerja dalam kalimat aktif berubah

Aktif

S + to be V ing +O

menjadi to be + V 3 atau to be + being + V 3 .

C. PASIF UNIK

Pasif

S + to be being V 3 + by ___

S + want + V ing

atau S + want + tobe V 3

Aktif: John is bitting Mary.

require

require

Pasif: Mary is being bitten by John.

3. Pola Perfect

Contoh:

Aktif

S + to be (has/hav/had) V 3 + O

‘The room needs cleaning’ atau

1. Diawali kata tanya

‘The room needs to be cleaned.’

= induk

Pasif S + to be (has/hav/had) been V 3 + by ___

= anak kalimat/

dependent clause (tidak dapat berdiri sendiri) Contoh:

Aktif: John has bitten Mary.

2. Diawali ‘that’

Pasif: Mary has been bitten by John.

You hope

= anak

kalimat/dependent clause (tidak dapat berdiri

BAB 9 CONJUNCTION

Conjunction adalah kata sambung/penghubung atau

B. Subordinative Conjunction kelompok kata dalam bahasa Inggris yang berfungsi

menghubungkan dua kata, frase, atau kalimat. Dalam Konjungsi yang menghubungkan klausa yang tidak penggunaannya diperlukan pemahaman konteks setara. kalimat dan arti dari conjunction-nya. Macam-macam

1. Keterangan Sebab

kata hubung ada dua, yaitu coordinative conjunction dan subordinative conjunction.

Ditandai dengan konjungsi: as, since, because, because of, due to, on account of the fact that,

A. Coordinative Conjunction owing to the fact that... = karena.

Contoh:

Konjugasi yang menghubungkan klausa yang setara.

a. She is absent because/as/for/since he is sick. kalimat

b. She is sick due to/because of the cold weather. Konjungsi yang dalam pemakaiannya berpasangan

1. Correlative Conjunction

noun dengan konjungsi lain.

a. Both... and... = keduanya baik... maupun... . 2. Keterangan Pertentangan Contoh: Both my brother and sister are in

Ditandai dengan konjungsi: although, though, even London now.

though, even if, despite, in spite of = meskipun/

b. Either... or... = baik... atau... .

walaupun.

Contoh: You can go to the market either by bus Contoh: He is happy although he has no money or by motorcycle.

at all.

c. Neither... nor... = tidak... maupun... .

3. Keterangan Syarat

Contoh: He has neither food nor water.

d. Not only... but also... = tidak hanya... tetapi Ditandai dengan konjungsi: if (jika, seandainya), juga... .

unless (kecuali jika), provided that (asalkan), on Contoh: She has not only a big house but also

condition that (dengan syarat), as long as (selama),

otherwise (jika tidak). Contoh: I will give the money if you work for me.

a wide garden.

2. Conjunctive Adverb Conjunctive adverb yaitu kata keterangan yang 4. Keterangan Waktu

berfungsi sebagai penghubung klausa atau kalimat. Menggunakan konjungsi: when/as/while (ketika),

a. Nevertheless, however, yet = namun since (sejak), after (setelah), before (sebelum), Contoh: She doesn’t earn much; however, he

as soon as (segera setelah), in the mean time can send his children to college.

(sementara itu), till/until (sampai).

b. Therefore, accordingly, hence, as a result = Contoh: She has been living here since 1980. oleh karena itu

5. Keterangan Akibat dan Tujuan Contoh: She always works hard; therefore, she

is promoted to a manager of the company. Ditandai dengan konjungsi: so that (sehingga),

c. Thus = dengan demikian so...that (sangat... sehingga), such... that (sangat... Contoh: The girl is very beautiful; thus, she is

sehingga), in order that (agar, supaya). liked by the boys.

Contoh: They studied hard in order that they

d. Besides, in addition = di samping itu

passed the exam.

Contoh: She is clever; in addition, she is rich.

6. Keterangan Perbandingan dan Cara

e. Moreover, furthermore = lagi pula Contoh: He was very handsome; moreover, he

Menggunakan konjungsi: as if, as though (seolah- olah), as (sebagaimana), as...as (se.../ sama...),

was very polite.

than (daripada). Contoh: He walked around as though he was in a daze.

BAB 10 MODALS

Conjunction Modal sering disebut juga sebagai auxiliary karena fungsinya dalam kalimat adalah sebagai kata kerja bantu.

A. MODAL PRESENT

Rumus: S + MODAL (will, shall, must, may, ought to, can) + V 1

kalimat dan arti dari conjunction-

coordinative conjunction

dan subordinative conjunction.

Will (to be going to)

menyatakan peristiwa yang akan datang

He will arrive tomorrow

= akan

menyatakan permintaan sopan

Will you open the door, please?

menyatakan peristiwa yang akan datang

We shall leave here next month.

Shall

menyatakan persetujuan

Shall I open the door?

= akan

menyatakan keputusan yang harus

You shall open the door now!

dilaksanakan keharusan (tidak boleh tidak dikerjakan)

You must study hard.

a. Both... and... = keduanya baik... maupun... . Must (has/have to)

= harus, pasti

He has been living in USA for 10 years. He must

kesimpulan sekarang (present)

speak English well.

May

kemungkinan sekarang (present)

He is absent. He may be sick.

b. Either... or... = baik... atau... .

= mungkin, boleh

ijin

May

I go now?

Contoh: You can go to the market

Ought to

You ought to practice a lot before the

= seharusnya

menyatakan keharusan

competition.

c. Neither... nor... = tidak... maupun... .

Can

kemampuan

I can sing.

d. Not only... but also... = tidak hanya... tetapi

= dapat, mampu

menyatakan kebolehan/ijin

Can

I borrow your car?

B. MODAL PAST

Rumus: S + MODAL PAST (would, should, must/had to, might, could) + V 1

Conjunctive adverb yaitu kata keterangan yang Contoh

Modal past

bentuk past

Would you like to open the door,

a. Nevertheless, however, yet = namun please? Contoh: She doesn’t earn much;

= akan

dari will

menyatakan permintaan sopan

Should

bentuk past

menyatakan sesuatu yang seharusnya

The man should not swim in that

= akan

dari will

dikerjakan/tidak dikerjakan

dangerous beach.

b. Therefore, accordingly, hence, as a result = You must/had to study in biology

class yesterday. dari will/has Contoh: She always works hard; = harus, pasti

Must (had to)

bentuk past

keharusan (tidak boleh tidak dikerjakan)

to/have to

kesimpulan sekarang (present)

He has been living in USA for 10 years. He must speak English well.

c. Thus = dengan demikian

Joni might do the exam well. Contoh: The girl is very beautiful;

Might

menyatakan ungkapan yang lebih sopan

= mungkin,

bentuk past dari may

Ariel was absent yesterday. He

boleh

menyatakan kemungkinan besar

might be sick.

d. Besides, in addition = di samping itu

menyatakan permintaan yang lebih sopan Could you open the door please? Contoh: She is clever; in addition

Could

bentuk past

e. Moreover, furthermore = lagi pula

You could open the window. Contoh: He was very handsome; moreover, he

= dapat, mampu dari can

menyatakan kebolehan/ijin

C. MODAL PERFECT

Rumus: S + MODAL (must, might, should, could) + have + V 3

Modal past

Fungsi

Contoh

Must have + V 3 kesimpulan lampau Anto passed the exam. He must have studied. Might have + V 3 kemungkinan lampau

Anto was absent. He might have been sick. keharusan yang tak dikerjakan pada Contoh: Anto didn’t pass. He should have studied.

waktu lampau Fakta berlawanan arti: He didn’t study. Should have + V 3

kesimpulan sekarang (present) He has been living in USA for 10 years. He must speak English well.

Anto could have done the homework himself. Could have + V

kemampuan yang tak digunakan di 3 waktu lampau Fakta berlawanan arti: He didn’t do the homework himself.

BAB 11 CONCORD AND AGREEMENT

Concord merupakan pola persesuaian (agreement)

Contoh:

antara subyek (noun) dengan kata kerja (verb) atau

The minister together with the wives and kata kerja bantu (auxiliary) dalam suatu kalimat. Juga

children attends the meeting. persesuaian antara satu kata dengan kata lainnya

The ministers together with the wives and (word agreement).

children attend the meeting. -

Apabila subyek singular (tunggal), maka verb/ auxiliary tunggal.

3. Bila subyek: the number of + verb tunggal. Contoh: -

Apabila subyek plural (jamak), maka verb/auxiliary The number of students does the exam.

jamak.

4. Bila subyek: a number of + verb jamak. Contoh: A

Contoh:

number of students do the exam. He comes there; They come there.

5. Bila subyek: everyone, everybody, somebody, someone, something, no one/none, nothing, no

ATURAN-ATURAN DALAM CONCORD body, anyone, anybody, anything + verb tunggal maka kata ganti jamak.

1. Bila subyek mempunyai dua noun yang dihubung- Keterangan: kata-kata di atas diikuti oleh verb kan preposisi/kata depan of, in, on, at, maka

tunggal tetapi kata gantinya jamak. verb yang mengikuti bisa jamak bisa juga tunggal

Contoh:

bergantung noun di depan preposisi.

Everyone likes her. They are happy.

Contoh:

Nobody knows their faults. -

Different interpretations on the same event by

6. Bila subyek: each of, each, every, neither/neither various newspapers make readers confused

of, one of, either/either of + verb tunggal. and angry.

Contoh: Each of students studies hard. -

A period of eight hours is not enough to finish this assignment.

7. Bila subyek menyatakan jumlah jarak, waktu, uang, berat, volume + verb tunggal

2. Bila subyek mempunyai dua noun yang dihubung-

Contoh:

kan oleh together with, accompanied by, dan as

One hundred dollars is expensive for this hat. well as, a long with bisa diikuti verb jamak maupun

Two hours is not enough to do the test. tunggal, tergantung noun depan.

8. Bila subyek: benda-benda sepasang seperti shoes, trousers, glasses, socks, scissors + verb jamak.

Contoh: His glasses are nice.

9. Bila subyek: gerund dan kata benda yang dianggap

15. Kata hubung ‘and’ menghubungkan pemakaian

abstrak + verb tunggal. Contoh: Swimming is her

jenis dan bentuk kata yang setara, misalnya

hobby.

gerund dengan gerund, klausa dengan klausa,

noun dengan noun, adjective dengan adjective,

10. Bila subyek:

judul buku, cerita, film + verb tunggal.

frase dengan frase, dst. Contoh: Romeo and Juliet is a good story.

Contoh:

11. Bila subyek: benda-benda berbentuk jamak

Debby enjoys playing on the beach and

berikut ini diikuti verb tunggal: billiards, dominos,

swimming in the ocean.

cards + verb tunggal. Contoh: Billiards is an

I know Dean as a loyal employee and a hard

interesting game.

worker.

12. Kata benda kolektif berikut bisa diikuti verb

16. Subyek yang terbentuk dari kata benda yang tak

tunggal maupun jamak: team, staff, family, jury,

dapat dihitung (uncountable noun) harus dianggap

village. Dianggap tunggal bila dilihat kesatuannya.

singular.

Dianggap jamak bila dititikberatkan pada anggota-

Contoh:

anggotanya.

The meat has a lot of fat.

Contoh:

The news of Sapti’s marriage is surprising

The staff is slim. It is composed of five

many boys.

members. (mengacu pada kesatuannya)

The staff are strong. They are always ready

17. Nama-nama cabang ilmu berikut ini harus

dianggap

singular:

mathematics, physics,

to join the competition. (mengacu pada

mechanics, statistics, politics, economics, optics,

anggota-anggotanya/bermakna orang)

phonetics + verb tunggal

13. Kesesuaian antara pronoun (kata ganti) dengan

Contoh:

antecedent (kata atau bagian kalimat yang

Economics is a social science.

mendahului kata ganti).

Politics has become a favourite subject.

Contoh:

18. Untuk kata-kata all, no, half sangat mengacu

John loves his daughter very much. (his: John)

kepada kata yang ditekankan.

Stephen and Sandra love their children. (their:

Contoh:

Stephen and Sandra).

No motorcycle is expensive.

14. Bila kata ‘either’ diikuti oleh ‘or’ dan ‘neither’ diikuti

No motorcycles are expensive.

oleh ‘nor’, maka kata kerja/verb dan auxiliary-nya mungkin tunggal atau jamak bergantung pada kata setelah ‘or’ atau ‘nor’ tunggal atau jamak. Kalaupun kata ‘or’ atau ‘nor’ berdiri sendiri verb/ auxiliary-nya tetap ditentukan oleh kata setelah ‘or’ atau’nor’.

yang mengikuti bisa jamak bisa juga tunggal

Contoh:

Neither Novi nor Vivi is going to class today.

Either Novi or Wiwit is going to the beach

- Different interpretations

today.

Neither Novi nor her friends are going to class today.

not enough to finish

Either Novi or his classmates are going to the beach today.

bisa diikuti

BAB 12 WORDS ORDER

Words order adalah urutan kata yang tepat dan benar

- O = Ordinative

dalam kalimat bahasa Inggris. Contoh: one, two, three, second, first, dsb. Kata sifat yang diberi awalan more, most dan

Noun phrase (kelompok kata benda)

akhiran -er, -est

Disusun dengan urutan: D O E C H

E = Epithet/Adjective = kata sifat Contoh: nice, fantastic, strong, beautiful, small Contoh: The three beautiful American women

C = Classifying = kata benda yang berfungsi

sebagai kata sifat Contoh: American man

Keterangan:

D = Determiner

H = Head = kata benda utama

Contoh:

Pada kata: The three beautiful American women,

a. Articles

 a, an, the

head-nya adalah women.

b. Possessive

 my, your, our, her, his, its

Kadang epithet/adjective pada noun phrase lebih

c. Demonstrative  this, that, these, those dari satu. Maka rumusnya menjadi:

d. Quantitatives

 some, many, a lot of,

much, little, any, few, Epithet

- Di = descriptive enumerator : beautiful, expensive, strong, cheap, interesting,etc. - Si

= size = ukuran

: big, small, thick, short, etc.

- A = age = umur

: young, old, new, etc.

- T = temperature = suhu

: cold, cool, warm, hot, etc.

- Sha = shape = bentuk

: square, round, triangle, etc.

- C = colour = warna

: red, black, white, etc.

- M = Material = bahan

: plastic, metal, leather, diamond, etc.

- PA = V 3 yang berfungsi sebagai adjective: bored, well-trained, handmade, etc. Rumus Lengkap:

1. The most intelligent handsome tall young black well-trained French Actor.

PA well-

The most intelligent handsome tall young - -

black -

French Actor trained

2. The two clever fat old white bored English teachers.

The two clever

English teachers

BAB 13 DERIVATION

1. Susunan kata yang tepat dan benar dalam kalimat bahasa Inggris menurut fungsinya, yakni subyek,

Akhiran

Contoh

predikat, obyek, dan keterangan.

- al

arrival, approval, proposal, dsb.

2. Juga merupakan pola pembentukan kata turunan

- age

carriage, package, marriage, dsb.

yang berasal dari kata dasar dengan memberikan penam-bahan imbuhan (awalan dan akhiran), baik

- ity

creativity, ability, dsb.

kata benda, kata kerja, kata sifat maupun kata

- y, ery, - - ary

delivery, discovery, boundary, dsb.

keterangan.

- hood

brotherhood, childhood, dsb.

- ship

leadership, relationship, dsb.

A. KATA BENDA (NOUN/N)

1. Fungsi Kata Benda

B. KATA KERJA (VERB/V)

Dalam kalimat berfungsi sebagai subyek dan juga obyek.

1. Fungsi Kata Kerja

a. Letak Sebelum Verb

Dalam kalimat berfungsi sebagai predikat.

Contoh:

a. Letak setelah subyek. Rumus: S + verb

John is a patriot.

Contoh: He studied.

Education is very important for the future.

b. Letak setelah kata Don’t, Let’s, dan Please

b. Letak Setelah Verb

pada kalimat perintah. Rumus: Don’t, Let’s,

Contoh:

Please + Verb

Contoh: Don’t go!, Let’s go!, Please help me! - Di

We need Education.

c. Letak setelah auxiliaries (is, am, are, was, - Si

= descriptive enumerator

: beautiful, expensive, strong, cheap, interesting,etc.

We love John.

= size = ukuran

: big, small, thick, short, etc. - A were, can, may, must, has, have). Rumus: = age = umur : young, old, new, etc. 2. Ciri-Ciri Kata Benda

Auxiliaries + Verb

- T = temperature = suhu

: cold, cool, warm, hot, etc.

- Sha = shape = bentuk

Contoh: I am swimming. - C

: square, round, triangle, etc.

a. Setelah determiners: a, the, my, our, his, your,

They have written a novel. - M

= colour = warna

: red, black, white, etc.

this, that, those, some, many, each, few, one,

= Material = bahan

: plastic, metal, leather, diamond, etc.

two, dsb.

- PA = V yang berfungsi sebagai adjective: bored, well-trained, handmade, etc.

Contoh:

2. Ciri-Ciri Kata Kerja

Their English is still bad.

a. Menggunakan awalan: en-

We must carry out our development.

Contoh: enlarge, encourage, enrich, dst.

b. Pola pembentukan kata benda (noun) yang

b. Menggunakan akhiran.

berasal dari kata kerja (verb), menggunakan akhiran.

apologize, standardize, dst.

Akhiran

Contoh

–ion, lengthen frighten hasten - tion collection, correction, confusio threaten, dst.

-en

- ment

agreement, appointment

- d succeed, offend, applaud, dst.

- ance, ence -

attendance, difference

- fy, - ify

classify, solidity, beautify, dst.

- ness

carelessness, clearness, dsb.

- prove, believe, relieve, dst. er, - or, ist, - - ent actor, typist, applicant, dsb. - ve - use /z/, excuse /z/, advice /z/, t complaint, joint, gift, dsb - s yang dibaca /z/

(dari noun yang

dst.

- ure, - ture, - ature failure, furniture, mixture, dsb.

berakhiran desis s) - ed atau - ing

cleaned, asked, asking, dst.

C. KATA SIFAT (ADJECTIVE/ADJ)

reasonable, adaptable, questionable.

1. Fungsi Kata Sifat

satisfying, interesting, disappointing. Dalam kalimat berfungsi sebagai predikat.

- ing

- ish

Reddish, childish.

a. Letak setelah to be. Rumus: S + to be (is, am,

- al

astronomical, economical, accidental.

are, was, were) + adjective

- ic

Contoh: She is beautiful; They are happy

basic, sympathetic.

b. Letak setelah linking verb. Rumus: S + linking

- ed bored, satisfied.

verb + adjective

Macam-macam linking verb: -

D. KATA KETERANGAN (ADVERB/ADV) -

seem, appear, look (nampak)

get, become, turn (berubah jadi ... ) -

sound (terdengar)

Fungsi Kata Keterangan

- stay, remain, keep (tetap) -

feel (terasa) Dalam kalimat berfungsi menerangkan kata kerja. Contoh: He looks calm  adj

a. Letak sesudah verb/predikat. Rumus: S + V + Adv

c. Letak sebelum kata benda/ menerangkan Contoh: He walks carefully.

kata benda. Rumus: Adjective + noun

b. Letak sebelum verb/predikat yang diterangkan. Contoh: Beautiful girl.

Rumus: S + Adv + V

Contoh: He carefully ran away.

2. Ciri-Ciri Kata Sifat

c. Letak di awal kalimat. Rumus: Adv + S + V

a. Setelah kata: very, so, quite, too, more, most. Contoh: Everyday, I wake up early.

Contoh:

d. Letak sesudah obyek. Rumus: S + V + O + Adv

- He is very handsome. Contoh: He studies Mathematics carefully.

- The ball is so expensive.

b. Menggunakan akhiran.

Catatan:

Posisi adverb tergantung jenis adverb-nya. Ada yang

hanya bisa di satu posisi, ada yang bisa ada di berbagai - ive

Akhiran

Contoh

imaginative, creative, active.

macam posisi.

- ous dangerous, suspicious. - ful

beautiful, powerful. - less

jobless, homeless, powerless. - y

wealthy, hairy, sadly. - ly

monthly, friendly, daily.

BAB 14 ELLIPTIC SENTENCES

Penggabungan dua kalimat dengan penghilangan

B. GABUNGAN SETARA BERLAWANAN bagian predikat yang sama dari suatu kalimat. Untuk kondisi berlawanan digunakan kata hubung

A. GABUNGAN SETARA

‘but/while’.

Polanya:

Gabungan setara menggunakan kata hubung ‘and’. S 1 + auxiliary (V) – but/while – S 2 + auxiliary not

Gabungan setara dibagi dua, yaitu positif dan negatif.

S 1 + auxiliary not (V) – but/while – S 2 + auxiliary

1. Positif

Contoh:

My sister will be interested in reading this book while Untuk kalimat positif digunakan kata hubung ‘so’ my son won’t.

dan ‘too’.

Polanya: S 1 +V 1 – but/while – S 2 + do/does not

a. Menggunakan auxiliary.

S 1 +V 2 – but/while – S 2 + did not

S 1 + auxiliary + (V) – and – S 2 + auxiliary + too

S + auxiliary + (V) – and – so + auxiliary + S

Contoh:

I like ice cream but he doesn’t.

Contoh:

He doesn’t like ice cream but I do. -

Anton is handsome and Joko is too. -

Anton is handsome and so is Joko.

C. GABUNGAN/KATA SAMBUNG BERPASANGAN

b. Tidak menggunakan auxiliary:

S 1 +V 1 – and – S 2 + do/does + too

1. Untuk kalimat positif dan negatif

S 1 +V – and – so + did + S

1 Polanya: 2

Either ____ or .. (baik: .. , maupun ... ) Contoh:

I like Madonna. He likes Madonna.

Contoh:

I like Madonna and he does too. The boy goes to the party. We go to the party.

I like Madonna and so does he. Either the boy or we go to the party. -

He came there. She came there. He came there and she did too.

2. Untuk kalimat negatif

He came there and so did she.

Polanya: Neither ____ nor ____ (baik ... maupun ... tidak ... )

Auxiliary (kata kerja bantu) dibagi dua, yaitu:

1. auxiliary - Past  did, was, were Contoh:

2. auxiliary - Present  is, am, are, do, does He is not a teacher. She is not a teacher.

Neither he nor she is a teacher.

2. Negatif

He doesn’t speak French. I don’t speak French. Untuk kalimat negatif digunakan kata hubung Neither he nor I speak French.

‘either’ dan ‘neither’.

Polanya:

S 1 + auxiliary not (V) – and – S 2 + auxiliary not + either

S 1 + auxiliary not (V) – and – neither + auxiliary + S 2

Contoh:

- He is not studying. She is not studying. He is not studying and she is not either. He is not studying and neither is she.

BAB 15 ADJECTIVE CLAUSE

Adjective clause adalah klausa yang berfungsi sebagai

2. Untuk Pengganti Obyek

kata sifat yang menerangkan kata benda sebelumnya/

Polanya: Benda + ____ which/that ____ + S + P

orang atau benda.

Contoh:

A. UNTUK ORANG

The book is good. We bought it yesterday.

1. Pengganti Subyek Gabungan: The book which/that we bought

Polanya: Orang + ____ who/that ____ + P

yesterday is good.

3. Untuk Pengganti Kepunyaan

Contoh:

Polanya: Benda + ___ whose/of which ___ +

The boy is kind.

He visits her house.

Noun (kepunyaan)

Gabungan: The boy who visits her house is kind.

Contoh:

2. Pengganti Obyek

The bicycle is cheap.

Polanya: Orang + ____ whom/that ____ + S + P

Its colour is red. Gabungan: The bicycle whose/of which colour is

Contoh:

red is cheap.

The girl is cute. He loves her indeed.

C. UNTUK KETERANGAN TEMPAT Gabungan: The girl whom he loves indeed is cute.

Polanya:

Ket. Tempat + ____ where/in which ____ + S + P

3. Pengganti Kepunyaan

Polanya: Orang + ____ whose ____ + Noun

Contoh:

The house is haunted.

Contoh:

We lived there last year.

The man is charming. Gabungan: The house where/in which we lived last His hair is white.

year is haunted.

Gabungan: The man whose hair is white is charming.

D. UNTUK KETERANGAN WAKTU

B. UNTUK BENDA/BINATANG

Polanya:

Ket. Waktu + ____ when/on which ____ + S + P

1. Untuk Pengganti Subyek

Contoh:

Polanya: Benda + ____ which/that ____ + P

The month was April. The APEC conference was held on April.

Contoh:

Gabungan: The month when/on which the APEC The book is good.

conference was held was April. The book is written by Covey.

Gabungan: The book which is written by Covey is good.

Dokumen yang terkait

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DI SMP

1 60 18

PENGAJARAN MATERI FISIKA DASAR UNTUK MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

9 106 43

RANGKUMAN MATERI PEMBELAJARAN INEZ

2 50 4

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

DAMPAK PERBEDAAN URAIAN MATERI YANG DISAMPAIKAN GURU DENGAN MATERI SOAL DALAM LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA KELAS VII DI MTs AL-MUHAJIRIN

2 70 88

THE DEVELOPMENT OF THE INTERACTIVIE LEARNING MEDIA OF UNIFROMLY ACCELERATED MOTION (GLBB) IN CLASS X BASED-GENERIC SCIENCE SKILLS USING FLASH ANIMATION OF SENIOR HIGH SCHOOL IN WEST LAMPUNG REGENCY PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI GERAK L

0 35 131

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI KELAS VB SD NEGERI 5 SUMBEREJO KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 63 30

EFEKTIVITAS MODEL LEARNING CYCLE 6E PADA MATERI KOLOID DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN

2 37 45

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR ORISINIL

3 23 53