KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN π=M.R.T
G. KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN π=M.R.T
n Kelarutan (s) adalah banyaknya jumlah mol maksimum zat yang dapat larut dalam suatu
= tekanan osmotik larutan yang bervolume 1 liter.
= molaritas larutan n Hasil kali kelarutan (Ksp) adalah hasil perkalian
= tetapan gas = 0,08205 konsentrasi ion-ion dalam suatu larutan jenuh
= suhu mutlak = ( o C + 273) K zat tersebut. Di mana konsentrasi tersebut dipangkatkan dengan masing-masing koefisiennya.
2. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit n Pengaruh ion sejenis
Contoh larutan elektrolit: NaCl, H 2 SO 4 , CH 3 COOH, Ion sejenis akan memperkecil kelarutan.
KOH, dll. Untuk larutan elektrolit maka rumus- rumus di atas akan dipengaruhi oleh:
i = 1 + (n – 1) α Berdasarkan hukum Raoult, sifat koligatif adalah sifat
H. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
faktor van’t Hoff
suatu larutan yang tidak dipengaruhi oleh jenis zat
jumlah koefisien hasil penguraian senyawa ion tersebut tetapi dipengaruhi oleh konsentrasinya. Sifat
derajat ionisasi
koligatif larutan dapat terjadi karena adanya solut non
untuk asam kuat atau basa kuat = 1 volatil (tidak mudah menguap) pada larutan. Ada 4 macam sifat koligatif larutan yang dibedakan
a. Penurunan Tekanan Uap (∆P)
dalam 2 kelompok yaitu untuk larutan nonelektrolit nt i . dan larutan elektrolit
∆P = P o –P
Xt = nt i ∆P = Xt . P . o + np
1. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit dengan
P = Xp . P o
np
Contoh larutan nonelektrolit: Glukosa (C 6 H 12 O 6 ),
Xp = nt i . + np
Sukrosa (C 12 H 22 O 11 ), Urea (CO(NH 2 ) 2 ), dll.
∆P = penurunan tekanan uap
Diagram Fasa
P o = tekanan uap jenuh pelarut murni P
= tekanan uap jenuh larutan Diagram fasa menunjukkan hubungan antara
Xt = fraksi mol zat terlarut penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih,
Xp = fraksi mol pelarut
dan penurunan titik beku.
Nt = mol zat terlarut Np
= mol pelarut Garis tebal i
= faktor van’t Hoff
merupakan grafik
1 atm
b. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)
pelarut. Garis putus-putus
merupakan grafik
A larutan (pelarut ∆Tb
lar
pel
yang mengandung Tb lar
= kenaikan titik didih
solut). Tb
= titik didih larutan
n a padat
= titik didih pelarut
Kb = tetapan titik didih molal pelarut
M = molalitas larutan
i = faktor van’t Hoff
suhu
Keterangan:
c. Penurunan Titik Beku (∆Tf)
Sumbu x : suhu ( o C)
Sumbu y : tekanan (1 atm) A : titik kesetimbangan 3 fasa pelarut
∆Tf = Tf pel – Tf lar ∆Tf = Kf . m . i
(R - S) = penurunan titik beku (∆Tf) T : titik kesetimbangan 3 fasa larutan
∆Tf = penurunan titik beku
P : titik didih pelarut
Tf pel = titik beku pelarut
S : titik beku larutan
Tf lar = titik beku larutan
Q : titik didih larutan
Kb = tetapan titik beku molal pelarut
R : titik beku pelarut
M = molalitas larutan
(Q - P): kenaikan titik didih
i = faktor van’t Hoff
d. Tekanan Osmotik (π)
π=M.R.T.i
π = tekanan osmotik M =
molaritas larutan R
= tetapan gas = 0,08205 T
= suhu mutlak ( o c + 273) K i
= faktor van’t Hoff
BAB 7 LAJU REAKSI
2. Luas Permukaan Bidang Sentuh Laju reaksi adalah bertambahnya konsentrasi hasil Semakin luas permukaan bidang sentuhnya maka
A. LAJU REAKSI
reaksi tiap satuan waktu atau berkurangnya konsentrasi laju reaksi juga semakin bertambah. Luas permukaan pereaksi tiap satuan waktu.
bidang sentuh berbanding lurus dengan laju reaksi. Jika ada suatu persamaan aA + bB → cAB, maka;
Contoh: Apabila kita melarutkan gula batu yang Laju reaksi dapat dikatakan sebagai:
bermassa 100 gram dan melarutkan gula dalam bentuk n berkurangnya konsentrasi A tiap satuan waktu:
serbuk bermassa sama dalam air yang kondisinya −∆ [] A sama maka serbuk gula akan lebih dahulu larut, hal ini
V A = dikarenakan luas permukaan sentuh serbuk gula lebih
besar jika dibandingkan dengan gula batu (padat). n berkurangnya konsentrasi B tiap satuan waktu:
−∆ [] V B 3. Suhu
Suhu juga berbanding lurus dengan laju reaksi karena n bertambahnya konsentrasi AB tiap satuan waktu:
bila suhu reaksi dinaikkan maka laju reaksi juga semakin
C AB =
+∆ [ AB ]
besar. Umumnya setiap kenaikan suhu sebesar 10 o
akan memperbesar laju reaksi dua sampai tiga kali, maka berlaku rumus:
Konsentrasi
V = 2 (2) 10 .1 V [AB]
V 1 = laju mula-mula V2 = laju setelah kenaikan suhu
[A] dan atau [B]
T 1 = suhu mula-mula
Waktu
T2 = suhu akhir
Grafik Laju Reaksi
Catatan:
Bila besar laju 3 kali semula maka (2) diganti (3).
B. PERSAMAAN LAJU REAKSI Bila laju diganti waktu maka (2) diganti ( 1 2 ).
V = k. [A] x [B] y
4. Katalisator
Adapun persamaan laju reaksi untuk reaksi Katalisator adalah suatu zat yang akan mempercepat aA + bB → cC + dD, adalah:
(katalisator positif) atau memperlambat (katalisator V = laju reaksi
[B] = konsentrasi zat B negatif = inhibitor) reaksi tetapi zat ini tidak berubah k
secara tetap. Artinya bila proses reaksi selesai zat ini akan kembali sesuai asalnya.
= konstanta laju reaksi
= orde reaksi zat A
[A] = konsentrasi zat A
= orde reaksi zat B
Secara grafik dapat digambarkan sebagai berikut:
C. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA LAJU
Tanpa
REAKSI katalisator
Bila konsentrasi bertambah maka laju reaksi akan
Hasil reaksi
bertambah. Sehingga konsentrasi berbanding lurus
Jalannya reaksi
dengan laju reaksi. Contoh: Persamaan reaksi:
Catatan:
2SO 2 +O 2 → 2SO 3 ,
Katalisator akan memperkecil energi aktivasi atau semakin besar konsentrasi SO 2 dan O 2 maka tumbukan energi pengaktifan yaitu energi minimum yang
antarmolekul-molekulnya untuk membentuk SO 3 juga diperlukan pereaksi untuk melangsungkan proses semakin cepat.
reaksi.
BAB 8 TERMOKIMIA
A. REAKSI ENDOTERM DAN EKSOTERM
3. Entalpi Pembakaran (Hc)
n Reaksi endoterm terjadi jika dalam suatu reaksi Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada kimia, sistem menyerap kalor dari lingkungan.
peristiwa pembakaran 1 mol senyawa atau 1 mol
Grafik Reaksi Endoterm:
unsur, menjadi senyawa lain dan atau unsur lain.
Contoh: Pembakaran 1 mol senyawa C 3 H 8 oleh 5 mol dengan H hasil > H pereaksi O 2 menjadi 3 mol CO 2 dan 4 mol H 2 O.
∆ H = H hasil – H pereaksi,
C 3 H 8 +5O 2 3 CO 2 +4H 2 O
Energi
nilai ∆ H = + (positif)
aktivasi
Hasil reaksi
∆H
C. MENGHITUNG ENTALPI
1. Berdasarkan Hukum Hess n Reaksi eksoterm terjadi jika dalam suatu reaksi Perubahan entalpi yang terjadi pada suatu reaksi
pereaksi
kimia, sistem melepas kalor ke lingkungan. hanya tergantung pada keadaan mula-mula dan
Grafik Reaksi Eksoterm
keadaaan akhir reaksi, jadi tidak tergantung pada proses reaksinya.
∆ H = H hasil – H pereaksi,
Jadi:
Energi
dengan H pereaksi > H hasil
aktivasi
nilai ∆ H = –(negatif)
C(s) + ½ O 2 (g)
CO (g) ∆H = –A kJ/mol
C(s) + O 2 (g)
CO 2 (g) ∆H = –B kJ/mol
pereaksi
∆H
CO (g)+ ½ O 2 (g)
CO 2 (g) ∆H = –C kJ/mol
Persamaannya menjadi:
Hasil reaksi
C(s) + ½ O 2 (g)
CO (g) ∆H = –A kJ/mol
CO 2 (g)
C(s)+ O 2 (g) ∆H = +B kJ/mol
B. ENTALPI DAN JENIS-JENIS ENTALPI CO (g) + ½ O 2 (g) CO 2 (g) ∆H = –C kJ/mol
Entalpi adalah jumlah energi secara total yang dimiliki Menurut Hukum Hess, pada reaksi di atas oleh suatu sistem, energi ini akan selalu tetap jika tidak
berlaku:
ada energi lain yang keluar masuk. Satuan entalpi
∆ H reaksi = – A + B – C
adalah joule atau kalori, dengan 1 joule = 4,18 kalori.
2. Berdasarkan Data Entalpi Pembentukan (Hf) Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada Dengan menggunakan rumus: peristiwa pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-
1. Entalpi Pembentukan (Hf)
unsur pembentuknya. hasil reaksi –H pereaksi
∆H = H
Contoh: Pembentukan 1 mol senyawa NH 3 dari unsur-
unsurnya yaitu 0,5 mol N 2 dan 1,5 mol H 2 .
3. Berdasarkan Kalorimetri
2 H 2 NH 2
q = m . c . ∆T
q = kalor reaksi koefisien 1 (tidak ditulis) menunjukkan 1 mol NH 3 m = massa jenis pereaksi
c = kalor jenis air
2. Entalpi Penguraian (Hd)
∆T = suhu akhir - suhu awal
Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada peristiwa penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-
4. Berdasarkan Energi Ikatan unsur pembentuknya.
Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan Contoh: Penguraian 1 mol senyawa H 2 O menjadi unsur- antar atom tiap mol suatu zat dalam fasa gas.
unsurnya yaitu 1 mol H 2 dan 0,5 mol O 2 .
H 2 1 OH 2 + 2 O 2
Data energi ikatan beberapa molekul (dalam kJ.mol –1 )
a. Energi Ikatan Rata-rata
∆H = Σ energi pemutusan ikatan – Σ energi ikatan pembentukan
Energi rata-rata yang dibutuhkan untuk H – Cl
memutuskan 1 mol senyawa gas menjadi atom- H – Br
atomnya untuk lebih dari tiga atom dalam H–I
b. Energi Atomisasi
∆H atomisasi = Σ energi ikatan
Energi yang dibutuhkan untuk memutus molekul C–C
kompleks dalam 1 mol senyawa menjadi atom- C–N
atom gasnya.
BAB 9 KESETIMBANGAN KIMIA
B. TETAPAN KESETIMBANGAN Kesetimbangan kimia adalah keadaan yang terjadi jika
A. KESETIMBANGAN KIMIA
Tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan dalam laju reaksi ke kanan (maju) sama dengan laju reaksi ke
Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc) dan Tetapan kiri (balik).
Kesetimbangan Tekanan (Kp) adalah perbandingan
Konsentrasi
komposisi hasil reaksi dengan pereaksi pada keadaan
Titik Kesetimbangan
setimbang dalam suhu tertentu.
V maju =V
1. Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi
[A] dan atau [B] Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi zat,
balik
Waktu
berlaku untuk zat-zat yang berfasa gas dan aqueous (larutan dengan pelarut air) zat yang berfasa solid (padat)
Reaksi kesetimbangan kita gunakan lambang dan liquid (cair) tidak disertakan dalam persamaan
1. Kesetimbangan homogen (hanya satu fasa)
tetapan kesetimbangan.
Contoh:
n Untuk persamaan:
[ 3 Fe 3+
SO ] (aq) + CNS – (aq)
2 SO 2 (g) + O (g)
2 2 SO 3 (g)
Fe(CNS) (aq)
2. Kesetimbangan heterogen (lebih dari satu fasa)
n Untuk persamaan:
Contoh: Fe 3+ (aq) + SCN – (aq) Fe(SCN) 2+ (aq),
AgNO 3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) + NaNO 3 (aq)
[( Fe SCN )] 2 +
Kc = 3 [ Fe + ][ SCN − ] Kc = 3 [ Fe + ][ SCN − ]
AgNO 3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) + NaNO 3 (aq),
= Pergeseran kesetimbangan
[ NaNO 3 ] Kc = Pergeseran kesetimbangan terjadi karena hal-hal [ AgNO 3 ][ NaCl ]
sebagai berikut.
n Untuk persamaan;
1. Perubahan Konsentrasi
Apabila salah satu konsentrasi zat diperbesar [ CH COOH OH ][ − ]
CH COO – (aq) + H 2 O (l) CH 3 – 3 COOH (aq) + OH (aq),
maka kesetimbangan mengalami pergeseran Kc
yang berlawanan arah dengan zat tersebut, bila
[ CH COO 3 ]
konsentrasi diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arahnya.
2. Tetapan Kesetimbangan Tekanan
2. Perubahan Tekanan
Tetapan kesetimbangan berdasar tekanan parsial, Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan hanya berlaku untuk gas. Untuk persamaan:
2 tersebut diperbesar maka kesetimbangan bergeser P SO 3 ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien kecil.
2 SO 3 (g), Kp = () 2 Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan ()() P SO 2 P O 2 tersebut diperkecil maka kesetimbangan bergeser
2 SO 2 (g) + O 2 (g)
ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien besar.
3. Hubungan Kc dengan Kp
3. Perubahan Volume
Kp = Kc (RT) ∆n Apabila volume dalam sistem kesetimbangan tersebut diperbesar maka kesetimbangan bergeser
∆n = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien kiri ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien besar.
4. Tetapan Kesetimbangan dengan Reaksi yang Apabila volume dalam sistem kesetimbangan Berkaitan
tersebut diperkecil maka kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien kecil.
Misalkan suatu persamaan: Catatan: Untuk perubahan tekanan dan volume,
aA + bB cAB ;
jika koefisien zat-zat di kiri (pereaksi) dan kanan maka
Kc = K 1,
(hasil reaksi) sama maka tidak terjadi pergeseran
½aA + ½bB ½cAB ;
4. Perubahan Suhu
Kc = K1 ½
Apabila suhu reaksi dinaikkan atau diperbesar
2 maka kesetimbangan akan bergeser ke zat-zat yang
2cAB 2aA + 2bB ; Kc= membutuhkan panas (ENDOTERM). Sebaliknya jika
suhu reaksi diturunkan kesetimbangan akan bergeser ke zat-zat yang melepaskan panas (EKSOTERM).
C. DERAJAT DISOSIASI Derajat disosiasi adalah perbandingan jumlah mol zat
yang terurai dengan jumlah mol zat mula-mula. jumlah mol zat terurai
α= jumlah mol zat mula-mula
D. PERGESERAN KESETIMBANGAN
Menurut Le Chatelier
Apabila dalam suatu sistem setimbang diberi suatu aksi dari luar maka sistem tersebut akan berubah sedemikian rupa supaya aksi dari luar tersebut berpengaruh sangat kecil terhadap sistem.
BAB 10 REDUKSI-OKSIDASI
A. PERKEMBANGAN KONSEP REAKSI REDOKS Catatan: Tidak ada perbedaan jumlah atom dari unsur yang mengalami perubahan biloks.
1. Berdasarkan Oksigen
3. Setarakan oksigen dan kemudian hidrogen dengan ketentuan:
n Reaksi oksidasi adalah peristiwa pengikatan
Larutan asam
oksigen oleh suatu unsur atau senyawa, atau Tambahkan 1 molekul H bisa dikatakan penambahan kadar oksigen.
2 O untuk setiap kekurangan 1 atom oksigen pada ruas yang
Oksidasi = mengikat oksigen
2 2 BaO Setarakan H dengan menambah ion H + pada n Reaksi reduksi adalah peristiwa pelepasan
Contoh: 2 Ba + O kekurangan oksigen tersebut
ruas yang lain
oksigen oleh suatu senyawa, atau bisa dikatakan pengurangan kadar oksigen.
NO + 2 H 2 O Reduksi = melepas oksigen
Reduksi : NO – 3 + 4H +
S Contoh: 2 CuO 2 Cu + O 2 4. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron dengan jum-lah yang sesuai, bila reaksi oksidasi
Oksidasi
: S 2–
2. Berdasarkan Elektron tambahkan elektron di ruas kanan, bila reaksi n Reaksi oksidasi adalah peristiwa pelepasan
reduksi tambahkan elektron di ruas kiri. elektron oleh suatu unsur atau senyawa.
NO + 2 H 2 O Oksidasi = melepas elektron
Reduksi : NO – 3 + 4H + + 3e
S + 2e n Reaksi reduksi adalah peristiwa pengikatan
Contoh: K K + +e
Oksidasi
: S 2–
5. Setarakan jumlah elektron kemudian selesaikan elektron oleh suatu unsur atau senyawa.
persamaan
Reduksi = mengikat elektron
Reduksi
:NO – 3 + 4H + + 3e NO + 2 H 2 O
Contoh: Br 2 + 2e 2 Br – (kali 2) Oksidasi
:S 2– S+2e
3. Berdasarkan Bilangan Oksidasi
(kali 3)
n Reaksi oksidasi adalah meningkatnya bilangan
Oksidasi = peningkatan bilangan oksidasi
Reaksi reduksi adalah menurunnya bilangan
Hasil akhir: 2 NO –
Reduksi = penurunan bilangan oksidasi
2. Metode Bilangan Oksidasi (Reaksi Ion)
B. MENYETARAKAN REAKSI REDOKS
Contoh untuk suasana basa
1. Metode Setengah Reaksi (Ion Elektron) Setarakan reaksi: MnO 4 +C 2 O 2– 4 MnO 2 + CO 2
Jawab:
1. Menentukan unsur yang mengalami perubahan Setarakan reaksi: NO – 2–
Contoh untuk suasana asam
bilangan oksidasi.
1. Tuliskan masing-masing setengah reaksinya +4
Mn mengalami penurunan biloks dari +7 menjadi
+4 (reduksi). C mengalami peningkatan biloks dari S
Oksidasi :
+3 menjadi +4 (oksidasi).
Catatan:
2. Menyetarakan unsur tersebut dengan koefisien Sulfur mengalami oksidasi dari –2 menjadi 0.
Nitrogen mengalami reduksi dari +5 menjadi +4.
yang sesuai.
2. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan Mn sudah setara C diberi koefisien 2, sehingga: bilangan oksidasi
MnO –
4 +C 2 O 4 MnO 2 +2 CO 2
5. Menyetarakan muatan dengan menambahkan reduktor dan penurunan bilangan oksidasi
3. Menentukan peningkatan bilangan oksidasi
OH – (suasana basa).
oksidator. Muatan di ruas kiri = –8; muatan di ruas kanan = 0. Jumlah perubahan biloks = jumlah atom – × perubahannya Tambahkan 8 OH di ruas yang muatannya besar
yaitu kanan sehingga persamaan menjadi:
3 6. Menyetarakan atom H dengan menambahkan
2 +6 menjadi +8
H 2 O.
2 O di ruas yang kekurangan H 4. Menentukan koefisien yang sesuai untuk + Tambahkan H , menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi.
sehingga persamaan menjadi setara:
Persamaan menjadi:
BAB 11 SEL ELEKTROKIMIA DAN ELEKTROLISIS
A. SEL ELEKTROKIMIA Adapun urutan potensial elektroda standar reduksi beberapa logam (kecil ke besar) adalah:
1. Sel Galvani (Sel Volta)
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Ni-Co-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
Mengubah: energi kimia energi listrik. Reaksi redoks:
deret Volta
Reduksi terjadi di katoda (elektroda positif).
Keterangan:
Oksidasi terjadi di anoda (elektroda negatif).
Li sampai Pb mudah mengalami oksidasi, umumnya Notasi penulisan sel volta:
bersifat reduktor.
Cu sampai Au mudah mengalami reduksi, umumnya M
bersifat oksidator.
M A+
L B+
Logam yang berada di sebelah kiri logam lain, dalam reaksinya akan lebih mudah mengalami
Anoda Katoda
oksidasi.
M = logam yang mengalami oksidasi
Tips menghafal deret volta:
M A+ = logam hasil oksidasi dengan kenaikan biloks = A Lihat Kalau Bapak Capek Naik Motorgede L = logam hasil reduksi
Ali Minta iZin Cari Fera, Cindi, Nia L B+ = logam yang mengalami reduksi dengan
Coklat Simpanan Prabowo Habis penurunan biloks = B
Cukup Hidangkan Agar-agar, Pasta, Anggur
n Potensial Elektroda (E)
Potensial listrik yang muncul dari suatu elektroda o Potensial Sel = E sel dirumuskan sebagai:
dan terjadi apabila elektroda ini dalam keadaan
–E sel o reduksi oksidasi setimbang dengan larutan ion-ionnya atau me-
E o =E o
nunjukkan beda potensial antara elektroda logam Reaksi dikatakan spontan bila nilai E o sel = POSITIF
dengan elektroda hidrogen yang mempunyai n Contoh sel Volta (Galvani) dalam kehidupan potensial elektroda = 0 volt.
sehari-hari:
– Sel primer (sel yang tidak dapat diisi kembali): Potensial elektroda = Potensial elektroda standar (E o )
Bila diukur pada 25 o
C, 1 atm:
baterai kering, baterai alkalin. – Sel sekunder (sel yang dapat diisi kembali): aki,
baterai Ni-Cd.
2. Sel Elektrolisis Bila Anion golongan VII A (Halida) maka Mengubah: energi listrik energi kimia.
akan teroksidasi:
Reaksi redoks: – 2F ( aq ) F
2 ( g ) + 2e
2 Cl Reduksi terjadi di katoda (elektroda negatif). – ( aq ) Cl 2 ( g ) + 2e Oksidasi terjadi di anoda (elektroda positif).
2 Br – ( aq ) Br 2 ( g ) + 2e 2I – ( aq ) I 2 ( g ) + 2e
a. Elektrolisis Larutan
Anoda Tak Inert
Bila larutan dialiri arus listrik maka berlaku Anoda tersebut akan teroksidasi: ketentuan berikut ini.
L(s) L m+ (aq) + me
n Reaksi di katoda (elektroda –)
b. Elektrolisis Leburan (Lelehan)
Bila kation logam-logam golongan I A, Apabila suatu lelehan dialiri listrik maka di katoda golongan II A, Al, dan Mn, maka yang tereduksi terjadi reduksi kation dan di anoda terjadi oksidasi adalah air (H 2 O):
anion. 2H 2 O (l) + 2e H 2 (g) + 2 OH – (aq)
Bila kation H + maka akan tereduksi:
B. HUKUM FARADAY
2H + (aq) + 2e H 2 (g)
Hukum Faraday 1
Bila kation logam lain selain tersebut di atas, Massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis maka logam tersebut akan tereduksi:
sebanding dengan jumlah arus listrik dikalikan dengan L m+ (aq) + me L(s)
waktu elektrolisis. i = kuat arus
n Reaksi di anoda (elektroda +)
t = waktu –
. . massa i t me =
Anoda Inert (tidak reaktif seperti Pt,
me = massa ekuivalen
Au, C)
Bila anion sisa asam atau garam oksi seperti SO 2– , NO –
4 3 , dll, maka yang
Hukum Faraday 2
teroksidasi adalah air (H O): Massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis
2H 2 O (l) O 2 (g) + 4 H (aq) + 4e
sebanding dengan massa ekivalen zat tersebut.
m Bila anion OH – 1 me maka akan teroksidasi: 1
m 2 me 2
4 OH (aq) O 2 (g) + 2 H 2 O (l) +4e
BAB 12 KIMIA LINGKUNGAN
Kimia Lingkungan adalah bagian dari ilmu kimia yang daripada O 2 ; menyebabkan keracunan sampai mempelajari atau mengkaji reaksi-reaksi kimia di alam
kematian.
serta hubungannya dengan makhluk hidup.
2) Karbon Dioksida (CO 2 )
Menyebabkan pemanasan global yang ber-
A. PENCEMARAN akibat mencairkan es di kutub sehingga me- nyebabkan kenaikan permukaan laut.
1. Pencemaran Udara
b. Oksida Belerang
Dapat terjadi jika udara di lingkungan sekitar kita Oksida belerang adalah SO 2 dan SO 3 . mengandung zat-zat kimia yang mempunyai nilai di
Menyebabkan hujan asam yang merusak tum- atas ambang batas yang diperkenankan.
buhan dan menimbulkan korosi; menyebabkan Pencemaran udara dapat disebabkan oleh:
sakit bila terhisap melalui pernafasan dan dapat
a. Oksida Karbon
merusak jaringan tubuh.
1) Karbon Monoksida (CO)
c. Oksida Nitrogen
Menyebabkan sesak nafas, nyeri di dada; menyebabkan oksigen berkurang karena
1) Nitrogen Monoksida (NO)
hemoglobin lebih mudah mengikat CO Sebagai katalisator dalam penguraian ozon.
2) Nitrogen Dioksida (NO 2 )
Kerugian yang ditimbulkan oleh air sadah:
Merusak paru-paru dan menyebabkan – Dalam rumah tangga kerugiannya berupa gangguan pernafasan yang bersifat kronis;
pemborosan sabun karena sabun tidak akan sebagai katalisator dalam penguraian ozon;
berbusa jika ion Ca 2+ dan ion Mg 2+ tidak campurannya dengan NO menyebabkan asap
diendapkan terlebih dulu. kabut.
– Timbul kerak pada alat memasak atau ketel
sehingga terjadi pendidihan dengan waktu Menyebabkan kenaikan suhu bumi.
3) Dinitrogen Monoksida (N 2 O)
yang lebih lama mengakibatkan pemborosan
d. Timbal
bahan bakar.
Bersifat racun dan menyebabkan kerusakan otak – Menyebabkan penyumbatan pada pipa air dan kelumpuhan.
dan juga pipa pada radiator. – Jika dikonsumsi maka akan menyebabkan
2. Pencemaran Air penumpukan logam-logam tersebut dalam Penyebab terjadinya pencemaran air:
tubuh kita sehingga kesehatan kita terancam.
a. Raksa
Raksa adalah unsur logam yang pada suhu ruang berwujud cair dan sifatnya sangat reaktif. Logam Penyebab terjadinya pencemaran tanah ini dapat menjadi zat pencemar apabila berada
3. Pencemaran Tanah
a. Limbah Plastik
dalam air, hal ini disebabkan karena wujudnya cair Umumnya plastik tidak dapat dibiodegradasi (di- sehingga dapat bercampur dengan air dan susah
urai oleh mikroorganisme dalam tanah) sehingga untuk dipisahkan walaupun mempunyai massa
akan menjadi pencemar dalam tanah. jenis berbeda dengan air.
b. Limbah Pertanian
Limbah ini ada apabila zat-zat kimia dalam pupuk
b. Air Sadah
buatan terlalu banyak terdapat dalam tanah, Air sadah adalah air yang mengandung ion kalsium 2+ ) dan atau ion magnesium (Mg 2+
sehingga tanah tidak menjadi subur tetapi justru (Ca
rusak.
1) Air sadah sementara
c. Limbah Logam
Air sadah sementara adalah air yang Seperti halnya palstik logam pun tidak dapat mengandung garam hidrokarbonat seperti:
diuraikan oleh mikroorganisme sehingga dalam
jumlah yang berlebihan akan menyebabkan ter- Air sadah sementara dapat dihilangkan
Ca(HCO 3 ) 2 dan atau Mg(HCO 3 ) 2 .
jadinya pencemaran tanah. kesadahannya dengan cara memanaskan air tersebut sehingga garam karbonatnya
B. ZAT ADITIF
mengendap, mereaksikan larutan yang
mengandung Ca(HCO 3 ) 2 atau Mg(HCO 3 ) 2 1. Pewarna dengan kapur (Ca(OH) 2 ).
2) Air sadah tetap Pewarna untuk
Air sadah sementara adalah air yang me-
Klorofil
Hijau
alami selai, agar-agar
ngandung garam sulfat (CaSO 4 atau MgSO 4 )
Karamel
Coklat-Hitam alami produk kalengan
dan atau mengandung garam klorida (CaCl 2 Anato
Jingga
alami minyak,keju
atau MgCl 2 ).
Beta-Karoten Kuning
alami keju
Air sadah tetap dapat dihilangkan kesadah-
annya dengan cara:
Eritrosin
Merah
buatan saus, produk kalengan
Mereaksikan dengan soda Na 2 CO 3 2. Pemanis
dan kapur Ca(OH) 2 , supaya terbentuk
endapan garam karbonat dan atau Pemanis untuk hidroksida.
Nama
Jenis
Gula tebu (sukrosa)
alami
minuman dan makanan
Proses Zeolit sehari-hari Dengan natrium zeolit (suatu silikat) maka
Gula buah (fruktosa)
alami
minuman dan makanan
kedudukan natrium akan digantikan ion sehari-hari kalsium dan ion magnesium menjadi
Pemanis susu (laktosa) alami
Susu alami
magnesium atau kalsium zeolit.
Sakarin buatan Permen
4. Antioksidan
Siklamat buatan Minuman ringan
Nama
Kegunaan
Sorbitol buatan Selai, agar-agar
daging kalengan, ikan kalengan, buah Silitol
Asam askorbat
buatan Permen karet
kalengan
buatan BHA (butilhidroksianol) lemak dan minyak Maltitol
Permen karet
BHT (butilhidroktoluen) margarin dan mentega
3. Pengawet
5. Penguat/Penyedap
Nama Jenis
Pengawet untuk
Mononatrium glutamat (Monosodium glutamate =
Garam alami
daging, ikan
MSG). Contoh: vetsin.
Gula alami
buah-buahan
6. Pembuat Rasa dan Aroma
Cuka alami
acar
Asam propanoat buatan roti, keju
IUPAC
Trivial
Aroma dan rasa
Asam benzoat buatan saos, kecap minuman ringan
Etil etanoat
Etil asetat
apel
nanas Natrium nitrat
(botolan)
Etil butanoat
Etil butirat
jeruk Natrium nitrit
buatan daging olahan, keju olahan
Oktil etanoat
Oktil asetat
buatan daging kalengan , ikan kalengan
Butil metanoat
Butil format
raspberri
Etil metanoat
Etil format
rum
Amil butanoat
Amil butirat
pisang
BAB 13 KIMIA UNSUR
Berikut adalah pengelompokan unsur-unsur n Mudah bereaksi dengan air kecuali Be. Sedangkan berdasarkan golongannya.
Mg bereaksi dengan air panas. Reaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan membentuk basa.
A. GOLONGAN IA DAN IIA
2 NaOH(aq) + H 2 (g) n Logam alkali sifat kelogamannya lebih kuat
2Na(s) + 2 H 2 O(l)
Golongan IA (Alkali)
dibanding sifat logam alkali tanah. Dalam satu 3 Li
Golongan IIA (Alkali tanah)
4 Be golongan, baik alkali maupun alkali tanah makin ke bawah makin kuat sifat logamnya.
11 Na
n Warna tes nyala unsur alkali dan alkali tanah: 19 K
12 Mg
20 Ca Unsur
Kuning 55 Cs
Natrium
56 Ba Kalium
Ungu 87 Fr
88 Ra
Merah Sifat-sifat logam alkali dan alkali tanah:
Kalsium
Merah tua n Logam alkali dan memiliki elektron valensi 1, yaitu nS 1
Stronsium
Hijau pucat . Logam alkali tanah memiliki elektron valensi
Barium
B. UNSUR GOLONGAN VIIA (HALOGEN) n Merupakan logam yang reaktif.
2, yaitu nS 2 .
n Ditemukan di alam dalam bentuk senyawa.
n Bersifat reduktor kuat. n Energi ionisasi rendah. Sehingga mudah mele-
17 Cl
paskan elektron.
Br
– Logam alkali:
53 I
– Logam alkali tanah:
85 At
X X 2+ + 2e X X 2+ + 2e
n Bersifat logam, maka mempunyai bilangan oksidasi n Merupakan unsur non logam yang sangat reaktif
positif dan pada umumnya lebih dari satu. karena mudah menangkap elektron:
n Banyak di antaranya dapat membentuk senyawa
X + 2e – 2X 2 – kompleks.
n Ditemukan di alam dalam bentuk senyawa. n Pada umumnya senyawanya berwarna. n Pada suhu kamar F 2 dan Cl 2 berwujud gas, Br 2 n Beberapa di antaranya dapat digunakan sebagai
berwujud cair, dan I 2 berwujud padat.
katalisator.
n At merupakan unsur radiokatif yang memiliki umur pendek sehingga jarang ditemukan.
E. UNSUR–UNSUR DI ALAM
n Merupakan oksidator kuat, makin ke bawah oksidator makin lemah.
n Kekelektronegatifan makin ke bawah makin
Fe 2 O 3 lemah.
Besi
Hematit
Fe O n Jari-jari atom makin ke bawah makin besar.
C. UNSUR GAS MULIA VIIIA (GAS MULIA)
(FeNi)S
10 Ne
garnerit
H 2 (NiMg)SiO 4 .2H 2 O
18 Ar
Alumunium Bauksit
54 Xe Tembaga
Kalkopirit
CuFeS 2
NaNO 3 n Unsur-unsur gas mulia mengandung 8 elektron
86 Rn
Natrium
Sendawa chili
Dalam air laut NaCl pada kulit terluarnya kecuali He mengandung 2
MgCO 3 n Energi ionisasinya sangat tinggi, akibatnya unsur-
Magnesium Magnesit
elektron.
Garam Inggris MgSO 4 .7H 2 O unsur gas mulia sukar bereaksi dengan unsur-
KCl.MgCl 2 .6H 2 O unsur lainnya.
Karnalit
MgCO 3 .CaCO 3 n Pada tabel dapat dilihat bahwa titik leleh dan titik
Dolomit
Dalam air laut MgCl 2
didihnya sangat rendah, namun baik titik leleh n Proses Pengolahan Logam
maupun titik didih makin ke bawah makin tinggi, sesuai dengan makin besarnya massa atom gas
Nama Proses
Logam
Magnesium n Molekul gas mulia monoatomik.
mulia.
Down
Tanur tinggi
Besi
Aluminium Unsur
D. UNSUR PERIODE III (TRANSISI)
Hall-Heroult
n Proses Industri
Konfigurasi 3d 1 3d 2 3d 3 3d 5 3d 5 Nama Proses
Pembuatan
Elekt.val
Amonia (NH 3 ) Unsur
4s 2 4s 2 4s 2 4s 1 4s 2 Haber-Bosch
Kontak (Katalis V 2 O 5 )
Asam sulfat (H 2 SO 4 )
Fe Co Ni Cu
Asam sulfat (H 2 SO 4 ) Elekt.val
Konfigurasi 3d 6 3d 7 3d 8 3d 10 Bilik timbal (Katalis uap
4s 2 4s 2 4s 2 4s 2 NO dan NO 2 )
BAB 14 KIMIA ORGANIK
A. KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK
Kedudukan atom karbon dalam senyawa karbon
Berdasarkan susunan atom-atom dalam molekulnya, CH 3
senyawa organik dibagi menjadi 2 golongan, yaitu CH 3 C CH 2 CH 2 CH CH 3 sebagai berikut. CH 3 CH 3
C primer = atom C yang mengikat satu atom C lain(CH 3 ) Senyawa afiatik adalah senyawa organik yang
1. SENYAWA ALIFATIK
C sekunder = atom C yang mengikat dua atom C lain(CH 2 ) mempunyai rantai atom karbon (C) terbuka. C tersier = atom C yang mengikat tiga atom C lain (CH) Contoh: Alkana, Alkena, Alkuna, turunan Alkana C kuartener = atom C yang mengikat empat atom C(C)
Tata Nama Alkana
1. Untuk rantai C terpanjang dan tidak bercabang Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa organik
a. Senyawa Alifatik Jenuh
nama alkana sesuai jumlah C tersebut dan diberi rantai terbuka yang tidak mempunyai ikatan
awalan n (normal).
rangkap atau tidak dapat mengikat atom H lagi. CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 = n-heksana
1) ALKANA
2. Untuk rantai C terpanjang dan bercabang beri jenuh atau hanya mempunyai ikatan tunggal dengan
Alkana adalah senyawa organik yang bersifat
nama alkana sesuai jumlah C tersebut, tentukan rumus umum:
atom C yang tidak terletak pada rantai terpanjang n C = jumlah atom karbon (C) H sebagai alkil.
n 2n + 2
2n + 2 = jumlah atom hidrogen (H) CH 3 CH 2 CH 2 CH CH 2 CH 3
Sifat-sifat Alkana:
rantai utama:
– Senyawa nonpolar tidak larut dalam air. CH 3 jumlah c = 6 (heksana) – Mempunyai massa jenis kurang dari satu.
cabang: jumlah C
– Pada suhu dan tekanan normal empat suku
= 1 (Metil)
pertama alkana berwujud gas, suku-5 sampai
3. Beri nomor rantai terpanjang dan usahakan atom
C yang mengikat alkil di nomor terkecil. – Alkana mengalami oksidasi.
17 cair, dan suku 18 ke atas padat.
– Alkana dengan unsur halogen maka atom H CH 3 CH 2 CH CH 2 CH 2 CH 3 akan tersubstitusi dengan halogen tersebut
CH 3
serta terbentuk hidrogen halogenida.
3- metil heksana
– Makin banyak atom C, titik didihnya semakin
4. Apabila dari kiri dan dari kanan atom C-nya tinggi.
mengikat alkil di nomor yang sama utamakan – Bila jumlah C sama, maka yang bercabang
atom C yang mengikat lebih dari satu alkil terlebih sedikit, mempunyai titik didih tinggi.
dahulu.
Beberapa senyawa alkana:
5. Alkil tidak sejenis ditulis namanya sesuai urutan
abjad, sedang yang sejenis dikumpulkan dan beri
Atom C Rumus Molekul
Nama
awalan sesuai jumlah alkil tersebut; di- untuk 2,
1 CH 4 Metana
2 C 2 tri- untuk 3 dan tetra- untuk 4. H 6 Etana
3 H 8 Propana
CH metil
4 C 4 H 10 Butana
5 C CH CH CH CH CH C 5 CH H 12 Pentana 3 2 2 2 3
6 C 6 H 14 Heksana
7 C H CH CH CH 7 heptana 16 Heptana 3 2 3
8 C 8 H 18 Oktana
metil
9 C etil
CH 2 metil
9 H 20 Nonana
10 C 10 H 22 Dekana
4-etil-2,2,6-trimetil heksana
2) GUGUS ALKIL
Tata Nama Alkena
1. Rantai terpanjang mengandung ikatan karena salah satu atom hidrogen dalam alkana
Gugus alkil adalah gugus yang terbentuk
rangkap dan ikatan rangkap di nomor terkecil digantikan oleh unsur atau senyawa lain, rumus
dan diberi nomor.
umumnya: CH 3 CH CH CH 2 CH 3
atau
2-pentena
C n H 2n + 1
CH 3 CH 2 CH CH CH 3
Beberapa senyawa alkil:
2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya
seperti pada alkana.
Atom C Rumus Molekul
2-metil-2-pentena
Alkuna adalah senyawa organik yang bersifat
b. Senyawa Alifatik Tidak Jenuh
tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga, dan Senyawa alifatik tidak jenuh adalah senyawa
mempunyai rumus umum: organik rantai terbuka yang mempunyai ikatan
rangkap sehingga pada reaksi adisi ikatan itu dapat
C n H 2n – 2
berubah menjadi ikatan tunggal dan mengikat atom H. Contoh: Alkena, Alkuna, Alkadiena.
Sifat-sifat Alkuna:
1) ALKENA
– Dibanding alkana, alkuna lebih kurang reaktif. – Sama seperti alkena, alkuna mengalami reaksi
Alkena adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai ikatan rangkap dua, dan
adisi.
mempunyai rumus umum:
Beberapa senyawa alkuna:
C n H 2n
Atom C Rumus Molekul Nama
Sifat-sifat Alkena:
2 C 2 H 2 Etuna – Alkena mempunyai sifat yang hampir sama
3 C 3 H 4 Propuna dengan alkana.
4 C 4 H 6 Butuna – Alkena dapat mengalami polimerisasi.
5 C 5 H 8 Pentuna – Karena mempunyai ikatan rangkap, alkena
6 C 6 H 10 Heksuna dapat mengalami adisi bukan substitusi
7 C 7 H 12 seperti alkana. Heptuna 8 C H Oktuna
– Dibandingkan dengan alkana, alkena lebih
C H mudah larut dalam air. Nonuna 9 16
10 C 10 H 18 – Mudah terbakar. Dekuna
Tata Nama Alkuna
Beberapa senyawa alkena:
1. Rantai terpanjang mengandung ikatan rang-
Atom C Rumus Molekul
kap dan ikatan rangkap di nomor terkecil dan 1 -
Nama
diberi nomor, sama seperti pada alkena.
2 C 2 H 4 Etena
CH C CH 2 CH 2 CH 2 CH 3
3 C 3 H 6 Propena
1-heksuna
4 C 4 H 8 Butena
2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya
5 C 5 H 10 Pentena
seperti pada alkana dan alkena, jelasnya per-
6 C 6 H 12 Heksena
hatikan contoh-contoh berikut.
7 C 7 H 14 Heptena
8 C H Oktena
CH C CH 2 CH CH
9 C H Nonena
CH 3 CH 3
10 C 10 H 20 Dekena
4-metil-1-heksuna
3) ALKADIENA
Pembuatan Alkanol
1. Alkil Halida + Basa Alkanol + Senyawa bersifat tak jenuh mempunyai 2 buah ikatan
Alkadiena adalah senyawa organik yang
Halida
rangkap dua. Contoh penamaan alkadiena:
Contoh: CH 3 CH 2 Cl + KOH CH 3 CH 2 OH + KCl CH 2 C CH CH 2 CH 3 2. Alkena + H 2 O Alkanol
1, 2-pentadiena
Contoh: CH 3 CH 2 ═ CH 2 +H 2 O CH 3 CH(OH)
CH 3
4) ALKADIUNA
3. Reduksi Aldehida
Alkadiuna adalah senyawa organik yang Contoh: C 2 H 5 CHO + H 2 C 2 H 5 CH 2 OH bersifat tak jenuh mempunyai 3 buah ikatan
4. Reduksi Keton
rangkap dua. Contoh penamaan alkadiena:
Contoh: C 2 H 5 COC 2 H 5 +H 2 C 2 H 5 CH(OH)C 2 H 5
CH 2 C CH 2 C CH Tata Nama Alkanol
1, 4-pentadiuna
1. Rantai utama adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus OH.
GUGUS FUNGSI
2. Gugus OH harus di nomor terkecil.
Contoh:
Gusus fungsi adalah gugus pengganti yang menentukan CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 sifat senyawa karbon.
OH
Homolog 1-pentanol
Rumus
Gugus Fungsi
IUPAC Trivial
Macam-macam Alkanol/Alkohol
Alkanol Alkohol
R — OH
— OH
1. Alkohol Primer
Alkil Alkanoat
Gugus hidroksi diikat oleh atom C yang mengikat satu atom C lain, atau gugus hidroksi
Alkanal Aldehid
R — CHO
— CHO
diikat oleh atom C primer.
Alkanon Keton
R — COR’
— CO —
Contoh: 1-butanol
Asam Asam
2 2 CH 2 C mengikat 1 OH dan Karboksilat
R — COOH
1 C lain Alkil
OH Alkanoat
Ester
R — COOR’
— COO —
2. Alkohol Sekunder
Alkil Amina Amina
R — NH 2 — NH 2 Gugus hidroksi diikat oleh atom C yang
1. ALKANOL
mengikat dua atom C lain, atau gugus hidroksi
Sifat-sifat Alkanol:
diikat oleh atom C sekunder.
1. Metanol, Etanol, dan Propanol dapat ter-
Contoh: 2-butanol
campur dengan air. CH 3 CH 2 CH CH 3
2. Semakin tinggi massa molekul relatifnya maka
C mengikat 1 OH dan
titik leleh dan titik didihnya semakin tinggi. 2 C lain
OH
3. Bersifat sebagai basa Lewis.
3. Alkohol Tersier
4. Bereaksi dengan Natrium membentuk Natrium Gugus hidroksi diikat oleh atom C yang alkanolat (Natrium alkoksida) untuk mem-
mengikat tiga atom C lain, atau gugus hidroksi bedakan alkanol dengan alkoksi alkana.
diikat oleh atom C tersier.
5. Bereaksi dengan asam alkanoat membentuk Contoh: 2-metil-2-propanol alkil alkanoat. CH 3
6. Dapat dioksidasi dengan ketentuan sebagai
CH 3 C CH 3
berikut:
C mengikat 1 OH dan
- Alkanol Primer dioksidasi menjadi Alkanal
OH
3 C lain
selanjutnya dioksidasi lagi menjadi Asam
2. ALKOKSI ALKANA
Alkanoat. -
Alkanol Sekunder dioksidasi menjadi
Sifat-sifat Alkoksi Alkana:
1. Beraroma sedap dan sukar larut dalam air. -
Alkanon.
Alkanol Tersier tidak dapat dioksidasi.
2. Mudah menguap dan mudah terbakar uapnya.
2. Alkilester asam formiat dengan pereaksi dalam jumlah C sama.
3. Titik didih lebih rendah dibanding alkohol
Grignard
4. Tidak bereaksi dengan Natrium untuk
Contoh:
membedakan-nya dengan alkohol. CHOOCH 3 +C 2 H 5 MgI → CHOC 2 H 5 + CH 3 OMgI
5. Dapat terurai menjadi hidrogen halida.
Tata Nama Akanal:
6. Bereaksi dengan hidrogen halida membentuk Gugus CHO selalu dihitung sebagai nomor 1. alkohol.
Contoh:
Contoh: CH 3 OCH 3 + HBr CH 3 OH + CH 3 Br.
CH 3
Pembuatan Alkoksi Alkana:
CH 1. Sintesis Williamson CH 3 CH 2 C H
Natrium alkanolat + Alkilhalida Alkoksi
Alkana + Natriumhalida
3-metil butanal
Contoh: CH 3 CH 2 ONa + CH 3 I → CH 3 CH 2 OCH 3 +
4. ALKANON
NaI
2. Alkanol + Asam Sulfat pekat (dalam Suhu
Sifat-sifat Alkanon:
130 o C)
1. Berbau segar dan larut dalam air untuk suku-
Contoh:
suku rendah.
C 2 H 5 OH + H 2 SO 4 →C 2 H 5 SO 3 OH + H 2 O (tahap 1)
2. Untuk suku-suku tengah tidak larut dalam air
C 2 H 5 SO 3 OH + C 2 H 5 OH → C 2 H 5 OC 2 H 5 +H 2 SO 4 walaupun merupakan zat cair. (tahap 2)
3. Suku-suku tinggi berbentuk padatan.
Tata Nama Alkoksi Alkana:
4. Dapat diadisi.
1. Jika gugus alkil berbeda maka yang C-nya
5. Hanya dapat berpolimerisasi kondensasi.
6. Bereaksi dengan halogen juga dengan PX 5 kecil sebagai alkoksi. (X
2. Gugus alkoksi di nomor terkecil.
= halogen).
C ontoh:
7. Tidak dapat dioksidasi.
CH 3 CH CH 2 CH O
CH 3 Pembuatan Alkanon
Dengan Oksidasi Alkanol Sekunder
gugus metoksi di nomor 3
CH 3 CH 2 bukan di nomor 4
Contoh:
− 2 → 2 CH 3 →
CH oksidasi
3 CH 3 CH 2 OHCH 3 CH 3 C(OH)
5-metil-3-metoksi heksana
CH 3 COCH 3
Tata Nama Alkanon:
3. ALKANAL
1. Rantai terpanjang dengan gugus karbonil CO
Sifat-sifat Alkanal
adalah rantai utama.
1. Pada suhu ruang metanal berbau tidak sedap.
2. Gugus CO harus di nomor terkecil.
2. Semakin banyak atom C-nya semakin berbau
Contoh:
wangi.
3. Reduktor untuk pereaksi Tollens dan Fehling (membedakannya dengan Alkanon).
CH 3 CH 2 CH 2 C CH 3
4. Karena mempunyai ikatan rangkap maka
2-pentanon
alkanal dapat diadisi.
5. Dapat mengalami polimerisasi adisi dan
5. ASAM ALKANOAT
kondensasi.
Sifat-sifat Asam Alkanoat:
1. Suku rendah zat cair encer, suku tengah zat halogen).
6. Bereaksi dengan halogen juga dengan PX 5 (X =
cair kental, dan suku tinggi padat.
2. Makin banyak atom C makin tinggi titik alkanoat.
7. Bila dioksidasi akan membentuk asam
lelehnya.
Pembuatan Alkanal:
3. Semua merupakan asam lemah.
1. Oksidasi alkanol Primer
4. Bereaksi dengan alkanol membentuk alkil
Contoh:
alkanoat (esterifikasi).
5. Reaksi substitusi OH dalam gugus COOH CH CH OH
oksidasi
CH CH(OH)
3 2 → dengan halogen.
CH 3 CHO
6. Asam formiat dapat melepuhkan kulit.
7. Bereaksi dengan basa membentuk
7. AMINA
garam.
Sifat-sifat Amina:
Pembuatan Asam Alkanoat
1. Dua suku pertama berwujud gas pada suhu
1. Hidrolisis alkil alkanoat ruang, suku-suku tengah berwujud cair pada
suhu ruang, dan suku-suku tinggi berbentuk C 2 H 5 OH
Contoh: C 2 H 5 COOC 2 H 5 +H 2 OC 2 H 5 COOH +
padatan.
2. Oksidasi alkanol primer
2. Larut dalam air terutama yang berwujud gas
Contoh:
dan cair.
3. Berbau menyengat seperti amoniak maka CH OH
3 CH 2 − → CH 3 CH(OH) 2 → amina dapat dikatakan sebagai turunan CH 3 CHO
oksidasi
amoniak bukan turunan alkana.
Pembuatan Amina:
1. Alkil sianida dengan gas Hidrogen Gugus COOH selalu sebagai nomor satu, seperti
Tata Nama Asam Alkanoat:
Contoh: CH 3 CN + 2 H 2 → CH 3 CH 2 NH 2 halnya gugus alkanal.
Contoh:
2. Metode Hoffman
CH 3 Alkil klorida + amoniak dalam air atau alkohol
Contoh:
C 2 H 5 Cl + NH 3 C 2 H 5 NH 2 + HCl C 2 H 5 NH 2 .HCl C 3 H 7 O
CH 3 C CH 2 C OH
asam 3,3-dimetilheksanoat
Tata Nama Amina:
1. Amina Primer
6. ALKIL ALKANOAT
CH 3 CH 2 CH CH 2 CH 3
Sifat-sifat alkil alkanoat:
1. Alkil alkanoat suku rendah terdapat dalam
NH 2
buah-buahan dan umumnya berwujud cair.
3-amino-pentana/sekunder amil amina
2. Alkil alkanoat suku tinggi terdapat dalam
2. Amina Sekunder
minyak (cair) dan lemak (padat). CH 3 CH 2 NH CH 2 CH 3
3. Dapat dihidrolisis menjadi alkanol dan asam
dietil amina
alkanoat.
3. Amina Tersier
4. Tidak bereaksi dengan natrium.
CH 3 CH 2 N CH 3
6. Dengan basa dapat terbentuk sabun CH dalam reaksi yang disebut SAFONIFIKASI 3 (penyabunan).
etil-dimetil-amina
Pembuatan Alkil Alkanoat:
ISOMER
Esterifikasi yaitu reaksi Asam Alkanoat dengan Alkanol.
Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus
Contoh:
molekul sama tetapi strukturnya berbeda.
C 3 H 7 COOH + C 2 H 5 OH C 3 H 7 COOC 2 H 5 +H 2 O
1. ISOMER KERANGKA
Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi
Tata Nama Alkil Alkanoat:
rantai induk berbeda strukturnya.
Contoh:
CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 n-heksana alkanoat
Berisomer fungsi dengan: Gugus alkilnya selalu berikatan dengan O
alkil
Contoh: CH 3
isoheksana
CH 3 CH 2 CH 2 C OC 2 H 5 CH 3 CH CH 2 CH 2 CH 3
2. ISOMER POSISI
etil butanoat
Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi
CH 2 CH 2 CH 3 Berisomer posisi dengan:
CH CH CH C*= C asimetris mengikat CH , H, OH, dan C H 3 . 2 2 CH CH 3 3 3 7
3. ISOMER FUNGSIONAL (ISOMER GUGUS FUNGSI)
2. SENYAWA SIKLIK
Rumus molekul sama tetapi gugus fungsionalnya Senyawa siklik adalah senyawa organik yang mempunyai berbeda.
rantai atom karbon (C) tertutup (melingkar). Contoh: Senyawa-senyawa yang berisomer fungsional:
Benzena, Naftalena, Antrasena, turunan Benzena. – Alkanol (Alkohol) dengan Alkoksi Alkana
Benzena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang
mempunyai 6 atom karbon dan 3 ikatan rangkap yang Berisomer fungsional dengan:
CH 3 CH 2 CH 2 OH
propanol
berselang-seling (berkonjugasi) dan siklik (seperti CH 3 O
lingkaran).
CH 2 CH CH 3 3 metoksi etana
Strukturnya
Simbol
– Alkanal (Aldehid) dengan Alkanon (Keton)
Berisomer fungsional dengan:
CH 3 CH 2 C CH 2 CH 3 Sifat-sifat Benzena:
– Asam Alkanoat (Asam Karboksilat) dengan Alkil
1. Bersifat nonpolar.
Alkanoat (Ester)
2. Larut dalam pelarut organik seperti eter.
Contoh:
3. Sifat adisi tidak menonjol.
4. Atom H dalam Benzena dapat digantikan oleh klor Berisomer fungsional dengan:
CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 COOH asam pentanoat
atau Brom dengan katalisator tertentu.
5. Jika direaksikan dengan campuran HNO dan H SO OH
metil butanoat
maka 1 atom H akan disubstitusi oleh NO 2 .
CH 3 CH 2 CH 2 C OCH 3
Reaksi Benzena:
4. ISOMER GEOMETRIS
a. Adisi
Rumus molekul dan rumus struktur sama, tetapi Cirinya adanya perubahan ikatan rangkap menjadi berbeda susunan ruang atomnya dalam molekul
ikatan tunggal. Adisi dilakukan oleh H 2 atau Cl 2 yang dibentuknya.
pada suhu dan tekanan tinggi.
Contoh:
Contoh:
CH 3 CH 3 CH 3 H H H Berisomer
C 2 C C C geometris
HC CH H C dengan: CH 2 2 Siklo
3H
3 2 Heksana cis 2-butena
H H H CH +
trans 2-butena
HC CH H 2 C CH 2 C C
5. ISOMER OPTIS
H H 2 Isomer yang terjadi terutama pada atom C
b. Substitusi
asimetris (atom C terikat pada 4 gugus berbeda). Cirinya tidak ada perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal atau sebaliknya. Sustitusi benzena dibedakan menjadi:
– Monosubstitusi
Sumber: Hasil ekstraksi ter batubara.
Penggantian satu atom hidrogen pada Kegunaan:
benzena dengan atom atau senyawa gugus -
Dalam industri pewarna.
yang lain. Rumus umum monosubstitusi: - Kamfer atau kapur barus adalah merupakan
C 6 H 5 A naftalena yang berguna sebagai pewangi pakaian
H A = pengganti atom
dan mengusir hewan perusak pakaian.
C hidrogen
Digunakan sebagai resin.
HC C C Penggantian dua atom hidrogen pada CH
C C benzena dengan atom atau senyawa gugus C
H H yang lain. Ada tiga macam disubstitusi: H
A Sifat-sifat Antrasena:
1. Padatan kristal.
A A 2. Tidak mempunyai warna.
A Sumber: Hasil penyulingan ter batubara.
A A Kegunaan: Dalam industri pewarna.
– B. BIOKIMIA Trisubstitusi
Penggantian tiga atom hidrogen pada benzena Biokimia adalah cabang ilmu kimia untuk mempelajari dengan atom atau senyawa gugus yang lain. peristiwa kimia (reaksi kimia) yang terjadi dalam tubuh Ada tiga macam Trisubstitusi:
makhluk (organisme) hidup. Senyawa kimia yang
A termasuk biokimia adalah senyawa-senyawa yang
A A A mengandung atau tersusun oleh unsur-unsur seperti: Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N),
A Belerang (S), Fosfor (P), dan beberapa unsur lain dalam
A A A A jumlah yang kecil.
Nutrisi yang diperlukan dalam tubuh:
Sumber energi.
Nasi, kentang, gandum,
Naftalena adalah suatu senyawa organik aromatis,
hidrat
umbi-umbian.
yang mempunyai 10 atom karbon dan 5 ikatan rangkap
Lemak
Sumber energi,
Mentega, margarine,
yang berselang-seling (berkonjugasi) dan siklik (seperti
cadangan makanan.
Pertumbuhan dan
Daging, ikan, telur, kacang-
Strukturnya:
kacangan, tahu, tempe, H H
perbaikan jaringan,
susu. C C
pengontrol reaksi
kimia dalam tubuh.
HC C CH Garam
Beraneka peran
Daging, sayuran.
mineral
khusus. HC C CH Vitamin Pembentukan organ,
Buah-buahan, sayuran. C C
meningkatkan
daya tahan tubuh,
Sifat-sifat Naftalena:
memaksimalkan fungsi panca indera.
1. Padatan kristal berwarna putih.
Air
Pelarut, penghantar,
Air minum
2. Bau tajam menyengat (bau kapur barus).
reaksi hidrolisis.
3. Mudah terbakar.
4. Tidak larut dalam air.
1. KARBOHIDRAT
5. Larut dalam pelarut organik.
Rumus umum: C n (H 2 O) m
Dalam karbohidrat juga terdapat gugus fungsional Dalam karbohidrat juga terdapat gugus fungsional
sebagai gula pereduksi.
b) Sukrosa
Jenis-jenis Karbohidrat Hidrolisis 1 mol sukrosa akan membentuk 1 mol glukosa dan 1 mol fruktosa.
a. Berdasarkan hidrolisis dibagi menjadi:
C 12 H 22 O 11 +
C 6 H 12 O 6 + C 6 H O
1) Monosakarida: karbohidrat yang tidak dapat
12 Sukrosa 6
Glukosa terhidrolisis lagi menjadi satuan yang lebih kecil. Fruktosa
Komposisi
Terdapat dalam
Reaksi hidrolisis berlangsung dalam suasana
asam, dengan bantuan ini sering disebut
Glukosa
C 6 H 12 O 6 Buah-buahan
sebagai proses inversi dan hasilnya adalah
Fruktosa
C 6 H 12 O 6 Buah-buahan, madu
Galaktosa
C 6 H 12 O 6 Tidak ditemukan secara alami
gula invert.
c) Laktosa
Jenis monosakarida berdasarkan jumlah atom C:
Hidrolisis 1 mol laktosa akan membentuk 1
Jml C Nama Rumus
Contoh
mol glukosa dan 1 mol galaktosa.
2 Diosa C (H O)
3 Triosa C (H O)
Dihiroksiketon
Glukosa Galaktosa 4 Tetrosa
Seperti halnya maltosa, laktosa mempunyai
4 2 4 Trihidroksibutanon
gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi
C 5 Ribulosa, Deoksiribosa, (H 2 O) 5 Ribosa, Milosa
5 Pentosa
dengan reagen Fehling, Tollens, dan Benedict
Glukosa, Manosa,
dan disebut gula pereduksi.
Heksosa
6 C 6 (H 2 O) 6 Galaktosa, Fruktosa,
Jenis monosakarida berdasarkan gugus
3) Polisakarida: karbohidrat yang bila dihidrolisis
fungsinya:
akan menjadi beberapa monosakarida. Aldosa: monosakarida yang mempunyai
Komposisi
Terdapat dalam
gugus fungsi aldehid (alkanal).
Glikogen
Polimer Glukosa
Simpanan energi hewan
Ketosa: monosakarida yang mempunyai Simpanan energi tumbuhan
Pati Kanji
Polimer Glukosa
gugus fungsi keton (alkanon). Serat tumbuhan
Selulosa
Polimer Glukosa
Polisakarida terbentuk dari polimerisasi senyawa-
2) Disakarida: karbohidrat yang bila dihidrolisis akan senyawa monosakarida, dengan rumus umum: menjadi 2 monosakarida.
(C 6 H 10 O 5 )
Komposisi
Terdapat dalam
n Reaksi pada Polisakarida:
Maltosa Glukosa + Glukosa
Kecambah biji-bijian
Sukrosa Glukosa + Fruktosa
Gula tebu, gula bit
Polisakarida
dalam
Reduksi: Fehling, Tes
air
Tollens, Benedict Iodium
Laktosa Glukosa + Galaktosa
Susu
biru Disakarida dibentuk oleh 2 mol monosakarida
heksosa: violet
Rumusnya: C 6 H 12 O 6 +C 6 H 12 O 6 C 12 H 22 O 11 +H 2 O
b. Berdasarkan daya reduksi terhadap pereaksi Reaksi pada Disakarida:
Contoh: Glukosa + Fruktosa → Sukrosa + air
Fehling, Tollens, atau Benedict dibagi menjadi
Disakarida dalam
Reduksi: Fehling,
1) Gula terbuka
air
Tollens, Benedict
Optik-aktif
Karbohidrat yang mereduksi reagen Fehling,
Maltosa larut
positif
dekstro
Tollens, atau Benedict.
Sukrosa larut
negatif
dekstro
2) Gula tertutup
Laktosa koloid
positif
dekstro
Karbohidrat yang tidak mereduksi reagen Fehling,
a) Maltosa
Tollens, atau Benedict.
Hidrolisis 1 mol maltosa akan membentuk 2 mol glukosa.
2. ASAM AMINO
C 12 H 22 O 11 + H 2 O
C 6 H 12 O 6 + C 6 H 12 O 6 Asam amino adalah monomer dari protein, yaitu asam
Maltosa
Glukosa karboksilat yang mempunyai gugus amina (NH ) pada Maltosa mempunyai gugus aldehid bebas
Glukosa
atom C ke-2, rumus umumnya: 2 sehingga dapat bereaksi dengan reagen
– Berdasar fungsi:
CH COOH
Protein
Fungsi Contoh
Kulit, tulang, gigi,
NH 2
Proteksi, penyangga, rambut,bulu,
kuku, otot,
CH CH COOH
kepompong
Asam 2 amino propionat (alanin): 3
Enzim
Katalisator biologis Semua jenis enzim
dalam tubuh
NH
Sifat-sifat asam amino:
Hormon
Pengaturan fungsi tubuh
insulin
– Bersifat amfoter, yaitu:
Pergerakan senyawa
Sebagai pembawa sifat asam gugus —COOH,
Transport
antar dan atau intra hemoglobin
sebagai pembawa sifat basa gugus —NH 2 .
sel
– Bersifat optis aktif kecuali glisin.
Mempertahankan
– Dalam air membentuk zwitter ion (ion ber-
mutan positif-negatif), seperti glisin dalam air
membentuk CH laba-laba
Racun
Penyerangan
Bisa ular dan bisa
2 NH 3 COO .
Kontraktil
Sistem kontraksi otot aktin, miosin
Jenis asam amino: Reaksi identifikasi protein
a. Asam amino essensial
Tidak dapat disintesis tubuh. Contoh: isoleusin,
No
Pereaksi
Reaksi Warna
merah
lisin, valin, treonin, triptofan, histidin.
1 Biuret
Protein + NaOH + CuSO 4 atau
b. Asam amino nonessensial
ungu
Dapat disintesis tubuh. Contoh: glisin, alanin,
2 Xantoprotein Protein + HNO 3 kuning
serin, sistein, tirosin, sistin, arginin, asam glutamat, merah norleusin.
3 Millon
Protein + Millon
Catatan: Millon = larutan merkuro dalam asam nitrat
3. PROTEIN
Senyawa organik yang terdiri dari unsur-unsur C, H, 4. LIPIDA
O, N, S, P dan mempunyai massa molekul relatif besar Sifat-sifat lipida:
(makromolekul). – Tidak larut dalam air dan bersifat nonpolar.
Sifat-Sifat protein:
– Berfungsi sebagai transportasi vitamin A, D, K. – Amfoter, mempunyai gugus —COOH (asam) dan – Berfungsi sebagai cadangan makanan. —NH 2 (basa). – Dapat terhidrolisis.
Tiga golongan lipida yang terpenting:
– Dapat digumpalkan, jika gumpalan tersebut tidak
a. Lemak berasal dari asam lemak + gliserol kembali larut dinamakan denaturasi protein.
Lemak Jenuh (padat):
Terbentuk dari asam lemak jenuh dan
Penggolongan protein:
gliserol.
– Berdasar ikatan peptida:
Berbentuk padat pada suhu kamar.
a. Protein Dipeptida jumlah monomernya =
Banyak terdapat pada hewan.
2 dan ikatan peptida = 1 Contoh: gliseril-tristearat; gliseril-tripalmitat
b. Protein Tripeptida jumlah monomernya =
3 dan ikatan peptida = 2
Lemak tak jenuh (minyak):
c. Protein Polipeptida jumlah monomernya >
Terbentuk dari asam lemak tak jenuh dan
3 dan ikatan peptida > 2
gliserol.
Berbentuk cair pada suhu kamar. – Berdasar hasil hidrolisis:
Banyak terdapat pada tumbuhan.
a. Protein Sederhana hasil hidrolisisnya Contoh: gliseril-trioleat; gliseril-trilinoleat hanya membentuk asam α amino.
b. Fosfolipid berasal dari asam lemak + asam fosfat +
b. Protein Majemuk hasil hidrolisisnya mem-
gliserol
bentuk asam α amino dan senyawa lain
c. Steroid merupakan Siklo hidrokarbon selain asam α amino.
5. ASAM NUKLEAT
c. Beberapa Jenis Polimer Penting Lain
DNA = Deoxyribo Nucleic Acid (Asam Deoksiribo
Monomer
Polimer
Polimerisasi Terdapat
Nukleat)
dalam
kaca Basa yang terdapat dalam DNA: Adenin, Guanin,
metil
pesawat,
Sitosin, Thimin.
metakrilat
polimetilmetakrilat adisi lampu
RNA = Ribo Nucleic Acid ( Asam Ribo Nukleat )
mobil/motor
Basa yang terdapat dalam RNA: Adenin, Guanin,
akrilonitril
poliakrilonitril
adisi karpet
Sitosin, Urasil.
fenol dan
kondensasi alat listrik,
C. POLIMER
etilen glikol dan
Polimer adalah bahan kimia yang berupa plastik, serat,
asam
dakron
kondensasi pita rekaman
karet, dan lainnya yang berguna dalam kehidupan kita
terftalat
sehari-hari maupun dalam kegiatan industri.
urea dan alkanal
urea formaldehid
kondensasi lem kayu
1. Pembentukan Polimer/Polimerisasi
melamin
perangkat
a. Secara Adisi
dan
melamin
kondensasi makan dan
alkanal Pembentukan polimer secara adisi dapat terjadi
minum
dari monomer-monomer berikatan rangkap.
b. Secara Kondensasi
Pembentuan polimer secara kondensasi ditandai
dengan pelepasan molekul H 2 O atau molekul
sederhana lain.
2. Macam-macam Polimer
a. Polimer Alami
Monomer Polimer
Polimerisasi
Terdapat dalam
C 6 H 12 O 6 amilum
kondensasi
ulat sutera, wol biri-biri
C 6 H 12 O 6 selulosa
kondensasi
gandum, kentang
asam amino protein
kondensasi
serat kayu
nukleotida DNA
kondensasi
gen, kromosom
isoprena karet alami
adisi
karet gelang, ban
b. Polimer Buatan/Sintetik
Monomer Polimer
Polimerisasi
Terdapat dalam
1,6-diaminheksana nilon
benang, kaus,
dan asam adipat
kondensasi
bahan pakaian
1,2-etanadiol
benang,
dan benzena 1,2 poliester
kondensasi
kaus, bahan
dikarboksilat
pakaian,dll
stirena polistiren
adisi
berbagai jenis mainan
vinil klorida PVC
adisi
pipa, isolasi
etilen / etena polietilen adisi
ember, gayung, botol minum panci atau
tetrafluoroetilen teflon
adisi
penggorengan anti lengket
BIOLOGI
BAB 1 HAKEKAT BIOLOGI DAN ASAL-USUL KEHIDUPAN
A. HAKEKAT KEHIDUPAN manfaat yang jelas baik bagi ilmu itu sendiri maupun bagi manusia.
Biologi berasal dari kata bios (hidup) dan logos (ilmu) sehingga biologi merupakan ilmu yang mempelajari
2. Metode Ilmiah
kehidupan. Cabang ilmu biologi antara lain: Merupakan suatu cara penyelesaian permasalahan
1. Morfologi, yaitu ilmu yang mempelajari penampil- melalui tahapan-tahapan tertentu. an fisik makhluk hidup.
Langkah-langkah pemecahan masalah dengan metode
2. Anatomi, yaitu ilmu yang mempelajari struktur ilmiah yaitu sebagai berikut. tubuh makhluk hidup.
1. Melakukan observasi.
3. Botani, yaitu ilmu yang mempelajari tumbuhan.
2. Merumuskan masalah.
4. Zoologi, yaitu ilmu yang mempelajari hewan.
3. Mengumpulkan data untuk memecahkan masalah
5. Mikrobiologi, yaitu ilmu yang mempelajari mikro-
4. Mengajukan hipotesis
organisme.
5. Pengujian hipotesis dengan melakukan eksperimen/
6. Mikologi, yaitu ilmu yang mempelajari jamur.
percobaan.
7. Ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan
6. Menarik kesimpulan.
makhluk hidup dengan lingkungan.
8. Genetika, yaitu ilmu yang mempelajari pewarisan yang sama kembali, apabila didapatkan hasil
7. Menguji kesimpulan dengan melakukan percobaan
sifat makhluk hidup. konstan, maka hasil percobaan tersebut menjadi
9. Taksonomi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup. sebuah teori.
10. Evolusi, yaitu ilmu
yang
mempelajari
3. MANFAAT BIOLOGI
perkembangan dan kekerabatan makhluk hidup.
Biologi memberikan manfaat bagi manusia untuk
1. Aspek-aspek Ilmu Biologi membantu mengenal dirinya sebagai manusia dan lingkungan sekitar serta membantu memecahkan
Biologi sebagai ilmu memiliki 3 aspek keilmuan. permasalahan-permasalahan yang berkaitan de-
a. Aspek Ontologi (obyek keilmuan): obyek yang ngan sumber makanan baru, sumber sandang dan dipelajari Biologi adalah makhluk hidup dan hal-
papan, obat-obatan, bibit unggul pertanian. hal yang berkaitan dengannya.
Manfaat biologi untuk ilmu itu sendiri, yaitu
b. Aspek metodologi (cara mempelajari): pembelajar- biologi berperan sebagai ilmu dasar (basic science) an Biologi yang benar yaitu menggunakan langkah-
yang mendasari ilmu-ilmu lain seperti kedokteran, langkah khusus yang disebut metode ilmiah.
farmasi, dan sebagainya.
c. Aspek Aksiologi (manfaat ilmu): Biologi memiliki
B. ASAL-USUL KEHIDUPAN
1. Evolusi Kimiawi Haldane dan Oparin pada tahun 1920-an membuat
postulat bahwa kondisi bumi primitif mendukung terjadinya reaksi kimia untuk mensintesis senyawa organik dari senyawa anorganik yang terdapat pada lautan purbakala. Kemudian pada tahun 1953 Stanley Miller dan H.Urey menguji hipotesis Oparin-Haldane dengan melakukan percobaan menggunakan labu air (sebagai laut
primitif) dan atmosfer buatan yang terdiri dari H 2 O,
H 2 , CH 4 , dan NH 3 (gas-gas yang diyakini para peneliti 1950-an, banyak terdapat di atmosfer purba). Kilatan listrik juga dibuat untuk meniru kilat pada masa purba. Memasang kondensor, sehingga uap menjadi embun Membuat hujan buatan, sehingga terjadi sirkulasi pada peralatan tersebut. Setelah satu minggu, Miller dan Urey menganalisis isi larutan, ternyata berisi bahan organik seperti beberapa asam amino sebagai bahan penyusun protein pada organisme. Hipotesis Oparin- Haldane terbukti.
2. Evolusi Biologi Merupakan proses evolusi dari supramolekul seperti
membran sel, ribosom, kromatin, mikrotubulus men- jadi sel prokariotik (sel belum memiliki membran inti/ nukleoplasma) kemudian berkembang menjadi sel eukariotik yang memiliki membran inti sel dan organel- organel. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, perjalanan evolusi makhluk hidup adalah heterotrof, autotrof-hederotrof.
3. Teori-teori Asal Usul Kehidupan
a. Teori Abiogenesis ( Generatio spontanea) Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles, seorang ahli filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani kuno. Teori tersebut mengemukakan bahwa makhluk hidup pada mulanya berasal dari benda tak hidup.
b. Teori Biogenesis
• Fransesco Redi (1626-1697) Melakukan percobaan dengan 3 botol yang masing-masing berisi daging. Perlakuan yang diberikan pada botol pertama, yaitu ditutup rapat, botol kedua ditutup dengan kain kasa, dan ketiga dibiarkan terbuka. Hasilnya: setelah beberapa hari kemudian, pada botol tertutup rapat tidak ditemukan belatung, botol yang ditutup kasa ditemukan beberapa belatung, dan botol yang dibiarkan terbuka membusuk dengan banyak belatung
di dalamnya. Fenomena tersebut berlawanan dengan teori abiogenesis, karena belatung yang terdapat di dalam botol berpenutup kasa dan tak berpenutup berasal dari telur lalat yang hinggap di atasnya.
• Lazaro Spalanzani (1729-1799) Melakukan percobaan seperti Redi akan tetapi bahan yang digunakan bukan daging melainkan kaldu yang dimasukkan ke dalam botol. Perlakuan yang diberikan yaitu kaldu yang dipanaskan dengan botol berpenutup dan tidak. Pada kaldu yang dipanaskan dengan botol tak berpenutup, setelah beberapa hari kemudian diamati dengan mikroskop, tampak mikrobia di dalamnya berkembang pesat, sedangkan pada kaldu yang dipanaskan dalam botol tertutup tampak tidak mengandung mikrobia setelah didiamkan beberapa hari kemudian. Spallanzani menyimpulkan bahwa kehidupan hanya mungkin setelah ada kehidupan sebelumnya, jadi mikroorganisme tersebut telah ada dan tersebar di udara sehingga dapat mengkontaminasi dan tumbuh berkembang dalam air kaldu pada botol tak berpenutup.
• Louis Pasteur (1822-1895) Pasteur melakukan percobaan menyempurna- kan percobaan Spallanzani dengan merebus kaldu pada botol dengan penutup gabus rapat kemudian ditembus oleh pipa dengan bentuk leher angsa. Pipa berbentuk leher angsa tersebut bertujuan agar udara tetap masuk ke dalam botol, akan tetapi mikroorganisme pengkontaminan tertahan pada bagian leher botol, sehingga tidak mengkontaminasi kaldu. Setelah diamati beberapa hari, tampak tidak terjadi pertumbuhan mikroorganisme di dalamnya (kaldu jernih). Setelah itu labu tersebut dimiringkan hingga air kaldu menyentuh bagian ujung pipa berbentuk leher angsa. Setelah didiamkan beberapa waktu, air kaldu menjadi keruh, busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.
Berdasarkan percobaan-percobaan yang dilakukan Redi, Spallanzani, dan Pasteur maka teori abiogenesis tumbang dan muncullah teori biogenesis “ Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” (setiap makhluk hidup berasal dari telur, setiap telur berasal dari makhluk hidup).
BAB 2 KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN SISTEM KLASIFIKASI
A. KEANEKARAGAMAN HAYATI
Carolus Linnaeus adalah seorang tokoh klasi- fikasi yang mengemukakan bahwa unit dasar
1. Manfaat Keanekaragaman dalam klasifikasi adalah spesies.
a. Mengetahui ciri-ciri spesies.
Penamaan spesies dilakukan Linnaeus meng-
b. Mengetahui manfaat-manfaat spesies bagi gunakan tata penamaan ganda (Binomial manusia.
nomenclature) sesuai dengan kode inter-
c. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk
nasional yang benar.
hidup yang beragam.
Nama bagian depan menunjukkan genus,
d. Mengetahui sifat ketergantungan antara sedangkan nama bagian belakang sebagai makhluk hidup.
penunjuk spesies. Terkadang terdapat penamaan dengan tiga kata. Kata ketiga
2. Macam-macam Keanekaragaman tersebut dapat berarti menunjukkan varietas.
Contoh: Oryza sativa var.IR64. Menimbulakan variasi genetik antarindividu
a. Keanekaragaman tingkat gen.
Contoh penamaan:
dalam satu spesies/jenis. Contoh: padi (IR64, rojolele, cisadane, membramo, mentikwangi, Hibiscus rosasinensis L super toy, merah putih, dan sebagainya). Hibiscus rosasinensis merupakan nama spesies,
b. Keanekaragaman tingkat spesies. sedangkan huruf L dibelakang nama spesies
menunjukkan nama penemu. Menimbulkan perbedaan bentuk, penampak-
an antara satu spesies dengan yang lain. Contoh: macan, harimau, kucing, ikan lele,
2. Urutan Takson dalam Klasifikasi gurameh.
Klasifikasi hewan:
Klasifikasi tumbuhan:
c. Keanekaragaman tingkat ekosistem.
Kingdom Disebabkan oleh perbedaan komponen
Kingdom
Divisio abiotik dan biotik penyusun ekosistem.
Filum
Kelas Contoh: ekosistem waduk sempor, rawa
Kelas
Ordo jombor, danau Toba, sawah, hutan tropis.
B. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Spesies
Klasifikasi merupakan upaya untuk mengelompok- kan makhluk hidup secara sistematis berdasarkan
3. Perkembangan Sistem Klasifikasi persamaan dan perbedaan sifat yang dimiliki.
- 1. Sistem 2 kingdom (oleh Aristoteles sampai Ilmu yang mempelajari klasifikasi adalah ilmu taksonomi. pertengahan tahun 1800). - Organisme dibedakan menjadi dua kelompok Metode penamaan obyek studi dalam klasifikasi besar yaitu: Plantae dan Animalia
disebut nomenclature.
2. Sitem 3 kingdom (oleh E. Haeckel (1866)).
1. Tahap-tahap Klasifikasi Pembagian ini berdasarkan cara makhluk
1. Identifikasi memperoleh nutrien:
• Plantae (fotosintesis) Identifikasi makhluk hidup yang memiliki • Protista (sebagai deterotrof/mengurai persamaan, perbedaan ciri satu dengan yang lain baik morfologi, anatomi, fisiologi maupun dan menyerap)
• Animalia (sebagai organisme heterotrof kromosomnya.
yang menelan makanan dalam bentuk
2. Pemberian nama
padat)
Dilakukan setelah terbentuk kelompok-
3. E. Chatton (1937)
kelompok makhluk hidup berdasarkan Kelompok Eukariota dan Prokariota. persamaan ciri. Kemudian setelah diberikan
4. Sistem 5 kingdom (oleh R. H. Whittaker nama, dilakukan penyusunan klasifikasi.
Monera (bakteri dan ganggang hijau biru),
3. Domaian Eukaria
Protista (Protozoa dan ganggang), Fungi Terdiri dari empat dunia yaitu dunia animalia, (jamur), Plantae (Bryophyta, Pterydophyta,
plantae, fungi dan dunia protista. dan Spermatophyta), dan Animalia
4. Manfaat Klasifikasi
5. Sistem 6 kingdom (oleh Solomon (1999-
2002)). Klasifikasi pada makhluk hidup mempunyai banyak Bakteria, Arkhaea, Protista, Fungi, Animalia,
manfaat, di antaranya sebagai berikut. dan Plantae.
a. Memudahkan untuk mengenal mahkluk hidup.
Dalam sistem klasifikasi terbaru, makhluk hidup
b. Memudahkan untuk mempelajari mahkluk dikelompokkan ke dalam 3 domaian yaitu sebagai
hidup.
berikut.
c. Mengetahui adanya hubungan kekerabatan
1. Domain Bakteria antara mahkluk hidup. Terdiri atas satu dunia yaitu dunia bakteria.
2. Domain Arkhaea Terdiri atas satu dunia yaitu dunia arkhaea.
BAB 3 VIRUS DAN MONERA
2. Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia Virus merupakan agensia penginfeksi nonseluler
A. VIRUS
a. Virus yang merugikan
yang sangat kecil (20 - 300 nm). Virus pada awalnya
1) Virus penyebab penyakit pada tumbuhan
ditemukan oleh A. Meyer seorang ilmuan Jerman Tobacco mosaic Virus (TMV) yaitu penyakit yang mengamati mosaik pada daun tembakau yang
bercak-bercak kuning pada tembakau, Beet menyebabkan daun berbintik. Virus memiliki informasi
Yellow Virus (BYV) yang dapat menyebabkan genetik (DNA atau RNA saja). Informasi genetik tersebut
penyakit pada tanaman aster, juga virus CVPD diselubungi oleh protein disebut kapsid yang tersusun
pada jeruk.
oleh kapsomer. Virus tidak memiliki protoplasma. Virus
2) Virus penyebab penyakit pada hewan
memiliki bentuk bervariasi seperti bulat, oval, bentuk Rhabdovirus yaitu virus penyebab rebies T, dan bentuk batang. Virus dapat berkembang biak
pada anjing, Polyma yaitu virus penyebab dengan cara duplikasi.
tumor pada hewan, NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada ayam.
1. Daur Hidup Virus
3) Virus penyebab penyakit pada manusia
Daur hidup virus ada dua macam, yaitu fase litik dan HIV (Human Imunodediency Virus) penyebab lisogenik.
penyakit AIDS, Virus Dengue penyebab
a. Litik
penyakit demam berdarah, Paramyxovirus
- Adsorbsi (penempelan)
penyebab penyakit campak. -
Penetrasi
b. Peranan virus yang menguntungkan
Kemampuan virus untuk menginfeksi bakteri -
Penggabungan
Pembelahan
(sebagai bakteriofag) dimanfaatkan dalam teknik
rekayasa genetika untuk menghasilkan produk
b. Lisogenik
- Adsorbsi
yang bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.
- Penetrasi
Selain itu, beberapa virus tertentu yang telah
- Replikasi (penggandaan)
dilemahkan dapat dijadikan sebagai vaksin.
- Perakitan -
Fase Litik
B. MONERA
Monera meliputi semua bakteri dan Cyanophyta (alga hijau biru).
1. Bakteri
2) Konjugasi
Bakteri digolongkan menjadi Arkhaeobacteria dan
Pemindahan materi genetik dari satu bakteri
Eubacteria. Arkhaeobacteria umumnya memiliki
ke bakteri lain menggunakan pili seks.
habitat di tempat yang ekstrim. Sedangkan Eubacteria
3) Transduksi
dapat ditemukan di berbagai habitat.
Pemindahan materi genetik dari satu sel
a. Ciri-ciri bakteri
bakteri ke sel lain dengan perantaraan virus.
1) Bersel tunggal.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
2) Pada umumnya memiliki tubuh dengan
bakteri
diameter 0,5 µ - 1 µ dengan panjang sekitar
Keberadaan nutrien, CO 2 , O 2 , temperatur,
0,1 µm - 1 µm. Namun juga terdapat bakteri
derajat keasaman (pH), cahaya, kelembapan
yang berukuran besar yaitu Thiomargaritta
dan keberadaan zat kimia tertentu yang mampu
nambibiensis (750 µm) dan Epulofiscium
menghambat pertumbuhan (seperti senyawa
fischellsoni (600 µm).
antibiotik streptomisin, penisilin, dan sebagainya).
3) Prokarioti, yaitu tidak memiliki sistem endo- f. Macam-macam bakteri
membran (kloroplas, mitokondria, membran
Berdasarkan cara memperoleh nutrisi, bakteri
inti).
dibedakan menjadi:
4) Berperan sebagai dekomposer.
1) Bakteri autotrof: mampu membuat makanan
5) Dapat ditemukan di berbagai habitat
sendiri dari senyawa anorganik.
(ubiquity).
Fotoautotrof (menggunakan cahaya se-
6) Dapat digunakan sebagai agensia pengubah
bagai sumber energi. Contoh: Cyano-
substrat menjadi produk yang dapat
bacteria dan green sulfur bacteria)
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.
Khemoautotrof (menggunkan reaksi kimia/
b. Penggolongan bakteri
oksidasi senyawa anorganik sebagai sumber
1) Bakteri sulfur hijau (green sulfur bacteria).
energi. Contoh: bakteri nitrifikasi dan non-
2) Bakteri sulfur ungu (purple sulfur bacteria).
photosynthetic bacteria.
2) Bakteri heterototrof: tidak mampu membuat yang mengamati mosaik pada daun tembakau yang
3) Bakteri hijau biru (Cyanobacteria).
makanan sendiri dari senyawa anorganik. menyebabkan daun berbintik. Virus memiliki informasi
4) Bakteri gram positif (terpulas biru dengan
pengecatan gram).
genetik (DNA atau RNA saja). Informasi genetik tersebut
5) Bakteri gram negatif (terpulas merah dengan
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, bakteri
pengecatan gram).
dibedakan menjadi:
oleh kapsomer. Virus tidak memiliki protoplasma. Virus
6) Spiroseta.
1) Bakteri Aerob
memiliki bentuk bervariasi seperti bulat, oval, bentuk
c. Struktur bakteri
2) Bakteri Anaerob
1) Terdapat dinding sel (tersusun dari peptidoglikan)
g. Peranan bakteri bagi kehidupan
2) Ribosom
1) Peran positif bakteri
digunakan untuk menghasilkan produk- Daur hidup virus ada dua macam, yaitu fase litik dan
3) Membran sel
4) Cadangan makanan
produk yang bermanfaat bagi manusia
5) Sitoplasma
(antibiotik, yogurt, keju, nata de coco),
a. Litik membantu petani guna mempertahankan
6) DNA
d. Reproduksi bakteri
kesuburan tanah,
Bakteri pada umunya berkembang biak dengan
membantu proses pembusukan dalam
cara aseksual yaitu dengan pembelahan biner.
colon dan dalam pembentukan vitamin
Perkembangbiakan secara seksual tidak terjadi
K,
pada bakteri, melainkan berupa pemindahan
dapat digunakan sebagai pengendali hama.
materi genetik dari satu sel bakteri ke sel lain
2) Peran negatif bakteri
yang disebut paraseksual . Terdapat tiga macam
Terdapat beberapa bakteri penyebab penyakit
paraseksual yaitu sebagai berikut.
seperti:
1) Transformasi
Escericia coli penyebab diare,
Pemindahan sedikit materi genetik (DNA)
Salmonella typosa penyebab typus,
- Fase Litik
bahkan hanya satu gen dari satu sel bakteri ke
Shygella dysentriae penyebab disentri,
sel lain melalui proses fisiologi yang kompleks.
- Diplococcus pneumoniae penyebab
b. Reproduksi alga hijau-biru
radang paru-paru,
Caranya:
- Mycobacterium leprae penyebab
1) Pembelahan sel
penyakit lepra.
2) Fragmentasi
2. Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria)
c. Peran Alga Hijau-Biru
Merupakan mikroorganisme yang tidak memiliki mem-
Alga hijau-biru pada ekosistem air tawar bran inti sel (prokariotik) dan mampu melakukan
berperan sebagai produsen bagi zooplankton, fotosintesis.
ikan–ikan kecil, dan udang.
Beberapa spesies alga hijau-biru seperti
a. Ciri-ciri alga hijau-biru
• Warna biru kehijauan disebabkan oleh Anabaena azollae juga dapat bersimbiosis pigmen fikosianin. Selain warna tersebut, alga
dengan paku air Azolla pinnata. Simbiosis tersebut dapat memfiksasi nitrogen bebas,
ini juga memiliki warna kuning, merah, coklat dan hitam (tergantung komposisi pigmen
sehingga daerah perairan tersebut kaya akan yang dimiliki).
unsur nitrogen.
• Sel alga hijau-biru pada umumnya memiliki Bagi manusia alga hijau-biru dapat dimanfaat- ukuran yang lebih besar dari sel prokariotik
kan sebagai sumber pangan (misalnya lain (berkisar antara 1-50 mikron).
Spirullina yang dikenal sebagai sumber makanan alernatif protein sel tunggal).
• Alga hijau-biru dapat bersifat uniseluler (Chroococcus) maupun membentuk koloni (Nostoc) dan filamen (Oscillatoria).
• Alga hijau-biru yang berbentuk filamen memiliki bentuk sel khusus yang disebut heterosista yang di dalamnya terdapat enzim nitrogenase guna mereduksi nitrogen bebas menjadi amonia (proses fiksasi nitrogen).
BAB 4 PROTISTA
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler Contohnya: Noctiluca miliaris yang menyebabkan yang hidup secara berkelompok (membentuk koloni)
laut berpendar pada malam hari. maupun soliter (sendiri-sendiri). Protista dibagi • Zooflagellata: tidak berklorofil, bersifat heterotrof. menjadi tiga kelompok, yaitu protozoa, algae, dan
Contohnya:
Trypanosoma crusi anemia,
jamur lendir.
Trypanosoma gambiense penyebab
A. PROTOZOA penyakit tidur,
Leismania donovani penyakit kalaazar. Protozoa adalah protista yang menyerupai hewan.
Protozoa bersifat uniseluler, heterotrof, mikroskopis,
2. Cilliata (Cilliophora)
mampu membentuk kista, pada umunya tidak Memiliki alat gerak berupa rambut getar pada saat memiliki dinding sel yang kuat, berhabitat di tempat masih muda atau sepanjang hidupnya, pada umumnya berair/basah, di lautan berperan sebagai zooplankton. bersifat parasit dan hidup di air tawar. Contohnya: Berdasarkan perbedaan alat gerak, protozoa Paramecium. diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu sebagai berikut.
3. Rhizopoda (Sarcodina)
1. Flagellata (Mastigophora) Memiliki alat gerak berupa kaki semu, hidup bebas Memiliki alat gerak berupa flagela.
atau sebagai parasit, berhabitat di dasar kolam atau • P hytoflagellata: menyerupai tumbuhan laut mau- sungai beraliran tenang yang banyak terdapat pada sisa pun perairan tawar, berklorofil, autotrof.
organisme mati, bentuk tubuh tidak tetap. Contohnya:
Amoeba. - Chlorophyta berbentuk koloni Volvox (dapat
bergerak) dan Hydrodictyon,
4. Sporozoa - Chlorophyta bentuk benang Spyrogyra dan Tidak memiliki alat gerak khusus, bersifat parasit,
Oedogonium),
bereproduksi dengan pembelahan biner. Contohnya: - Chlorophyta berbentuk lembaran Ulva dan Chara. -
2. Phaeophyta (Alga Cokelat) -
Plasmodium vivax malaria tertiana (2 x 24jam),
Plasmodium malaria malaria quartana (3 x 24 jam), -
Plasmodium falciparum malaria tropika (tidak Bentuknya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. menentu),
Berhabitat di laut khusunya wilayah yang bersuhu -
Plasmodium ovale malaria ovale (gejala menyerupai rendah, memiliki klorofil dan fukosantin (yang malaria tertiana).
menyebabkan algae berwarna cokelat), berkembang Perkembangbiakan Plasmodium sp.:
biak secara vegetatif (dengan zoospora berflagela) dan generatif (dengan sel telur dan spermatozoid pada
a. Secara Vegetatif
konseptakulum dalam reseptakulum yang terletak di Dilakukan dengan schizogoni yaitu proses ujung lembaran fertil)
membelah diri (berlangsung dalam tubuh inang/ manusia) dan sporogoni yaitu membuat spora
3. Chrysophyta (Algae Keemasan) (berlangsung dalam tubuh inang/manusia).
Bersifat uniseluler (misalnya Navicula ) maupun multi-
seluler, berwarna kuning hingga keemasan dikare- Melalui perkawinan sel-sel gamet (terjadi pada nakan adanya pigmen karoten. Berhabitat di tempat tubuh inang sementara /nyamuk). Sel gamet basah, di perairan tawar atau laut (berperan sebagai jantan (mikrogamet) berukuran lebih kecil dari sel ditoplankton). gamet betina (makrogamet).
b. Secara Generatif
4. Rhodophyta (Algae Merah)
B. ALGAE Bersifat multiseluler, berbentuk seperti benang maupun lembaran, memiliki pigmen klorofil sedangkan
Algae merupakan jenis protista yang menyerupai yang dominan adalah fikoeritrin (yang menyebabkan tumbuhan. Algae merupakan salah satu jenis
algae berwarna merah), berhabitat di perairan tawar Thalophyta (tumbuhan bertalus), bersifat uniseluler maupun laut (zona dalam), tidak memiliki alat gerak,
maupun multiseluler, berhabitat di tempat basah/ berair, memiliki klorofil dan pigmen tambahan lain, berkembang biak dengan peleburan gamet jantan dan
betina yang nantinya membentuk individu diploid (2n). mampu membentuk gamet dalam alat pembiakan Contoh Rhodophyta: Glacilaria dan Gelidium (untuk bersel satu. Berdasarkan pigmen dominan yang
agar-agar).
dimiliki, algae/ganggang dibagi mejadi 4 kelas.
C . JAMUR LENDIR/SLIME MOLDS Merupakan kelompok algae yang terbesar, bersifat Protista yang menyerupai jamur. Memiliki fase
1. Chlorophyta (Alga Hijau)
uniseluler maupun multiseluler, pada umumnya asimilatif (bentuk berupa lendir) dan fase plasmodium berhabitat di darat (melekat pada tumbuhan atau (fase bergerak dan merayap). Jamur lendir akan hewan) dan di laut (berperan sebagai plankton atau memasuki fase reproduksi seksual (plasmogami
bentos). Bereproduksi secara vegetatif (fragmentasi) kariogami meiosis) apabila saat fase plasmodium dan generatif (konjugasi). Macam-macam:
telah mengering dan membetuk kotak spora yang - Chlorophyta bersel satu Euglena (dapat bergerak)
menghasilkan spora. Setelah spora terbentuk, dan Chlorella),
dua plasma dari spora mengalami peleburan dan dua plasma dari spora mengalami peleburan dan
BAB 5 JAMUR/FUNGI
Fungi merupakan organisme eukariotik, dengan sifat: • Contoh: Auricularia polytricha (jamur kuping), -
tidak memiliki klorofil, Volvariela volvaceae (jamur merang), Mikorhiza -
bersifat heterotrof, terkadang ada yang parasit (hasil simbiosis dengan akar pohon mlinjo/pinus). dan saprobe (pengurai), -
fungi bersifat uniseluler maupun multiseluler
3. Zygomycotina
dengan membentuk hifa yang bercabang-cabang • Hifa bersekat dan tidak bersekat, dinding sel dari membentuk miselium,
bahan kitin.
- fungi berhabitat di tempat yang lembab, kurang • Hidup sebagai saprofit. cahaya matahari, dan cenderung asam,
• Reproduksi seksual, zigot tumbuh menjadi -
perkembangbiakan fungi dapat secara seksual sporangium disebut zigosporangium yang di (dengan konjugasi askospora maupun basidio-spora)
dalamnya terjadi pembelahan meiosis yang dan secara aseksual (pembentukan spora, membelah
menghasilkan dua macam zigospora (n). diri, fragmentasi, dan dengan konidium).
Reproduksi aseksual dengan pembentukan spora
Fungi dibagi menjadi 4 divisi yaitu sebagai berikut.
pada sporangium yang berada di hifa aerial.
1. Ascomycotina
4. Deuteromycotina
• Merupakan fungi kantung, menghasilkan spora • Fungi ini belum diketahui proses reproduksi seksual di dalam aski menyerupai kantung.
seksualnya, sedangkan reproduksi aseksual • Bersel satu (Saccharomyces/jenis khamir) maupun
dengan pembentukan hifa vegetatif yaitu konidia. multiseluler (membentuk miselium bersekat
• Hidup sebagai saprofit dan parasit (tanaman). seperti Penicilium).
• Contoh: Aspergillus wentii (berperan dalam • Reproduksi terjadi secara aseksual yaitu
pembuatan kecap).
dengan membentuk konidia (spora vegetatif),
Manfaat Fungi
pembentukan tunas dan seksual dengan konjugasi
antara dua gametangia menghasilkan zigot Fungi yang menguntungkan manusia.
(2n) membesar menjadi askus (di dalamnya a. Aspergilus oryzae membuat tempe. terjadi meiosis dan terbentuk 4 sel askospora (n) b. Aspergillus wentii membuat kecap. yang merupakan spora generatif). Reproduksi
c. Neurospora sitophila membuat keju. seksual dan aseksual dengan pertunasan terjadi d. Saccharomyces cerevisiae roti.
e. Volvariela polytrica pada Ascomycota bersel satu seperti khamir dapat dimakan. f. Rhizopus nigricans penghasil asam fumarat.
Saccharomyces. Sedangkan pada Ascomycota g. Penicillium notatum & P. chryzogenum antibiotik multiseluler, askospora yang merupakan spora
penisilin.
generatif dibentuk pada ujung hifa.
Fungi yang merugikan manusia.
2. Basidiomycota a. Aspergillus niger penyebab penyakit otomikosis pada • Merupakan fungi yang berbentuk seperti manusia. b. Phytoptora infestans parasit pada kentang. gada, bagian bawah tudung sebagai tempat
c. Pucinia graminis parasit pada tanaman gandum. terbentuknya basidium (tepatnya pada ujung hifa generatif yang berinti dua/dikariotik).
LICHEN
• Hidup sebagai saprofit. Lichen bukanlah lumut, tumbuhan sederhana, • Reproduksi secara seksual dengan membentuk maupun organisme individual. Lichen merupakan tubuh buah yang rumit disebut basidiokarpus (di asosiasi simbiotik dari berjuta-juta mikroorganisme dalamnya terdapat basidia sebagai sumber spora fotosintetik (alga hijau uniseluler/multiseluler maupun seksual atau basidiospora). Reproduksi aseksual Cyanobacateria) yang disatukan dalam jaringan hifa dengan pembentukan spora vegetatif yaitu fungi (Ascomycetes maupun Basidiomycetes). Lichen konidia.
berkembang biak dengan fragmentasi atau dengan • Hifa bersekat dan hifa vegetatifnya memiliki satu soredium. inti bersifat haploid.
BAB 6 PLANTAE
Fungi merupakan organisme eukariotik, dengan sifat:
autotrof, • Bakal biji tertutup, terdapat di dalam daun buah -
tidak memiliki klorofil,
bereproduksi secara generatif dan vegetatif, vaskuler
(putik).
dan nonvaskuler.
• Terjadi pembuahan ganda: Peleburan inti generatif + ovum embrio
- fungi bersifat uniseluler maupun multiseluler
Peleburan inti generatif + inti kandung lembaga
sekunder calon endosperma (berfungsi se- bagai cadangan makanan saat perkecambahan)
Dykotyledone
Gymnospermae
Selang waktu penyerbukan dengan pembuahan
Bryophyta
relatif singkat. • Subdivisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas
Pteridophyta
yaitu: -
Monocotyledonae (tumbuhan berkeping satu).
A. TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA)
Dycotyledonae (tumbuhan berkeping dua).
Perbedaan ciri-ciri monokotil dan dikotil.
Kelompok tumbuhan berbiji menggunakan biji sebagai
• Dikotil alat reproduksi generatif. Ciri-ciri spermatophyta:
Monokotil
a. Menghasilkan biji yang terdapat embrio.
Pertulangan daun berbentuk sejajar
Pertulangan daun menyirip dan
b. Memiliki organ tubuh yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Serta di dalam organ-organ
dan melengkung.
menjari.
Kotiledon pada setiap biji terdapat
Kotiledon pada setiap biji terdapat
multiseluler (membentuk miselium bersekat
tersebut sudah terdapat jaringan-jaringan yang
kompleks seperti jaringan pengangkut, parenkim.
Terdapat koleorhiza batang lembaga
Tidak terdapat koleorhiza batang
(koleoptil) sebagai pelindung ujung
lembaga.
dengan membentuk konidia (spora vegetatif),
c. Alat reproduksi jantan dan betina terpisah.
akar dan batang lembaga.
d. Sporofit merupakan tanaman utama dan gametofit
Memiliki kaliptra (tudung akar).
Tidak memiliki.
pada spermatophyte mengalami reduksi.
Tidak memiliki kambium pada akar
Memiliki kambium.
dan batang.
Divisi spermatophyta dibagi menjadi 2 subdivisi yaitu
Perakaran sistem akar serabut.
Perakaran sistem akar tunggang.
yang merupakan spora generatif). Reproduksi
Gymnospermae dan Angiospermae. Ciri-cirinya adalah
Akar dan batang tidak dapat
Dapat tumbuh membesar.
sebagai berikut.
tumbuh membesar.
pada Ascomycota bersel satu seperti khamir
B. TUMBUHAN PAKU (PTERYDOPHYTA) multiseluler,
1. Gymnospermae
• Berbiji terbuka.
Tubuhnya sudah dapat dibedakan menjadi akar ,
generatif
• Berakar tunggang, daun sempit, tebal dan kaku batang dan daun. Batang bercabang-cabang dan
(misalnya daun pinus).
tersusun dari epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Memiliki berkas pengangkut yang tersusun konsentris • Merupakan fungi yang berbentuk seperti
• Batang dan akar berkambium.
• Biji terdapat dalam daun buah (makrosporofil) dan (xilem dikelilingi floem). Daun terdapat yang kecil
(mikrofil) dan yang besar (makrofil). Tumbuhan paku • Berkas pembuluh pengangkut pada akar dan dibagi menjadi 4 kelas:Pailophytinae, Equisetinae,
serbuk sari terdapat dalam mikrosporofil.
Licopodinae, dan Felicinae. Berdasarkan spora yang • Hidup sebagai saprofit.
generatif yang berinti dua/dikariotik).
batang belum menyatu dengan sempurna.
• Terjadi pembuahan tunggal, selang waktu antara dihasilkan, tumbuhan paku dibagi menjadi 3 golongan: •
pembuahan dan penyerbukan cukup lama.
1. Paku homospor (menghasilkan spora yang memilki
Contoh spesies: Gnetum gnemon (melinjo), Cycas
persamaan bentuk dan fungsi).
rumphii (pakis haji), Pinus sp.
Misal: Lycopodium sp.
2. Paku heterospor (menghasilkan spora yang dengan pembentukan spora vegetatif yaitu
2. Angiospermae
memilki perbedaan dalam bentuk dan fungsi).
• Memiliki bunga yang sesungguhnya (terdiri dari
Misal: Adiantum sp. dan Marsilea sp. • Hifa bersekat dan hifa vegetatifnya memiliki satu kelopak, mahkota, benang sari dan putik).
inti bersifat haploid.
C. TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA) bentuknya sama tetapi berbeda fungsinya). Misal: Equisetum sp. (paku ekor kuda)
3. Paku peralihan (menghasilkan spora yang
Tubuh terdiri dari bagian gametofit (penghasil gamet) dan sporofit (generasi penghasil spora).
Spora (n) Lumut dianggap sebagai bentuk peralihan antara tumbuhan bertalus (thalofita) dan tumbuhan
Protalium (n) berkormus (kromofita). Lumut memiliki batang semu, daun semu, dan akar semu (rhizoid). Lumut belum
Antheridium (n)
Arkhegonium (n)
memiliki jaringan pembuluh angkut (xilem dan floem). Tumbuhan lumut bereproduksi dengan metagenesis
Spermatozoid (n)
Ovum (n)
(pergiliran keturunan). Berkembang biak secara vegetatif (dengan spora maupun kuncup) dan generatif
Zigot (2n) (bersatunya gamet jantan dan betina membentuk sporogonium yang menghasilkan spora haploid). Pada
Tumbuhan paku (2n) lumut, gametofit merupakan generasi yang dominan serta berumur panjang (tumbuhan lumut itu sendiri).
Sporangium Spora (n)
Sel induk spora Protonema
Meiosis Tumbuhan lumut (n)
Sporangium tumbuhan paku terkumpul dalam sorus
Arkhegonium (n) yang dilindungi selaput indusium. Tumbuhan paku
Antheridium (n)
Ovum (n) runan).
bereproduksi dengan metagenesis (pergiliran ketu-
Spermatozoid (n)
- Fase gametofit: dimulai dari protalium hingga Zigot (2n)
menghasilkan zigot.
Fase sporofit: dimulai dari tumbuhan paku hingga Sporogonium (2n)
menghasilkan spora. Sel induk spora (2n)
Meiosis
BAB 7 ANIMALIA
Animalia dikelompokkan menjadi invertebrata dan • Memiliki rangka tubuh yang berbentuk seperti vertebrata.
duri (spikula). • Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan
A. INVERTEBRATA kuncup dan seksual dengan pembuahan internal. • Klasifikasi dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Porifera (Hewan Berpori)
a. Calcarea
• Diplobastik (terdiri dari 2 lapisan; ektoderm dan Spikula tersusun dari zat kapur. Contoh: Sycon endoderm).
sp.
• Bersel banyak, radial simetris.
b. Hexactinellida
• Memiliki pori-pori (ostia) di seluruh tubuhnya, Spikula tersusun dari zat kersik. Contoh: yang memiliki saluran rongga (spongocoel), pada
Pheronema sp.
ujung bebasnya terdapat lubang oskuluum.
c. Demospongia
Tidak memiliki rangka atau rangka terdiri dari serabut sponging dengan rangka berupa duri. Contoh: Spongilla sp.
Contoh spesies: Necator americanus (cacing tambang • Diplobastik (terdiri dari 2 lapisan: ektoderm dan daerah Amerika), Ascaris lumbricoides, Ancylostoma
2. Coelenterata (Hewan Berongga)
duodenale (cacing tambang daerah Asia Afrika), • Bersel banyak, tubuh tidak bersegmen, memiliki Oxyuris vermicularis (kremi), dsb.
endoderm).
rongga pencernaan (rongga gastrovaskuler). • Memiliki tentakel yang dilengkapi dengan 5. Annelida (cacing gelang)
knidoblas dan nematokis.
Tubuh berbentuk gilig dan bersegmen-segmen,
• Tubuh berbentuk polip atau medusa.
triplobastik, memiliki rongga tubuh, reproduksi secara
• Rangka disusun oleh zat kapur atau tanduk.
seksual dengan perkawinan antara jantan dan betina, • Reproduksi seksual dengan membentuk gamet alat ekskresi berupa nefridia. Berdasarkan keberadaan
dan aseksual dengan membentuk tunas. Memiliki rambut (cetae) pada tubuhnya, Annelida dibagi
2 bentuk kehidupan yaitu polip dan medusa.
menjadi:
• Coelenterata belum memiliki alat peredaran
a. Polychaeta
darah, pernafasan dan ekskresi.
Tubuh ditutupi banyak rambut dan memiliki para-
• Klasifikasi Coelenterata dibagi menjadi:
podia untuk berjalan. Contoh: Lycidice sp.(cacing
a. Hydrozoa
wawo) dan Eucinice viridis (cacing palolo).
Tubuh hewan dewasa berbentuk polip.
b. Oligochaeta
Contoh: Hydra sp.
Tubuh ditutupi sedikit rambut dan tidak memiliki
b. Scypozoa
parapodia. Contoh: Pheretima sp. dan Lumbricus
Tubuh hewan dewasa berbentuk medusa.
terrestris (cacing tanah).
Contoh: Aurelia sp.
c. Hirudinea
c. Anthozoa
Tubuh tidak ditutupi rambut dan memiliki alat hisap
Tubuh hewan dewasa berbentuk polip.
di sekitar mulutnya. Contoh: Hirudo medicinalis
Contoh: Fungia sp.
(lintah) dan Haemodipsa zeylanica (pacet).
d. Ctenophora
Contoh: Pleurobranchia.
6. Echinodermata
Tubuh tidak bersegmen-semen dan ditutupi oleh epidermis yang dilengkapi dengan duri-duri kapur,
3. Plathyhelminthes (cacing pipih)
Plathyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas yaitu:
memiliki kaki amburakral, reproduksi seksual dengan
a. Tubelaria
pembuahan eksternal dan aseksual dengan regenerasi Hidup bebas, permukaan tubuh ditutupi oleh silia. bagian-bagian tubuh dan pembelahan sel. Berdasarkan Contoh: Planaria sp.
bentuk tubuhnya, Echinodermata dibagi menjadi:
b. Trematoda
a. Asteroidea (bintang laut)
Cacing hisap, bersifat parasit, memiliki alat hisap
Tubuh berbentuk bintang dengan 5 lengan.
di sekitar mulut, memiliki saluran pencernaan.
Contoh: Asteroidea forberi (bintang laut).
Contoh: Fasciola hepatica, Chlonorcis sinensis,
b. Ophiuroidea (bintang ular)
Fasciolopsis butskii, Scistosoma sp.
Tubuh berbentuk bola cakram kecil dengan 5 le-
c. Cestoda (cacing pita)
ngan panjang. Contoh: Ophiotix fragilis (bintang
Tubuh bersegmen-segmen (proglotid), kepala
ular).
(skoleks) dilengkapi alat penghisap berkait c. Holothuroidea (teripang)
(rostelum), tidak memiliki mulut dan saluran
Tubuh bulat memanjang seperti mentimun dan
tidak berduri. Contoh: Holothuria sp. • Diplobastik (terdiri dari 2 lapisan; ektoderm dan saginata, Diphyllobotrium latum, dsb.
pencernaan. Contoh spesies: Taenia solium, T.
d. Crinoidea (lili laut)
Tubuh menyerupai tumbuhan lili. •
4. Nemathelmynthes (cacing gilig)
Contoh: Metacrinus interuptus (lili laut). •
ostia
Tubuh berbentuk gilig, triplobastik (ektoderm,
e. Echinoidea (landak laut)
mesoderm, endoderm), memiliki rongga tubuh semu
Tubuh berbentuk bola atau oval tanpa lengan.
(pseudocoelom), reproduksi secara seksual dengan
Contoh: Diadema saxtile (bulu babi).
perkawinan antara jantan dan betina, alat eksresi berupa protonefridia.
7. Mollusca
d. Insecta
Memiliki tubuh yang lunak, tidak bersegmen, bilateral Tubuh terbagi menjadi kepala, dada, dan perut, simetris, bercangkang dan ada yang tidak memiliki
memiliki 3 pasang kaki pada bagian dada dan pada cangkang (cumi-cumi), reproduksi seksual dengan
umumnya bersayap. Berdasarkan keberadaan fertilisasi internal. Mollusca dibagi menjadi 3 kelas:
sayap, Insecta dibagi menjadi: Pterygota (bersayap dan mengalami metamorfosis) dan Apterygota
a. Pelecypoda/Bivalva/Lamellibranchiata
(tak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis). Kaki pipih, memiliki cangkang berjumlah sepasang, Pterygota dibagi menjadi Eksopterygota dan cangkang tersusun dari 3 lapisan.
Endopterygota.
b. Cephalopoda
a. Eksopterygota, dibagi menjadi 4 ordo
Kaki berada di bagian kepala (cephalopoda), tidak • Hemiptera (walang sangit) memiliki cangkang (kecuali Nautillus sp.), memiliki • Homoptera (bersayap sama; contoh: kantung tinta untuk perlindungan diri. Contoh
wereng)
Loligo indica (cumi-cumi) dan Octopus sp. (gurita). • Orthoptera (belalang, kecoa)
c. Gastropoda
• Isoptera
Kaki berada di bagian perut (gastropoda), memiliki
b. Endopterygota, dibagi menjadi 6 ordo
cangkang (kecuali Vaginula sp.). Contoh: Achatina • Diptera (sayap sepasang; contoh: fulica (berkicot) dan Lymnaea sp.
nyamuk, lalat,)
8. Arthropoda • Hymenoptera (sayap selaput; lebah
madu)
Tubuh terbagi menjadi ruas kepala (cephalus), dada • Siphonoptera (kutu manusia) (thoraks), dan perut (abdomen ), triploblastik, rangka
• Coeloptera (sayap tebal dan keras; luar tersusun dari zat kitin, reproduksi seksual dengan
contoh:kumbang, kepik, kunang-kunang) fertilisasi internal maupun eksternal, alat pernafasan
• Lepidoptera (ngengat) disebut paru-paru buku. Arthropoda dibagi menjadi 4
• Neuroptera (undur-undur) kelas:
a. Crustacea
B. VERTEBRATA
Tubuh terbagi menjadi cephalothoraks (persatuan Chordata (hewan yang memiliki chorda dorsalis) dibagi kepala dan dada) dan abdomen (perut), memiliki
menjadi 4 subfilum yaitu Hemichordata, Urochordata, mata majemuk, reproduksi seksual dengan
fertilisasi eksternal. Contohnya : Leander sp. Chepalochodata, dan Vertebrata (memiliki ruas tulang belakang). Subfilum Vertebrata dibagi menjadi 7 kelas
(udang).
yaitu:
b. Myriapoda
Tubuh terbagi menjadi kepala dan perut (tidak 1. Chondrichtyes
memiliki dada), perut bersegmen-segmen, pada Ikan bertulang rawan, memiliki rahang, jantung setiap segmen terdapat sepasang kaki. Kelas beruang dua, mulut terletak di daerah ventral kepala, Myriapoda dibagi menjadi 2 ordo yaitu: Diplopoda insang terletak di bagian luar dan tidak memiliki (tubuh pipih, contoh: lipan) dan Chilopoda (tubuh penutup. Contoh: ikan pari dan hiu. gilig, contoh: keluwing).
2. Osteichthyes
c. Arachnoidea
Tubuh terbagi menjadi cephalothoraks dan Ikan bertulang sejati, insang tertutup oleh tutup abdomen, memiliki 2 pasang mulut yaitu kelisera insang, tutup tertutup oleh sisik yang terbentuk melalui dan pedipalpus. Arachnoidea dibagi menjadi 3 proses osifikasi, jantung memiliki 1 serambi dan 1 bilik, ordo.
berdarah dingin tetapi suhu badan tidak dipengaruhi -
Scorpionida. Contoh: Theophonus caudatus suhu lingkungan. Contoh: lele, gurameh, belut. atau kalajengking.
- Arachnoida.Contoh: Mastigopractus giganteus atau laba-laba raksasa.
3. Agnatha
Bentuk menyerupai ikan, tidak memiliki rahang, dan -
Acarina Contoh: Sarcoptes scabei atau caplak tidak bersisik, rangka tersusun dari tulang rawan, sirip dan Trobikula akamushi atau tungau.
tidak berpasangan, jantung memiliki 1 bilik. Contoh: belut laut dan ikan lamprey (Pteromyzon sp.)
4. Amphibia bebas berupa tungkai depan dan tungkai belakang, Berhabitat di darat maupun air, larva berhabitat di bentuk kaki disesuaikan dengan fungsinya, sisik
air dan bernafas dengan insang, larva berkembang, bermodifikasi menjadi rambut, bersifat homoiotherm bernafas dengan insang dalam, setelah dewasa bernafas (suhu tubuh tetap), pernafasan dengan paru-paru, dengan paru-paru dan kulit, jantung memiliki 2 serambi jantung terdiri dari bilik kanan dan kiri serta serambi dan 1 bilik, mengalami metamorfosis, berdarah dingin kanan dan kiri, sekat sudah sempurna, sel darah merah dan suhu tubuh dipengaruhi lingkungan, berkembang tidak berinti, otak sudah berkembang dengan baik, biak dengan bertelur dan fertilisasi eksternal. Contoh: fertilisasi internal. kodok, katak.
Contoh: kucing, kancil, monyet.
5. Reptilia
7. Aves
Telah beradaptasi hidup di lingkungan darat, memiliki Pada umumnya berhabitat di darat walaupun terdapat dua pasang tungkai yang berkuku dan pada Reptilia Aves yang mencari makanan di air, anggota gerak yang hidup di lingkungan aquatik tungkainya berubah depan berupa sayap, berdarah panas dengan suhu berselaput, kulit kering bersisik dari zat tanduk serta tubuh tetap, fertilisasi secara internal, jantung 2 pada umumnya tidak memiliki kelejar lendir, sel darah serambi dan 2 bilik serta sekatnya telah sempurna, merah berinti, jantung terdiri dari 2 serambi dan 2 bilik alat pernafasan paru-paru dan pundi-pundi hawa serta sekat antara bilik kanan dan kiri belum sempurna. (pada burung-burung yang terbang), testis sepasang Contoh: kadal, biawak, iguana.
berkembang dengan baik sedangkan ovarium yang berkembang hanya sebelah kiri, rangka tubuh terdiri
6. Mamalia dari tulang-tulang yang kuat dan berisi udara. Pada umunya berhabitat di darat, pada kulit terdapat Contoh: ayam, bebek, blekok, kuntul. kelenjar minyak, keringat, mamalia darat anggota gerak
BAB 8 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
A. PERTUMBUHAN TUMBUHAN
a. Dermatogen (lapisan terluar) membentuk epidermis.
1. Pertumbuhan Primer membentuk
b. Periblem (lapisan tengah)
korteks.
Merupakan pertumbuhan akibat aktivitas jaringan
c. Plerom (lapisan dalam) membentuk stele meristem yang aktif membelah.
(silinder pusat).
a. Pembelahan sel: terjadi pada bagian titik tumbuh akar dan batang serta pada jaringan
Berdasarkan teori Tunika Korpus dari Schmidt, titik kambium (bersifat meristematik).
tumbuh akar dibedakan menjadi 2 bagian.
b. Pembentangan sel: sel pada bagian meristem
a. Bagian tunika: terdiri beberapa lapis sel pada primer akar dan batang setelah mengalami
bagian terluar akar yang aktif membelah pembelahan secara apikal, akan mengalami
sehingga ujung akar akan bertambah luas. pemanjangan yang mengakibatkan pertam-
b. Bagian korpus: terdiri dari beberapa lapis sel bahan panjang akar dan batang.
pada bagian dalam dan aktif membelah ke
c. Diferensiasi sel: setelah sel mengalami pe-
segala arah.
manjangan dan pendewasaan, sel akan mengalami diferensiasi (perubahan ke bentuk
Pada tumbuhan monokotil, pertumbuhan primer lain).
juga terjadi pada meristem interkalar yang terdapat di buku-buku batang.Contoh: pohon
Berdasarkan teori Histogen dari
H asnstein, titik
kelapa dan bambu.
tumbuh pada ujung akar dan batang dibagi menjadi tiga.
C. PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN Merupakan pertumbuhan akibat aktivitas Perkembangan pada tumbuhan ditunjukkan dengan kambium (jaringan yang telah dewasa) bersifat bertambahnya organ-organ pada tumbuhan seperti
2. Pertumbuhan Sekunder
meristematik kembali. Pertumbuhan sekunder daun, munculnya bunga, juga pembentukan buah. mengakibatkan diameter dan panjang tumbuhan Buah berbiji itu sendiri merupakan hasil perkembangan bertambah. Dua meristem lateral yang berfungsi dari bakal biji dewasa yang telah menjadi embrio untuk pertumbuhan sekunder:
dan ovarium (menjadi daging buah). Perkembangan
a. Kambium vaskuler: menghasilkan xilem tersebut terjadi pada putik bunga. sekunder (kayu) dan floem.
b. Kambium gabus (felogen): pertumbuhan
D. PERKEMBANGAN PADA HEWAN ke luar membentuk felem dan ke dalam
membentuk feloderm. Kambium interfasis
1. Perkembangan Embrio
juga berfungsi dalam pertumbuhan sekunder untuk membentuk jari- jari empulur.
Fertilisasi Zigot Morula (zigot yang membelah secara terus menerus membentuk
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI bola sel padat) Blastula (Setelah di dalam PERTUMBUHAN TUMBUHAN
morula terbentuk rongga yang penuh cairan) Gastrula (menghasilkan ektoderm, endoderm,
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan: dan mesoderm) mengalami diferensiasi serta
a. Faktor dari dalam: faktor genetik dan hormonal.
organogenesis.
b. Faktor luar: nutrien, suhu, cahaya, air, kelembaban, derajat keasaman tanah (pH).
2. Perkembangan Fase Pascaembrionik Setelah terbentuk organ dan sistem organ,
Pertumbuhan juga dapat dipicu dengan adanya kemudian berkembang menjadi individu dewasa. penambahan zat pengatur tubuh (ZPT)/hormon
Pada hewan tertentu sebelum mencapai dewasa sintetik. Macam-macam hormon pada tumbuhan dan
mengalami proses metamorfosis (perubahan fungsinya adalah sebagai berikut.
bentuk menuju dewasa).
a. Auksin: perpanjangan sel, diferensiasi, percabang- Metamorfosis pada serangga dibagi menjadi: an akar, fototropisme dan geotropisme, per-
a. Metamorfosis sempurna (Holometabola) kembangan buah, serta dominansi apikal.
Telur larva pupa imago (dewasa)
b. Sitokinin: pembelahan sel, diferensiasi sel, dan Contoh: Kupu-kupu, lalat, lebah madu. antidominansi apikal.
b. Metamorfosis tidak sempurna (Hemimeta-
c. Giberelin: memicu perkecambahan biji, aktivitas
bola)
kambium, memicu pembungaan sebelum waktu- Telur nymphaimago nya, meningkatkan pembelahan sel.
Contoh: Kecoa, belalang, jangkrik.
d. Etilen: memicu pemasakan buah, pengguguran
c. Ametabola
daun. Telur imago (dewasa)
e. Asam absisiat: berfungsi untuk menghambat Pada katak perubahan telur yang pertumbuhan saat kondisi lingkungan tidak
dibuahi menjadi kecebong disebut: memungkinkan untuk pertumbuhan dengan cara:
prometamorfosis.
- mempertahankan dormansi, -
menghambat pertumbuhan, -
menutup stomata.
f. Kalin: merupakan hormon yang mempengaruhi pertumbuhan organ. Hormon kalin dibagi menjadi: -
Rhizokalin: merangsang pertumbuhan akar -
Kaulokalin: merangsang pertumbuhan batang -
Filokalin: merangsang pertumbuhan daun -
Antokalin: merangsang pertumbuhan bunga
BAB 9 SEL DAN JARINGAN
A. SEL
b. Model mosaik fluida (1970) (digunakan hingga saat ini)
Membran sel tersusun dari komponen protein, lipid
1. Bagian-bagian Sel, Struktur, dan Fungsinya
bilayer, dan karbohidrat.
Sel merupakan kesatuan unit terkecil yang bersifat fungsional bagi makhluk hidup. Pada umumnya sel (sel
3. Perbedaan Sel Eukariotik (Plantae, Animalia, dan eukariotik) terdiri dari bagian-bagian berikut ini.
Fungi) dengan Prokariotik (Bakteri)
a. Inti sel ( nucleus): tersusun dari asam nukleat,
Eukariotik
Prokariotik
protein, dan lipid (pada membran nukleus).
Memiliki membran inti sel.
Tidak memiliki membran inti.
b. Membran sel: tersusun dari lipid dan protein,
Materi genetik terkumpul pada
berfungsi untuk pertahanan sel dari lingkungan
zona yang menyerupai inti,
eksternal, memberikan bentuk sel, mengatur
yaitu: nukleoid.
transport lintas membran, dan sebagainya.
Memiliki organela-orgenela
Tidak memiliki.
c. Dinding sel: tersusun dari lignin, pektin, dan
seperti retikulum endoplasma,
selulose, berfungsi untuk pertahanan sel dari
badan golgi, mitokondria.
lingkungan eksoternal, memberikan bentuk dan
Terdapat beberapa sel yang
Tidak memiliki flagela, tetapi
menguatkan sel, dan sebagainya.
memiliki alat gerak berupa
alat gerak berupa silia (pada
flagela.
beberapa prokariotik).
d. Sitoplasma: cairan yang terdapat di dalam sel. Berfungsi sebagai media untuk reaksi-reaksi
4. Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan kimiawi yang terdapat di dalam sel.
e. Ribosom: berfungsi sebagai tempat sintesis
Hewan
Tumbuhan
protein. Secara struktural, ribosom dapat terikat
Tidak memiliki dinding sel, hanya
Memiliki dinding sel dan membran
dengan retikulum endoplasma dan dapat bebas sel. pada sitoplasma.
membran sel.
Tidak memiliki plastida.
Memiliki plastida.
f. Retikulum endoplasma: organel sel yang
Memiliki sentrosom.
Tidak memiliki.
berupa jaringan tubula (jalinan rongga-rongga)
Mempunyai lisosom.
Tidak memiliki.
dan gelembung membran (sisterne), berfungsi
Timbunan zat makanan berupa
Timbunan zat makanan berupa pati.
sebagai tempat sintesis protein, sintesis hormon
glikogen (gula otot).
steroid, dan pengangkutan zat. Secara struktural, retikulum endoplasma dibagi menjadi dua jenis, yaitu RE kasar (terdapat ribosom pada permukaan
B. JARINGAN
sitoplasmiknya)dan halus (tidak terdapat ribosom).
g. Lisosom: merupakan kantung yang berisi enzim
1. Jaringan Hewan
hidrolitik yang digunakan sel untuk mencerna Jaringan merupakan kesatuan sel yang memiliki bentuk makromolekul.
dan fungsi yang sama. Jaringan pada manusia dan
h. Mitokondria: organel sel yang berbentuk lonjong, hewan dibagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut. dibungkus oleh membran luar dan dalam (sebagai
a. Jaringan Epitel
matriks mitokondria), berfungsi sebagai tempat Jaringan yang menutupi tubuh (baik dalam maupun sintesis ATP (energi).
luar) serta melindungi tubuh dari pengaruh buruk
i. Sentriol: berfungsi saat pembelahan sel. faktor eksternal. Jaringan epitel berfungsi sebagai j. Badan golgi: berbentuk seperti kantung-kantung pelindung (epitel pada kulit), sekresi (pada sel-sel pipih bertumpuk-tumpuk, berfungsi untuk sekresi
epitelium rongga mulut), dan juga penyerapan dan ekskresi sel.
(pada usus). Macam–macam jaringan epitel:
2. Membran Sel
1) Berdasarkan Bentuk -
Epitelium pipih selapis (pada epitel Model membran sel diusulkan oleh: alveolus) dan berlapis banyak (epitel
a. Davson-Danielli (1935): menyerupai sandwich
rongga mulut).
bilayer fosfolipid di antara dua lapisan protein.
- Epitelium kubus selapis (epitel pada
a. Jaringan meristem
indung telur) dan berlapis banyak (epitel
1) Promeristem: jaringan meristem yang telah pada kelenjar minyak dan keringat)
ada sejak tumbuhan pada fase embrional. -
Epitelium silinder selapis (epitel pada
jaringan meristem usus dan lambung), berlapis banyak
2) Meristem primer:
pada tumbuhan dewasa yang masih aktif (epitel pada langit-langit), silinder selapis
membelah, terdapat pada titik tumbuh, bersilia (epitel pada saluran ekskresi,
menyebabkan tumbuhan bertambah tinggi. pernafasan, dan saluran reproduksi).
3) Meristem sekunder: merupakan jaringan
2) Berdasarkan Fungsi meristem yang berasal dari meristem primer, Epitel pelindung, epitelium kelenjar, epitelium
menyebabkan tumbuhan menjadi besar, absorpsi, dan epitelium sensori.
terdapat pada kambium.
b. Jaringan Otot
b. Jaringan dewasa (permanen)
- Otot polos: inti satu di tengah, sel berujung
1) Jaringan epidermis (jaringan pelindung): runcing, bekerja di luar kesadaran, reaksinya
terdapat di seluruh permukaan tubuh, lambat, tidak cepat lelah (pada saluran
berfungsi sebagai pelindung. pencernaan, pembuluh darah, dan saluran
2) Jaringan perenkim (jaringan dasar): terdapat pernafasan).
hampir di semua bagian tubuh, berdasarkan -
Otot lurik: berinti banyak di bagian tepi sel, fungsinya dibagi menjadi parenkim untuk bekerja sesuai kehendak, reaksinya cepat,
fotosintesis, penyimpan udara, dan penyim- cepat lelah (terdapat pada rangka).
pan cadangan makanan. -
Otot jantung: inti berada di tengah, reaksi
3) Jaringan penyokong: terdapat dua macam lambat, tahan kelelahan, bekerja di luar
jaringan penyokong yaitu sklerenkim (sel kesadaran, serabut bercabang (terdapat di
bersifat mati, keras, penebalan dari lignin) dinding jantung).
dan kolenkim (sel bersifat hidup, lentur,
dinding sel mengalami penebalan selulosa). Jaringan ini terdiri dari sel-sel saraf (neuron).
c. Jaringan Saraf
4) Jaringan pengangkut : terdiri dari xilem (peng- Neuron terdiri dari dendrit, badan sel, dan neurit.
angkut mineral dari akar ke daun) dan floem
d. Jaringan Ikat
(pengangkut fotosintat dari daun ke seluruh tubuh).
Terdapat beberapa jaringan ikat di dalam tubuh, yaitu: jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan tulang rawan (tulang Organ Tumbuhan rawan hialin, fibrosis, dan elastis), jaringan tulang, Organ pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua dan jaringan darah serta limpa.
yaitu organ nutritif dan organ reproduksi. Organ dan Sistem Organ
a. Organ nutritif
Merupakan organ-organ yang berkaitan dengan Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang saling
pembentukan makanan. Terdiri dari akar, batang, bekerja sama untuk melakukan fungsi tertentu.
dan daun.
Berdasarkan letaknya organ dibedakan menjadi organ
1) Akar
dalam (jantung, ginjal, usus, hati, dan paru-paru) dan
Berfungsi:
organ luar (mata, telinga, mulut, tangan, dan kaki).
menyerap air dan unsur hara, Organ-organ di dalam tubuh saling bekerja sama untuk
menyimpan cadangan makanan, melakukan fungsi pada sistem tertentu. Misalnya
memperkokoh tumbuhan, pada sistem pencernaan, terdiri dari organ-organ
sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. pencernaan, yaitu usus, ginjal, hati, dan lambung.
Struktur akar tersusun atas epidermis,
2. Jaringan Tumbuhan korteks, dan silinder pusat (stele). Tipe perakaran: serabut (Monokotil & Pteridofita),
Jaringan pada tumbuhan secara garis besar dibedakan tunggang (Dikotil dan Gimnospermae). menjadi dua yaitu jaringan meristem (sel-selnya masih
2) Batang
aktif membelah) dan jaringan dewasa (permanen, Struktur batang terdiri dari epidermis, korteks,
jaringan ini tidak bersifat meristematik). dan silinder pusat. Tipe berkas pengangkut jaringan ini tidak bersifat meristematik). dan silinder pusat. Tipe berkas pengangkut
3) Daun
Dikotil dan Gimnospermae) dan kolateral
Berfungsi sebagai:
tertutup (Monokotil). Jaringan penyusun
tempat fotosintesis, batang yaitu sebagai berikut.
alat reproduksi vegetatif,
- Jaringan primer
tempat penyimpan bahan makanan, Monokotil: epidermis, berkas pembuluh,
alat untuk transpirasi. empulur, dan sklerenkim.
Struktur dalam daun terdiri dari epidermis Dikotil: epidermis, korteks, xilem, floem,
atas dan bawah, mesofil (pada Dikotil terdiri dan kambium pembuluh.
dari jaringan palisade dan spons), berkas
- Jaringan sekunder
pengangkut (xylem dan floem), dan stomata. Terdapat pada tumbuhan dikotil yaitu
b. Organ reproduktif
floem sekunder, xylem sekunder, dan Berkaitan dengan proses reproduksi, yaitu bunga kambium gabus.
sebagai alat pembentuk sel kelamin (bunga lengkap dan tak lengkap), buah dan biji.
BAB 10 METABOLISME
Merupakan semua reaksi kimiawi yang terarah yang Faktor–faktor yang mempengaruhi kerja enzim. terjadi di dalam tubuh organisme dan dikatalisis oleh
1. Konsentrasi enzim. Semakin tinggi konsentrasi enzim (pemercepat reaksi). Metabolisme terdiri dari:
enzim, makin tinggi kerja enzim.
a. Anabolisme: reaksi pembentukan molekul-mole-
2. Konsentrasi substrat. Semakin rendah konsentrasi kul kompleks dari molekul-molekul yang lebih
substrat, makin tinggi kerja enzim. sederhana. Reaksi ini membutuhkan energi.
3. Derajat keasaman (pH).
b. Katabolisme: reaksi pemecahan molekul-molekul
4. Temperatur.
5. Keberadaan inhibitor. Semakin tinggi keberadaan sederhana. Reaksi pemecahan ini menghasilkan
kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih
inhibitor, makin rendah kerja enzim. energi.
B. RESPIRASI AEROB DAN ANAEROB
A. ENZIM Respirasi merupakan proses oksidasi suatu senyawa Enzim merupakan protein yang mempunyai sisi katalitik organik secara terarah yang menghasilkan energi
sehingga mampu mengubah substrat menjadi produk untuk pemeliharaan metabolisme di dalam tubuh tertentu.Sifat-sifat enzim:
makhluk hidup. Respirasi di atas bukan merupakan
1. Merupakan protein. respirasi tingkat organisme, melainkan tingkat selular.
2. Memiliki sisi aktif/katalitik sebagai tempat substrat Respirasi dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut. berkombinasi dengan enzim.
a. Respirasi aerob: respirasi yang membutuhkan
3. Mempercepat reaksi kimia dengan menurunkan oksigen bebas. Oksigen tersebut berfungsi sebagai energi aktivasi (energi untuk mengawali suatu
penerima (akseptor) elektron/hidrogen terakhir. reaksi).
b. Respirasi anaerob : respirasi yang tidak membu-
4. Sebagai katalisator hayati yang mampu memper- tuhkan oksigen bebas. Sehingga penerima cepat suatu reaksi tanpa ikut bereaksi.
elektron/hidrogen terakhir merupakan senyawa-
5. Tidak mengubah kesetimbangan suatu reaksi. senyawa tertentu selain oksigen seperti sulfat (SO 6. Enzim memiliki substrat yang spesifik, satu enzim, 2- 4 ), karbonat (CO 2- 3 ), piruvat, asetaldehid.
satu substrat.
7. Kerja enzim dapat dihambat oleh suatu substrat Respirasi sel secara aerob berlangsung melalui 4 tahap: ‘asing’ yang disebut inhibitor dan dapat diaktivasi
1. Glikolisis
dengan adanya aktivator.
8. Bekerja pada suhu kisaran tertentu. • Mengalami reaksi pemecahan glukosa (senyawa
berkarbon fruktosa 1, 6 phosphat) menjadi 2 molekul asam piruvat (senyawa berkarbon 3).
Glukosa dirubah menjadi fruktosa 1, 6 phosphat
C. FOTOSINTESIS
menggunakan 2 ATP. • Terjadi di dalam sitoplasma.
Merupakan reaksi sintesis bahan organik dari bahan • Berlangsung secara anaerob.
anorganik dengan bantuan cahaya dan kloroplas. • Menghasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH (Cahaya, kloroplas)
untuk setiap molekul glukosa (1 NADH = 3 ATP).
2 nCO + nH 2 O (CH 2 O)n + n O 2
Karbondioksida Air Glukosa Oksigen
2. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat • Mengubah Asam Piruvat (senyawa berkarbon 3) Fotosintesis bukanlah merupakan tahap tunggal,
menjadi Asetil-KoA (senyawa berkarbon 2). melainkan dua tahap yang masing-masing memiliki • Berlangsung pada matriks mitokondria. banyak langkah. • Menghasilkan 1 NADH, CO Tahap fotosintesis yaitu sebagai berikut.
2 , dan 1 Asetil-KoA
untuk setiap pengubahan molekul Asam Piruvat
1. Reaksi Terang
(Total dihasilkan 2 Asetil KoA, karena Asam Piruvat • Terjadi di tilakoid dalam kloroplas. yang diubah sebanyak 2 mol).
• Terjadi proses fotolisis air, sehingga reaksi
3. Siklus Krebs terang menghasilkan O 2 . • Reaksi ini membutuhkan cahaya untuk
• Asetil-KoA (senyawa berkarbon 2) yang dihasilkan dari dekarboksilasi oksidatif diubah menjadi CO menghasilkan energi berupa ATP (melalui
2 proses fosforilasi pada ADP) dan NADPH (hasil (senyawa berkarbon 1).
reduksi dari NADP + • Berlangsung pada matriks mitokondria. ). • Setiap molekul Asetil-KoA dihasilkan 1 ATP, 1
2. Reaksi Gelap (Siklus Calvin)
FADH, 3 NADH (1 FADH= 2 ATP), dan 2 CO 2 .
• Terjadi di stroma dalam kloroplas.
4. Transfer Elektron • Reaksi diawali dengan pengikatan (fiksasi)
CO 2 • Melalui rantai respirasi, elektron/hidrogen dari ke dalam senyawa organik pada kloroplas kemudian CO 2 direduksi menjadi karbohidrat.
NADH dan FADH yang dihasilkan dari glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus krebs, Proses reduksi dilakukan oleh NADPH yang memperoleh elektron hasil reaksi terang.
dilepaskan dan diterima oleh O 2 sebagai penerima
elektron terakhir, sehingga terbentuk H2O dan
CO 2
energi (ATP) secara bertahap. • NADH dan FADH merupakan senyawa pereduksi Cahaya
(reduktor) yang menghasilkan elektron/ ion
NADP -
hidrogen. ADP
• Reaksi ini terjadi pada membran dalam (matriks) Siklus
• Satu molekul NADH akan menghasilkan 3 ATP,
NADPH
sedangkan satu molekul FADH akan menghasilkan
2 ATP
O 2 CH (gula) O 2
Total energi yang dihasilkan untuk setiap pemecahan (oksidasi) satu molekul glukosa pada sel prokariotik yaitu:
1. Glikolisis : 8 ATP
2. Dekarboksilasi oksidatif: 6 ATP (2 NADH)
3. Siklus krebs: 24 ATP Jumlah: 38 ATP
Pada sel eukariotik dihasilkan 36 ATP karena transport
2 NADH ke dalam matriks mitokondria membutuhkan energi sebesar 2 ATP.
BAB 11 SISTEM GERAK
3) Sendi putar: memungkinkan untuk memutar Fungsi rangka adalah sebagai berikut.
A. RANGKA
lengan depan pada siku (satu gerakan -
Penyokong dan pemberi bentuk tubuh.
berputar).
- Sebagai tempat perlekatan otot .
4) Sendi pelana: persendian pada ibu jari. -
Pelindung organ-organ dalam yang lunak.
c. Amfiartrosis
- Tempat pembentukan sel darah merah dan sel Sendi yang memungkinkan untuk sedikit gerak. darah putih.
Misalnya pada sendi di antara tulang rusuk dengan -
Tempat penimbunan mineral dalam tubuh.
tulang punggung.
B. TULANG
1. Bagian Rangka Tulang penyusun rangka terdiri dari: Rangka manusia terdiri dari:
1. Tulang rawan (kartilago)
a. Bagian aksial berfungsi untuk: Tulang rawan bersifat elastis, matriks tulang berupa -
memberikan sumbu topangan untuk tubuh kolagen, serta disusun dari sel-sel kondroblas. tegak (bipedal),
Macam-macamnya: tulang rawan hialin, elastis, -
mengelilingi dan melindungi otak, sumsum
dan fibrosa.
tulang belakang, paru-paru dan jantung.
2. Tulang keras (osteon)
Misalnya pada tulang tengkorak dan tulang Tulang keras bersifat keras/kaku, matriks tulang bagian badan (gelang pundak, tulang rusuk,
mengandung kapur, serta dibentuk dari sel-sel tulang dada, tulang panggul, tulang belakang).
osteoblas.
b. Bagian apendikular berfungsi untuk menopang Berdasarkan bentuknya, tulang pada manusia dibeda- lengan dan kaki. Misalnya pada tulang anggota kan menjadi: gerak (tulang tangan dan kaki).
1. Tulang pipih (seperti tulang rusuk dan tengkorak),
2. Persendian pada Rangka Manusia
2. Tulang panjang (seperti tulang paha dan tulang
kering), dan
Persendian pada rangka dibagi menjadi 3, yaitu:
3. Tulang pendek (tulang pada jari-jari kaki dan
a. Sinartrosis
tangan).
Sendi yang tidak bisa digerakkan. Dibagi menjadi:
4. Tulang tak beraturan (seperti pada wajah dan
1) Sinkondrosis: dihubungkan oleh tulang
tulang belakang)
rawan, misalnya sendi antara tulang rusuk dengan tulang dada
Kelainan pada Tulang
2) Sinfibrosis: dihubungkan oleh serabut, misal- -
Skoliosis: tulang punggung berbentuk seperti nya sendi di antara tulang-tulang tengkorak
huruf S (dapat dikarenakan posisi duduk yang
b. Diartrosis
salah).
Sendi yang memungkinkan pergerakan. Diartrosis -
Lordosis: posisi tulang panggul membelok ke dibagi menjadi:
depan
1) Sendi lesung (peluru): sendi pada tulang -
Kifosis: tulang punggung membungkuk.
lengan atas yang berhubungan dengan -
Fraktura: tulang mengalami keretakan.
pundak; tulang paha berhubungan dengan -
Nekrosa: kerusakan pada selaput tulang, sehingga tulang pelvis. Sendi ini memungkinkan
suplai makanan terhenti.
terjadinya pergerakan untuk memutar lengan -
Artritis sika: pengeringan minyak sendi, sehingga dan kaki sehingga dapat digerakkan dalam
pergerakan sendi terhambat. beberapa sumbu.
Artritis eksudatif: peradangan pada bagian sendi
2) Sendi engsel: antara tulang lengan atas (dapat disebabkan oleh infeksi bakteri). dengan tulang hasta. Sendi ini membatasi pergerakan hanya pada sumbu tunggal (satu arah).
C. OTOT otot lurik dan berinti banyak) yang disebut myofibril. Masing-masing myofibril tersebut terdiri dari miosin
Otot dapat mengalami kontraksi sehingga dapat (filamen tebal) dan aktin (filamen tipis) yang diatur menimbulkan suatu gerakan tubuh. Pergerakan otot dalam unit kontraktil yang disebut sarkomer. Pada saat dapat bekerja secara:
otot melakukan relaksasi, panjang bagian sarkomer
1. Sinergis (searah)
tersebut lebih panjang daripada saat terjadi kontraksi Macam gerakan otot sinergis yaitu gerak pronasi otot. Saat otot berkontraksi, sarkomer tampak
oleh otot-otot pronator di lengan bagian bawah memendek karena filamen aktin dan myosin saling
2. Antagonis (berlawanan)
meluncur di atas satu sama lain. Macam gerak antagonis, yaitu:
Mekanisme kinerja otot dipengaruhi datangnya -
abduktor-adduktor: menjauhkan dan men- rangsang untuk bergerak. Rangsangan dari luar oleh dekatkan lengan dari tubuh,
tubuh akan diubah menjadi sinyal kimiawi dalam -
fleksor-ekstensor: gerakan meluruskan dan bentuk asetilkolin. Asetilkolin yang terlepas, akan membengkokkan lengan,
membebaskan ion kalsium (Ca 2+ ) yang berada di antara -
pronator-supinator: gerakan menelungkup sel-sel otot, sehingga pada akhirnya menyebabkan dan mengadahkan telapak tangan,
filamen aktin meluncur mendekati filamen myosin -
depresor-elevator: menurunkan dan meng- (membentuk aktomiosin) yang mengakibatkan angkat lengan ke atas.
sarkomer memendek dan terjadinya kontraksi otot untuk bergerak.
Mekanisme Gerak Otot Sebuah otot terdiri dari berkas serat otot (sel-sel
BAB 12 SISTEM SIRKULASI DAN DIGESTI
kapiler (merupakan cabang arteri, pembuluh Sistem sirkulasi pada dasarnya merupakan pengaturan
A. SISTEM SIRKULASI
mikroskopis dengan dinding tipis dan berpori), transport darah di dalam tubuh. Sistem sirkulasi terbagi
dan
menjadi 2, yaitu:
vena (mengembalikan darah ke jantung).
1. Sistem sirkualsi terbuka
c. Darah
Darah menggenangi organ internal secara Merupakan cairan yang beredar di dalam langsung, tanpa melalui pembuluh darah, sehingga
pembuluh darah yang terdiri dari: darah juga bercampur dengan cairan interstitial.
1) sel-sel darah (terdiri dari eritrosit untuk mengangkut oksigen dan CO
2 ; sel darah putih leukosit untuk pertahanan tubuh, dan Darah ditransport melalui pembuluh darah dan
2. Sistem sirkulasi tertutup (sistem kardiovaskuler)
terpisahkan denan cairan interstisial. Contohnya trombosit sebagai pembeku darah),
2) plasma darah, serum darah, dan faktor-faktor pada manusia dan vetebrata
lain.
Komponen sistem kardiovaskuler, yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah.
Darah berfungsi untuk mengangkut nutrien,
a. Jantung senyawa-senyawa sisa metabolisme, oksigen, Jantung terdapat di dalam rongga dada, memiliki
hormon, mengatur keseimbangan pH dalam bilik yang menerima darah yang kembali ke
tubuh, serta sebagai pertahanan tubuh. jantung dan serambi (sinister) yang memompakan Skema Sirkulasi Darah pada Manusia
darah keluar dari jantung. Darah dari seluruh tubuh vena cava superior dan
b. Pembuluh darah inferior serambi kanan bilik kanan arteri Pembuluh darah terdiri dari:
pulmonalis paru-paru darah bersih dari paru- -
arteri (membawa darah dari jantung menuju paru vena pulmonalis serambi kiri bilik kiri organ-organ di seluruh tubuh),
aorta seluruh tubuh darah dari seluruh tubuh
Sistem Sirkulasi pada Hewan
nantinya akan dicerna lagi setelah mencapai usus
1. Pada serangga dan artropoda: sistem tertutup.
oleh enzim erepsin menjadi asam amino. Selain itu
2. Ikan: sistem tertutup dan merupakan sirkulasi juga terdapat enzim-enzim dalam usus dua belas jari tunggal, jantung terdiri dari 1 bilik dan 1 serambi. yang mencerna protein seperti tripsin, kimotripsin,
3. Reptil dan burung: sistem peredaran darah ganda karboksipeptidase (memecah asam amino satu per- (darah dipompa dua kali di kapiler pada paru-paru satu), dan aminopeptidase. atau kulit setelah kehilangan tekanannya untuk Asam amino dibagi menjadi dua. memastikan aliran darah yang kuat ke otak, otot,
a. Asam amino esensial, yaitu asam amino yang
dan organ-organ lain), jantung memiliki 2 serambi
tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan didapatkan
dan 2 bilik.
dengan cara mengkonsumsi bahan makanan.
4. Katak: peredaran darah ganda, jantung memiliki 2
b. Asam amino nonesensial, yaitu asam amino yang
serambi dan 1 bilik.
dapat dibentuk oleh tubuh. Setiap 1 gram pencernaan protein, dihasilkan energi
B. SISTEM PENCERNAAN
sebesar 4,1 kalori.
Fungsi protein adalah:
Makhluk hidup membutuhkan makanan untuk menjaga
a. sebagai zat pembangun tubuh,
keseimbangan dan berlangsungya proses metabolisme
b. pembentuk hormon, di dalam tubuh. Komponen-komponen zat makanan
c. yang dibutuhkan meliputi: sumber energi.
3. Lemak
1. Karbohidrat
Lemak merupakan makromolekul yang tersusun
Karbohidrat merupakan kompleks senyawa yang
dari asam lemak dan gliserol, serta merupakan zat
tersusun dari molekul gula, terdiri dari unsur C, H, dan
makanan yang menghasilkan kalori paling besar
O. Karbohidrat dibagi menjadi:
yaitu 9,3 gram untuk setiap kalorinya.
polisakarida (tersusun dari 2 molekul gula atau
lebih, misalnya: selulosa, pektin, lignin), Lemak dicerna dalam usus dua belas jari oleh enzim lipase atau steapsin sehingga lemak
disakarida (tersusun dari 2 molekul gula, misalnya
mengalami emulsi kemudian pecah menjadi asam
sukrosa, laktosa, dan maltosa), dan lemak dan gliserol.
monosakarida (tersusun dari 1 molekul gula, misalnya glukosa, fruktosa, galaktosa).
Fungsi lemak adalah:
a. sebagai sumber energi,
Karbohidrat dicerna sejak memasuki mulut oleh
b. pelarut vitamin A, D, E, dan K, enzim amilase pada ludah (saliva), sehingga menjadi c. bahan untuk pembentukan hormon-hormon yang
kompleks senyawa gula yang lebih sederhana.
mengandung gugus lemak.
Kemudian senyawa-senyawa tersebut dicerna lagi
4. Vitamin
darah juga bercampur dengan cairan interstitial. Merupakan senyawa organik yang berfungsi sederhana seperti maltosa. Kemudian enzim maltase sebagai koenzim (kofaktor organik) untuk kinerja
oleh enzim amilase pankreas menjadi karbohidrat -
mencerna maltosa menjadi glukosa. Hasil pemecahan
enzim-enzim di dalam tubuh.
Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dibagi terpisahkan denan cairan interstisial. Contohnya
karbohidrat diserap di usus halus. Kadar glukosa -
dalam darah harus normal, apabila berlebihan dapat
menjadi vitamin yang larut air (B dan C) dan
menyebabkan hiperglikemia (pada penderita diabetes
vitamin larut lemak (A, D, E, dan K).
melitus), sedangkan bila kurang disebut hipoglikemia.
5. Air
2. Protein
Air merupakan pelarut universal yang berfungsi
Protein merupakan makromolekul yang tersusun sebagai medium reaksi-reaksi yang terjadi di dalam dari asam amino-asam amino yang terhubungkan tubuh. Selain itu air juga berfungsi untuk memelihara dengan ikatan peptida.
keseimbangan tubuh, sebagai bahan pengangkut
Merupakan molekul yang mengandung unsur C, H, senyawa-senyawa metabolit, dan pelarut vitamin O, N dan terkadang S, P.
B dan C. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari Protein dicerna sejak di lambung oleh enzim pepsin, komponen air, sehingga membutuhkan air dalam
sehingga protein dapat dipecah menjadi bentuk yang jumlah besar. lebih sederhana menjadi proteosa dan pepton. Pepton dan albuminosa hasil pemecahan protein di lambung,
6. Mineral
Berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur
(misalnya mekanisme penghantaran rangsang oleh ion
memperlicin makanan sehingga makanan Ca 2+ ). Beberapa unsur mineral turut berfungsi sebagai
lebih mudah ditelan, dan kofaktor kinerja enzim-enzim metabolisme tubuh.
melapisi makanan supaya tidak melukai rongga pencernaan.
Pencernaan makanan di dalam tubuh manusia melalui Kelenjar ludah juga berfungsi menghasilkan enzim
4 tahap yaitu: ptyalin atau enzim amylase.
1) penelanan ( ingestion), sebelumnya melalui proses pertama pencernaan yaitu mengunyah;
2. Kerongkongan
2) pencernaan ( digestion), yaitu perombakan
Faring adalah persimpangan antara kerong- makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana;
kongan dengan tenggorokan. Pada pangkal
3) penyerapan ( absorption); faring terdapat katup yang memisahkan
4) pembuangan (eliminasi). rongga kerongkongan dengan rongga
tenggorokan yang disebut epiglotis.
Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari:
1. Saluran pencernaan (organ pencernaan yang
Makanan yang masuk kerongkongan akan dilewati oleh bahan makanan), yaitu mulut,
didorong ke bawah oleh gerak mengkerut kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus
dan mengendurnya otot leongitudinal pada besar.
kerongkongan yang disebut gerak peristaltik.
2. Kelenjar pencernaan (organ pencernaan yang
3. Lambung
berfungsi menghasilkan getah/enzim pencerna- an), yaitu mulut, lambung, usus halus, hati, dan Terletak pada rongga perut sebelah kiri atas. Tempat penkreas.
berlangsungnya pencernaan protein oleh enzim pepsin
Berdasarkan prosesnya, pencernaan dibagi menjadi: dan renin yang dihasilkan oleh lambung. Selain itu
di dalam rongga lambung juga dihasilkan HCl/asam
1. Pencernaan mekanis, yaitu pencernaan yang lambung. Berikut enzim beserta fungsinya. menyebabkan perubahan bentuk dan ukuran -
HCL: mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, makanan, contohnya pencernaan oleh gigi.
mematikan bakteri yang merugikan.
2. Pencernaan kimiawi, perubahan zat makanan - Pepsin: mengubah protein menjadi pepton. dari senyawa kompleks menjadi senyawa yang -
Renin: mengubah kaseinogen menjadi kasein. lebih sederhana dengan bantuan enzim (senyawa -
Lipase: mengubah lemak menjadi asam lemak dan kimia).
gliserol.
1. Mulut
4. Usus Halus
a. Gigi
Terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut. Terbentuk dari tulang gigi ( dentin). Strukturnya
a. Duodenum (usus dua belas jari)
terdiri dari mahkota gigi, leher, dan akar gigi. Merupakan muara dari saluran getah pankreas Ada 3 macam gigi pada manusia, yaitu:
yang mengandung enzim tripsin, amylase, dan -
gigi seri (untuk memotong makanan), lipase. Juga sebagai muara saluran empedu. -
gigi taring (untuk mengoyak makanan), dan
b. Jejenum (usus tengah)
- gigi geraham (untuk mengunyah makanan). Merupakan tempat pencernaan terakhir sebelum Pada anak-anak disebut gigi susu (20 buah)
sari makanan diserap.
sedangkan pada orang dewasa gigi tetap (38 c. Ileum (usus penyerapan)
buah). Permukaan rongga usus berupa jonjot-jonjot usus
b. Lidah
yang berfungsi memperluas permukaan penyerap- Fungsi lidah:
an sari makanan. Banyak terdapat pembuluh
a. sebagai pengecap makanan, darah yang siap mengedarkan sari makanan ke
b. mengatur letak makanan dalam mulut sehing-
seluruh tubuh.
ga lebih mudah dikunyah,
c. membantu menelan dan mendorong
5. Usus Besar
makanan ke dalam kerongkongan. Merupakan kelanjutan dari usus halus. Di dalam
rongga usus besar air pada makanan diserap sehingga Menghasilkan cairan lendir yang berfungsi:
c. Kelenjar Ludah
feces memadat. Pada usus besar terdapat bakteri coli (Eschericia coli) yang membantu proses pembusukkan feces memadat. Pada usus besar terdapat bakteri coli (Eschericia coli) yang membantu proses pembusukkan
Gigi geraham depan dan geraham bergerigi Usus besar terdiri dari bagian yang menaik (ascending
digunakan untuk menggerus dan melumatkan colon), bagian yang mendatar (tranverse colon), dan
makanan.
bagian yang menurun (descending colon). Usus besar
b. Herbivora: memiliki geligi dengan permukaan mempunyai tambahan yang disebut usus buntu
yang luas dan bergelombang untuk (appendix). Usus besar berfungsi untuk mengatur
melumatkan tumbuh-tumbuhan. Gigi seri kadar air pada sisa makanan. Sisa makanan yang tidak
dan gigi taring umumnya termodifikasi untuk terpakai oleh tubuh akan dikeluarkan melalui anus.
menggigit dan memotong tumbuhan.
c. Omnivora: dentisi omnivora relatif tidak Penyakit dan Kelainan pada Sistem Pencernaan
terspesialisasi. Susunan geligi permanen Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem
berjumlah 32. Gigi seri digunakan untuk pencernaan adalah:
memotong, gigi taring tajam untuk merobek,
1. Parotitis (penyakit gondong)
2 geraham depan untuk menggerus dan 3 Penyakit yang disebabkan virus, menyerang
geraham untuk melumatkan. kelenjar air ludah di bagian bawah telinga.
2. Lambung Ruminansia
Akibatnya, kelenjar ludah menjadi bengkak. Saluran pencernaan pada herbivora sangat
2. Yerostomia panjang, dan memiliki ruangan fermentasi khusus
Mulut kering karena rendahnya produksi air liur. di mana bakteri dan protista simbitotik hidup.
3. Tukak lambung Mikroorganisme tersebut tidak hanya mencerna Luka pada dinding lambung bagian dalam.
selulosa, tetapi juga gula. Pada bagian lambung
4. Apendiksitis/usus buntu ruminansia terdapat 4 ruangan. Setelah makanan
5. Diare/feses encer dicerna di mulut rumen retikulum (tempat
6. Konstipas/sembelit. prokariota dan protista simbiotik hidup) yang Sistem Pencernaan Mamalia
menghasilkan hasil samping metabolisme yaitu asam lemak makanan dimuntahkan kembali ke
Pada umunya, sistem pencernaan pada mamalia sama, mulut, sapi mengunyah kembali makanan tersebut perbedaannya terdapat pada struktur gigi dan lambung.
ditelan kembali, lalu begerak ke omasum
1. Dentisi dan Jenis Makanan
abomasum.
a. Karnivora: pada umunya memiliki gigi seri dan gigi taring runcing untuk membunuh
BAB 13 SISTEM RESPIRASI DAN EKSKRESI
A. RESPIRASI
Pundi-pundi hawa tersebut berfungsi untuk membantu pernafasan burung saat terbang,
Respirasi merupakan proses pertukaran gas yang memperbesar ruang siring (alat suara) sehingga
meliputi pengambilan molekul oksigen (O 2 ) dari
menghasilkan suara lebih keras, melindungi tubuh
dari proses kehilangan panas, dan menyelubungi yang bertujuan untuk menghasilkan energi. Sistem
lingkungan dan pembuangan karbon dioksida (CO 2 )
organ dalam dari udara dingin. respirasi pada hewan berbeda-beda. Ikan berespirasi -
Pada saat terbang, konsumsi O 2 dapat meningkat dengan insang, serangga dengan trakea, reptil dengan
20 kali. Ekspirasi (pengeluaran gas) terjadi saat paru-paru, burung dengan paru-paru dibantu dengan
sayap diturunkan, sedangkan inspirasi terjadi saat pundi-pundi hawa.
gerakan sayap dinaikkan. Proses inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh pundi-pundi hawa yang
1. Sistem Respirasi pada Mamalia berrada di antara tulang korakoid dan di bagian Sistem respirasi diawali ketika udara memasuki lubang
ketiak.
hidung, kemudian disaring oleh rambut, dihangatkan, dilembabkan udara menuju ke faring trakhea
Skema respirasi pada burung
bronkhus bronkiolus alveoli. Glottis trakhea bercabang membentuk bronkus Pengangkutan karbon dioksida oleh darah dilakukan primaries mesobronkus berhubungan dengan dengan tiga cara yaitu:
saccus pneumaticus mesobronkus bercabang
a. karbon dioksida terikat haemoglobin membentuk membentuk bronkus sekundarius caudodorsal dan karbominohaemoglobin,
caudomedial bronkus sekundarius caudomedial
b. karbon dioksida larut di dalam plasma membentuk bercabang menjadi bronkiolus (banyak pembuluh asam karbonat dengan enzim karbonat anhidrase, darah).
c. karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO 3- ) melalui proses pertukaran klorida.
B. SISTEM EKSKRESI
2. Sistem Respirasi pada Serangga (Sistem Sistem ekskresi merupakan sistem yang mengatur Trakhea)
pembuangan zat-zat sisa metabolisme yang sudah Sistem trakhea tersusun dari pipa udara yang tidak diperlukan bagi tubuh.
bercabang di seluruh tubuh, merupakan bentuk
1. Sistem Ekskresi pada Manusia variasi permukaan respirasi internal yang melipat- lipat. Pipa yang paling besar disebut trakhea. Setelah Sistem eksresi pada manusia terdiri dari organ-organ
udara memasuki trakhea, kemudian udara dialirkan ekskresi yaitu ginjal, hati, dan paru-paru serta jaringan menuju cabang-cabang pipa yang halus menjulur dan ekskresi yaitu kulit. memanjang ke permukaan hampir setiap sel. Udara
a. Ginjal
mengalami difusi sepanjang epitelium lembab yang
Sistem ekskresi pada ginjal menghasilkan urin melapisi ujung pangkal sistem trakhea.
melalui dua proses utama yaitu: filtrasi cairan tubuh dan penyulingan larutan cair yang
3. Sistem Respirasi pada Burung dihasilkan dari proses filtrasi tersebut. -
Sistem respirasi burung menggunakan paru-paru
Ginjal terdiri dari 3 bagian utama yaitu: sebagai alat pernafasan.
korteks (terdapat badan malpighi yang tediri -
Pertukaran udara pada burung terjadi di bagian dari simpai bowman dan glomerolus), medula parabronkus yang banyak mengandung pembuluh
(mengandung tubulus kontortus dan tubulus darah.
kolektivus), dan rongga ginjal atau pelvis -
Paru-paru pada burung memiliki keistimewaan renalis (tempat penampung urin). karena mengalami perluasan menjadi saccus
Mekanisme sistem ekresi pada ginjal yaitu: pneumaticus (pundi-pundi hawa).
filtrasi darah. Terjadi di glomerolus, menghasilkan urin primer. Urin primer: urin yang mengandung asam amino, glukosa,
ureum, keratin dan kreatinin.
reabsorbsi urin primer, yaitu penyerapan
Pergerakan silia sel-sel api tersebut dapat
kembali zat-zat yang masih berguna
menggerakkan air sepanjang saluran ekskresi,
bagi tubuh. Terjadi di tubulus kolektivus
sehingga zat-zat sisa dapat dikeluarkan
proksimalis, menghasilkan urin sekunder).
melewati nefridiofor.
Urin sekunder: mengandung garam, ureum,
b. Ekskresi pada Belalang
keratin, dan kreatinin
Organ ekskresi pada serangga dan artropoda
meliputi pengambilan molekul oksigen (O disebut tubula Malpighi (berfungsi seperti
augmantasi, yaitu proses penambahan zat-
zat buangan ke dalam urin. Terjadi di tubulus
ginjal pada vertebrata). Organ-organ tersebut
kolektivus distalis, proses ini menghasilkan
berfungsi mengeluarkan limbah bernitrogen
urin sesungguhnya yang selanjutnya urin
dari haemofilia (cairan sirkulasi pada
dengan insang, serangga dengan trakea, reptil dengan serangga), dan berperan dalam osmoregulasi.
ditampung di tubulus kolektivus.
Urin yang terbentuk dialirkan melalui ureter
Selain tubula Malpighi, sistem ekskresi pada
ke dalam kantung kemih (vesica urinaria). Urin
serangga juga memiliki trakhea yang berfungsi
dikeluarkan dari tubuh melalui saluran uretra.
mengatur pembuangan karbondioksida hasil
proses metabolisme. Sistem respirasi diawali ketika udara memasuki lubang
b. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar yang terdapat
c. Ekskresi pada Annelida dan Mollusca
dan Mollusca memiliki organ
di dalam tubuh, berfungsi menghasilkan empedu
Annelida
ekskresi yang disebut metanefridia. Masing-
yang dapat menawarkan racun-racun di dalam
tubuh.
masing segmen cacing memiliki metanefridia.
Metanefridia berfungsi untuk pengaturan eksresi dengan tiga cara yaitu:
c. Paru-paru
Sebagai
organ
ekskresi yang
mengatur
dan osmoregulasi. Metanefridia bertindak sebagai
pembuangan gas karbon dioksida dan air sebagai
penyaring yang mengeluarkan sisa metabolisme
hasil meta-bolisme tubuh.
dan mengembalikan zat-zat yang masih dibutuhkan
d. Kulit
ke dalam tubuh.
Bagian kulit yang berperan dalam eksresi yaitu Proses Perombakan sel darah Merah di dalam Tubuh kelenjar keringat yang mengeluarkan keringat. Kelenjar keringat tersebut terdapat pada lapisan Sel darah merah mengandung haemoglobin yang terdiri dermis (lapisan di bawah epidermis).
dari protein globin, Fe, dan hemin. Komponen protein globin pada sel darah merah yang akan dirombak
2. Sistem Ekskresi pada Invertebrata
dimanfaatkan kembali untuk sintesa protein dan pembentukan haemoglobin baru. Sedangkan Fe akan
a. Ekskresi pada Cacing Pipih
diambil kembali dan disimpan dalam hati. Komponen
Memiliki sistem ekskresi tubuler yang disebut hemin nantinya akan dirombak menjadi bilirubin sebagai protonefridia.
dan biliverdin (pada empedu) yang nantinya akan
Organnya disebut protonefridium, merupa- kan jaringan kerja tubula tertutup yang tidak dimanfaatkan dalam sistem pencernaan, dan akhirnya
akan dikeluarkan (dalam bentuk feses (sterobilin), urin memanjang ke permukaan hampir setiap sel. Udara memiliki pembukaan internal, bercabang urobilin) dan tetap disimpan di hati karena adanya
di seluruh tubuh dan cabang paling kecil diselimuti oleh sel-sel api bersilia.
siklus interhepatik.
- Paru-paru pada burung memiliki keistimewaan
pneumaticus
BAB 14
SISTEM KOORDINASI
neuron-neuron sensorik (saraf olfaktori, optik, Sistem saraf tersusun dari sel-sel saraf (neuron). Setiap
A. SISTEM SARAF
dan auditori),
neuron terdiri dari badan sel neurit saraf, dendrite, - neuron-neuron motorik (okulomotorik, troklear, akson.
pathenik, abdusen, spinalis dan hipigoglosal), dan,
Sistem saraf
saraf-saraf gabungan neuron motorik dan
sensorik yaitu (saraf trigeminal, facial, dan vagus). Pada saraf kranial terdapat satu saraf yang
Sistem saraf pusat
Sistem saraf tepi
memiliki daerah perebaran yang luas sehingga disebut saraf pengembara (nervus vagus).
Saraf Spinal
Otak Sumsum
Sistem saraf
Sistem saraf
somatik
otonom
Saraf pada tulang belakang memiliki 31 pasang serabut saraf, yang merupakan gabungan neuron sensorik dan
Otak Sumsum
12 pasang serabut
Sistem saraf
motorik. Saraf sensorik memasuki sumsum tulang
besar, lanjutan,
saraf otak,
simpatik,
belakang dari bagian akar dorsal, sedangkan bagian
tengah, sumsum tulang
31 pasang serabut
parasimpatik
dendrit berasal dari reseptor. Saraf motorik memasuki
kecil. belakang
saraf sumsum
sumsum tulang belakang melalui akar ventral dan
tulang belakang
semua bagian neuritnya menuju ke efektor.
1. Saraf Pusat
2. Sistem Saraf Tepi
Mekanisme Penghantaran Impuls
Berdasarkan arah impuls, sistem saraf tepi
a. Melalui perubahan muatan listrik pada sel saraf dibagi menjadi 2 yaitu: sistem aferen dan eferen
1) Potensial aksi dibangkitkan ketika ion natrium (menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat mengalir ke dalam akson melintasi membran
ke otot atau kelenjar).
Sistem saraf somatik mengandung saraf yang pada satu lokasi.
2) Depolarisasi potensial aksi pertama telah menghantarkan impuls dari otak (sistem saraf menyebar ke wilayah yang bersebelahan
pusat) ke otot pada rangka. Sistem saraf ini hanya dengan membran tersebut, mendepolarisasi
menghasilkan gerakan di jaringan otot rangka. wilayah tersebut dan memulai potensial -
Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang aksi kedua. Pada lokasi potensial aksi yang
mengontrol organ-organ dalam. Saraf otonom terdiri dari 3 jenis yaitu sistem saraf simpatik
pertama, membran mengalami repolarisasi
(merangsang kinerja organ, neurotransmitter; ketika K mengalir ke luar akson. noradrealin) dan saraf parasimpatik (menghambat
3) Potensial aksi ketiga merambat secara kinerja organ; neurotransmitter asetil-kolin). berurutan, saat repolarisasi berlangsung.
Melalui mekanisme ini, aliran ion lokal
B. ALAT INDRA
menghasilkan impuls saraf yang merambat di sepanjang akson.
1. Mata
b. Lewat sinapsis Mata memiliki reseptor penangkap cahaya yang Sinapsis merupakan persambungan yang me- disebut fotoreseptor. Mata memiliki bagian-bagian
ngontrol komunikasi antara satu neuron dengan sebagai berikut. neuron yang lain.
a. Lapisan luar: sklera, pada bagian depan bersifat transparan disebut kornea. Saraf Kranial
b. Lapisan tengah: koroid yang terdapat: Terdapat 12 macam saraf kranial yang terdiri dari:
iris (pemberi pigmen pada mata) berfungsi untuk membantu pelebaran dan penyempitan lubang pupil, iris (pemberi pigmen pada mata) berfungsi untuk membantu pelebaran dan penyempitan lubang pupil,
ujung saraf tanpa selaput (untuk perasa nyeri).
c. Lapisan mata dalam: retina yang terdapat:
lensa mata: untuk mengatur fokus mata
4. Indera Pembau (Hidung)
melalui daya akomodasi,
Pada hidung terdapat reseptor berupa khemoreseptor
bintik kuning (fovea): sebagai tempat pem- yang terdapat di permukaan dalam hidung. Reseptor bentukan bayangan (terdiri dari sel batang tersebut merupakan akhiran dari saraf olfactori.
Sistem saraf tersusun dari sel-sel saraf (neuron). Setiap
yang peka terhadap cahaya redup dan sel kerucut yang peka terhadap cahaya terang),
5. Indera Pengecap (Lidah)
dan
Pada lidah terdapat kemoreseptor (peka terhadap zat
bintik buta sebagai tempat masuk dan kimia yang larut) yang berada di papilla lidah dan sedikit pembelokan sel saraf menuju saraf pusat, di bagian langit-langit. Bagian ujung lidah merasakan serta terdapat pula cairan pengisi bolamata rasa manis, bagian samping depan merasakan rasa
(aqueous humor dan vitreous humor).
asin, bagian samping belakang merasakan asam, dan bagian pangkal merasakan pahit.
Mekanisme penglihatan: Rangsang cahaya korneacairan pengisi bola mata
C. HORMON
aqueous humor lensa mata cairan pengisi bola
mata vitreous humor retina saraf pusat melihat
Hormon merupakan bagian dari sistem koordinasi yang
bekerja bersama sistem saraf. Hormon disekresikan
oleh kelenjar-kelenjar endokrin langsung ke peredaran darah yang berfungsi untuk keseimbangan internal,
2. Telinga
reproduksi, pertumbuhan dan perilaku. Kelenjar- kelenjar endokrin pada tubuh manusia, antara lain:
Telinga memiliki reseptor bunyi yang disebut fonoreseptor dan memiliki alat keseimbangan.
1. Hipofisis (pituitari), menghasilkan hormon
a. Adrenocorticotropic Hormon (ACTH), ber-
Bagian-bagian telinga adalah sebagai berikut.
a. Bagian luar: cuping telinga dan saluran telinga
fungsi untuk merangsang kelenjar adrenal
untuk mensekresi glukokortikoid (untuk
luar.
1) Potensial aksi dibangkitkan ketika ion natrium
b. Bagian telinga tengah: membrana tymphani,
mengatur metabolisme karbohidrat).
fenestra ovalis, tulang maleus (martil), inkus,
b. Somatropic Hormone (STH), berfungsi untuk
dan stapes (sanggurdi) yang berfungsi sebagai
pertumbuhan.
penghantar getaran suara.
c. Lutenizing Hormone (LTH), berfungsi merang-
c. Bagian telinga dalam: canalis semicircularis, tingkap
sang terjadinya ovulasi.
d. Tyroid Stimulating Hormone (TSH), berfungsi
oval, koklea atau rumah siput yang terdapat fono-
reseptor yaitu organonkorti, organon vestibuli
mengatur pertumbuhan dan fungsi kelenjar
sebagai alat keseimbangan (stratireseptor), dan
tiroid.
e. Gonadotropic Hormone (GH). ketika K
saraf.
f. Vasopresin, berfungsi menurunkan tekanan
Mekanisme mendengar:
3) Potensial aksi ketiga merambat secara
Rangsang bunyi membrana tymphani tulang martillandasan sanggurdi tingkap oval cairan g. Oksitosin, berfungsi mempengaruhi kontraksi
darah.
limfa dalam koklea sel-sel fonoreseptor selaput tingkap saraf auditori saraf pusat mendengar.
otot usus.
2. Kelenjar Gondok (Tiroid): menghasilkan hormon tiroksin untuk pertumbuhan.
3. Kulit
3. Thymus: menghasilkan hormon somatropin
Pada kulit terdapat reseptor untuk sentuhan, panas,
4. Kelenjar anak gondok (paratiroid) yang meng-
dingin, dan tekanan. Macam-macam reseptor tersebut
hasilkan hormon PTH
yaitu:
5. Kelenjar kelamin
Paccini (ujung saraf penerima tekanan kuat),
Menghasilkan hormon testosteron (pada pria) dan
Meissner (ujung saraf peraba),
estrogen serta progesteron pada wanita.
Krausse (ujung saraf perasa dingin),
6. Kelenjar anak ginjal (adrenal)
Merkel (ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan
Menghasilkan hormon kortison, adrenalin, dan
ringan), dan
aldosteron.
BAB 15 REPRODUKSI MANUSIA
A. ALAT REPRODUKSI
B. MENSTRUASI
Menstruasi terjadi apabila sel telur tidak dibuahi oleh
1. Alat Reproduksi Pria sel sperma, sehingga akan terjadi peluruhan dinding
a. Testis: sepasang, berbentuk bulat, di dalam- rahim (endometrium). Prosesnya sebagai berikut. nya terdiri dari saluran yang melilit-lilit, dikelilingi beberapa lapis jaringan ikat.
1. Fase Menstruasi
Di dalamnya terdapat tubulus seminiferus Sel telur tidak dibuahi, saat ini korpus luteum (tempat pembentukan sperma), dan terdapat
menghentikan produksi hormon progresteron sel-sel Leydig yang tersebar di antara tubulus
(hormon yang mempertahankan dinding uterus), seminiferus yang menghasilkan hormon
sehingga endometrium berikut pembuluh darah testosteron dan androgen.
di dalamnya akan luruh.
b. Skrotum: pembungkus testis.
c. Saluran reproduksi: epididimis (tempat
2. Fase Sebelum Ovulasi
pendewa-saan sperma) dan vas deferens Konsentrasi progresteron yang menurun memicu (lanjutan epididimis yang berfungsi untuk
kelenjar hipofisis mensekresikan hormon Folikel mengangkut sperma ke vesicula seminalis.
Stimulating Hormone (FSH) untuk merangsang
d. Kelenjar kelamin:
sepasang
vesicula
pembentukan folikel baru pada ovarium. Setelah
seminalis (mensekresikan semen), kelenjar
folikel masak, dapat mensekresikan hormon
prostat (tempat sekresi semen), kelenjar
estrogen yang berfungsi menghambat hormon bulbusuretralis (sebelum proses ejakulasi
FSH serta memicu pembentukan horman LH menghasilkan getah bening untuk menetral-
untuk melepaskan sel telur (ovulasi). Pada proses kan urin asam yang tersisa di uretra).
pengaturan kehamilan, sekresi hormon FSH dan
e. Penis: berfungsi untuk bekopulasi. LH dicegah dengan menggunakan alat kontrasepsi
f. Uretra: saluran tempat keluarnya sperma dan seperti pil, suntikan depoprvera, dan susuk KB. urin.
3. Ovulasi Sekresi hormon LH memicu pelepasan sel telur
2. Alat Reprodusksi Perempuan dari ovarium menuju rahim. Folikel yang telah
a. Ovarium: sepasang, terdapat di rongga perut, membebaskan ovum akan membentuk korpus dilindungi oleh kapsul pelindung keras yang
luteum yang mensekresikan hormon pemerkuat banyak mengandung folikel (menghasilkan
dinding rahim yaitu progresteron. hormon
menghasilkan sel telur).
4. Fase sesudah Ovulasi
b. Vagina: berfungsi untuk kopulasi. Fase ini merupakan fase di antara ovulasi dan
c. Saluran reproduksi: oviduk (saluran telur) tahap menstruasi selanjutnya, apabila tidak yang terdapat tuba falopi tempat bertemunya
terjadi pembuahan, korpusl luteum akan berubah sel kelamin jantan dan betina.
menjadi korpus allbicans (tidak menghasilkan
d. Rahim: sebagai tempat perkembangan estrogen dan progresteron lagi), akibatnya dinding embrio.
endometrium akan luruh dan mengalami fase menstruasi kembali.
BAB 16 EKOLOGI DAN LINGKUNGAN
a. Kompetisi: interaksi antara dua organisme berbeda Ekologi (Bahasa Yunani oikos: rumah, logos: ilmu) populasi dikarenakan kesamaan kebutuhan dan
A. EKOLOGI
habitatnya.
adalah ilmu mengenai interaksi antara organisme
b. Predasi: interaksi antara organisme pemangsa dengan lingkungannya. Lingkungan terdiri dari:
a. Komponen abiotik: faktor-faktor kimiawi dan fisik (predator) dan yang dimangsa. Predator umumnya memiliki tubuh yang lebih besar dibanding yang
tak hidup yang berada di sekitar organisme.
b. Komponen biotik: komponen yang bersifat hidup. dimangsa.
c. Simbiosis mutualisme: interaksi antara organisme yang bersifat saling menguntungkan.
d. Simbiosis komensalisme: interaksi antara dua Kajian ekologi mencakup interaksi antarkomponen
1. Konsep Ekologi
organisme, salah satu pihak diuntungkan dan dari tingkat individu hingga tingkat bioma (salah satu
pihak lain tidak mendapat pengaruh. komunitas utama di dunia, diklasifikasikan berdasarkan
e. Simbiosis parasitisme: interaksi antara parasit dan vegetasi dominan dan ditandai adaptasi organisme
inangnya. Ukuran parasit lebih kecil dari ukuran terhadap tempat tertentu tersebut).
inangnya. Organisasi kehidupan dari yang terkecil hingga terbesar f. Netral: interaksi antarpopulasi tidak saling mem-
adalah sebagai berikut.
pengaruhi.
a. Individu: organisme tunggal. Sedangkan interaksi yang melibatkan komponen biotik
b. Populasi: sekumpulan individu sejenis di suatu dan abiotik adalah sebagai berikut. tempat, dalam waktu tertentu.
c. Komunitas: kumpulan beberapa populasi yang
a. Arus energi
menempati wilayah yang sama dan saling Energi (matahari) produsen konsumen I berinteraksi.
konsumen II konsumen III pengurai.
d. Ekosistem: kesatuan fungsional antara komponen
b. Produktivitas Ekosistem
biotik dan abiotik. Merupakan laju perubahan energi cahaya atau
e. Biosfer: kesatuan seluruh ekosistem di bumi. energi kimiawi anorganik menjadi energi kimiawi organik (senyawa organik) oleh organisme
2. Rantai Makanan autotrof pada suatu ekosistem, yang nantinya Merupakan jalur di mana makanan dipindahkan dari
dapat digunakan sebagai bahan makanan. satu tingkatan trofik ke tingkatan trofik yang lain.
c. Daur Biogeokimia
Rantai makanan dimulai dari produsen. Tingkatan Siklus yang melibatkan perpindahan senyawa trofik organisme dalam rantai makanan meliputi:
kimia (senyawa anorganik) melalui jalur organisme
a. Tingkat trofik I: produsen, yaitu tumbuhan yang (sebagai perantara) dan kemudian senyawa melakukan fotosintesis.
tersebut kembali ke lingkungan fisiknya. Misal :
b. Tingkat trofik II: meliputi konsumen primer, yaitu
daur karbon.
hewan-hewan herbivor.
d. Organisme Autotrofik
c. Tingkat trofik III: meliputi konsumen sekunder, Makhluk tersebut mampu membentuk zat yaitu hewan-hewan karnivor.
d. Tingkat trofik IV: meliputi organisme pengurai organik dari bahan anorganik yang diperoleh dari lingkungan. Organisme autotrofik dibagi menjadi:
(detrivor), yaitu bakteri dan fungi.
fototrofik: menggunakan cahaya sebagai energi sintesis nutrien, dan
kemoautotrof: menggunakan energi kimia Adanya interaksi menunjukkan adanya hubungan
3. Aksi-Interaksi
sebagai energi sintesis nutrien. yang saling mempengaruhi antara faktor biotik, dan
e. Organisme Heterotrofik
abiotik, dalam suatu ekosistem. Interaksi ini terjadi di Makhluk tersebut memperoleh makanan dari hasil
setiap tingkatan trofik organisme kehidupan. Beberapa pembentukan organisme lain (senyawa organik).
interaksi yang terjadi di antara makhluk hidup:
4. Suksesi Ekologis
2. Pencemaran Air
Merupakan perubahan komposisi spesies dalam suatu Dapat disebabkan tumpahan minyak dari kapal komunitas biologis (sering kali disebabkan karena ada- tangker di laut, sampah-sampah yang dibuang di laut, nya gangguan). Contoh: munculnya tumbuh-tumbuhan limbah-limbah industri rumah tangga yang dibuang baru pada suatu hutan pasca terjadi kebakaran.
sembarangan (tidak pada septictank) sehingga dapat Suksesi dapat dibagi menjadi:
mencemari air tanah dan sungai.
suksesi primer: suksesi terjadi pada daerah yang sebelumnya tidak terdapat organisme), contohnya 3. Pencemaran Tanah suksesi pada lahar bekas bencana letusan gunung Dapat disebabkan oleh sampah plastik dan pestisida. Galunggung,
4. Pencemaran Suara
- suksesi sekunder: suksesi yang terjadi pada Disebabkan oleh suara kendaraan bermotor, suara daerah yang komunitas di tempat tersebut telah mesin pabrik, suara pesawat , dan suara kereta api. dimusnahkan atau dihilangkan karena adanya gangguan, contohnya suksesi padang rumput menjadi hutan.
Reduce, Reuse, Recycle (3R) Merupakan upaya yang dapat dilakukan manusia
untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan
B. LINGKUNGAN
yaitu dengan:
Keseimbangan lingkungan dipengaruhi keseimbangan - reduce: mengurangi penggunaan bahan-bahan yang terjadi pada tingkat rantai makanan makhluk
yang dapat mencemari lingkungan seperti plastik, hidup. Apabila salah satu mata rantai hilang dan
pestisida, CFC;
tidak proporsional, maka tingkatan rantai makanan - reuse: pemanfaatan barang bekas yang masih berikutnya akan terganggu, akibatnya keseimbangan
dapat digunakan kembali; dan lingkungan akan terganggu. Selain itu, keseimbangan - recycle: mendaur ulang barang-barang bekas pakai
lingkungan dapat terganggu oleh ulah manusia juga (khususnya yang dapat mencemari lingkungan) peristiwa alam.
untuk dimanfaatkan kembali menjadi bahan baku pembuatan suatu produk.
1. Pencemaran Udara Dapat disebabkan oleh pembakaran tidak sempurna
kendaraan yang (menghasilkan gas CO), gas CO 2 , H 2 S
dari asap pabrik.
BAB 17 PEWARISAN SIFAT
A. SUBSTANSI GENETIK
2. RNA (Ribo Nucleic Acid)
Gen merupakan sepenggal DNA yang berfungsi • Tersusun dari ribosa (gula ribosa), dan basa mengontrol pembentukan/sintesis protein untuk
nitrogen. Basa nitrogen RNA terdiri dari: perkembangan dan metabolisme, sekaligus
Purin : Guanin (G) dan Adenin (A) sebagai alat pewarisan sifat ke keturunan
Pirimidin : Urasil (U) dan Sitosin (S) selanjutnya.
RNA tidak memiliki basa Timin pada pirimidinnya -
Gen tersebut ditentukan oleh urutan basa nitrogen tetapi digantikan oleh Urasil (U).
yang terdapat pada DNA. DNA tersebut teruntai di • Terdapat di nukleus dan sitoplasma. dalam kromosom.
RNA berdasarkan tempat dan fungsinya dibagi menjadi: -
Selain terdapat DNA, dalam kromosom juga
a. mRNA ( messenger RNA )
terdapat protein dan RNA. Kromosom tersebut Jenis RNA yang disintesis dari DNA, nantinya akan terdapat di dalam inti sel dan dapat mengalami
menentukan struktur primer dari suatu protein pembelahan saat meiosis.
yang akan disintesis (membawa kode-kode dari -
Komosom homolog adalah pasangan kromosom
DNA).
(salah satu diturunkan dari ibu dan satunya dari
b. tRNA ( transfer RNA )
ayah) dengan panjang, posisi sentromer, dan Berfungsi untuk membawa asam amino-asam memiliki pola pewarnaan sama (saat dipreparasi)
amino sesuai kode yang ditentukan DNA (spesifik) yang memiliki gen untuk karakter yang sama pada
dan mengenali kodon yang tepat pada mRNA saat lokus yang berkaitan.
proses sintesis protein.
- Lokus merupakan tempat gen berada pada
c. rRNA ( ribosomal RNA )
kromosom. Gen–gen yang menempati lokus yang Jenis RNA yang paling melimpah. Bersama-sama
sama pada kromosom homolog dan memiliki dengan protein RNA ini akan membentuk struktur tugas yang serupa/hampir serupa disebut alel
(merupakan bentuk alternatif suatu gen). Apabila ribosom sebagai tempat terjadinya sintesis protein (tempat koordinasi pengkodean berurutan
pada lokus yang sama terdapat lebih dari satu alel, molekul tRNA dengan seri kodon mRNA). maka disebut alel ganda.
Berikut penjelasan mengenai proses sintesis protein
B. STRUKTUR KIMIA DNA DAN RNA yang melibatkan DNA dan RNA Materi genetik terdapat di dalam kromosom yang
1. Transkripsi
berada di dalam nukleus (khususnya sel eukariotik). Proses ini merupakan sintesis mRNA dengan Nukleus tersebut merupakan nukleoprotein yang
menggunakan DNA sebagai cetakan. terdiri dari protein dan asam nukleat. Terdapat dua
2. Translasi
jenis asam nukleat yaitu sebagai berikut. Setelah mRNA terbentuk, mRNA keluar dari nukleus menuju ribosom untuk memulai tahap
1. DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) translasi. Translasi merupakan proses sintesis • Tersusun dari deoksiribosa (gula pentosa), gugus
polipeptida dengan menggunakan informasi fosfat, dan basa nitrogen.
genetik yang dikode pada suatu molekul mRNA. Basa nitrogen DNA terdiri dari :
Saat proses tersebut, tRNA akan membawa asam -
Purin: Guanin (G) dan Adenin (A) amino-asam amino yang sesuai dengan kode -
Pirimidin: Timin (T) dan Sitosin (S) genetik pada mRNA, untuk kemudian dirangkai • Berbentuk jalinan pita ganda yang panjang
menjadi suatu polipeptida. (double helix).
3. P ost translation
• Fungsi DNA berkaitan dengan sintesis protein dan Pada tahap ini polipeptida yang telah disintesis pewarisan sifat.
kemudian mengalami beberapa tahapan tertentu • Teruntai di dalam kromosom pada nukleus dan di
(folding, penambahan gugus tertentu, pemutusan dalam mitokondria.
ikatan untuk aktivasi) sehingga terbentuk protein.
C. REPRODUKSI SEL masing-masing haploid (n)/ setengah dari induk. Sel mampu bereproduksi dengan cara mengalami Meiosis II (Pemisahan kromatid saudara)
pembelahan. Sel dapat mengalami pembelahan mitosis, meiosis, dan amitosis.
a. Profase II: proses meiosis II menyerupai mitosis.
b. Metafase II:kromosom berada di bidang ekuatorial
c. Anafase II: sentromer kromatid saudara akhirnya Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang
1. Pembelahan Mitosis
memisah, dan kromatid saudara dari masing- menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom
masing pasangan, kini merupakan kromosom sama dengan jumlah kromosom sel induk. Tahap-
individual, bergerak ke arah kutub sel berlawanan. tahapnya adalah sebagai berikut.
d. Telofase II: terjadi sitokinesis. Pada akhir sitokinesis
a. Profase: nukleolus menghilang, kromosom mulai memadat, terbentuk benang- benang kromatin. menghasilkan 4 sel anak, masing-masing dengan jumlah kromosom haploid (n) (dari kromosom
b. Metafase: kromosom terletak sejajar dengan
yang tidak direplikasi).
bidang ekuator, tampak benang spindel yang terpancang dari sentriol ke sentromer.
3. Gametogenesis
c. Anafase: tampak kromatid tertarik menuju ke Merupakan proses pembentukan gamet. Gametogene- sentriol.
sis terjadi pada sel-sel germinal pada kelenjar kelamin.
d. Telofase: nukleous muncul kembali dan terjadi Gametogenesis pada pria disebut spermatogenesis, sitokinesis (pembelahan sitoplasma). Sehingga sedangkan pada wanita disebut oogenesis. terbentuk 2 sel anak dengan jumlah kromosom sama sengan induk (2n).
a. Spermatogenesis
Spermatogonium (2n) spermatosit primer (2n)
2. Pembelahan Meiosis terjadi meiosis I menjadi spermatosit sekunder, Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang
menghasilkan dua sel anakan (n) mengalami menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom
meiosis II menjadi spermatid, total 4 sel anak (n) setengah dari jumlah kromosom sel induk.
menjadi sel sperma (n).
b. Oogenesis
Meiosis I (Pemisahan kromosom homolog) Oogonium (2n) oosit primer mengalami
meiosis I menjadi satu sel oosit sekunder dan satu -
a. Profase I
Leptoten: kromosom mulai memadat. sel badan polar pertama (n) oosit sekunder
- Zigoten: kromosom homolog yang masing- mengalami meiosis II menjadi satu sel ovum (n) masing tersusun dari dua kromatid saudara
dan satu sel badan polar kedua (n). muncul secara bersamaan (membentuk
D. PRINSIP-PRINSIP HEREDITAS -
bivalen).
Pakiten: bivalen mengalami pemendekan. Prinsip dasar hereditas ditemukan oleh Gregor Mendel -
Diploten: kromosom homolog merenggang, dengan membudidayakan kacang Ercis sebagai objek kemudian kromatid terpisah membentuk penelitian. tetrad (sebuah kompleks empat kromatid).
- Diakinesis: sentromer dari kromosom Hukum Mendel I homolog merenggang, kromatid mengalami
Pada saat pembentukan gamet, pasangan alel akan pemendekan.
memisah secara bebas (hukum segregasi).
b. Metafase I: kromosom berjajar di bagian ekuator, Misalnya: Individu Aa gametnya A dan a. masih dalam pasangan homolog.
c. Anafase I: kromosom bergerak ke arah kutub Hukum Mendel II sel. Akan tetapi kromatid saudara tetap terikat
Pada saat pembentukan sel gamet (pembelahan mei- pada sentromernya. Kromosom homolog tertarik
osis), gen-gen sealel akan memisah dan megelompok bergerak ke arah berlawanan (hal ini berkebalikan
dengan gen lain yang bukan alelnya secara bebas. dengan perilaku kromosom selama mitosis).
Misalnya: Individu HhKk
d. Telofase I: pada fase ini terjadi pembelahan sitoplasma (sitokinesis), terbentuk 2 sel anak yang
Penyimpangan Hukum Mendel Contoh: Bunga putih (CCpp) dikawinkan dengan bunga putih (ccPP):
1. Penyimpangan semu
• menghasilkan keturunan F 1 dengan warna
a. Interaksi Gen
ungu (CcPp),
Saling pengaruh antara dua pasang gen atau lebih • keturunan F 2 memiliki perbandingan fenotip 9 yang mempengaruhi individu.
ungu : 7 putih.
Contoh: Ayam berpial rose (RRpp) dikawinkan
2. Penyimpangan sejati
dengan ayam berpial pea (rrPP). Menghasilkan keturunan ayam berpial walnut (RrPp).
a. Pautan
Keturunan F2 nya memiliki perbandingan fenotip: • Merupakan dua gen yang terletak pada 9(R_P_):3(R_pp):3(rrP_):1(rrpp)
kromosom yang sama (dalam satu kromosom homolog) dan letaknya saling berdekatan
atau tidak. Kondisi letak gen saling berdekatan Gen dominan maupun gen resesif yang menutupi
b. Epistasis-Hipostasis
atau tidak diadakan tes cross hibrid. gen dominan atau gen resesif lain yang bukan • Pautan antara dua macam gen atau lebih alelnya. Contoh: Jagung berbiji hitam (HHkk) akan menghasilkan keturunan dengan dikawinkan dengan jagung berbiji kuning (hhKK):
perbandingan genotip dan fenotip yang
• menghasilkan keturunan F 1 jagung berbiji
lebih sedikit dibandingkan gen-gen yang hitam (HhKk) karena hitam (H) epistasis tidak berpautan (karena gamet-gamet yang terhadap gen kuning (K), • keturunan F dihasilkan jumlahnya sedikit).
2 memiliki perbandingan fenotip
12 Hitam: 3 Kuning: 1 Putih.
b. Pindah Silang ( C rossing Over) • Merupakan pertukaran timbal balik bahan-
bahan genetik antara kromatid-kromatid Gen dominan yang tidak menunjukkan pe- bukan saudara pada kromosom homolog ngaruhnya apabila berdiri sendiri tanpa pengaruh
c. Kriptomeri
gen dominan yang lain (kriptomeri = tersembunyi). selama sinapsis meiosis I. • Pindah silang menghasilkan keturunan:
Contoh: Bunga merah (MMpp) dikawinkan dengan bunga putih (mmPP):
kombinasi Parental (KP) dan rekombinan (RK)
• menghasilkan keturunan F 1 bunga ungu (MmPp),
c. Pautan Seks
• keturunan F memiliki perbandingan fenotip 9 Merupakan gen-gen yang berlokus/terletak pada ungu : 3 merah : 4 putih. 2 kromosom seks. Contoh: gen penentu sifat buta
warna pada manusia terpaut pada kromosom X.
d. Sifat Intermediet
Pengaruh gen dominan maupun resesif sama
d. Alel Ganda
kuat sehingga menghasilkan sifat keduanya Merupakan alel yang dapat menyusun genotip (jika heterozigot). Contoh: Bunga merah (MM)
lebih dari dua variasi gen. Contohnya, golongan dikawinkan dengan bunga putih (mm) menghasilkan
darah manusia.
keturunan bunga merah muda (Mm).
e. Determinasi Seks
Penentuan jenis kelamin ditentukan terutama Perkawinan heterozigotik dengan banyak sifat
e. Polimeri
oleh komposisi kromosom seks. Berikut beberapa beda yang masing-masing berdiri sendiri, akan
sistem pengelompokan jenis kelamin. tetapi mempengaruhi bagian yang sama pada
Sistem XY (pada manusia; wanita: 44A+XX,
individu. Contoh: Gandum biji merah (M 1 M 1 M
pria: 44A+XY).
dengan gandum biji putih (m m
1 2 ): • menghasilkan keturunan F 1 gandum biji
Sistem XO
(pada belalang; betina: 22A+XX,
jantan: 22A+XO).
merah (M m
1 1 M 2 m 2 ), • keturunan F 2 memiliki perbandingan fenotip
Sistem ZW (pada unggas; betina 78A+ZW dan
jantan 78A+ZZ).
15 merah :1 putih.
Sistem haplo-diploid (pada lebah).
f. Gen Komplementer
Letak Gen pada Kromosom
Gen-gen saling berinteraksi dan saling melengkapi, apabila salah satu gen tidak muncul maka kemun-
1. Gen Bebas
culan salah satu karakter akan terhambat. Merupakan gen-gen tidak terletak dalam satu kromosom. Gen-gen tersebut mengikuti hukum
Mendel yaitu pemisahan secara bebas (segregasi) • pada laki-laki terdapat kenmungkinan normal dan pengelompokan secara bebas (asortasi).
(XY) dan buta warna (X cb Y), Misalnya: individu AaBb saat gametogenesis
• pada perempuan terdapat kemungkinan menghasilkan gamet: AB, Ab, aB, ab dengan
normal (XX), normal carier (X cb X) dan buta peluang yang sama yaitu 1:1:1:1.
warna (X cb X cb ).
2. Gen Terangkai (terpaut)
d. Golongan darah manusia
Merupakan gen-gen yang terletak dalam satu
Sistem
Jenis
Gen Genotip
I A I A ,I A I O ,I B I B ,I B I O ,I A I B ,I O I sama (sesuai kaidah W.S. Sutton ). Gen yang O
kromosom dan cenderung memisah bersama-
ABO
A,B,AB,O
I A ,I B ,I O
RH + , RH terletak semakin dekat, ikatannya semakin erat. - Rh,rh RhRh,Rhrh,rhrh
RH
MN
M,MN,N
I M ,I N
I M I M ,I M I N ,I N I N
E. HEREDITAS MANUSIA Pengetahuan mengenai golongan darah sangat penting
1. Jenis kelamin dalam membantu proses transfusi darah (sistem ABO), membantu menentukan genotip induk, mengetahui
Manusia memiliki 23 pasang kromosoom (46 kromo- kemungkinan terjadi eritoblastosis pada bayi (sistem som). Jenis kelamin manusia dikendalikan oleh sepa- RH), juga penting untuk menentukan orang tua bayi sang kromosom seks yaitu kromosom X dan Y untuk (sistem MN). Eritoblastis adalah gugurnya janin dari laki-laki serta X dan X untuk perempuan. Saat pembe- kandungan ibunya karena perbedaan resus ibu dan lahan meiosis, sel gamet yang dihasilkan perempuan janin yang dikandungnya. hanya satu macam yaitu X, sedangkan pada laki-laki akan dihaslkan dua macam sel gamet yaitu X dan Y.
F. MUTASI
2. Cacat dan Penyakit Menurun Merupakan perubahan pada struktur kimiawi pe-
nyusun gen yang dapat menimbulkan perubahan sifat Merupakan keadaan darah seseorang sukar pada individu dan bersifat menurun.
a. Hemofilia
membeku saat mengalami luka. Hal tersebut Mutasi dapat terjadi pada gen dan kromosom. Berikut disebabkan adanya gen resesif h yang terpaut berbagai jenis mutasi. pada kromosom seks X (sex X linkage resesive).
1. Mutasi Titik/Point Mutation/Mutasi Gen Apabila dalam keadaan homozigot bersifat letal.
Sehingga:
a. Mutasi tidak bermakna (nonsense mutatuion)
• pada laki-laki kemungkinannya normal (XY) Perubahan pada triplet basa nitrogen, akan tetapi
perubahan tersebut tidak mempengaruhi protein • pada perempuan kemungkinannya normal
dan Hemofilia (X h Y),
yang dibentuk.
(XX), normal carier (H h X) dan hemofilia (X h X h )
b. Mutasi Ganda
secara teoritis kenyataannya letal. Terjadi pengurangan atau penambahan 3 basa
b. Albino
nitrogen.
Merupakan keadaan seseorang mengalami proses pigmentasi yang tidak normal (tidak memilki sel- 2. Mutasi Kromosom (Mutasi Besar)
sel pembawa pigmen tubuh). Gen resesif tidak Terjadi perubahan jumlah kromosom, perubahan terpaut seks (autosomal resesive) dan muncul struktur atau susunan DNA. Mutasi ini terbagi menjadi dalam keadaan homozigot resesif. Misalnya: beberapa jenis yaitu sebagai berikut. Perkawinan individu jantan Aa dengan betina Aa • Kerusakan kromosom: menghasilkan keturunan AA:2Aa:aa . Sifat genotip
Delesi: pengurangan salah satu gen dari
aa inilah yang dapat mengasilkan keturunan sebuah kromosom bisa di awal (delesi albino.
terminal) atau tengah (delesi interstitial).
Duplikasi: suatu kromosom menerima Keadaan seseorang tidak dapat membedakan
c. Buta warna
tambahan gen dari kromosom homolognya. warna. Hal ini disebabkan oleh gen resesif yang
Inversi: kromosom mengalami patah akibat terpaut seks pada kromosom X. Gen ini terpaut
sebelumnya kromosom membentuk lingkaran pada kromosom X, sehingga:
dan ujung kromosom yang melekat pada dan ujung kromosom yang melekat pada
Katenasi: bagian ujung dua kromosom meng-alami penambahan perangkatnya. Misal homolog mengalami pertemuan dan gen-gen
dari 2n n atau 2n4n.
yang satu alel pada ujung-ujung kromosom • Aneuploid. Kromosom mengalami perubahan tersebut menjadi berurutan.
pada salah satu atau lebih dari satu genom.
Fisi: terputusnya kromosom homolog pada bagian sentromer, bagian ujung kromosom Berdasarkan prosesnya mutasi dibagi menjadi dua. melekat dengan bagian ujung lain dan bagian
1. Mutasi alami, yaitu mutasi yang terjadi tanpa pangkal menyatu dengan bagian pangkal yang
campur tangan manusia
lain.
2. Mutasi Buatan, yaitu mutasi yang kejadiannya
Translokasi: terdapat tiga jenis translokasi, disengaja oleh manusia, misalkan menggunakan yaitu homozigot atau respirok (tukar
bahan kimia atau sinar x.
menukar segmen kromosom non-homolog); heterozigot atau non-respirok (satu segmen
Penyebab mutasi adalah sebagai berikut. kromosom bergabung dengan kromosom
1. Bahan kimia: DDT (pestisida), pengawet makanan, lain nonhomolog); dan roberston atau fusi benzopyrene pada asap rokok. (dua kromosom akrosentrik menjadi satu
2. Bahan fisika: sinar UV, radioaktif. kromosom metasentrik).
3. Bahan biologi: virus dan bakteri.
BAB 18 EVOLUSI
A. TEORI EVOLUSI
2. Fosil
Evolusi adalah perubahan yang terjadi pada makhluk Fosil merupakan sisa-sisa tubuh makhluk hidup yang hidup dalam kurun waktu yang relatif lama. Para ahli telah membatu.
evolusi yang mengemukakan teori mengenai evolusi:
1. Jean Baptise Lamarck (1744-1829) 3. Homologi Perubahan yang terjadi akibat pengaruh lingkungan. Homologi yaitu alat-alat tubuh yang memiliki bentuk
2. Charles Darwin (1809-1882) asal yang sama, kemudian mengalami perubahan Perubahan terjadi akibat adanya seleksi alam.
struktur sehingga fungsinya menjadi berbeda. Misalnya: kerangka tungkai pada mamalia dibangun
B. MEKANISME EVOLUSI dari unsur kerangka yang sama, akan tetapi pada kenyataannya memiliki fungsi yang
berbeda Evolusi dapat berlangsung akibat variasi genetik dan (tungkai depan manusia berjalan; tungkai depan seleksi alam. Keturunan dari perkawinan bersifat kelelawar sayap terbang ). bervariasi. Variasi dalam satu keturunan disebabkan oleh adanya mutasi gen dan adanya rekombinasi gen-
4. Embriologi Perbandingan gen dalam satu keturunan. Sedangkan seleksi alam Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang
terjadi berdasarkan kemampuan makhluk hidup untuk dekat akan mengalami tahapan yang sama dalam bertahan dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
perkembangan embrionya. Pada hewan vertebrata, beberapa spesies menunjukkan persamaan pada fase-
C. PETUNJUK ADANYA EVOLUSI fase embrio tertentu. Setelah itu terjadi diferensiasi membentuk organ-organ tubuh sesuai dengan jenis
1. Variasi antara Individu-individu dalam Satu
masing-masing.
Spesies Variasi tersebut dibedakan menjadi:
D. FREKUENSI GEN
- variasi somatis (terjadi pada sel-sel somatis seperti Frekuensi gen adalah kehadiran suatu gen di dalam ukuran tubuh dan fungsi fisiologis, bersifat tidak suatu populasi dihubungkan dengan frekuensi semua diturunkan),
alelnya. Frekuensi gen dihitung menggunakan hukum -
variasi germinal (variasi pada sel kelamin).
Hardy-Weinberg.
Hukum Hardy-Weinberg Contoh penggunaan hukum di atas. Mengemukakan tentang keseimbangan frekuensi Frekuensi penderita albino pada suatu wilayah 1 :
genotip AA, Aa, dan aa dan perbandingan gen A dan 10.000) (persentase 0,01%). Berapakah persentase
a dari generasi ke generasi selalu sama selama dalam orang memiliki genotip Aa? keadaan sebagai berikut.
Penyelesaian :
1. Genotip AA, Aa, dan aa memiliki variabilitas dan Diketahui penderita albino (aa) = 0,01%. fertilitas yang sama. 2 aa = q = 1/10000 = 0,0001 ⇔ q = 0,1
2. Perkawinan secara acak.
Diketahui
3. Tidak terjadi seleksi alam serta jumlah anggota p+q=1 populasi besar.
⇔p = 1 - q = 1 - 0,01 = 0,99
4. Kemungkinan mutasi dari gen-gen A dan a harus sama.
Orang yang bergenotip Aa (berfungsi 2pq):
5. Tidak terjadi migrasi.
= 2 x 0,99 x 0,01 = 0,0198
6. Frekuensi gen dalam populasi pada keadaan Persentasenya: 0,0198 x 100%= 1,98% seimbang.
Secara matematis, hukum Hardy-Weinberg dinyatakan sebagai berikut. Diketahui p = frekuensi gen; q = alel, maka:
p+q=1 (p + q)(p + q) = 1 p 2 + 2pq + q 2 =1
BAB 19 BIOTEKNOLOGI
A. PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAM
B. REKAYASA GENETIKA
BIOTEKNOLOGI Merupakan teknik pencangkokan bahan genetik dari
1. Mikroorganisme (jamur dan bakteri) sebagai suatu individu ke individu lain dengan harapan agar agensia pengubah substrat bahan pangan menjadi dihasilkan susunan bahan genetik baru yang dapat produk makanan tertentu seperti yogurt, keju, memberikan perubahan bagi makhluk hidup yang tape, oncom, roti.
memilikinya.
2. Penggunaan mikroorganisme sebagai penghasil Rekayasa genetika berkembang sejak ditemukan: antibiotik (bakteri Streptomyces griseus penghasil • Enzim Restriksi (gunting biologi) streptomisin, jamur Penicillium notatum penghasil
Berfungsi untuk memotong DNA. Berdasarkan penisilin).
bagian yang dipotong (dalam atau luar), enzim ini
3. Sebagai agensia pengendali hayati populasi hama dibedakan menjadi dua jenis yaitu: endonuklease pe-rusak tanaman perkebunan karena bakteri
restriksi dan eksonuklease restriksi. tersebut menghasilkan endotoksin (Bacillus • Enzim Ligase (lem biologi)
thuringiensis terhadap kumbang perusak tanaman Untuk menghubungkan kembali potongan DNA kelapa).
yang telah dipotong dan disisipi gen baru.
4. Mengatasi pencemaran perairan terhadap adanya logam yang berbahaya bagi kesehatan apabila • Plasmid terakumulasi dalam tubuh (contoh: Bacillus
Merupakan penyimpan materi genetik (DNA), ferooxidant).
berbentuk melingkar, terletak di luar nukleoid, digunakan sebagai vektor untuk transfer gen pada bioteknologi.
Teknik Hibridoma
C. TEKNIK KULTUR JARINGAN TUMBUHAN DAN Merupakan teknik pengambilan dan penggabungan
KLONING
(fusi) dua sel dari jaringan yang berbeda baik dari organisme yang sama maupun tidak, sehingga nantinya
1. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan dihasilkan sel hibrid. Teknik ini dimanfaatkan untuk -
Merupakan teknik penggandaan tanaman secara membuat antibodi monoklonal guna mendeteksi
in vitro (dalam tabung) menggunakan bagian penyakit (antibodi yang dihasilkan oleh suatu klon
tanaman.
sel-sel sehingga sangat spesifik terhadap determinan - Bagian tanaman (seperti pucuk daun) yang akan antigen yang khas).
dikulturkan dalam botol kultur disebut eksplan. Dampak Negatif Rekayasa Genetika
2. Kloning
1. Berpotensi menyebabkan pergeseran gen pada Kloning memiliki konsep dasar membentuk individu organisme hasil rekayasa genetika (transgenik). dengan komposisi genetik yang sama. Berikut skema
Hal ini dapat berdampak buruk bagi organisme umum proses kloning. transgenik tersebut.
2. Organisme transgenik berpotensi mudah terserang Sel telur organisme dihilangkan inti selnya (dirusak penyakit.
dengan radiasi UV) untuk dijadikan sebagai sel resipien
3. Berpotensi menimbulkan penyakit bagi organisme kemudian inti sel pada sel resipien digantikan lain.
dengan inti sel somatik organisme tersebut
4. Berpotensi mengalami perubahan genotip ter- kemudian dirangsang dengan kejutan listrik (agar inti hadap komunitas ekologis.
sel tersebut menyatu dengan sel resipien) setelah itu sel ditanamkan di rahim organisme tersebut mengalami perkembangan menjadi clon.
BAB 20 EVOLUSI
A. MACAM-MACAM KEKEBALAN TUBUH
d. Adanya senyawa kimia tertentu dalam darah yang dapat menyerang organisme patogen yang masuk
Manusia memiliki dua jenis sistem kekebalan tubuh
ke dalam tubuh.
yaitu sistem kekebalan bawaan (innate) dan sistem kekebalan yang didapat (adaptif).
2. Sistem Kekebalan yang Didapat (Adaptif)
1. Sistem Kekebalan Bawaan (Innate) Selain kekebalan bawaan, manusia juga dapat Kekebalan bawaan merupakan sistem kekebalan yang membentuk sistem kekebalan tubuh dari infeksi
diperoleh manusia sejak lahir, bersifat tidak khas. organisme patogen maupun toksin virus. Sistem Misalnya:
kekebalan didapat ini penting untuk pertahanan tubuh
a. Kulit manusia yang berfungsi sebagai “barier fisik” dari invasi organisme, dimana tubuh tidak memiliki yang menghalangi segala serangan organisme sistem kekebalan bawaan untuk organisme infektif patogen dari lingkungan eksternal.
tersebut. Oleh sebab itu, proses vaksinasi dengan
b. Adanya enzim lisozim (pemecah dinding sel vaksin sangat penting untuk kekebalan tubuh manusia. bakteri) mampu melawan bakteri berbahaya yang Vaksin merupakan sediaan yang biasanya dibuat dari masuk ke dalam tubuh.
suatu patogen infektif, diberikan untuk menyediakan
c. Keberadaan enzim-enzim pencernaan dapat kekebalan tubuh manusia tanpa menyebabkan rasa membunuh bakteri bahaya yang masuk ke dalam sakit. sistem pencernaan.
Sistem kekebalan didapat (adaptif) dibagi mejadi dua: Sistem kekebalan didapat (adaptif) dibagi mejadi dua:
humoral). Hal tersebut salah satunya ditunjukkan oleh: -
kekebalan seluler (pembentukan limfosit atau sel limfosit T (sel T) berasal dari thymus berfungsi untuk sel darah putih yang mampu menyerang agensia mengenali antigen dan melepaskan senyawa cytokines asing penginfeksi dan menghancurkannya).
yang dapat mendorong pertumbuhan dan respon sel B dan makrofag terhadap antigen. Selain limfosit T juga
B. ANTIGEN DAN ANTIBODI terdapat limfosit B (sel B) yang berasal dari sumsum tulang belakang, nantinya akan berkembang menjadi
antibodi yang dapat mengikat antigen spesifik.
1. Antigen
Antigen merupakan suatu senyawa kimia spesifik
D. ALERGI
Alergi merupakan efek samping yang ditimbulkan oleh -
yang dimiliki oleh organisme penginvasi yang dapat mendorong timbulnya respon imun tertentu.
Antigen tersebut dapat berupa makromolekul imunitas (kekebalan tubuh). Alergi dapat terjadi pada seperti protein toksin pada bakteri, polisakarida setiap orang normal dan terdapat pula beberapa orang
yang memiliki kecenderungan untuk memiliki alergi. berukuran besar, lipoprotein dari agensia
penginfeksi, yang dapat berikatan secara spesifik 1. Alergi pada Orang Normal dengan komponen respon imun tubuh manusia
a. Alergi yang disebabkan reaksi antara antigen- (antibodi).
antibodi yang berat.
- Bagian antigen yang mengenali antibodi disebut Reaksi antigen-antibodi dapat mengaktifkan epitop. sistem komplemen untuk segera menghancur-
2. Antibodi kannya. Pengaktifan tersebut dapat memicu aktivitas enzim-enzim proteolitik (pemecah
Antibodi merupakan molekul protein di dalam tubuh yang dapat mengenali antigen asing spesifik.
protein), akibatnya pembuluh-pembuluh darah -
Pada antibodi terdapat bagian yang mengenali kecil dapat mengalami luka dan peradangan. antigen tertentu yaitu bagian paratop.
b. Alergi-reaksi tertunda
- Antibodi bekerja dengan 3 macam cara untuk
Misalnya alergi kulit yang disebabkan oleh melindungi tubuh.
obat-obatan, zat kimia tertentu dan beberapa
a. Langsung menyerang agensia penginfeksi:
kosmetik.
melalui proses pembentukan kompleks
Reaksi alergi-tertunda ini disebabkan oleh antigen dan antibodi dalam suatu gumpalan
limfosit yang disentisasi akibat terjadinya (aglutinasi), melalui presipitasi (kompleks
beberapa kali kontak dengan alergen. antigen yang larut dan antibodi tidak larut),
Limfosit yang disentisasi akan berdifusi ke antibodi langsung menyerang agensia
darah dan mengikat toksin dari alergen. penginfeksi sehingga sel pecah (lisis), dan
Reaksi pengikatan tersebut merupakan reaksi antibodi mengadakan netralisasi terhadap
kekebalan seluler yang dapat memicu aktivasi toksin antigen.
makrofag yang pada akhirnya apabila reaksi
b. Aktivasi sistem komplemen yang pada terlalu berat dapat menyebabkan kerusakan akhirnya dapat menghancurkan agensia
jaringan.
penginfeksi.
c. Aktivasi sistem anadilaktik sehingga lingkung- 2. Reaksi pada Orang yang Memiliki Kecenderungan an sekitar antigen penginfeksi berubah, untuk Alergi
sehingga toksisitasnya dapat dicegah.
Alergi-reaksi tertunda
C. PERAN JARINGAN LIMFATIK TERHADAP SISTEM Alergi tersebut secara genetik bersifat diturunkan. Hal KEKEBALAN TUBUH
tersebut ditunjukkan dengan antibodi IgE (disebut regain/ sensitizing antibody) beredar dalam jumlah
Sistem limfatik terdiri dari komponen: pembuluh besar (tidak normal). Antibodi tersebut melekat limfatik, sel limfoid (limfosit dan makrofag), jaringan pada seluruh tubuh terutama di sel mast dan basofil, limfoid, dan organ limfoid (nodus limfaticus, spleen, sehingga reaksi antigen dan antibodi IgE tersebut Sistem limfatik terdiri dari komponen: pembuluh besar (tidak normal). Antibodi tersebut melekat limfatik, sel limfoid (limfosit dan makrofag), jaringan pada seluruh tubuh terutama di sel mast dan basofil, limfoid, dan organ limfoid (nodus limfaticus, spleen, sehingga reaksi antigen dan antibodi IgE tersebut
mast dan basofil diikuti pengeluaran histamin (reaksi Pada hay fever , reaksi antigen-antibodi IgE terjadi imun jenis anafilaktoid ). Jenis-jenis reaksi anafilaktoid
di hidung, sehingga histamin yang dikeluarkan yaitu:
dari reaksi ini menyebabkan pelebaran pembuluh
a. Anafilaksis
darah pada hidung. Akibat pelebaran tersebut,
b. Urtikaria: akibat antigen yang masuk daerah kulit sel yang membatasi hidung pada akhirnya tertentu dan menyebabkan reaksi anafilaktoid
membengkak dan mensekresikan cairan. terlokalisasi. Hal tersebut dapat menyebabkan
peningkatan permeabilitas kapiler sehingga kilit membengkak dan terjadinya pelebaran pembuluh darah.
c. Asma: merupakan reaksi antigen-antibodi IgE dalam bronkiolus paru-paru. Zat anafilaksis bereaksi lambat yang dibebaskan sel mast rusak (akibat reaksi antigen-antibodi berlebihan), dapat menyebabkan spasme pada otot polos bronkiolus, sehingga penderita susah bernafas.
BAHASA INDONESIA
BAB 1 PARAGRAF
A. PENGERTIAN PARAGRAF
C. SYARAT PARAGRAF
Paragraf adalah bagian karangan yang terdiri atas
1. Kesatuan ( U nity)
beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu
2. Kelengkapan ( C ompletness) serta membentuk satu kesatuan pikiran.
3. Koherensi ( C oherence)
Fungsi utama paragraf adalah menandai awal ide
4. Urutan Pikiran ( Order)
atau gagasan baru. Fungsi yang lain adalah sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya
D. CIRI PARAGRAF EFEKTIF
atau sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan sebelumnya.
1. Hanya memiliki satu ide utama. Paragraf sering disebut dengan istilah alinea.
2. Memiliki keterangan atau penjelasan yang relatif lengkap tentang ide utama.
B. UNSUR PARAGRAF
3. Menarik perhatian pembaca.
4. Terorganisasi dengan baik.
1. Gagasan Utama
E. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF -
Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan paragraf.
Kalimat topik adalah kalimat yang merangkum 1. Susunan Alami
gagasan secara menyeluruh dan mewakili Paragraf yang dikembangkan dengan susunan alami kalimat-kalimat lain dalam sebuah paragraf.
mengenal dua macam urutan. • Urutan Ruang (Spasial)
2. Gagasan Penjelas Pembaca dibawa dari satu titik ke titik berikutnya -
Gagasan penjelas adalah gagasan yang dalam sebuah ruang, misalnya gambaran dari berfungsi menjelaskan gagasan utama.
depan ke belakang, luar ke dalam, atas ke bawah, -
Gagasan penjelas terdapat pada kalimat
dan sebagainya.
penjelas atau kalimat pengembang, yaitu • Urutan Waktu (Kronologis) kalimat yang menjelaskan kalimat utama.
Pengembangan paragraf dengan urutan waktu menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
2. Susunan Logis
• Paragraf Induktif
• Klimaks dan Antiklimaks
Paragraf induktif adalah paragraf yang letak
Jika gagasan disusun dari urutan yang paling
gagasan utamanya di akhir paragraf. Macam-
sederhana menuju urutan kompleks, paragraf
macam:
1) Analogi, yaitu menarik kesimpulan ber-
tersebut dikembangkan dengan cara klimaks.
Jika gagasan disusun dari urutan paling kom-
dasarkan persamaan isi dengan sesuatu yang
pleks menuju urutan yang paling sederhana,
sudah dikenal.
2) Generalisasi, yaitu proses pengambilan
pengembangan paragraf tersebut mengguna-
kesimpulan dengan memberikan pernyataan • Umum-Khusus atau Khusus-Umum yang bersifat khusus berupa perihal atau kejadian untuk mendapatkan simpulan yang
kan cara antiklimaks.
Cara umum-khusus dilakukan dengan me-
bersifat umum.
letakkan gagasan utama pada awal para-
3) Kausal, yaitu hubungan ketergantungan
graf kemudian diikuti perincian-perincian.
antara dua kalimat atau lebih, artinya suatu
Menghasilkan paragraf deduktif.
akibat akan terjadi jika ada sebab.
Cara khusus-umum dimulai dengan perincian- perincian dan diakhiri dengan gagasan utama. • Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif) Menghasilkan paragraf induktif.
Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan • Sebab-Akibat utamanya tersebar pada seluruh kalimat. Jenis paragraf ini terdapat pada karangan deskripsi dan
Sebab berfungsi sebagai gagasan utama dan
narasi.
akibat sebagai gagasan penjelas. • Definisi
2. Berdasarkan Tujuannya
Dilakukan dengan mengungkapkan definisi • Paragraf Deskripsi kemudian dikembangkan dengan pikiran-pikiran
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang
penjelas yang mendukungnya.
menggambarkan sesuatu menurut pengalaman
• Perbandingan dan Pertentangan
pancaindera manusia dengan tujuan agar pembaca
Dilakukan dengan membandingkan atau memper-
seolah-olah melihat dan merasakan sendiri objek
tentangkan dua hal yang tingkatannya sama dan
yang digambarkan.
memiliki persamaan serta perbedaan.
• Paragraf Narasi
• Klasifikasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan
suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan Paragraf sering disebut dengan istilah
Dimulai dengan pengungkapan gagasan utama
kemudian dikembangkan ke dalam kalimat-kalimat
pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang
penjelas berupa klasifikasi dari gagasan utamanya.
diceritakan.
• Contoh-contoh
• Paragraf Argumentasi
Kalimat-kalimat penjelas yang digunakan dalam
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang
paragraf berupa contoh-contoh.
menyajikan
suatu
permasalahan dengan
• Syarat-Hasil
mengemukakan bukti-bukti dan alasan yang
Syarat-syarat tentang sesuatu disampaikan
kuat agar pembaca meyakini kebenaran yang
terlebih dahulu kemudian diikuti hasilnya jika
diungkapkan oleh penulis atau menyatakan
syarat tersebut dipenuhi atau dilaksanakan.
persetujuannya. • Paragraf Eksposisi
F. JENIS PARAGRAF
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan pengetahuan atau informasi dengan
tujuan pembaca mendapatkan informasi dan • Paragraf Deduktif pengetahuan sejelas-jelasnya. Untuk memperjelas Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan pemaparan, dikemukakan pula data dan fakta.
1. Berdasarkan Letak Gagasan Utama
utamanya terletak di awal paragraf. Kalimat • Paragraf Persuasi utama pada paragraf ini adalah kalimat topik.
Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan
Kalimat kedua dan seterusnya merupakan kalimat
mempengaruhi pembaca dengan memberikan
penjelas.
data sebagai penunjang, sehingga pembaca mengikuti pendapat yang dikemukakan penulis.
BAB 2 RESENSI
A. PENGERTIAN RESENSI
2. Latar Belakang Buku
- Resensi adalah ulasan yang memberikan pertim- Meliputi bentuk atau format buku, ilustrasi,
bangan atau penilaian terhadap buku. gambar, cover, kertas yang dipakai, jenis huruf, -
Resensi dibuat untuk menyampaikan keunggulan
dan sebagainya.
dan kelemahan buku, karya sastra atau karya
3. Isi dan Bahasa (Kelemahan dan Keunggulan) seni kepada pembaca, sehingga pembaca dapat menentukan perlu tidaknya karya tersebut.
Dari segi isi, penulis resensi mengulas unsur intrinsiknya, seperti tema, alur, cerita, perwatakan,
B. PRINSIP-PRINSIP RESENSI sudut pandang, dan sebagainya. Dari segi bahasa, diulas struktur kalimat, gaya bahasa, ungkapan,
Pembuatan resensi harus memperhatikan beberapa dan sebagainya. Cara yang digunakan penulis buku hal, yaitu objektif, singkat, menyeluruh, jelas, langsung
dalam mengungkapkan penyelesaian masalah dan pada sasaran, lugas, jujur, dan sesuai dengan keadaan
cara pengolahan materi juga perlu diperhatikan dan kemampuan pembaca.
oleh penulis resensi.
C. BAGIAN-BAGIAN RESENSI
4. Nilai-nilai Buku
Nilai buku dapat ditentukan dengan mem-
1. Jenis Buku bandingkan dengan karya lain dari pengarang Jenis buku berarti bahwa penulis resensi harus yang sama atau dengan pengarang lain yang isinya kurang lebih sama. Nilai buku meliputi gambaran
mengklasifikasikan golongan buku yang diresensi termasuk fiksi atau nonfiksi. Jika buku tersebut umum isi buku, kemurnian ide, dan sebagainya.
termasuk fiksi, penulis harus menyebutkan
5. Kesimpulan
bentuknya berupa roman, novel, atau yang lain. Penulis resensi menyimpulkan perlu tidaknya sebuah buku atau karya sastra dibaca.
BAB 3 WAWANCARA
3. Wawancara dengan Petunjuk Umum Wawancara adalah tanya jawab yang terjadi antara Dalam wawancara ini, kerangka atau pokok masalah
A. PENGERTIAN WAWANCARA
orang yang mencari informasi (pewawancara) dengan yang akan ditanyakan kepada narasumber sudah disu- orang yang memberikan informasi (narasumber).
sun sebelumnya. Wawancara dapat dilakukan secara tertutup dan
1. Wawancara Serta-Merta
terbuka.
Wawancara ini merupakan wawancara dalam - Wawancara tertutup merupakan wawancara yang situasi alami. Dalam wawancara ini, pertanyaan
dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang disampaikan seperti komunikasi sehari-hari.
sifatnya rahasia atau pribadi.
Wawancara terbuka adalah wawancara yang
2. Wawancara Menggunakan Seperangkat dilakukan berkaitan dengan kepentingan umum, Pertanyaan yang Telah Dibakukan misalnya debat terbuka di televisi.
Pewawancara sudah menyiapkan urutan kata- kata dan pertanyaannya sehingga dia tinggal membacanya saja ketika wawancara berlangsung.
B. TAHAP-TAHAP WAWANCARA
2. Inti
Pewawancara mengajukan pertanyaan secara
1. Pembukaan
sistematis dan mencatat setiap jawaban penting
yang diberikan oleh narasumber. Pertanyaan yang
menyatakan maksud serta tujuan wawancara.
diajukan mengandung unsur apa, siapa, kapan, di
adalah ulasan yang memberikan pertim- mana, mengapa, dan bagaimana.
Pewawancara juga menanyakan identitas pribadi
narasumber. Dalam melakukan wawancara,
3. Penutup
pewawancara harus menggunakan perkataan yang sopan dan menghormati narasumber.
Wawancara diakhiri dengan ucapan terima kasih
oleh pewawancara dan memberikan kesan baik menentukan perlu tidaknya karya tersebut.
Pewawancara terlebih dahulu menyampaikan
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.
serta menyenangkan.
Pembuatan resensi harus memperhatikan beberapa hal, yaitu objektif, singkat, menyeluruh, jelas, langsung
BAB 4 BERITA, PIDATO, DAN DISKUSI
A. BERITA
e. Lengkap
Berita adalah laporan peristiwa atau pendapat yang Berita harus mampu menjawab pertanyaan aktual, menarik, penting, serta cermat dalam fakta. 5W+1H (what, who, when, where, why, how),
yaitu menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di
mana, mengapa, dan bagaimana. Jenis buku berarti bahwa penulis resensi harus
Laporan yang berguna itu disusun dalam suatu jenis
penulisan tertentu, sehingga dapat dipahami oleh
f. Sistematis
mengklasifikasikan golongan buku yang diresensi
pembaca. Dengan kata lain, berita merupakan laporan
termasuk fiksi atau nonfiksi. Jika buku tersebut Berita ditulis dengan sifat piramida terbalik, termasuk fiksi, penulis harus menyebutkan
fakta. Suatu peristiwa atau kejadian atau fakta disebut
sebagai berita jika peristiwa tersebut sudah dilaporkan.
yaitu bagian yang berjangkauan luas dan penting diletakkan pada bagian awal, sedangkan bagian
1. Syarat Berita
yang khusus, sempit, dan kurang penting berada
Berita harus memenuhi syarat sebagai berikut.
pada bagian akhir.
a. Berlandaskan fakta
g. Berita harus dapat dipahami
Sebuah berita memiliki kejernihan pengungkapan
b. Aktual
Aktual berarti bahwa berita tersebut disiarkan masalah, ditulis secara ringkas menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta tidak
tidak lama setelah terjadi peristiwa. Dengan kata lain, jarak waktu terjadinya peristiwa dan waktu menggunakan bahasa yang rancu.
penyiaran berita berdekatan.
2. Unsur Struktur Berita
c. Menarik bagi setiap orang yang menyimak berita
a. Judul
tersebut
Judul berita berfungsi memperkenalkan isi
Sebuah berita dikatakan menarik jika memenuhi faktor-faktor seperti: berguna, dekat dengan berita.
pembaca, bersifat konflik, merupakan berita Judul berita harus memenuhi beberapa syarat, antara lain mencerminkan isi, singkat,
lanjutan, berkaitan dengan tokoh-tokoh terkenal,
lengkap, mudah dipahami, menarik, tidak
memiliki makna ganda, merupakan kata kunci disampaikan seperti komunikasi sehari-hari.
berita sesama manusia, memiliki daya pengaruh
yang kuat, berupa berita bencana, humor, seks,
berita, kata kerja aktif, dan mengandung
aneh (luar biasa), kemajuan (kesuksesan), dan
hubungan sebab-akibat.
berita yang menimbulkan emosi bagi pembacanya.
b. Dateline (tempat dan tanggal penulisan berita)
d. Seimbang Berita harus ditulis dengan objektif dan tidak berat c. Lead (teras berita)
kata dan pertanyaannya sehingga dia tinggal
Lead mewakili isi berita sehingga dalam lead membacanya saja ketika wawancara berlangsung.
sebelah. Sebuah berita disebut objektif apabila
disampaikan tanpa prasangka dan tanpa usaha
diinformasikan unsur-unsur 5W+1H.
untuk mempengaruhi pembaca.
d. Body (tubuh berita)
• Penghubung (bridge)
d. Ekstempore atau ekstemporan
• Body (tubuh) Ekstemporan merupakan jenis pidato yang • Penutup (ending)
paling baik karena terjadi komunikasi yang baik antara pembicara dengan pendengar. Pembicara
3. Menyusun Naskah Berita menyiapkan pokok-pokok pikiran yang akan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun
disampaikannya dan menyampaikannya dengan naskah berita yaitu sebagai berikut.
bahasa sendiri.
a. Menggunakan struktur tata bahasa yang benar.
b. Menggunakan penalaran logika yang benar (logis). Berdasarkan tujuannya, pidato dibedakan menjadi
c. Tidak mengandung makna ambigu.
berikut.
d. Menggunakan diksi atau pilihan kata yang tepat.
1. Pidato Informatif
4. Fakta dan Opini Pidato informatif merupakan pidato yang
bertujuan memberitahukan atau menambah Fakta dan opini merupakan dua unsur yang berbeda.
- Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang benar- benar terjadi.
pengetahuan pendengar.
2. Pidato Persuasif
- Opini merupakan kejadian yang masih berada Pidato persuasif bertujuan mempengaruhi dalam angan-angan dan belum menjadi kenyataan.
pendengar. Pidato ini ditujukan agar pendengar Dengan kata lain, opini merupakan informasi
mempercayai sesuatu, melakukannya, serta terbakar semangat dan motivasinya.
berupa gagasan, pendapat, dan harapan. Perbedaan ini menjadi sangat penting dalam menulis
3. Pidato Rekreatif
berita. Sebuah berita harus benar-benar menyajikan Pidato rekreatif merupakan pidato yang digunakan fakta yang didukung oleh data. Jika dalam berita
untuk menghibur pendengar. terdapat opini dari narasumber atau dari wartawan,
2. Ciri-ciri Pidato yang Baik
opini tersebut harus dapat dibedakan dari fakta. Dengan demikian, sebuah berita benar-benar menyajikan
1. Materi yang disampaikan dapat dipertanggung- informasi yang benar dan tidak membohongi publik.
jawabkan kebenarannya atau objektif.
2. Isi materi dan cara penyampaiannya jelas dan
B. PIDATO mudah dimengerti oleh pendengar.
3. Berisi hal-hal baru dan mengejutkan. Oleh karena Pidato adalah bentuk komunikasi lisan yang ditujukan
itu, pembicara harus mempunyai pengetahuan kepada khalayak atau orang banyak. Dalam berpidato
yang luas.
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu
4. Menciptakan klimaks atau menutup pidato dengan penampilan, ekspresi muka, perilaku, dan intonasi.
uraian yang penting.
1. Jenis Pidato
5. Tujuannya jelas.
Berdasarkan persiapan yang dilakukan sebelum berpidato dan metodenya, pidato dibedakan menjadi
C. DISKUSI
empat, yaitu sebagai berikut.
Diskusi adalah pembicaraan antara dua atau Impromtu adalah pidato yang dilakukan tanpa ada
a. Impromtu atau serta-merta
beberapa orang dengan tujuan mendapatkan persiapan yang memadai. Pembicara berpidato
suatu pengertian, kesepakatan, atau keputusan berdasarkan pengetahuan dan kemahiran yang
bersama mengenai suatu masalah. dimiliki.
Dalam diskusi terdapat pimpinan diskusi, notulis, dan peserta diskusi.
b. Manuskrip atau naskah
Pimpinan diskusi bertugas membuka diskusi, Jenis pidato ini disebut pidato dengan naskah
mengatur jalannya diskusi, menyimpulkan dan karena pembicara hanya membacakan naskah
memutuskan hasil diskusi. pidato yang telah dipersiapkan.
Notulis bertugas mencatat pelaksanaan diskusi
c. Memoriter atau menghapal
dari awal sampai akhir serta menulis laporan Pidato memoriter merupakan jenis pidato yang
diskusi.
dilakukan dengan menghapal naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya.
- Peserta diskusi bertugas mengemukakan pendapat
3. Jenis-jenis Diskusi
atau gagasan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan hasil diskusi.
pertemuan beberapa
1. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan dalam Diskusi perwakilan kelompok atau organisasi untuk merundingkan suatu masalah tertentu.
a. Mengemukakan Pendapat
2. Panel
• Menggunakan bahasa Indonesia yang baik Panel merupakan bentuk diskusi yang terdiri atas
dan benar. • Menyampaikan pendapat dengan kalimat beberapa panelis dan moderator. Panelis terdiri atas orang-orang yang berbeda keahliannya
mengutarakan • Gagasan dan tanggapan yang disampaikan pendapat dan pandangannya mengenai suatu masalah
yang singkat dan jelas.
yang bersepakat
disertai alasan-alasan yang dapat diper- dari kepentingan pengunjung atau majelis. tanggung-jawabkan.
• Bersikap wajar, tidak kaku, tidak angkuh, tidak Permasalahan yang didiskusikan akan memberi penerangan atau perluasan pengetahuan kepada
pemalu, dan tidak pesimis. umum tentang permasalahan yang sedang hidup
b. Menolak Pendapat
di masyarakat.
• Pendapat disampaikan dengan alasan yang
3. Simposium
Simposium merupakan bentuk diskusi yang • Menunjukkan kekurangan pendapat yang
logis dan berkaitan dengan hal yang ditolak.
digunakan untuk mengetahui berbagai aspek ditolak tanpa menghina dan menyinggung
suatu masalah dalam waktu yang relatif perasaan.
singkat.
c. Bertanya
Simposium diikuti oleh seorang moderator, • Menanyakan hal-hal yang benar-benar belum
beberapa orang pembicara, dan banyak diketahui.
peserta.
• Bersikap rendah hati.
4. Seminar
• Menawarkan jawaban sebagai saran. Seminar sering disebut sebagai diskusi ilmiah meja
• Menyampaikan pertanyaan dengan singkat bundar. Seminar bertujuan menemukan cara atau
dan jelas. jalan pemecahan masalah yang biasanya diadakan oleh seseorang yang sedang melaksanakan tugas.
2. Laporan Hasil Diskusi
5. Brainstorming
Penyusunan laporan hasil diskusi harus sistematis dan Brainstorming merupakan bentuk diskusi yang meliputi hal-hal berikut.
digunakan untuk memecahkan permasalahan.
a. Judul laporan Keterampilan berbicara dan penguasaan teknik
b. Kata pengantar pengutaraan pendapat sangat dibutuhkan. Dalam
c. Daftar isi brainstorming, diharapkan akan tercetus kritik
d. Bab perencanaan diskusi serta gagasan sebanyak-banyaknya. Semakin
e. Bab pelaksanaan diskusi aneh, tegas, dan semakin berani sebuah gagasan,
f. Bab kesimpulan diskusi brainstorming dianggap semakin baik.
g. Lampiran
6. Kolokium
Kolokium merupakan bentuk diskusi yang Dalam menyusun laporan, harus diperhatikan hal-hal
menghadirkan orang-orang yang ahli dalam diskusi berikut.
sebagai narasumber yang bisa meluruskan suatu
a. Penyajian laporan objektif dan faktual. pembicaraan yang menyimpang dari persoalan
b. Laporan disusun secara kronologis dan sistematis. yang menjadi pokok diskusi.
c. Ditulis dengan bahasa yang singkat dan jelas.
d. Menghindari unsur subjektif. 7. Workshop atau lokakarya Workshop atau lokakarya adalah pertemuan yang dihadiri oleh sekelompok orang dengan pekerjaan sejenis. Pembicaraan yang dilakukan berkaitan dengan masalah teknis pekerjaan mereka.
BAB 5 SURAT
Surat merupakan bentuk komunikasi tertulis antara
3. Surat Pemberitahuan
seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga lainnya.
Surat yang isinya memberitahukan sesuatu agar diketahui orang lain.
A. BAGIAN-BAGIAN SURAT
4. Surat Perjanjian
Surat resmi terdiri atas bagian-bagian berikut. Adalah surat yang berisi kesepakatan dua belah pihak mengenai suatu urusan. Hal-hal yang perlu
1. Kepala Surat diperhatikan dalam pembuatan surat perjanjian, yaitu judul perjanjian, identitas pihak-pihak yang
2. Pembukaan mengadakan perjanjian, isi perjanjian, hak dan • tanggal surat, • perihal surat,
kewajiban serta ketentuan yang disepakati yang • nomor surat, • alamat surat.
ditulis dalam bentuk pasal-pasal, dan tanda • lampiran surat,
tangan kedua belah pihak di atas materai, serta adanya saksi.
3. Isi Surat atau Tubuh Surat • salam pembuka,
5. Surat Edaran
• isi surat. Surat edaran adalah surat yang berisi informasi yang harus diketahui banyak pihak dalam suatu
4. Penutup
lembaga.
• salam penutup, • tanda tangan dan nama terang,
6. Surat Undangan
• jabatan, Surat yang berisi permintaan atau undangan • tembusan.
kepada penerima surat agar berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh pengirim.
B. JENIS-JENIS SURAT
7. Surat Kuasa
Secara umum, surat dibedakan menjadi dua jenis.
1. Surat resmi: surat yang digunakan dalam Surat kuasa merupakan surat yang berisi situasi resmi, misalnya dalam kedinasan dan
pemberian wewenang atas sesuatu. perdagangan.
8. Surat Lamaran Pekerjaan
2. Surat tidak resmi: surat yang digunakan untuk kepentingan yang tidak resmi, misalnya untuk Surat lamaran pekerjaan ditulis oleh seseorang
kepentingan keluarga. kepada instansi atau perusahaan untuk dapat diterima menjadi pegawai pada instansi atau Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan menjadi
perusahaan tersebut. Isi surat lamaran pekerjaan berikut.
harus singkat, padat, sopan, dan langsung pada persoalan. Dalam surat tersebut, penulis
1. Surat Permohonan Izin mengemukakan identitas serta pekerjaan yang Berisi permohonan izin dari pengirim kepada
dikehendaki. Selain itu, perlu disebutkan pula penerima mengenai sesuatu. Dalam surat
sumber pengajuan lamaran tersebut, misalnya permohonan izin, harus dituliskan kejelasan
dari koran, radio, televisi, atau inisiatif sendiri. alasan pengajuan permohonan tersebut.
9. Memorandum atau Memo
2. Surat Permohonan Maaf Memorandum merupakan surat yang berisi catatan Surat yang berisi permintaan maaf, disampaikan
singkat tentang pokok-pokok permasalahan yang oleh pihak yang telah melakukan kesalahan atau
ingin dibicarakan. Memo dibuat oleh pihak atasan menyakiti suatu pihak kepada pihak yang disakiti
kepada bawahan atau pejabat setingkat dengan tersebut.
pembuat memo.
BAB 6 KARYA TULIS
A. PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH
4. Menunjukkan kemampuan mengumpulkan ber- bagai sumber informasi dalam suatu kegiatan
Karya tulis ilmiah adalah karangan ilmiah yang
secara utuh.
memiliki sifat atau ciri-ciri ilmu pengetahuan, yaitu objektif, tidak berprasangka, tanpa penilaian atau
C. SISTEMATIKA KARYA TULIS
pendapat pribadi, sistematis, dan didasarkan pada suatu penelitian dalam hubungannya dengan Sistematika karya tulis adalah sebagai berikut. sebuah teori.
1. Pendahuluan
Karya tulis ilmiah juga dapat diartikan sebagai tulisan atau karangan yang mengungkapkan
Berisi persoalan yang akan dibahas, latar belakang
masalah, masalah yang akan dibahas, prosedur •
pemecahan masalah, dan sistematika uraian. •
masalah dan pemecahannya secara ilmiah,
didukung oleh fakta, bersifat tepat, lengkap, dan
• 2. Isi dan Pembahasan
benar, pengembangannya secara sistematis dan
logis dengan landasan metode ilmiah dan bersifat tidak memihak serta tidak emosional.
Berisi topik-topik masalah yang akan dibahas atau dibicarakan. Bagian ini menunjukkan kemampuan
penulis dalam menjawab permasalahan yang •
B. KARAKTERISTIK KARYA TULIS
diajukan.
Sebagai sebuah karangan yang membahas suatu per- soalan dan memiliki sifat-sifat pengetahuan, karya tulis
3. Kesimpulan
Berisi makna yang diberikan penulis terhadap •
mempunyai karakter sebagai berikut.
uraian yang tidak diuraikan dalam bab isi. •
1. Merupakan hasil kajian literatur dan laporan
Kesimpulan bukan berisi ringkasan ini. •
pelaksanaan suatu kegiatan lapangan.
2. Menunjukkan pemahaman penulis tentang masalah yang dikaji secara teoretis dengan
kemampuan penulis dalam menerapkan prosedur dan prinsip atau teori.
3. Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan.
Surat tidak resmi:
kepentingan yang tidak resmi, misalnya untuk kepentingan keluarga.
BAB 7 AFIKS
A. PENGERTIAN AFIKS
B. JENIS-JENIS AFIKS
Imbuhan (afiks) adalah sisipan yang dibubuhkan
1. Prefiks
pada sebuah kata.
Afiks meliputi beberapa jenis, yaitu prefiks
Prefiks atau awalan adalah afiks yang dibubuhkan
(awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), dan
pada awal sebuah kata. Prefiks meliputi me-, ber-,
konfiks (imbuhan gabung).
di-, pe(nasal)-, pe-, ke-, se-, ter-, per-, me(nasal)-.
Proses pemberian imbuhan atau afiksasi
2. Infiks
mengakibatkan perubahan bunyi, menghasilkan
Infiks atau sisipan adalah afiks yang dibubuhkan
makna gramatikal, dan mengubah fungsi atau
pada tengah kata. Infiks meliputi -em-, -el-, -er-,
kelas kata.
menyakiti suatu pihak kepada pihak yang disakiti
-in-.
3. Sufiks
‘dalam keadaan’.
Sufiks atau akhiran adalah afiks yang terletak di • ber-, menyatakan makna ‘menggunakan’, akhir kata, meliputi –an, -i, -kan, -nya.
‘mempunyai’, ‘menjadi’, ‘kumpulan’, ‘dalam keadaan’, melakukan perbuatan untuk diri
4. Konfiks (Imbuhan Gabung)
sendiri’, ‘resiprok’.
Konfiks atau imbuhan gabung adalah imbuhan • di-, menyatakan ‘suatu tindakan pasif’. berupa awalan dan akhiran yang digunakan
• pe(nasal)-, menyatakan makna ‘alat untuk sekaligus. Konfiks meliputi ber-an, pe(nasal)-an,
melakukan tindakan’, ‘orang yang memiliki pe-an, ke-an, se-nya.
sifat’, ‘yang menyebabkan jadi’, ‘orang yang (biasa) melakukan’.
C. FUNGSI AFIKSASI • pe-, menyatakan makna ‘orang yang...’. • ke-, menyatakan ‘bilangan tingkat’ dan ‘orang
1. Fungsi Prefiks atau Awalan atau sesuatu yang di....’. • se-, menyatakan makna ‘satu’, ‘kesatuan’,
• me-, berfungsi membentuk kata kerja transitif ‘setelah’, ‘menyerupai’, ‘sebanyak’.
dan intransitif; membentuk kata keterangan • ter-, menyatakan ‘tingkat superlatif’, ‘setelah’, atau adverbial; membentuk kata sifat; dan
‘sama dengan atau menyerupai’. membentuk kata benda.
• per-, menyatakan makna ‘membuat jadi’, • ber-, berfungsi membentuk kata kerja, kecuali ‘membuat lebih’, ‘menyatakan intensitas’. yang memiliki arti ‘mempunyai’.
• di-, berfungsi membentuk kata kerja pasif.
2. Makna Infiks atau Sisipan • pe(nasal)-, berfungsi membentuk kata benda.
Infiks atau sisipan pada umumnya menyatakan • pe- , berfungsi membentuk kata benda.
‘banyak’, ‘intensitas’, dan ‘mempunyai sifat’. • ke-, berfungsi membentuk kata bilangan dan
3. Makna Sufiks atau Akhiran • se-, berfungsi membentuk kata kerja pasif.
kata benda.
• -an, menyatakan ‘tempat’, ‘alat melakukan
2. Fungsi Sufiks atau Akhiran sesuatu’, ‘hasil’, ‘hal atau cara’, ‘sesuatu yang biasa di...’, ‘tiap-tiap’, ‘menyerupai’, ‘bersifat’. • -an, berfungsi membentuk kata benda dan
• -kan, menyatakan ‘kausatif’, ‘benefaktif’, kata sifat.
‘menyebabkan’, ‘membawa ke...’. • -i, membentuk kata kerja transitif.
• -i, menyatakan ‘tindakan dilakukan berulang- • -kan, berfungsi membentuk kata kerja
ulang’, ‘objek lokatif’, ‘mengeluarkan’, transitif.
‘kausatif’.
• -nya berfungsi membentuk kata benda, kata • -nya sebagai akhiran merupakan bentuk –nya keterangan dan kata tugas, serta kata sandang
yang tidak bermakna ‘dia’. penentu.
3. Fungsi Konfiks atau Imbuhan Gabung
4. Makna Konfiks atau Imbuhan Gabung • ber-an, berfungsi membentuk kata kerja.
• ber-an, menyatakan ‘resiprok’, ‘perbuatan • pe(nasal)-an, berfungsi membentuk kata
berulang-ulang’.
benda. • per-an, menyatakan ‘hal yang berhubungan • pe-an, berfungsi membentuk kata beda.
dengan’, ‘tempat atau daerah’, ‘hal atau hasil’. • ke-an,berfungsi membentuk kata benda.
• ke-an, menyatakan ‘tempat’, ‘hal’, ‘dapat di’, ‘dalam keadaan’, ‘tidak sengaja’, ‘terlalu’,
D. MAKNA AFIKSASI
‘agak’. • se-nya, menyatakan ‘superlatif’ atau ‘paling’.
1. Makna Prefiks atau Awalan • me-, sebagai kata kerja transitif, me- menya-
takan makna ‘menghasilkan’, ‘melakukan perbuatan’, dan ‘mempergunakan’; sebagai kata kerja intransitif, me- menyatakan ‘mengerjakan sesuatu’, ‘menuju’, ‘menjadi’,
BAB 7 NOVEL, CERPEN, DAN PUISI
A. NOVEL DAN CERPEN
• Alur
Alur merupakan cerita yang berisi urutan -
Novel adalah karya imajinatif dalam bentuk kejadian dan setiap kejadian dihubungkan secara prosa yang mengisahkan kehidupan seorang atau
sebab akibat.
beberapa tokoh. Berdasarkan jumlah pengembangan ceritanya, -
Cerpen adalah karangan pendek berbentuk prosa yang menyajikan peristiwa yang cermat dan jelas, alur dibedakan menjadi berikut.
1) Alur tunggal, yaitu alur yang hanya berfokus pada satu aspek cerita, dan isi ceritanya
mempunyai satu pengembangan cerita. logis dengan kehidupan nyata.
2) Alur ganda, yaitu alur yang mempunyai
1. Perbedaan Novel dan Cerpen beberapa pengembangan cerita. Berdasarkan kepaduannya, alur dibedakan
a. Dilihat dari segi cerita, novel mengemukakan
menjadi berikut.
cerita dengan lebih rinci dan detail (alur
1) Alur erat, yaitu alur yang mempunyai sederhana),
hubungan padu antara peristiwa yang satu kompleks sehingga alur menjadi lebih panjang
dengan
permasalahan yang
dengan yang lain.
yang ditandai dengan perubahan nasib pada diri
2) Alur longgar, yaitu alur yang hubungan antar- tokoh, sedangkan cerpen mengemukakan cerita
peristiwa di dalamnya terjalin renggang. dengan lebih ringkas.
b. Novel memungkinkan munculnya banyak tokoh • Latar atau setting dalam berbagai karakter, sedangkan dalam
Latar atau setting mengacu pada pengertian cerpen tokoh yang dimunculkan hanya beberapa
tempat, hubungan waktu, dan lingkungan orang saja.
sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa
c. Tema dalam novel lebih kompleks, sedangkan
yang diceritakan.
pada cerpen tema relatif sederhana.
Latar dalam karya fiksi, seperti novel dan
d. Latar dalam novel dilukiskan secara rinci, cerpen, tidak terbatas pada penempatan
sehingga dapat memberikan gambaran yang lokasi-lokasi tertentu yang bersifat fisik saja,
lebih jelas, konkret dan pasti. Sebaliknya, cerpen tetapi juga berwujud tata cara, adat istiadat, tidak memerlukan detail-detail khusus tentang
kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku di keadaan latar.
tempat yang bersangkutan. • Penokohan
2. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel dan Cerpen Penokohan adalah perlukisan gambaran yang -
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam membangun karya sastra dan secara langsung
sebuah cerita.
ikut serta membangun cerita. Tokoh dilukiskan dengan teknik langsung dan -
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada
tidak langsung.
diungkapkan oleh mempengaruhi bangunan karya sastra.
di luar karya sastra dan secara tidak langsung
Teknik
langsung
pengarang dengan memberikan deskripsi,
a. Unsur Intrinsik Novel dan Cerpen
uraian, atau penjelasan secara langsung, • Tema
seperti penjelasan tentang sifat, tingkah Tema adalah gagasan atau amanat utama
laku, dan ciri fisik tokoh. yang menjalin struktur isi cerita. Tema juga
Teknik tidak langsung diungkapkan oleh dapat diungkapkan sebagai dasar cerita atau
pengarang melalui cakapan yang dilakukan gagasan dasar umum novel dan cerpen. Tema
oleh tokoh, tingkah laku tokoh, pikiran dan biasanya menyangkut masalah kehidupan,
perasaan tokoh, reaksi tokoh terhadap suatu seperti cinta, kecemasan, dendam, religius,
kejadian, dan reaksi tokoh lain. harga diri, kesetiakawanan, keadilan, • Sudut pandang kebenaran, dan sebagainya.
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam
memerlukan kemerduan pengungkapan. -
Sudut pandang orang pertama menempatkan pengarang sebagai seseorang yang terlibat di
1. Unsur Puisi
dalam cerita. -
Sudut pandang orang ketiga menempatkan
a. Unsur Bentuk
pengarang sebagai seseorang yang berada Unsur bentuk meliputi hal-hal berikut. di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh
• Bunyi
cerita dengan menyebut nama dan kata Unsur bunyi dalam puisi berperan agar gantinya.
puisi tersebut merdu ketika dibaca dan • Gaya didengarkan. Unsur bunyi terdiri atas rima
dan irama.
Gaya menyangkut cara khas pengarang dalam
1) Rima
mengungkapkan ekspresi berceritanya dalam Rima disebut juga sajak, yaitu bunyi yang novel atau cerpen yang ia tulis. Gaya tersebut berselang atau berulang, baik di dalam menyangkut bagaimana seorang pengarang (tengah) maupun di akhir baris atau larik. memilih tema, persoalan, meninjau persoalan, - Berdasarkan perulangan bunyi dalam dan menceritakannya dalam sebuah novel atau
puisi tersebut.
cerpen. Dengan kata lain, gaya berkaitan dengan
a) Rima sempurna adalah perulangan nada cerita dan cara pemakaian bahasa yang bunyi yang timbul sebagai akibat spesifik oleh pengarang. ulangan kata tertentu. • Amanat
b) Rima paruh merupakan perulangan Amanat merupakan
bunyi yang terdapat pada sebagian disampaikan oleh pengarang kepada pembaca,
sesuatu yang ingin
baris dan kata-kata tertentu. merupakan makna yang terkandung dalam sebuah
c) Aliterasi adalah perulangan bunyi karya dan disarankan melalui cerita.
konsonan.
b. Unsur Ekstrinsik Novel dan Cerpen
d) Asonansi adalah perulangan bunyi vokal yang terdapat pada baris-baris
Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam sebuah karya
puisi.
sastra antara lain berupa sikap, keyakinan, dan
posisi kata yang pan-dangan hidup pengarang yang mempengaruhi mendukungnya. karya yang ditulisnya. Selain itu, terdapat pula
- Berdasarkan
a) Rima awal merupakan perulangan unsur ekstrinsik berupa keadaan lingkungan
pengarang, seperti ekonomi, politik, dan sosial. bunyi yang terdapat pada tiap awal baris.
b) Rima tengah mengalami perulangan -
3. Nilai Moral Novel dan Cerpen
Moral, akhlak, atau budi pekerti mengandung dua bunyi pada tengah baris. pengertian, yaitu: ajaran baik buruk yang diterima
c) Rima akhir mengalami perulangan umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan
bunyi pada akhir baris. sebagainya; ajaran kesusilaan yang terungkap dari
- Berdasarkan hubungan antarbaris dalam suatu cerita.
tiap bait.
- Karya sastra tidak hanya berisi cerita, tetapi di
a) Rima merata (terus) ditandai dengan dalamnya terkandung berbagai ajaran kesusilaan,
adanya perulangan bunyi a-a-a-a ajaran tentang bagaimana harus berbuat dan
pada semua akhir baris. bersikap, baik kepada diri sendiri, sesama manusia,
b) Rima berselang atau rima silang binatang, alam, maupun terhadap Tuhan.
(a-b-a-b).
c) Rima berangkai (a-a-b-b).
B. PUISI
d) Rima berpeluk (a-b-b-a).
2) Irama
Puisi merupakan jenis karya sastra (karangan Irama adalah paduan yang menimbulkan terikat) yang biasa diungkapkan dengan bahasa yang
unsur musikalitas, baik berupa alunan padat, menekankan pemakaian kata konotatif yang
keras-lunak, tinggi-rendah, panjang- keras-lunak, tinggi-rendah, panjang-
dibedakan menjadi menimbulkan kemerduan, kesan suasana
kata-kata. Citraan
citraan penglihatan, pendengaran, rabaan, dan makna tertentu. Dengan kata lain,
penciuman, dan gerak. irama dalam sebuah puisi berfungsi
pengecapan,
Misalnya, citra pengecapan dapat dirasakan mendukung makna dan menimbulkan
pada kutipan puisi: ingin kuhalau hidup yang suasana tertentu.
terasa pahit tembakau, berganti manisnya Berdasarkan suasana yang ditimbulkan,
madu….
dibedakan adanya bunyi euphony, cacophony,
• Bentuk Visual
dan anomatope. Bentuk visual meliputi penggunaan tipografi -
Euphony: bunyi yang menimbulkan dan susunan baris. Tipografi berfungsi suasana menyenangkan.
membuat penampilan puisi menjadi artistik -
Cacophony: bunyi yang menimbulkan dan memberikan nuansa makna dan nuansa suasana muram dan tidak menyenangkan.
tertentu. Baris dalam puisi disebut juga -
Anomatope: bunyi berupa peniruan larik. Beberapa contoh bentuk tipografi puisi atas bunyi-bunyi yang terdapat di alam,
adalah sebagai berikut. seperti bunyi angin, laut, dan binatang.
1) Bentuk seperti prosa
• Diksi Kalau ada daham-daham terdengar Diksi adalah pilihan kata atau frase dalam
di malam hari, aku tahu itu saudara karya sastra.
kembarku. Ia menanti aku di pekarangan, • Bahasa Kias
karena aku melarang ia masuk. Bahasa kias merupakan penyimpangan dari
Pernah ia begitu rindu kepadaku pemakaian bahasa yang biasa, yang makna
dan tiba-tiba hadir di tengah keluargaku katanya atau rangkaian katanya digunakan
dengan tamu-tamu yang sedang berpesta dengan tujuan mencapai efek tertentu.
merayakan hari lahirku. Mereka semua Bahasa kias dalam puisi dibedakan menjadi
ketakutan melihat ia duduk di dalam, beberapa jenis.
karena muka saudara kembarku sangat
1) Personifikasi: bentuk kiasan yang me- buruk. Aku malu dan minta ia menunggu nyamakan benda dengan manusia.
di luar kalau mau bertemu dengan aku.
2) Metafora: bentuk kiasan yang menya- (Saudara Kembarku) takan sesuatu sebagai hal yang sebanding
Subagio Sastrowardoyo dengan hal lain yang sesungguhnya tidak
2) Bentuk konvensional
sama.
hatiku angin
3) Perumpamaan (simile): kiasan yang me-
mengembara
nyamakan satu hal dengan hal lain dengan
mengalir
menggunakan kata-kata pembanding se- terhirup nafasmu perti bagai, laksana, seperti, seumpama, dan lain-lain.
hatiku angin
4) Metonimia diartikan sebagai pengertian
menyebar
yang satu digunakan sebagai pengertian kosong tak terlihat lain yang berdekatan.
mencemari nadi
5) Sinekdok dibedakan menjadi sinekdok
meracun darah
pars prototo (sebagian untuk mewakili
hingga kaku
keseluruhan) dan sinekdok totem bagai patung diriku proparte (keseluruhan untuk menyebut
( Hatiku Angin) atau mewakili sebagian).
Evi Idawati
6) Alegori: cerita kiasan atau lukisan yang mengiaskan hal lain, alegori merupakan
3) Bentuk zigzag
perluasan dari metafora.
Contoh puisi:
(Tragedi Winka & Sihka) • Citraan Sutardji Calzoum Bachri
Citraan merupakan gambaran-gambaran angan dalam puisi yang ditimbulkan melalui
2. Unsur Makna
2) Karmina atau pantun kilat, yaitu pantun Berbeda dengan unsur bentuk yang dapat diamati
yang terdiri atas dua baris (pantun dua secara visual, makna merupakan unsur puisi yang
seuntai).
hanya bisa ditangkap melalui kepekaan batin dan
3) Talibun, yaitu pantun yang tiap bait daya kritis pembaca. Secara umum, makna puisi
terdiri atas 6, 8, atau 10 baris. terdiri atas perasaan (sense), pokok persoalan
4) Pantun berkait atau pantun rantai atau ( subject matter), sikap penyair (feeling), dan nada
seloka.
(tone). • Perasaan ( Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan sense)
menjadi pantun nasib, pantun adat, pantun Perasaan (sense) merupakan gambaran dunia agama, pantun cinta kasih, pantun anak, yang diciptakan oleh penyair. pantun muda-mudi, pantun nasihat, pantun • Pokok Persoalan ( subj ect matter) teka-teki, dan pantun jenaka. Pokok persoalan ( subject matter) merupakan
• Syair
rincian perasaan dalam bentuk satuan-satuan yang problematik. Syair merupakan bentuk puisi lama yang
berasal dari Arab. Syair tidak hanya berisi • Sikap Penyair ( feeling)
cerita atau kisah tetapi berisi nasihat, ajaran Sikap penyair (feeling) merupakan unsur
ilmu, kemasyarakatan, adat, dan sebagainya. makna yang terkandung di dalam puisi yang
Ciri-ciri syair yaitu sebagai berikut. berhubungan dengan pendirian penyair
1) Setiap bait terdiri atas empat baris. terhadap pokok-pokok persoalan yang
2) Setiap baris merupakan kalimat lengkap dihadapinya.
yang terdiri atas 8-12 suku kata dan 3-4 • Nada ( tone)
kata.
Nada (tone) merupakan sikap pengarang
3) Memiliki pola sajak a-a-a-a. terhadap pembaca. Sikap penyair kepada
4) Semua baris merupakan isi. pembaca dapat berupa sikap menasihati,
5) Rangkaian bait satu dengan bait menyindir, masa bodoh, memberikan sebuah
berikutnya merupakan rangkaian cerita. solusi, dan sebagainya.
• Gurindam
Gurindam merupakan puisi lama yang timbul
2. Jenis Puisi akibat adanya pergaulan dengan orang-orang
a. Puisi Lama
Hindu. Gurindam memiliki ciri-ciri berikut. Puisi lama merupakan puisi rakyat yang tidak
1) Terdiri atas dua baris dengan pola rima
a-a-a-a.
dikenal nama pengarangnya dan sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait,
2) Kedua baris pada gurindam mempunyai hubung-an sebab-akibat, baris pertama
jumlah suku kata maupun rima. Puisi lama terbagi merupakan syarat dan baris kedua adalah atas pantun, syair, dan gurindam.
jawabannya.
• Pantun
3) Pada umumnya, gurindam berisi nasihat. Ciri-ciri pantun:
1) Setiap bait terdiri atas empat baris.
2) Setiap baris atau larik terdiri atas empat
b. Puisi Baru
kata dan 8-12 suku kata. Puisi baru muncul pada tahun 30-an. Puisi baru
3) Baris pertama dan kedua berisi kiasan terbagi menjadi delapan, yaitu sebagai berikut. yang disebut sampiran, baris ketiga dan
• Distikon (puisi dengan untaian 2 baris). keempat merupakan isi atau maksud
• Terzina (untaian 3 baris). yang sesungguhnya.
• Kuatren (untaian 4 baris).
4) Pola rima pantun adalah a-b-a-b. • Kuin (untaian 5 baris).
5) Isi pantun berupa curahan perasaan. • Sekstet (untaian 6 baris).
Berdasarkan jumlah larik atau baris, pantun • Septima (untaian 7 baris).
dibedakan menjadi berikut. • Oktaf (untaian 8 baris).
1) Pantun biasa, yaitu pantun yang terdiri • Soneta (untaian 14 baris).
atas empat baris.
c. Puisi Bebas
Berdasarkan isi kandungan cerita, drama dibedakan Puisi bebas adalah puisi yang tidak mengindahkan menjadi berikut. kaidah-kaidah puisi, seperti rima, irama, baris, dan
a. Drama komedi adalah drama yang lucu dan bait.
menggelitik penuh keceriaan.
d. Puisi Kontemporer
b. Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih Puisi kontemporer terdiri atas jenis puisi berikut.
penuh kemalangan. • Puisi mini kata, yaitu puisi yang menggunakan c. Drama tragedi komedi adalah drama yang me-
sedikit kata. • Puisi mantra, yaitu puisi yang mengutamakan ngandung cerita sedih dan lucu.
d. Opera adalah drama yang mengandung musik dan • Puisi konkret, yaitu puisi yang membuat
kata sebagai unsur bunyi.
nyanyian.
e. Lelucon/dagelan adalah drama yang lakonnya • Puisi tipografi, yaitu puisi yang mengutamakan
bunyi dan kata menjadi berwujud.
selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak bentuk atau bangun.
tawa penonton.
• Puisi mbeling, yaitu puisi yang berisi kelakar
f. Operet/operette adalah opera yang ceritanya atau humor dengan permasalahan yang
lebih pendek.
sederhana. • Puisi tanpa kata, yaitu puisi yang menguta- g. Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam makan titik-titik, garis, dan simbol-simbol lain. bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa
pembicaraan.
h. Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang Sebuah puisi dapat ditafsirkan dalam bentuk tulisan
3. Menafsirkan Puisi
dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan atau prosa. Untuk dapat memahami isi sebuah puisi,
mimik wajah pelakunya.
dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
i.
Passie adalah drama yang mengandung unsur
a. Memparafrasekan puisi, yaitu dengan memberi
agama/religius.
penanda makna atau mencari makna setiap kata j.
Wayang adalah drama yang menggunakan pemain yag digunakan oleh penyair.
berupa boneka wayang.
b. Merasakan dan menghubungkan kata-kata secara lugas, kias, dan lambang dengan tidak hanya
2. Unsur-unsur Drama
mengandalkan pikiran.
a. Tema (Topik)
c. Memperhatikan pengiasan dan pelambangan Tema merupakan pokok pikiran atau sesuatu yang
penyair, penggunaan kata-kata abstrak, lukisan melandasi suatu karya sastra. Tema atau topik yang hidup, dan nilai-nilai yang dikandung.
adalah ide pokok dari lakon atau drama. Istilah tema dalam drama sering disebut dengan premise,
C. DRAMA yang berperan sebagai landasan pengembangan
Drama adalah cerita tentang konflik manusia yang
pola bangun cerita.
ditampilkan dalam bentuk dialog atau percakapan dan
b. Tokoh
action pada pentas di hadapan penonton (audience). Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita, sehingga peristiwa tersebut mampu
1. Jenis Drama menjalin suatu cerita yang padu. Menurut waktunya, drama dapat dibedakan dalam dua
Untuk menganalisis tokoh dalam sebuah drama jenis, yaitu drama baru dan drama lama.
dapat dilakukan melalui pemahaman dialog dan
a. Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan tingkah laku atau perbuatan tokoh yang hadir untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat
dalam drama.
yang umumnya bertema kehidupan manusia c. Situasi (Latar)
sehari-hari. Latar adalah lingkungan tempat untuk mengeks-
b. Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya presikan diri tokoh dan tempat terjadinya peristiwa. menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana Latar dapat berfungsi sebagai metonimia atau atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar
metafora yaitu sebagai ekspresi dari tokoh-tokoh biasa, dan lain sebagainya.
yang ada.
Fungsi latar dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi
3. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama fisikal dan fungsi psikologis.
Di dalam cerita drama, juga terdapat tema, amanat, -
Fungsi fisikal memberikan informasi situasi karakteristik tokoh, alur, Iatar cerita, dan dialog. Unsur (ruang dan tempat) sebagaimana adanya, se- yang tidak ditemukan adalah sudut pandang cerita hingga sebuah cerita menjadi logis.
(point of view) karena drama merupakan seni bertutur -
Fungsi psikologis, sebagai keadaan batin langsung. para tokoh, menjadi metafor dari keadaan Latar divisualisasikan melalui dekorasi panggung dan emosional dan spiritual tokoh.
diperkuat dengan efek-efek tertentu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ber- Karakterisasi drama sepenuhnya dilakukan secara
dasarkan macamnya, latar dibagi menjadi latar dramatik melalui akting pemain, kostum, make-up, dan fisik dan latar sosial. Secara fungsional latar dapat visualisasi latar dalam dekorasi panggung. dibedakan menjadi latar fisik dan latar psikologis.
d. Lakuan (Plot)
Plot sebuah naskah drama ialah pengembangan peristiwa-peristiwa dramatik melalui munculnya motivasi-motivasi yang mengenai karakter tokoh.
BAB 8 SASTRA MELAYU KLASIK
2. Cerita Binatang (Fabel)
A. PENGERTIAN SASTRA MELAYU KLASIK Cerita binatang merupakan cerita yang tokohnya
- Sastra Melayu Klasik merupakan sastra yang berupa binatang. Dalam cerita binatang, tumbuh dan berkembang pada masa masyarakat
digambarkan hewan dapat bertingkah laku seperti Melayu zaman dahulu.
manusia. Cerita binatang penuh dengan sindiran -
Di dalam karya sastra pada zaman Melayu Klasik
dan nasihat.
ini, terdapat beberapa nilai moral, antara lain berisi ajaran untuk bersikap dan berbuat kepada
3. Cerita Penglipur Lara
orangtua, orang yang lebih muda, anggota Cerita penglipur lara digunakan untuk menghibur keluarga, lawan, dan kawan. Dalam sastra Melayu
hati yang sedih. Oleh karena itu, apa yang Klasik juga disampaikan ajaran tentang ilmu
dikisahkan dalam cerita ini adalah hal-hal yang pengetahuan, teknologi, negara, dan lain-lain.
indah, penuh angan-angan, dan keajaiban. Contoh cerita penglipur lara adalah Hikayat Malin Dena
B. JENIS SASTRA MELAYU KLASIK
dan Si Lumbut Mada.
Jenis sastra pada masa Melayu Klasik dibedakan
4. Cerita Jenaka
menjadi dua bentuk, yaitu puisi dan prosa. Bentuk Cerita jenaka merupakan cerita yang mengandung puisinya adalah pantun dan syair. Bentuk prosa
meliputi cerita asal-usul (legenda), cerita binatang, unsur humor di dalamnya. Contoh: Pak Belalang
dan Lebai Malang.
cerita pelipur lara, cerita jenaka, dan cerita sejarah atau hikayat.
5. Cerita Sejarah (Hikayat)
1. Cerita Asal-Usul (Legenda) Hikayat merupakan cerita yang sumbernya berasal dari kisah-kisah kehidupan raja dan dewa. Contoh:
Cerita asal-usul merupakan cerita tentang asal Hikayat Banjar dan Hikayat Raja Pasai. mula terjadinya sesuatu. Cerita asal-usul terbagi
atas ceita asal-usul dunia binatang, cerita asal-usul dunia tumbuhan, dan cerita asal-usul terjadinya suatu tempat.
BAHASA INGGRIS
BAB 1 TENSES
Tenses adalah perubahan bentuk kata kerja (verb) ( ─ ) I don’t go to school everyday. karena perubahan waktu dan sifat kejadian tertentu (? ) Do you go to school everyday? pada suatu konteks kalimat.
Kalimat nominal:
(+) She is hungry.
( ─ ) She is not hungry. (? ) Is she hungry?
A. PRESENT TENSES
1. Simple Present Tense
Fungsi:
a. Untuk menunjukkan kebiasaan (ditandai dengan
Kalimat Verbal:
keterangan frekuensi: everyday, usually, every, always,
(+) S + V 1 / V s/es + Complement (C)/Object (O)/
never, once, twice, dll). Contoh: They visit me everyday.
Adverb (A)
b. Untuk menunjukkan kebenaran umum.
( ─) S + don’t/doesn’t + V 1 + C/O/A
Contoh: The world is round.
(? ) Do/Does + S + V 1 + C/O/A?
c. Untuk menunjukkan keadaan pada waktu sekarang (factual state). Contoh: I want a glass of coffee.
Kalimat Nominal:
2. Present Continuous Tense
(+) S + be (is, am, are) + C ( ─) S + be (is, am, are) + not + C
Kalimat Verbal:
(? ) Be (is, am , are) + S + C?
(+) S + be (is, am, are) + V -ing + C/O/A (
meliputi cerita asal-usul (legenda), cerita binatang, + C/O/A Keterangan: ─) S + be (is, am, are) + not V -ing
(? ) Be (is, am, are) + S + V -ing + C/O/A?
Kalimat verbal: kalimat yang predikatnya kata kerja.
Kalimat nominal: kalimat yang predikatnya bukan kata
kerja.
Kalimat Nominal:
Do dipakai untuk subjek: I, you,we, they.
(+) S + be (is, am, are) + being + C
Does dipakai untuk subjek: He, she, it.
( ─) S + be (is, am, are) + not being + C
Am dipakai untuk subjek: I
(? ) Be (is, am, are) + S + being + C?
Is dipakai untuk subjek: He, she, it
Are dipakai untuk subjek: We, They
Contoh: Kalimat verbal:
Contoh:
(+) I am repairing your bicycle now.
(─) I am not repairing your bicycle now.
Kalimat verbal:
(? ) Are you repairing my bicycle now?
(+) I go to school everyday.
Kalimat nominal:
( ─ ) I have not been meeting her since 1998. (+) She is being very sad right now.
(? ) Have you been waiting for two hours? ( ─) She is not being very sad right now.
Kalimat nominal:
(? ) Is she being very sad right now? (+) She has been being in the hospital for two weeks. ( ─ ) She has not been being here for five minutes.
Fungsi:
(? ) Has she been being here for two hours? a. Untuk menyatakan suatu perbuatan/peristiwa yang
sedang berlangsung saat ini (sedang dibicarakan).
Fungsi:
Keterangan waktu yang biasa digunakan: now, at this - Untuk menyatakan pekerjaan yang dimulai di waktu moment, look!, right now, at present, listen!
lampau dan masih dikerjakan sampai saat ini. Contoh: He is reading an English text now.
Keterangan waktu yang biasa digunakan: for, all this b. Untuk menyatakan situasi yang berubah-ubah. Contoh:
morning, since, the whole day. The population of the world is rising very fast.
Contoh: He has been writing a letter for 1 hour.
3. Present Perfect Tense
B. FUTURE TENSES
Kalimat Verbal:
(+) S + has/have + V 3 + C/O/A
1. Simple Future Tense
( ─) S + has/have not + V 3 +C/O/A
Kalimat Verbal:
(? ) Has/have +S + V 3 +C/O/A? (+) S + will/shall +V 1 + C/O/A Kalimat Nominal:
( ─) S + will/shall not + V 1 + C/O/A (+) S + has/have + been + C
(? ) Will/shall + S + V 1 + C/O/A? ( ─) S + has/have not + been + C
Kalimat Nominal:
(? ) Has/have + S + been + C?
(+) S + will/shall + be + C
Contoh:
( ─) S + will/shall not + be + C Kalimat verbal:
(? ) Will + S + be + C?
(+) I have opened the door since 7 o’clock.
( ─ ) I have not opened the door.
Contoh:
Kalimat verbal:
(? ) Have you opened the door? (+) I will go to Jakarta next week. Kalimat nominal:
( ─ ) I will not go to Jakarta next week. (+) She has been there since this morning.
(? ) Will you go to Jakarta next week? ( ─ ) She has not been there till now.
Kalimat nominal:
(? ) Has she been there since this morning? (+) I will be in Jakarta tomorrow. ( ─ ) I will not be there tomorrow.
Fungsi:
(? ) Will you be there tomorrow?
Untuk menyatakan peristiwa yang telah terjadi dan masih Fungsi:
berhubungan dengan sekarang. Keterangan waktu: already, a. Untuk menyatakan pekerjaan yang akan dikerjakan di just, yet, since, for, lately, these weeks/month, so far, till
waktu yang akan datang. Keterangan waktu: the day now, recently. Contoh: They have been here since 2 o’clock.
after tomorrow, tomorrow next, tonight, soon, next
4. Present Perfect Continuous Tense week, dll. Contoh: John will come to see you tomorrow. b. Untuk menunjukkan peristiwa yang akan terjadi apabila
Kalimat Verbal: syarat peristiwa lain terpenuhi. Contoh: You will find (+) S + has/have + been + V -ing + C/O/A
many foreign tourists when you come to Bali. ( ─) S + has/have not + been + V -ing + C/O/A
2. Future Continuous Tense
(? ) Has/have + S + been + V -ing + C/O/A?
Kalimat Verbal:
Kalimat Nominal: (+) S + will/shall + be + V -ing + C/O/A (+) S + has/have + been + being + C
( ─) S + will/shall not + be + V -ing + C/O/A (
(? ) Will/shall + S + be + V -ing ─) S + has/have not + been + being + C + C/O/A? (? ) Has/have + S + been + being + C?
Kalimat Nominal: (+) S + will/shall + be + being + C
Contoh:
─) S + will/shall not + be + being + C (? ) Will/shall + S + be + being + C?
Kalimat verbal:
(+) I have been waiting for two hours.
Contoh:
Contoh:
Kalimat verbal:
Kalimat verbal:
(+) I will be coming there next week. (+) I will have been finishing this job by the end of this ( ─ ) I will not be coming there next week.
week.
(? ) Will you be coming there next week? ( ─ ) I will not have been finishing this job by the end of this
Kalimat nominal:
week.
(+) I will be being in London next month. (? ) Will you have been finishing this job by the end of this ( ─ ) I will not be being in London next month.
week?
(? ) Will you be being in London next month?
Kalimat nominal: (+) I will have been being in Japan by the end of this year.
Fungsi:
( ─ ) I will not have been being in Japan by the end of this Untuk menyatakan pekerjaan yang akan sedang dikerjakan di
year.
waktu yang akan datang. Keterangan waktu: next/tomorrow (? ) Will you have been being in Japan by the end of this at ... o ‘clock, this time tomorrow/next. Contoh: I will be
year?
visiting my girlfriend tomorrow at 3 o’clock.
Fungsi:
3. Future Perfect Tense Untuk menunjukkan peristiwa yang akan telah terjadi dan Kalimat Verbal:
masih akan berlanjut pada saat peristiwa lain terjadi di waktu (+) S + will/shall +have + V
for, by the time, by the end ( of, dll. Contoh: He will have been sleeping for 2 hours before ─) S + will/shall not + have + V
3 + C/O/A
mendatang. Keterangan waktu:
3 + C/O/A
(? ) Will/shall + S + have + V she arrives.
3 + C/O/A?
Kalimat Nominal:
C. PAST TENSE
(+) S + will/shall + have + been + C ( ─) S + will/shall not + have + been + C
1. Simple Past Tense
(? ) Will/shall + S + have + been + C?
Kalimat Verbal:
Contoh:
(+) S + V 2 + C/O/A
Kalimat verbal:
( ─) S + did not + V 1 + C/O/A (+) I will have finished this job by the end of this week.
(? ) Did + S + V 1 + C/O/A?
( ─ ) I will not have finished this job by the end of this week.
Kalimat Nominal:
(? ) Will you have finished this job by the end of this week?
(+) S + be (was, were) + C
Kalimat nominal:
(+) I will have been in Jogja by the time you get there. ( ─) S + be (was,were) not + C
(? ) Was/were + S + C?
( ─ ) I will not have been in Jogja by the time you get there. (? ) Will you have been in Jogja by the end of this week?
Contoh: Kalimat verbal:
Fungsi:
(+) John came here yesterday.
Untuk menyatakan pekerjaan yang akan telah diselesaikan ( ─ ) John did not come here yesterday. di waktu yang akan datang. Keterangan waktu: by the time,
(? ) Did John come here yesterday? by the end of, in 3 weeks/ years/ months for, after/ before +
Kalimat nominal:
S+V 1 after/ before + S +V 1 . (+) She was in the hospital yesterday. Contoh: will have been visited my girlfriend by this time
next week. ( ─ ) She was not in the hospital yesterday. (? ) Were you in the hospital yesterday?
4. Future Perfect Continuous Tense
Fungsi:
Kalimat Verbal: Untuk menyatakan peristiwa yang terjadi pada waktu (+) S + will/shall +have + been + V -ing + C/O/A
lampau. Keterangan waktu: last, ago, previously, yesterday, ( ─) S + will/shall not + have + been + V -ing + C/O/A
in 1973, the day before yesterday. (? ) Will/shall + S + have + been + V + C/O/A?
Contoh: He bought a new bicycle last year.
-ing
Kalimat Nominal: (+) S + will/shall + have + been + being + C ( ─) S + will/shall not + have + been + being + C (? ) Will/shall + S + have + been + being + C?
2. Past Continuous Tense yang terjadi pada masa lampau. Keterangan waktu: for ... , when/after/before + S + V 2 , after/before + S + V 2 Kalimat Verbal:
Contoh: Johny had studied English for 2 hours before I came. (+) S + be (was, were) + V -ing + C/O/A ( ─) S + be (was, were) not + V -ing + C/O/A
4. Past Perfect Continuous Tense (? ) Be (was,were) + S + V -ing + C/O/A?
Kalimat Verbal: (+) S + had + been + V
Kalimat Nominal: -ing + C/O/A
(+) S + be (was, were) + being + C ─) S + had not + been + V -ing + C/O/A
(? ) Had + S + been + V + C/O/A? ( ─) S + be (was, were) not + being + C
Kalimat Nominal: -ing
(? ) Be (was,were) + S + being + C? (+) S + had + been + being + C
( ─) S + had not + been + being + C
Contoh:
(? ) Had + S + been + being + C?
Kalimat verbal:
(+) I was sleeping when she arrived.
Contoh:
( ─) I was not sleeping when she arrived.
Kalimat verbal:
(? ) Were you sleeping when she came yesterday? (+) I had been living in London for 2 years before I moved to
Kalimat nominal:
Italy.
(+) She was being at home when her father died. ( ─ ) I had not been living in London for 2 years before I ( ─) She was not being at home when her father died.
moved to Italy.
(? ) Were you being at home when your father died? (? ) Had you been living in London for 2 years before you
moved to Italy?
Fungsi:
Kalimat nominal:
Untuk menunjukkan kegiatan atau peristiwa yang sedang (+) He had been being famous before he won the singing berlangsung pada masa lampau.
competition.
Keterangan waktu yang biasa digunakan: when, as, while. ( ─ ) He had not been being famous before he won the
Contoh:
singing competition.
- John was reading a book when I came. (? ) Had he been being famous before he won the singing - John was being at home while I was reading.
competition?
3. Past Perfect Tense
Fungsi:
Kalimat Verbal: Untuk menyatakan kegiatan yang masih dikerjakan pada (+) S + had + V + C/O/A
saat kejadian lain terjadi di waktu lampau. Tenses ini juga 3 ditandai oleh peristiwa lain yang terjadi pada masa lampau.
( ─) S + had not + V 3 + C/O/A (? ) Had + S + V Adverb pada tenses ini adalah sama dengan bentuk Present
3 + C/O/A?
Perfect Tense.
Keterangan waktu: for ... , when/after/before + S + V 2 , after/ Kalimat Nominal :
before + S + V 2
(+) S + had + been + C
Contoh:
( ─) S + had not + been + C - Johny had been studying English for 2 hours before I (? ) Had + S + been + C?
came. - They had been being in the office when their boss came.
Contoh: Kalimat verbal:
(+) I had gone to Jakarta before I met her. ( ─) I had not gone to Jakarta before I met her. (? ) Had you gone to Jakarta before you met her?
Kalimat nominal:
(+) He had been in Jakarta before he got the bad news. ( ─) He had not been in Jakarta before he got the bad news. (? ) Had he been in Jakarta before he got the bad news?
Fungsi:
Untuk menyatakan kegiatan yang sudah selesai dikerjakan pada waktu lampau. Tenses ini ditandai oleh peristiwa lain
BAB 2 CONDITIONAL SENTENCES
Conditional sentence (kalimat bersyarat) adalah kalimat yang di dalamnya mengandung syarat. Alat yang digunakan sebagai syarat meliputi: if (jika), unless (kecuali jika), provided that (asalkan), on condition that (dengan syarat), dan susunan inversi.
A. STRUKTUR KALIMAT BERSYARAT Conditional terdiri dari dua klausa: if clause (anak kalimat) dan main clause (induk kalimat).
TIPE TENSE
IF CLAUSE
MAIN CLAUSE
FAKTA
1 PRESENT If + S + V I S + will + V I FUTURE
2 PAST If + S + V 2 S + would + V I PRESENT
3 PAST PERFECT
If + S + had + V 3 S + would have + V 3 PAST
Keterangan:
FAKTA
1. Tipe 1 merupakan pengandaian yang kemungkinan akan terjadi. Tipe 2 dan 3 merupakan pengandaian yang tidak
He doesn’t study so he doesn’t pass the exam. (V I (-)) mungkin terjadi. Fakta untuk tipe 2 adalah present (tidak
He didn’t study so he didn’t pass the exam. (V 2 (-)) terjadi di waktu sekarang) dan untuk tipe 3 adalah past
(tidak terjadi di waktu lampau).
Keterangan:
2. To be yang digunakan untuk semua subyek dengan Past - Pengandaian pada kalimat 2 dalam bentuk positif V Tense adalah ‘were’.
(studied), maka fakta harus bentuk negatif V 2 3. Letak
I If C lause tidak selalu di depan M ain C lause. Salah (doesn’t
study).
satu dari klausa tersebut dapat diletakkan di depan. - Pengandaian pada kalimat 3 dalam bentuk positif had V 3 Apabila anak kalimat berada di depan induk kalimat,
(had studied), maka fakta harus negatif V 2 (didn’t study). dalam tata tulis menggunakan koma setelah anak kalimat (If Clause).
B. BENTUK INVERSI/SUSUN BALIK
Contoh:
Tipe 1 diawali dengan should , tipe 2 diawali dengan
1. If he studies hard, he will pass the exam. (It is possible were, dan tipe 3 diawali dengan had. that he will pass the exam) 2. If he studied hard, he would pass the exam. (He doesn’t Contoh: study, so he doesn’t pass the exam) 3. If he had studied, he would have passed the exam. (He
Tipe
Noninversi
1 didn’t study, so he didn’t pass the exam) If you meet Ann, tell her that I will go to her
house. 2 If the weather were fine now, we would go
Untuk mencari fakta no. 2 dan 3, kita bisa memakai
swimming.
RUMUS PRAKTIS berikut. Perhatikan! 3 If he had ridden his bike fast, he would not
PENGANDAIAN
FAKTA
have been late to school.
V 1 Possibility (will + V 1 )
V 2 /were
V 1 /is, am, are
Tipe
Inversi
1 Should you meet Ann, tell her that I will go to Kalimat Negatif (-) her house. Kalimat Positif (+) 2 Were the weather fine now, we would go
Had V 3 V 2 /was, were
Kalimat Positif (+)
Kalimat Negatif(-)
swimming. 3 Had he ridden his bike fast, he would not
Contoh:
have been late to school.
PENGANDAIAN
If he studied
he would pass the exam. (V 2 (+))
If he had studied he would have passed the exam. (Had V 3 (+))
BAB 3 SUBJUNCTIVE AND CAUSATIVE
A. SUBJUNCTIVE
B. CAUSATIVE
Subjunctive merupakan suatu kalimat yang mengemu- Causative adalah penggunaan kata kerja-kata kerja kakan suatu pengharapan yang biasanya bertentangan tertentu dalam bahasa Inggris yang bermakna menyuruh dengan kenyataan yang sesungguhnya terjadi. Kalimat orang lain mengerjakan sesuatu, entah karena subyek
subjunctive menggunakan penanda pengandaian, merasa tidak sanggup mengerjakan sendiri atau ingin yaitu: wish (berharap), if only (seandainya saja), as if/as agar orang lain mengerjakannya. Causative yang umum though (seolah-olah), would rather (lebih suka).
dikenal adalah have dan get.
1. Present Subjunctive
1. Untuk Obyek Aktif (Manusia)
a. Subject 1 + wish/would rather + Subject 2 +
a. Rumus:
Past (V 2 /were) S + has/have/had + obyek aktif (manusia) + V 1
b. If only + Subject + Past (V 2 /were)
Berarti: S + ask/asked + obyek aktif (orang) + to + V 1
c. Subject 1 + Present (V 1 ) + as if/as though + Subject 2 + Past (V 2 /were)
Contoh:
Contoh:
I have John wash my car.
I wish I were a doctor. Berarti: I ask John to wash my car.
(Saya berharap saya seorang dokter (Kenyataannya saya bukan seorang dokter/I am not a doctor)).
b. Rumus
S + get/got/gotten + obyek aktif (manusia) + to + V 1
2. Past Subjunctive Berarti: S + ask/asked + obyek aktif (orang) + to + V 1
a. Subject 1 + (wish, if, as if, as though, would
Contoh:
rather) + Subject 2 + Past Perfect
I get John to wash my car.
b. If only + Subject + Past Perfect Berarti: I ask John to wash my car.
c. Subject1 + Past (V 2 ) + as if/as though + Subject
2 + Past Perfect
2. Untuk Obyek Pasif (Benda)
Contoh:
Rumus:
I wish I had typed a letter. S + has/have/had /get/got/gotten + O pasif (benda) (Seandainya (lampau) saya telah mengetik sebuah surat (Kenyataannya saya tidak mengetik sebuah +V 3
Berarti: S + ask/asked + someone/somebody + to + surat (lampau)/I didn’t type a letter).
V +O
Keterangan:
Untuk to be Past Subjunctive harus selalu ‘were’ apapun subjeknya, tidak boleh ‘was’ Contoh:
I have/get my car washed (by John). RUMUS PRAKTIS
Berarti: I ask some one/some body (John) to wash my car.
Would/could V 1 Possibility (will + V 1 )
Bila have diikuti obyek aktif (orang), verb yang
V 2 /were
V 1 /is/am/are
mengikuti adalah V 1 .
Bila get diikuti obyek aktif (orang), verb yang Kalimat Negatif(-)
Had V 3 V 2 -
mengikuti adalah to V 1 . Kalimat Positif (+)
Kalimat Positif (+)
Kalimat Negatif(-)
Bila have atau get diikuti obyek pasif (benda),
verb yang mengikuti adalah V 3. Perubahan fakta ke pengandaian sama persis
Keterangan:
dengan rumus conditional. Contoh: I wish she had come. Means: She didn’t come.
BAB 4 TO INFINITIVE AND GERUND
Subjunctive merupakan suatu kalimat yang mengemu-
A. TO INFINITIVE
Bentuk kata kerja simple (V 1 ) dengan awalan to.
subjunctive
Fungsi dan Penggunaan
1 Setelah be (is, am, are, was, were) untuk
The students are to do the school assignment.
menyatakan keharusan.
2 Sebagai subject.
To study hard makes us clever.
3 Menerangkan tujuan.
He comes here to meet me
Rumus: alasan + to infinitive (tujuan)
alasan
tujuan
4 Sebagai verb setelah obyek pelaku.
Doni asked me to go with him.
5 Menerangkan noun/kata benda.
I need a glass of milk to drink.
Rumus: (kalimat) + N + to infinitive
6 Menerangkan adjective/kata sifat.
English is easy to learn.
Rumus: (kalimat) + Adj + to infinitive
7 Setelah Adjective/kata sifat.
Dedi is too young to run the business.
8 Mengikuti verb tertentu, berfungsi sebagai obyek
I want to go.
kata kerja atau komplemen obyek.
I want you to go.
Rumus: S + V tertentu + (O) + to infinitive
She expects me to study.
Verb tertentu yang diikuti to infinitive: Ask, allow, advice, beg, decide, expect, hope,
I wish I had typed a letter intend, invite, instruct, learn, mean, need, (Seandainya (lampau) saya telah mengetik sebuah propose, promise, permit, want, warn, would like, surat (Kenyataannya saya tidak mengetik sebuah tell, teach, urge, dll.
surat (lampau)/I didn’t type a letter).
B. GERUND
Past Subjunctive
V ing yang berfungsi sebagai noun (kata benda).
apapun subjeknya, tidak boleh ‘
Fungsi dan Penggunaan
1 Sebagai subyek (S (gerund)+ V + O).
Swimming is my hobby.
2 Sebagai obyek (S + V + O (gerund)).
I like swimming.
3 Sebagai pelengkap (complement).
His job is working on the field.
Kalimat Negatif(-) He is good at speaking English. Kalimat Positi
4 Mengikuti preposisi / kata depan.
Preposisi: in, on, at, of, for, from, by, with, without, after,
Kalimat Positi
Kalimat Negatif(-)
before
5 Possessive pronoun + gerund.
I don’t mind her smoking here.
Keterangan: Possessive Pronoun (kata ganti kepunyaan):
conditional.
my, his, her, their, your, our, John ‘s.
6 Mengikuti prepositional object
I am looking forward to hearing from you Preposisi to berikut ini diikuti gerund:
soon.
- to be used to: terbiasa
Catatan khusus:
- to be accustomed to: terbiasa Apa bedanya used to dan to be used to ? -
object to: keberatan
Jawabannya adalah:
- look forward to: menanti/ ingin sekali 1. used to + V 1 : kebiasaan lampau. 2. to be used to + gerund: kebiasaan hingga
- to take to: senang
sekarang.
- confess to: mengakui
Contoh:
I used to play soccer. (sekarang sudah tidak lagi) I am used to playing soccer. (sampai sekarang
masih dilakukan)
7 Membentuk noun phrase (frase kata benda): V ing + Noun swimming pool (kolam untuk berenang), walking stick (tongkat untuk berjalan) (bedakan dengan frase kata benda active participle)
8 Mengikuti verb (kata kerja) tertentu:
He enjoys smoking.
(V tertentu + gerund)
I avoid answering my question. Keterangan: verb tertentu yang diikuti gerund: avoid, admit, appreciate, anticipate, continue, consider, deny, detest, delay, enjoy,escape, excuse, finish, forgive, fancy, imagine, keep, mind, postpone,practice, prevent, quit, risk, resist, suggest.
9 Digunakan setelah frase berikut: Can’t help/stand (tidak It is no use waiting for her. tahan), no use (tidak ada gunanya)
10 Sebagai obyek kata kerja: need/want/require (perlu) dan
I have seen the film. I think it is worth seeing. kata sifat worth (layak) dengan makna pasif.
11 Kata kerja yang bisa diikuti V ing atau to V 1 -
I forget giving her a letter.
a. Tidak ada perbedaan makna: advise, begin, continue, (lupa telah memberi) dislike, dread, hate, intend, like, love, prefer, propose,
I forget to give her a letter. start.
(lupa belum memberi)
b. Ada perbedaan makna:
I stop smoking .
S + forget/remember/stop/regret + V ing : (berhenti dari kebiasaan merokok) pekerjaannya sudah dilakukan
I stop to smoke.
(berhenti dari melakukan suatu pekerjaan pekerjaannya belum dilakukan
S + forget/remember/stop/regret + to V 1 :
untuk merokok)
C. PERBEDAAN ‘GERUND’ DAN ‘ACTIVE PARTICIPLE’
1. Modifiers of Noun -
a swimming pool (Gerund/Kolam untuk berenang)
a swimming child ( Participle/Anak yang sedang berenang) -
a walking stick (Gerund/Tongkat untuk berjalan)
a walking girl ( Participle/Gadis yang sedang berjalan)
Keterangan :
Kalau tidak dapat diterjemahkan dengan kata ‘untuk’, berarti bukan ‘Gerund’ tetapi ‘Participle’
2. Sentence Pattern -
Walking in the jungle makes the young man happy. (Gerund) Walking in the jungle, the young man felt happy. (Participle)
- Studying with teachers can solve the problem. (Gerund) Studying with teachers, she can solve the problem. (participle)
Keterangan:
Kalau setelah bentuk ‘ing’, tidak ada ‘koma’, berarti kalimat tersebut belum mempunyai ‘Subject’, sehingga bentuk ‘ing’ tersebut berfungsi sebagai ‘subject’ dan berbentuk Gerund , kalau ada ‘koma’, berarti kalimat tersebut sudah mempunyai ‘Subject’ dan berbentuk ‘Participle’.
BAB 5 ACTIVE PARTICIPLE AND PASSIVE PARTICIPLE
Kata kerja (verb) dapat memiliki bentuk yang bermacam-
3. Setelah Obyek dari Kata Kerja (V 2 ), Past Participle (V 3 ), dan Present Participle (V -ing ).
macam, yaitu: Infinitive (V 1 ), To infinitive (To V 1 ), Past
S + Verb panca indera + orang + V -ing
Present participle (V -ing ) menunjuk kegiatan aktif
Keterangan:
sedangkan Past Participle (V 3 ) menunjuk kegiatan pasif.
V -ing mengikuti Verb panca indera seperti: see, notice, observe, watch ,find, smell, listen,
A. ACTIVE PARTICIPLE hear, feel. Contoh: When I came back home, I
yang berfungsi sebagai penjelas.
V saw the boy trying to get on the roof.
-ing
Jika diikuti V 1 , peristiwanya lengkap dari awal
1. Pembentukan di Depan Kalimat hingga akhir. Jika diikuti V -ing , peristiwanya tak
V S + P ... Having + V 3 4. Digunakan Sebagai Kata Sambung dalam Gabungan Kalimat yang Menggunakan Relative
lengkap, hanya saat sedang dikerjakan.
V -ing dan Having V 3 yang diletakkan di awal kalimat mengandung tiga makna:
(kalimat) + N + V -ing
a. kejadian sebab-akibat
Contoh:
b. kejadian berurutan Kalimat 1: I meet the girl
c. kejadian bersamaan
Kalimat 2: She smiles
Contoh:
Gabungan kalimatnya:
1. I meet the girl who smiles. (relative pronoun) (He passed the test because/as/for, since he
- Sebab-akibat: Studying, he passed the test
2. I meet the girl smiling. (active participle) studied)
5. Membentuk Noun Phrase (Frase Kata Benda) -
Berurutan: Having opened the drawer, I take the gun (After I have opened the drawer, I take
Noun Phrase : V -ing +N the gun)
Contoh: I meet the smiling girl (noun phrase) -
Bersamaan: Studying, he watches the TV (While he is studying he watches the TV)
B. PASSIVE PARTICIPLE
V yang berfungsi sebagai penjelas.
2. Apabila Subyek Melakukan Dua Pekerjaan pada
Saat yang Sama
1. Pembentukan di Depan Kalimat
S+V+V -ing + Object 3 V + S + P ...
Having + been + V 3
Contoh: He runs kicking the ball Keterangan:
3. Digunakan Gabungan Kalimat dengan kalimat mengandung tiga makna:
V 3 dan Having been V 3 yang diletakkan di awal
Menggunakan Relative Pronoun
a. kejadian sebab-akibat
(kalimat) + N + V 3
b. kejadian berurutan
Keterangan:
c. kejadian bersamaan Dalam kalimat V 3 berfungsi menerangkan Noun
Contoh:
(kata benda) mengacu arti yang di-. • Sebab-akibat: Surrounded by mountain, the
Contoh:
city has a cool climate.
The book is good
(Because/as/since the city is surrounded by The book is written by Mr. Covey mountain, the city has a cool climate).
Gabungan kalimatnya:
• Berurutan: Having been beaten by Joko, Joni
1. The book which is written by Mr. Covey is became a polite man.
good
(After Joni had been beaten by Joko, he
2. The book written by Mr. Covey is good became a polite man.)
(passive participle)
• Bersamaan: Studied, he watched the movie
(While he is studying he watches the movie)
4. Membentuk Frase KB (Kata Benda)
V 3 + N = yang di / ter Contoh:
2. Setelah Obyek dari Kata Kerja Sensasi
S + V panca indera + benda + being V 3 -
The tired boy (anak lelaki yang lelah)
Hidden treasure (harta karun yang terpendam)
Keterangan:
Written story (cerita yang tertulis)
V 3 mengikuti verb panca indera jika obyeknya adalah obyek pasif (benda).
Contoh: When I came back home, I saw the roof being tried to get on.
BAB 6 DIRECT-INDIRECT SPEECH
A. DIRECT SPEECH
said
he was doing his job there then Direct speech adalah kalimat langsung/kutipan asli told
Doni
that
suatu pembicaraan tanpa adanya suatu perubahan.
Catatan:
Penulisan direct speech selalu diapit oleh tanda kutip
Kedua bentuk mempunyai arti yang sama. dan kalimat selalu diawali huruf kapital.
Kalau induk kalimatnya present, anak kalimat- nya tidak ada perubahan tenses, yang ber-
B. INDIRECT SPEECH ubah hanya kata ganti (pronoun) dan kata keterangan (adverbial).(Lihat contoh a)
Indirect speech adalah kalimat tidak langsung/
Kalau induk kalimatnya past, anak kalimatnya bentuk kalimat yang menceritakan kembali pendapat/
ada perubahan tenses, pronoun, dan pembicaraan seseorang yang mengalami modifikasi
adverbial. (Lihat contoh b) tertentu. Terdapat tiga jenis Indirect Speech:
2. Kalimat Perintah (imperative/command/request)
1. Kalimat Berita/Pernyataan (declarative/ statement)
a. Positive Imperative
a. Direct : He says: ‘I go to school everyday.’ Direct : Doni said: ‘Close the door!’ Indirect : He says that he goes to school
Indirect : Doni asked me to close the door. everyday.
b. Direct : Doni said: ‘I am doing my job here now.’ Indirect : Doni said that he was doing his job there then.
Asked
Me
C. PERUBAHAN TENSES
Close the
Simple Present Tense
Simple Past Tense
Commanded
Joko
Present Continuous Tense
Past Continuous Tense
Ordered
The Girl
Present Perfect Tense
Past Perfect Tense
Past Perfect Continuous b. Negative Imperative
Present Perfect
Tense Direct : Doni said: ‘Don’t close the door!’ Indirect : Doni asked me not to close the door.
Continuous Tense
Simple Past Tense
Past Perfect Tense
Past Continuous Tense
Past Perfect Continuous
Simple Future Tense
Past Future Tense
Doni
Not To Close the
door
Future Continuous Tense
Past Future Continuous Tense
Future Perfect Tense
Past Future Perfect Tense
3. Kalimat Tanya (interogative/question)
Future Perfect Continuous
Past Future Perfect Tense
a. Tanpa kata tanya Tense Direct : Doni asked: ‘Do you know Stephen
Past Future Tense
Past Perfect Future Tense
Covey?’
Past Future Continuous
Past Perfect Future
Indirect : Doni asked if (whether) I knew
Tense
Continuous Tense
Stephen Covey.
I knew Stephen
Pronoun
I She/He
wanted to know whether
Her/His
Kalimat tanya tanpa kata dapat dijawab: ‘Yes, I do’ Tempat
(Adverb of
Here
There
atau ‘No, I don’t’.
Place) Demon-
That Direct speech adalah kalimat langsung/kutipan asli
This
b. Dengan kata tanya
strative
Those selalu diapit oleh tanda kutip
Direct : Doni asked: Who is Stephen Covey?’
Adjective
These
Indirect : Doni asked who Stephen Covey is.
That day The next day
Him
Tomorrow
The day after
Stephen
The following day Indirect speech adalah kalimat tidak langsung/
Asked
Her
who Covey
The day before
________ ago ____ before pembicaraan seseorang yang mengalami modifikasi
(Adverb of
Doni
The Girl
The day before tertentu. Terdapat tiga jenis Indirect Speech: Two days before Stephen
to know
Last ____
The____ before
about
Stephen Covey
Next ____
The ____ after The following ____
inquired
about
Stephen Covey
Catatan:
Semua kata tanya dapat dipergunakan (who, whom, whose, what, which, why, where, when, how)
BAB 7 DEPENDENT-INDEPENDENT CLAUSE
Dependent-independent clause adalah kalimat majemuk
3. Diawali ‘if/whether’
yang terdiri dari induk kalimat sebagai independent
I don’t know if/whether she can come on time. clause (dapat berdiri sendiri) dan anak kalimat sebagai
I don’t know = induk kalimat/Main clause/ dependent clause (tidak dapat berdiri sendiri).
Independent Clause (dapat berdiri sendiri)
if/ whether she can come on time = anak POLA KALIMAT
kalimat/Dependent Clause (tidak dapat berdiri
Independent Clause +
sendiri)
Question word/that/if/whether + S + V/auxiliary
Aturan-aturan Bentuk Kalimat Dependent-
Dependent clause
independent Clause
1. Jika tense untuk induk kalimat dalam bentuk -
Keterangan:
Question word/kata tanya: what, when, whom, Present Tense atau Future Tense maka tense which, whose, how, how many, how much, dsb.
untuk anak kalimat bisa dalam bentuk tense -
That apa pun. Contoh: You hope that Joni will come
- If atau whether (Yes/No Question)
with me tonight.
2. Jika tense untuk induk kalimat Past Tense
verb yang bisa dipergunakan sebagai maka tense untuk anak kalimat juga harus dalam bentuk Past Tense verb untuk independent clause dalam susunan . Contoh: You hoped Dependent- that Joni would come with me tonight. independent C lause:
Contoh-contoh
3. Susunan anak kalimat/dependent clause harus
selalu dalam bentuk affirmative/pernyataan. hope
be afraid expect
explain
4. Untuk bentuk negatif dan interrogatif, yang agree
to be
learn
berubah hanya induk kalimatnya saja. sorry
teach
be worried
ask decide
Kalimat positif: You hope that Joni will come feel
with me tonight.
promise say
Kalimat negatif: You do not hope that Joni will show
see
come with me tonight. guess
suppose
understand
Kalimat interrogatif: Do you hope that Joni will know
come with me tonight?
Contoh:
1. Diawali kata tanya
I don’t know where he comes from. -
I don’t know = induk kalimat/main clause/ independent clause (dapat berdiri sendiri) -
where he comes from = anak kalimat/ dependent clause (tidak dapat berdiri sendiri)
2. Diawali ‘that’
You hope that Joni will come with me tonight. -
You hope = induk kalimat/main clause/ independent clause (dapat berdiri sendiri)
- that Joni will come with me tonight = anak kalimat/dependent clause (tidak dapat berdiri sendiri)
BAB 8 PASSIVE VOICE
A. POLA KALIMAT PASIF
4. Pola Future
(tidak dapat berdiri sendiri).
Pola Dasar: S + to be + V3 Pola Continuous: S + to be + being + V3
Aktif
S + modal (will,shall,dll) V + O
Pola Perfect: S + have/has/had + been + V3 Pola Future: S + will/shall/would/should + be + V3
Pasif S + modal (will/shall,dll) be V 3 + by ___
B. POLA PERUBAHAN KALIMAT AKTIF MENJADI
Contoh:
KALIMAT PASIF
Aktif: John will bite Mary. Pasif: Mary will be bitten by John.
1. Pola Dasar
- Question word/kata tanya:
Untuk mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif adalah sebagai berikut.
- If atau whether (Yes/No Question)
a. Tense kalimat pasif sama dengan tense kalimat
aktif.
b. Subjek dalam kalimat pasif berasal dari objek verb
verb
Contoh:
independent clause
Aktif: John bites Mary.
kalimat aktif.
Dependent- independent C lause
Pasif: Mary is bitten by John.
c. Objek dalam kalimat pasif berasal dari subjek
be afraid expect
explain
2. Pola Continuous kalimat aktif.
d. Verb/kata kerja dalam kalimat aktif berubah
Aktif
S + to be V ing +O
menjadi to be + V 3 atau to be + being + V 3 .
C. PASIF UNIK
Pasif
S + to be being V 3 + by ___
S + want + V ing
atau S + want + tobe V 3
Aktif: John is bitting Mary.
require
require
Pasif: Mary is being bitten by John.
3. Pola Perfect
Contoh:
Aktif
S + to be (has/hav/had) V 3 + O
‘The room needs cleaning’ atau
1. Diawali kata tanya
‘The room needs to be cleaned.’
= induk
Pasif S + to be (has/hav/had) been V 3 + by ___
= anak kalimat/
dependent clause (tidak dapat berdiri sendiri) Contoh:
Aktif: John has bitten Mary.
2. Diawali ‘that’
Pasif: Mary has been bitten by John.
You hope
= anak
kalimat/dependent clause (tidak dapat berdiri
BAB 9 CONJUNCTION
Conjunction adalah kata sambung/penghubung atau
B. Subordinative Conjunction kelompok kata dalam bahasa Inggris yang berfungsi
menghubungkan dua kata, frase, atau kalimat. Dalam Konjungsi yang menghubungkan klausa yang tidak penggunaannya diperlukan pemahaman konteks setara. kalimat dan arti dari conjunction-nya. Macam-macam
1. Keterangan Sebab
kata hubung ada dua, yaitu coordinative conjunction dan subordinative conjunction.
Ditandai dengan konjungsi: as, since, because, because of, due to, on account of the fact that,
A. Coordinative Conjunction owing to the fact that... = karena.
Contoh:
Konjugasi yang menghubungkan klausa yang setara.
a. She is absent because/as/for/since he is sick. kalimat
b. She is sick due to/because of the cold weather. Konjungsi yang dalam pemakaiannya berpasangan
1. Correlative Conjunction
noun dengan konjungsi lain.
a. Both... and... = keduanya baik... maupun... . 2. Keterangan Pertentangan Contoh: Both my brother and sister are in
Ditandai dengan konjungsi: although, though, even London now.
though, even if, despite, in spite of = meskipun/
b. Either... or... = baik... atau... .
walaupun.
Contoh: You can go to the market either by bus Contoh: He is happy although he has no money or by motorcycle.
at all.
c. Neither... nor... = tidak... maupun... .
3. Keterangan Syarat
Contoh: He has neither food nor water.
d. Not only... but also... = tidak hanya... tetapi Ditandai dengan konjungsi: if (jika, seandainya), juga... .
unless (kecuali jika), provided that (asalkan), on Contoh: She has not only a big house but also
condition that (dengan syarat), as long as (selama),
otherwise (jika tidak). Contoh: I will give the money if you work for me.
a wide garden.
2. Conjunctive Adverb Conjunctive adverb yaitu kata keterangan yang 4. Keterangan Waktu
berfungsi sebagai penghubung klausa atau kalimat. Menggunakan konjungsi: when/as/while (ketika),
a. Nevertheless, however, yet = namun since (sejak), after (setelah), before (sebelum), Contoh: She doesn’t earn much; however, he
as soon as (segera setelah), in the mean time can send his children to college.
(sementara itu), till/until (sampai).
b. Therefore, accordingly, hence, as a result = Contoh: She has been living here since 1980. oleh karena itu
5. Keterangan Akibat dan Tujuan Contoh: She always works hard; therefore, she
is promoted to a manager of the company. Ditandai dengan konjungsi: so that (sehingga),
c. Thus = dengan demikian so...that (sangat... sehingga), such... that (sangat... Contoh: The girl is very beautiful; thus, she is
sehingga), in order that (agar, supaya). liked by the boys.
Contoh: They studied hard in order that they
d. Besides, in addition = di samping itu
passed the exam.
Contoh: She is clever; in addition, she is rich.
6. Keterangan Perbandingan dan Cara
e. Moreover, furthermore = lagi pula Contoh: He was very handsome; moreover, he
Menggunakan konjungsi: as if, as though (seolah- olah), as (sebagaimana), as...as (se.../ sama...),
was very polite.
than (daripada). Contoh: He walked around as though he was in a daze.
BAB 10 MODALS
Conjunction Modal sering disebut juga sebagai auxiliary karena fungsinya dalam kalimat adalah sebagai kata kerja bantu.
A. MODAL PRESENT
Rumus: S + MODAL (will, shall, must, may, ought to, can) + V 1
kalimat dan arti dari conjunction-
coordinative conjunction
dan subordinative conjunction.
Will (to be going to)
menyatakan peristiwa yang akan datang
He will arrive tomorrow
= akan
menyatakan permintaan sopan
Will you open the door, please?
menyatakan peristiwa yang akan datang
We shall leave here next month.
Shall
menyatakan persetujuan
Shall I open the door?
= akan
menyatakan keputusan yang harus
You shall open the door now!
dilaksanakan keharusan (tidak boleh tidak dikerjakan)
You must study hard.
a. Both... and... = keduanya baik... maupun... . Must (has/have to)
= harus, pasti
He has been living in USA for 10 years. He must
kesimpulan sekarang (present)
speak English well.
May
kemungkinan sekarang (present)
He is absent. He may be sick.
b. Either... or... = baik... atau... .
= mungkin, boleh
ijin
May
I go now?
Contoh: You can go to the market
Ought to
You ought to practice a lot before the
= seharusnya
menyatakan keharusan
competition.
c. Neither... nor... = tidak... maupun... .
Can
kemampuan
I can sing.
d. Not only... but also... = tidak hanya... tetapi
= dapat, mampu
menyatakan kebolehan/ijin
Can
I borrow your car?
B. MODAL PAST
Rumus: S + MODAL PAST (would, should, must/had to, might, could) + V 1
Conjunctive adverb yaitu kata keterangan yang Contoh
Modal past
bentuk past
Would you like to open the door,
a. Nevertheless, however, yet = namun please? Contoh: She doesn’t earn much;
= akan
dari will
menyatakan permintaan sopan
Should
bentuk past
menyatakan sesuatu yang seharusnya
The man should not swim in that
= akan
dari will
dikerjakan/tidak dikerjakan
dangerous beach.
b. Therefore, accordingly, hence, as a result = You must/had to study in biology
class yesterday. dari will/has Contoh: She always works hard; = harus, pasti
Must (had to)
bentuk past
keharusan (tidak boleh tidak dikerjakan)
to/have to
kesimpulan sekarang (present)
He has been living in USA for 10 years. He must speak English well.
c. Thus = dengan demikian
Joni might do the exam well. Contoh: The girl is very beautiful;
Might
menyatakan ungkapan yang lebih sopan
= mungkin,
bentuk past dari may
Ariel was absent yesterday. He
boleh
menyatakan kemungkinan besar
might be sick.
d. Besides, in addition = di samping itu
menyatakan permintaan yang lebih sopan Could you open the door please? Contoh: She is clever; in addition
Could
bentuk past
e. Moreover, furthermore = lagi pula
You could open the window. Contoh: He was very handsome; moreover, he
= dapat, mampu dari can
menyatakan kebolehan/ijin
C. MODAL PERFECT
Rumus: S + MODAL (must, might, should, could) + have + V 3
Modal past
Fungsi
Contoh
Must have + V 3 kesimpulan lampau Anto passed the exam. He must have studied. Might have + V 3 kemungkinan lampau
Anto was absent. He might have been sick. keharusan yang tak dikerjakan pada Contoh: Anto didn’t pass. He should have studied.
waktu lampau Fakta berlawanan arti: He didn’t study. Should have + V 3
kesimpulan sekarang (present) He has been living in USA for 10 years. He must speak English well.
Anto could have done the homework himself. Could have + V
kemampuan yang tak digunakan di 3 waktu lampau Fakta berlawanan arti: He didn’t do the homework himself.
BAB 11 CONCORD AND AGREEMENT
Concord merupakan pola persesuaian (agreement)
Contoh:
antara subyek (noun) dengan kata kerja (verb) atau
The minister together with the wives and kata kerja bantu (auxiliary) dalam suatu kalimat. Juga
children attends the meeting. persesuaian antara satu kata dengan kata lainnya
The ministers together with the wives and (word agreement).
children attend the meeting. -
Apabila subyek singular (tunggal), maka verb/ auxiliary tunggal.
3. Bila subyek: the number of + verb tunggal. Contoh: -
Apabila subyek plural (jamak), maka verb/auxiliary The number of students does the exam.
jamak.
4. Bila subyek: a number of + verb jamak. Contoh: A
Contoh:
number of students do the exam. He comes there; They come there.
5. Bila subyek: everyone, everybody, somebody, someone, something, no one/none, nothing, no
ATURAN-ATURAN DALAM CONCORD body, anyone, anybody, anything + verb tunggal maka kata ganti jamak.
1. Bila subyek mempunyai dua noun yang dihubung- Keterangan: kata-kata di atas diikuti oleh verb kan preposisi/kata depan of, in, on, at, maka
tunggal tetapi kata gantinya jamak. verb yang mengikuti bisa jamak bisa juga tunggal
Contoh:
bergantung noun di depan preposisi.
Everyone likes her. They are happy.
Contoh:
Nobody knows their faults. -
Different interpretations on the same event by
6. Bila subyek: each of, each, every, neither/neither various newspapers make readers confused
of, one of, either/either of + verb tunggal. and angry.
Contoh: Each of students studies hard. -
A period of eight hours is not enough to finish this assignment.
7. Bila subyek menyatakan jumlah jarak, waktu, uang, berat, volume + verb tunggal
2. Bila subyek mempunyai dua noun yang dihubung-
Contoh:
kan oleh together with, accompanied by, dan as
One hundred dollars is expensive for this hat. well as, a long with bisa diikuti verb jamak maupun
Two hours is not enough to do the test. tunggal, tergantung noun depan.
8. Bila subyek: benda-benda sepasang seperti shoes, trousers, glasses, socks, scissors + verb jamak.
Contoh: His glasses are nice.
9. Bila subyek: gerund dan kata benda yang dianggap
15. Kata hubung ‘and’ menghubungkan pemakaian
abstrak + verb tunggal. Contoh: Swimming is her
jenis dan bentuk kata yang setara, misalnya
hobby.
gerund dengan gerund, klausa dengan klausa,
noun dengan noun, adjective dengan adjective,
10. Bila subyek:
judul buku, cerita, film + verb tunggal.
frase dengan frase, dst. Contoh: Romeo and Juliet is a good story.
Contoh:
11. Bila subyek: benda-benda berbentuk jamak
Debby enjoys playing on the beach and
berikut ini diikuti verb tunggal: billiards, dominos,
swimming in the ocean.
cards + verb tunggal. Contoh: Billiards is an
I know Dean as a loyal employee and a hard
interesting game.
worker.
12. Kata benda kolektif berikut bisa diikuti verb
16. Subyek yang terbentuk dari kata benda yang tak
tunggal maupun jamak: team, staff, family, jury,
dapat dihitung (uncountable noun) harus dianggap
village. Dianggap tunggal bila dilihat kesatuannya.
singular.
Dianggap jamak bila dititikberatkan pada anggota-
Contoh:
anggotanya.
The meat has a lot of fat.
Contoh:
The news of Sapti’s marriage is surprising
The staff is slim. It is composed of five
many boys.
members. (mengacu pada kesatuannya)
The staff are strong. They are always ready
17. Nama-nama cabang ilmu berikut ini harus
dianggap
singular:
mathematics, physics,
to join the competition. (mengacu pada
mechanics, statistics, politics, economics, optics,
anggota-anggotanya/bermakna orang)
phonetics + verb tunggal
13. Kesesuaian antara pronoun (kata ganti) dengan
Contoh:
antecedent (kata atau bagian kalimat yang
Economics is a social science.
mendahului kata ganti).
Politics has become a favourite subject.
Contoh:
18. Untuk kata-kata all, no, half sangat mengacu
John loves his daughter very much. (his: John)
kepada kata yang ditekankan.
Stephen and Sandra love their children. (their:
Contoh:
Stephen and Sandra).
No motorcycle is expensive.
14. Bila kata ‘either’ diikuti oleh ‘or’ dan ‘neither’ diikuti
No motorcycles are expensive.
oleh ‘nor’, maka kata kerja/verb dan auxiliary-nya mungkin tunggal atau jamak bergantung pada kata setelah ‘or’ atau ‘nor’ tunggal atau jamak. Kalaupun kata ‘or’ atau ‘nor’ berdiri sendiri verb/ auxiliary-nya tetap ditentukan oleh kata setelah ‘or’ atau’nor’.
yang mengikuti bisa jamak bisa juga tunggal
Contoh:
Neither Novi nor Vivi is going to class today.
Either Novi or Wiwit is going to the beach
- Different interpretations
today.
Neither Novi nor her friends are going to class today.
not enough to finish
Either Novi or his classmates are going to the beach today.
bisa diikuti
BAB 12 WORDS ORDER
Words order adalah urutan kata yang tepat dan benar
- O = Ordinative
dalam kalimat bahasa Inggris. Contoh: one, two, three, second, first, dsb. Kata sifat yang diberi awalan more, most dan
Noun phrase (kelompok kata benda)
akhiran -er, -est
Disusun dengan urutan: D O E C H
E = Epithet/Adjective = kata sifat Contoh: nice, fantastic, strong, beautiful, small Contoh: The three beautiful American women
C = Classifying = kata benda yang berfungsi
sebagai kata sifat Contoh: American man
Keterangan:
D = Determiner
H = Head = kata benda utama
Contoh:
Pada kata: The three beautiful American women,
a. Articles
a, an, the
head-nya adalah women.
b. Possessive
my, your, our, her, his, its
Kadang epithet/adjective pada noun phrase lebih
c. Demonstrative this, that, these, those dari satu. Maka rumusnya menjadi:
d. Quantitatives
some, many, a lot of,
much, little, any, few, Epithet
- Di = descriptive enumerator : beautiful, expensive, strong, cheap, interesting,etc. - Si
= size = ukuran
: big, small, thick, short, etc.
- A = age = umur
: young, old, new, etc.
- T = temperature = suhu
: cold, cool, warm, hot, etc.
- Sha = shape = bentuk
: square, round, triangle, etc.
- C = colour = warna
: red, black, white, etc.
- M = Material = bahan
: plastic, metal, leather, diamond, etc.
- PA = V 3 yang berfungsi sebagai adjective: bored, well-trained, handmade, etc. Rumus Lengkap:
1. The most intelligent handsome tall young black well-trained French Actor.
PA well-
The most intelligent handsome tall young - -
black -
French Actor trained
2. The two clever fat old white bored English teachers.
The two clever
English teachers
BAB 13 DERIVATION
1. Susunan kata yang tepat dan benar dalam kalimat bahasa Inggris menurut fungsinya, yakni subyek,
Akhiran
Contoh
predikat, obyek, dan keterangan.
- al
arrival, approval, proposal, dsb.
2. Juga merupakan pola pembentukan kata turunan
- age
carriage, package, marriage, dsb.
yang berasal dari kata dasar dengan memberikan penam-bahan imbuhan (awalan dan akhiran), baik
- ity
creativity, ability, dsb.
kata benda, kata kerja, kata sifat maupun kata
- y, ery, - - ary
delivery, discovery, boundary, dsb.
keterangan.
- hood
brotherhood, childhood, dsb.
- ship
leadership, relationship, dsb.
A. KATA BENDA (NOUN/N)
1. Fungsi Kata Benda
B. KATA KERJA (VERB/V)
Dalam kalimat berfungsi sebagai subyek dan juga obyek.
1. Fungsi Kata Kerja
a. Letak Sebelum Verb
Dalam kalimat berfungsi sebagai predikat.
Contoh:
a. Letak setelah subyek. Rumus: S + verb
John is a patriot.
Contoh: He studied.
Education is very important for the future.
b. Letak setelah kata Don’t, Let’s, dan Please
b. Letak Setelah Verb
pada kalimat perintah. Rumus: Don’t, Let’s,
Contoh:
Please + Verb
Contoh: Don’t go!, Let’s go!, Please help me! - Di
We need Education.
c. Letak setelah auxiliaries (is, am, are, was, - Si
= descriptive enumerator
: beautiful, expensive, strong, cheap, interesting,etc.
We love John.
= size = ukuran
: big, small, thick, short, etc. - A were, can, may, must, has, have). Rumus: = age = umur : young, old, new, etc. 2. Ciri-Ciri Kata Benda
Auxiliaries + Verb
- T = temperature = suhu
: cold, cool, warm, hot, etc.
- Sha = shape = bentuk
Contoh: I am swimming. - C
: square, round, triangle, etc.
a. Setelah determiners: a, the, my, our, his, your,
They have written a novel. - M
= colour = warna
: red, black, white, etc.
this, that, those, some, many, each, few, one,
= Material = bahan
: plastic, metal, leather, diamond, etc.
two, dsb.
- PA = V yang berfungsi sebagai adjective: bored, well-trained, handmade, etc.
Contoh:
2. Ciri-Ciri Kata Kerja
Their English is still bad.
a. Menggunakan awalan: en-
We must carry out our development.
Contoh: enlarge, encourage, enrich, dst.
b. Pola pembentukan kata benda (noun) yang
b. Menggunakan akhiran.
berasal dari kata kerja (verb), menggunakan akhiran.
apologize, standardize, dst.
Akhiran
Contoh
–ion, lengthen frighten hasten - tion collection, correction, confusio threaten, dst.
-en
- ment
agreement, appointment
- d succeed, offend, applaud, dst.
- ance, ence -
attendance, difference
- fy, - ify
classify, solidity, beautify, dst.
- ness
carelessness, clearness, dsb.
- prove, believe, relieve, dst. er, - or, ist, - - ent actor, typist, applicant, dsb. - ve - use /z/, excuse /z/, advice /z/, t complaint, joint, gift, dsb - s yang dibaca /z/
(dari noun yang
dst.
- ure, - ture, - ature failure, furniture, mixture, dsb.
berakhiran desis s) - ed atau - ing
cleaned, asked, asking, dst.
C. KATA SIFAT (ADJECTIVE/ADJ)
reasonable, adaptable, questionable.
1. Fungsi Kata Sifat
satisfying, interesting, disappointing. Dalam kalimat berfungsi sebagai predikat.
- ing
- ish
Reddish, childish.
a. Letak setelah to be. Rumus: S + to be (is, am,
- al
astronomical, economical, accidental.
are, was, were) + adjective
- ic
Contoh: She is beautiful; They are happy
basic, sympathetic.
b. Letak setelah linking verb. Rumus: S + linking
- ed bored, satisfied.
verb + adjective
Macam-macam linking verb: -
D. KATA KETERANGAN (ADVERB/ADV) -
seem, appear, look (nampak)
get, become, turn (berubah jadi ... ) -
sound (terdengar)
Fungsi Kata Keterangan
- stay, remain, keep (tetap) -
feel (terasa) Dalam kalimat berfungsi menerangkan kata kerja. Contoh: He looks calm adj
a. Letak sesudah verb/predikat. Rumus: S + V + Adv
c. Letak sebelum kata benda/ menerangkan Contoh: He walks carefully.
kata benda. Rumus: Adjective + noun
b. Letak sebelum verb/predikat yang diterangkan. Contoh: Beautiful girl.
Rumus: S + Adv + V
Contoh: He carefully ran away.
2. Ciri-Ciri Kata Sifat
c. Letak di awal kalimat. Rumus: Adv + S + V
a. Setelah kata: very, so, quite, too, more, most. Contoh: Everyday, I wake up early.
Contoh:
d. Letak sesudah obyek. Rumus: S + V + O + Adv
- He is very handsome. Contoh: He studies Mathematics carefully.
- The ball is so expensive.
b. Menggunakan akhiran.
Catatan:
Posisi adverb tergantung jenis adverb-nya. Ada yang
hanya bisa di satu posisi, ada yang bisa ada di berbagai - ive
Akhiran
Contoh
imaginative, creative, active.
macam posisi.
- ous dangerous, suspicious. - ful
beautiful, powerful. - less
jobless, homeless, powerless. - y
wealthy, hairy, sadly. - ly
monthly, friendly, daily.
BAB 14 ELLIPTIC SENTENCES
Penggabungan dua kalimat dengan penghilangan
B. GABUNGAN SETARA BERLAWANAN bagian predikat yang sama dari suatu kalimat. Untuk kondisi berlawanan digunakan kata hubung
A. GABUNGAN SETARA
‘but/while’.
Polanya:
Gabungan setara menggunakan kata hubung ‘and’. S 1 + auxiliary (V) – but/while – S 2 + auxiliary not
Gabungan setara dibagi dua, yaitu positif dan negatif.
S 1 + auxiliary not (V) – but/while – S 2 + auxiliary
1. Positif
Contoh:
My sister will be interested in reading this book while Untuk kalimat positif digunakan kata hubung ‘so’ my son won’t.
dan ‘too’.
Polanya: S 1 +V 1 – but/while – S 2 + do/does not
a. Menggunakan auxiliary.
S 1 +V 2 – but/while – S 2 + did not
S 1 + auxiliary + (V) – and – S 2 + auxiliary + too
S + auxiliary + (V) – and – so + auxiliary + S
Contoh:
I like ice cream but he doesn’t.
Contoh:
He doesn’t like ice cream but I do. -
Anton is handsome and Joko is too. -
Anton is handsome and so is Joko.
C. GABUNGAN/KATA SAMBUNG BERPASANGAN
b. Tidak menggunakan auxiliary:
S 1 +V 1 – and – S 2 + do/does + too
1. Untuk kalimat positif dan negatif
S 1 +V – and – so + did + S
1 Polanya: 2
Either ____ or .. (baik: .. , maupun ... ) Contoh:
I like Madonna. He likes Madonna.
Contoh:
I like Madonna and he does too. The boy goes to the party. We go to the party.
I like Madonna and so does he. Either the boy or we go to the party. -
He came there. She came there. He came there and she did too.
2. Untuk kalimat negatif
He came there and so did she.
Polanya: Neither ____ nor ____ (baik ... maupun ... tidak ... )
Auxiliary (kata kerja bantu) dibagi dua, yaitu:
1. auxiliary - Past did, was, were Contoh:
2. auxiliary - Present is, am, are, do, does He is not a teacher. She is not a teacher.
Neither he nor she is a teacher.
2. Negatif
He doesn’t speak French. I don’t speak French. Untuk kalimat negatif digunakan kata hubung Neither he nor I speak French.
‘either’ dan ‘neither’.
Polanya:
S 1 + auxiliary not (V) – and – S 2 + auxiliary not + either
S 1 + auxiliary not (V) – and – neither + auxiliary + S 2
Contoh:
- He is not studying. She is not studying. He is not studying and she is not either. He is not studying and neither is she.
BAB 15 ADJECTIVE CLAUSE
Adjective clause adalah klausa yang berfungsi sebagai
2. Untuk Pengganti Obyek
kata sifat yang menerangkan kata benda sebelumnya/
Polanya: Benda + ____ which/that ____ + S + P
orang atau benda.
Contoh:
A. UNTUK ORANG
The book is good. We bought it yesterday.
1. Pengganti Subyek Gabungan: The book which/that we bought
Polanya: Orang + ____ who/that ____ + P
yesterday is good.
3. Untuk Pengganti Kepunyaan
Contoh:
Polanya: Benda + ___ whose/of which ___ +
The boy is kind.
He visits her house.
Noun (kepunyaan)
Gabungan: The boy who visits her house is kind.
Contoh:
2. Pengganti Obyek
The bicycle is cheap.
Polanya: Orang + ____ whom/that ____ + S + P
Its colour is red. Gabungan: The bicycle whose/of which colour is
Contoh:
red is cheap.
The girl is cute. He loves her indeed.
C. UNTUK KETERANGAN TEMPAT Gabungan: The girl whom he loves indeed is cute.
Polanya:
Ket. Tempat + ____ where/in which ____ + S + P
3. Pengganti Kepunyaan
Polanya: Orang + ____ whose ____ + Noun
Contoh:
The house is haunted.
Contoh:
We lived there last year.
The man is charming. Gabungan: The house where/in which we lived last His hair is white.
year is haunted.
Gabungan: The man whose hair is white is charming.
D. UNTUK KETERANGAN WAKTU
B. UNTUK BENDA/BINATANG
Polanya:
Ket. Waktu + ____ when/on which ____ + S + P
1. Untuk Pengganti Subyek
Contoh:
Polanya: Benda + ____ which/that ____ + P
The month was April. The APEC conference was held on April.
Contoh:
Gabungan: The month when/on which the APEC The book is good.
conference was held was April. The book is written by Covey.
Gabungan: The book which is written by Covey is good.