ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR
BAB 2 ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR
A. STRUKTUR ATOM elektron bermuatan negatif pada orbit tertentu.
1. Perkembangan Model Atom – Elektron beredar pada lintasan dengan tingkat energi tertentu. Perpindahan elektron
Model Atom Dalton disertai penyerapan atau pelepasan energi. – Atom adalah partikel terkecil suatu zat atau – Atom seperti sistem tata surya yaitu inti atom materi, yang tidak dapat dibagi lagi. sebagai matahari dan elektron sebagai planet- – Atom mempunyai sifat yang sama atau identik planet di sekitarnya dalam orbit tertentu. untuk unsur tertentu.
– Atom akan berikatan untuk membentuk suatu Model Atom de Broglie (mekanika gelombang)
molekul. – Gerakan materi adalah suatu gerakan gelom- Model Atom Thomson
bang. Dengan demikian elektron yang merupa- – Atom adalah materi pejal bermuatan positif
kan materi adalah juga gerakan gelombang. dikelilingi muatan negatif. Atom mempunyai
– Elektron tidak mempunyai lintasan tertentu. sifat netral.
Elektron menempati jarak-jarak tertentu dari – Terkenal dengan model atom roti kismis,
inti atom.
karena bagian pejal bermuatan positif dan – Kedudukan elektron tidak dapat dipastikan, elektron (bermuatan negatif) mengelilingi
hanya merupakan kebolehjadian. seperti kismis dalam roti. Model Atom Rutherford
2. Partikel Dasar Penyusun Atom – Atom adalah inti bermuatan positif dikelilingi
Partikel Muatan
Massa (gr) Penemu Letak
elektron bermuatan negatif. Massa atom terkonsentrasi pada bagian inti (pusat).
Inti Goldstein atom
– Atom bersifat netral karena jumlah muatan
0 1,675 x 10 –24 J. Chadwick Inti positif sama dengan jumlah muatan negatif.
atom Model Atom Niels Bohr
netron
9,110 x 10 –28 Thomson Kulit – Atom adalah inti bermuatan positif dikelilingi
elektron
atom
3. Lambang Atom
s = sharp
nilai ℓ = 0
Keterangan:
p = principal
nilai ℓ = 1
A A = massa atom
Z X X = lambang unsur
d = diffuse
nilai ℓ = 2
nilai ℓ =3 Z = nomor atom
f = fundamental
Untuk n = 1 ℓ = 0 (sharp) Atom Netral = Atom yang tidak bermuatan listrik.
Untuk n = 2 ℓ = 0 (sharp); ℓ = 1 (principal) Proton = elektron = nomor atom
ℓ = 0 (sharp); ℓ = 1 (principal); Netron = massa atom – nomor atom
Untuk n = 3 ℓ = 2 (diffuse)
Atom bermuatan negatif = anion
Untuk n = 4 ℓ = 0 (sharp); ℓ = 1 (principal); Atom yang kelebihan elektron karena masuknya
ℓ = 2 (diffuse); ℓ = 3 (fundamental) elektron unsur lain ke dalam atom tersebut.
c. Bilangan kuantum magnetik (m)
proton = nomor atom Menyatakan orbital tempat elektron berada, elektron = nomor atom + muatan
jenisnya:
netron = massa atom – nomor atom
Untuk ℓ = 0 m=0 Untuk ℓ = 1 m = –1; m = 0; m = +1
Atom bermuatan listrik positif = kation
Untuk ℓ = 2 m = –2; m = –1; m = 0; m = +1; m = +2 Atom yang kelebihan proton karena berpindahnya
m = –3; m = –2; m = –1; m = 0; m = +1 elektron.
Untuk ℓ = 3 m = +2; m = +3 proton = nomor atom
Suatu orbital dapat digambarkan sebagai berikut. elektron = nomor atom – muatan
d f netron = massa atom – nomor atom
4. Nuklida Nuklida adalah inti atom suatu unsur yang mengandung
nilai m
proton dan netron.
d. Bilangan kuantum spin (s)
Isotop Menyatakan arah elektron dalam orbital. Nuklida yang mempunyai nomor atom sama tetapi
Jenisnya:
massa atomnya berbeda atau jumlah proton sama
1 2 + ½ dan – ½ untuk setiap orbital (harga m).
tetapi jumlah netron berbeda. Contoh: 1 H; 1 H.
Isobar Untuk menentukan Nuklida yang mempunyai nomor atom beda tetapi
letak elektron maka
perlu mengikuti Isoton
14 massa atomnya sama. Contoh: 14
6 C dengan 7 N.
aturan-aturan Nuklida yang mempunyai jumlah netron sama
tertentu yang sudah tetapi nomor atom dan massa atomnya berbeda.
ditetapkan.
9 10 13 Contoh: 14
4 Be dengan 5 B; 6 C dengan 7 N.
Aturan Aufbau
Elektron-elektron mengisi orbital dari tingkat energi terendah kemudian tingkat energi yang lebih tinggi.
B. KONFIGURASI ELEKTRON Diagram di bawah ini adalah cara untuk mempermudah
Konfigurasi elektron adalah suatu susunan mengenai menentukan tingkat energi orbital dari yang terendah penyebaran elektron pada kulit suatu atom.
ke yang lebih tinggi yaitu:
1. Bilangan Kuantum
1s
Bilangan yang menentukan letak keberadaan
2s
2p
elektron pada kulit suatu atom.
a. Bilangan kuantum utama (n)
Menyatakan nomor kulit tempat elektron
berada, jenisnya: K (n = 1), L (n = 2), M (n = 3).
b. Bilangan kuantum azimuth (ℓ)
Menyatakan subkulit tempat elektron berada, jenisnya:
7s
7p
7d 7f
Contoh:
Untuk subkulit d, terisi elektron setengah penuh Atom Li mempunyai 3 elektron konfigurasinya:
atau penuh ternyata lebih stabil dibandingkan jika 1s 2 2s 1
menggunakan aturan Aufbau. Atom Fe mempunyai 26 elektron konfigurasinya: 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 6 C. SISTEM PERIODIK UNSUR
Aturan Hund
Elektron-elektron tidak membentuk pasangan Sistem Periodik Unsur adalah susunan unsur-unsur elektron sebelum masing-masing orbital terisi sebuah berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan
elektron. sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing unsur.
Larangan Pauli
Henry G. Moseley
Tidak diperbolehkan di dalam atom terdapat elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang
Menemukan Sistem Periodik Unsur Modern dan sama.
menyatakan sifat unsur merupakan sistem periodik dari nomor atomnya di mana nomor atom merupakan jumlah proton dan elektron sebuah unsur netral. SPU
2. Beberapa Hal Penting untuk Diperhatikan dalam Konfigurasi Elektron Modern tersusun atas:
1. Golongan
Cara menuliskan urutan subkulit Baris vertikal menyatakan unsur-unsur yang
a. Subkulit ditulis berdasarkan tingkat energinya, dilaluinya sebagai unsur-unsur yang segolongan. contoh: Galium ( Ga).
Segolongan berarti mempunyai elektron valensi 3s 3p 6 2 3d 4p 1 (elektron pada kulit terluar) sama.
Tingkat energi subkulit 4s lebih rendah dari subkulit 3d, maka akan terisi elektron lebih dahulu
Golongan = Elektron Valensi
dan ditulis lebih dahulu. Ada dua golongan unsur-unsur dalan SPU:
b. Subkulit ditulis berdasarkan urutan kulit utamanya,
Golongan Utama (Golongan A) dan Golongan
contoh pada Galium:
Transisi (Golongan B).
31 Ga: 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 10 4s 2 4p 1 Golongan
Elektron
Golongan Elektron
Walaupun tingkat energi subkulit 4s lebih rendah
Utama
Valensi
Utama Valensi
1 10 dari subkulit 3d, tetapi penulisannya berdasarkan 1 IA ns IB (n-1)d ns
2 10 urutan kulit utamanya adalah seperti di atas, jadi 2 IIA ns IIB (n-1)d ns 3d ditulis lebih dahulu.
IIIA
ns 2 np 1 IIIB (n-1)d 1 ns 2
IVA
ns 2 np 2 IVB (n-1)d 2 ns 2
c. Subkulit ditulis dengan menggunakan konfigurasi VA ns 2 np 3 VB (n-1)d 3 ns 2 gas mulia, contoh:
VIA
ns 2 np 4 VIB (n-1)d 5 ns 1
ns 2 np 5 VIIB (n-1)d 5 ns 2 Gas mulia di sini yang dipakai adalah Argon (Ar)
31 Ga: [Ar] 4s 2 3d 4p 1 atau [Ar] 3d 10 4s 2 4p 1 VIIA
ns 2 np 6 VIIIB (n-1)d 6 ns 2 yang mempunyai nomor atom = 18.
VIIIA
VIIIB (n-1)d 7 ns 2 VIIIB
(n-1)d 8 ns 2 Aturan Penuh–Setengah Penuh
Nama golongan pada golongan utama: Dalam percobaan ternyata ditemukan beberapa pe-
Nama
Nama
nyimpangan aturan Aufbau, sebagai contoh adalah
Golongan
Golongan
Golongan Golongan
untuk konfigurasi elektron Kromium (Cr) dan Tembaga
VA Nitrogen (Cu):
IA Alkali
Alkali
Oksigen/
Berdasarkan aturan Aufbau: VI A Kalkogen
II A
Tanah
Cr: 1s 2 2s 2 4 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 3d 4 atau [Ar] 4s 2 3d 4 III A
Boron
VII A Halogen
Gas Mulia VIII A Berdasarkan percobaan menjadi:
IV A
Karbon
24 Cr: 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 3d 5 atau [Ar] 4s 1 2. Periode
3d 5 (setengah penuh untuk subkulit d) –
Cu: 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 6 4s 1 3d 29 10 3p atau [Ar] 4s 1 Baris horizontal menyatakan unsur-unsur yang 3d 10 (penuh untuk subkulit d)
dilaluinya sebagai unsur-unsur yang seperiode.
Seperiode berarti mempunyai jumlah kulit atom Maksimum di golongan Halogen, gas mulia lebih sama.
kecil keelektronegatifannya dibanding Halogen.
Periode = Jumlah Kulit
6. Kereaktifan, yaitu kemudahan melakukan reaksi
dengan unsur lain.
Unsur segolongan Unsur seperiode
D. SIFAT PERIODIK UNSUR
1. Jari-jari atom adalah jarak antara inti atom dengan semakin ke bawah semakin ke kanan
Jari-jari
kulit atom paling luar yang ditempati elektron dan
semakin kecil diukur ketika atom tersebut berikatan. Potensial
semakin besar
semakin kecil
semakin besar
2. Potensial ionisasi (energi ionisasi) adalah energi yang Ionisasi
Afinitas
dibutuhkan untuk membebaskan satu elektron suatu
semakin besar atom pada keadaan gas. Elektron
semakin kecil
Elektro-
3. Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan
semakin kecil
semakin besar
negatifitas
atom netral dalam pengikatan elektron untuk Kelogaman semakin besar semakin kecil membentuk ion negatif.
Keasaman semakin kecil
semakin besar
4. Kelogaman dan keasaman. Kereaktifan semakin besar semakin kecil
5. Elektronegatifitas adalah kecenderungan suatu atom menarik pasangan elektronnya dalam molekul.