pembelian obat-obatan sebesar Rp. 42.340. Biaya penyusutan peralatan pertanian
sebesar Rp.
16.646
, biaya penggunaan tenaga kerja sebesar Rp.
70.552
dan biaya PBB sebesar Rp.
1.199
. Untuk rata-rata jenis biaya produksi terbesar ada pada biaya sarana
produksi dengan 53,79 dari total biaya produksi dimana obat-obatan yang lebih dominan dengan
34,59
dari rata-rata total biaya produksi.
5.1.3. Pendapatan Usahatani Jeruk dan Usahatani Kopi
Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan yang diterima oleh petani dengan semua biaya yang dikeluarkan selama melakukan kegiatan produksi
dalam usahataninya. Setiap petani pasti berharap agar setiap kegiata usahatani yang dilakukannya mengalami keuntungan atau dengan kata lain pendapatan yang
mereka peroleh lebih besar daripada total biaya yang sudah dikeluarkan. Untuk melihat pendapatan petani sampel usahatani jeruk dan usahatani kopi dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 15 : Rata-Rata Keseluruhan Pendapatan Petani Sampel dari Usahatani Jeruk Dan Usahatani Kopi Selama Tahun 2012 di
Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.
No. Jenis
Usahatani Kategori
Rata-Rata PendapatanTahun
Rp Rata-Rata
PendapatanBulan Rp
1 Jeruk
Per-Petani
12.275.317 1.022.943
Per-Rante
896.346 74.695,5
2 Kopi
Per-Petani
7.843.316 653.610
Per-Rante
721.115 60.093
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 17 Dan 18 Tabel 15 dapat menjelaskan bahwa pada usahatani jeruk dengan kategori
pendapatan per-petani, rata-rata pendapatan petani sampel dalam 1 tahun yakni
Universitas Sumatera Utara
tahun 2012 adalah sebesar Rp. 12.275.317 atau sekitar Rp. 1.022.943 per bulan. Untuk kategori pendapatan per-rante, rata-rata pendapatan petani sampel dalam 1
tahun yakni tahun 2012 adalah sebesar Rp. 896.346 atau Rp. 74.695,5 per bulan oleh karena itu petani mengalami keuntungan karena pendapatan lebih besar
dibandingkan dengan total biaya produksi. Untuk usahatani kopi dengan kategori pendapatan per-petani, rata-rata
pendapatan petani sampel dalam 1 tahun yakni tahun 2012 adalah sebesar Rp. 7.843.316 atau sekitar Rp. 653.610 per bulan. Untuk kategori pendapatan per-
rante, rata-rata pendapatan petani sampel dalam 1 tahun yakni tahun 2012 adalah sebesar Rp. 721.115 atau sekitar Rp. 60.093 per bulan dan petani mengalami
keuntungan karena pendapatan lebih besar dibandingkan dengan total biaya produksi. Maka hipotesis pertama dapat dijawab bahwa pendapatan petani pada
usahatani jeruk dan usahatani kopi menguntungkan.
5.2 Perbandingan Pendapatan Usahatani Jeruk dan Usahatani Kopi