rante, rata-rata produksi selama tahun 2012 adalah 68,48 kg dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp. 861.957tahun atau sekitar Rp. 73.007,5bulan.
5.1.2. Total Biaya Produksi Usahatani Jeruk dan Usahatani Kopi
Total biaya produksi dalam usahatani jeruk dan usahatani kopi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh petani sampel selama proses produksi yang
mencakup biaya penggunaan saprodi pupuk dan obat-obatan, biaya penyusutan peralatan pertanian, upah tenaga kerja dan PBB.
Untuk usahatani jeruk, jenis pupuk yang digunakan adalah Urea, SP-36, ZA dan KCl dimana pemberian pupuk dilakukan 4 kali dalam setahun. Jenis
obat-obatan yang digunakan adalah Curako, Pental, Joker, Dapat dan Antrakol dimana penyemprotanpemberian obat-obatan dilakukan 2 kali dalam sebulan.
Untuk peralatan yang digunakan dalam usahatani jeruk ialah cangkul, parang, semprot gendong dan keranjang.
Tenaga kerja yang diperhitungkan dan digunakan dalam usahatani jeruk ialah pada saat pemupukan, pemberian obat-obatan penyemprotan dan pada saat
panen. Tenaga kerja terdiri dari Tenaga Kerja Dalam Keluarga TKDK dan Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK. Tenaga Kerja yang dimasukkan ke dalam
biaya tenaga kerja ialah Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK dengan upah tenaga kerja aron sebesar Rp. 50.000hari. Biaya PBB di daerah penelitian adalah
sebesar Rp. 30.000 per hektar per tahun. Untuk usahatani kopi, jenis pupuk yang digunakan adalah Urea, SP-36 dan
ZA dimana pemberian pupuk dilakukan 2 kali dalam setahun. Dalam usahatani kopi obat-obatan yang diberikan kepada tanaman kopi tidaklah banyak karena
obat yang diperlukan adalah pada saat pemberantasan rumput atau hama di sekitar
Universitas Sumatera Utara
tanaman. Jenis obat yang digunakan ialah Drusban yang dimana penyemprotannya dilakukan 1 kali sebulan. Untuk peralatan yang digunakan
dalam usahatani kopi ialah cangkul, parang, semprot gendong, ember dan goni dengan kapasitas 50 kggoni.
Sama seperti usahatani jeruk, tenaga kerja yang diperhitungkan dan digunakan dalam usahatani kopi ialah pada saat pemupukan, pemberian obat-
obatan penyemprotan dan pada saat panen. Tenaga kerja terdiri dari Tenaga Kerja Dalam Keluarga TKDK dan Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK.
Tenaga Kerja yang dimasukkan ke dalam biaya tenaga kerja ialah Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK dengan upah tenaga kerja aron sebesar Rp. 50.000hari.
Biaya PBB di daerah penelitian adalah sebesar Rp. 30.000 per hektar per tahun. Adapun total biaya produksi rata-rata yang digunakan petani sampel dalam
usahatani jeruk dan usahatani kopi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 14 : Total Biaya Produksi Rata-Rata Usahatani Jeruk dan Usahatani Kopi Selama Tahun 2012 Di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang
Empat, Kabupaten Karo
Jenis Biaya Produksi
Rata-Rata Biaya Produksi Usahatani Jeruk
Rata-Rata Biaya Produksi Usahatani Kopi
Per-Petani Rp
Per-Rante Rp
Komposisi Per-Petani
Rp Per-Rante
Rp Komposisi
Sarana Produksi
a. Pupuk 1.890.666
158.820 12,18
844.666 79.969
34,59 b. Obat-
obatan 8.808.333
789.968 60,57
468.800 42.340
19,20 Penyusutan
1.029.183 84.116
6,45 163.000
16.646 6,67
Tenaga Kerja 3.236.666
270.045 20,71
953.333 70.552
39,03 PBB
14.000 1.204,3
0,09 12.550
1.199 0,51
Jumlah
14.978.848 1.304.153
100
2.442.349 210.433
100
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 17 Dan 18 Tabel 14 dapat menjelaskan bahwa jenis usahatani jeruk dengan kategori
per-petani, rata-rata biaya produksi petani sampel selama tahun 2012 adalah
Universitas Sumatera Utara
sebesar Rp. 14.978.848 dengan rincian biaya yakni biaya sarana produksi yang terbagi atas 2 yaitu biaya pembelian pupuk sebesar Rp. 1.890.666 dan biaya obat-
obatan sebesar Rp. 8.808.333. Biaya penyusutan peralatan pertanian sebesar Rp. 1.029.183, biaya penggunaan tenaga kerja sebesar Rp. 3.236.666 dan biaya
PBB sebesar Rp. 14.000. Sama halnya dengan rata-rata biaya produksi kategori per-petani dalam
usahatani jeruk, untuk kategori per-rante, rata-rata biaya produksi petani sampel selama tahun 2012 adalah sebesar Rp. 1.304.153 dengan rincian biaya yakni biaya
sarana produksi yang terbagi atas 2 bagian yaitu biaya pembelian pupuk sebesar Rp. 158.820 dan biaya pembelian obat-obatan sebesar Rp. 789.968. Biaya
penyusutan peralatan pertanian sebesar Rp. 84.116, biaya penggunaan tenaga kerja sebesar Rp. 270.045 dan biaya PBB sebesar Rp. 1.204,3.
Untuk rata-rata jenis biaya produksi terbesar ada pada biaya sarana produksi dengan 72,75 dari total biaya produksi dimana obat-obatan yang lebih
dominan dengan 60,57 dari rata-rata total biaya produksi. Jenis usahatani kopi dengan kategori per-petani, rata-rata biaya produksi
petani sampel selama tahun 2012 adalah sebesar Rp.
2.442.349
dengan rincian biaya yakni biaya sarana produksi yang terbagi atas 2 yaitu biaya pembelian
pupuk sebesar Rp.
844.666
dan biaya obat-obatan sebesar Rp.
468.800
. Biaya penyusutan peralatan pertanian sebesar Rp.
163.000
, biaya penggunaan tenaga kerja sebesar Rp.
953.333
dan biaya PBB sebesar Rp.
12.550
. Rata-rata biaya produksi kategori per-rante selama tahun 2012 adalah
sebesar Rp. 210.433 dengan rincian biaya yakni biaya sarana produksi yang terbagi atas 2 bagian yaitu biaya pembelian pupuk sebesar Rp. 79.969 dan biaya
Universitas Sumatera Utara
pembelian obat-obatan sebesar Rp. 42.340. Biaya penyusutan peralatan pertanian
sebesar Rp.
16.646
, biaya penggunaan tenaga kerja sebesar Rp.
70.552
dan biaya PBB sebesar Rp.
1.199
. Untuk rata-rata jenis biaya produksi terbesar ada pada biaya sarana
produksi dengan 53,79 dari total biaya produksi dimana obat-obatan yang lebih dominan dengan
34,59
dari rata-rata total biaya produksi.
5.1.3. Pendapatan Usahatani Jeruk dan Usahatani Kopi