4.1.3 Sarana dan Prasarana
Adapun kondisi sarana dan prasarana umum di Desa Surbakti dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8 : Sarana Dan Prasana di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo Tahun 2012
No Sarana Prasarana
Jumlah Unit
1 Balai Desa
1 2
SD TK 3
3 Polindes
1 4
Gereja 3
5 Mesjid
1
Jumlah 9
Sumber : Kantor Kepala Desa Surbakti Tahun 2012 Dari tabel 8 di atas dapat menjelaskan bahwa sarana prasarana di Desa
Surbakti sudah cukup untuk menunjang kegiatan penduduk setempat. Hal ini dapat dilihat dari sudah adanya fasilitas-fasilitas yang membantu kegiatan
penduduk seperti fasilitas kesehatan, rumah ibadah, balai desa, maupun fasilitas pendidikan. Hanya saja fasilitas pendidikan yang ada hanya fasilitas pendidikan
TKSD. 4.2 Karakteristik Sampel
Petani sampel yang dimaksud disini ialah seluruh petani jeruk yang memiliki usahatani jeruk dengan tanaman jeruk yang menghasilkan dan seluruh
petani kopi yang memiliki usahatani kopi dengan tanaman kopi yang menghasilkan yang berada di Desa Surbakti Kecamatan Simpang Empat
Kabupaten Karo. Karateristik petani sampel dalam penelitian ini teriri dari umur petani, pendidikan petani, luas lahan usahatani jerukkopi dan jumlah tanggungan
keluarga.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1. Umur Petani
Umur petani merupakan salah satu faktor yang berkaitan langsung dengan kemampuan petani dalam melaksanakan kegiatan usahataninya. Semakin tua
umur petani maka kemampuan bekerjanya pun cenderung menurun. Hal ini dikarenakan pekerjaan sebagai petani lebih banyak mengandalkan kondisi fisik
dari petani. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan umur petani sampel dapat dilihat pada tabel berkut :
Tabel 9 : Keadaan Umur Petani Sampel di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo Tahun 2012
NO Kelompok Umur
Jiwa Petani Jeruk
Petani Kopi Jumlah
Jiwa Persentase
Jumlah Jiwa
Persentase 1
20 – 30 1
3,33 -
2
31 – 40 6
20,00 6
20,00
3 41 – 50
10 33,33
9 30,00
4
≥ 50 13
43,33 15
50,00
Jumlah 30
100,00 30
100,00
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1 dan 2 Dari tabel 9 di atas dapat menjelaskan bahwa pada usahatani jeruk petani
sampel terbanyak berada pada kelompok umur ≥ 50 yakni sebanyak 13 orang
dengan persentase 43,33 dan untuk petani sampel terkecil berada pada kelompok umur 20-30 sebanyak 1 orang dengan persentase 3,33. Untuk
usahatani kopi petani sampel terbanyak berada pada kelompok umur ≥ 50 dengan
persentase 50,00 dan tidak ada sejumlah petani pada kelompok umur 20 – 30 tahun. Artinya petani sampel pada daerah penelitian merupakan bukan usia
produktif sehingga kurang optimal dalam melakukan kegiatan usahataninya.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2. Pendidikan Petani Sampel