Pendidikan Petani Sampel Luas Lahan Petani Sampel

4.2.2. Pendidikan Petani Sampel

Pendidikan petani sangat erat kaitannya dengan kemampuan petani dalam mengadopsi teknologi baru yang dapat menunjang usahataninya. Pendidikan petani yang semakin tinggi membuat petani lebih mudah dalam mengadopsi teknologi baru yang diperoleh dari penyuluh pertanian maupun lemabaga swadaya masyarakat LSM yang diharapkan dapat meningkatkan produksi dari usahatani petani tersebut. Adapun tingkat pendidikan petani sampel yang ada di Desa Tanjung Beringin sangat bervariasi dari tingkat SD, SMP, SMA hingga S-1. Untuk lebih jelas lagi mengenai tingkat pendidikan petani sampel dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 10 : Tingkat Pendidikan Petani Sampel di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo Tahun 2012 NO Tingkat Pendidikan Petani Jeruk Petani Kopi Jumlah Jiwa Persentase Jumlah Jiwa Persentase 1 SD 4 13,33 10 33,33 2 SMP 5 16,67 6 20,00 3 SMA 15 50,00 12 40,00 4 S1 6 20,00 2 6,67 Jumlah 30 100,00 30 100,00 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1 dan 2 Dari tabel 10 dapat menjelaskan bahwa untuk usahatani jeruk jumlah petani sampel terbanyak berada pada tingkat pendidikan SMA dengan jumlah 15 jiwa dengan persentase 50,00 dan terkecil berada pada tingkat pendidikan SD sebanyak 4 jiwa dengan persentase 13,33. Untuk usahatani kopi jumlah petani sampel terbanyak berada pada tingkat pendidikan SMA dengan jumlah 12 jiwa dengan persentase 40,00 dan terkecil berada pada tingkat pendidikan S1 sebanyak 2 jiwa dengan persentase 6,67. Hal ini menunjukkan bahwa petani Universitas Sumatera Utara sampel di Desa Surbakti memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi untuk mengadopsi teknologi baru yang dapat meningkatkan produksi usahatani mereka.

4.2.3. Luas Lahan Petani Sampel

Luas lahan penanaman jeruk dan penanaman kopi sangat berkaitan langsung terhadap jumlah produksi jeruk dan produksi kopi serta pendapatan petani jeruk dan petani kopi karena pada penelitian ini objek utama peneliti ialah pendapatan keluarga petani jeruk dan petani kopi sehingga bisa dilihat bagaimana perbandingan tingkat ketimpangan pendapatan petani jeruk dan petani kopi. Semakin luas lahan penanaman maka hasil produksinya pun cenderung meningkat yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan yang diperoleh petani itu sendiri, begitu pula sebaliknya. Rata-rata luas lahan penanaman di desa Surbakti untuk petani sampel usahatani jeruk adalah 6.616,66 m 2 dan luas lahan penanaman petani sampel kopi adalah 4.633 m 2 . Untuk lebih jelas lagi mengenai luas lahan penanaman kopi Arabika di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel beikut : Tabel 11 : Luas Lahan petani sampel komoditi kopi Di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo Tahun 2012 NO Kelompok Luas Lahan Rante Petani Jeruk Petani Kopi Jumlah Jiwa Persentase Jumlah Jiwa Persentase 1 1 – 10 17 56,67 18 60,00 2 11 – 20 11 36,67 11 36,67 3 21 – 30 2 6,67 1 3,33 Jumlah 30 100,00 30 100 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1 dan 2 Dari tabel 11 dapat menjelaskan bahwa lahan usahatani jeruk dan usahatani kopi terluas berada pada kelompok luas lahan 1-10 rante dengan jumlah jiwa masing-masing 17 jiwa dan 18 jiwa dengan persentase masing-masing Universitas Sumatera Utara 56,67 dan 60. Sedangkan untuk luas lahan terkecil berada pada kelompok luas lahan 21-30 rante dengan jumlah petani jeruk sebanyak 2 jiwa dengan persentase 6,67 jumlah petani sampel sebanyak 1 jiwa dengan persentase 3,33 Artinya petani sampel pada usahatani jeruk dan usahatani kopi memiliki luas lahan yang cukup merata.

4.2.4. Jumlah Tanggungan Tabel 12 : Jumlah Tanggungan Petani Sampel Di Desa Surbakti, Kecamatan

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani Kakao(Studi Kasus : Desa Kuala Lau Bicik, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang)

19 155 59

Analisis Usahatani Jeruk Manis (Citrus)(Studi Kasus: Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo)

59 303 67

Analisis Usahatani Kopi Di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

7 64 86

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 10 60

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 0 13

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 0 1

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 1 8

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 1 12

Analisis Komparasi Distribusi Pendapatan Usahatani Jeruk Dan Usahatani Kopi Di Kabupaten Karo ( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo )

0 0 25

KABUPATEN KARO( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 3 11