BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Pendapatan Usahatani Jeruk dan Usahatani Kopi
Pendapatan usahatani adalah penerimaan Rupiah dikurangi total biaya produksi rupiah. Pendapatan ini merupakan balas jasa terhadap seluruh biaya
atau pengorbanan yang diberikan petani dalam usahataninya. Pendapatan usahatani jeruk dan usahatani kopi didapat dari hasil wawancara kepada petani
sampel sebanyak 30 orang. Pendapatan tersebut merupakan pendapatan yang diperoleh petani selama tahun 2012 yang dimana dimulai dari proses pra panen
hingga pasca panen. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani adalah dilihat dari jumlah produksi masing-masing usahatani jeruk dan usahatani
kopi yang dikalikan dengan harga masing-masing komoditi tersebut dan setelah itu dikurangi dengan total biaya produksi masing-masing komoditi.
5.1.1. Penerimaan Usahatani Jeruk dan Usahatani Kopi
Penerimaan usahatani adalah jumlah produksi dikalikan dengan harga masing-masing usahatani. Untuk usahatani jeruk, petani sampel memanen
jeruknya dalam panen besar sebanyak satu kali dalam setahun. Panen kecil biasanya dilakukan petani 1-2 bulan sekali. Harga jeruk per kg nya adalah
Rp. 3.000,00 – Rp. 6.000,00. Hal ini tergantung dari kualitas buah jeruk yang dipanen petani. Harga terendah tersebut terjadi karena buah jeruk yang dipanen
memiliki ukuran yang kecil. Untuk harga tertinggi terjadi karena buah jeruk yang dipanen ukurannya besar. Para petani biasanya menjual buah jeruknya dalam
keadaan campur mulai dari ukuran kecil hingga hingga besar. Rata-rata petani menjual buah jeruk dengan harga Rp. 5000,00 per kg.
Universitas Sumatera Utara
Untuk usahatani kopi, petani sampel memanen kopinya biasanya dilakukan satu bulan sekali. Harga kopi adalah Rp. 11.000,00 – Rp. 20.000 per kg
nya. Hal ini juga tergantung kepada kualitas kopi yang dipanen. Harga terendah karena kualitas kopi yang kurang baik sedangkan harga tertinggi dari kopi karena
kualitasnya baik. Para petani menjual kopinya dengan harga rata-rata Rp. 12.000,00 per kg.
Penerimaan rata-rata usahatani jeruk dan kopi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 13 : Penerimaan Rata-Rata Usahatani Jeruk dan Kopi Selama Tahun 2012 Di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten
Karo.
No Jenis
Usahatani Kategori
Rata-Rata Produksi
Kg Rata-Rata
Penerimaan Rp.tahun
Rata-Rata Penerimaan
Rp.bulan
1 Jeruk
Per-Petani 5.950
27.254.166 2.271.180,5
Per-Rante 511,83
2.194.809 182.900,75
2 Kopi
Per-Petani 716,3
9.044.333 753.694,4
Per-Rante 68,48
876.090 73.007,5
Sumber : Analisis Data Primer, Lampiran 3 dan 4 .
Tabel 13 dapat menjelaskan bahwa jenis usahatani jeruk dengan kategori per-petani, rata-rata produksi selama tahun 2012 adalah 5.950 kg dengan rata-rata
penerimaan sebesar Rp. 27.254.166tahun atau sekitar Rp. 2.271.180,5bulan. Untuk kategori per-rante, rata-rata produksi selama tahun 2012 adalah 511,83 kg
dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp. 2.194.809tahun atau sekitar Rp. 182.900,75bulan.
Untuk jenis usahatani kopi dengan kategori per-petani, rata-rata produksi per-petani selama tahun 2012 adalah 716,3 kg dengan rata-rata penerimaan
sebesar Rp. 9.044.333tahun atau sekitar Rp. 753.694,4bulan. Untuk kategori per-
Universitas Sumatera Utara
rante, rata-rata produksi selama tahun 2012 adalah 68,48 kg dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp. 861.957tahun atau sekitar Rp. 73.007,5bulan.
5.1.2. Total Biaya Produksi Usahatani Jeruk dan Usahatani Kopi