Kopi Tinjauan Pustaka .1 Jeruk

Tanaman jeruk rata-rata berbunga sepanjang tahun, karena bunganya tidak mengenal musim, maka buahnya tersedia setiap saat. Umur tanaman jeruk yang dibudidayakan dengan baik, maksimal dapat mencapai umur 10-15 tahun. Setelah mencapai unur tersebut dapat dilakukan peremajaan kembali. Tanaman jeruk dapat juga dipelihara terus hingga mencapai puluhan tahun dan bahkan ratusan tahun, terutaman jika pohon jeruk tersebut tumbuh dalam suatu lingkungan yang cocok dan tidak terserang penyakit atau hama AAK, 1994. Jeruk merupakan salah satu jenis buah yang digemari masyarakat Indonesia. Rasanya yang menyegarkan dan khasiatnya yang “segudang” sering menjadi alasan orang untuk mengkonsumsi buah jeruk. Ketersediaan jeruk di toko-toko buah atau pasar swalayan tiak pernah kosong. Kondisi ini menunjukkan bahwa permintaan konsumen terhadap buah jeruk cukup tinggi Tetty, 2011.

2.1.2 Kopi

Adapun klasifikasi tanaman kopi Coffea sp. adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dycotiledoneae Ordo : Rubiales Famili : Rubiaceae Genus : Coffea Spesies : Coffea sp. Kopi Coffea sp. adalah spesies tanaman berbentuk pohon yang termasuk Universitas Sumatera Utara ke dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman ini tumbuh tegak, bercabang dan dapat mencapai tinggi 12 m. Daunnya bulat telur dengan ujung agak meruncing. Daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang, dan ranting- rantingnya Najiyati dan Danarti, 1999. Untuk tumbuh subur kopi diperlukan curah hujan sekitar 2.000 – 3.000 mm tiap tahun serta memerlukan waktu musim kering sekurang-kurangnya 1-2 bulan pada waktu berbunga dan pada waktu pemetikan buah. Tanaman kopi menghendaki tanah dengan lapisan tanah yang dalam, yang gembur dan yang mengandung banyak bahan organik. Tanah-tanah bekas abu gunung berapi sangat baik untuk tanaman kopi. Tanaman kopi yang diusahakan untuk produksi secara komersial umumnya sudah bukan tanaman asli, melainkan klon-klon unggul hasil persilangan dan seleksi. Tanaman-tanaman ini memberi hasil yang tinggi dan merupakan salah satu kunci untuk perkebunan-perkebunan kopi. Tanaman kopi semaian umumnya baru menghasilkan setelah umur 4-5 tahun. Tanaman kopi dapat memberikan hasil yang tinggi mulai umur 8 tahun dan dapat berbuah baik selama 15 – 18 tahun, jika memperoleh pemeliharaan yang baik-baik. Tanaman kopi dapat memberi buah sampai umur sekitar 30 tahun Spillane, 1990. Mutu kopi yang dihasilkan umumnya juga dipengaruhi oleh keadaan khusus dari masing-asing daerah, yaitu ketinggian dan iklim suatu daerah, keadaan tanah, pemeliharaan tanamannya, pemetikan buah dan pengolahannya. Ini semua dapat membuat kopi yang dihasilkan di daerah-daerah dan negara- negara tertentu memiliki keistimewaan-keistimewaan yang khas Spillane, 1990. Distribusi pendapatan merupakan kriteria yang mengindikasikan mengenai penyebaran atau pembagian pendapatan atau kekayaan antar penduduk satu Universitas Sumatera Utara dengan penduduk lain pada wilayah tertentu. Distribusi pendapatan juga merupakan salah satu isu yang sentral dalam pembahasan tentang peran negara dalam perekonomian. Hal ini disebabkan karena distribusi pendapatan seringkali dihubungkan dengn keadilan. Ketimpangan pendapatan yang disebabkan oleh tidak meratanya distribusi pendapatan menyebabkan sekelompok orang terjerat dalam kemiskinan Dwimauliddiana, 2010.

2.2 Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani Kakao(Studi Kasus : Desa Kuala Lau Bicik, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang)

19 155 59

Analisis Usahatani Jeruk Manis (Citrus)(Studi Kasus: Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo)

59 303 67

Analisis Usahatani Kopi Di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

7 64 86

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 10 60

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 0 13

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 0 1

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 1 8

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 1 12

Analisis Komparasi Distribusi Pendapatan Usahatani Jeruk Dan Usahatani Kopi Di Kabupaten Karo ( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo )

0 0 25

KABUPATEN KARO( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 3 11