Latar Belakang Analisis Komparasi Distribusi Pendapatan Usahatani Jeruk Dan Usahatani Kopi Di Kabupaten Karo ( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo )

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman flora dan dengan komoditas pertaniannya yang sangat besar. Iklimnya sangat cocok untuk tumbuh berbagai jenis tanaman. Karena itu pertanian merupakan salah satu sumber penghasilan negara Indonesia yang utama. Penghasilan yang didapat tersebut salah satunya berupa ekspor hasil pertanian ke luar negeri. Beberapa dari hasil pertanian yang diekspor tersebut ialah tanaman perkebunan dan tanaman hortikultura berupa buah-buahan. Subsektor perkebunan berkembang secara dinamis. Bahkan pada tahun 2006 subsektor perkebunan meraih predikat primadona baik dari sisi kinerja maupun perhatian media massa. Sebagai suatu komoditas, tanaman perkebunan memiliki sebutan lain, yaitu tanaman perdagangan dan tanaman industri. Predikat ini jelas menunjukkan suatu legitimasi bahwa ada peluang bisnis dari pengusaha tanaman perkebunan Tim Penulis PS, 2008. Permintaan buah-buahan akan semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, pengetahuan gizi, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi buah-buahan untuk kesehatan. Sasaran produk unggulan buah-buahan tahun 2007 yang terdiri dari manggis, mangga, pisang, jeruk, durian, semangka, dan melon dapat berpotensi menunjang perekonomian daerah khususnya dan pemerintah Indonesia pada umumnya. Hal ini akan lebih baik lagi jika produk unggulan tersebut dikembangkan dan dikelola dengan baik Rahardi, 2007. Universitas Sumatera Utara Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi daerah pusat perkebunan dan hortikultura. Tanah karo merupakan salah satu kota di provinsi Sumatera Utara yang menjadi daerah perkebunan dan hortukultura. Untuk tanaman perkebunan, tanaman yang paling banyak dibudidayakan adalah tanaman kopi dan untuk tanaman hortikultura buah-buahan yang paling banyak dibudidayakan adalah tanaman jeruk. Untuk perkembangan luas lahan dan produksi tanaman jeruk 3 tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 : Perkembangan Luas Lahan Ha dan Produksi Ton Beberapa Tanaman Hortikultura Buah-Buahan di Kabupaten Karo Tahun 2009-2011 N O Jenis Tanaman Luas Lahan Ha Produksi Ton Tahun Tahun 2009 2010 2011 2009 2010 2011 1 Alpokat 180 298 110 1.090 2.800 1301,78 2 Jeruk 2.915 26.966 24.415 502.493 890.091 268.980,66 3 Mangga 152 251 78 1.192 3.240 980,99 Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari beberapa tanaman hortikultura buah-buahan di Kabupaten Karo, tanaman jeruk merupakan komoditi yang paling banyak diusahakan karena memiliki luas lahan dan jumlah produksi yang terbesar jika dibandingkan dengan beberapa tanaman hortikultura buah-buahan lainnya. Dan untuk melihat perkembangan luas lahan dan produksi tanaman kopi 3 tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 2: Perkembangan Luas Lahan Ha dan Produksi Ton Beberapa Tanaman Perkebunan di Kabupaten Karo Tahun 2009-2011 N O Jenis Tanaman Luas Lahan Ha Produksi Ton Tahun Tahun 2009 2010 2011 2009 2010 2011 1 Cengkeh 324 282 349,2 146,00 56,00 65,64 2 Kemiri 1771 1170 1787 1420,00 1378,00 1367,10 3 Kopi 5136 5261 5516 7013,00 4984,5 4845,31 4 Kelapa 1173 1253 1249 1195,00 1329,00 1032,06 5 Kulit Manis 117 142 126 74,59 88,67 64,55 Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa tanaman perkebunan di Kabupaten karo, tanaman kopi merupakan komoditi yang yang paling banyak diusakan karena memiliki luas lahan dan jumlah produksi yang terbesar jika dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya di Kabupaten Karo. Tanaman kopi merupakan komoditas ekspor yang cukup menjanjikan karena mempunyai nilai ekonomis yang relatif tinggi di pasaran dunia. Kopi merupakan minuman segar yang mengasyikkan bagi sebagian orang dan. Bahkan ada yang berpendapat lebih baik tidak makan daripada minum kopi. Oleh karena itu permintaan terhadap kopi akan selalu ada Suwarto dan Yuke, 2010. Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo menyebutkan tanaman kopi Coffees Sp merupakan salah satu tanaman utama di Sumatera Utara yang banyak diusahakan oleh rakyat termasuk Kabupaten Karo. Tanaman ini merupakan komoditi perkebunan yang penting dalam perekonomian daerah Kabupaten Karo karena dapat menyumbangkan devisa untuk daerah ini. Tanaman kopi di Tanah Karo tersebar di seluruh Kecamatan dan yang paling luas secara berturut terletak di Kecamatan Merek, Tiga Panah, Simpang Empat, Payung dan Munte. Saat ini Kecamatan Merek lebih dikenal sebagai sentra produksi kopi, karena wilayah ini merupakan garis pengembangan tanaman kopi dan kini mencapai 1500 Ha. Universitas Sumatera Utara Usahatani tanaman jeruk sangat menguntungkan dibandingkan dengan jenis usahatani komoditas bebuahan lainnya. Tanaman ini selain cepat menghasilkan buah, pasarnya juga lancar. Kendala yang biasa dihadapi oleh petani jeruk adalah serangan hama penyakit yang sangat membahayakan. Serangan hama dan penyakit kadang-kadang sangat menyulitkan sehingga tanaman jeruk terpaksa harus dimusnahkan Ashari, 2006. Jika ditinjau dari segi manfaatnya, kita akui bahwa buah jeruk merupakan buah-buahan utama yang sangat dibutuhkan. Mengingat pula jumlah perkembangan penduduk yang harus dijamin keselamatannya, maka perbanyakan tanaman jeruk jelas mempunyai prospek yang sangat bagus. Karena itu hal-hal yang kiranya dapat merugikan tanaman jeruk harus dapat kita berantas AAK, 1994. Di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo merupakan salah satu tempat yang cocok untuk melakukan kegiatan usahatani jeruk dan usahatani kopi karena sesuai dengan keadaan iklim dan kondisi tanah dari komoditi tersebut, sehingga usahatani tersebut banyak dilakukan di daerah tersebut dan menjadi salah satu usahatani yang utama dilakukan di setiap rumah tangga. Dari uraian tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang analalisis komparasi distribusi pendapatan petani kopi dan jeruk di daerah penelitian, yakni Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Hal ini didasarkan karena kedua usahatani ada di daerah tersebut. Universitas Sumatera Utara

1.2 Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani Kakao(Studi Kasus : Desa Kuala Lau Bicik, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang)

19 155 59

Analisis Usahatani Jeruk Manis (Citrus)(Studi Kasus: Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo)

59 303 67

Analisis Usahatani Kopi Di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

7 64 86

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 10 60

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 0 13

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 0 1

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 1 8

Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)

0 1 12

Analisis Komparasi Distribusi Pendapatan Usahatani Jeruk Dan Usahatani Kopi Di Kabupaten Karo ( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo )

0 0 25

KABUPATEN KARO( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 3 11