Pengangkatan Pengurus dalam PKPU

Setelah diterimanya permohonan PKPU oleh Pengadilan Niaga, baik PKPU Sementara maupun PKPU Tetap maka hakim pengawas dapat mengangkat satu atau lebih tenaga ahli. 52 a. akuntan publik untuk mengaudit keuangan perusahaan pihak debitur berikut dengan rincian utang piutang perusahaan tersebut. Pengangkatan tenaga ahli ini, dimungkinakan menurut ketentuan Pasal 238 UU Kepailitan dan PKPU, para tenaga ahli yang ditunjuk dapat berupa : b. Konsultan hukum untuk meneliti perkara, gugatan-gugatan terutama yang sedang berjalan termasuk konsultan hukum perburuhan mengenai kondisi dan hubungan perburuhan di perusahaan tersebut terutama bagi perusaahan yang mempekerjakan banyak buruh c. Notaris untuk meneliti bentuk-bentuk perjanjian yang diperlukan terutama dalam rangka penyusunan rencana perdamaian.

C. Pengangkatan Pengurus dalam PKPU

Pengurus adalah Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang diangkat oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga dalam perkara PKPU untuk mengurus harta debitur debitur bersama-sama dengan debitur dibawah pengawasan hakim pengawas. 53 52 Ibid., hlm. 175. Balai Harta Peninggalan BHP yang dimaksud adalah instansi pemerintahyang berada dibawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang melakukan pelayanan jasa hukum dibidang kepailitan dan PKPU serta bidang lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 53 Syamsudin Sinaga. Op.Cit., hlm. 376. Universitas Sumatera Utara Pengurus sebagai seorang profesional dalam perkara PKPU berbeda dengan kurator dalam perkara pailit. Kendatipun dua profesi ini melekat pada diri satu orang, namun tugas dan tanggung jawab yang dijalankan berbeda. Pengurus adalah orang yang mengurusi harta debitur bersama-sama dengan debitur, sedangkan kurator adalah orang yang diberi kewenangan untuk mengurus dan membereskan harta debitur pailit. Dalam melakukan pengurusan atau pemberesan kurator mempunyai kewenangan untuk menjual aset debitur pailit sedangkan pengurus tidak berwenang menjual harta debitur dalam PKPU. Disamping perbedaan antara pengurus dan kurator tersebut terdapat juga beberapa persamaan yaitu : 54 1. Pengurus dan kurator sama-sama diangkat oleh majelis hakim. 2. Pengurus maupun kurator, dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya diawasi oleh hakim pengawas. 3. Pengurus dan kurator bertanggungjawab terhadap kesalahan dan kelalaiannya dalam melaksanakan tugas yang menyebabkan kerugian terhadap harta debitur. 4. Pengurus dan kurator wajib terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Syarat untuk dapat diangkat menjadi pengurus sama dengan kurator. Pengurus yang diangkat harus terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pengurus harus independen, artinya pengurus tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan debitur atau kreditur. Pasal 234 ayat 3 UU Kepailitan dan PKPU menyatakan bahwa yang dapat menjadi pengurus adalah: 54 Ibid., hlm. 378. Universitas Sumatera Utara 1. orang perseorangan yang berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia, yang memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan dalam rangka mengurus harta debitur; dan 2. terdaftar pada kementerian yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang hukum dan peraturan perundang-undangan.” Lebih jauh lagi mengenai syarat untuk dapat diangkat menjadi pengurus, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor M.01-HT.05.10 Tahun 2005 tentang Pendaftaran Kurator dan Pengurus, pada Pasal 2 ditentukan syarat untuk dapat didaftarkan sebagai kurator dan pengurus, yakni: 1. Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia 2. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 3. Setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 4. Sarjana hukum atau sarjana ekonomi jurusan akuntansi 5. Telah mengikuti pelatihan calon kurator dan pengurus yang diselenggarakan oleh organisasi profesi kurator dan pengurus bekerjasama dengan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia 6. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidanan yang diancam dengan hukuman pidana 5 lima tahun penjara atau lebih berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukuman tetap 7. Tidak pernah dinyatakan pailit oleh pengadilan 8. Membayar biaya pendaftaran, dan 9. Memiliki keahlian khusus Universitas Sumatera Utara Pasal 234 ayat 1 menentukan bahwa pengurus PKPU yang diangkat harus independen dan tidak memiliki benturan kepentingan dengan debitur atau kreditur. Pengurus PKPU yang diangkat harus independen dimana dia adalah seseorang atau badan yang tidak berada dibawah salah satu pihak yang sedang bersengketa, sehingga independensinya benar-benar terjaga. 55 Penunjukan pengurus PKPU oleh Pengadilan Niaga dapat berdasarkan usul dari debitur, kreditur atau atas kewenangannya sendiri, dengan memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: 56 1. Sebelum menerima penunjukkan, pengurus PKPU harus memastikan dirinya memiliki kompetensi dan kapasitas yang cukup untuk menjalankan penugasan tersebut. Kompetensi dan kapasitas yang dimaksud adalah mengenai itikad baik pengurus PKPU dalam hal menilai dirinya mengenai kemampuannya serta kapasitaskualifikasi dari dirinya sendiri untuk melakukan proses pengurusan harta kekayaan debitur dalam PKPU. Oleh sebab itu pengurus PKPU harus mengikuti pendidikan keahlian khusus dan sertifikasi yang dilakukan oleh lembaga Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia selanjutnya disebut AKPI atau pihak lain yang diakreditasi oleh AKPI. Pendidikan keahlian khusus bagi kurator dan pengurus PKPU terdiri dari pendidikan dasar dan pendidikan lanjutan. Mengenai standart keahlian khusus tidak dijelaskan lebih lanjut dalam peraturan atau Standart Kurator dan Pengurus. 2. Sebelum menerima penugasan, pengurus PKPU harus memastikan dirinya tidak memiliki benturan kepentingan dengan debitor maupun kreditor, yang dapat 55 Sunarmi, Op.Cit., hlm. 208. 56 Standar profesi kurator dan pengurus Indonesia, http:sidbers.wordpress.com , diakses tanggal 7 September 2013. Universitas Sumatera Utara diketahuinya dari daftar kreditur yang tercantum dalam permohonan PKPU maupun dokumen lain yang diajukan bersamaan dengan permohonan PKPU tersebut. Pengurus diangkat oleh majelis hakim yang memeriksa dan memutus perkara PKPU. Dalam putusan tersebut diangkat juga Hakim Pengawas yang mengawasi pelaksanaan tugas pengurus. Pengurus yang diangkat pada umumnya sesuai dengan yang dimohonkan oleh pemohon PKPU, kecuali ada benturan kepentingan conflict of interest dengan debitur, maka majelis hakim dapat mengangkat pengurus yang lain. 57 Pengangkatan Pengurus dalam putusan PKPU diatur dalam Pasal 225 ayat 2 UU Kepailitan dan PKPU yang berbunyi ; “Dalam hal permohonan diajukan oleh debitur, Pengadilan dalam waktu paling lambat 3 tiga hari sejak tanggal didaftarkannya surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 ayat 1 harus mengabulkan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara dan harus menunjuk seorang Hakim Pengawas dari hakim pengadilan serta mengangkat 1 satu atau lebih pengurus yang bersama dengan debitur mengurus harta debitur.” Pengurus PKPU boleh lebih dari satu orang apabila pengadilan menganggap pengurusan terhadap harta kekayaan perusahaan bersifat rumit. Apabila diangkat lebih dari satu orang pengurus PKPU, maka untuk melakukan tindakan yang sah dan mengikat, pengurus PKPU memerlukan persetujuan lebih dari ½ satu perdua jumlah pengurus PKPU yang ada. Apabila suara setuju dan 57 Syamsudin Sinaga. Op.Cit., hlm. 378. Universitas Sumatera Utara tidak setuju sama banyaknya, maka untuk melakukan tindakan tersebut pengurus PKPU harus memperoleh persetujuan hakim pengawas. 58 Pengadilan Niaga setiap waktu dapat mengabulkan usul penggantian pengurus PKPU. Setelah memanggil dan mendengar pengurus PKPU, dan mengangkat pengurus PKPU lainnya dan atau mengangkat pengurus PKPU tambahan berdasarkan: 59 1. Usul hakim pengawas. Hakim pengawas dapat meminta kepada pengadilan Niaga untuk mengganti pengurus PKPU bila pengurus PKPU terbukti tidak independent, atau meminta tambahan pengurus PKPU bila menganggap pengurusan terhadap harta kekayaan perusahaan bersifat rumit dan pengurus PKPU yang telah ada tidak mampu menangani permasalahan yang ada. 2. Permohonan kreditur Kreditur dapat meminta pergantian dan penambahan pengurus PKPU kepada Pengadilan Niaga. Permohonan tersebut hanya dapat dilakukan apabila didasarkan atas persetujuan lebih dari ½ satu perdua jumlah kreditur yang hadir dalam rapat kreditur. 3. Permohonan pengurus PKPU sendiri. Pengurus PKPU dapat meminta kepada pengadilan Niaga untuk menggantikan dirinya dengan pengurus PKPU lainnya, bila menganggap dirinya tidak mampu menangani proses PKPU tersebut dengan alasan profesionalisme dan atau meminta penambahan pengurus PKPU lainnya bila menganggap proses PKPU 58 Sunarmi, Op.cit., hlm. 210. 59 Ibid,. Universitas Sumatera Utara tersebut memerlukan tambahan tenaga pengurus PKPU yang menguasai bidang-bidang tertentu dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam proses PKPU tersebut. 4. Permohonan pengurus PKPU lainnya, jika ada. Pengurus PKPU yang terdiri lebih dari satu orang juga dapat mengajukan permohonan penggantian dan atau penambahan pengurus PKPU lainnya, bila memang itu diperlukan dalam proses PKPU agar pengurusan harta kekayaan debitur dapat tertangani dengan baik. Pengurus pengganti dan pengurus tambahan diangkat pasca putusan PKPU oleh majelis hakim yang memeriksa dan memutus perkara PKPU. Pengurus pengganti dan pengurus tambahan ini mempunyai tugas yang sama dengan pengurus sebelumnya yaitu mengurus harta bersama-sama dengan debitur PKPU. 60 Untuk menjalankan tugasnya pengurus PKPU mendapatkan imbalan jasa yang ditetapkan oleh pengadilan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang hukum dan peraturan perundang-undangan setelah PKPU berakhir dan harus dibayar lebih dahulu dari harta debitur Pasal 234 UU Kepailitan dan PKPU. Imbalan jasa pengurus PKPU menurut Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.09.HT.05.10 tahun 1998 tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa Bagi Kurator dan Pengurus Pasal 4 menyatakan sebagai berikut: 61 60 Syamsudin Sinaga. Op.Cit., hlm. 378-379. 61 Ibid., hlm. 383-384. Universitas Sumatera Utara 1. Dalam hal PKPU yang berakhir dengan perdamaian, besarnya imbalan jasa ditentukan oleh hakim dan dibebankan kepada debitur dengan mempertimbangkan pekerjaan yang telah dilakukan, kemampuan dan tariff kerja dari pengurus yang bersangkutan dengan ketentuan paling tinggi 3 tiga persen dari nilai harta debitor. 2. Dalam hal PKPU berakhir tanpa perdamaian, besarnya jasa imbalan ditentukan oleh hakim dan dibebankan kepada debitur dengan mempertimbangkan pekerjaan yang telah dilakukan, kemampuan dan tarif kerja dari pengurus yang bersangkutan ditentukan paling tinggi 5 lima persen dari nilai harta debitur. Besarnya imbalan jasa pengurus PKPU dibedakan dalam dua hal yaitu PKPU berakhir dengan perdamaian dan PKPU berakhir tanpa perdamaian. Imbalan jasa pengurus PKPU berakhir tanpa perdamaian menurut keputusan menteri tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan imbalan jasa PKPU berakhir dengan perdamaian. Hal ini terjadi karena bila PKPU berakhir tanpa perdamaian otomatis pengadilan akan menetapkan putusan pailit terhadap perusahaan yang bersangkutan. Itu artinya pengurus PKPU yang semula membantu debitur untuk mengurus harta kekayaannya, akan beralih fungsinya menjadi kurator. Selama PKPU, debitur tanpa persetujuan pengurus PKPU tidak dapat melakukan tindakan kepengurusan atau kepemilikan atas seluruh atau sebagian hartanya. 62 62 Ibid, hlm. 211. Berdasarkan ketentuan Pasal 240 ayat 1 UU Kepailitan dan PKPU, apabila debitur melakukan tindakan kepengurusan atau kepemilikan atas seluruh atau sebagian hartanya tanpa persetujuan pengurus PKPU maka hal-hal yang Universitas Sumatera Utara dapat dilakukan oleh pengurus PKPU adalah pengurus PKPU berhak untuk melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk memastikan bahwa harta debitur tidak dirugikan karena tindakan debitur tersebut. Sedangkan pada Pasal 240 ayat 3 UU Kepailitan dan PKPU menentukan bahwa kewajiban debitur yang dilakukan tanpa mendapatkan persetujuan dari pengurus yang timbul setelah dimulainya PKPU, hanya dapat dibebankan kepada harta debitur sejauh hal itu menguntungkan harta debitur. Apabila tercapainya kesepakatan mengenai rencana perdamaian dalam rangka PKPU diharapkan oleh para kreditur agar usaha debitur tetap berjalan demi meningkatkan nilai harta kekayaan debitur, yaitu dengan cara mengadakan pinjaman seperti memperoleh kredit dari bank, maka Pasal 240 ayat 1 UU Kepailitan dan PKPU memberikan kemungkinan untuk itu melalui Pasal 240 ayat 4 yang menyatakan bahwa atas dasar persetujuan yang diberikan oleh pengurus, debitur dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga sepanjang perolehan pinjaman tersebut bertujuan untuk meningkatkan harta kekayaan debitur. Dan apabila dalam melakukan pinjaman tersebut memerlukan diberikannya agunan, maka debitur dapat membebani hartanya dengan gadai, fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak kebendaan lainnya tetapi hanya terhadap bagian harta debitur yang belum dijadikan jaminan utang sebelum PKPU berlangsung Pasal 240 ayat 5 Pasal 240 ayat 1 UU Kepailitan dan PKPU. Namun demikian pembebanan harta kekayaan debitur dengan hak-hak jaminan tersebut bukan hanya disetujui oleh pengurus saja tetapi juga disetujui oleh hakim pengawas. Universitas Sumatera Utara BAB III HUBUNGAN PENGURUS DENGAN DEBITUR DALAM PKPU

A. Akibat Hukum PKPU

Dokumen yang terkait

Akibat Hukum Kepailitan Terhadap Harta Warisan Ditinjau Dari Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

24 183 81

Pelaksanaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Ditinjau Dari Undang-Undang Kepailitan

2 59 2

KEDUDUKAN HUKUM NASABAH PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG DINYATAKAN PAILIT DITINJAU DARI UNNANG-UNDANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG (PKPU) NOMOR 37 TAHUN 2004.

0 2 10

Perlindungan Hukum Terhadap Kurator Dalam Melaksanakan Tugas Mengamankan Harta Pailit Dalam Praktik Berdasarkan Kajian Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

1 3 18

31 UU NO 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

0 0 62

Hak Suara Kreditor Separatis Dalam Proses Pengajuan Upaya Perdamaian Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 3

Hak Suara Kreditor Separatis Dalam Proses Pengajuan Upaya Perdamaian Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 32

BAB II PENGANGKATAN PENGURUS DALAM PKPU A. Prosedur Permohonan PKPU - Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU Berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU Berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 19

JURNAL ILMIAH RENVOI DALAM KEPAILITAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

0 0 16