Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU

BAB IV TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS PKPU DALAM UNDANG-UNDANG NO. 37 TAHUN 2004

A. Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU

Tugas utama pengurus adalah mengurus harta debitur PKPU bersama- sama dengan debitur PKPU. Selama berlangsungnya PKPU, debitur PKPU tanpa persetujuan dari pengurus tidak dapat melakukan tindakan kepengurusan atau kepemilikan atas seluruh atau sebagian hartanya. 90 Yang menjadi tugas dan kewenangan Pengurus PKPU, adalah sebagai berikut: 91 1. Mengumumkan putusan PKPU dalam berita Negara Republik Indonesia dan paling sedikit dalam 2 dua surat kabar harian yang ditunjuk oleh hakim pengawas dan pengumuman tersebut juga harus memuat undangan untuk hadir pada persidangan yang merupakan rapat permusyawaratan hakim berikut tanggal, tempat, dan waktu sidang tersebut, nama hakim pengawas dan nama serta alamat pengurus. Apabila pada waktu PKPU sementara diucapkan sudah ada rencana perdamaian oleh debitur. Hal ini disebutkan dalam pengumuman tersebut dan pengumuman tersebut harus dilakukan dalam jangka waktu paling lama 21 dua puluh satu hari sebelum tanggal sidang yang direncanakan. 2. Mengumumkan putusan pailit sebagai akibat PKPU sementara yang telah berakhir akibat kreditur konkuren tidak setuju untuk memberikan PKPU 90 Syamsudin Sinaga. Op.Cit., hlm. 380. 91 Sunarmi, Op.cit., hlm. 208-210. Universitas Sumatera Utara tetap, atau PKPU tetap sudah diberikan, tetapi setelah habis waktunya, tidak tercapai persetujuan terhadap rencana perdamaian. 3. Meminta saran kepada panitia kreditur, jika ada. 4. Memohon kepada hakim pengawas untuk memanggil saksi atau memerintahkan pemeriksaan oleh ahli, guna menjelaskan keadaan yang menyangkut PKPU. 5. Menyampaikan laporan kepada hakim pengawas setiap enam bulan sekali mengenai harta debitur dalm pelaksanaannya. 6. Memberikan persetujuan kepada debitur apabila debitur mengajukan gugatan atau digugat mengenai harta kekayaannya debitur dan apabila debitur ingin menghentikan perjanjian sewa menyewa. 7. Atas permintaan debitur, pengurus memberikan kepastian tentang kelanjutan pelaksanaan perjanjian antara debitur dengan pihak lain dalam jangka waktu yang disepakati oleh pengurus dan pihak lain tersebut. 8. Memohon kepada pengadilan niaga melalui hakim pengawas, untuk mengakhiri PKPU, apabila debitur selama PKPU bertindak dengan itikad buruk melakukan pengurusan terhadap hartanya, atau selama PKPU, keadaan harta debitur tidak mungkin lagi dilanjutkan PKPU. 9. Membuat daftar piutang yang memuat nama kreditur, tempat tinggal kreditur, jumlah piutang masing-masing, dan penjelsan tentang piutang itu. Daftar tersebut setelah diubah atau ditambah dalam rapat verifikasi dan sudah tetap jumlahnya uang dan suara, wajib ditandatangani oleh hakim pengawas dan Universitas Sumatera Utara panitera pengganti, lalu daftar tersebut mempunyai kekuatan mengikat dan harus dilampirkan pada berita acara rapat. 10. Menyediakan daftar piutang dikepaniteraan pengadilan niaga, paling lambat 7tujuh hari sebelum rapat kreditur, agar dapat dilihat dengan cuma-cuma oleh siapapun. 11. Memberikan laporan tertulis tentang rencana perdamaian. Selain hal-hal diatas yang menjadi tugas dari pengurus PKPU, ketentuan Pasal 239 ayat 1 UU Kepailitan dan PKPU juga mewajibkan pengurus PKPU untuk setiap 3 tiga bulan melaporkan keadaan harta perusahaan debitur. Laporan tersebut harus disediakan di kantor panitera pengadilan niaga agar dapat diperiksa oleh umum tanpa biaya. 92 92 Sutan Remi Syahdeini, Op.Cit., hlm. 347. Apabila umum atau masyarakat menginginkan untuk memperoleh laporan tersebut, hal itu dapat pula diperoleh tanpa dipungut biaya. Selanjutnya ketentuan Pasal 239 ayat 2 UU Kepailitan dan PKPU menyatakan bahwa hakim pengawas berwenang untuk memperpanjang jangka waktu pelaporan pengurus sebagaimana dimaksud diatas. Dengan adanya ketentuan Pasal 239 ayat 2 itu artinya jangka waktu pelaporan oleh pengurus PKPU sebagaimana ketentuan Pasal 239 ayat 1 tidak terlalu ketat. Dengan demikian, apabila pengurus PKPU menganggap jangka waktu tiga bulan itu terlalu singkat karena keadaan keuangan debitur tidak sederhana, misalnya debitur yang memiliki utang dalam jumlah yang sangat besar, maka pengurus dapat mengajukan permohonan kepada hakim pengawas agar periodisasi laporan tersebut dapat diperlonggar. Universitas Sumatera Utara Pengurus PKPU harus segera mengambil tindakan pendahuluan yang diperlukan setelah pernyataan PKPU Sementara diterima, tindakan-tindakan tersebut adalah: 1. Segera setelah menerima penugasan, pengurus PKPU harus menghubungi hakim pengawas dan menyiapkan konsep pengumuman PKPU untuk ditetapkan oleh hakim pengawas serta mengusulkan surat kabar dimana pengumuman akan dimuat. Pengurus meminta salinan pernyataan PKPU dan menjalin komunikasi awal dengan debitur atau pengurus perusahaan debitor dengan tujuan mengumpulkan semua informasi mengenai debitur dan memastikan kerjasama debitur dalam PKPU. Jika pengurus menemui masalah dalam hal ini, maka pengurus PKPU dapat melaporkan dan meminta bantuan hakim pengawas. 2. Beberapa tindakan yang harus dilakukan pengurus PKPU dalam pemeriksaan pendahuluan adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi seluruh rekening bank dan harta kekayaan penting atau material lain yang dimiliki oleh debitur. b. Mengumpulkan informasi umum sehubungan dengan tempat, jenis dan skala kegiatan usaha debitur. c. Mengumpulkan informasi umum sehubungan dengan keadaan keuangan debitur. d. Membangun mekanisme control atas pemasukan dan pengeluaran uangharta debitur. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menjadikan pengurus sebagai penandatangan bersama joint signatory Universitas Sumatera Utara dari seluruh rekening bank debitur agar seluruh aliran masuk dan keluarnya dana berada dalam control pengurus PKPU. e. Dalam waktu sesingkat-singkatnya, mengumumkan PKPU dalam berita Negara dan dalam 1 atau lebih surat kabar harian yang ditunjuk oleh hakim pengawas. 93 Pengurus PKPU, berdasarkan ketentuan Pasal 269 ayat 1 UU Kepailitan dan PKPU, wajib mengumumkan penentuan waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 268 ayat 1 bersama-sama dengan dimasukkannya rencana perdamaian. Disamping itu pengurus PKPU juga wajib memberitahukan dengan surat tercatat kepada semua kreditur yang diketahuinya. . 94 Tagihan dapat diajukan kepada pengurus PKPU dengan cara menyerahkan surat tagihan atau bukti tertulis lainnya yang menyebutkan sifat dan jumlah tagihan disertai bukti yang mendukung atau salinan bukti tersebut. Terhadap tagihan yang diajukan kepada pengurus PKPU, maka kreditur dapat meminta tanda terima dari pengurus PKPU 95 Semua perhitungan yang telah dimasukkan oleh pengurus PKPU harus dicocokkan dengan catatan dan laporan dari debitur, kemudian pengurus PKPU harus membuat daftar piutang, Pasal 270 UU Kepailitan dan PKPU. Demikian pula sebaliknya bila tagihan diajukan kepada pengurus perusahaan maka kreditur memintakan tanda terimanya dari pengurus perusahaan. 96 93 Standar profesi kurator dan pengurus Indonesia, Loc.Cit. yang memuat idenditas para kreditur seperti nama, tempat tinggal kreditur, jumlah piutang masing-masing, penjelasan piutang 94 Sutan Remi Syahdeini, Op.Cit., hlm. 388. 95 Sunarmi,Op.cit.,hal. 220. 96 Ibid. Universitas Sumatera Utara dan apakah piutang tersebut diakui atau dibantah oleh pengurus PKPU terrsebut setelah mengkonfirmasikannya terlebih dahulu dengan debitur. Piutang yang berbunga harus dimasukkan dalam daftar disertai perhitungan bunga sampai hari diucapkannya putusan PKPU. Ketentuan Pasal 135, Pasal 139, Pasal 140, Pasal 141 dan Pasal 142 ayat 1 dan ayat 2 berlaku mutatis mutandis dalam hal PKPU yaitu Pasal 273 UU Kepailitan dan PKPU. 97 Dalam hal penguraian harta kekayaan perusahaan debitur, maka pengurus PKPU harus menyusun suatu daftar uraian harta kekayaan dan utang debitur yang bertujuan untuk keperluan pemungutan suara dan rencana perdamaian. Dalam penyusunan daftar uraian harta kekayaan dan utang debitur, pengurus PKPU menggunakan informasi yang diberikan oleh debitur, kreditur dan pihak terkait lainnya. Kemudian pengurus PKPU memeriksa dan menyusun laporan tentang keadaan harta kekayaan perusahaan debitur serta tingkat kesanggupan atau kemampuan debitur untuk memenuhi kewajiban debitur kepada para kreditur berikut tindakan-tindakan yang harus diambil. Tetapi suatu tagihan dengan syarat tangguh dapat dimasukkan dalam daftar untuk nilai yang berlaku pada saat dimulainya PKPU. JIka Pengurus PKPU dan kreditur tidak mencapai kata sepakat tentang penetapan nilai tagihan tersebut, maka seluruh nilai tagihan kreditur harus diterima secara bersyarat. Pasal 274 UU Kepailitan dan PKPU. 98 Untuk memperoleh gambaran terhadap nilai sebenarnya dari harta debitur, jika diminta oleh debitur atau kreditur atau jika pengurus PKPU memandang 97 Ibid. 98 Standar profesi kurator dan pengurus Indonesia, Loc.Cit. Universitas Sumatera Utara perlu, dengan persetujan hakim pengawas, pengurus PKPU dapat mengadakan penilaian terhadap harta kekayaan perusahaan debitur. Pengurus PKPU dapat melakukan sendiri penilaian terhadap harta kekayaan perusahaan jika memiliki kapasitas untuk itu, atau menunjuk pihak ketiga yang kompeten, seperti perusahaan penilai harta kekayaan perusahaan yaitu akuntan public. Pengurus PKPU harus bertanggungjawab terhadap kerugian harta debitur yang diakibatkan oleh kelalaiannya dalam melakukan tindakan pengurusan. Tanggung jawab pengurus PKPU ditentukan dalam Pasal 234 ayat 4 UU Kepailitan dan PKPU, namun dalam UU Kepailitan dan PKPU selanjutnya tidak disebutkan dengan jelas bagaimana bentuk tanggung jawabnya, demikian juga halnya dalam peraturan pelaksanaannya. 99

B. Peran Pengurus Dalam Rencana Perdamaian

Dokumen yang terkait

Akibat Hukum Kepailitan Terhadap Harta Warisan Ditinjau Dari Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

24 183 81

Pelaksanaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Ditinjau Dari Undang-Undang Kepailitan

2 59 2

KEDUDUKAN HUKUM NASABAH PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG DINYATAKAN PAILIT DITINJAU DARI UNNANG-UNDANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG (PKPU) NOMOR 37 TAHUN 2004.

0 2 10

Perlindungan Hukum Terhadap Kurator Dalam Melaksanakan Tugas Mengamankan Harta Pailit Dalam Praktik Berdasarkan Kajian Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

1 3 18

31 UU NO 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

0 0 62

Hak Suara Kreditor Separatis Dalam Proses Pengajuan Upaya Perdamaian Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 3

Hak Suara Kreditor Separatis Dalam Proses Pengajuan Upaya Perdamaian Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 32

BAB II PENGANGKATAN PENGURUS DALAM PKPU A. Prosedur Permohonan PKPU - Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU Berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU Berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 19

JURNAL ILMIAH RENVOI DALAM KEPAILITAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

0 0 16