Infrastuktur Penunjang Pariwisata di Kota Bogor

59

3.6. Infrastuktur Penunjang Pariwisata di Kota Bogor

Infrastuktur yang dimaksud adalah prasarana umum yang menyangkut kebutuhan orang banyak namun dibutuhkan juga untuk memperlancar kegiatan pariwisata. Ketersediaan infrastuktur yang baik dapat dinikmati juga oleh masyarakat yang ada di sekitar objek wisata, sehingga membuat suasana kegiatan pariwisata dapat berjalan dengan baik karena atraksi dan fasilitas penunjang dapat dinikmati dengan ketersediaan infrastuktur. Adapun prasarana umum yang menjadi penunjang pariwisata adalah jaringan jalan, air bersih, listrik dan persampahan. a. Jaringan jalan Jalan merupakan prasarana yang sangat penting untuk memperlancar kegiatan mobilitas manusia dari satu daerah ke daerah lainnya dan juga berguna untuk perekonomian di suatu daerah. Adapun kondisi jalan menurut keadaan dan status di Kota Bogor disajikan pada Tabel III.8 tentang Daftar Panjang jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan. b. Air bersih Air yang menjadi kebutuhan manusia menjadi faktor penting di dalam memenuhi kegiatan pariwisata. Adapun sumber air bersih di Kota Bogor meliputi sumur gali, PDAM, sumur pompa, air perpipaan, dan air sungai. c. Listrik Sumber energi listrik sangat penting peranannya dalam mendukung pelaksanaan berbagai aktivitas, baik bidang sosial maupun ekonomi. Sumber energi listrik di Kota Bogor adalah listrik PLN. Ketersediaan sumber energi listrik merupakan prasyarat bagi pengembangan industri pariwisata seperti perhotelan. Meskipun demikian, dalam pengembangan ODTW patut diperhitungkan penggunaannya, karena tidak semua objek wisata membutuhkan listrik untuk penerangan. d. Persampahan Sistem pengelolaan sampah di Kota Bogor dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan DKP Kota Bogor. Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan sampah meliputi penyapuan, pengangkutan sampah, pemeliharaan dan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir TPA. Namun pada umumnya sistem pembuangan sampah masih dilaksanakan dengan sistem konvensional 60 yaitu dengan menyediakan tong sampah kemudian dibuang ke tempat penampungan sementara. TABEL III.8 DAFTAR PANJANG JALAN MENURUT KEADAAN DAN STATUS JALAN No KEADAAN STATUS JALAN DAN PANJANG km NEGARA PROPINSI KOTA 2003 2003 2004 2005 2003 2004 2005 I JENIS PERMUKAAN a Diaspal 30,199 26,759 6,358 10,120 466,584 493,874 490,112 b Kerikil - - - - 21,625 20,125 20,125 c Tanah - - - - 11,070 9,070 9,070 d Beton Conblock - - - - 42,072 39,072 39,072 e Tidak Dirinci - - - - 22,286 18,286 18,286 J U M L A H I 30,199 26,759 6,358 10,120 563,637 580,427 576,665 II KONDISI JALAN a Baik Sekali 11,661 10,338 - - 25,014 23,514 73,514 b Baik 10,167 10,975 6,358 10,120 88,839 238,839 245,347 c Sedang 8,371 5,446 - - 282,358 164,097 179,327 d Buruk - - - - 167,426 153,977 78,477 J U M L A H II 30,199 26,759 6,358 10,120 563,637 580,427 576,665 III KELAS JALAN a Kelas I - - - - - - - b Kelas II 30,199 26,759 6,358 10,120 - 16,790 13,028 c Kelas III - - - - 147,675 147,675 147,675 d Kelas III A - - - - 52,397 54,144 54,144 e Kelas III B - - - - 156,938 158,124 158,124 f Kelas III C - - - - 167,195 167,800 167,800 g Kelas Tidak Dirinci - - - - 39,432 35,894 35,894 J U M L A H III 30,199 26,759 6,358 10,120 563,637 580,427 576,665 Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor, 2006

3.7. Transportasi di Kota Bogor