Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Teori Pariwisata

30 4. motif status atau prestise yaitu motif yang berhubungan dengan gengsi atau status seseorang. Maksudnya ada anggapan bahwa orang yang pernah mengunjungi suatu tempat dengan sendirinya melebihi sesamanya yang tidak pernah berkunjung ke tempat tersebut. Didalam aspek permintaan terdapat bagian segmentasi pasar yang menjadi langkah pengelompokkan manusia berdasarkan kesamaan kebutuhan dan keinginan sebagai bagian dari target pasar yang potensial Gunn,1995. Segmentasi pasar merupakan sebuah pengklasifikasian atau pembagian wisatawan yang memiliki minat atau ketertarikan mengunjungi dan melakukan kegiatan wisata dengan mengelompokkannya sesuai kebutuhan dan keinginan wisatawan sebagai bagian dari tujuan dan pelayanan pasar Mill an Morrison, 1985. Hal ini membuat segmentasi pasar merupakan bagian dari sebuah usaha pemasaran agar efektif karena ada proses identifikasi suatu lokasi wisata berdasarkan target pasar dengan cara mengumpulkan informasi mengenai wisatawan dan pendataan objek beserta atraksi dan jenis wisatawan yang tertarik dengan wisata tersebut.

2.2.4 Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Proses pembangunan pariwisata berkaitan erat dengan berbagai aspek dan komponen pembangunan, baik pembangunan masyarakat maupun pembangunan negara dan bangsa. Agar semua komponen tersebut dapat memperoleh manfaat dari pengembangan pariwisata secara proporsional dan memberikan kontribusi yang sesuai dengan pengembangan pariwisata, maka pengembangan pariwisata umumnya diarahkan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan pembangunan berkelanjutan dan pendekatan pasar. Pengembangan pariwisata tidak bertujuan mengeksploitasi sumber daya wisata namun diupayakan untuk memberdayakan sumber daya tersebut sehingga dapat memberikan manfaat yang sebaik-baiknya bagi masyarakat yang tinggal di lokasi objek wisata Fandeli, . 1995. Sebaiknya pembangunan pariwisata berkelajutan terfokus pada dua hal yaitu keberlanjutan pariwisata sebagai aktivitas ekonomi dan mempertimbangkan pariwisata sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. 31 Pengembangan pariwisata harus memperhatikan kondisi lingkungan sebagai sesuatu yang ditawarkan kepada wisatawan, karena pariwisata mempunyai potensi yang sangat peka terhadap kerusakan lingkungan Soemarwoto, 2001. Selalu mengupayakan kondisi lingkungan tetap terjaga, maka manfaat ekonomi, sosial, budaya, fisik, lingkungan yang diperoleh dari upaya pengembangan pariwisata akan semakin membuat pariwisata berjalan secara baik dan berkesinambungan. Selain itu pasar merupakan komponen penting dalam pengembangan pariwisata, karena jika tidak ada pasar yang bersedia membeli wisata maka pembangunan pariwisata tidak akan mendatangkan manfaat apapun sehingga yang terjadi hanya pemborosan Fandeli, 1995. Identifikasi pasar potensial dan pemahaman terhadap karakteristik permintaan mereka akan menentukan perencanaan pengembangan pariwisata yang berorientasi pada keseimbangan antara permintaan pasar dengan potensi dan keterbatasan yang dimiliki suatu daerah. Pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dapat dikenali melalui prinsip-prinsipnya diantaranya adalah Bater, J. 2001 : 1. Partisipasi, dimana masyarakat setempat harus mengawasi dan mengontrol pembangunan pariwisata dengan ikut terlibat dalam menentukan visi pariwisata, mengidentifikasi sumber-sumber daya yang akan dipelihara dan ditingkatkan serta mengembangkan tujuan-tujuan dan strategi untuk pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata. Selain itu mayarakat juga harus mengimplementasikan strategi yang telah disusun sebelumya 2. Keikutsertaan Para PelakuStake holder, dimana para pelaku yang ikut serta dalam pembangunan pariwisata meliputi kelompok atau institusi LSM, sukarelawan, pemerintah daerah, asosiasi wisata, asosiasi bisnis dan pihak- pihak lain yang berpengaruh dan berkepentingan serta yang akan menerima dampak dari kegiatan pariwisata. 3. Kepemilikan lokal pembangunan pariwisata harus menawarkan lapangan pekerjaan yang berkualitas untuk masyarakat setempat, dimana keberadaan fasilitas penunjang kepariwisataan seperti hotel, restoran, dan yang lainnya sebaiknya dapat dikembangkan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. 32 Pendidikan dan pelatihan bagi penduduk setempat serta kemudahan akses untuk para pelaku usaha setempat harus benar-benar diupayakan dalam menunjang kepemilikan lokal 4. Daya dukung, dimana kapasitas lahan harus dipertimbangkan meliputi daya dukung fisik, alami, sosial dan budaya. Pembangunan dan pengembangan harus sesuai dengan batas-batas lokal dan lingkungan. Rencana dan pengoperasiannya seharusnya di evaluasi secara regular sehingga dapat datentuka penyesuaian yang dibutuhkan. Skala dan tipe fasilitas wisata harus mempertimbangkan batas penggunaan yang dapat ditoleransi 5. Pelatihan, dimana pembangunan pariwisata berkelanjutan membutuhkan pelaksanaan program-program pendidikan dan pelatihan untuk membekali pengetahuan masyarakat dan meningkatkan keterampilan bisnis, vocational dan profesional. Pelatihan sebaiknya meliputi topik tentang pariwisata berkelanjutan, manajemen perhotelan, serta topik-topik lain yang relevan. 6. Promosi, dimana pembangunan pariwisata berkelanjutan juga meliputi promosi penggunaan lahan dan kegiatan yang memperkuat karakter lansekap, sense of place , dan identitas masyarakat setempat. Kegiatan-kegiatan dan penggunaan lahan tersebut seharusnya bertujuan untuk mewujudkan pengalaman wisata yang berkualitas yang memberikan kepuasan bagi pengunjung. Di dalam sebuah pengembangan sebuah objek wisata, harus diberikan perhatian yang besar terhadap kelestarian sumber daya pariwisata tersebut sehingga prinsip pariwisata berkelanjutan terlihat didalam bentuk kegiatan wisata yang berupa secara aktif menyumbang kegiatan konservasi alam dan budaya, melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaan, pengembangan dan pengelolaan wisata serta memberikan sumbangan positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitar UNEP didalam Damanik, 2006. Hal tersebut merupakan bagian dari prinsip ekowisata yang merupakan bentuk dari pariwisata berbasis lingkungan yang memberikan dampak kecil bagi kerusakan alam dan budaya lokal sekaligus menciptakan peluang kerja dan pendapatan serta membantu kegiatan konservasi alam itu sendiri Panos didalam Damanik, 2006. 33 Beberapa prinsip ekowisata dapat diidentifikasi sebagai berikut yaitu : 1. Kegiatan wisata di kawasan alam yang tidak menimbulkan kerusakan lingkungan atau pencemaran 2. Kegiatan wisata dengan mengutamakan penggunaan fasilitas akomodasi dan sarana pelayanan yang diciptakan dan dikelola oleh masyarakat setempat. 3. Kegiatan wisata dimana memberikan keuntungan finansial secara langsung bagi keperluan konservasi tempat wisata maupun masyarakat lokal atas pemberdayaan masyarakat untuk aktif dalam kegiatan wisata. 4. Kegiatan wisata yang memberikan perhatian besar pada lingkungan alam dan budaya lokal yang dapat meningkatkan kepekaan terhadap situasi sosial, lingkungan dan politik di daerah tujuan wisata 5. Membangun kesadaran dan penghargaan atas lingkungan dan budaya di tempat wisata, baik pada diri wisatawan, masyarakat lokal maupun pelaku wisata lainnya.

2.3 Kebijakan Pemerintah

2.3.1 Kebijakan Pemanfaatan Situ di Kota Bogor

Keberadaan suatu sumber daya alam yang merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa hendaknya dapat memberikan kesejahteraan bagi umat manusia. Hal ini dilakukan agar didalam pengembangan sumber daya air dibutuhkan upaya konservasi untuk memelihara keberadaan, keberlanjutan keadaan, sifat dan fungsi sumber air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai unyuk memenuhi kebutuhan mahluk hidup baik pada masa sekarang maupun pada generasi yang mendatang Asdak, 2007. Perlindungan dan pelestarian sumber air ditujukan untuk melindungi dan melestarikan sumber-sumber air dan lingkungan keberadaannya terhadap kerusakan atau gangguan yang disebabkan alam atau dari manusia Untuk menjaga kelestarian suatu sumber daya alam, maka di dalam pengelolaan sumber daya alam tersebut harus dilakukan secara optimal dan berkelanjutan. Adanya situ yang merupakan sebuah sumber daya alam memiliki peranan penting di dalam menciptakan keseimbangan ekologi dan tata air yang penting bagi kesejahteraan manusia. Bila dilihat dari sudut pandang ekologi, situ