Analisis Penilaian Kondisi Situ Leutik

67 Setelah dilakukan penilaian kondisi situ maka didapatkan kualitas Situ Gede seperti pada tabel IV.2 tentang Penilaian Kondisi Situ Gede TABEL IV.2 PENILAIAN KONDISI SITUGEDE NO PARAMETER PENILAIAN KONDISI NILAI BOBOT 1 Penyusutan luas dalam 10 tahun terakhir Rendah 5 3 2 Kedalaman musim hujan Sedang 2-5 m 2 3 Penurunan muka air pada musim kemarau Rendah 25 3 4 Sempadan Ada 3 5 Cekdam Pintu Air Ada, berfungsi baik 3 6 Prosentase tutupan vegetasi 25 3 7 Baku Mutu air Kelas II 3 Jumlah 20 Sumber : Hasil Analisis, 2010

4.1.3 Analisis Penilaian Kondisi Situ Leutik

Situ yang terletak di Kelurahan Situ Gede ini merupakan bagian dari daerah aliran Sungai Cisadane, dengan kondisi penyusutan luasnya masuk pada kategori tinggi karena dalam 10 tahun terakhir telah mengalami penyusutan luasan yang cukup tinggi. Data dari Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor menyebutkan terjadi penyusutan luasan sebesar 80 dari 1 Ha data tahun 1993 menjadi 0,2 Ha data tahun 2005. Kondisi situ yang dikelilingi oleh persawahan ini sekarang dimanfaatkan oleh seseorang untuk dijadikan kolam ikan. GAMBAR 4.2 KONDISI SITU GEDE Sumber : Hasil Observasi Penulis, 2009 68 Kondisi kedalaman Situ Leutik pada saat musim hujan masuk pada kondisi dangkal, karena kondisi kedalaman situ rata-rata dibawah 2 meter. Sedangkan pada saat musim kemarau penurunan muka air Situ Leutik masuk pada kondisi rendah, karena penurunan muka air terjadi berkisar dibawah 0,5 meter. Hal ini terjadi karena Situ Leutik yang merupakan hulu dari Situ Gede dan Situ Panjang mendapatkan sumber air dengan debit yang tetap dari Sungai Cisindangbarang yang dibendung di Bendung Cibanten, sehingga membuat situ tetap terjaga ketinggian muka airnya. Pada penilaian kondisi sempadan dan batas situ, kondisinya masuk pada kondisi tidak ada sempadan dan tidak ada batas situ, karena tidak ada batas yang jelas terlihat adanya sempadan situ, yang ada hanya berupa tanggul situ dengan lebar 1 meter. Sedangkan kondisi bangunan air pada kondisi tidak ada bangunan air, karena tidak ada keberadaan bangunan air berupa bangunan pengeluaran outlet yang ada hanya keberadaan badan situ berupa genangan air berbentuk kolam yang dimanfaatkan menjadi empang oleh penduduk sekitar. Kondisi vegetasi masuk pada kondisi dibawah 25, yang terlihat dari vegetasi yang menutupi badan situ hanya sekitar 5 dari seluruh luasan situ yang tertutupi oleh vegetasi. Sedangkan pada penilaian kondisi kualitas air, Situ Leutik masuk pada kelas III yang dapat digunakan untuk budidaya perikanan air tawar, peternakan, air untuk pertanaman dan untuk peruntukan lain yang menpersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Pada Gambar 4.3 tentang Kondisi Situ Leutik terlihat kondisi Situ Leutik yang berubah dari situ menjadi kolam ikan yang dimanfaatkan oleh penduduk. GAMBAR 4.3 KONDISI SITU LEUTIK Sumber : Hasil Observasi Penulis, 2009 69 Setelah dilakukan penilaian kondisi situ maka didapatkan kualitas situ Leutik seperti pada tabel IV.3 tentang Penilaian Kondisi Situ Leutik TABEL IV.3 PENILAIAN KONDISI SITU LEUTIK NO PARAMETER PENILAIAN KONDISI NILAI BOBOT 1 Penyusutan luas dalam 10 tahun terakhir Tinggi 25 1 2 Kedalaman musim hujan Dangkal 2 m 1 3 Penurunan muka air pada musim kemarau Rendah 25 3 4 Sempadan Tidak ada 1 5 Cekdam Pintu Air Tidak ada 1 6 Prosentase tutupan vegetasi 25 3 7 Baku Mutu air Kelas III 2 Jumlah 12 Sumber : Hasil Analisis, 2010

4.1.4 Analisis Penilaian Kondisi Situ Curug