Temuan Studi ANALISIS PENGEMBANGAN SITU

102 akan dipastikan umur sumber air akan memendek yang disebabkan oleh tingkat penguapan dan suhu yang tinggi maupun tingkat sedimentasi yang tinggi. Di dalam upaya pengembangan situ menjadi objek wisata, hendaknya dengan memperhitungkan ekologi situ tersebut dan penempatan sarana prasarana wisata sebaiknya dibangun diluar kawasan sempadan situ sehingga tidak mengorbankan vegetasi dan pohon-pohon besar yang ada pada sempadan situ. Konsep ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang bertanggung jawab terhadap kelestarian area yang masih alami, memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budata bagi masyarakat setempat Fandeli, 1995. Konsep wisata dengan dengan pendekatan konservasi, dalam bentuk pengelolaan alam dan budaya masyarakat yang menjamin kelestarian dan kesejahteraan dengan upaya menjaga kelangsungan pemanfaatan sumber daya alam untuk waktu kini dan masa yang akan datang. Selain itu perlu adanya partisipasi masyarakat yang aktif di dalam perencanaan pengembangan dan pengawasan pemanfaatan ekowisata untuk menjaga keutuhan alam.

4.4 Temuan Studi

Dari hasil kajian mengenai kebijakan pemanfaatan situ dan kebijakan pariwisata di Kota Bogor, serta analisis yang berkaitan dengan penilaian kualitas fisik situ dan penilaian potensi situ sebagai objek wisata di Kota Bogor, maka diperoleh beberapa temuan studi, antara lain : 1. Situ-situ di Kota Bogor yang menjadi kawasan lindung berfungsi sebagai daerah resapan air yang dapat menampung limpahan air permukaan sebelum meresap ke dalam tanah atau mengalir ke sungai. Selain itu situ-situ di Kota Bogor menjadi bagian dari sistem tata air daerah aliran sungai Ciliwung Cisadane dan menjadi bagian dari sistem irigasi yang mengaliri sebagian pertanian di Kota Bogor. Di dalam rencana pengembangan rencana tata ruang kota, kawasan situ dengan fungsi lindungnya dijadikan sebagai lahan limitasi yaitu lahan yang tidak dapat dikembangkan atau dialihfungsikan, walaupun secara teknis kawasan situ juga dapat dikembangkan dengan pengaturan pemanfaatan. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian yang jelas perihal instansi mana yang secara khusus mengelola dan memelihara situ, apakah dari Pemerintah 103 Provinsi Jawa Barat atau dari Pemerintah Kota Bogor, yang menyebabkan kurangnya perhatian terhadap pelestarian dan perlindungan situ di Kota Bogor. 2. Kebijakan pengembangan pariwisata di Kota Bogor menitikberatkan pada fungsi konservasi, fungsi wisata dan fungsi pendidikan dengan kegiatan wisata alam pada kawasan-kawasan yang dilindungi, misalnya taman-taman kota, hutan kota, Kebun Raya, situ-situ alam dan buatan maupun tempat lainnya yang berkaitan dengan kekayaan flora dan fauna. Dalam rencana pengembangannya diharapkan dapat memunculkan objek wisata andalan baru dengan memanfaatkan kawasan situ sebagai objek wisata alam konservasi dan pelestarian lingkungan hidup di Kota Bogor. 3. Kondisi situ-situ di Kota Bogor pada saat ini mengalami penyusutan luas yang cukup tinggi rata-rata 29 dan rata-rata kedalaman yang dangkal serta adanya ancaman sedimentasi dan penyerobotan lahan pada badan situ. Selain itu juga kondisi sempadan yang sempit serta bangunan air yang banyak tidak berfungsi akibat kurangnya perhatian dan pemeliharaan situ membuat kualitas fisik 2 dua situ masuk kategori baik yaitu situ Gede dan Danau Kebun Raya, 4 empat situ masuk kategori terganggu yaitu situ Panjang, situ Leutik, situ Anggalena dan danau Bogor Raya serta 1 satu situ masuk kategori rusak yaitu situ Curug. 4. Melihat potensi situ-situ sebagai objek wista di Kota Bogor, ada dua situ yang masuk kategori kelas berpotensi sebagai objek wisata yaitu situ Gede dan Danau Kebun Raya serta lima situ masuk kategori kelas kurang berpotensi menjadi objek wisata yaitu situ Panjang, situ Leutik, situ Curug, situ Anggalena dan danau Bogor Raya. Pada umumnya situ-situ tersebut mengalami masalah yang berkaitan dengan minimnya atraksi wisata, keberadaan fasilitas penunjang pariwisata serta belum optimalnya promosi untuk mengenalkan situ sebagai objek wisata di Kota Bogor.

4.5 Potensi dan Arahan Pengembangan Situ di Kota Bogor Sebagai Objek