Urgensi Kompetensi Pedagogik Guru PAI

D. Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

Abad 21 merupakan abad pengetahuan, informasi dan teknologi sehingga disebut juga era globalisasi. Dalam abad ini terjadi persaingan hidup yang sangat ketat. Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kompetensi dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran terutama internet (E-Learning), agar dia mampu memanfaatkan berbagai pengetahuan, teknologi dan informasi dalam melaksanakan tugas utamanya yaitu mengajar dan membentuk kompetensi peserta didik.

E-learning bukan hanya singkatan electronic, tetapi juga experience (pengalaman), extended (perpanjangan), dan expanded (perluasan). Kata electronic, bermakna bahwa dalam E-Learning terdapat penambahan unsur teknologi dalam proses belajar. Kata

experience bermakna bahwa dengan E-Learning terbuka kesempatan yang sangat luas dan bervariasi untuk belajar, disesuaikan dengan waktu, tempat, bahan, cara maupun lingkungan.

Kata extended bermakna E-learning memperpanjang dan memperluas kesempatan belajar. Tidak terbatas pada program- Kata extended bermakna E-learning memperpanjang dan memperluas kesempatan belajar. Tidak terbatas pada program-

juga sangat luas dan kegiatan belajar tidak terhambat oleh dana 28 . Fasilitas pendidikan pada umumnya mencakup sumber

belajar, sarana dan prasarana penunjang lainnya. Perkembangan sumber-sumber belajar ini memungkinkan peserta didik belajar tanpa batas, tidak hanya diruang kelas. Sehingga peningkatan terhadap fasilitas laboratorium, perpustakaan atau ruang-ruang belajar khusus seperti ruang komputer, sanggar seni, ruang audio dan video harus diperhatikan, karena hal tersebut dapat memberikan informasi tentang berbagai hal yang diperlukan oleh

peserta didik dan pendidik sendiri 29 Teknologi pembelajaran merupakan sarana pendukung untuk

memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran dan pembentukan kompetensi, memudahkan penyajian data, informasi, materi pembelajaran dan variasi budaya. Oleh karena itu, memasuki abad

21, sumber belajar dengan mudah dapat diakses melalui teknologi informasi, khususnya internet yang didukung oleh komputer. 30

Nana Syaodih Sukmadinata, Op.Cit, Hal. 206 29 Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar &Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2005), Hal. 62 30 E. Mulyasa, Hal. 107-108

Perubahan prinsip belajar berbasis komputer memberikan dampak pada profesionalisme guru, sehingga harus menambah pemahaman

menfasilitasi pembelajaran. Dalam hal ini, guru dituntut untuk memiliki kemampuan mengorganisir, menganalisis dan memilih informasi yang paling tepat berkaitan dengan pembentukan kompetensi dan tujuan pembelajaran.

dan kompetensi baru untuk

E. Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi atau penilaian memegang peranan penting dalam segala bentuk pengajaran yang efektif. Berhasil tidaknya suatu pendidikan dalam mencapai tujuannya dapat dilihat dari evaluasi terhadap out put yang dihasilkan. Sebagaimana dalam firman Allah:

'''' $%%%% &&&& $ $ $

Artinya: "Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda- benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang- orang yang benar!"(QS-Al Baqarah: 40)

Ayat diatas menerangkan pengevaluasian terhadap nabi Adam tentang asma-asma yang diajarkan Allah kepadanya

dihadapan malaikat 31 . Hal ini merupakan evaluasi untuk mengetahui daya kognisi, hafalan manusia dan pelajaran yang

sudah diberikan. Disamping itu, evaluasi juga untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1) Penilaian Kelas Penilaian kelas dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik, memperbaiki proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik serta menentukan kenaikan kelas. Penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum dan ujian akhir.

Ulangan harian dilakukan setiap selesai pembelajaran dalam satuan bahasan atau kompetensi tertentu. Ulangan harian terdiri dari seperangkat soal dan tugas-tugas terstruktur yang berkaitan dengan konsep yang sedang dibahas. Ulangan harian minimal dilakukan tiga kali dalam setiap semester. Ulangan ini ditujukan untuk memperbaiki program pembelajaran.

Ulangan umum dilaksanakan setiap akhir semester, dengan bahan yang diujikan sebagai berikut ini:

31 Samsul Nizar, Op. Cit, Hal. 81 31 Samsul Nizar, Op. Cit, Hal. 81

b. Ulangan umum semester kedua merupakan gabungan dari semester pertama dan kedua, dengan penekanan pada materi semester kedua.

Ulangan umum dilaksanakan secara bersama baik tingkat rayon, kecamatan, kodya atau kabupaten maupun provinsi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemerataan mutu pendidikan dan menjaga keakuratan soal-soal yang diujikan.

Adapun ujian akhir dilakukan pada akhir program pendidikan. Bahan-bahan yang diujikan meliputi seluruh materi pembelajaran yang telah diberikan dengan penekanan pada bahan-bahan yang diberikan pada kelas-kelas tinggi. Hasil ujian akhir ini terutama digunakan untuk menentukan kelulusan bagi setiap peserta didik dan layak tidaknya melanjutkan pendidikan pada tingkat diatasnya.

2) Tes Kemampuan Dasar Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca, menulis, dan berhitung yang diperlukan dalam rangka memperbaiki program pembelajaran (program remedial ). Tes ini dilakukan pada setiap tahun akhir kelas III

3) Penilaian Akhir Satuan Pendidikan Dan Sertifikasi Penilaian ini dilakukan setiap akhir semester dan tahun pelajaran untuk mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu dan juga untuk keperluan sertifikasi, kinerja dan hasil belajar yang dicantumkan dalam Surat Tanda Tamat Belajar

4) Benchmarking Merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang sedang berjalan, proses, dan hasil untuk mencapai keunggulan yang memuaskan. Keunggulan ini dapat ditentukan ditingkat sekolah, daerah atau nasional. Untuk dapat memperoleh data dan informasi tentang pencapaian Benchmarking dapat diadakan penilaian secara nasional yang dilakukan pada akhir satuan pendidikan. Hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memberi peringkat kelas dan merupakan salah satu dasar pembinaan guru dan kinerja sekolah

5) Penilaian Program Penilaian program ini Dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan secara kontinyu dan berkesinambungan. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian kurikulum dengan dasar, fungsi dan tujuan 5) Penilaian Program Penilaian program ini Dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan secara kontinyu dan berkesinambungan. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian kurikulum dengan dasar, fungsi dan tujuan

Dengan adanya evaluasi seorang pendidik dapat memperbaiki dan merevisi bahan atau metode pengajaran yang digunakan serta menyesuaikan bahan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan sehingga tujuan yang diinginkan tercapai 32

F. Pengembangan Peserta Didik

Pengembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara antara lain:

1. Kegiatan Ekstra Kurikuler Kegiatan ini sering disebut dengan eskul yang merupakan kegiatan yang dilakukan di luar kelas dan di luar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuhkembangkan potensi

sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh peserta didik 33 . Bentuk-bentuk Kegiatan estra kurikuler ini banyak

ragamnya di antaranya adalah paduan suara, paskibra, pramuka, olah raga, kesenian, panjat tebing, pencinta alam. Ada juga kegiatan estra kurikuler keagamaan misalnya tilawah dan tahsin Al-Qur'an, peringatan hari-hari besar Islam (PHBI), pesantren kilat dan lain sebagainya. Masih banyak juga kegiatan yang dikembangkan oleh setiap lembaga pendidikan sesuai dengan kondisi sekolah dan lingkungan masing-masing.

32 Nasution, Op. Cit, Hal. 78 33 Departemen Agama Republik Indonesia, Panduan Kegiatan Ekstra Kurikuler Pendidikan Agama

Islam , (Jakarta: 2005), Hal. 9

Kegiatan ini juga dapat membentuk watak dan kepribadian peserta didik, dapat mengurangi kenakalan remaja dan perkelahian pelajar, karena mereka dapat mengenal satu sama lain tidak di sekolah saja tetapi juga lintas sekolah.

2. Pengayaan dan Remedial Program ini merupakan pelengkap dan penjabaran dari program mingguan dan harian. Berdasarkan hasil analisis terhadap kegiatan belajar, tugas-tugas, hasil tes dan ulangan dapat diperoleh tingkat kemampuan belajar setiap peserta didik.

Hal ini juga digunakan sebagai bahan tindak lanjut proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, mengidentifikasi materi yang perlu diulang, peserta didik yang wajib mengikuti remedial dan yang wajib mengikuti program pengayaan.

Sekolah perlu memberikan perlakuan khusus terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dengan kegiatan remedial. Sedangkan peserta didik yang cenerlang diberikan kesempatan untuk mempertahankan kecepatan belajarnya melalui program pengayaan.

3. Bimbingan dan Konseling (BK) Sekolah berkewajiban memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik meliputi, pribadi, sosial, belajar dan karier. Selain guru pembimbing, guru mata pelajaran yang memenuhi kriteria pelayanan bimbingan dan karier 3. Bimbingan dan Konseling (BK) Sekolah berkewajiban memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik meliputi, pribadi, sosial, belajar dan karier. Selain guru pembimbing, guru mata pelajaran yang memenuhi kriteria pelayanan bimbingan dan karier

berkesinambungan 34