Kompetensi Pedagogik Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di SMP Negeri 1 Gondanglegi
D. Kompetensi Pedagogik Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di SMP Negeri 1 Gondanglegi
Kompetensi pedagogik sangat penting dan bermanfaat bagi guru. Seorang guru PAI dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran. Tentunya, berhubungan dengan siapa yang akan diajar yaitu peserta didik. Dengan kompetensi pedagogik, diharapkan guru dapat membuat siswa faham dan dengan mudah mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa khususnya pada mata pelajaran PAI yang mana lebih menanamkan pada pembinaan mental peserta didik. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah yaitu: "Kompetensi pedagogik sangat penting dan bermanfaat bagi guru. Ibarat
seorang petani yang mengetahui cara bertani. Apabila petani tersebut menanam padi dan mengetahui cara menanam padi yang baik, maka akan menghasilkan panen yang banyak. Begitu juga dengan seorang guru, apabila dia memiliki kompetensi pedagogik yaitu mengetahui cara mengelola pembelajaran, maka akan menghasilkan output yang berkualitas. Apalagi kompetensi dulu dan sekarang berbeda. Misalnya saja
dulu D1 bisa jadi guru sedangkan sekarang persyaratannya harus S1" 104 .
Setiap siswa memiliki IQ, Kreativitas dan perkembangan koqnitif yang berbeda sehingga guru harus bisa memahami perbedaan ini. Tak lepas dari itu, terkadang seorang guru juga harus menghadapi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Kesulitan belajar dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 1 Gondanglegi ini mayoritas adalah membaca dan menulis Al-Qur'an serta pembiasaan untuk ibadah dan juga masalah akhlak. Adapun faktor yang
Hasil wawancara dengan bapak Eddy Raharjo selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Gondanglegi, 16 Maret 2009 Hasil wawancara dengan bapak Eddy Raharjo selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Gondanglegi, 16 Maret 2009
Menurut pengamatan peneliti guru PAI di Sekolah ini sudah memiliki kompetensi pedagogik sehingga dengan mudah mengatasi kesulitan belajar siswa sebagaimana yang telah disebutkan diatas. Hal ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Diantaranya yaitu mereka dapat memahami karakteristik peserta didik dan kesulitan belajar yang dialami siswa sehingga strategi yang digunakanpun sesuai dengan kondisi tersebut. sebagaimana diungkapkan oleh bapak Thohir selaku guru PAI yaitu:
" Dalam absensi pibadi yang saya pegang, saya memberi tanda anak yang pandai dan kurang pandai. Begitu juga dengan anak yatim juga saya beri tanda. Karena hal ini dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Saya juga memiliki buku khusus untuk pelanggaran. Biasanya kalau ada anak yang mengalami kesulitan belajar membaca Al-Qur'an saya membuat skema kemudian membacanya, nanti anak-anak menirukan. Nah anak
yang belum bisa saya suruh mengulanginya lagi" 105
Guru yang memiliki kompetensi pedagogik mampu mengelola proses belajar mengajar dengan menguasai bahan pelajaran sebelum mengajar di kelas, memiliki wawasan keilmuwan yang relevan dengan bidang studi yang dipegang guru, mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan serta menggunakan metode yang sesuai
105 Hasil wawancara dengan bapak Thohir selaku Guru PAI SMP Negeri 1 Gondanglegi, 23 Maret 2009 105 Hasil wawancara dengan bapak Thohir selaku Guru PAI SMP Negeri 1 Gondanglegi, 23 Maret 2009
dan silabus serta mengerti cara mengelola pembelajaran sehingga akan terus berusaha dan berusaha agar anak didik faham dan tidak mengalami kesulitan belajar. Berusaha disini dalam arti mencari strategi pembelajaran yang baik bagi mereka. Karena terkadang kelas yang satu dengan yang lainnya ini tingkat pemahaman dan kesulitan belajar yang dihadapi
berbeda sehingga kita harus memiliki variasi dalam mengajar" 106 .
Adapun usaha lain yang merupakan kompetensi pedagogik guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar adalah pengembangan potensi peserta didik. Sebagaimana penjelasan bapak Thohir selaku guru PAI, Inilah hasil wawancaranya: " Kesulitan belajar siswa bisa diatasi dengan kegiatan ekstra yang telah
saya paparkan diatas yaitu Iqro' dan Qiroah. Keduanya dilaksanakan di luar jam pelajaran sehingga diharapkan siswa dapat mengikutinya dan menambah pengetahuan tentang membaca dan menulis Al-Qur'an. Disamping itu, juga perlu dukungan dari orang tua agar anak tersebut mau
belajar di rumah" 107
Sedangkan usaha untuk mengatasi kesulitan dalam pembiasaan ibadah diungkapkan oleh bapak Ahsan selaku guru PAI sebagai berikut: "Untuk membaca dan menulis Al-Qur'an sebagaimana yang sudah
dijelaskan oleh bapak Thohir diatas. Sedangkan untuk pembiasaan ibadah adalah dengan mengadakan sholat Dhuhur dan sholat Dhuha berjamaah. Dalam arti kalau jam pelajaran mendekati dhuhur berarti pelajaran dulu baru sholat dhuha diikuti dengan sholat dhuhur. Jika masih jam awal-awal biasanya sholat dhuha dulu baru pelajaran. Sedangkan untuk sholat Jum'at dilaksanakan di sekolah secara bergilir maksimal tiga kelas. Sebab siswa
106 Hasil wawancara dengan bapak Ahsan Widodo selaku Guru PAI SMP Negeri 1 Gondanglegi, 23 Maret 2009
107 Hasil wawancara dengan bapak Thohir selaku Guru PAI SMP Negeri 1 Gondanglegi, 23 Maret 2009 107 Hasil wawancara dengan bapak Thohir selaku Guru PAI SMP Negeri 1 Gondanglegi, 23 Maret 2009
Sopan santun perlu ditanamkan sejak dini pada diri siswa agar mereka terbiasa memiliki akhlak yang mulia. Siswa sekolah menengah merupakan masa transisi antara dunia anak-anak dan dewasa sehingga sering timbul goncangan dan gejolak dalam dirinya. Disamping itu, mereka mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar. Dalam hal ini, guru PAI berperan penting untuk mengatasi kurangnya sopan santun siswa serta pembinaan moral spiritual siswa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh bapak Thohir selaku guru PAI adalah "Sebagai guru PAI akhlak merupakan sesuatu yang harus mendapatkan
perhatian khusus. Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran saya membiasakan siswa untuk memulai pelajaran dengan berdoa terlebih dahulu, begitu juga ketika pelajaran selesai juga diakhiri dengan doa. Saya juga menyuruh siswa ketika bertemu guru dimanapun untuk mengucapkan salam dan berjabat tangan agar mereka terbiasa menghormati orang yang lebih tua. Begitu juga dengan guru apabila datang terlambat ke sekolah juga mengucapkan salam dan berjabat tangan dengan guru yang datang
lebih dahulu" 109 .
Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan bapak Ahsan selaku guru PAI yaitu: " Setiap Jum'at di SMP Negeri 1 ini juga diadakan yasinan dan kotak amal
sebelum pelajaran dimulai agar mereka terbiasa bershodaqoh dan membantu orang yang membutuhkan" 110 .
108 Hasil wawancara dengan bapak Ahsan Widodo selaku Guru PAI SMP Negeri 1 Gondanglegi, 23 Maret 2009
109 Hasil wawancara dengan bapak Thohir selaku Guru PAI SMP Negeri 1 Gondanglegi, 23 Maret 2009
110 Hasil wawancara dengan bapak Ahsan Widodo selaku Guru PAI SMP Negeri 1 Gondanglegi, 23 Maret 2009
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik guru PAI di SMP Negeri 1 Gondanglegi memiliki peranan penting dalam menghadapi kesulitan belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan mereka mengelola pembelajaran mulai dari memahami karakteristik peserta didik sampai strategi yang digunakan. Guru PAI juga tidak menyia-nyiakan kegiatan ekstra yang ada di sekolah sebagai usaha dalam mengatasi kesulitan belajar. Begitu juga dalam pembiasaan ibadah mereka langsung mempraktekkannya. Sedangkan untuk masalah Akhlak mereka membiasakan untuk mengucapkan salam dan berjabat tangan serta shodagoh setiap jum'at sebagai budaya sekolah.