PROFIL WILAYAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

1. PROFIL WILAYAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

Secara geografis terletak pada 116° 48 122° 36 Bujur Timur dan 0° 12 -8° Lintang Selatan. Dengan batas wilayahnya di Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar, Sebelah Timur dengan Teluk Bone dan Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebelah Utara dengan Provinsi Sulawesi Barat dan Sebelah Selatan dengan Laut Flores.

Luas Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan tercatat 45.764,53 Km 2 Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang beribukota di Makassar terbagi dalam 21 Kabupaten

dan 3 kota, yaitu Kabupaten Selayar, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Takalar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, kabupaten Barru, Kabupaten Bone, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Wajo, Kabupaten Sidenrengrapang, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Luwu, Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Toraja Utara, Kota Makassar, Kota Pare Pare, dan Kota Palopo. Kabupaten Luwu Timur merupakan

wilayah dengan luas terbesar yaitu 6.944,88 Km 2 , sementara Kota Pare-Pare merupakan wilayah dengan luas terkecil yaitu 99,33 Km 2

Berikut tabel 1, Kabupaten/Kota yang tersebar di Provinsi Sulawesi Selatan beserta ibu kotanya:

Tabel 1: Kabupaten dan Kota di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan

No

Kabupaten/Kota

Ibu Kota

1. Kabupaten Bantaeng

Bantaeng

2. Kabupaten Barru

Barru

3. Kabupaten Bone

Watampone

4. Kabupaten Bulukumba

Bulukumba

5. Kabupaten Enrekang

Enrekang

6. Kabupaten Gowa

Sungguminasa

7. Kabupaten Jeneponto

Bontosunggu

8. Kabupaten Kepulauan Selayar

Benteng

9. Kabupaten Luwu

Belopa

10. Kabupaten Luwu Timur

Malili

11 Kabupaten Luwu Utara

Masamba

12. Kabupaten Maros

Turikale

13. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Pangkajene

14. Kabupaten Pinrang

Pinrang

15. Kabupaten Sidenreng Rappang

Pangkajene

16. Kabupaten Sinjai

Sinjai

17. Kabupaten Soppeng

Watansoppeng

18. Kabupaten Takalar

Pattallassang

19. Kabupaten Tana Toraja

Makale

20. Kabupaten Toraja Utara

Rantepao

21. Kabupaten Wajo

Sengkang

22. Kota Makassar

Makassar

23. Kota Palopo

Palopo

24. Kota Parepare

Parepare

Sumber :sulsel.go.id

Pada Tahun 2012 rata rata suhu udara 27,3° C di kota Makassar dan sekitarnya suhu udara maksimum di stasiun klimatologi Hasanuddin 32,6° C dan suhu minimum 22,9° C, kelembaban Udara di Provinsi Sulawesi Selatan Maksimum 94° C, dan Minimum 62°C dan rata rata 76° C, tekanan udara selama Tahun 2012 sekitar 1009,6 MBS.

Struktur ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2012 didominasi sektor Pertanian (25,95 %), Pengolahan (13,54 %) dan Perdagangan (17,76 %). Pada sektor pertanian kontribusi sub sektor pertanian Jagung menjadi yang terbesar, diikut oleh ubi kayu .Komoditi unggulan Provinsi Sulawesi Selatan yaitu sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan jasa. Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah jagung, kedelai,kentang, nanas, pisang, ubi jalar, ubi kayu, sub sektor tanaman perkebunan dengan komoditi Kelapa Sawit, Kakao, Karet, Tebu, kopi, Kelapa, Cengkeh, Jambu Mete, kapuk, Kemiri, Lada, nilam, pala, pinang, Sagu, tembakau dan Vanili. Sub sektor perikanan komoditi yang diunggulkan berupa perikanan tangkap,

Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di provinsi ini tersedia 7 bandar udara, yaitu Bandara Andi Jemma, Bandara Bone, Bandara BUA (Lagaligo), Bandara

H. Aroeppala Selayar, Bandara Pongtiku, Bandara Seko, dan Bandara Sultan Hasanuddin. Di Provinsi ini juga terdapat Tiga jalan, Yaitu jalan Negara, Jalan Kabupaten / Kota dan jalan Provinsi. Panjang Jalan Provinsi adalah 1,260 km, Panjang Jalan Kabupaten / kota 28,979 Km dan panjang jalan negara adalah 1,531 km. Untuk transportasi laut tersedia 51 pelabuhan, antara lain Pelabuhan Appatana, Pelabuhan Bajoe, Pelabuhan Barerebo, Pelabuhan Batang Mata, Pelabuhan Belopa, Pelabuhan Biropa, Pelabuhan Bone Lohe, Pelabuhan Bonerate, Pelabuhan Bulukumba, Pelabuhan Cappasalo, Pelabuhan Cenrana, Pelabuhan Danggai, Pelabuhan Jeneponto, Pelabuhan Labuange, Pelabuhan Lambangkeke Kajang, Pelabuhan Lampia, Pelabuhan Lapangkong, Pelabuhan Lappe'e, Pelabuhan Larea-rea, Pelabuhan Larompong, dll. Untuk industri tersedia 1 kawasan industri, yaitu Kawasan Industri Makassar yang didukung juga oleh fasilitas listrik dan telekomunikasi.

Jumlah Penduduk Berdasarkan data statistik dari “Sulawesi Selatan dalam Angka 2011”, diterbitkan oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan (Badan Pusat Statistik). Jumlah penduduk (terdaftar) adalah sebanyak 8.034.776 jiwa, dengan pembagian menurut jenis kelamin, yaitu : Laki-Laki 3.934.431 orang dan Perempuan 4.110.345 orang.

Terdapat 4 (empat) suku bangsa yang dominan di daerah Sulawesi Selatan, yaitu: Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, Selain itu, juga terdapat suku-suku lainnya seperti Duri, Pattinjo, Bone, Maroangin, Endekan, Pattae dan Kajang/Konjo. Terdapat juga etnis Jawa, Batak, Banjar dan beberapa etnis lainnya yang tdak terlalu dominan.Etnis pendatang yang cukup menguasai perekonomian di provinsi ini adalah Etnis China, Arab, India dan Pakistan.

Bahasa Bahasa yang digunakan adalah: Bahasa Makassar, untuk penduduk kota Makassar dan sekitarnya, termasuk Gowa, Sungguminasa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan sebagian Bulukumba. Bahasa Bugis, untuk masyarakat Bone, Pinrang, Sinjai, Barru, Pangkep, Maros, Kota Pare Pare, Sidrap, Wajo, Soppeng dan Enrekang. Bahasa ini adalah bahasa yang paling banyak di pakai oleh masyarakat Sulawesi

Selatan) Bahasa Tae' Luwu, untuk daerah Tana Luwu, mulai dari Siwa, Kabupaten Wajo sampai ke Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Toraja, untuk masyarakat Tana Toraja dan sekitarnya. Bahasa Mandar, untuk suku Mandar, yang tinggal di provinsi Sulawesi Barat: Mamuju, Polewali Mandar, Majene dan Mamuju Utara. Bahasa Duri adalah salah satu rumpun bahasa Austronesia di Sulawesi Selatan yang masuk dalam kelompok dialek Massenrempulu.Di antara kelompok Bahasa Massenremplu, Bahasa Duri memilki kedekatan dengan bahasa Toraja dan bahasa Tae' Luwu.Penuturnya tersebar di wilayah utara Gunung Bambapuang, Kabupaten Enrekang sampai wilayah perbatasan Tana Toraja. Bahasa Konjo, terbagi menjadi dua yaitu Bahasa Konjo pesisir dan Bahasa Konjo Pegunungan, Konjo Pesisir tinggal di kawasan pesisir Bulukumba dan Sekitarnya, di sudut tenggara bagian selatan pulau Sulawesi sedangkan Konjo pegunungan tinggal di kawasan tenggara gunung Bawakaraeng.

Agama Mayoritas penduduknya beragama Islam, kecuali di Kabupaten Tana Toraja dan sebagian wilayah lainnya beragama Kristen.Selain itu juga terdapat agama hindu/ budha untuk Etnis China, sebahagian India dan sebahagian Pakistan.

Lima tahun setelah kemerdekaan, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950, yang menjadi dasar hukum berdirinya Provinsi Administratif Sulawesi.

10 tahun kemudian, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 47 Tahun 1960 yang mengesahkan terbentuknya Sulawesi Selatan dan Tenggara. 4 tahun setelah itu, melalui UU Nomor 13 Tahun 1964 pemerintah memisahkan Sulawesi Tenggara dari Sulawesi Selatan. Terakhir, pemerintah memecah Sulawesi Selatan menjadi dua, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.