3. Daftar Anggota DPRD Hasil Pemilu 2014

Tabel 4.3. Daftar Anggota DPRD Hasil Pemilu 2014

No Nama

1 Andre Angouw

2 James Karinda

3 Hanny Joost Pajouw

4 Novi F. Mewengkang

5 Ayub Ali

6 Teddy Kumaat

7 Siska Mangindaan

8 Amir Liputo

9 Eva Sarundajang

10 Herry Tombeng

11 Netty Agnes Pantouw

12 Adriana Dondokambey

13 Cindy Wurangian

14 Denny Harry Sumolang

15 Frans Matthieu

Hanura

Minut-Bitung

Baru

16 Nori Supit

17 Marvel Dicky Makagansa

PDIP

Nusa Utara

Baru

18 dr Ivone Bentelu

PDIP

Nusa Utara

Lama

19 Meiva Salindeho Lintang

Golkar

Nusa Utara

Lama

20 Edwin Lontoh

Demokrat

Nusa Utara

Baru

21 Ferdinand Mangumbahang

Gerindra

Nusa Utara

Baru

22 Muslimah Mongilong

PDIP

Bolmong Raya Baru

23 Rocky Wowor

PDIP

Bolmong Raya Baru

24 Hj Marlina Moha Siahaan

Golkar

Bolmong Raya Baru

25 Affan R Mokodongan

PAN

Bolmong Raya Baru

26 Julius Jems Tuuk

PDIP

Bolmong Raya Baru

27 Rasky Mokodompit

Golkar

Bolmong Raya Lama

28 Mursan Ardiansyah Imban

PAN

Bolmong Raya Baru

29 Hj Ainun Talibo

PPP

Bolmong Raya Baru

30 Muhamat Yusuf Hamim

Gerindra

Bolmong Raya Baru

31 Rita Lamusu Manoppo

PKS

Bolmong Raya Baru

32 Kristovorus Deky Palinggi

33 Franky Donny Wongkar

34 Billy Lombok

35 Juddy Moniaga

36 Felly Estelita Runtuwene

37 Edison Masengi

38 Steven Kandou

PDIP

Minahasa-Tomohon Lama

39 Stefanus Vreeke Runtu

Golkar

Minahasa-Tomohon Baru

40 Vonny Jane Paat

PDIP

Minahasa-Tomohon Baru**

41 Wenny Lumentut

Gerindra

Minahasa-Tomohon Baru

42 Inggrid Sondakh

Golkar

Minahasa-Tomohon Baru***

43 Marthen Manuel Manopo

Demokrat

Minahasa-Tomohon Baru**

44 Fanny Legoh

PDIP

Minahasa-Tomohon Baru

Minahasa-Tomohon Baru Sumber : Data dari web KPU, tabel diolah sendiri

45 Bart Senduk

PDIP

Ket : * Pindahan dari Parpol lain ** Dari dapil Kabupaten/Kota *** Anggota DPRD Hasil pemilu 2004 dan tidak terpilih pada Pemilu 2009 **** Pindah parpol dan pindah dari dapil kabupaten Kota

4.5.Partisipasi Pemilih Kualitas pemilu akan sangat ditentukan pula oleh partisipasi masyarakat. Semakin

giat masyarakat ikut terlibat dalam tahapan pemilu maka pemilu akan semakin berkualitas. Sejumlah pelanggaran pemilu yang sempat terungkap disebabkan kurangnya partisipasi masyarakat. Mulai dari lolosnya seorang pengurus parpol pada tahapan seleksi berkas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara, rekrutmen caleg dari PDIP yang belum cukup umur, pembiaran terhadap tindakan money politic oleh para caleg, ijasah palsu caleg, tidak ada yang menyatakan pendapat saat uji publik caleg oleh KPUD Provinsi hingga besarnya prosentase pemilih yang tidak menggunakan hak suara pada saat pencoblosan.

Masa uji publik caleg yang dilakukan oleh KPUD provensi sebelum penetapan Daftar Calon tetap (DCT) ternyata tidak ada satu masyarakatpun yang mempergunakan kesempatan itu dengan memberikan masukan terhadap integritas dan kompetensi dari daftar caleg

sementara yang diajukan 1 . Rata-rata jumlah pemilih yang menghadiri TPS untuk memberikan suara di Sulawesi

Utara memang tidak masuk dalam kategori rendah. Namun disatu sisi manakalah motivasi pemilih mendatangi tiap TPS sangat bervariasi. Sejumlah pemilih yang berhasil diwawancarai mengatakan bahwa kehadiran mereka di TPS didasari oleh beberapa faktor

yaitu 1

1. Terlanjur telah menerima uang atau hadiah lain dari caleg sebelum hari H pemungutan suara. 2. Adanya masyarakat yang hadir di TPS dikarenakan ada hubungan keluarga antara pemilih dengan caleg. 3. Adanya masyarakat yang memilih karena kesamaan agama dengan calon. 4. Adanya masyarakat yang memilih karena ada kesamaan etnik dengan caleg. 5. Adanya masyarakat yang memilih karena ada permintaan perangkat desa/keluarhan atas desakan pemerintahan atasan di pemerintahan.

Hanya terdapat beberapa orang yang diwawancarai yang menyebutkan bahwa kehadirannya di TPS karena tertarik dengan visi dan misi parpol atau caleg. Itupun hanya sebatas pada kalangan masyarakat dari Perguruan Tinggi, LSM dan pelaku-pelaku usaha. Dengan demikian rendahnya angka golput ternyata disebabkan oleh meningkatnya pemilih irasional. Semakin tinggi jumlah pemilih irasional ternyata berdampak pada penekanan angka golput.

Terdapat satu Desa di Kota Tomohon yang persentase pemilihnya mencapai 100 persen. Namun setelah ditelusuri ternyata ada rangsangan dari pemerintah kota bahwa Terdapat satu Desa di Kota Tomohon yang persentase pemilihnya mencapai 100 persen. Namun setelah ditelusuri ternyata ada rangsangan dari pemerintah kota bahwa

dalam bentuk partisipasi tetapi karena telah di mobilisasi dari perangkat desa karena mengejar penghargaan.

Partisipasi masyarakat sesungguhnya belum memberikan kontribusi terhadap pemilu yang berkualitas. Seharusnya kualitas pemilu akan sangat ditentukan pula oleh kualitas pemilih, artinya semakin bagus kualitas pemilih maka proses dan hasil pemilu akan semakin berkualitas pula. Pengalaman selama ini bahwa sikap pemilih tidak terpengaruh dengan dengan visi, misi maupun program dari kandidat kepala daerah. Sikap pemilih dalam menentukan pilihan dipengaruhi oleh faktor transaksi, kesamaan kepercayaan, dan kesamaan etnik. Pemilih tidak peduli dengan apa yang dijanjikan kandidat, tetapi tertarik pada aspek finansial dan kekerabatan dengan kandidat.

Pendidikan politik yang dilakukan partai politik maupun pemerintah daerah masih sangat terbatas. Penting untuk kiranya dilakukan saat ini adalah mencari pola startegi yang ideal dalam rangka pendidikan politik kepada masyarakat. Bagaimana memilih pemimpin daerah yang ideal tidaklah tepat manakalah hanya dilakukan saat menjelang pemilukada tetapi sudah seharusnya sudah dilakukan secara rutin jauh sebelum pelaksanaan Pemiludi mulai. Pemilih harus dijarakan apa dampak yang diakibatkan bila salah memilih pemimpin dan diajari bagaimana seharusnya memilih pemimpin daerah yang bermanfaat baginya dan orang lain.