1. Daftar Perolehan Suara Dan Jumlah Kursi Di Sulawesi Utara

Tebel 4.1. Daftar Perolehan Suara Dan Jumlah Kursi Di Sulawesi Utara

NO PARPOL

KURSI DPRD KURSI DPRRI

1 Partai Nasdem

5 Partai Golkar

6 Partai Gerindra

7 Partai Demokrat

10 Partai Hanura

2 - Jumlah

Sumber : Data dari web KPU, tabel diolah sendiri

Dari data tersebut diatas menunjukan bahwa perolehan suara partai politik pada Pemilu 2014 dimenangi oleh PDIP dengan total perolehan suara sebesar 449.675 suara dengan jumlah kursi di DPR RI sebanyak 2 kursi. Sedangkan posisi kedua ditempati oleh Partai Golkar dengan perolehan 217.265 suara dengan jumlah kursi DPR RI sebayak 1 kursi. Posisi ketiga di peroleh Partai Demokrat dengan perolehan 163.775 suara dengan 1 kursi di DPR RI. Posisi kempat dan kelima diperoleh PAN dan Gerindra dengan perolehan kursi masing-masing yaitu 150.989 suara dan 146.007 suara. Kedua parpol ini memperoleh masing-masing 1 kursi di DPR RI.

Kemenangan PDIP di Sulawesi Utara dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu aktor figur, soliditas parpol dan dukungan kepala daerah kabupaten/kota. Pemilu 2014 PDIP menempatkan figur-figur besar yang sangat populer. Olly Dodokambey merupakan ketua DPD PDIP Sulut memiliki kedekatakannya dengan tokoh-tokoh agama teruatama dari kalangan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM, gereja dengan jumlah umat terbesar di Sulut dan kedua terbesar di Indonesia setelah HKBP) membuat ia disegani oleh kalangan komunitas tersebut. Hubungan terjalin manakalah yang bersangkutan aktif membantu dan mendukung pembangunan fisik gereja di berbagai tempat.

Suatu ketika kediaman Olly Dondokambey di Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi, kesekokan harinya Ratusan pendeta (hamba Tuhan) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) berkumpul di GMIM Filadorosa Jalan Politeknik Manado. Mereka merapatkan barisan menggelar doa bersama untuk Ketua Komisi XI DPR RI, Olly Dondokambey yang dirundung masalah. Pdt.

Renata Ticonuwu 1 mengatakan para pendeta bersatu merapatkan barisan mendoakan Pak Olly agar diberikan ketabahan, kekuatan dari Tuhan menghadapi pergumulan dan cobaan

yang dialami belakangan ini. Karena dukungan GMIM inilah sehingga Olly mendapat rangking 8 nasional sebagai peraih suara terbanyak DPR RI.

Selain Olly, PDIP juga mengusung Vanda Sarundajang yang merupakan Putri dari Gubernur SH Sarundajang untuk Dapil Sulut ke DPR RI. Dukungan Sarundajang terhadap parpol ini sangat mempengaruhi perolehan suara. Apalagi pejabat eselon II dan III berhasil dimanfaatkan sebagai mesin politik dan dukungan fasilitas kampanye. Selain Vanda, terdapat juga anak lainnya yaitu Eva Sarundajang yang mebnjadi calon PDIP dari Dapil Bitung/Minut.

Figur besar lainnya yang diusung PDIP adalah Jendry Keintjem. Sosok ini sangat berpengaruh karena pada saat pemilu 2014 masih menjabat sebagai Ketua Pria Kaum Bapa (PKB) Sinode GMIM yang merupakan gereja terbesar di Sulawesi Utara. Pendukungnya sangat terstruktur dari organisasi yang sangat kuat mulai dari PKB Rayon (setingkat Kabupaten/Kota) PKB wilayah (setingkat kecamatan), PKB Jemaat (setingkat Desa) dan PKB Kolom (setingkat RT/RW).

Dari 3 parpol besar di Sulut yakni PDIP, Goklar dan Demokrat, PDIP merupakan parpol yang paling solid. Jika ada pemilukada di sebuah daerah di Sulut, maka semua kader baik sebagai kepala daerah, dan anggota DPRD meski di daerah yang lain datang berbondong-bondong memberikan bantuan baik bantuan dana maupun mendekati tokoh- tokoh masyarakat di daerah dimana pemilukada sedang berlangsung. Secara struktural parpol ini jarang sekali terjadi konflik internal sebagaiman terjadi di Golkar dan Demokrat.

PDIP juga berhasil medapatkan suara terbanyak karena parpol ini menguasai 9 bupati dari 15 kabupaten kota di Sulawesi Utara. Hubungan PDIP dengan 9 bupati ini disebabkan karena :

Pertama, keanggotaan parpol bupati yang bersangkutan seperti Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap yang merupakan Ketua PDIP Minahasa Tenggara dan Tonny Supit, Bupati Sitaro yang juga Ketua PDIP Sitaro.

Kedua, bupati yang bukan anggota parpol tetapi dicalonkan PDIP pada pemilukada seperti Bupati Sangihe H.R Makagansa dan Bupati Minahasa Drs. Jantje Sajouw

Ketiga, adanya kerabat bupati yang dicalonkan oleh PDIP seperti Aneke Polii yang merupakan isteri dari Bupati Minahasa Utara Drs. Sompie Singal dan Julius Jems Tuuk yang merupakan adik dari wakil Bupati Bolsel.

Keberpihakan kepala daerah pada Pemilu sangat ternyata sangat berpengaruh. Mobilisasi para PNS sebagai mesin politik ternyata mampu mendongkrak perolehan suara. Bahkan banyak PNS berhasil diintimidasi oleh sebagian kepala daerah untuk memenangi parpol yang dibela kepala daerah. Itulah sebanya dimana kepala daerah membela parpol maka parpol itulah yang menang di daerah itu.

Seperti dalam kutipan Harian Komentar 1 ……Bupati Minahasa, Drs Jantje Wowiling Sajow MSi (JWS), menganalogikan Pemilu Legislatif 9 April nanti sebagai ujian bagi para

PNS dan kumtua yang ada di Minahasa. Seperti halnya di sekolah, ujian tersebut akan menentukan keberhasilan para PNS dan kumtua itu sendiri. Menurut Bupati JWS, apabila PNS dan kumtua yang ada di Minahasa. Seperti halnya di sekolah, ujian tersebut akan menentukan keberhasilan para PNS dan kumtua itu sendiri. Menurut Bupati JWS, apabila

Di sisi lain, khusus para kumtua (kepala desa), lanjut dia, rencananya akan diberangkatkan ke luar daerah untuk mengikuti pelatihan. Kegiatan yang sementara dirancang Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) tersebut akan diawali dengan pelatihan di dalam daerah. Setelah mengikuti beberapa materi pelatihan di dalam daerah, satu materi terakhir akan diberikan di luar daerah. “Mungkin (pelatihan) di Malang, kemudian ke Bali. Beberapa hari di luar daerah, sekaligus sight seeing (cuci mata).

Posisi partai Golkar yang berada dibawa posisi PDIP disebabkan beberapa faktor. Pertama, kelembagaan parpol tersebut mulai rapuh dan tidak solid. Hal itu terbukti dengan munculnya mosi tidak percaya terhadap kepengurusan DPD Sulut dan sebgian juga mendesak

diadakannya musdalub 1 . Kedua, beberapa kader elit terlibat kasus korupsi seperti Imba Rogi, mantan ketua DPD Golkar Manado, Jefferson Rumayar, mantan Ketua DPD Golkar

Tomohon dan Elly Lasut, mantan Ketua Golkar Talaud. Dukungan kepala daerah kabupaten/kota terhadap partai Golkar tergolong sedikit.

Paraktis hanya Bupati Minahasa Selatan dan Walikota Tomohon. Hal itupun harus bersaing dalam dapil masing masing. Karena dapil Minahasa Selatan satu dengan Dapil Minahasa Tenggara yang bupatinya pendukung PDIP dan Kota Tomohon yang merupakan satu dapil dengan Minahasa yang bupatinya pendukung PDIP juga.

Namun perolehan suara parpol ini tidak dikatakan buruk pada Pemilu 2014, karena masih menempati urutan kedua setelah PDIP. Selain dukungan dua kepala daerah, parpol ini juga didukung oleh 4 mantan kepala daerah dan keluarga gubernur Sulut yang tentunya masih memiliki pengaruh kuat di daerahnya. Seperti Winsulangi Salindeho mantan Bupati Sangihe dan Talaud yang mendukung di Dapil Nusa Utara dan kemudian berhasil mengutus isrterinya Meiva Lintang sebagai anggota DPRD Sulut di Dapil itu. Vreeke Runtu, mantan Bupati Minahasa yang kemudian menghantar dirinya menjadi anggota DPRD Sulut dan ankannya Careig Runtu menjadi anggota DPRD Minahasa. Marlina Moha Siahaan, mantan Bupati Bolaang Mongondow (sebelum pemekaran menjadi 5 Kabupaten/Kota) yang kemudian menghantar dirinya menjadi anggota DPRD Sulut dan anaknya Aditya Moha menjadi anggota DPR RI. Firasat Mokodompit, mantan walikota Kotamobagu yang menghantarkan anaknya menjadi anggota DPRD Sulut dan menghantar dirinya menjadi anggota DPRD Kotamobagu. Sedangkan Inggried Sondakh yang merupakan putri dari Mantan Gubernur Sulut Drs. A.J. Sondakh terpilih menjadi anggota DPRD Sulut. Ia bersama kakaknya Denny Sondakh yang terpilih sebagai anggota DPRD Kota Manado.

Posisi Partai Demokrat yang berada di posisi ketiga besar dipengaruhi oleh ketokohan EE Mangindaan. Selain sebagai mantan gubernur Sulut dan menjabat sebagai menteri Kabinet Indoensia Bersatu Dua, Mangindaan sangat dicintai rakyat sulut akibat kecintaan Mangindaan terhadap dunia sepakbola yang merupakan juga kesenangan masyarakat Sulut. Selain karena figur Mangindaan, Demokrat juga didukung oleh figur G.S.V Lumentut yang merupakan Walikota Manado. Meskipun soliditas partai ini tidak begitu bagus akibat imbas konflik partai ini di pusat, namun mobilisasi yang dilakukan Lumentut sebagai walikota ternyata cukup mempengaruhi perolehan suara dari partai ini.

Sedangkan Partai Gerindra mampu menyaingi partai-partai besar di Sulut kemungkinan disebabkan oleh sejumlah faktor yaitu strategi caleg-caleg dari Partai Gerindra yang mengangkat isu bahwa pendiri Partai Gerindra yaitu Parbowo sebagai putra Minahasa (Ibu Prabowo Dora Marie Sigarlahir di Manado, Sulawesi Utara, 21 September1921berasal dari Kecamatan Langowan Kab. Minahasa) ternyata dapat mendongkrak perolehan suara. Kemudian dukungan Vonny Panambunan terhadap partai ini juga memberikan pengaruh. Vonny adalah mantan Bupati Minahasa Utara yang juga merupakan salah satu pengusaha batubara terbesar di Kalimantan. Anak Vonny berhasil menjadi anggota DPRD Minahasa Utara. Selain Vonny, partai ini didukung pula oleh pengusaha sukses asal Sulut yaitu Audy Lieke dan Henny Wulur.