Analisis Sarana dan Prasarana
4.5 Analisis Sarana dan Prasarana
Kerangka Analisis
Analisis ketersediaan
Kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana • Kondisi sarana dan
sarana dan prasarana
permukiman dan sarana prasarana permukiman
permukiman dan sarana
prasarana pendukung di kawasan industri
prasarana pendukung
kegiatan industri rumah kreatif rumah tangga
kegiatan industri kreatif
tangga di kawasan studi • Kondisi sarana dan
rumah tangga
Analisis keterjangkauan
prasarana pendukung Ketersediaan sarana dan
sarana dan prasarana
kegiatan industri rumah prasarana permukiman
permukiman dan sarana
tangga di kawasan studi dan sarana prasarana
prasarana pendukung
• Data jumlah penduduk pendukung kegiatan
kegiatan industri kreatif
kawasan studi industri kreatif rumah
rumah tangga
• Data SNI sarana dan tangga di kawasan studi
prasarana pendukung
Analisis kebutuhan sarana
kegiatan industri rumah Jumlah kebutuhan sarana
dan prasarana
tangga dan prasarana permukiman
permukiman kawasan
kawasan studi
studi
4.5.1 Sarana Pendidikan
4.5.1.1 Analisis Ketersediaan
Di kawasan studi sudah memiliki sarana pendidikan yang lengkap mulai dari tingkat pendidikan awal yaitu Taman Kanak-kanak (TK) hingga Perguruan
Tinggi (PT). Berdasarkan peta persebaran sarana pendidikan sudah tersebar merata pada seluruh wilayah namun untuk ketersediaan kuantitas sarana pendidikan cenderung terpusat di bagian tengah kawasan studi yakni di Kelurahan Danukusuman dan Serengan.
Gambar 4.27. Peta Persebaran Sarana Pendidikan
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
4.5.1.2 Analisis Keterjangkauan
Analisis jangkauan berdasarkan standar yang sudah diatur dalam SNI 03- 1733-2004, untuk sarana pendidikan TK yaitu sejauh 500 meter pada setiap TK yang tersebar di setiap kelurahan yang ada di kawasan studi. Hasil analisis keterjangkauan sarana pendidikan TK menunjukan seluruh wilayah kawasan studi sudah terjangkau oleh sarana pendidikan TK.
Selanjutnya, analisis jangkauan sarana pendidikan SD dan SMP menggunakan SNI yang berlaku dengan jangkauan wilayah sejauh 1.000 meter. Hasil dari analisis jangkauan sarana pendidikan SD dan SMP menunjukan keseluruhan wilayah studi sudah terjangkau sarana pendidikan SD dan SMP.
Analisis jangkauan sarana pendidikan SMA menggunakan standar keterjangkauan sejauh 3.000 meter dengan skala pelayanan unit kecamatan. Dari analisis jangkauan yang dilakukan diketahui sarana pendidikan SMA sudah menjangkau keseluruhan wilayah studi.
Gambar 4.28. Peta Jangkauan Sarana Pendidikan TK
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
Gambar 4.29. Peta Jangkauan Sarana Pendidikan SD
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
Gambar 4.30. Peta Jangkauan Sarana Pendidikan SMP
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
Gambar 4.31. Peta Jangkauan Sarana Pendidikan SMA
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
4.5.1.3 Analisis Kebutuhan Sarana Pendidikan
Analisis kebutuhan sarana pendidikan dapat dihitungkan berdasarkan jumlah penduduk yang ada di kawasan studi, jumlah penduduk yang digunakan adalah data pada tahun 2012 yaitu sebesar 51.092 jiwa kemudian dari jumlah penduduk tersebut dibagi dengan standar jumlah penduduk pendukung kebutuhan sarana pendidikan yang sudah diatur dalam SNI 03-1733-2004. Untuk TK jumlah penduduk pendukung sebesar 1.250 jiwa, SD sebesar 1.600 jiwa, SMP sebesar 4.800 jiwa dan SMA sebesar 4.800 jiwa. Berikut hasil perhitungan perbandingan jumlah sarana eksisting dengan jumlah kebutuhan sarana pendidikan yang seharusnya di kawasan studi.
40 35 30
25 Eksisting Tahun 20 2014 15 Kebutuhan Tahun
Gambar 4.32. Grafik Perbandingan Eksisting dengan Kebutuhan
Sarana Pendidikan tahun 2014
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014 Jadi untuk kekurangan sarana pendidikan yang ada di kawasan studi untuk
TK ditambah 20 unit, sedangkan untuk SD ditambah 8 unit, SMP ditambah 5 unit dan SMA ditambah 4 unit untuk dapat memenuhi standar kebutuhan sarana pendidikan yang seharusnya ada.
Tingkat pelayanan sarana pendidikan untuk masyarakat yang ada di kawasan studi dengan cara menghitung jumlah sarana pendidikan yang ada di bagi dengan jumlah sarana yang seharusnya ada dikali 100%, berdasarkan hasil perhitungan tingkat pelayanan yaitu baru 59% untuk tingkat pelayanan di bidang sarana pendidikan
4.5.2 Sarana Kesehatan
4.5.2.1 Analisis ketersediaan
Sarana kesehatan berdasarkan SNI mempunyai berbagai macam jenis sesuai dengan fungsi dan tingkat kelengkapan ketersediaan fasilitas kesehatan itu sendiri. Di kawasan studi sudah terdapat sarana kesehatan berupa klinik, posyandu, puskesmas dan puskesmas pembantu. Persebaran sarana kesehatan di kawasan studi berpusat di tengah kawasan studi yakni di Kelurahan Serengan. Sedangkan, ketersediaan sarana kesehatan di wilayah lainnya relatif minim.
Gambar 4.33. Peta Persebaran Sarana Kesehatan
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
4.5.2.2 Analisis Keterjangkauan
Untuk analisis keterjangkauan menggunakan buffer yang sudah sesuai dengan aturan dalam SNI, untuk posyandu memiliki radius pencapaiannya sebesar 500 m, klinik memiliki radius pencapaian sebesar 1.500 m, puskesmas pembantu memiliki radius pencapaian sebesar 1.500 m dan untuk puskesmas memiliki radius pencapaian sebesar 3.000 m. Hasil analisis keterjangkauan sarana kesehatan menunjukan seluruh wilayah di kawasan studi sudah memenuhi standar pelayanan yang berlaku.
Gambar 4.34. Peta Jangkauan Sarana Kesehatan Posyandu
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
Gambar 4.35. Peta Jangkauan Sarana Kesehatan Pustu dan Klinik
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
Gambar 4.36. Peta Jangkauan Sarana Kesehatan Puskesmas
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
4.5.2.3 Analisis Kebutuhan Sarana Kesehatan
Analisis kebutuhan sarana kesehatan dapat diketahui dengan cara mengetahui jumlah penduduk pada tahun 2012 yang ada di kawasan studi sebesar 51.092 jiwa lalu dibagi dengan jumlah penduduk pendukung untuk masing-masing sarana kesehatan, untuk sarana posyandu jumlah penduduk pendukungnya sebesar 1.250 jiwa, untuk klinik jumlah penduduk pendukungnya sebesar 5.000 jiwa, untuk sarana puskesmas pembantu sebesar 30.000 jiwa, untuk puskesmas jumlah penduduk pendukungnya sebesar 120.000 jiwa dan untuk rumah sakit jumlah penduduk pendukung nya sebesar 240.000 jiwa. Berikut hasil perhitungan perbandingan jumlah sarana kesehatan pada kondisi eksisting dengan jumlah kebutuhan sarana yang seharusnya ada dalam kawasan studi.
5 Eksisting Tahun 2014
Klinik Pustu
Kebutuhan Tahun 2014
Posyandu
Puskesmas
Rumah Sakit
Gambar 4.37. Grafik Perbandingan Jumlah Sarana Kesehatan Eksisting dengan Kebutuhan Sarana Kesehatan Tahun 2014
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
Berdasarkan diagram diatas, dapat diketahui kekurangan jumlah sarana kesehatan di kawasan studi yang harus dipenuhi, untuk posyandu jumlah sarana yang harus terpenuhi ada 40 unit, untuk klinik sebanyak 10 unit, untuk pusekesmas pembantu, puskesmas dan rumah sakit tidak perlu diadakan penambahan unit sarana karena sudah mencukupi kebutuhan masyarakat.
4.5.3. Sarana Perdagangan
4.5.3.1 Analisis Ketersedian
Ketersedian sarana perdagangan di kawasan studi berupa pasar lingkungan, toko, dan warung. Untuk pasar di kawasan studi memliki 1 pasar lingkungan yang melayani unit pelayanan kecamatan. Pasar ini terletak di Jalan Yos Sudarso. Selain pasar, sarana perdaganagn yang ada di kawasan studi berupa toko dan warung. Toko dan warung tersebar cukup merata di kawasan studi dengan jumlah yang cukup untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan sarana perdagangan di kawasan studi.
Gambar 4.38. Peta Pesebaran Sarana Perdagangan
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
4.5.3.2 Analisis Kebutuhan Sarana Perdagangan
Jumlah penduduk di kawsan studi pada tahun 2012 berjumlah 51.092 jiwa. Standar untuk jumlah penduduk pendukung sarana pasar lingkungan sebesar 30.000 jiwa. hasil perhitungan jumlah kebutuhan sarana perdagangan menunjukkan sarana perdagangan yang ada sudah memenuhi standar kebutuhan masyarakat di kawasan studi.
4.5.4 Sarana Pemasaran Produk
4.5.4.1 Analisis Ketersedian
Sarana pemasaran produk merupakan komponen yang penting untuk distribusi dan pemasaran produk industri kreatif rumah tangga yang ada di kawasan studi. Meskipun kebanyakan produk industri kreatif di kawasan studi didistribusikan melalui distributor dan pemasaran lebih banyak melalui cara pemesanan langsung, adanya sarana pemasaran di kawasan studi memberikan alternatif untuk mempromosi produk dan memberikan nilai originalitas dan kekhasan dari produk yang dihasilkan industri kreatif yang ada di kawasan studi.
Sarana pemasaran produk yang ada di kawasan studi berupa toko/kios. Toko tempat pemasaran produk tersebar cukup kawasan studi. Sebagian besar toko berlokasi di jalan-jalan utama kawasan studi. Toko yang ada umumnya sudah memiliki bentuk yang permanen dan memiliki jaringan ke pelaku industri kreatif rumah tangga.
Gambar 4.39. Peta Persebaran Toko Pemasaran Produk Industri Kreatif
di Kawasan Studi
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
4.5.4.2 Analisis Keterjangkauan
Analisis jangkauan, menurut standar yang diatur di dalam SNI 03-1733- 2004, untuk toko memiliki jangkauan sejauh 300 meter.
Dari analisis jangkauan yang dilakukan, didapat data bahwa toko pemasaran produk di kawasan studi, sudah menjangkau sebagian besar wilayah di kawasan studi, meskipun sebagain kecil lainnya belum terjangkau toko pemasaran produk padahal di dalamnya terdapat industri kreatif rumah tangga. Kurangnya sarana pemasaran produk di kawasan studi tidak berpengaruh tinggi terhadap pemasaran dan distribusi produk. Hal ini karena pelaku industri sebagian besar Dari analisis jangkauan yang dilakukan, didapat data bahwa toko pemasaran produk di kawasan studi, sudah menjangkau sebagian besar wilayah di kawasan studi, meskipun sebagain kecil lainnya belum terjangkau toko pemasaran produk padahal di dalamnya terdapat industri kreatif rumah tangga. Kurangnya sarana pemasaran produk di kawasan studi tidak berpengaruh tinggi terhadap pemasaran dan distribusi produk. Hal ini karena pelaku industri sebagian besar
Gambar 4.40. Peta Jangkauan Toko Pemasaran Produk Industri Kreatif
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
4.5.5 Prasarana Pengolahan Limbah
4.5.5.1 Analisis Ketersediaan
Untuk pengelohan limbah cair di kawasan studi belum memiliki prasarana pengolahan limbah cair. Limbah cair yang sebagian besar berasal dari industri rumah tangga dialirkan ke saluran drainase permukiman, meskipun ada beberapa pelaku industri yang membuang limbah cair ke saluran sanitasi pribadi (safety tank ). Sedangkan untuk limbah padat, di kawasan studi terdapat sistem pembuangan sampah yang dikelola oleh petugas kebersihan kelurahan dan Dinas Kebersihan Kota Surakarta.
Gambar 4.41. Peta Pesebaran TPS
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
4.5.5.2 Analisis Keterjangkauan
Analisis jangkauan, menurut standar yang diatur di dalam SNI 03-1733- 2004, untuk TPS memiliki jangkauan sejauh 300 meter dengan jarak bebas TPS dengan lingkungan hunian minimal 30 meter.
Tidak adanya prasarana pengelolaaan limbah cair secara terpadu di kawasan studi menimbukan pencemaran lingkungan dan air di kawasan studi. Meskipun saat ini belum terjadi kerusakan lingkungan yang cukup besar, adanya kebutuhan pengeloaan limbah cair dari kegiatan industri di kawasan studi yang selama ini belum terpenuhi akan mengancam munculnya kerusakan lingkungan dan kualitas air yang lebih besar di kawasan studi.
Sedangkan untuk analisis jangkauan TPS, menurut standar yang diatur di dalam SNI 03-1733-2004, untuk TPS memiliki jangkauan sejauh 300 meter dengan jarak bebas TPS dengan lingkungan hunian minimal 30 meter.
Dari analisis keterjangkauan TPS, diperoleh data bahwa belum seluruh wilayah di kawasan studi terjangkau TPS yang ada, hal ini menunjukkan 5 TPS Dari analisis keterjangkauan TPS, diperoleh data bahwa belum seluruh wilayah di kawasan studi terjangkau TPS yang ada, hal ini menunjukkan 5 TPS
Gambar 4.42. Peta Keterjangkauan TPS
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
4.5.6 Prasarana Jaringan Drainase
4.5.6.1 Analisis Ketersediaan
Saluran drainase di kawasan studi terdiri dari saluran drainase tersier berupa saluran tertutup di area permukiman, saluran drainase sekunder berupa saluran pipa besar dan saluran drainase primer berupa aliran sungai/kali. Saluran drainase yang ada sudah dilengkapi bagian pelengkap drainase berupa gorong- gorong, pertemuan saluran, dan 2 pompa air untuk mengatasi apabila banjir atau genangan.
Kondisi saluran draianse di kawasan studi sudah cukup baik dan terawat. Hanya saja, untuk kondisi pompa pengendali banjir tidak terawat dengan baik dan tidak mampu berkerja secara maksimal saat terjadi banjir. Selain itu, karena Kondisi saluran draianse di kawasan studi sudah cukup baik dan terawat. Hanya saja, untuk kondisi pompa pengendali banjir tidak terawat dengan baik dan tidak mampu berkerja secara maksimal saat terjadi banjir. Selain itu, karena
Dari hasil wawancara masyarakat dan pelaku industri di kawasan studi, kebutuhan prasarana drainase yang ada sudah mencukupi. Kondisi saluran drainase yang cukup baik memberikan keuntungan bagi industri karena industri yang ada tidak terancam dari potensi terjadinya banjir yang akan menghambat kegiatan industri. Akan tetapi industri yang ada di pinggiran sungai, yakni yang terletak di Kelurahan Joyotakan memiliki potensi terjadi banjir dan genangan saat musim hujan. Sebenarnya, ancaman ini sudah diantisipasi dengan disediakannya 2 pompa banjir di kawasan tersebut, akan tetapi kondisi pompa yang tidak terawat menyebabkan fungsi pompa tersebut tidak maksimal.
Gambar 4.43. Peta Jaringan Drainase
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
4.5.7 Prasarana Listrik
4.5.7.1 Analisis Ketersediaan
Jaringan utama listrik yang ada di kawasan studi merupakan jaringan dengan tegangan menengah. Jaringan ini diarahkan untuk mengikuti jaringan Jaringan utama listrik yang ada di kawasan studi merupakan jaringan dengan tegangan menengah. Jaringan ini diarahkan untuk mengikuti jaringan
Pelayanan listrik di kawsan studi sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari sudah terpenuhinya kebutuhan listrik di seluruh wilayah di kawasan studi. Kualitas listrik yang baik sangat dibutuhkan untuk bergeraknya kegiatan industri rumah tangga yang ada di kawasan studi, hal ini karena mayoritas pelaku industri sebagian besar menggunakan listrik untuk proses produksi. Kualitas listrik yang ada di kawasan bisa dikatakan sudah baik, hal ini dibuktikan tidak adanya keluhan dari pelaku industri mengenai kualitas aliran listrik meskipun listrik
yang digunakan untuk kegiatan industri masih bergabung dengan listrik untuk rumah tangga, belum dibedakan tersendiri listrik untuk kebutuhan industri.
Gambar 4.44. Peta Persebaran Prasarana Listrik
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
4.5.8 Prasarana Komunikasi
4.5.8.1 Analisis Ketersediaan
Prasarana komunikasi merupakan salah satu prasarana yang harus ada untuk mendukung kegiatan industri kreatif rumah tangga. Selain diperlukan untuk komunikasi antar pelaku industri, prasarana komunikasi juga diperlukan untuk pemasaran produk industri kreatif.
Semua wilayah di kawasan studi udah terjangkau jaringan komunikasi baik jaringan telepon kabel maupun jaringan komunikasi seluler. Meskipun di kawasan studi tidak terdapat pemancar sinyal seluler namun kawasan studi sudah terjangkau jaringan komunikasi seluler dengan kualitas cukup baik.
4.5.9 Kesimpulan
Dari analisis sektor sarana dan prasarana, untuk sarana dan prasarana permukiman di kawasan studi tersebar cukup merata dan sudah menjangkau seluruh wilayah di kawasan studi, kecuali untuk prasarana pengelolaan limbah rumah tangga yang hanya terdapat 5 TPS. Sedangkan untuk kualitas dari sarana dan prasarana terdapat kendala pada kurang optimalnya sarana pompa banjir dan kapasitas TPS yang belum mampu menampung semua limbah yang ada. Pada sarana pendidikan dan sarana kesehatan belum mampu memenuhi kebutuhan penduduk terlayani.
Sarana dan prasarana yang menjadi pendukung kegiatan industri kreatif antara lain prasarana pengolahan limbah, prasarana drainase, prasarana jaringan listrik, prasarana jaringan komunikasi, dan sarana pemasaran produk (toko/outlet). Pada kawasan studi sudah tersedia sarana dan prasarana tersebut kecuali sarana IPAL yang belum ada di kawasan studi. Persebaran dari sarana dan prasarana pendukung kegiatan industri kreatif rumah tangga cukup merata dan mampu menjangkau unit-unit pelaku industri kreatif rumah tangga yang ada di kawasan studi, kecuali pada sarana TPS yang masih belum mampu memenuhi kebutuhan baik dari keterjangkauan maupun kapasitas tampung.
Secara umum, ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di kawasan studi sudah merata dan terjangkau. Namun, terdapat masalah pada belum adanya sarana pengeloalaan limbah (IPAL) dan sarana TPS yang belum mampu Secara umum, ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di kawasan studi sudah merata dan terjangkau. Namun, terdapat masalah pada belum adanya sarana pengeloalaan limbah (IPAL) dan sarana TPS yang belum mampu
Perlu adanya beberapa penambahan beberapa sarana dan prasarana di kawasan studi, akan tetapi dalam pemenuhannya di perlukan pertimbangan yang menyeluruh dan terintegarasi dengan sektor-sektor lain mengingat penambahan sarana dan prasarana akan berkaitan langsung dengan penduduk dan ruang yang tersedia di kawasan studi.
Gambar 4.45. Peta Analisis Sarana dan Prasarana Permukiman
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
Gambar 4.46. Peta Analisis Sarana dan Prasarana Pendukung Kegiatan Industri
Rumah Tangga
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
Input
Proses
Hasil/Output
• Kondisi sarana dan prasarana permukiman
• Sarana prasarana di kawasan industri
permukiman yang kreatif rumah tangga
• Kondisi sarana dan sudah tersedia dengan
prasarana pendukung baik
Analisis ketersediaan
kegiatan industri • Sarana dan prasarana
sarana dan prasarana
permukiman dan sarana
rumah tangga di pendukung kegiatan
prasarana pendukung
kawasan studi industri kreatif rumah
kegiatan industri kreatif
• Data jumlah penduduk
tangga sudah tersedia kawasan studi
rumah tangga
kecuali untuk prasarana • Data SNI sarana dan
pengelolaan limbah prasarana pendukung
belum tersedia IPAL kegiatan industri
rumah tangga
• Sarana prasarana permukiman yang sudah dapat menjangkau seluruh
Analisis keterjangkauan
kawasan studi
sarana dan prasarana
• Sarana prasarana
permukiman dan sarana
pendukung industri
prasarana pendukung
kreatif rumah tangga
kegiatan industri kreatif
hanya sebagian yang
rumah tangga
sudah menjangkau kawasan studi, kecuali
prasarana pengelolaan limbah dan sarana pemasaran produk
• Sarana prasarana permukiman hanya sarana perdagangan
Analisis kebutuhan
yang memenuhi
sarana dan prasarana
standar kebutuhan
permukiman kawasan
sarana, yang lainnya
studi
belum memenuhi standar kebutuhan sarana