Analisis Kebijakan Kelembagaan
4.1 Analisis Kebijakan Kelembagaan
Kerangka Analisis
Input
Proses
Output/Hasil
Mengetahui lembaga
Analisis lembaga industri • Data lembaga yang yang terlibat dalam dalam kawasan
terkait dengan industri perindustrian dalam
kawasan • RENSTRA Dinas
Analisis program kerja
Mengetahui dukungan Perindustrian dan
Disperindag terkait
pemerintah terhadap
pengembangan industri
Perdagangan Kota industri kreatif Surakarta 2012-2032
• Data program Mengetahui keterkaitan paguyuban industri
Analisis program kerja
antar paguyuban melalui kreatif rumah tangga
paguyuban industri
koordinasi satu sama lain
Mengetahui kesesuaian • Rencana Tata Ruang
Analisis arahan
pemanfaatan ruang Kota pemanfaatan ruang Wilayah Kota
kawasan delineasi sesuai Surakarta 2010-2015
Surakarta
dengan arahan RTRW
4.1.1 Arahan Pemanfaatan Ruang Kota Surakarta
Kawasan I diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama untuk kegiatan pariwisata, budaya, perdagangan, jasa dan olah raga sebagai pusat pariwisata (budaya), perdagangan dan jasa, olah raga serta industri kreatif;
Kawasan II diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama untuk kegiatan pariwisata, olah raga dan perdagangan/jasa sebagai pusat pariwisata, olah raga dan industri kreatif;
Kawasan III diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama untuk permukiman perdagangan dan jasa sebagai pusat permukiman dan perdagangan dan jasa;
Kawasan IV diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama untuk permukiman, perdagangan dan jasa, industri kecil dan industri ringan,;
Kawasan V diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama untuk kegiatan pariwisata, pendidikan tinggi dan industri kreatif ;
Kawasan V diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama untuk kegiatan pemerintahan, pariwisata budaya, perdagangan dan jasa.
Gambar 4.1. Peta Pusat Pelayanan Kota Surakarta
Sumber: RTRW Kota Surakarta Tahun 2012-2032
Kawasan delineasi dalam perencanaan ini terletak dalam kawasan I yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk kegiatan pariwisata, budaya, perdagangan, jasa dan olah raga sebagai pusat pariwisata (budaya), perdagangan Kawasan delineasi dalam perencanaan ini terletak dalam kawasan I yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk kegiatan pariwisata, budaya, perdagangan, jasa dan olah raga sebagai pusat pariwisata (budaya), perdagangan
4.1.2 Lembaga Industri
Lembaga yang berperan dalam Industri kreatif yaitu Pemerintah, khususnya Disperindag, Lembaga keuangan (Bank, Koperasi), serta lembaga dari dalam masyarakat sendiri yaitu paguyuban. Berdasarkan hasil survei, diperoleh data bahwa dari lembaga tersebut yang menjalankan perannya dengan baik sehingga dapat mendukung industri kreatif adalah dari pihak lembaga keuangan. Pemilik industri banyak yang menggunakan jasa lembaga tersebut guna memperkuat modal. Sedangkan pihak yang lain kurang berperan dalam industri kreatif ini.
Pemerintah yang berperan sebagai regulator, dalam menjalankan fungsinya tersebut kurang bisa dirasakan masyarakat. Berdasarkan Renstra Disperindag, telah ada program kerja untuk penyuluhan dan peningkatan industri kreatif, akan tetapi berdasarkan hasil survei, selama ini dukungan dari pemerintah belum mereka rasakan.
Kesadaran masyarakat untuk berkembang juga masih rendah. Terlihat dari rendahnya kemauan dari masyarakat industri untuk bekerjasama, bersatu padu membentuk kekuatan bersama melalui paguyuban. Beberapa kelompok industri memiliki paguyuban namun paguyuban tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya dan tidak memiliki program kerja.Peran Paguyuban
Dari hasil survei, diketahui bahwa tidak ada dukungan dari kelembagaan dari dalam masyarakat sendiri untuk mengembangkan Industri Kreatif. Hanya ada satu paguyuban dalam kawasan studi, yaitu paguyuban pengrajin blankon di Kelurahan Serengan. Dalam sejarahnya paguyuban ini pernah membantu mengupayakan agar para pengrajin blankon mendapat bantuan dari pemerintah untuk mengembangkan industri kreatif. Akan tetapi paguyuban tersebut saat ini tidak aktif.
4.1.3 Peran Paguyuban
Dari hasil survei, diketahui bahwa tidak ada dukungan dari kelembagaan dari dalam masyarakat sendiri untuk mengembangkan Industri Kreatif. Hanya Dari hasil survei, diketahui bahwa tidak ada dukungan dari kelembagaan dari dalam masyarakat sendiri untuk mengembangkan Industri Kreatif. Hanya
4.1.4 Peran Pemerintah
Dari hasil survei, diperoleh data bahwa bantuan pemerintah untuk mendukung industri kreatif sangat minim. Satu-satunya industri yang pernah mendapat bantuan dari pemerintah adalah industri blankon di Kelurahan Serengan, berupa mesin jahit serta cetakan blankon. Banyak pemilik industri yang tidak mengetahui cara mengajukan bantuan dari pemerintah. Peran lain pemerintah adalah menyelenggarakan pameran produk industri kreatif. Hal ini termasuk salah satu upaya pemerintah untuk mengangkat industri kreatif ke masyarakat luas.
4.1.5 Kesimpulan
Dalam mengembangkan Industri Kreatif Rumah Tangga, diperlukan sinergisitas dari semua lembaga terkait, yaitu Pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat industri itu sendiri. Sebagai regulator, hendaknya pemerintah lebih menekankan pendekatan kepada masyarakat tentang program yang dibuat, sehingga semua program yang tersusun benar-benar dapat dirasakan masyarakat dan mampu mengembangkan industri kreatif. Semangat dari dalam diri masyarakat tidak kalah penting. Seharusnya masyarakat diberikan sosialisasi tentang pentingnya kerjasama dan pagguyuban agar masyarakat mampu maju dan berkembang bersama-sama.
Kawasan Delineasi telah
Kesesuaian kawasan delineasi
Arahan Pemanfaatan Ruang sesuai dengan Arahan
dengan Arahan Pemanfaatan
Kota Surakarta pemanfaatan Ruang Kota
Ruang Kota Surakarta
Surakarta Data Lembaga industri yang
Menganalisis Lembaga
Mengetahui Lembaga Mengetahui Lembaga
industri yang terlibat dalam industri kreatif dalam
industri yang terlibat dalam
aktivitas industri kreatif kawasan delineasi.
aktivitas industri kreatif
dalam kawasan delineasi.
dalam kawasan delineasi.
Mengetahui dampak adanya Data peran paguyuban
Menganalisis peran
paguyuban terhadap aktivias terhadap aktivias industri
paguyuban terhadap aktivias
industri kreatif di kawasan kreatif di kawasan delineasi.
industri kreatif di kawasan
delineasi