Analisis Proporsi Penduduk yang Bekerja Di Bidang Industri

4.3.2 Analisis Proporsi Penduduk yang Bekerja Di Bidang Industri

Proporsi penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat digunakan untuk memetakan sektor potensial pada suatu wilayah. Dengan diketahuinya sektor potensial, potensi sektor tersebut dapat dioptimalkan untuk lebih mengembangkan sektor itu sendiri yang nantinya akan berdampak pada pendapatan kota. Selain itu, sektor potensial tersebut juga mampu menyerap banyak tenaga kerja yang dapat mengurangi angka pengangguran dan diharapkan mampu mengentaskan kemiskinan.

Data mengenai proporsi penduduk berdasar mata pencaharian diperoleh dari data sekunder yaitu data Kecamatan Serengan Dalam Angka dari tahun 2009 hingga 2012 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Berikut Data mengenai proporsi penduduk berdasar mata pencaharian diperoleh dari data sekunder yaitu data Kecamatan Serengan Dalam Angka dari tahun 2009 hingga 2012 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Berikut

Gambar 4.13. Diagram Proporsi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014

Pada kawasan studi, dominasi mata pencaharian penduduk adalah pada sektor industri yaitu sebesar 29% atau hampir sepertiganya. Sektor industri ini memiliki selisih yang sangat tipis dengan penduduk yang bermatapencaharian sebagai buruh bangunan dan pedagang. Ketiga sektor ini menjadi sektor utama mata pencaharian penduduk pada kawasan studi selama kurun waktu 4 tahun terakhir. Sedangkan berikut merupakan grafik pertumbuhan pekerja industri di kawasan studi:

Gambar 4.14. Grafik Pertumbuhan Pekerja Industri

Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014

Grafik tersebut menunjukkan keadaan fluktuatif dari jumlah pekerja industri. Dari tahun 2009 menuju 2010 merupakan perkembangan yang paling pesat walaupun terjadi penurunan pada saat menuju tahun 2012. Namun secara garis besar, dapat dilihat bahwa jumlah pekerja industri setiap tahunnya tidak mengalami kenaikan atau penurunan yang ekstrim, dengan kata lain adalah seimbang sehingga memudahkan dalam proyeksi.

Dominasi pekerjaan penduduk pada sektor industri merupakan keuntungan bagi wilayah studi karena dapat menciptakan iklim perindustrian di kawasan. Apabila sektor industri mampu menyerap banyak tenaga kerja, tentu pemerintah akan menaruh perhatian besar pada industri. Dengan asumsi bahwa pemerintah akan memberikan bantuan berupa program dan kebijakan, sektor industri akan lebih mampu lagi untuk menyerap tenaga kerja dan menyejahterakan pekerjanya.

Meskipun skala industri pada kawasan studi kebanyakan merupakan industri rumah tangga dengan jumlah pekerja hanya 1-4 orang, pengembangan dalam hal jumlah tenaga kerja bukan tidak mungkin untuk dilakukan. Para pekerja tersebut diharapkan akan mampu untuk menjadi wiraswasta dan mendirikan sendiri usahanya di tempat lain sehingga menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja.

Dengan produk basis yang dibawa adalah produk kreatif dengan sentuhan budaya Surakarta, hal ini juga akan mampu mempromosikan Kota Surakarta dan menyukseskan branding sebagai Eco Cultural City.

Jumlah mata pencaharian pada sektor industri yang mendominasi suatu wilayah juga akan memberikan efek positif untuk wilayah tersebut. Hal ini berkaitan dengan adanya suatu pengumpulan (aglomerasi) yang akan memacu tumbuhnya iklim kreatif. Aglomerasi ini mengakibatkan terbentuknya klaster industri sehingga menimbulkan efek domino yang positif. Adanya klaster akan munculnya creative milieu atau lingkungan kreatif yang akan berpengaruh sangat baik dalam pengembangan industri kreatif rumah tangga yang memiliki nilai budaya.

Dari hasil survey juga diperoleh bahwa tidak ada persaingan antar pelaku industri, hal ini menunjukkan bahwa efek domino yang ditimbulkan adalah positif. Dengan demikian, munculnya creative milieu dapat mewadahi pelaku industri untuk saling membantu satu sama lain. Wadah tersebut dapat berupa perkumpulan atau paguyuban yang dapat menjadi tempat berkumpul untuk saling berbagi pengalaman dalam dunia industri kreatif maupun untuk saling sharing ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju.