Analisis Transportasi
4.6 Analisis Transportasi
Kerangka Analisis
• Data Trayek angkutan kota dan bus kota
Mengetahui pola dan dan • Data Kepadatan Jalan
sistem pergerakan • Data Angkutan Barang
Analisis Sistem Pergerakan
kawasan studi • Data jenis, fungsi dan
kondisi prasarana jalan • Data fasilitas
Mengetahui Proyeksi transportasi
Analisis Proyeksi Arah
Pengembangan
Kebutuhan sarana dan
• Intervensi Kebijakan
prasarana transportasi pemerintah akan transportasi
Transportasi
• Data Sarana dan Mengetahui kapasitas Analisis Persediaan Sarana
prasarana transportasi
Prasarana
sarana prasarana transportasi
Transportasi yang menyangkut pergerakan orang dan barang pada hakekatnya sudah dikenal secara alamiah semenjak manusia ada di bumi, meskipun pergerakan atau perpindahan itu dilakukan dengan sederhana. Sepanjang sejarah transportasi baik volume maupun teknologinya berkembang dengan pesat. Sebagai akibat dari kebutuhan akan transportasi, maka timbulah tuntutan untuk menyediakan sarana dan prasarana agar pergerakan tersebut dapat berlangsung dengan aman, nyaman dan lancar serta ekonomis dari segi waktu dan biaya.
Dalam keberlangsungannya transportasi ini akan membentuk sebuah sistemtransportasi, sehingga terbentuk keterkaitan dan keterikatan antara penumpang, barang, sarana dan prasarana yang berinteraksi dalam rangka perpindahan orang atau barang yang tercakup dalam tatanan baik secara alami maupun buatan. Dalam keberlangsungannya transportasi menjadi hal yang paling pokok yang dapat menggambarkan suatu daerah. Fasilitas yang banyak dan menumpuk pada suatu tempat dapat membuat padatnya arus transportasi. Arus transportasi yang padat memberikan efek kejenuhan pada arus transportasi sehingga perjalanan menjadi terhambat. Oleh sebab itu perlu adanya analisis- analisis yang akan menggambarkan karakter daerah setempat untuk mendukung keberlangsungan distribusi.
4.6.1 Analisis Sistem Pergerakan
Dalam satu hari penumpukan arus lululintas terjadi tiga kali yaitu pagi hari (saat orang berangkat kerja), siang hari (jam istirahat/ pulang sekolah) dan sore hari (saat pulang kerja dll). Dalam penelitian yang dilakukan oleh STTNas menggolongkan jam puncak arus lalu lintas sebagai berikut :
1. puncak pagi
2. puncak siang
3. puncak sore
16.00 – 18.00
Kendaraan yang biasanya memenuhi jalan adalah kendaraan pribadi seperti motor dan mobil pribadi. Berikut merupakan fluktuasi pada jalan Yos Sudarso dan jalan Brigjen Sudarto yang merupakan pintu masuk kota Surakarta.
Gambar 4.47. Fluktuasi arus lalu lintas di Jalan Brigjeen Sudarto Sumber Dishub
Surakarta
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
Gambar 4.48. Fluktuasi arus lalu lintas di Jalan Yos Sudarso Sumber Dishub
Surakarta
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014 Grafik tersebut memperlihatkan fluktuasi jumlah kendaraan berdasarkan
waktu sibuknya (peak hours) pagi hari, siang hari, dan sore hari. Dimana kendaraan yang paling mendominasi adalah sepeda motor baik pagi, siang, dan sore hari, puncak keberadaan jumlah motor paling banyak terdapat di pagi hari tepatnya jam 06.15-06.30. Sedangkan bus, angkutan, truk tidak terlalu mendominasi. Secara umum, penduduk yang melewati jalan Brigjend Sudarto dan jalan Yos Sudarso menggunakan moda transportasi motor.
Angkutan umum, bus kota, angkutan barang sudah mempunyai rute trayek masing-masing untuk dilalui. Namun kebanyakan dari angkutan dan bus kota melewati jalan veteran sehingga terjadi tumpang tindih trayek di daerah tersebut.
Tabel 4.24. Rute Trayek Angkutan Kota dan Bus Kota
No 2 Panjang km RuteTrayek
KodeTrayek
1 15.2769 PASAR KLEWER - PABELAN PP. 01A 2 5.1481 PASAR KLEWER - PALUR PP.
01B
PASAR KLEWER - TERM. TIRTONADI - 3 15.6249 BANYUANYAR – GIRI
02 4 11.3117 NGEMPLAK SUTAN - BAKI PP.
05 5 15.1310 WONOREJO - KADIPIRO - SILIR PP.
KARTASURA - SOLO BARU/SUKOHARJO via JL. 6 10.4803 SLAMET RIY
S 7 14.4517 JATI TEKEN-MOJO-NGIPANG PP
09 8 13.2556 PASAR KLEWER - KADIPIRO PP.
06 9 11.3010 PERUMNAS MOJOSONGO - GADING PP.
10 18.3656 KARTASURA - PALUR PP via GLADAG/JL.VETERAN
DD 11 14.6283 KARTASURA - PALUR via JL.YOS SUDARSO
R 12 19.2765 KARTASURA - PALUR .PP via KH.AGUS SALIM
E2
13 23.1709 KARTASURA - PALUR via A. YANI/JL.DR.RAJIMAN
14 16.7270 KARTASURA - PALUR .PP via JL..GATOT SUBROTO
G 15 12.8441 PALUR – SUKOHARJO
T 16 17.9056 KARTASURA - PALUR .PP via JL..KARTINI
H 17 14.8415 KARTASURA - PALUR .PP via GUMPANG
I 18 12.4779 KARTASURA - SUKOHARJO. PP via
JL.BRIGJEND.SLAMET R 19 7.4630 KARTASURA - SUKOHARJO. PP via GUMPANG
L 20 12.6359 GEMOLONG - SOLO BARU
N 21 12.9570 PALUR - SOLO BARU - SUKOHARJO. PP
M 22 12.6024 MOJOSONGO - SOLO BARU. PP
23 9.4538 BEKONANG - KARTASURA via JL. VETERAN.
U Sumber : Dishub kota Surakarta
Berbagai macam moda transpotasi bergerak diatas jalan di kawasan studi, beberapa moda ada yang memiliki trayek tertentu dan ada yang tidak. Jalan yang dilewati trayek angkutan umum, ditambah dengan moda transportasi pribadi lain yang melewatinya memiliki volume kendaraan yang lebih banyak. Volume kendaraan yang lewat tersebut apabila tidak sesuai dengan kapasitas jalannya (VCRatio tinggi) maka akan menyebabkan kemacetan, terutama di persimpangan jalan. Sudah banyak jalan di Kecamatan Serenganmemiliki vcratio hampir mendekati 1,00 yang menandakan terjadinya kejenuhan arus lalu lintas. VC ratio jalan di kawasan studi dapat di lihat pada (Gambar 1.3). Jalan yang memiliki VC Ratio hampir mendekati 1,00 antara lain, bagian utara Jalan Yos Sudarso, Sebagian Jalan Veteran, Jalan Honggowongso, dan Jalan Moh. Yamin. Keadaan jenuh arus lalu lintas jalan tersebut menimbulkan kemacetan di beberapa titik. Tingkat kejenuhan yang tinggi menyebabkan kemacetan menjadikan pendistribusian barang produksi agak terhambat.
Beberapa titik kemacetan terjadi di jalan veteran karena merupakan utama penghubung antara wonogiri, pacitan dan solobaru. Kawasan studi dilewati oleh bus AKAP dan bus AKDP. Bus AKAP dan AKDP menghubungkan antara Surakarta dengan Wonogiri dan Pacitan. Selain itu kawasan studi merupakan kawasan penghubung antara pusat kota Surakarta dan Solo Baru yang mengakibatkan kawasan studi menjadi kawasan strategis.
Gambar 4.49. Peta V/R Ratio dan Titik Kemacetan
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
Gambar 4.50. Peta V/C Ratio dan Prasarana
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
Gambar 4.51. Peta Karakter Kawasan Studi
Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
4.6.2 Analisis Proyeksi Arah Pengembangan Transportasi
Berdasarkan Arahan Rencana Struktur Ruang Kota Surakarta tahun 2013- 2032, pengembangan sistem transportasi yang dilakukan adalah pengembangan beberapa fungsi ruas jalan di Kecamatan Serengan menjadi jalan kolektor di Kecamatan Serengan. Yaitu Jalan Yos Sudarso, Jalan Dr. Radjiman, dan Jalan Honggowongso. Pengembangan tersebut dirasa tepat karena, menurut beban yang terjadi pada ruas jalan tersebut sudah melebihi kapasitas (VCR tinggi). Namun pengembangan tersebut belum mengatasi kepadatan arus lalu lintas karena masih ada beberapa ruas jalan yang harus ditingkatkan fungsinya karena beban jalannya juga melebihi kapasitas, berdasarkan hitungan vcr, ruas jalan terebut antara lain Jalan Gatot Subroto, Jalan Moh Yamin, dan Jalan Bhayangkara.
4.6.3 Analisis Kualitas Prasarana
Prasarana Transportasi merupakan salah satu pendukung distribusi bahan baku dan barang produksi.
Tabel 4.25. Kondisi Jalan Kawasan Studi
PERKERASA LAJUR/A LEBA
N No
Jalan
FUNGSI STATUS
RAH
R (M) JEN KOND IS
ISI
1 Jl. Bhayangkara 1
9.0 aspal BAIK
Primer
2 Jl. Bhayangkara 2
9.0 aspal BAIK
Primer
3 Jl. Bhayangkara 3
12.0 aspal BAIK
Primer
4 Jl. Bhayangkara 4
12.0 aspal BAIK
Primer
5 Jl. Veteran 1
12.0 aspal BAIK
Primer
6 Jl. Veteran 2
12.0 aspal BAIK
Primer
7 Jl. Veteran 3
12.0 aspal BAIK
Primer
8 Jl. Yos Sudarso
14.0 aspal BAIK
Sekunder
9 Jl. Honggowongso
10.0 aspal BAIK
1 Sekunder
10 Jl. Honggowongso
10.0 aspal BAIK
2 Sekunder
11 Jl. Honggowongso
10.0 aspal BAIK
3 Sekunder
12 Jl. Honggowongso
10.0 aspal BAIK
4 Sekunder
13 Jl. Honggowongso
10.0 aspal BAIK
5 Sekunder
14 Jl. Honggowongso
10.0 aspal BAIK
6 Sekunder
6.0 aspal BAIK 16 Jl. Muh. Yamin 2
15 Jl. Muh. Yamin 1
6.0 aspal BAIK 17 Jl. Muh. Yamin 3
6.0 aspal BAIK 18 Jl. Jend. Gatot
7.0 aspal BAIK Subroto Sumber: DISHUB Kota Surakarta
Pada tabel diatas menunjukkan kualitas jalan di kawasan studi yang meliputi lebar jalan kondisi jalan dan jenis pengeras jalan. Dari table tersebut ditarik kesimpulan bahwa kualitas jalan yang berada di kawasan studi sudah baik. Selain prasarana jalan juga terdapat halte BST yang tersebar pada lima titik. Halte BST tersebut merupakan halte tertutup dan halte terbuka. Beberapa halte kerap menyebabkan kemacetan seperti pada halte BST yang terdapat pada Jl. Bhayangkara atau Depan Lotte Mart. Selain itu pada Jl Bhayangkara atau Depan SMA 7 dan Jl. Veteran Sering terjadi macet pada jam masuk sekolah dan
pulang sekolah. Fasilitas transportasi seperti hlanya halte dapat mengganggu arus
transportasi apalagi pada jam sibuk. Hal ini disebabkan tempat pemberhentian bus berada di jalan dan kurang menepi.
Tabel 4.26. Halte BST
No Nama
Jenis
Lokasi
1 Halte BST Halte Jl. Veteran (Depan Kantor Kecamatan) 2 Halte BST Halte
Jl. Bhayangkara (Depan SMAN 7 Surakarta) 3 Halte BST Halte
Jl. Veteran
4 Halte BST Halte
Jl. Veteran
5 Halte BST Halte Jl. Bhayangkara (Depan Lotte Mart) Sumber : Hasil AnalisisTim Stupro Industri Kreatif Rumah Tangga 2014
4.6.4 Kesimpulan
Sistem Transportasi kawasan studi mendukung aktivitas Industri Kreatif Rumah Tangga. Pergerakan tidak hanya melayani skala kota namun juga luar kota. Namun pergerakan yang dari luar kota dan dihimpitnya kawasan studi oleh Pusat kota Surakarta dan Solo Baru menyebabkan nilai VC Ratio hampir 1,00. Berakibat pada kemacetan pada beberapa ruas jalan. Sedangkan dalam system pendistribusian barang mengandalkan pemaketan yang lebih jelas waktu sampainya.
Input
Proses
Hasil/Output
• Data Trayek angkutan Pola dan sistem pergerakan transportasi pada kawasan
kota dan bus kota studi pada jam sibuk • Data Kepadatan Jalan
Analisis Sistem
didominasi oleh pengguna • Data Angkutan Barang
Pergerakan
sepeda motor yang akan • Data jenis, fungsi dan mempengaruhi kepadatan kondisi prasarana jalan
jalan
• Data fasilitas Terdapat upaya
pengembangan prasarana • Intervensi Kebijakan
transportasi
Analisis Proyeksi Arah
transporatsi unutk pemerintah akan
Pengembangan
mendukung aktivitas transportasi
Transportasi
industri kretaif rumah tangga pada kawasan studi
Ketersediaan fasilitas transportasi sudah cukup
• Data Sarana dan
Analisis Persediaan Sarana
untuk mendukung kegiatan prasarana transportasi
Prasarana
permukiman maupun
aktivitas industri.