245
2. Penyajian
2.1. Uraian Isi.
A. PERIODE PASCA-KELAHIRAN Bayi yang baru saja dilahirkan harus diperiksa terlebih dahulu keadaannya,
yaitu mencakup pemeriksaan pasca lahir, berikut: Kondisi Fisiknya, dengan Skala Apgar mencakup pemeriksaan warna
kulit, detak jantung, fungsi pernapasan dan kekuatan otot. Kondisi Psikomotorik, dengan memeriksa seluruh gerak refleks bayi
seperti: moro, rootingcari, oralhisap, graspinggenggam tangan, babinskigengam kaki, melangkah.
a. Ciri-ciri masa neo-natal, adalah: -
Masa neo-natal merupakan periode yang cukup singkat kurang lebih 14 hari dan disebut juga masa penyesuaian yang radikal, artinya
fase ketika bayi mulai hidup terpisah dari ibu, dan terjadi berbagai penyesuaian bayi dengan lingkungannya secara alami.
- Pada periode ini disebut juga masa “terhentinya” perkembangan
masa plateau artinya perkembangan janin atau bayi terhenti di dalam perut ibu, dan mulai berkembang di periode selanjutnya yaitu
masa infancy.
- Periode inipun merupakan periode pendahuluan dari perkembangan
yang sangat panjang dalam rentang kehidupan hingga tua dan meninggal. Masa neonatal merupakan masa yang beresiko tinggi,
karena di awal kehidupan ini bayi masih sangat rentan terhadap bahaya penyakit, polusi dan mengalami berbagai penyesuaian.
b. Macam-Macam Penyesuaian Diri Bayi Neonatal: -
Penyesuaian terhadap suhu udara. Sebelumnya bayi merasa hangat di dalam rahim, menjadi suhu dingin yaitu dalam ruangan persalinan.
245
- Penyesuaian dalam hal bernafas. Sebelumnya bayi bernafas melalui
placenta, ketika keluar dari rahim, hidung, tenggorokan dan paru- paru mulai berfungsi.
- Penyesuaian dalam menghisap dan menelan. Sebelumnya bayi
memperoleh nutrisi dari melalui placenta, setelah keluar rahim, bayi menggunakan organ mulut, kerongkongan dan pencernaannya
dalam menelan ASI.
- Penyesuaian dalam hal membuangmengeluarkan kotoran. Setelah
keluar dari rahim ibu, bayi mulai melakukan ekskresi melalui organ pembuangannya.
c. Indikasi-Indikasi Adanya Kesulitan dalam Penyesuaian Diri Bayi
Bayi melakukan banyak penyesuaian diri dengan lingkungan, dan seringkali bayi mengalami kesulitan. Adapun indikasi-indikasi adanya
kesulitan dalam penyesuaian diri bayi, adalah:
- Berkurangnya berat badan bayi secara drastis. Bayi yang normal bisa
berkurang BB-nya, namun setelah 2-3 bulan naik dengan pasti. Bayi dengan kesulitan penyesuaian biasanya ditandai dengan BB yang
berkurang terus, hingga mengalami “bayi kuning”.
- Timbul perilaku bayi yang tak teratur. Seperti bayi sangat rewel,
frekuensi tidur yang sedikit usia bayi hingga 2 tahun membutuhkan tidur lebih dari 14 jam sehari, menolak konsumsi ASI atau susu.
- Terjadinya kematian. Resiko yang terbesar adalah kematian bayi.
Biasanya terjadi secara tiba-tiba dan di luar perkiraan ibu. Kematian bisa dikarenakan kesulitan penyesuaian bayi terhadap lingkungan
secara akumulatif fungsi pernafasan, pencernaan, atau pembuangan.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Menyesuaikan Diri:
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bayi di dalam melakukan penyesuaian diri, diantaranya:
245
- Kondisi prenatal dan jenis persalinan, seperti yang sudah banyak
dijelaskan dalam bab sebelumnya.
- Lamanya periode kehamilan. Kehamilan normal kurang lebih adalah
9 bulan 10 hari. Jika bayi premature, maka biasanya BBLK, sehingga bayi sangat sukar dalam melakukan penyesuaian diri.
- Perawatan pascalahir. Kondisi ibu dengan baby blues syndrome,
akan membuat bayi menjadi terlantar, tidak diberi ASI dan kasih sayang ibu. Selain itu, ibu yang masih remaja, seringkali belum
matang secara emosi dalam menghadapi perilaku bayi.
B. FASE BAYI INFANCY
a. Ciri-ciri Fase Bayi, diantaranya: