245
Proyeksi, yaitu individu memproyeksikan masalah yang sedang dihadapinya ke orang lain, seakan-akan orang lain yg
terkena masalah padahal dirinya, biasanya mulai muncul di usia anak pertengahan. Contoh à x : mama…adek minta jalan-jalan ke
dufan tuh, kasian kan kalo gak dituruti? padahal si x lah yang ingin jalan-jalan
Reaksi Formasi, yaitu tindakan individu sebagai bentuk
mengalihkan atau penyangkalan dari sesuatu yg tidak ingin diakuinya biasanya hal-hal buruk secara sosial, mulai muncul di
usia remaja, contoh à seorang pecinta pornografi tapi menjadi aktivis anti-porno agar tidak ketahuan bahwa dirinya adalah
pornoaddict.
Masih banyak bentuk lainnya: katarsis, represi, denial, sublimasi, regresi, introyeksi, identifikasi, kompensasi.
Tahap-tahap perkembangan kepribadian menurut Freud, yaitu: Lima tahun pertama sangat menentukan pembentukan kepribadian, sebagai
bentuk reaksi bagian-bagian tubuh tertentu terhadap rangsangan. perangsang
pelepasan energi kenikmatan
1. Tahap ORAL 0-1 thn : kenikmatan terutama pada bibir dan mulut mengigit dan menelan
2. Tahap ANAL 1-3 thn: kenikmatan pada aktivitas anal, ± usia 2 tahun : toilet training
3. Tahap PHALLIC 3-5 thn: Timbul perasaan seksual dan agresif
yang berhubungan dengan organ genitalia, muncul oedipus
complex. Pada anak laki-laki: ketakutan akan kastrasi, pada perempuan: penis envy
245 4. Tahap LATENT 5-12 thn: seksualitas mengendap, tidak aktif,
dalam keadaan laten. Ada perkembangan baru pada seksualitas, tapi dibarengi dengan perkembangan intelektualitas dan kecakapan
sosial. Energi anak-anak banyak tersalurkan pada bidang-bidang penunjang intelektualnya.
5. Tahap GENITAL: kepuasan mulai dicari dari orang lain. Remaja mulai cinta orang lain karena alasan altruistic. Muncul: daya tarik
seksual, sosialisasi, aktivitas kelompok, rencana kerja, persiapan perkawinan dan pembentukan keluarga.
Menurut Freud: tahap perkembangan ini tidak terputus-putus dan tidak berpindah secara tiba-tiba. Dan menurut Freud, susunan kepribadian
pada akhirnya adalah hasil sumbangan dari fase-fase ini. Erik Erikson
Teori Psikososial: menurut erikson, motivasi utama manusia bersifat sosial dan mencerminkan suatu keinginan untuk berhubungan dengan
orang lain. Erikson adalah seorang post-freudian atau neofreudian psikoanalisa yang didasari hubungan sosial. Teori Erikson lebih tertuju
pada masyarakat dan kebudayaan. Erikson adalah seorang ilmuwan yang punya ketertarikan terhadap antropologis yang sangat besar,
bahkan dia sering mengabaikan masalah instink dan alam bawah sadar. Tahap-tahap Perkembangan menurut Erikson:
1 Kepercayaan versus Ketidakpercayaan : Masa Bayi tahun pertama Tugas perkembangan:
menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan, biasanya bayi pada ibu atau caregiver. Jika mengalami
kegagalan tugas perkembangan maka bayi tumbuh dalam ketidakpercayaan, sehingga mudah takut dan biasanya rewel.
2 Otonomi versus malu ragu-ragu : Masa Bayi 1-3 tahun Tugas perkembangan: kemandirian otonomi, sudah mulai mau
mengerjakan segala sesuatu sendiri, misalnya makan es krim sendiri, memakai sabun sendiri ketika mandi. Jika mengalami kegagalan
tugas perkembangan misalnya karena sikap kasar menegur dari
245 caregiver ketika anak belajar mandiri, maka pada anak akan tumbuh
rasa malu, pada perilakunya akan selalu tampak keragu-raguan. 3 Inisiatif versus rasa bersalah : Masa kanak-kanak awal tahun pra-
sekolah, 3-5 tahun. Tugas perkembangan: belajar memiliki gagasan inisiatif. Pada anak mulai muncul kreativitas atau ide-ide sederhana.
Jika mengalami kegagalan tugas perkembangan maka anak akan tumbuh dengan penuh rasa bersalah sehingga anak tidak mampu
menampilkan dirinya. 4 Kerja keras versus rasa inferior : Masa kanak-kanak tengah akhir
usia SD, 6 tahun-remaja. Tugas perkembangan: mengembangkan kemampuan kerja keras, mulai mampu menyelesaikan setiap
pekerjaan dengan sungguh-sungguh. Jika mengalami kegagalan tugas perkembangan, maka akan tampak anak yang rendah diri
minder dan tidak mampu menjadi leader. 5 Identitas versus kebingungan identitas : Masa Remaja 10-20 tahun
6 Keintiman versus isolasi : Masa Dewasa awal 20-an, 30-an 7 Generativitas versus stagnasi : Masa Dewasa tengah 40-50-an
8 Integritas versus keputusasaan : Masa Dewasa akhir 60 tahun ke
atas
B. TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF
245
Berbeda dengan psikoanalisa, teori kognitif menekankan pikiran-
pikiran sadar mereka
Dua teori kognitif yang penting, adalah:
1. Teori perkembangan kognitif Piaget, Vygotsky 2. Teori Pemrosesan Informasi
Jean Piaget 1896-1980
Teori ini menekankan bahwa pada anak-anak, informasi tidak sekedar dituangkan ke dalam pikiran mereka dari lingkungan, tapi anak
membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Dikenal sebagai Teoris Konstruktivisme, yaitu: pengetahuan dibentuk oleh orang yang
sedang belajar. Pengetahuan tidak diterima begitu saja tetapi anak harus mengorganisasi, memikirkan membentuk pengetahuan. Dua proses
yang mendasari perkembangan dunia individu, adalah: i.
Perorganisasian: manusia memaknai dunianya dengan mengumpulkan dan mengorganisir informasi
Skema: -
Struktur mental yang dibuat untuk mengorganisir ke dalam sistem yang lebih baik untuk
berinteraksi dengan lingkungan -
Sistem pemikirantindakan terorganisir yang memungkinkan seseorang membuat representasi “memikirkan”
objek peristiwa di dunia -
Informasi, konsep, pengetahuan, yg sudah ada dalam pikiran seseorang.
ii. Penyesuaian
a Asimilasi Terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam
pengetahuan mereka yang sudah ada b Akomodasi
Terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru
245 Tahap perkembangan kognitif Piaget dijelaskan lebih lanjut pada sub-
bab perkembangan kognitif anak, adalah: 1 Sensorimotor Stage Lahir-2 tahun
2 Preoperational Stage 2 tahun-7 tahun 3 Concrete Operational Stage 7 tahun-11 tahun
4 Formal Operational Stage 11 tahun-15 tahun c. Teori Lev Vygotsky
1. Menurut Vygotsky, perkembangan potensi intelektual sangat dipengaruhi oleh orang-orang yang ada di lingkungan sosial
budayanya sociocultural perspective. 2. Ia menyetujui Piaget: perkembangan kognitif terjadi secara bertahap
dan dicirikan dengan gaya berfikir yang berbeda-beda untuk setiap orang. Dan tidak menyetujui Piaget: bahwa anak menjelajahi
dunianya sendirian dan membentuk gambaran realitas batinnya sendiri.
3. Perkembangan manusia, khususnya dalam belajar dan berpikir, adalah merupakan fungsi dari lingkungan sosiokultural dimana
manusia tumbuh, perkembangan kognisi manusia tidak dapat dipisahkan dari konteks budaya
4. Setiap bayi yang dilahirkan, membawa beberapa fungsi mental dasar elementary mental functions, seperti; perhatian, sensasi, persepsi,
dan memori. Dan melalui tranformasi budaya dan proses mental: fungsi mental berkembang sehingga akhirnya terjadi perubahan
menjadi fungsi mental yang lebih tinggi higher mental functions 5. Istilah-istilah yang terkait perkembangan kognitif anak menurut
Vygotsky dijelaskan lebih lanjut pada sub-bab perkembangan kognitif anak, yaitu:
The Zone Of Proximal Development Scaffolding
d. Teori Pemrosesan Informasi
245 1. Teori ini menganalogikan cara kerja otak dengan komputer, seperti
kesan-kesan yang ditangkap penginderaan yang dimanifestasikan pada perilaku yang bisa diamati.
2. Berkaitan dengan cara individu memproses informasi tentang dunia mereka–informasi masuk ke dalam pikiran, informasi disimpan dan
diolah, dan informasi diambil kembali untuk melaksanakan kegiatan- kegiatan yang kompleks seperti memecahkan masalah dan berfikir
3. Jenis ingatan menurut Teori Pemrosesan Informasi dijelaskan lebih lanjut pada sub-bab perkembangan kognitif anak:
Ingatan episodik Ingatan generik
2.2. Latihan
3. Penutup