Penataan dan Pengelolaan Benteng Vredeburg Periode 1976 – 1991

A. Penataan dan Pengelolaan Benteng Vredeburg Periode 1976 – 1991

1. Kepemimpinan Ki Suratman

Pada periode tahun 1976 terjadi perubahan pengelolaan Benteng Vredeburg, Ki Suratman sebagai Ketua Umum Yayasan Budaya Nusantara ditunjuk sebagai Pelaksana Pemugaran Benteng Vredeburg berdasarkan Akta Notaris RM. Soeryanto Partaningrat Nomor 81. Rapat tersebut menghasilkan keputusan sebagai berikut:

a. Pemugaran Benteng Vredeburg dilakukan oleh Yayasan Budaya Nusantara.

b. Pemanfaatan Benteng Vredeburg sebagai Cultur Centrum seperti pernah disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara untuk melestarikan Benteng Vredeburg harus dibentuk sebuah Yayasan.

c. Ditetapkan nama yayasan yaitu Yayasan Budaya Nusantara.

d. Susunan pengurus sebagai berikut:

1) Ketua Umum : Ki Suratman

2) Ketua I : Kepala Bidang PSK Kanwil Dekdikbud Propinsi DIY

3) Ketua II

: Handung Kus Sudyarsono

4) Sekertaris I : Doktor Judowibowo Poerwowidagdo

6) Bendahara I : Brigjen TNI A. Poerwosasmito

7) Bendahara II : Soemiharjo 1

2. Kegiatan Kelembagaan

Pada tahun 1976 waktu itu kondisi Benteng Vredeburg keadaannya sangat memprihatinkan dalam kondisi kosong tidak difungsikan sehingga terjadi kerusakan dibeberapa elemen tidak terawat.

Gambar 4. Benteng tidak terawat dan rusak

Sumber: Benteng Vredeburg Yogyakarta tahun 1976

Namun setelah dalam penataan dan pengelolaan Benteng Vredeburg mengalami perubahan. Pada Kepemimpinan Ki Suratman, terjadi beberapa penataan:

a. Setelah kepengurusan Yayasan Budaya Nusantara terbentuk, Presiden memutuskan bersedia menjadi Pembina Utama dan sekaligus memberikan dana

1 Wawancara dengan Amin Sukrilah tanggal 10 Desember 2011.

Yogyakarta

b. Selanjutnya Pemugaran Benteng Vredeburg dijalankan pada tahun anggaran 1980/1981 dengan Dana BANPRES yaitu hasil pemugaran dan renovasi sebagai berikut: Pintu Gerbang, Kantor, Ruang rapat, Diorama I, II, III dan Ruang Pengkajian.

c. Pemugaran bangunan ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya berdasarkan ketetapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0224/V/1981 Tanggal

15 Juli 1981. Pihak yang diberi wewenang untuk menggunalan dan mengelola Benteng Vredeburg:

1) Diwajibkan memelihara, melestarikan dan menyelamatkan dengan sebaik- baiknya.

2) Dilarang melakukan perubahan bentuk, pemindahan, penambahan, pemugaran bangunan dan situs Benteng Vredeburg sesuai dengan ketentuan, tanpa izin tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau pejabat yang ditujukan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2

2 Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Menyatakan Museum Benteng Vredeburg Sebagai Cagar Budaya Nasional sebagai

bangunan mempunyai nilai penting bagi Sejarah Nasional Indonesia sehingga perlu dilindungi dan dilestarikan 15 Juli 1981 . Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

ini Benteng Vredeburg pernah dipergunakan sebagai:

1. Ajang Jambore Seni Tanggal 26 – 28 Agustus 1978

2. Pendidikan dan latihan Dodiklat POLRI

3. Tanggal 16 April 1985 benteng dimanfaatkan sebagai Museum Perjuangan dan dibuka untuk umum tanggal 11 Maret 1987. 3

Waktu itu museum dibawah pengelolaan Kanwil Depdikbud Propinsi DIY. Secara administrasi pengelola museum bertanggungjawab pada Kanwil Depdikbud Propinsi DIY, namun secara tehnis bertanggung jawab kepada Direktur Jendral

Kebudayaan. 4 Karena telah difungsikan sebagai museum , Benteng Vredeburg memiliki koleksi lengkap meliputi koleksi bangunan, koleksi realia, koleksi foto termasuk miniatur dan replika serta koleksi lukisan, Selain itu terdapat pula empat ruang

diorama sejarah perjuangan bangsa Indonesia. 5

3 Wawancara dengan Amin sukrilah tanggal 10 Desember 2011.

4 Buletin Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tahun 2009. Koleksi Benteng Vredeburg Yogyakarta

5 Ibid.

1. Kemimpinan Budiharja

Dibawah Kepemimpinan Budiharja perkembangan Benteng Vredeburg Yogyakarta telah mengalami perubahan yang cukup signifikan dibanding kepemimpinan sebelumnya kedudukan, tugas, fungsi dan susunan organisasi mulai tertata.

a. Kedudukan Benteng Vredeburg

Museum Benteng Yogyakarta sebagai Museum khusus adalah unit pelaksana teknis di bidang kebudayaan di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan. 6

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dipimpin oleh seorang Kepala yang dalam melaksananakan tugas sehari-hari secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi

setempat dan secara teknis kepala Permusiuman Direktorat Jenderal Kebudayaan. 7 Pada tahun 1992 tepatnya tanggal 23 November secara resmi Museum Bekas Benteng Vredeburg Yogyakarta menjadi UPT (Unit Pelaksanaan Teknis) di lingkungan Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

6 Wawancara dengan Rosyid tanggal 17 Desember 2011.

7 Wawancara dengan Rosyid tanggal 17 Desember 2011.

Pendidikan dan Kebudayaan waktu itu dijabat oleh Prof. Dr. Fuad Hasan. 8

b. Tugas Benteng Vredeburg

Museum Benteng Yogyakarta bertugas mengumpulkan, merawat, mengajarkan, mengkaji, menyajikan, menerbitkan hasil penelitian dan memberikan

bimbingan edukatif kultural tentang benda yang bernilai sejarah, budaya dan ilmiah. 9

c. Fungsi Benteng Vredeburg

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Museum Benteng Yogyakarta mempunyai fungsi:

1) Melakukan pengumpulan, perawatan, pengawetan, dan penyajian benda yang bernilai sejarah, budaya dan ilmiah.

2) Melakukan urusan perpustakaan, dokumentasi dan pengkajian ilmiah.

3) Memperkenalkan dan memperluaskan hasil pengkajian ilmiah.

4) Melakukan bimbingan edukatif kultural tentang benda yang bernilai sejarah, budaya dan ilmiah.

5) Melakukan urusan tata usaha. 10

8 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyatakan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai Museum Khusus

adalah uji pelaksanaan teknis di bidang kebudayaan di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah Drektorat Jendral Kebudayaan

23 November 1992. Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

9 Ibid.

10 Ibid.

nasional dengan nama Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta untuk meningkatkan fungsionalisasi museum, maka pada tanggal 5 September 1997 mendapat limpahan untuk mengelola Museum Perjuangan Yogyakarta di Brontokusuman Yogyakarta,

dari Museum Negeri Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sonobudoyo. 11

d. Susunan organisasi Benteng Vredeburg

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta terdiri atas:

1) Kepala Museum: Kepala Museum bertugas memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Museum Benteng Yogyakarta.

2) Urusan Tata Usaha: Urusan Tata Usaha bertugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, perpustakaan, regestrasi dan dokumentasi koleksi, pelaporan, kearsipan dan keamanan di lingkungan Museum.

3) Kelompok Tenaga Fungsional: Kelompok tenaga fungsional melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, jumlah dan jenjang jabatan tenaga fungsional sebagaimana ditentukan sesuai dengan kebutuhan. 12

11 Wawancara dengan Rosyid tanggal 17 Desember 2011.

12 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyatakan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai Museum Khusus

adalah uji pelaksanaan teknis di bidang kebudayaan di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah Drektorat Jendral Kebudayaan

23 November 1992., op. cit.

Bagan Organisasi Museum Benteng Yogyakarta.

2. Kegiatan kelembagaan

Kegiatan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta telah mencanangkan berbagai kegiatan dalam progam kerja yang disusun pada setiap tahun anggaran. Meskipun bentuk serta materinya berubah-ubah dan selalu mengalami infrofisasi namun pada hakikatnya kegiatan yang dilakukan di museum meliputi: pameran,

lomba-lomba mewarnai dan melukis dengan tema perjuangan dan sebagainya. 13 Pengadaan Koleksi Benteng Vredeburg Yogyakarta

a. Tahun 1993-1994

Pengadaan koleksi: Rencana kegiatan

13 Wawancara dengan Widada tanggal 24 Desember 2011.