Pemanfaatan Benteng Vredebug di Yogyakarta Sebagai Museum

F. Pemanfaatan Benteng Vredebug di Yogyakarta Sebagai Museum

Museum adalah sebuah Lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya terbuka untuk umum yang mengumpulkan, merawat, mengkomunikasikan dan memamerkan, untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan

kesenangan, bukti –bukti material manusia dan lingkungannya. 39

Museum secara keseluruhan dijabarkan dalam berbagai kegiatan rutin yang terbagi ke dalam tiga bagian kegiatan sebagai berikut:

a. Pelestarian sejarah dan budaya melalui berbagai kegiatan seperti perawatan dan pemeliharaan benteng sebagai cagar budaya, konservasi, fumigasi dan restorasi benda-benda sejarah Perjuangan. Perawatan dan pemeliharaan benteng sebagai cagar budaya dilakukan secara bersama-sama dengan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala. Sedangkan kegiatan konservasi, fumigasi dan restorasi

39 Lukman Prurakusumah., Pedoman Pendirian Museum, (Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional, 2000), hlm. 35.

petugas pemeliharaan dan perawatan museum. Adapun koleksi benda – benda sejarah perjuangan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta terdiri dari benda – benda realita, replika, foto, lukisan dan koleksi lainnya yang berjumlah kurang lebih 7000 buah. Seluruh benda koleksi museum disimpan diruang pameran tetap maupun di Storage dengan perlakuan khusus sesuai dengan standar Internasional Museum.

b. Penyajian sejarah dan budaya melalui berbagai kegiatan seperti pameran tetap dan pameran temporer, penyediaan film – film sejarah perjuangan, perpustakaan sejarah serta penerbitan buku dan bulletin. Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta memiliki 5 ruang pameran tetap yang terdiri dari 4 ruang diorama dan

1 ruang realita. Ruang Pameran tetap berisi koleksi benda sejarah yang memvisualkan peristiwa sejarah perjuangan bangsa, terutama perjuangan dari Yogyakarta sejak kedatangan bangsa barat ke Indonesia sampai saat ini. Selain itu pengunjung juga bisa menikmati sajian film –film sejarah perjuangan di ruang Bioskop Sejarah Perjuangan. Museum juga dilengkapi dengan perpustakaan yang berisi buku-buku sejarah dan budaya. Sarana pembelajaran sejarah bagi anak- anak sekolah juga disediakan melalui CD interaktif.

c. Pengembangan sejarah dan budaya melalui kegiatan penelitian dan pengkajian sejarah perjuangan, festival, lomba, ceramah, diskusi, loka karya, workshop, pentas seni, baik diselenggarakan sendiri, kerjasama instansi terkait, maupun memfasilitasi masyarakat melalui sarana dan prasarana museum. Pengkajian sejarah difokuskan pada sejarah perjuangan di Yogyakarta baik peristiwa yang berkaitan dengan koleksi tata pameran tetap maupun yang tidak berkaitan dengan tata pameran Museum. Festifal, lomba, diskusi, pentas seni bernuansa sejarah juga rutin dilakuakan seperti festifal busana perjuangan, lomba lagu, teater, lukis dan mewarnai dengan nuansa perjuangan, cerdas cermat permuseuman, kesejahteraan dan kepurbakalaan dan kemah budaya. Selain itu museum juga menyediakan sarana dan prasarana bagi masyarakat untuk mengadakan pameran,

lomba, festival, ceramah, diskusi dan kegiatan lain yang bernuansa budaya. 40

1. Fasilitas Museum

Penyajian sejarah dan budaya melalui berbagai kegiatan seperti pameran tetap dan pameran temporer, penyediaan film-film sejarah perjuangan, perpustakaan, koleksi museum dan dokumen-dokumen serta taman untuk lebih jelasnya dalam rangka mewujudkan tugas dan pemanfaatan Benteng Vredeburg sebagai Museum

40 Buletin Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tahun 2009. Koleksi Benteng Vredeburg Yogyakarta 40 Buletin Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tahun 2009. Koleksi Benteng Vredeburg Yogyakarta

a. Ruang Pameran Ruang pameran adalah ruang yang ditata sedemikian rupa sehingga menjadi tempat untuk menyiapkan koleksi-koleksi museum yang dapat dikunjungi oleh umum pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Ruang pameran yang terdapat di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dibagi menjadi dua kategori, yaitu ruang pameran tetap dan ruang pameran temporer. Ruang pameran tetap adalah ruang pameran yang dipergunakan untuk menyajikan koleksi-koleksi museum dalam jangka waktu relative lama, kurang lebih tiga tahun. Sedangkan ruang pameran temporer adalah ruang pameran yang dipergunakan untuk menyajikan koleksi dengan tema-tema tertentu dalam kurun waktu tertentu yang relative singkat.

Ruang pameran tetap Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta terdiri dari ruang pameran minirama I sampai dengan IV, yang masing-masing menempati gedung M3, M1 dan M2 dan G. pada masa lampau gedung tersebut dipergunakan masing-masing sebagai barak perwira Selatan I, barak perwira Utara II. Barak perwira Utara I dan Societeit. Ruang minirama I menceritakan peristiwa sejarah yang terjadi di Yogyakarta sejak berakhirnya perang diponegoro hingga masa pendudukan Jepang. Ruang minirama II menceritakan tentang peristiwa sejarah di Yogyakarta sejak proklamasi kemerdekaan hingga masa Agresi Militer Belanda I. ruang minirama III menceritakan tentang peristiwa sejak ditandatanganinya perjanjian Renville hingga pengakuan kedaulatan RIS. Sedangkan untuk ruang minirama IV

dengan pencanangan P4 oleh Presiden Soeharto di Universitas Gajah Mada pada tahun 1974. sedangkan untuk tata pameran di luar gedung, yang juga termasuk dalam tata pameran tetap Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta adalah susunan dan tata letak bangunan di dalam komplek Museum. Meskipun itu merupakan bangunan namun karena nilai sejarah yang terkandung di dalamnya serta merupakan saksi terjadinya peristiwa-peristiwa penting masa colonial Belanda di Yogyakarta, maka bangunan-bangunan tersebut diberlakukan sebagai koleksi museum. Sedangkan ruang pameran temporer yang terdapat di Museum Benteng Vredeburg menempati gedung

E lantai 2 gedung D lantai 2. Bangunan-bangunan tersebut berfungsi msing-masing sebagai barak perwira utara I dan barak prajurit barat. Ruang temporer ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk keperluan pameran maupun keperluan lain yang identik seperti gelar seni budaya, workshop dan sebagainya. Selain ruang pameran indoor atau dalam ruangan ada juga masyarakat yang memanfaatkan ruang-ruang lain selain yang telah disebutkan diatas untuk menggelar pameran. Antara lain di serambi ruang

minirama III dan halaman tengah. 41

41 Wawancara dengan Rudi Bambang tanggal 23 Januari 2012.

Gambar 13.

Ruang pameran tempat untuk menyiapkan koleksi-koleksi museum yang dapat dikunjungi oleh umum pada waktu-waktu yang telah ditentukan Sumber : Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tahun

2010

b. Perpustakaan Bagi museum sebagai Institusi yang bergerak dalam bidang Ilmu Pengetahuan, keberadaan perpustakaan adalah menjadi sebuah keharusan. Disamping sebagai sumber informasi pendamping di museum, perpustakaan ini diperuntukan untuk umum, khususnya bagi masyarakat pelajar. Kekurang lengkapan informasi

tersedianya berbagai referensi yang tersedia di perpustakaan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Perpustakaan ini menempati gedung (dulu gudang perlengkapan non militer) sebelumya perpustakaan menempati gedung F lantai I. gedung ini dulu dipergunakan sebagai fasilitas umum (rumah sakit). Perpindahan terebut dengan pertimbangan agar pelayanan terhadap pengunjung museum, khususnya para pengguna perpustakaan lebih meningkat, mengingat letaknya yang relative dekat dengan pintu masuk sehingga sangat mudah diakses oleh pengunjung. Disamping itu untuk memisahkan ruang publik dan ruang admidnistrasi agar

perannya optimal. 42

Gambar 14

Perpustakaan bagi museum sebagai institusi yang bergerak dalam

bidang ilmu pengetahuan

Sumber : Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tahun

2010

42 Wawancara dengan Rudi Bambang tanggal 23 Januari 2012.

Ruang studi koleksi merupakan ruang penyimpanan koleksi-koleksi museum yang tidak disajikan dalam tata pameran. Sistem penyimpanan koleksi museum berbeda dengan penyimpanan barang-barang bukan koleksi. Suhu dan kelembapan harus senantiasa dikontrol dan dikondisikan pada keadaan standar penyimpanan koleksi museum, baik yang berbahan organk maupun anorganik. Hal ini dilakukan untuk menjaga koleksi dari kerusakan baik oleh alam maupun oleh manusia. Ruang studi koleksi Museum Benteng Vredeburg terdiri dari tiga buah yaitu gedung K1 (bekas dapur selatan), K2 (bekas dapur Utara) dan gedung 1 (bekas gedung mesiu). Ruang studi koleksi gedung K1 tersimpan koleksi-koleksi realia maupun replica, sedangkan gedung K 2 tersimpan koleksi foto. Untuk gedung 1 terdapat koleksi realia

maupun foto. 43

Gambar 15.

Ruang studi koleksi (Ruang Storage) Sumber : Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tahun

43 Wawancara dengan Rudi Bambang tanggal 23 Januari 2012.

Ruang Konservasi adalah ruang yang dipergunakan untuk merawat koleksi baik secara kuratif maupun prefentif. Ruang konservasi menempati gedung N yang dulu masa colonial Belanda difungsikan sebagai gudang senjata berat dan ringan. Di dalam ruangan ini terdapat bermacam-macam perlengkapan yang terkait dengan penanganan koleksi kuratif maupun prefentif antara lain Oven, kotak Fumigasi,

Mikroskop, Obat-obat kimia dan sebagainya. 44

Gambar 16.

Ruang Konservasi

Sumber : Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tahun

2010

44 Wawancara dengan Rudi Bambang tanggal 23 Januari 2012.

Ruang dokumentasi adalah ruangan yang dipergunakan sebagai tempat pengelolaan dokumentasi museum, baik dokumentasi koleksi secara khusus atau dokumentasi museum dan berbagai kegiatan museum secara umum. Di ruang dokumentasi ini juga tersimpan dokumen-dokumen aaudio yaitu suara hasil rekaman wawancara tokoh maupun pelaku sejarah, audio visual yaitu hasil rekaman dengan teknik multimedia tentang tokoh peristiwa maupun film berlatar belakang sejarah, serta dokumentasi visual berupa foto-foto tokoh dan peristiwa sejarah. Kebanyakan dari dolumen-dokumen tersebut sudah dilakukan proses digitalisasi sehingga sudah dapat diakses dalam bentuk CD untuk data visual dalam tata bentuk VCD untuk data

Audio Visual. 45

Gambar 17.

Ruang dokumentasi

Sumber : Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tahun

2010

45 Wawancara dengan Rudi Bambang tanggal 23 Januari 2012.

Taman merupakan fasilitas yang dimiliki oleh Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Taman ini dibedakan menjadi dua yaitu taman yang berada di luar benteng, taman yang berada di dalam benteng cukup luas dan dapat dipakai untuk berbagai kegiatan, pameran pendidikan, pameran pembangunan serta di sisi paling timur dapat dibuat panggung terbuka. Sedangkan diluar benteng adalah lokasi taman yang terletak di sisi barat dan selatan Museum Benteng Vredeburg di bagian barat daya yang terdapat Monomen Serangan Umum 1 Maret 1949 sering dipergunakan

sebagi ajang pentas pertunjukan seperti band, pagelaran wayang dan sebagainya. 46

Gambar 18.

Taman merupakan fasilitas yang dimiliki oleh Museum Benteng Vredeburg

Yogyakarta.

Sumber : Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tahun

46 Wawancara dengan Rudi Bambang tanggal 23 Januari 2012.

Pemanfaatan adalah Pendayagunaan pada cagar budaya, dalam hal ini adalah koleksi museum untuk kepentingan sebesar –besarnya kesejahteraan rakyat dengan tetap mempertahankan kelestariannya, yang termasuk kegiatan Pemanfaatan antara lain:

a. Pameran Museum Cara paling efektif bagi museum untuk menyediakan koleksi –koleksinya agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan memajangnya dalam pameran baik itu pameran tetap maupun pameran temporer maupun pameran keliling, melalui pameran museum jelas memiliki manfaat bagi pengunjung dan meningkatkan pengetahuan tentang informasi yang terkandung dalam materi pameran sehingga diharapkan masyarakat khususnya generasi muda dan pelajar dapat mengerti dan memahami berbagai aspek kehidupan yang melatar belakangi keberadaan koleksi benda-benda yang ditampilkan dalam pameran. Museum Benteng Vredeburg bersama dengan Museum Khusus Sejarah yang lain secara periodik dan berkesinambungan mengadakan program pameran bersama.

b. Layanan Pengunjung Minat Khusus Disamping disajikan dalam pameran koleksi juga dapat dimanfaatkan diruang studi koleksi yaitu untuk melayani pengunjung dengan minat khusus antara lain peneliti, mereka berhak mendapatkan pelayanan khusus dengan memperbolehkan melihat gudang koleksi namun tentunya dalam pengawasan petugas dan tetap dalam koridor batas-batas penelitian.

c. Benteng Vredeburg Yogyakarta Sebagai Ajang Seminar Ruang seminar yang biasa digunakan dan dimanfaatkan masyarakat umum, pelajar,

mahasiswa menempati gedung lantai atas pada bangunan Diorama empat untuk acara seminar, diskusi dan sarahsean.

Halaman luas yang letaknya berada di area depan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk berbagai kegiatan seperti : Pagelaran Seni, Gelar Budaya dan Kegiatan lainya yang berorientasi pada pengembangan

kebudayaan. 47

47 Wawancara dengan Sri Ediningsih tanggal 15 Januari 2012.