Penentuan Variabel-Variabel yang Berpengaruh

4.2.2 Penentuan Variabel-Variabel yang Berpengaruh

Sustainable Supply Chain diukur berdasarkan tiga aspek yaitu benefit ekonomi, sosial, dan lingkungan. Besarnya benefit dari masing-masing aspek dipengaruhi oleh variabel-variabel terkendali dan tak terkendali. Variabel terkendali merupakan variabel yang dapat dipastikan nilainya, seperti jumlah produksi dan jumlah penjualan. Sedangkan variabel tak terkendali merupakan variabel yang memiliki nilai elastis, seperti harga jual log jati dan biaya transportasi.

Hubungan antara variabel satu dengan yang lainnya digambarkan melalui influence diagram pada Gambar 4.4. Dari influence diagram dapat diketahui benefit dari masing-masing aspek. Aspek ekonomi diukur dari profit PP dan profit

KBM IKB, benefit lingkungan diukur dari luas area KU jati untuk perdagangan karbon dan minimasi limbah KBM IKB, dan benefit sosial diukur dari Corporate Social Responsibility PP, pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk keselamatan karyawan di PP dan KBM IKB.

Profit KBM IKB dihitung dari pendapatan dikurangi pengeluaran. Pendapatan KBM IKB dipengaruhi oleh penjualan produk. Besarnya pendapatan

KBM IKB tergantung pada harga jual dan jumlah item yang dijual. Sedangkan pengeluaran KBM IKB dipengaruhi total biaya tenaga kerja langsung (BTKL), total biaya log, total biaya simpan, dan total biaya overhead pabrik (BOP), biaya transportasi dan pengadaan APD.

Profit PP diperoleh dari pendapatan dikurangi pengeluaran. Pendapatan PP dipengaruhi oleh besarnya penjualan log jati dan perdagangan karbon. Sedangkan pengeluaran dipengaruhi oleh biaya tanam, biaya pemeliharaan, biaya pemanenan, dan pengadaan APD. Biaya tanam merupakan total dari biaya kebutuhan bibit, kebutuhan pupuk, dan biaya tenaga kerja yang dihitung per ha. Biaya pemeliharaan dipengaruhi oleh ongkos pemeliharaan per ha dan jumlah pohon yang ditanam. Biaya pemanenan dipengaruhi oleh ongkos pemanenan per ha.

commit to user

IV-11

Biaya pengadaan APD disesuaikan dengan kebutuhan APD dan jumlah karyawan di PP.

Salah satu pendapatan PP berasal dari perdagangan karbon. Dengan perdagangan karbon, PP tidak hanya mendapatkan benefit ekonomi namun juga benefit lingkungan. Luas area hutan jati dipertahankan selama waktu yang ditentukan untuk dapat menyerap karbon sesuai dengan kemampuan penyerapan tiap KU jati. Penyerapan karbon dipengaruhi luas area dan lama waktu hutan yang dipertahankan.

Limbah KBM IKB berupa serbuk dan tungkel sisa-sisa penggergajian kayu. Jumlah limbah yang dihasilkan dipengaruhi oleh nilai konversi log menjadi limbah dan volume penggergajian log jati. Volume penggergajian kayu dipengaruhi oleh jumlah permintaan produk karena semakin banyak jumlah permintaan produk maka semakin banyak kayu yang digergaji dan semakin banyak pula limbah penggergajian kayu.

CSR PP dipengaruhi oleh besarnya persentase CSR yang ditetapkan pemerintah dan jumlah profit PP. Profit PP dipengaruhi oleh variabel-variabel yang telah disebutkan diatas.

Pengadaan APD untuk keselamatan karyawan baik di PP maupun di KBM IKB dipengaruhi oleh harga APD yang dibutuhkan, jenis APD, dan jumlah karyawan yang membutuhkan APD. Dengan adanya APD diharapkan mampu melindungi karyawan dari kemungkinan kecelakaan kerja.

Influence diagram (Gambar 4.4) tersebut mengidentifikasikan masalah sistem dalam rangka pengembangan model hubungan pemasok pemanufaktur furnitur yang mempertimbangkan perdagangan karbon hutan jati. Pada penelitian ini, penjualan furnitur menjadi prioritas utama untuk memenuhi permintaan pasar baik lokal maupun ekspor yang akan berpengaruh pada jumlah kebutuhan log jati dan mempengaruhi luas hutan yang ditebang. Sedangkan perdagangan karbon merupakan wujud keterlibatan dalam menjaga keseimbangan hutan. Sisa total luas hutan setelah dilakukan penebangan hutan dijadikan area untuk perdagangan karbon. Untuk lebih jelasnya, keterkaitan antara pemenuhan permintaan log jati dan penjualan karbon dapat dilihat pada causal loop diagram (Gambar 4.5).

Gambar 4.4 Influence Diagram

IV-12

commit to user

IV-13

Gambar 4.5 Causal Loop Diagram

4.2.3 Pengembangan Model Pengembangan model dilakukan dengan acuan influence diagram yang

telah disusun. Melalui influence diagram, dapat diketahui variabel-variabel yang akan digunakan dan dipertimbangkan dalam pengembangan model tersebut. Berikut ini akan dijelaskan komponen model yang terdiri dari kriteria performansi, variabel keputusan, parameter, penyusunan fungsi tujuan, dan penentuan batasan.

a. Kriteria performansi

Kriteria performansi dalam pengembangan model ini adalah tercapainya rantai pasok yang berkelanjutan (Sustainable Supply Chain) antara PP dan KBM IKB. Tercapainya Sustainable Supply Chain baik PP maupun KBM IKB ditinjau dari tiga aspek, yaitu benefit ekonomi, lingkungan, dan sosial. Hal ini telah dipaparkan pada influence diagram.

Dari influence diagram dapat dilihat variabel-variabel yang mempengaruhi benefit ekonomi, lingkungan, dan sosial. Benefit ekonomi diukur dari profit PP dan KBM IKB. Benefit lingkungan diukur dari penyerapan karbon dari area hutan jati yang dipertahankan dan minimasi limbah KBM IKB. Sedangkan benefit sosial diukur dari pengadaan APD untuk keselamatan karyawan di PP dan KBM IKB, dan CSR PP.

b. Variabel keputusan

Variabel keputusan dari pengembangan model ini adalah:

1. Luas hutan perdagangan karbon

2. Luas hutan yang ditanam

commit to user

IV-14

3. Luas hutan yang dipanen

4. Luas hutan yang dipelihara

5. Jumlah log jati yang dibeli Notasi variabel keputusan:

: Luas hutan perdagangan karbon pada periode t (ha)

: Luas hutan yang ditanam pada periode t (ha) : Luas hutan yang dipanen pada periode t (ha) : Luas hutan yang dipelihara pada periode t (ha)

: Jumlah log jati yang dibeli KBM IKB tipe log j pada period t (m 3 ) o : indeks kelas umur jati (1, …, 12)

j : indeks kelas kayu (1, …, 2) k : indeks jenis furnitur (1, …, 2) t : indeks periode waktu (t = 1,…, 12)

c. Parameter

Parameter-parameter yang digunakan dalam pengembangan model pada penlitian ini adalah sebagai berikut: : Profit PP pada period t (Rp)

: Harga jual log jati tipe j (Rp/ m 3 )

: Densitas karbon untuk kelas umur o (tC/ ha) : Harga jual karbon pada periode t (Rp/ tC) : Harga bibit (Rp/ ha) : Harga pupuk (Rp/ ha) : Ongkos pemeliharaan (Rp/ ha) : Ongkos pemanenan (Rp/ ha)

: Biaya transportasi log jati (Rp/ m 3 )

: Biaya CSR PP pada periode t (Rp) : Profit KBM IKB pada periode t (Rp)

: Jumlah produk jenis k yang diproduksi pada periode t (m 3 )

: Harga jual produk tipe k (Rp/ m 3 ) : Total limbah periode t (m 3 )

: Harga jual limbah pada periode t (Rp/ m 3 )

commit to user

IV-15

: Total FJL pada period t (m 3 ) : Harga jual FJL pada period t (Rp/ m 3 ) : BOP (Rp/ m 3 ) : BTKL (Rp/ m 3 )

: Persentase biaya simpan log jati untuk kelas j : Total biaya APD PP pada period t (Rp)

: Total biaya APD KBM IKB pada periode t (Rp) : Total luas hutan pada periode t (ha)

: Nilai konversi log jati ke limbah untuk kelas j β

: Persentase CSR : Biaya pengadaan APD PP pada periode t (Rp/ karyawan) : Biaya pengadaan APD KBM IKB pada periode t (Rp/ karyawan)

: Jumlah karyawan PP pada periode t (karyawan) : Jumlah karyawan KBM IKB pada periode t (karyawan)

n i : deviasi negatif fungsi i p i

: deviasi positif fungsi i ω i

: desired value fungsi i

d. Penyusunan fungsi tujuan

Dalam pengembangan model ini digunakan goal programming untuk mencapai lebih dari satu tujuan. Tujuan yang ingin dicapai dari model hubungan pemasok (PP) dan pemanufaktur (KBM IKB) ditinjau dalam tiga aspek agar tercapainya sustainability. Hubungan pemasok dan pemanufaktur memiliki tujuan untuk memaksimalkan benefit baik ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Benefit ekonomi diukur dengan memaksimalkan profit PP dan profit KBM IKB. Benefit lingkungan diukur dengan memaksimalkan penyerapan karbon dari luas hutan yang dipertahankan dalam perdagangan karbon dan meminimalkan limbah penggergajian kayu. Sedangkan benefit sosial diukur dengan memaksimalkan CSR PP dan memaksimalkan pengadaan APD untuk karyawan PP dan KBM IKB. Berikut ini diuraikan formulasi fungsi tujuan yang disusun sesuai konsep pengembangan model pada influence diagram.

commit to user

IV-16

Volume log

dijual Perhutani

Volume karbon yang dijual Perhutani

Pengadaan

APD

1) Maksimasi profit PP

Profit PP merupakan selisih antara pendapatan dan pengeluaran PP. Pendapatan PP berasal dari penjualan log jati dan perdagangan karbon. Pendapatan dari penjualan log jati tergantung pada harga jual log jati dan volume penjualan log jati ke KBM IKB. Pendapatan dari perdagangan karbon diperoleh dari harga jual karbon dikalikan dengan jumlah karbon yang dapat diserap oleh luas area KU hutan jati. Pengeluaran PP terdiri dari biaya tanam, biaya pemeliharaan, biaya panen, CSR, dan pengadaan APD. Biaya tanam merupakan total biaya penanaman per ha yang terdiri dari biaya pembelian bibit, pupuk, dan tenaga kerja dikalikan dengan luas area yang akan ditanam. Biaya pemeliharaan diperoleh dari ongkos pemeliharaan dikalikan dengan total luas hutan. Biaya panen diperoleh dari ongkos panen dikalikan dengan luas area yang dipanen. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

……………...…..…………. (4.2)

2) Maksimasi Profit KBM IKB

Profit KBM IKB diperoleh dari selisih pendapatan dan pengeluaran KBM IKB. Pendapatan KBM IKB diperoleh dari penjualan produk dan penjualan limbah. Pendapatan dari penjualan produk merupakan perkalian

Profit PP

Luas hutan

yang ditanam

Luas hutan perdagangan

karbon

Luas hutan yang dipanen

Luas hutan sisa penebangan

12

commit to user

IV-17

Volume limbah

Volume log

kayu yang digunakan

Volume log kayu yang digunakan

antara harga jual produk dan jumlah penjualan produk. Begitu pula dengan penjualan limbah yang merupakan hasil perkalian harga jual limbah dengan jumlah limbah yang dihasilkan. Pengeluaran KBM IKB diperoleh dari total biaya tenaga kerja langsung (BTKL), total biaya pembelian bahan baku, total biaya overhead pabrik (BOP), total biaya Alat Pelindung Diri (APD), total biaya transportasi, dan total biaya simpan. Total biaya pembelian bahan baku didapat dari harga pokok penjualan log jati dikalikan jumlah log yang dibeli. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

...................................................................................................... (4.3)

3) Maksimasi luas hutan dipertahankan

Luas area hutan yang dipertahankan adalah minimal sebesar 30% dari total luas hutan (Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2007). Luas hutan yang dipertahankan ini dapat dimanfaatkan sebagai area hutan perdagangan karbon. Selain mendapatkan manfaat lingkungan dalam mengurangi emisi

Profit KBM IKB

Volume penjualan

produk

14 15

21 27

27

commit to user

IV-18

Volume log

kayu yang digunakan

Nilai konversi log

ke limbah

karbon, PP juga mendapatkan pemasukkan dari perdagangan karbon. Luas area

yang di pertahankan

merupakan sisa luas hutan yang

pemanufaktur. Secara matema tis dapat dirumuskan sebagai berikut:

................................................................................ (4.4)

4) Minimasi limbah

Limbah di KBM IKB merupakan limbah sisa-sisa hasil penggergajian log jati. Limbah tersebut diperoleh dari nilai konversi log menjadi limbah dikalikan dengan jumlah log yang diproduksi KBM IKB untuk membuat produk. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

……. …...................................................... (4.5)

5) Maksimasi CSR PP

CSR PP merupakan perkalian antara persentase CSR yang ditetapkan pemerintah dikalikan dengan profit PP. Profit PP didapat dari rumus yang telah disebutkan pada persamaan sebelumnya. Semakin besar profit PP maka semakin besar pula CSR yang dikeluarkan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

...................................................................... (4.6)

6) Maksimasi Pengadaan APD PP

PP perlu memerhatikan kenyamanan dan keamanan karyawan dalam bekerja. Selain itu, pengadaan APD perlu dilakukan untuk proses audit SVLK. Oleh karena itu, PP perlu melakukan pengadaan APD bagi

Limbah yang dihasilkan

CSR PP

Profit PP

Luas hutan

yang dipanen

Luas hutan yang dipertahankan

Total luas

hutan

27

Luas hutan yang ditanam

25 8 10

15 26

commit to user

IV-19

karyawannya. APD yang dibutuhkan antara lain helm, masker, sarung tangan, dan sepatu kerja. Pengadaan APD diperoleh dari perkalian antara APD yang dibutuhkan dengan jumlah karyawan. Jumlah karyawan produksi/ tenaga kerja

langsung di PP KPH Kendal adalah 571

orang. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

................................................................. (4.7)

7) Maksimasi Pengadaan APD KBM IKB

Pengadaan APD untuk karyawan merupakan hal penting dalam menjaga kenyamanan dan keamanan karyawan dalam bekerja. APD yang dibutuhkan antara lain helm, masker, earplug, sarung tangan, sepatu kerja, dan baju kerja. Pengadaan APD diperoleh dari perkalian antara APD yang dibutuhkan dengan jumlah karyawan yang membutuhkan APD. Jumlah karyawan produksi/ tenaga kerja langsung di KBM IKB adalah 100 orang. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

................................................................ (4.8)

e. Penentuan batasan

Pembatas yang digunakan dalam pengembangan model ini diuraikan sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 7E MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR (Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Geneng Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 20112012)

0 0 88

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE 1986 2011

0 1 152

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MEROKOK DENGAN DERAJAT BERAT MEROKOK

0 0 72

POLA PERILAKU KONSUMSI JILBAB DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KALANGAN KOMUNITAS “SOLO HIJABERS” KOTA SURAKARTA

0 0 141

HUBUNGAN INTENSITAS KECANDUAN ONLINE GAMES TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MASA AWAL REMAJA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 60

OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM PADA INDEKS LQ-45 DENGAN PENDEKATAN BAYES MELALUI MODEL BLACK-LITTERMAN

0 0 44

HUBUNGAN PAPARAN PORNOGRAFI MELALUI MEDIA MASSA DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMA NEGERI 2 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 44

APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI (Penelitian Quasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 20092010)

0 1 90

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA PENYANDANG TUNA DAKSA SKRIPSI

1 4 134

HUBUNGAN KECANDUAN ONLINE GAME DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA PENGUNJUNG GAME CENTRE DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 58