Analisis Sensitivitas

5.2.1 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui seberapa besar model matematik terpengaruh terhadap perubahan input yang tidak dapat dikendalikan. Pada penelitian ini, goal yang dicapai merupakan perolehan hasil dari data-data yang bersifat pasti (certainty condition). Data-data yang diinputkan dalam formulasi model telah ditentukan di awal berdasarkan data perusahaan dan studi literatur. Sebagai contoh, yaitu jumlah permintaan furnitur, harga, kapasitas produksi, dan biaya. Namun dalam real system, data-data yang dilibatkan dalam formulasi model bersifat tidak pasti (uncertainty condition). Dari data-data yang dilibatkan, data permintaan furnitur adalah data yang tingkat ketidakpastiannya paling tinggi. Selain itu, harga karbon memerlukan kesepakatan antara kedua belah pihak dalam perdagangan karbon. Oleh karena itu, analisis sentivitas akan dilakukan pada perubahan permintaan furnitur dan harga karbon.

Jumlah permintaan furnitur dan harga karbon sangat mungkin berubah tiap periode. Data tersebut dapat meningkat maupun menurun. Pada analisis sensitivitas ini, perubahan data yang dilakukan adalah peningkatan dan penurunan data sebesar 10%, 30%, dan 50%. Hasil dari analisis sensitivitas dapat dilihat pada Tabel 5.3 untuk perubahan permintaan furnitur dan Tabel 5.4 untuk perubahan harga karbon.

Dari Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa perubahan jumlah permintaan furnitur berpengaruh signifikan terhadap profit PP dan profit KBM IKB. Artinya apabila permintaan furnitur menurun, maka profit PP dan profit KBM IKB akan cenderung menurun. Begitu pula dengan peningkatan jumlah permintaan furnitur. Apabila jumlah permintaan furnitur meningkat, maka profit PP dan profit KBM IKB akan cenderung meningkat.

Pada model ini, diprioritaskan pemenuhan kebutuhan log jati KBM IKB untuk memenuhi permintaan furnitur konsumen. Pemenuhan log jati sebagai bahan baku akan mempengaruhi luas hutan ditebang dan tentunya akan berpengaruh terhadap luas hutan perdagangan karbon. Gambar perubahan jumlah permintaan furnitur terhadap profit PP dapat dilihat pada Gambar 5.1 dan gambar perubahan jumlah permintaan furnitur terhadap profit KBM IKB dapat dilihat pada Gambar 5.2.

commit to user

Tabel 5.3 Perubahan Jumlah Permintaan Furnitur terhadap Kriteria Performansi

Gambar 5.1 Perubahan Jumlah Permintaan Furnitur terhadap Profit PP

Gambar 5.2 Perubahan Jumlah Permintaan Furnitur terhadap Profit KBM IKB

+30% +50% Profit PP (Rp)

781.941.300.000 813.060.300.000 844.153.400.000 859.755.900.000 875.287.400.000 906.421.300.000 937.566.200.000 Profit PM (Rp)

15.238.150.000 21.435.120.000 27.622.320.000 30.730.950.000 33.819.780.000 39.664.730.000 45.319.870.000 Hutan dipelihara (ha)

13.625 13.624 Limbah (m3)

46.250 53.367 CSR (Rp)

15.638.826.000 16.261.206.000 16.883.068.000 17.195.118.000 17.505.748.000 18.128.426.000 18.751.324.000 APD PP (Rp)

939.295.000 939.295.000 939.295.000 939.295.000 939.295.000 939.295.000 939.295.000 APD PM (Rp)

255.500.000 255.500.000 255.500.000 255.500.000 255.500.000 255.500.000 255.500.000

Perubahan Jumlah Permintaan Furnitur

Kriteria Performansi

commit to user

Perubahan jumlah permintaan furnitur akan berpengaruh secara signifikan terhadap profit PP dan profit KBM IKB. Peningkatan jumlah permintaan furnitur menyebabkan peningkatan penjualan furnitur bagi KBM IKB dan peningkatan penjualan log jati bagi PP, berlaku untuk sebaliknya.

Perubahan jumlah permintaan furnitur tidak berpengaruh secara signifikan terhadap total luas hutan yang dipertahankan atau dipelihara. Peningkatan jumlah permintaan furnitur akan mengurangi total luas hutan yang dipelihara dan begitu pula sebaliknya. Namun apabila dilihat dari sisi aturan Pemerintah yang menyatakan bahwa luas hutan yang dipertahankan minimal 30% dari total luas hutan, naiknya jumlah permintaan hingga 50% masih memberikan luas hutan dipertahankan lebih besar dari 30%. Sehingga KBM IKB masih dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan tambahan pasokan log jati ketika jumlah permintaan furnitur meningkat.

Perubahan jumlah permintaan furnitur berpengaruh terhadap limbah yang dihasilkan dari proses produksi furnitur. Semakin banyak kebutuhan log jati untuk pemenuhan permintaan furnitur, maka semakin banyak pula limbah yang dihasilkan. Dilihat dari uji coba model dengan menggunakan skenario feasible,

didapatkan limbah sebesar 35.581 m 3 . Sedangkan jika jumlah permintaan furnitur

mengalami peningkatan 5% saja, limbah yang dihasilkan sudah melampaui batas feasible limbah yang dihasilkan. Namun dalam hal ini, limbah yang dihasilkan tidak dibuang begitu saja tetapi dijual untuk menambahkan pendapatan KBM IKB.

Perubahan jumlah permintaan furnitur tidak berpengaruh secara signifikan terhadap CSR yang dikeluarkan oleh PP. Penurunan jumlah permintaan furnitur sampai dengan 50% pun tetap dapat mengeluarkan CSR sebesar 2% dari profit PP sesuai dengan aturan Pemerintah.

Perubahan jumlah permintaan furnitur tidak berpengaruh signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan APD baik bagi karyawan PP maupun karyawan KBM IKB. Penurunan jumlah permintaan furnitur sampai dengan 50% akan menyebabkan profit baik PP maupun KBM IKB akan menurun. Namun dalam keadaan ini, baik PP maupun KBM IKB dapat memenuhi seluruh kebutuhan APD karyawan sehingga kesehatan dan keselamatan kerja karyawan terjamin.

commit to user

Tabel 5.4 Perubahan Harga Karbon terhadap Kriteria Performansi

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa perubahan harga karbon mempengaruhi jumlah pendapatan PP dari hasil perdagangan karbon. Harga karbon yang

digunakan pada analisis ini adalah $5 atau setara dengan Rp.46.955,- ($1 = Rp.9.391,-). Semakin meningkat harga karbon, maka pendapatan dari hasil perdagangan karbon juga meningkat. Begitu pula sebaliknya, penurunan harga karbon menyebabkan penurunan profit PP. Luas hutan yang diperdagangkan sebagai area penyerapan karbon merupakan sisa luas hutan setelah ditebang untuk pemenuhan kebutuhan log jati pemanufaktur. Untuk memperjelas pengaruh perubahan harga karbon terhadap profit PP dapat dilihat pada Gambar 5.3.

Gambar 5.3 Perubahan Harga Karbon terhadap Profit PP

+30% +50% Profit PP (Rp)

502.285.000.000 645.274.400.000 788.262.800.000 859.755.900.000 931.251.200.000 1.074.238.000.000 1.217.228.000.000 Profit PM (Rp)

30.730.950.000 30.730.950.000 30.730.950.000 30.730.950.000 30.730.950.000 30.730.950.000 30.730.950.000 Hutan dipelihara (ha)

13.627 13.627 Limbah (m3)

35.581 35.581 CSR (Rp)

10.045.700.000 12.905.488.000 15.765.256.000 17.195.118.000 18.625.024.000 21.484.760.000 24.344.560.000 APD PP (Rp)

939.295.000 939.295.000 APD PM (Rp)

Perubahan Harga Karbon

Kriteria Performansi

commit to user

Berbeda dengan profit PP, perubahan harga karbon tidak mempengaruhi profit KBM IKB. Hal ini disebabkan oleh penebangan hutan seluas area tertentu untuk pemenuhan log jati pemanufaktur lebih diutamamakan. Setelah hutan ditebang untuk pemenuhan kebutuhan log jati pemanufaktur, sisa luas hutan yang

ada dijadikan sebagai area perdagangan karbon. Sehingga walaupun dilakukan perubahan harga karbon, profit KBM IKB bernilai tetap. Sama halnya dengan limbah produksi yang dihasilkan. Adanya perubahan harga karbon tidak berpengaruh terhadap jumlah limbah.

Jika dilihat dari luas area hutan untuk perdagangan karbon, perubahan harga karbon tidak berpengaruh secara signifikan. Karena dalam penelitian ini, pemenuhan permintaan furnitur menjadi prioritas utama sedangkan perdagangan karbon merupakan bentuk pemanfaatan hutan yang dipelihara untuk turut menurunkan emisi dunia. Jadi, perubahan harga karbon juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap limbah yang dihasilkan KBM IKB.

Perubahan harga karbon tidak berpengaruh signifikan terhadap CSR, APD PP, dan APD KBM IKB. Dengan adanya perubahan harga karbon, PP tetap dapat mengeluarkan CSR sebesar 2% dari profit yang diperoleh. Selain itu, dengan perubahan harga karbon juga tidak mempengaruhi pemenuhan kebutuhan APD karyawan baik PP maupun KBM IKB.

Total pendapatan dari hasil perdagangan karbon sangat mempengaruhi total profit PP. Pada Gambar 5.4 dapat dilihat seberapa besar kontribusi

perdagangan karbon terhadap profit PP. Pada model skenario feasible (kondisi awal), besarnya kontribusi perdagangan karbon terhadap profit PP sebesar 84,82%. Semakin tinggi harga karbon, maka semakin besar pula persentase hasil penjualan karbon terhadap profit PP dan begitu juga sebaliknya (Tabel 5.5). Selain meningkatkan profit, adanya perdagangan karbon menyebabkan hutan dipertahankan untuk waktu tertentu sehingga kelestarian hutan pun terjaga.

Tabel 5.5 Perubahan Harga Karbon terhadap Profit PP

+30% +50% Profit PP (Rp)

502.285.000.000 645.274.400.000 788.262.800.000 859.755.900.000 931.251.200.000 1.074.238.000.000 1.217.228.000.000 Penjualan Kredit Karbon (Rp) 364.620.300.000 510.469.600.000 656.317.700.000 729.240.600.000 802.165.800.000 948.012.800.000 1.093.862.000.000

Kontribusi Perdagangan Karbon

Perubahan Harga Karbon

Keterangan

commit to user

Gambar 5.4 Persentase Perdagangan Karbon terhadap Profit PP

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 7E MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR (Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Geneng Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 20112012)

0 0 88

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE 1986 2011

0 1 152

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MEROKOK DENGAN DERAJAT BERAT MEROKOK

0 0 72

POLA PERILAKU KONSUMSI JILBAB DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KALANGAN KOMUNITAS “SOLO HIJABERS” KOTA SURAKARTA

0 0 141

HUBUNGAN INTENSITAS KECANDUAN ONLINE GAMES TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MASA AWAL REMAJA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 60

OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM PADA INDEKS LQ-45 DENGAN PENDEKATAN BAYES MELALUI MODEL BLACK-LITTERMAN

0 0 44

HUBUNGAN PAPARAN PORNOGRAFI MELALUI MEDIA MASSA DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMA NEGERI 2 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 44

APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI (Penelitian Quasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 20092010)

0 1 90

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA PENYANDANG TUNA DAKSA SKRIPSI

1 4 134

HUBUNGAN KECANDUAN ONLINE GAME DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA PENGUNJUNG GAME CENTRE DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 58