Klasifikasi karbohidrat Indeks glikemik

berupa skar varioliformis menyerupai cacar, sesuai dengan namanya. Etiologinya tidak diketahui. 23 Adenoma sebasea timbul pada awal masa remaja yang ditandai dengan adanya lesi-lesi berwarna merah seperti daging pada daerah dahi, pipi dan terutama disekitar hidung. Adenoma sebasea merupakan istilah yang kurang tepat, karena secara histologis ditemukan adanya angiofibroma dan trikoepitelioma. Kelainan lain yang ditemukan adalah sebuah shagreen patch diatas sakrum, fibroma periungual, epilepsi dan retardasi mental. Sukar dibedakan jika adenoma sebasea timbal bersama-sama dengan akne vulgaris. 23 Siringoma sering berlokasi pada daerah suborbital, berkembang dengan lambat, dan lebih sering mengenai wanita. Suatu bentuk khusus dari siringoma adalah bentuk diseminata, yang hampir seluruhnya berlokasi pada daerah badan bagian atas. 23

B. Diet dan akne

Dalam komunitas dermatologi, suatu konsensus umum telah berkembang yang menyatakan bahwa diet makanan tidak berhubungan dengan etiologi akne vulgaris. 9 Saat ini terdapat beberapa data yang mendukung pernyataan ini. Sebaliknya, sejumlah bukti juga telah ditemukan yang menunjukkan bagaimana diet, baik secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi ke-4 penyebab akne vulgaris. 5,18,30

1. Klasifikasi karbohidrat

Karbohidrat merupakan molekul organik yang paling banyak ditemukan di alam. Karbohidrat memiliki manfaat yang luas, meliputi sumber energi utama pada kebanyakan makhluk hidup, cadangan energi tubuh, dan komponen membran sel yang berperan sebagai perantara berbagai komunikasi antar sel. Karbohidrat juga berfungsi sebagai komponen struktur pada berbagai jenis makhluk hidup. 31 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan jumlah gula sederhana pembentuknya, karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida 1 molekul; antara lain glukosa, galaktosa dan fruktosa, disakarida 2 molekul; antara lain sukrosa, laktosa, oligosakarida 3-10 molekul; contohnya raffinose dan stachyose, polisakarida 10 molekul; contohnya pati, selulosa dan glikogen. 31 Di masa lalu, karbohidrat diklasifikasikan atas karbohidrat sederhana dan kompleks berdasarkan jumlah kandungan monosakarida yang terdapat di dalamnya. Karbohidrat yang terdiri dari satu atau dua gula seperti fruktosa, glukosa, atau sukrosa disebut sebagai karbohidrat sederhana, sedangkan yang mengandung pati atau zat tepung disebut sebagai karbohidrat kompleks. Nasehat untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung sedikit karbohidrat sederhana dan lebih banyak karbohidrat kompleks berdasarkan asumsi bahwa makanan yang mengandung zat tepung hanya sedikit meningkatkan kadar glukosa darah. 34 Asumsi ini sangatlah sederhana, karena respons glukosa darah terhadap karbohidrat kompleks ternyata sangatlah bervariasi. Indikator yang lebih akurat dari respons glikemia terhadap karbohidrat dalam makanan adalah indeks glikemik. 31

2. Indeks glikemik

Indeks glikemik, yang awalnya dikembangkan oleh Jenkins dkk. pada tahun 1981 33 , adalah respons glukosa darah tubuh terhadap makanan dibandingkan dengan respons glukosa darah tubuh terhadap glukosa murni. Indeks glikemik berguna untuk menentukan respons glukosa darah terhadap jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Indeks glikemik berbeda- beda tergantung respons biologis atau respons fisiologis bahan makanan tersebut, bukan pada kandungan kimiawinya. 34 Karbohidrat yang dengan cepat dipecah selama proses pencernaan dan diserap dengan cepat memiliki IG yang tinggi, sedangkan yang dipecah dengan lambat, melepaskan glukosa secara perlahan-lahan ke dalam aliran darah, memiliki IG yang rendah. Respons glikemik Universitas Sumatera Utara yang rendah seringkali dianggap sama dengan demand insulin yang lebih rendah, kontrol glukosa darah yang lebih baik, dan penurunan kadar lipid. Tapi kenyataannya, beberapa makanan yang memiliki IG yang rendah atau kandungan karbohidrat yang sangat kecil ternyata dapat menyebabkan suatu respons insulin yang tinggi atau peningkatan kadar lipid dalam darah; sehingga indeks insulin juga dapat berguna karena dapat memberikan suatu pengukuran langsung terhadap respons insulin pada suatu makanan. 35 Indeks glikemik pangan adalah tingkatan pangan menurut efeknya immediate effect terhadap kadar gula darah. Sebagai perbandingan, IG glukosa murni adalah 100. Indeks glikemik dapat digunakan oleh semua orang, yaitu orang sehat, penderita diabetes, atlit dan penderita obesitas. Pada penderita diabetes misalnya, dengan mengetahui IG pangan, maka penderita dapat memilih jenis makanan yang tidak menaikkan kadar gula darah secara drastis sehingga kadar gula darah dapat dikontrol pada tingkat yang aman. 36 Makanan dengan IG rendah dapat membantu seseorang untuk mengendalikan rasa lapar, nafsu makan, dan kadar gula darah. Indeks glikemik dapat membantu orang yang sedang berusaha menurunkan berat tubuhnya dengan cara memilih makanan yang cepat mengenyangkan dan tahan lama. 36 Pada awalnya, timbul keraguan pada kalangan klinisi mengenai bagaimana IG untuk makanan tunggal dapat diterapkan terhadap makanan riil terdiri dari campuran berbagai jenis makanan tunggal. Namun setelah IG untuk lebih dari 600 jenis makanan dapat diketahui, semua keraguan tersebut berakhir. Para ilmuwan menemukan bahwa kenaikan kadar gula darah dapat diperkirakan dari makanan yang mengandung beberapa jenis makanan dengan IG berbeda. Oleh karena itu, maka kandungan karbohidrat total makanan dan sumbangan masing- masing makanan terhadap karbohidrat total harus diketahui. Untuk praktisnya, digunakan the rule of thumb. The rule of thumb menyatakan bahwa IG makanan campuran berada diantara IG makanan tertinggi dan IG makanan terendah diantara komponen penyusun makanan. Oleh Universitas Sumatera Utara karena itu, membuat menu makanan lebih bervariasi berarti juga menurunkan IG makanan secara keseluruhan. 36

3. Beban glikemik