Diagnosis banding Akne vulgaris

Berdasarkan pemeriksaan biopsi histopatologi, mikrokomedo ditandai dengan adanya dilatasi folikel dengan sumbatan keratin pada muara folikel. Dengan progresifitas penyakit, folikel menjadi terbuka menghasilkan suatu komedo terbuka. Dinding folikular tipis dan dapat ruptur. Inflamasi dan adanya bakteri dapat menjadi bukti, dengan ataupun tanpa ruptur folikular. Ruptur folikular biasanya disertai dengan adanya reaksi tubuh terhadap benda asing. Inflamasi pada lapisan dermis mungkin dihubungkan dengan fibrosis dan pembentukan skar. 1

6. Diagnosis banding

Diagnosis akne vulgaris biasanya cukup mudah, namun kadang sering salah didiagnosis dengan folikulitis, rosasea, atau dermatitis perioral. Penyakit-penyakit ini umumnya tidak memiliki komedo. 21 Ada beberapa jenis folikulitis yang sering salah didiagnosis dengan akne vulgaris, antara lain Staphylococcus aureus folliculitis, Staphylococcus epidermis folliculitis, Demodex folliculitis, Fungal folliculitis, dan Pityrosporum folliculitis. Pada S. aureus folliculitis, lesinya berupa pustul-pustul folikular superfisial yang paling sering ditemukan pada daerah pipi bagian lateral, dagu, dan dahi bagian temporal. Lesi-lesi ini umumnya timbul secara mendadak. Pada S. epidermis folliculitis, lesinya bersifat kronik, ditandai dengan adanya papul-papul atau pustul superfisial pada daerah janggut, khususnya pada leher. Sering disebut sebagai shaving rash. Demodex folliculitis biasanya mengenai usia dekade ke-5 sampai ke-8. Paling sering berlokasi pada kulit dengan rambut non-terminal, dahi, hidung, dan pipi. Lesi khasnya berupa papulopustul, kadang-kadang berkonfluens membentuk plak yang kecil. Gangguan pada folikel dapat menyebabkan reaksi granulomatosa. Fungal folliculitis memiliki gambaran klinis yang sama dengan S. epidermis folliculitis, tapi lebih bersifat asimetris dan umumnya mengenai pasien yang lebih muda. Sedangkan lesi Pityrosporum folliculitis berupa papul- papul dan kadang-kadang pustul superfisial dengan dasar kulit eritematosa yang tidak berbatas Universitas Sumatera Utara tegas disertai rasa gatal ringan, dan umumnya berlokasi pada badan bagian atas. 23 Kultur dari lesi di kulit untuk menyingkirkan folikulitis gram negatif harus dilakukan jika tidak terdapat respons terhadap pengobatan atau jika tidak ada perbaikan. 1 Rosasea adalah suatu reaksi inflamasi yang umumnya ditemukan di wajah, ditandai dengan adanya papul-papul dan pustul-pustul. Sering dihubungkan dengan eritema dan telangiektasi. Mungkin dihubungkan dengan konjungtivitis, keratitis dan blefaritis. Paling sering ditemukan pada wanita usia 30-50 tahun. 23,29 Dermatitis perioral umumnya mengenai wanita usia 20-35 tahun. Gambaran klinisnya berupa papul-papul kecil, monomorfik, berwarna merah, yang kemudian membentuk plak superfisial di sekitar daerah perioral, lipatan nasolabial danatau kelopak mata bagian bawah. Biasanya disertai rasa gatal yang minimal. Penyebabnya tidak diketahui, walaupun banyak pasien menyebutkan adanya riwayat pemakaian kortikosteroid topikal, yang dapat mencetuskan penyakit ini. 23,29 Selain itu ada beberapa diagnosis banding akne vulgaris yang lain, seperti milia, akne varioliformis, adenoma sebasea dan siringoma. 23 Milia ditandai dengan adanya papul-papul kecil, berwarna putih atau sedikit kuning, berlokasi terutama pada kelopak mata atau daerah infraorbital. Milia tidak akan berkembang menjadi lesi inflamasi karena merupakan retensi dari cornified material dalam duktus kelenjar keringat. Pasien sering menyatakan bahwa mereka dapat menekan keluar isi dari milia tersebut. Milia biasanya dapat dengan mudah didiagnosis, tapi pada pasien dengan kulit yang lebih gelap, papul-papul putih atau kuning lebih sukar terlihat. 23 Akne varioliformis umumnya mengenai wanita usia 30-60 tahun. Biasanya sukar menemukan lesi primernya yang umumnya terlihat sebagai papul yang mengalami ekskoriasi. Biasanya yang ditemukan berupa papul atau pustul pada daerah wajah dan khususnya badan bagian atas. Gambaran yang khas dari penyakit ini adalah bahwa ia meninggalkan gejala sisa Universitas Sumatera Utara berupa skar varioliformis menyerupai cacar, sesuai dengan namanya. Etiologinya tidak diketahui. 23 Adenoma sebasea timbul pada awal masa remaja yang ditandai dengan adanya lesi-lesi berwarna merah seperti daging pada daerah dahi, pipi dan terutama disekitar hidung. Adenoma sebasea merupakan istilah yang kurang tepat, karena secara histologis ditemukan adanya angiofibroma dan trikoepitelioma. Kelainan lain yang ditemukan adalah sebuah shagreen patch diatas sakrum, fibroma periungual, epilepsi dan retardasi mental. Sukar dibedakan jika adenoma sebasea timbal bersama-sama dengan akne vulgaris. 23 Siringoma sering berlokasi pada daerah suborbital, berkembang dengan lambat, dan lebih sering mengenai wanita. Suatu bentuk khusus dari siringoma adalah bentuk diseminata, yang hampir seluruhnya berlokasi pada daerah badan bagian atas. 23

B. Diet dan akne