Kelompok umur Tingkat pendidikan

sulfate DHEAS, estrogen seperti estradiol dan hormon-hormon lainnya, mungkin berperan penting dalam patogenesis akne vulgaris. Akan tetapi, bagaimana sebenarnya mekanisme kerja selular dan molekular dari hormon-hormon ini terhadap kelenjar sebasea belum sepenuhnya dapat dimengerti. 27 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cappel dkk. 2005, dinyatakan bahwa DHEAS dan DHT berhubungan secara positif dengan hitung lesi akne pada perempuan, sedangkan androstenedione dan DHEAS berhubungan secara positif dengan hitung lesi akne pada laki-laki. 66

2. Kelompok umur

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah kasus yang berasal dari kelompok remaja memiliki perbandingan yang sama dengan yang berasal dari kelompok dewasa muda 1:1. Akne vulgaris merupakan suatu penyakit kulit yang kompleks dan dapat mengenai individu dari segala jenis usia. Pada populasi barat, akne vulgaris diperkirakan mengenai 79- 95 populasi remaja, 40-54 populasi usia lebih dari 25 tahun, dan 12 perempuan dan 3 laki-laki usia pertengahan. 5 Data yang diperoleh dari rekam medis penderita akne vulgaris yang berobat ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari – Desember 2008 menunjukkan bahwa 90,6 diantaranya adalah remaja dan dewasa muda. Kriteria pengelompokan remaja dan dewasa muda pada penelitian ini adalah berdasarkan klasifikasi Erikson’s Stages of Psychosocial Development yang mengklasifikasikan kelompok remaja dan dewasa muda berdasarkan rentang usia, yaitu usia 12-19 tahun sebagai remaja dan 20-34 tahun sebagai dewasa muda. 67 Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa penderita akne vulgaris yang terbanyak adalah usia remaja dan dewasa muda. Universitas Sumatera Utara

3. Tingkat pendidikan

Pada penelitian ini didapati sebagian besar kelompok kasus berpendidikan perguruan tinggi yaitu sebanyak 13 orang 72,2. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Barira S 2006 yang menyatakan bahwa sebagian besar penderita akne vulgaris 54 berpendidikan SMU. 68 Tingkat pendidikan memiliki peranan yang penting karena akan mempengaruhi persepsi penderita akan penyakit akne vulgaris yang dideritanya. Perbedaan tingkat pendidikan akan mempengaruhi tingkat pengetahuan mengenai faktor-faktor penyebab, pemicu, tindakan pencegahan, cara ataupun lama pengobatan akne vulgaris, prognosis, serta sikap dan perilaku dalam menghadapi efek psikososial yang mungkin timbul. Penderita dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik mengenai penyakit akne vulgaris.

4. Suku bangsa