2. Insulin-like growth factor-1 berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3 Insulin-like growth factor-1 berdasarkan jenis kelamin IGF-1 ngml
Kasus Kontrol p-value
Jenis kelamin
Mean SD p-value Mean SD p-value
Laki-laki 322,4
153,2 258,0 102,2 0,400
0,334 0,832
Perempuan 267,4 82,8
267,5 83,2 0.998
t-independen p-value antara kelompok kasus dan kontrol
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, nilai rerata kadar IGF-1 pada kelompok kasus dan kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3. Pada kelompok kasus, nilai rerata kadar IGF-1 pada laki-
laki lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Namun perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik p = 0,334. Pada kelompok kontrol, nilai rerata kadar IGF-1 pada perempuan
lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Namun perbedaan tersebut juga tidak bermakna secara statistik p = 0,832. Nilai rerata IGF-1 laki-laki pada kelompok kasus lebih tinggi
dibandingkan pada kelompok kontrol. Namun perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik p = 0,400. Nilai rerata IGF-1 perempuan pada kelompok kasus lebih rendah dibandingkan pada
kelompok kontrol. Namun perbedaan tersebut juga tidak bermakna secara statistik p = 0,998. Landin-Wilhelmsen dkk. 1994 menyatakan bahwa rerata kadar IGF-1 pada wanita
berusia 25-34 tahun 278 ngdl sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki 227 ngml, sedangkan Goodman-Gruen dan Barrett-Connor 1997 menyatakan bahwa kadar IGF-1 pada
perempuan 126,9 ngml lebih rendah dibandingkan laki-laki 134,1 ngdl pada kelompok umur diatas 50 tahun.
71-72
Penelitian yang dilakukan oleh Kakhlamani VG dkk. 1999 menyatakan bahwa kadar IGF-1 pada perempuan 248,92 ngml sedikit lebih rendah dibandingkan laki-laki
pada semua kelompok umur 326,49 ngdl.
73
Meskipun demikian, berdasarkan penelitian yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan oleh Nystrom FH dkk. 1997 dan Janssen JA dkk. 1998, ternyata tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap kadar IGF-1 dalam serum.
74-75
3. Insulin-like growth factor-1 berdasarkan kelompok umur
Tabel 4.4 Insulin-like growth factor-1 berdasarkan kelompok umur IGF-1 ngml
Kasus Kontrol p-value
Kelompok umur tahun
Mean SD p-value Mean SD p-value
12-19 335,2
85,4 2983
92,6 0,393
0,029 0,097
20-34 230,1 99,4
229,2 72,6
0,983 t-independen
p-value antara kelompok kasus dan kontrol
Tabel 4.4 diatas memperlihatkan nilai rerata IGF-1 berdasarkan kelompok umur, baik pada kelompok kasus maupun kontrol. Pada kelompok kasus, nilai rerata IGF-1 kelompok
remaja usia 12-19 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok dewasa muda usia 20-34 tahun dan perbedaan tersebut signifikan secara statistik p = 0,029. Pada kontrol, nilai rerata
IGF-1 kelompok remaja lebih tinggi dibandingkan kelompok dewasa muda, namun perbedaan tersebut tidak signifikan secara statistik p = 0,097. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Juul A dkk. 1994, Landin-Wilhelmsen dkk. 1994, Goodman-Gruen dan Barrett-Connor 1997, Connor KGO dkk. 1998, dan Kaklamani VG dkk. 1999 yang
menyatakan bahwa kadar IGF-1 meningkat seiring dengan bertambahnya usia, mencapai puncaknya pada pertengahan masa remaja pubertas kemudian menurun secara perlahan.
71-73,76- 77
Pada penelitian ini juga dapat dilihat bahwa nilai rerata kadar IGF-1 remaja pada kelompok kasus lebih tinggi dibandingkan dengan pada kelompok kontrol, namun nilai rerata kadar IGF-1
dewasa muda pada kelompok kasus lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Akan tetapi kedua perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik berturut-turut p = 0,393, p = 0,983
Universitas Sumatera Utara
Kekurangkonsistenan ini memerlukan evaluasi lebih lanjut dalam skala penelitian yang lebih luas.
Penurunan kadar IGF-1 seiring dengan bertambahnya usia setelah pasien melewati usia remaja dan dewasa muda dihubungkan dengan sejumlah proses. Proses tersebut antara lain
adalah berkurangnya sekresi hormon pertumbuhan yang berfungsi untuk menstimulasi sekresi IGF-1 di hati dan berkurangnya jumlah reseptor hormon pertumbuhan itu sendiri di hati.
78
4. Insulin-like growth factor-1 berdasarkan indeks massa tubuh