55
II.2.1 Perkembangan Televisi di Indonesia
Setelah memamparkan sejarah perkembangan televisi dunia, berikut sejarah perkembangan dunia pertelevisisan Indonesia.
Ketika peresmian satelit komunikasi Palapa dilakukan oleh Presiden Seoharto pada tanggal 17 Agustus 1976, mulailah dunia
komunikasi massa di Indonesia berkembang dengan sendirinya. Satelit Palapa memiliki 12 transponder, tiap transponder bisa meneruskan satu
saluran televisi berwarna atau 400 saluran telepon bolak-balik atau 800 saluran telepon satu arah. Satelit ini dihubungkan dengan 40 buah stasiun
bumi, 27 diantaranya terletak di ibu kota proponsi. Di Indonesia dunia pertelevisian berkembang pesat, terbukti dengan
bermunculannya televisi swasta dibarengi dengan deregulasi pertelevisian Indonesia oleh pemerintah, sejak tanggal 23 Agustus 1990. Ada berbagai
alternatif tontonan bagi masyarakat Indonesia saat ini yaitu, TVRI, RCTI, SCTV, ANTV, MetroTV, GlobalTV, TransTV, Trans7, Indosiar, TVOne,
dan MNCTV Kuswandi, 1996:34.
Dengan demikian, semakin maraklah persaingan media televisi di Indonesia, baik dengan televisi lokal maupun televisi internasional. Hal ini
akan membawa pengaruh pada pemasangan iklan di media televisi. Seandainya setiap media televisi lokal di Indonesia tidak mampu mengelola
manajemennya dan personifikasi orang dibalik media tersebut secara profesional buka tidak mungkin pada suatu saat, televisi lokal akan
56
‘bangkrut’ tergilas oleh kehebatan televisi asing dalam berbagai sajian program maupun iklan.
Tahun 1965, memiliki 2 stasiun penyiaran dengan 4 stasiun pemancar dan 5 stasiun penghubung. Antara tahun 1973-1978, TVRI menambah 5 buah
stasiun penyiaran dengan 77 buah pemancar dan 11 stasiun penghubung. Tahun 1980 terdapat 9 buah stasiun penyiaran dengan dilangkapi 124
pemancar dan stasiun penghubung. Menurut Deppen, tahun 1991 jaringan nasional TVRI meliputi sarana yang di klasifikasikan sebagai berikut: 10
stasiun siaran, 7 stasiun keliling, dan 225 stasiun transmisi Kuswandi, 1996:35-36.
Badan televisi swasta pertama di Indonesia adalah Rajawali Citra Televisi Indonesia RCTI yang beroperasi sejak bulan April 1989.
Kemudian ditetapkan secara resmi tayang nasional pada tanggal 24 Agustus 1989 sekaligus pencabutan decoder RCTI. Misi dari RCTI yakni ikut serta
dalam proses pencerdasan bangsa melalui tayangan yang menghibur sekaligus informatif dan mendidik. Kemudian pada bulan Agustus 1989
mengudaralah Surya Citra Televisi SCTV, dalam perkembangannya SCTV meerencanakan membangun 20 stasiun relay, dimana setiap stasiun
relay berkekuatan rata-rata 1 kilowatt Kuswandi, 1996:36-38. Televisi Pendidikan Indonesia TPI yang dikelola oleh PT Cipta
Televisi Pendidikan Indonesia CTPI pimpinan Siti Hardiyanti Rukmana, diresmikan penyiarannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 23 Januari
1981 bertempat di Studio 12 TVRI Senayan Jakarta. Meskipun TPI berstatus swasta, tetapi penyiarannya bekerjasama dengan TVRI. TPI terikat
pada UU no.21989 tentang pendidikan nasional. Hal ini menyebabkan TPI harus bekerjasama dengan Deppen dan Depdikbud.
57
Dengan kehadiran TVRI, RCTI, SCTV, dan TPI maka dunia pertelevisian di Indonesia mengalami banyak perubahan, baik dalam hal
mutu siarannya maupun waktu tayangannya. Kemudian pada tahun berikutnya bermunculan stasiun televisi swasta lainnya seperti Indosiar,
TransTV, Trans7, GlobalTV, MetroTV, ANTV, dan TVOne. Sehingga sampai saat ini terdapat 11 stasiun televisi swasta yang mengudara secara
nasional di Indonesia Kuswandi, 1996:38-40.
II.2.2 Kekuatan Media Televisi