Motivasi Pengembangan Diri Kerangka Teori

24 c.1 Permasalahan apa yang dibahas dalam diskusi tersebut, yaitu hal yang menjadi topik pembahasan dalam diskusi tersebut merupakan permasalahan yang penting bagi masyarakat. c.2 Masalah itu merupakan masalah yang aktual atau yang sedang hangat di masyarakat. d. Perangkat Acara Wibowo juga berpendapat, memberi ilustrasi visual dari apa yang sedang dibicarakan menambah daya tarik dan menghidupkan program talkshow Wibowo, 2001:49. Ilustrasi visual tersebut dapat berupa sajian acara musik di awal acara sebagai pembukaan, membacakan cerita menarik, menyajikan ilustrasi gambar yang berganti-ganti, atau menyajikan situasi komedi yang diperankan oleh perangkat acara Wibowo, 2001:37. Perangkat acara bertugas untuk menyampaikan ilustrasi tersebut. Seperti dalam acara Mario Teguh The Golden Ways, perangkat acara adalah orang-orang yang memiliki peran dalam tayangan tersebut dan bertugas untuk menyampaikan ilustrasi visual kepada khalayak. Agar ilustrasi tersebut dapat disampaikan dengan baik, perangkat acara perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu: d.1 Keselarasan antara perangkat acara dan kerja sama tim. d.2 Komunikasi antara perangkat acara yang terlihat dalam penggunaan humor merupakan daya tarik tayangan tersebut. e. Waktu Tayang Faktor lain yang juga perlu diperhatikan dalam tayangan talkshow adalaha pemilihan waktu tayang. Pemilihan waktu tayang diperlukan agar segmentasi khalayak yang diharapkan dapat tercapai. Dalam pemilihan waktu tayang juga memperhatikan: e.1 Frekuensi penayangan yang diperlukan untuk memudahkan penonton mengingat acara tersebut. e.2 Durasi tayangan yaitu lamanya tayangan tersebut berlangsung. Hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari penonton dari kebosanan. Beberapa karakteristik diatas merupakan hal yang mampu membedakan televisi dengan media lainnya, serta mampu dijadikan sebagai daya tarik utama televisi.

I.5.2 Motivasi Pengembangan Diri

Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi. Banyak psikolog memakai istilah yang berbeda-beda dalam menyebutkan sesuatu yang menimbulkan perilaku tersebut. Ada yang 25 menyebut sebagai motivasi motivation atau motif, kebutuhan need, desakan urge, keinginan wish, dan dorongan drive, dalam penulisan ini kita menggunakan istilah motivasi Rismawaty, 2008:49. Secara etimologis, Winardi 2002:1 menjelaskan istilah motivasi motivation berasal dari perkataan bahasa Latin, yakni movere yang berarti menggerakkan to move. Diserap dalam bahasa Inggris menjadi motivation berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Selanjutnya Winardi 2002:33 mengemukakan, motivasi seseorang tergantung kepada kekuatan motifnya. Berdasarkan hal tersebut diskusi mengenai motivasi tidak bisa lepas dari konsep motif. Pada intinya dapat dikatakan bahwa motif merupakan penyebab terjadinya tindakan. Steiner sebagaimana dikutip Hasibuan 2003:95 mengemukakan motif adalah “suatu pendorong dari dalam untuk beraktivitas atau bergerak dan secara langsung atau mengarah kepada sasaran akhir”. Dalam bukunya Psychology an introduction, Benjamin B. Lahey mengatakan; “ Motivation refers to an internal state or condition that activates and gives direction to our thoughts, feelings and action” , yang diartikan; motivasi merupakan sebuah kondisi internal dalam individu yaitu kondisi yang memberi dan mengaktifkan rangsangan kepada pikiran, perasaan dan perilaku Lahey, 2007:150. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi bukanlah suatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan karena adanya sesuatu perilaku yang tampak. Tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang itu di dorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang tersebut; kekuatan pendorong inilah yang 26 disebut motivasi, rasa lapar, kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestasi merupakan beberapa contoh tentang motivasi. Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internalnya. Para psikolog menyetujui bahwa motivasi dapat dikelompokkan di dalam dua kelompok, yaitu: a. Motivasi fisiologi, yang merupakan motivasi ilmiah biologis, seperti lapar, haus dan seks. b. Motivasi psikologis, yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar, yaitu: b.1 Motivasi kasih sayang affectional motivation; untuk menciptakan dan memelihara kehangatan, keharmonisan,dan kepuasan batinlah emosional dalam berhubungan dengan orang lain. b.2 Motivasi mempertahankan diri ego-defensive motivation; motivasi untuk melindungi kepribadian, menghindari untuk tidak ditertawakan dan kehilangan muka, mempertahankan prestise dan mendapatkan kebanggaan diri. b.3 Motivasi memperkuat diri ego-bolstering motivation; motivasi untuk mengembangkan kepribadian, berprestasi, menaikkan prestasi dan mendapatkan pengakuan orang lain, memuaskan diri dengan penguasanya terhadap orang lain Rismawaty, 2008:50. Berdasarkan pengelompokan motivasi diatas, pengembangan diri termasuk komponen dari motivasi psikologis. Pada motivasi memperkuat diri, manusia memiliki kebutuhan untuk mengembangkan kepribadian, berprestasi, menaikkan prestasi, mendapat pengakuan dari orang lain serta memuaskan dirinya. Hal-hal tersebut merupakan alasan utama mengapa manusia perlu untuk mengembangkan dirinya. Pengembangan diri kita adalah pengembangan keseluruhan potensi diri yang mencakup aspek ranah: a. Kognitif, yang merujuk pada pengayaan pengasahan otak agar kita menjadi ‘melek’ berpikir, ‘melek’ teknologi yang merupakan substansial dalam kehidupan kita kini dan masa mendatang; dalam hal ini berarti pengembangan pengetahuan. b. Afektif , yang merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan berpikir kreatif, motivasi, disiplin, kepercayaan diri, 27 meminimalkanmengendalikan rasa takut dan kuatir, mengelola stres, ketangguhan diri, aktualisasi diri, tanggung jawab nilai, norma yang kalau semuanya itu direkatkan pada diri kita maka akan memberi kontribusi yang amat bermakna; dalam hal ini berarti pengembangan keterampilan. c. Psikomotorik, yang merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan, keterampilan motorik; dalam hal ini berarti pengembangan kemampuan. d. Interaktif, yang merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan beradaptasi dalam segala situasi, kemampuan berkomunikasi, negosiasi yang amat dituntut dalam kegiatan-kegiatan bisnis serta kegiatan jasa lainnya. Rismawaty, 2008:37-38 Namun pada penelitian ini, hanya dibatasi hanya kepada pengembangan diri dalam hal pengembangan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan. Hal itu berdasarkan kepada tayangan Mario Teguh The Golden Ways yang cenderung lebih memberi informasi dan dorongan yang berguna untuk menunjang pengembangan aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik penontonya.

I.5.3 S-O-R Theory Teori S-O-R

Dokumen yang terkait

Tayangan The Golden Ways dan Motivasi Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan The Golden Ways di Metro TV terhadap Peningkatan Motivasi Diri pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Medan Area)

0 45 118

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

2 38 89

Analisis isi pesan dakwah Mario Teguh dalam acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV

1 19 122

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 3 89

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 9

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 1

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 14

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 15

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 2

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 12