57
Dengan kehadiran TVRI, RCTI, SCTV, dan TPI maka dunia pertelevisian di Indonesia mengalami banyak perubahan, baik dalam hal
mutu siarannya maupun waktu tayangannya. Kemudian pada tahun berikutnya bermunculan stasiun televisi swasta lainnya seperti Indosiar,
TransTV, Trans7, GlobalTV, MetroTV, ANTV, dan TVOne. Sehingga sampai saat ini terdapat 11 stasiun televisi swasta yang mengudara secara
nasional di Indonesia Kuswandi, 1996:38-40.
II.2.2 Kekuatan Media Televisi
Media massa merupakan salah satu media yang mampu diterima di semua kalangan masyarakat. Hal itu dapat dikuatkan dengan adanya
penggunaan media massa secara terus-menerus dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Media massa mampu memberi arti penting dalam
hati masyarakat dalam membantu memperoleh informasi. Kehadiran media massa pada masyarakat negara berkembang mempunyai
arti sangat penting. Terlebih lagi bagi negara kepulauan Indonesia. Jarak psikologis dan jarak geografis semakin kecil dan sempit. Media massa
terbagi atas dua bagian yaitu: media massa elektronik televisi dan radio, media massa cetak koran, majalah dan sejenisnya. Setiap media massa
mempunyai kekuatan masing-masing. Tetapi pada prinsipnya media massa merupakan satu institusi yang melembaga dan berfungsi bertujuan untuk
menyampaikan informasi kepada khayalak sasaran agar well informed tahu informasi.
Adapun beberapa unsur penting dalam media massa, yaitu: a.
Adanya sumber informasi b.
Isi pesan informasi
58
c. Saluran informasi media
d. Khalayak sasaran masyrakat
e. Umpan balik khalayak sasaran
Kuswandi, 1996:98. Dari lima komponen diatas maka terciptalah proses komunikasi
antara pemilik isi sumber pesan sumber informasi dengan penerima pesan melalui saluran informasi media. Proses komunikasi ini dimaksudkan
untuk mencapai kebersamaan terhadap isi pesan yang disampaikan. Dalam menjalankan fungsinya, media massa menghadapi berbagai macam
khalayak sasaran yang berbeda status sosial ekonominya. Media massa televisi sebagaimana media massa lainnya berperan
sebagai alat informasi, hiburan, kontrol sosial dan penghubung wilayah secara geografis. Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian pesan
media televisi kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga akan diinterpretasikan secara berbeda-beda menurut visi pemirsa, serta dampak
yang ditimbulkan juga berbeda-beda. Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman dan kebutuhan pemirsa
terhadap isi pesan televisi berkaitan erat dengan status sosial ekonomi serta situasi dan kondisi pemirsa pada saat menonton televisi. Dengan demikian
apa yang diasumsikan televisi sebagai suatu acara yang penting untuk disajikan bagi pemirsa, belum tentu penting bagi khalayak. Jadi, efektif atau
tidaknya isi pesan itu tergantung dari situasi dan kondisi pemirsa dan lingkungan sosialnya
59
Berdasarkan hal itulah maka timbul pendapat pro dan kontra terhadap dampak acara televisi effect menurut Kuswandi yaitu:
a. Acara televisi dapat mengancam nilai-nilai sosial yang ada dalam
masyarakat. b.
Acara televisi dapat menguatkan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat.
c. Acara televisi akan membentuk nilai-nilai sosial baru dalam kehidupan
masyarakat. Kuswandi, 1996:100.
Perbedaan pendapat tentang dampak acara televisi merupakan hal yang wajar. Karena media televisi dalam operasionalnya berhubungan
institusi sosial lainnya yang ada dalam masyarakat, serta adanya perbedaan sudut pandang dari khalayak sasaran.
Ada 3 dampak yang ditimbulkan dari acara televisi terhadap pemirsa menurut Kuswandi, yaitu:
a. Dampak kognitif yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk
menyerap dan memamhami acara yang ditayangkan televsi yang melahirkan pengetahuan bagi pemirsa.
b. Dampak peniruan yaitu pemirsa diharapkan pada trend aktual yang
ditayangkan televisi. c.
Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Kuswandi, 1996:99.
Namun pada kenyataannya apa yang telah diungkapkan di atas hanya bersifat teori. Sementara dalam prakteknya terjadi kesenjangan yang
tajam. Banyak tayangan-tayangan yang tidak sesuai sasaran, hal itu dikuatkan dengan pernyataan dari Kuswandi sebagai berikut:
Banyak tayangan-tayangan televisi yang diperuntukkan bagi orang dewasa ternyata ditonton oleh anak-anak. Kunci penyelesaiannya ialah para
pengelola dan perencana acara televisi tetap harus konsisten dan konsekuen membuat paket acara dengan tujuan yang jelas dan pasti diiringi tanggung
60
jawab moral dalam melihat kondisi dan situasi pemirsanya Kuswandi, 1996:100.
II.2.3 Karakteristik Televisi