27
meminimalkanmengendalikan rasa takut dan kuatir, mengelola stres, ketangguhan diri, aktualisasi diri, tanggung jawab nilai, norma yang
kalau semuanya itu direkatkan pada diri kita maka akan memberi kontribusi yang amat bermakna; dalam hal ini berarti pengembangan
keterampilan.
c. Psikomotorik, yang merujuk pada pengayaan, pengasahan
kemampuan, keterampilan motorik; dalam hal ini berarti pengembangan kemampuan.
d. Interaktif, yang merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan
beradaptasi dalam segala situasi, kemampuan berkomunikasi, negosiasi yang amat dituntut dalam kegiatan-kegiatan bisnis serta
kegiatan jasa lainnya. Rismawaty, 2008:37-38
Namun pada penelitian ini, hanya dibatasi hanya kepada pengembangan diri dalam hal pengembangan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan.
Hal itu berdasarkan kepada tayangan Mario Teguh The Golden Ways yang cenderung lebih memberi informasi dan dorongan yang berguna untuk
menunjang pengembangan aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik penontonya.
I.5.3 S-O-R Theory Teori S-O-R
Pada awalnya model ini dikenal sebagai model Stimulus-Respon. Model Stimulus-Respons S-R adalah model komunikasi paling mendasar
dan sederhana. Model ini mengingatkan kita bahwa apabila ada aksi maka akan timbul
reaksi. Proses ini merupakan bentuk pertukaran informasi yang dapat menimbulkan efek untuk mengubah tindakan komunikasi. Model ini juga
mengasumsikan bahwa perilaku individu ada karena kekuatan stimulus yang datang dari luar dirinya, bukan atas dasar motif dan sikap yang dimiliki
Wiryanto, 2004:13.
28
Akan tetapi kemudian De fleur menambahkan organisme dalam bagiannya sehingga menjadi S-O-R. Unsur-unsur dasar dalam model ini
terdiri dari stimulus yakni rangsangan atau dorongan berupa pesan, organism yakni manusia atau seseorang penerima receiver dan reponse
yakni reaksi, efek, pengaruh atau tanggapan. Teori ini merupakan turunan dari Bullet Theory dan Teori
Hipodermik. Terdapat beberapa dasar pemikiran yg mempelopori lahirnya teori ini. Yang pertama, latar belakang filosofis Philosophical Ground,
yaitu gambaran dari seseorang yg pasif dan mudah terpengaruh terpaan media. Kedua, perkembangan teori ilmu psikologi dan sosiologi
Theorytical Developmentin Psicology and Sosiology, yang mendeskriditkan pandangan individu yang berbeda dalam teori komunikasi
massa. Model ini menjelaskan bagaimana stimulus yang diterima oleh
organism tersebut diolah sedemikian rupa, yang seterusnya diubah dalam beberapa responden yang dapat diamati. Pengelohan stimulus dalam S-O-R
merupakan konsep black box atau kotak hitam; yakni struktur khusus dan fungsi proses antara yang internal dianggap kurang penting dibandingkan
dengan proses pengubahan masukan menjadi pengeluaran. Karena itu, menurut pengertian black box ini, penjelasan memerlukan pengamatan
masukan dan pengeluaran namun tidak menuntut pengamatan langsung pada kegiatan dalam diri organisme yang bersangkutan, sekalipun mungkin
dapat dilakukan. Pertama-tama pengamatan langsung pada proses internal
29
memang merupakan hal yang tidak mungkin, karena itu kita hanya dapat mengamati perilaku eksternal dan menganggapnya sebagai manifestasi dari
keadaan internal organisme yang bersangkutan. Jadi, pengkajian keadaan internal secara hakiki merupakan pengamatan tidak langsung, dengan kata
lain penarikan kesimpulan inferensi dari perilaku yang dapat diamatai Rakhmat, 2006;196.
Efek yang ditimbulkan dalam penjelasan S-O-R adalah bahwa organisme menghasilkan perilaku tertentu, jika ada stimulus tertentu pula
Rakhmat,2006:198.
Secara gamblang prinsip S-O-R menjelaskan tentang sebuah proses belajar dimana efek adalah suatu reaksi khusus yang timbul akibat stimulus
tertentu. Artinya bahwa orang-orang dapat memprediksi keterkaitan yang erat antara pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa terhadap
reaksi yang akan muncul dalam diri penerima akibat pesan yang disampaikan tersebut.
Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah: a.
Pesan stimulus, S b.
Komunikan Organism,O c.
Efek Response, R Amir Purba,2006:255
I.6 Kerangka Konsep