2.4 Persyaratan Alinemen
2.4.1 Alinemen Vertikal
2.4.1.1 Pengertian
Alinemen vertikal adalah proyeksi dari sumbu jalan pada suatu bidang vertikal yang melalui sumbu jalan tersebut.Alinemen vertikal terdiri atas bagian
landai vertikal dan bagian lengkung vertikal Sukirman, 1994. Ditinjau dari titik awal perencanaan, bagian landai vertikal dapat berupa landai positif tanjakan, atau
landai negatif turunan, atau landai nol datar.
2.4.1.2 Landai Maksimum
Landai Maksimum adalah landai vertikal maksimum dimana truk dengan muatan penuh masih mampu bergerak dengan penurunan kecepatan tidak lebih dari
setengah kecepatan awal tanpa penurunan gigi rendah Sony Sulaksono, 2001 seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.16 Kelandaian maksimum yang diizinkan
VR kmjam 120 100 80
60 50
40 30
20 Kelandaian Maksimum
3 3
4 5
8 9
10 10
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina Marga 1997
2.4.1.3 Panjang Kritis
Panjang kritis adalah panjang landai maksimum yang harus disediakan agar kendaraan dapat mempertahankan kecepatannya sedemikian rupa sehingga
penurunan kecepatan tidak lebih dari kecepatan rencana Sony Sulaksono, 2001.Lama perjalanan tersebut tidak boleh lebih dari satu menit.
Tabel 2.17 Panjang Kritis
Kecepatan pada awal
tanjakan kmjam
Kelandaian 4
5 6
7 8
9 10
80 630
460 360
270 230
230 200
60 320
210 160
120 110
90 80
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina Marga 1997
2.4.1.4 Lengkung Vertikal
Lengkung vertikal harus disediakan pada setiap lokasi yang mengalami perubahan kelandaian dengan tujuan mengurangi goncangan akibat perubahan
kelandaian dan menyediakan jarak pandang henti. Lengkung vertikal terdiri atas lengkung vertikal cembung dan lengkung vertikal cekung Sony Sulaksono, 2001.
Panjang lengkung vertikal LV ditentukan dengan rumus sebagai berikut: a.
Jika jarak pandang henti lebih kecil dari panjang lengkung vertikal cembung.
LV = 405
2
S A
…………………………………………….……………2.6
b. Jika jarak pandang henti lebih bear dari panjang lengkung vertikal cekung.
LV = 2 S -
A 405
…………………………………………..…………2.7
Panjang minimum lengkung vertikal dapat ditentukan dengan rumus: LV = A Y……………..……………………………………………..2.8
LV =
405 S
…………………………………………………………..2.9
Dimana: LV = Panjang lengkung vertikal m
A = Perbedaan grade m S = Jarak pandang henti m
Y = Faktor penampilan kenyamanan, didasarkan pada tinggi obyek 10 cm dan tinggi mata 120 cm.Nilai Y ini dapat diperoleh sesuai tabel berikut:
Tabel 2.18 Penentuan Faktor Penampilan Kenyamanan, Y
Kecepatan Rencana kmjam Faktor Penampilan Kenyamanan, Y
40 1,5
40 - 60 3
60 8
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina Marga 1997
Panjang lengkung vertikal bisa ditentukan langsung sesuai tabel berikut didasarkan pada penampilan,kenyamanan dan jarak pandang.
Tabel 2.19 Panjang Minimum Lengkung Vertikal
Kecepatan Rencana kmjam
Perbedaan Kelandaian Memanjang
Panjang Lengkung m
40 1
20 - 30 40 - 60
0,6 40 - 80
60 0,4
80 - 150 Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina
Marga 1997
2.4.2 Alinemen Horizontal