Pengolahan Data Kemiringan Tikungan

3.3 Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data ini nantinya akan melalui beberapa tahapan yang pada akhirnya akan didapatkan hasil analisa yang akan menjawab semua tujuan penelitian ini. Secara umum proses pengolahan data ini sebagai berikut: 1. Studi literatur, yaitu dengan cara mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan tugas akhir ini bersumberkan dari buku-buku serta refrensi lainnya sebagai pendekatan teori maupun sebagai perbandingan untuk mengkaji penelitian ini. 2. Pengambilan data, dalam penelitian ini digunakan dua data sumber yaitu : a Data Primer yang diperoleh dari lapanganlokasi di PDAM Tirtanadi- Hutan Lindung Sibolangit meliputi : koordinat titik-titik dari trase jalan dan lokasi, kecepatan, dan kondisi geometrik serta keadaan daerah dari lokasi kasus tersebut. b Data Sekunder yang diperoleh dari Samsat Polresta Medan berupa data mengenai jumlah kecelakaan lalu lintas, korban kecelakaan, serta kerugian material yang telah ditimbulkan dari kecelakaan tersebut selama beberapa tahun. 3. Trase jalan yaitu : Kondisi pada alinemen horizontal jalan, yaitu membahas tentang kondisi alinemen horizontal pada jalan telah memenuhi standart peraturan yang ada untuk keamanan dan kenyamanan bagi pengemudi atau tidak. 4. Untuk menganalisis data koordinat dari lapangan digunakan Autocad 2008 dan mengubahnya kedalam bentuk gambar site plan. Kemudian dari gambar tersebut akan disesuaikan dengan nilai yang didapat dengan perhitungan matematis. 5. Perhitungan dengan menggunakan Metode Bina Marga 1997 dan AASHTO 2001 sehingga didapatkan nilai yang sesuai untuk kondisi geometrik jalan yang ada. Gambar 3.1 Bagan Pengolahan Data PENGOLAHAN DATA PRIMER Data Alinemen Horizontal di Lapangan DATA SEKUNDER Data Korban Kecelakaan DIANALISIS DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS BERDASARKAN LITERATUR DIBANDINGKAN DENGAN PERATURAN YANG ADA DIPEROLEH PERENCANAAN ALINEMEN HORIZONTAL YANG BARU BAB IV ANALISIS DATA

4.1 Perencanaan Alinemen Horizontal

Dari data yang diperoleh dari Satlantas Polresta Medan pada tahun 2009 diperoleh bahwa Ruas Jalan Sembahe – Sibolangit Jalan Jamin Ginting Km 36 – 38 merupakan daerah black spot rawan kecelakaan dimana jumlah kecelakaan yang terjadi paling banyak sepanjang ruas jalan tersebut. Data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Data Kecelakaan Pada Ruas Jalan Sembahe - Sibolangit Jalan Jamin Ginting Jumlah Kecelakaan Korban Meninggal Dunia Luka berat Luka Ringan Km 8 - 10 4 2 1 2 Km 10 - 12 3 - 4 - Km 12 - 14 6 3 12 1 Km 14 - 16 6 3 6 2 Km 16 - 18 5 5 7 - Km 18 - 20 6 2 6 - Km 20 - 22 2 - 6 1 Km 24 - 26 4 3 5 - Km 26 - 28 1 - 4 - Km 28 - 30 3 - 5 20 Tabel 4.1 Data Kecelakaan Pada Ruas Jalan Sembahe – Sibolangit Sambungan Km 33 - 35 1 - 3 7 Km 36 - 38 8 1 10 11 Km 38 - 40 3 - 4 - Km 40 - 42 2 - 3 8 Km 44 - 46 2 1 1 - Km 46 - 48 2 2 - - Km 51 - 52 2 1 3 1 Km 52 - 54 1 - 1 - Pada umumnya kendala pada alinemen horizontal di Ruas Jalan Sembahe – Sibolangit adalah kondisi lapangan yang memiliki tikungan yang tajam karena besar radius putar jari – jari tikungan yang tidak sesuai untuk penggunaan jenis tikungan yang digunakan. Hal ini dapat terjadi karena kondisi topografi di lapangan yang terdiri dari jurang yang curam dan bukit yang terjal sehingga tidak memungkinkan untuk memenuhi besar jari – jari tikungan yang dibutuhkan. Kendala jarak pandang pada alinemen horizontal adalah terhalangnya pandangan pengendara akibat kondisi tikungan yang cukup tajam dan terhalang oleh pepohonan dan bukit yang terjal. Data yang diperoleh dari lapangan berupa koordinat-koordinat untuk pemetaan situasi site plan dari kondisi jalan sebenarnya yang diubah kedalam bentuk gambar dan dianalisis dengan perhitungan matematis sehingga diperoleh data alinemen horizontal di lapangan yang akan disesuaikan dengan peraturan yang ada. Dari data koordinat yang telah diubah dalam bentuk site plan jalan diperoleh bentuk alinemen horizontal jalan seperti di bawah ini. Gambar 4.1 Alinemen Horizontal di Lapangan

4.1.1 Analisa Data Pada Tikungan 1

Dari gambar alinemen horizontal jalan di lapangan diperoleh gambar dari tikungan 1 sebagai berikut: Gambar 4.2 Tikungan 1 Dari gambar diperoleh : • Sudut tangent ∆ = 98 • E = 5,77 m • ∆ = 98 • E = 5,77 m Setelah diperoleh nilai ∆ dan E dihitung besar T dan R. Untuk menghitung harga T digunakan persamaan 2.17 E = T tg ¼ ∆ 5,77 = T tg ¼ 98 T = 12,65 m Untuk menghitung R digunakan persamaan 2.16 T = R tg ½ ∆ 12.65 = R tg ½ 98 R = 10,99 m Dari data dan perhitungan – perhitungan di atas diperoleh gambar detail tikungan 1 untuk mendapatkan jenis tikungan di lapangan. Gambar 4.3 Detail Tikungan 1 Data tikungan 1: • Type Jalan : 1 jalur-2 lajur-2 arah 22 TB • Kecepatan rencana jalan = 40 kmjam • Lebar perkerasan = 6 m Dari gambar detail tikungan 1 diperoleh bahwa jenis tikungan adalah full circle dengan jari – jari R = 10,99 m. Tikungan ini tidak memenuhi Peraturan Geometrik Jalan Raya dimana jenis tikungan adalah full circle sedangkan besar nilai R R min untuk jenis tikungan full circle yaitu sebesar 250 m menurut Bina Marga 1997 Tabel 2.23 dan 600 m menurut AASHTO 2001 Tabel 2.30 ,oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan ulang untuk tikungan tersebut. • ∆ = 98 • E = 5,77 m • T = 12,65 m • R = 10,99 m

4.1.2 Analisa Data Pada Tikungan 2

Dari gambar alinemen horizontal jalan di lapangan diperoleh gambar dari tikungan 2 sebagai berikut: Gambar 4.4 Tikungan 2 Dari gambar diperoleh: • Sudut antara tikungan ∆ = 128 • E =10,504 m Untuk menghitung harga T digunakan persamaan 2.17 • ∆ = 128 • E = 10,504 m E = T tg ¼ ∆ 10,504 = T tg ¼ 128 T = 16,809 m Untuk menghitung R digunakan persamaan 2.16 T = R tg ½ ∆ 16,809 = R tg ½ 128 R = 8,9 m Dari data dan perhitungan – perhitungan di atas diperoleh gambar detail tikungan 2 untuk mendapatkan jenis tikungan di lapangan. Gambar 4.5 Detail Tikungan 2 Data tikungan 2: • Type Jalan : 1 jalur-2 lajur-2 arah 22 TB • Kecepatan rencana jalan = 40 kmjam • Lebar perkerasan = 6 m Dari gambar detail tikungan 2 diperoleh bahwa jenis tikungan adalah full circle dengan jari – jari R = 8,9 m. Tikungan ini tidak memenuhi Peraturan Geometrik Jalan Raya dimana jenis tikungan adalah full circle sedangkan besar nilai R R min untuk jenis tikungan full circle yaitu sebesar 250 m menurut Bina Marga • ∆ = 128 • E = 10,504 m • T = 16,809 m • R = 8,9 m 1997 Tabel 2.23 dan 600 m menurut AASHTO 2001 Tabel 2.30 ,oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan ulang untuk tikungan tersebut.

4.1.3 Analisa Data Pada Tikungan 3

Dari gambar alinemen horizontal jalan di lapangan diperoleh gambar dari tikungan 3 sebagai berikut: Gambar 4.6 Tikungan 3 • ∆ = 107 • E =11,8 m Dari gambar diperoleh: • Sudut antara tikungan ∆ = 107 • E =11,8 m Untuk menghitung harga T digunakan persamaan 2.17 E = T tg ¼ ∆ 11,8 = T tg ¼ 107 T = 23,41 m Untuk menghitung R digunakan persamaan 2.16 T = R tg ½ ∆ 23,41 = R tg ½ 107 R = 17,32 m Dari data dan perhitungan – perhitungan di atas diperoleh gambar detail tikungan 3 untuk mendapatkan jenis tikungan di lapangan Gambar 4.7 Detail Tikungan 3 Data tikungan 3 : • Type Jalan : 1 jalur-2 lajur-2 arah 22 TB • Kecepatan rencana jalan = 40 kmjam • Lebar perkerasan = 6 m Dari gambar detail tikungan 3 diperoleh bahwa jenis tikungan adalah full circle dengan jari – jari R = 17,32 m. Tikungan ini tidak memenuhi Peraturan Geometrik Jalan Raya dimana jenis tikungan adalah full circle sedangkan besar nilai • ∆ = 107 • E = 11,8 m • T = 23,41 m • R = 17 32 m R R min untuk jenis tikungan full circle yaitu sebesar 250 m menurut Bina Marga 1997 Tabel 2.23 dan 600 m menurut AASHTO 2001 Tabel 2.30 ,oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan ulang untuk tikungan tersebut.

4.2 Perencanaan Ulang Alinemen Horizontal

Dalam perencanaan ulang alinemen horizontal jalan dalam hal ini tikungan, penulis melakukan perencanaan ulang yaitu dengan mempertahankan bentuk trase jalan atau tidak mengubah bentuk tangent garis lurus.

4.2.1 Perencanaan Ulang Tikungan 1

Gambar 4.8 Tangent Tmax Tikungan 1 • ∆ = 98 • Tmax = 36 m Dari gambar tikungan 1 di lapangan diperoeh besar T max = 36 m Sudut tangent ∆ = 98 Kecepatan rencana V = 40 kmjam METODE BINA MARGA Menentukan jenis tikungan: 1 Dicoba dengan jenis tikungan full circle Dari tabel 2.23 untuk kecepatan rencana V = 40 kmjam, R min = 250 m. T = Rtg 2 1 ∆ = 250 tg ½ 98 T = 287,592 m Tmax = 36 m tidak memenuhi Maka jenis tikungan full circle tidak dapat digunakan. 2. Dicoba dengan jenis tikungan spiral - circle – spiral Dari tabel 2.21 R min = 50 m maka dicoba dengan R = 50 m. Dari tabel 2.22 berdasarkan Rc = 50 m diperoleh: Ls min = 50 e max = 9,9 Untuk menghitung Ls min : a. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal: Ls min = 0,022. C R V 3 - 2,727. C e V . Ls min = 0,022 . 4 , . 50 40 3 - 2,727 . 4 , 099 , . 40 Ls min = 43,4027 m b. Berdasarkan waktu tempuh maksimum di lengkung peralihan Ls = 6 , 3 V .T Ls = 6 , 3 40 . 3 Ls = 33,33 m c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian Ls = e n m r V e e 6 , 3 . − Ls = 035 , . 6 , 3 40 . 02 , 1 , − Ls = 25,396 m Diambil Ls = 50 m. S θ = 28,648 . R Ls S θ = 28,648 . 50 50 = 648 , 28 ∆ c = ∆ - 2 S θ ∆ c = 98 - 2 648 , 28 ∆ c = 40,704 Lc = 360 ∆ .2 π.R Lc = 360 704 , 40 . 2 50 π Lc = 35,52 m memenuhi dimana Lc 20 m Yc = Rc Ls 6 2 = 50 . 6 50 2 = 8,33 m Xc = Ls - 2 3 40 Rc Ls Xc = 50 - 2 3 50 . 40 50 Xc = 48,75 P = Yc – Rc 1 – cos S θ P = 8,33 – 50 1 – cos 28,648 P = 2,23 m K = Xc – Rc sin θ K.= 48,75 - 50 . sin 28,648 K = 24,778 m T = R + P tg 2 1 ∆ + K T = 50 + 2,23 tg 2 1 98 + 24,778 T = 84,861 m Tmax = 36 m Tidak memenuhi Maka jenis tikungan spiral – circle – spiral tidak dapat digunakan. 3. Dicoba dengan jenis tikungan spiral – spiral Dicoba dengan R = 15 m s θ = ½ ∆ = ½ 98 s θ = 49 Ls = 648 , 28 .R s θ Ls = 648 , 28 15 . 49 Ls = 25,656 m Lc = 0 L = 2 Ls L = 2 . 25,656 L = 451,312 m P = cos 1 6 2 s R R Ls θ − − P = 49 cos 1 15 15 . 6 696 , 25 2 − − P = 2,154 m K = Ls - s R R Ls θ sin 40 2 3 − K = 25,656 - 2 3 15 . 40 656 , 25 - 15 sin 49 K = 12,458 m T = R + P Tg s θ + K T = 15 + 2,154 Tg 49 + 12,458 T = 32,191 m Tmax = 36 m memenuhi Maka jenis tikungan spiral – spiral dapat digunakan. Es = s P R θ cos + - R Es = 15 49 cos 154 , 2 15 − + Es = 11,147 m Ys = R Ls 6 2 Ys = 15 . 6 656 , 25 2 Ys = 7,313 m Xs = Ls - 2 3 40 R Ls Xs = 25,656 - 2 3 15 . 40 656 , 25 Xs = 23,779 m METODE AASHTO Menentukan jenis tikungan: 1 Dicoba dengan jenis tikungan full circle Dari tabel 2.30 untuk kecepatan rencana V = 40 kmjam, R min = 600 m. T = Rtg 2 1 ∆ = 600 tg ½ 98 T = 690,221 m Tmax = 36 m tidak memenuhi Maka jenis tikungan full circle tidak dapat digunakan. 2. Dicoba dengan jenis tikungan spiral - circle – spiral Dari tabel 2.22 R min = 45 m maka dicoba dengan R = 50 m. Dari tabel 2.30 berdasarkan Rc = 50 m diperoleh: Ls = 51 m e max = 10,00 Untuk menghitung Ls min : Ls min = C R V 3 0214 , = 2 , 1 . 50 40 . 0214 , 3 = 22,826 m Kontrol terhadap panjang perjalanan selama 2 detik: Ls min = 2 . 6 , 3 40 = 22,222 m Ls Ls min, maka Ls dipakai = 51 m S θ = 28,648 . R Ls S θ = 28,648 . 50 51 = 220 , 29 ∆ c = ∆ - 2 S θ ∆ c = 98 - 2 220 , 29 ∆ c = 39,56 Lc = 360 ∆ .2 π.R Lc = 360 56 , 39 . 2 50 π Lc = 34,522 m memenuhi dimana Lc 20 m Yc = Rc Ls 6 2 = 50 . 6 51 2 = 8,67 m Xc = Ls - 2 3 40 Rc Ls Xc = 51 - 2 3 50 . 40 51 Xc = 49,673 m P = Yc – Rc 1 – cos S θ P = 8,67 – 51 1 – cos 29,220 P = 2,18 m K = Xc – Rc sin θ K.= 49,673 - 50 . sin 29,220 K = 25,264 m T = R + P tg 2 1 ∆ + K T = 50 + 2,18 tg 2 1 98 + 25,264 T = 85,290 m Tmax = 36 m Tidak memenuhi Maka jenis tikungan spiral – circle – spiral tidak dapat digunakan. 3. Dicoba dengan jenis tikungan spiral – spiral Dicoba dengan R = 15 m s θ = ½ ∆ = ½ 98 s θ = 49 Ls = 648 , 28 .R s θ Ls = 648 , 28 15 . 49 Ls = 25,656 m Lc = 0 L = 2 Ls L = 2 . 25,656 L = 451,312 m P = cos 1 6 2 s R R Ls θ − − P = 49 cos 1 15 15 . 6 696 , 25 2 − − P = 2,154 m K = Ls - s R R Ls θ sin 40 2 3 − K = 25,656 - 2 3 15 . 40 656 , 25 - 15 sin 49 K = 12,458 m T = R + P Tg s θ + K T = 15 + 2,154 Tg 49 + 12,458 T = 32,191 m Tmax = 36 m memenuhi Maka jenis tikungan spiral – spiral dapat digunakan. Es = s P R θ cos + - R Es = 15 49 cos 154 , 2 15 − + Es = 11,147 m Ys = R Ls 6 2 Ys = 15 . 6 656 , 25 2 Ys = 7,313 m Xs = Ls - 2 3 40 R Ls Xs = 25,656 - 2 3 15 . 40 656 , 25 Xs = 23,779 m Keterangan: • ∆ = 98 • E = 11,147 m • T = 32,191 m • S θ = 49 • R = 15 m • K = 12,458 m Gambar 4.9 Perencanaan Ulang Tikungan 1 • P = 2,154 m • Ys = 7,313 m • Xs = 23,779 m • Ls = 25,656 m

4.2.2 Perencanaan Ulang Tikungan 2

Gambar 4.10 Tangent Tmax Tikungan 2 Dari gambar tikungan 2 di lapangan diperoeh besar T max = 44 m Sudut tangent ∆ = 128 Kecepatan rencana V = 40 kmjam • ∆ = 98 • Tmax = 44 m METODE BINA MARGA Menentukan jenis tikungan: 1 Dicoba dengan jenis tikungan full circle Dari tabel 2.23 untuk kecepatan rencana V = 40 kmjam, R min = 250 m. T = Rtg 2 1 ∆ = 250 tg ½ 128 T = 512,575 m Tmax = 44 m tidak memenuhi Maka jenis tikungan full circle tidak dapat digunakan. 2. Dicoba dengan jenis tikungan spiral - circle – spiral Dari tabel 2.21 R min = 50 m maka dicoba dengan R = 50 m. Dri tabel 2.22 berdasarkan Rc = 50 m diperoleh: Ls min = 50 e max = 9,9 Untuk menghitung Ls min : a. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal: Ls min = 0,022. C R V 3 - 2,727. C e V . Ls min = 0,022 . 4 , . 50 40 3 - 2,727 . 4 , 099 , . 40 Ls min = 43,4027 m b. Berdasarkan waktu tempuh maksimum di lengkung peralihan Ls = 6 , 3 V .T Ls = 6 , 3 40 . 3 Ls = 33,33 m c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian Ls = e n m r V e e 6 , 3 . − Ls = 035 , . 6 , 3 40 . 02 , 1 , − Ls = 25,396 m, Diambil Ls = 50 m. S θ = 28,648 . R Ls S θ = 28,648 . 50 50 = 648 , 28 ∆ c = ∆ - 2 S θ ∆ c = 128 - 2 648 , 28 ∆ c = 704 , 70 Lc = 360 ∆ .2 π.R Lc = 360 704 , 70 . 2 50 π Lc = 61,701 m memenuhi dimana Lc 20 m Yc = Rc Ls 6 2 Yc = 50 . 6 50 2 = 8,33 m Xc = Ls - 2 3 40 Rc Ls Xc = 50 - 2 3 50 . 40 50 Xc = 48,75 P = Yc – Rc 1 – cos S θ P = 8,33 – 50 1 – cos 28,648 P = 2,23 m K = Xc – Rc sin θ K = 48,75 - 50 . sin 28,648 K = 24,778 m T = R + P tg 2 1 ∆ + K T = 50 + 2,23 tg 2 1 128 + 24,778 T = 131,865 m Tmax = 44 m Tidak memenuhi Maka jenis tikungan spiral – circle – spiral tidak dapat digunakan. 3. Dicoba dengan jenis tikungan spiral – spiral Dicoba dengan R = 10 m s θ = ½ ∆ s θ = ½ 128 s θ = 64 Ls = 648 , 28 .R s θ Ls = 648 , 28 10 . 64 Ls = 22,34 m Lc = 0 L = 2 Ls L = 2 . 22,34 L = 44,68 m P = cos 1 6 2 s R R Ls θ − − P = 64 cos 1 10 10 . 6 34 , 22 2 − − P = 2,701 m K = Ls - s R R Ls θ sin 40 2 3 − K = 22,34 - 2 3 10 . 40 34 , 22 - 10 sin 64 K = 10,504 m T = R + P Tg s θ + K T = 10 + 2,701 Tg 64 + 10,504 T = 36,604 m Tmax = 44 m memenuhi Maka jenis tikungan spiral – spiral dapat digunakan. Es = s P R θ cos + - R Es = 10 64 cos 701 , 2 10 − + Es = 18,973 m Ys = R Ls 6 2 Ys = 10 . 6 34 , 22 2 Ys = 8,317 m Xs = Ls - 2 3 40 R Ls Xs = 22,34 - 2 3 10 . 40 34 , 22 = 19,552 m METODE AASHTO Menentukan jenis tikungan: 1 Dicoba dengan jenis tikungan full circle Dari tabel 2.30 untuk kecepatan rencana V = 40 kmjam, R min = 600 m. T = Rtg 2 1 ∆ = 600 tg ½ 128 T = 512,575 m Tmax = 44 m tidak memenuhi Maka jenis tikungan full circle tidak dapat digunakan. 2. Dicoba dengan jenis tikungan spiral - circle – spiral Dari tabel 2.22 R min = 45 m maka dicoba dengan R = 50 m. Dri tabel 2.30 berdasarkan Rc = 50 m diperoleh: Ls = 51 m e max = 10 Untuk menghitung Ls min : Ls min = C R V 3 0214 , = 2 , 1 . 50 40 . 0214 , 3 = 22,826 m Kontrol terhadap panjang perjalanan selama 2 detik: Ls min = 2 . 6 , 3 40 = 22,222 m Ls Ls min, maka Ls dipakai = 51 m S θ = 28,648 . R Ls S θ = 28,648 . 50 51 = 220 , 29 ∆ c = ∆ - 2 S θ ∆ c = 128 - 2 220 , 29 ∆ c = 56 , 69 Lc = 360 ∆ .2 π.R Lc = 360 56 , 69 . 2 50 π Lc = 60,702 m memenuhi dimana Lc 20 m Yc = Rc Ls 6 2 = 50 . 6 51 2 = 8,67 m Xc = Ls - 2 3 40 Rc Ls Xc = 50 - 2 3 50 . 40 51 = 49,673 P = Yc – Rc 1 – cos S θ P = 8,67 – 50 1 – cos 29,220 P = 2,18 m K = Xc – Rc sin θ K = 48,75 - 50 . sin 28,648 K = 25,264 m T = R + P tg 2 1 ∆ + K T = 50 + 2,18 tg 2 1 128 + 25,264 T = 132,248 m Tmax = 44 m Tidak memenuhi Maka jenis tikungan spiral – circle – spiral tidak dapat digunakan. 3. Dicoba dengan jenis tikungan spiral – spiral Dicoba dengan R = 10 m s θ = ½ ∆ s θ = ½ 128 s θ = 64 Ls = 648 , 28 .R s θ Ls = 648 , 28 10 . 64 Ls = 22,34 m Lc = 0 L = 2 Ls L = 2 . 22,34 L = 44,68 m P = cos 1 6 2 s R R Ls θ − − P = 64 cos 1 10 10 . 6 34 , 22 2 − − P = 2,701 m K = Ls - s R R Ls θ sin 40 2 3 − K = 22,34 - 2 3 10 . 40 34 , 22 - 10 sin 64 K = 10,504 m T = R + P Tg s θ + K T = 10 + 2,701 Tg 64 + 10,504 T = 36,604 m Tmax = 44 m memenuhi Maka jenis tikungan spiral – spiral dapat digunakan. Es = s P R θ cos + - R Es = 10 64 cos 701 , 2 10 − + Es = 18,973 m Ys = R Ls 6 2 Ys = 10 . 6 34 , 22 2 Ys = 8,317 m Xs = Ls - 2 3 40 R Ls Xs = 22,34 - 2 3 10 . 40 34 , 22 = 19,552 m Keterangan: • ∆ = 128 • E = 18,973 m • T = 36,604 m • S θ = 64 • R = 10 m • K = 10,504 m Gambar 4.11 Perencanaan Ulang Tikungan 2 4.2.3 Perencanaan Ulang Tikungan 3 Gambar 4.12 Tangent Tmax Tikungan 3 Dari gambar tikungan 3 di lapangan diperoeh besar T max = 65 m Sudut tangent ∆ = 107 • P = 2,701 m • Ys = 8,317 m • Xs = 19,552 m • Ls = 22,34 m • ∆ =107 • Tmax = 65 m Kecepatan rencana V = 40 kmjam METODE BINA MARGA Menentukan jenis tikungan: 1 Dicoba dengan jenis tikungan full circle Dari tabel 2.23 untuk kecepatan rencana V = 40 kmjam, R min = 250 m. T = Rtg 2 1 ∆ = 250 tg ½ 107 T = 337,855 m Tmax = 65 m tidak memenuhi Maka jenis tikungan full circle tidak dapat digunakan. 2. Dicoba dengan jenis tikungan spiral - circle – spiral Dari tabel 2.21 R min = 50 m maka dicoba dengan R = 50 m. Dri tabel 2.22 berdasarkan Rc = 50 m diperoleh: Ls min = 50 e max = 9,9 Untuk menghitung Ls min : a. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal: Ls min = 0,022. C R V 3 - 2,727. C e V . Ls min = 0,022 . 4 , . 50 40 3 - 2,727 . 4 , 099 , . 40 Ls min = 43,4027 m b. Berdasarkan waktu tempuh maksimum di lengkung peralihan Ls = 6 , 3 V .T Ls = 6 , 3 40 . 3 Ls = 33,33 m c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian Ls = e n m r V e e 6 , 3 . − Ls = 035 , . 6 , 3 40 . 02 , 1 , − Ls = 25,396 m, Diambil Ls = 50 m. S θ = 28,648 . R Ls S θ = 28,648 . 50 50 = 648 , 28 ∆ c = ∆ - 2 S θ ∆ c = 107 - 2 648 , 28 ∆ c = 704 , 49 Lc = 360 ∆ .2 π.R = 360 704 , 49 . 2 50 π = 43,374 m memenuhi dimana Lc 20 m Yc = Rc Ls 6 2 = 50 . 6 50 2 = 8,33 m Xc = Ls - 2 3 40 Rc Ls Xc = 50 - 2 3 50 . 40 50 Xc = 48,75 P = Yc – Rc 1 – cos S θ P = 8,33 – 50 1 – cos 28,648 P = 2,23 m K = Xc – Rc sin θ K = 48,75 - 50 . sin 28,648 K = 24,778 m T = R + P tg 2 1 ∆ + K T = 50 + 2,23 tg 2 1 107 + 24,778 T = 95,362 m Tmax = 65 m tidak memenuhi Maka jenis tikungan spiral – circle – spiral tidak dapat digunakan. 3. Dicoba dengan jenis tikungan spiral – spiral Dicoba dengan R = 25 m s θ = ½ ∆ s θ = ½ 107 s θ = 53,5 Ls = 648 , 28 .R s θ Ls = 648 , 28 25 . 5 , 53 Ls = 46,687 m Lc = 0 L = 2 Ls L = 2 . 46,687 L = 93,374 m P = cos 1 6 2 s R R Ls θ − − P = 5 , 53 cos 1 25 25 . 6 687 , 46 2 − − P = 4,401 m K = Ls - s R R Ls θ sin 40 2 3 − K = 46,687 - 2 3 25 . 40 687 , 46 - 25 sin 53,5 K = 22,52 m T = R + P Tg s θ + K T = 25 + 4,401 Tg 53,5 + 22,52 T = 62,253 m Tmax = 65 m memenuhi Maka jenis tikungan spiral – spiral dapat digunakan. Es = s P R θ cos + - R Es = 25 5 , 53 cos 401 , 4 25 − + Es = 24,428 m Ys = R Ls 6 2 Ys = 25 . 6 687 , 46 2 Ys = 14,531 m Xs = Ls - 2 3 40 R Ls Xs = 46,687 - 2 3 25 . 40 687 , 46 Xs = 42,616 m METODE AASHTO Menentukan jenis tikungan: 1 Dicoba dengan jenis tikungan full circle Dari tabel 2.30 untuk kecepatan rencana V = 40 kmjam, R min = 600 m. T = Rtg 2 1 ∆ = 600 tg ½ 107 T = 810,853 m Tmax = 65 m tidak memenuhi Maka jenis tikungan full circle tidak dapat digunakan. 2. Dicoba dengan jenis tikungan spiral - circle – spiral Dari tabel 2.22 R min = 45 m maka dicoba dengan R = 50 m. Dri tabel 2.30 berdasarkan Rc = 50 m diperoleh: Ls = 51 m e max = 10 Untuk menghitung Ls min : Ls min = C R V 3 0214 , = 2 , 1 . 50 40 . 0214 , 3 = 22,826 m Kontrol terhadap panjang perjalanan selama 2 detik: Ls min = 2 . 6 , 3 40 = 22,222 m Ls Ls min, maka Ls dipakai = 51 m S θ = 28,648 . R Ls S θ = 28,648 . 50 50 = 220 , 29 ∆ c = ∆ - 2 S θ ∆ c = 107 - 2 220 , 29 ∆ c = 56 , 48 Lc = 360 ∆ .2 π.R = 360 56 , 48 . 2 50 π = 42,376 m memenuhi dimana Lc 20 m Yc = Rc Ls 6 2 = 50 . 6 50 2 = 8,67 m Xc = Ls - 2 3 40 Rc Ls Xc = 50 - 2 3 50 . 40 50 Xc = 49,673 m P = Yc – Rc 1 – cos S θ P = 8,33 – 50 1 – cos 28,648 P = 2,18 m K = Xc – Rc sin θ K = 48,75 - 50 . sin 28,648 K = 25,264 m T = R + P tg 2 1 ∆ + K T = 50 + 2,18 tg 2 1 107 + 25,264 T = 95,781 m Tmax = 65 m tidak memenuhi Maka jenis tikungan spiral – circle – spiral tidak dapat digunakan. 3. Dicoba dengan jenis tikungan spiral – spiral Dicoba dengan R = 25 m s θ = ½ ∆ s θ = ½ 107 s θ = 53,5 Ls = 648 , 28 .R s θ Ls = 648 , 28 25 . 5 , 53 Ls = 46,687 m Lc = 0 L = 2 Ls L = 2 . 46,687 L = 93,374 m P = cos 1 6 2 s R R Ls θ − − P = 5 , 53 cos 1 25 25 . 6 687 , 46 2 − − P = 4,401 m K = Ls - s R R Ls θ sin 40 2 3 − K = 46,687 - 2 3 25 . 40 687 , 46 - 25 sin 53,5 K = 22,52 m T = R + P Tg s θ + K T = 25 + 4,401 Tg 53,5 + 22,52 T = 62,253 m Tmax = 65 m memenuhi Maka jenis tikungan spiral – spiral dapat digunakan. Es = s P R θ cos + - R Es = 25 5 , 53 cos 401 , 4 25 − + Es = 24,428 m Ys = R Ls 6 2 Ys = 25 . 6 687 , 46 2 Ys = 14,531 m Xs = Ls - 2 3 40 R Ls Xs = 46,687 - 2 3 25 . 40 687 , 46 Xs = 42,616 m Keterangan: • ∆ = 107 • E = 24,428 m • T = 62,253 m • S θ = 53,5 • R = 25 m • K = 22,52 m Gambar 4.13 Perencanaan Ulang Tikungan 3 • P = 4,401 m • Ys = 14,531 m • Xs = 42,616 m • Ls = 46,687 m Gambar 4.14 Perencanaan Ulang Tikungan di Lapangan

4.3 Kemiringan Tikungan

TIKUNGAN 1 Gambar 4.15 Kemiringan Tikungan 1 Dari data di lapangan diperoleh data kemiringan tikungan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Data Kemiringan Tikungan 1 Titik Lebar Jalan cm Beda Tinggi cm Tan α Kemiringan Tikungan 1 600 19 0,031 3.1 2 600 33 0,055 5,5 3 600 40 0,0668 6,68 4 600 30 0,050 5 5 600 17,5 0,029 2,9 Pada tikungan ini kemiringan tikungan maksimum adalah 6,68 dan nilai ini masih memenuhi batas maksimum kemiringan tikungan pada jalan luar kota yaitu 10 . TIKUNGAN 2 Gambar 4.16 Kemiringan Tikungan 2 Dari data di lapangan diperoleh data kemiringan tikungan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Data Kemiringan Tikungan 2 Titik Lebar Jalan cm Beda Tinggi cm Tan α Kemiringan Tikungan 1 600 16 0,0266 2,66 2 600 31 0,0517 5,17 3 600 56 0,0937 9,37 4 600 28 0,0407 4,07 5 600 15 0,025 2,5 Pada tikungan ini kemiringan tikungan maksimum adalah 9,37 dan nilai ini masih memenuhi batas maksimum kemiringan tikungan pada jalan luar kota yaitu 10 . TIKUNGAN 3 Gambar 4.17 Kemiringan Tikungan 3 Dari data di lapangan diperoleh data kemiringan tikungan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Data Kemiringan Tikungan 3 Titik Lebar Jalan cm Beda Tinggi cm Tan α Kemiringan Tikungan 1 600 19 0,031 3,1 2 600 32 0,053 5,3 3 600 42 0,0701 7,01 4 600 29 0,0483 4,83 5 600 18,5 0,0308 3,08 Pada tikungan ini kemiringan tikungan maksimum adalah 7,01 dan nilai ini masih memenuhii batas maksimum kemiringan tikungan pada jalan luar kota yaitu 10 .

4.4 Daerah Bebas Samping di Tikungan