namun penderita jenis kanker lain juga akan mengalami masalah seksual yang timbul selama menjalani proses pengobatan Sarafino, 2006.
C. Explanatory Style pada Penderita Kanker
Penyakit kanker merupakan jenis penyakit yang ditakuti oleh kebanyakan orang. Hal ini dikarenakan tingginya angka kematian yang disebabkan oleh
penyakit kanker Bunish et al., dalam Sarafino, 2006. Pada umumnya, orang-orang percaya bahwa penyakit kanker merupakan
penyakit yang hopeless, disebabkan karena penyakit kanker memiliki penyebab yang sulit diidentifikasi, perkembangannya sulit diprediksi, serta belum adanya
pengobatan yang pasti Peters-Golden, dalam Taylor, 2000. Kesedihan dan kekhawatiran akan masa depan merupakan respon yang normal, karena adanya
suatu arti tertentu yang melekat pada penyakit kanker, yakni ketakutan akan ketidakmampuan atau kematian Holland and Evcimen, 2009. Meskipun
demikian, tingginya angka kematian yang disebabkan oleh penyakit kanker tidaklah membuat semua penderita kanker merasa hopeless dan depresi.
Cara yang biasanya dgunakan oleh seseorang untuk menjelaskan setiap event yang terjadi disebut dengan explanatory style Shaver, dalam Peterson
Steen, 2002. Explanatory style yang dikarakteristikkan dengan bentuk internal, stabil, dan global terhadap event yang buruk digambarkan sebagai orang yang
bersifat pesimistik. Sebaliknya, explanatory style yang dikarakteristikkan dengan bentuk eksternal, tidak stabil, dan spesifik terhadap event yang buruk
Universitas Sumatera Utara
digambarkan sebagai seorang yang bersifat optimistik Buchanan Seligman, dalam Peterson Steen, 2002.
Martin Seligman mendefinisikan bahwa orang yang optimis cenderung percaya bahwa kegagalan hanya bersifat sementara serta terjadi pada satu kasus
tertentu saja. Ketika berhadapan dengan situasi yang buruk, maka orang yang optimis akan menerimanya sebagai suatu tantangan dan akan lebih berusaha lagi.
Sedangkan orang yang pesimis adalah orang yang cenderung percaya bahwa hal buruk yang terjadi akan berlangsung lama, merusak semua yang telah dimiliki,
dan hal buruk tersebut terjadi akibat kesalahan mereka sendiri Seligman, 2006. Berdasarkan pada pandangan Seligman, maka orang yang optimis dalam
menerima diagnosa kanker akan percaya bahwa penyakit kanker yang dideritanya disebabkan faktor di luar dirinya. Hal ini dapat dilihat pada dimensi
personalization, yang mana individu yang optimis akan memandang kejadian buruk yang terjadi padanya adalah karena faktor eksternal, sedangkan orang yang
pesimis cenderung akan menyalahkan dirinya sendiri. Demikian juga dalam menghadapi diagnosa kanker, orang yang optimis cenderung percaya bahwa
penyakit tersebut pasti dapat disembuhkan. Hal ini dapat dilihat pada dimensi permanence, dimana orang yang optimis akan memandang kejadian buruk yang
dialaminya hanya bersifat sementara, sedangkan orang yang pesimis akan cenderung menyerah dan putus asa. Selain itu, orang yang optimis juga cenderung
percaya bahwa penyakit kanker tidak akan merusak atau mengganggu aspek kehidupan lainnya. Hal ini dapat dilihat pada dimensi pervasiveness, dimana
orang yang optimis dalam menghadapi kejadian buruk akan terus berjuang dan
Universitas Sumatera Utara
berusaha pada aspek lain, sedangkan orang yang pesimis akan menyerah dalam segala hal.
Universitas Sumatera Utara
PARADIGMA BERPIKIR
Penyakit Kronis
a.l: kanker
“kanker adalah penyakit yang hopeless
dan mematikan”
Dijelaskan dengan teori explanatory style
Optimis Pesimis
Bagaimana gambaran explanatory style? “kanker masih
dapat disembuhkan”
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan unsur yang paling pentng dalam penelitian ilmiah karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah
penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menggambarkan bentuk explanatory style yang ditunjukkan oleh individu dalam menghadapi penyakit kanker.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah explanatory style pada individu dalam menghadapi penyakit kanker.
B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Explanatory style adalah cara yang digunakan untuk menjelaskan dan memaknai setiap kejadian yang dialami, baik kejadian yang positif maupun
negatif. Explanatory style dapat diukur dengan 3 dimensi menurut teori Martin Seligman, Lyn Abramson, dan John Teasdale 1978. Adapun dimensi
explanatory style antara lain: 1. Permanence
Permanence merupakan cara yang digunakan individu untuk menjelaskan kekonsistenan kejadian yang dialami, apakah kejadian yang dialami akan terus
Universitas Sumatera Utara