Tahap selanjutnya untuk mengelompokkan subjek berdasarkan setiap dimensi secara empirik, maka akan dilakukan perhitungan terhadap standard error of
measurement standar eror pengukuran yang ditunjukkan dengan rumusan berikut ini.
n
e
σ σ
=
dimana:
e
σ
= standar eror dalam pengukuran
σ
= standar deviasi skor
n
= jumlah subjek
1. Gambaran explanatory style berdasarkan dimensi permanence
Dimensi permanence dalam alat ukur explanatory style terdiri dari 3 aitem dengan rentang nilai 0-3. Rentang nilai tersebut akan menghasilkan kemungkinan
nilai terendah adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 9. Nilai ini selanjutnya dapat digunakan untuk menghitung nilai mean dan standar deviasi yang disajikan dalam
tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Skor Hipotetik untuk Dimensi Permanence
Nilai Minimum Nilai Maksimum
Mean Standar Deviasi
9 4.5
1.5
Dari penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan alat ukur explanatory style, nilai terendah yang diperoleh adalah 0 dan nilai tertinggi adalah
9. Perhitungan nilai mean dan standar deviasi secara empirik disajikan dalam tabel 6 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Skor Empirik untuk Dimensi Permanence
Nilai Minimum Nilai Maksimum
Mean Standar Deviasi
9 4.31
2.584
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa nilai mean hipotetik yang diperoleh adalah sebesar 4.5 dengan standar deviasi 1.5. Sedangkan pada tabel 6 terlihat
bahwa nilai mean empirik yang diperoleh adalah sebesar 4.31 dengan standar deviasi 2.565. Hasil perhitungan nilai mean tersebut menunjukkan bahwa mean
empirik lebih kecil dibandingkan dengan mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa explanatory style pada responden penelitian untuk dimensi permanence berada di
bawah rata-rata dari explanatory style pada umumnya. Dengan kata lain, subjek memiliki kecenderungan tidak stabil untuk dimensi permanence.
Untuk dapat mengelompokkan subjek secara empirik, maka perlu ditentukan terlebih dahulu nilai standar eror dalam pengukuran. Dari rumusan
yang telah dipaparkan sebelumnya, maka nilai standar eror pengukuran yang diperoleh untuk dimensi permanence adalah sebesar 0.328. Dengan nilai mean
sebesar 4.31, maka batas skor untuk kategori stabil dimulai dari skor 4.31 + 0.328 = 4.638, dibulatkan menjadi 5. Sedangkan batas skor untuk kategori tidak stabil
dimulai dari skor 4.31 – 0.328 = 3.982, dibulatkan menjadi 3. Kriteria kategorisasi skor explanatory style berdasarkan dimensi
permanence dapat dilihat pada tabel 7 dan grafik 12 berikut ini. Tabel 7. Kriteria Kategorisasi Skor Explanatory Style pada Penderita Kanker
untuk Dimensi Permanence
Kriteria Kategorisasi Kategori
Jumlah N Persentase
X ≥ 5
Stabil 30
48.39 3 X 5
Tidak Terkategori 1
1.61 X
≤ 3 Tidak Stabil
31 50
Universitas Sumatera Utara
10 20
30 40
Dimensi Permanence
Grafik 12. Explanatory Style pada Penderita Kanker untuk Dimensi Permanence
Stabil Tidak
Terkategori Tidak Stabil
Dari tabel 7 dan grafik 12 dapat dilihat bahwa subjek yang termasuk dalam kategori stabil ada sebanyak 30 orang 48.39, subjek yang termasuk dalam
kategori tidak stabil ada sebanyak 31 orang 50, dan subjek yang tidak terkategori ada sebanyak 1 orang 1.61. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa secara empirik, kebanyakan subjek berada dalam kategori tidak stabil.
2. Gambaran explanatory style berdasarkan dimensi pervasiveness