10 20
30 40
Dimensi Permanence
Grafik 12. Explanatory Style pada Penderita Kanker untuk Dimensi Permanence
Stabil Tidak
Terkategori Tidak Stabil
Dari tabel 7 dan grafik 12 dapat dilihat bahwa subjek yang termasuk dalam kategori stabil ada sebanyak 30 orang 48.39, subjek yang termasuk dalam
kategori tidak stabil ada sebanyak 31 orang 50, dan subjek yang tidak terkategori ada sebanyak 1 orang 1.61. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa secara empirik, kebanyakan subjek berada dalam kategori tidak stabil.
2. Gambaran explanatory style berdasarkan dimensi pervasiveness
Dimensi pervasiveness dalam alat ukur explanatory style terdiri dari 3 aitem dengan rentang nilai 0-3. Rentang nilai tersebut akan menghasilkan
kemungkinan nilai terendah adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 9. Nilai ini dapat digunakan untuk menghitung nilai mean dan standar deviasi yang disajikan dalam
tabel 8 berikut ini. Tabel 8. Skor Hipotetik untuk Dimensi Pervasiveness
Nilai Minimum Nilai Maksimum
Mean Standar Deviasi
9 4.5
1.5
Universitas Sumatera Utara
Dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur explanatory style, dapat dilihat bahwa nilai terendah yang diperoleh adalah 0 dan
nilai tertinggi adalah 9. Dengan demikian, perhitungan nilai mean dan standar deviasi secara empirik dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini.
Tabel 9. Skor Empirik untuk Dimensi Pervasiveness
Nilai Minimum Nilai Maksimum
Mean Standar Deviasi
9 5.50
2.527
Pada tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai mean hipotetik yang diperoleh adalah sebesar 4.5 dengan standar deviasi 1.5. Sedangkan pada tabel 9 dapat
dilihat bahwa nilai mean empirik yang diperoleh adalah sebesar 5.50 dengan standar deviasi 2.527. Hasil perhitungan nilai mean tersebut menunjukkan bahwa
mean empirik lebih besar dibandingkan dengan mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa explanatory style yang ditunjukkan responden penelitian untuk dimensi
pervasiveness berada di atas rata-rata dari explanatory style pada umumnya. Dengan kata lain, subjek dalam penelitian ini memiliki kecenderungan global
untuk dimensi pervasiveness. Untuk dapat mengelompokkan subjek secara empirik berdasarkan dimensi
pervasiveness, maka perlu ditentukan terlebih dahulu nilai standar eror dalam pengukuran. Nilai standar eror pengukuran yang diperoleh untuk dimensi
pervasiveness adalah sebesar 0.321. Dengan nilai mean 5.50, maka batas skor untuk kategori global dimulai dari skor 5.50 + 0.321 = 5.821, dibulatkan menjadi
6. Sedangkan batas skor untuk kategori spesifik dimulai dari skor 5.50 – 0.321 = 5.179, dibulatkan menjadi 5.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria kategorisasi skor explanatory style untuk dimensi pervasiveness dapat dilihat pada tabel 10 dan grafik 13 berikut ini.
Tabel 10. Kriteria Kategorisasi Skor Explanatory Style pada Penderita Kanker untuk Dimensi Pervasiveness
Kriteria Kategorisasi Kategori
Jumlah N Persentase
X ≥ 6
Global 35
56.45 5 X 6
Tidak Terkategori X
≤ 5 Spesifik
27 43.55
10 20
30 40
Dimensi Pervasiveness
Grafik 13. Explanatory Style pada Penderita Kanker untuk Dimensi Pervasiveness
Global Tidak
Terkategori Spesifik
Dari tabel 10 dan grafik 13 dapat dilihat bahwa subjek yang termasuk dalam kategori global ada sebanyak 35 orang 56.45, subjek yang termasuk
dalam kategori spesifik ada sebanyak 27 orang 43.55, dan subjek yang tidak terkategori ada sebanyak 0 orang 0. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa secara empirik, kebanyakan subjek berada pada kategori global.
3. Gambaran explanatory style berdasarkan dimensi personalization