akan berpikir bahwa mereka itu tidak berharga, tidak mempunyai talenta, dan tidak disukai Seligman, 2006.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Explanatory Style
Adapun faktor-faktor yang berkaitan dengan explanatory style dalam Peterson Steen, 2002, antara lain:
a. Genetik Explanatory style dipengaruhi oleh faktor genetik. Schulman, Keith, dan
Seligman 1993 mengemukakan bahwa faktor gen secara tidak langsung dapat mempengaruhi explanatory style pada anak kembar monozigot. Gen akan
mempengaruhi atribut seperti intelijensi dan penampilan fisik, yang mana dapat mengarah pada hasil yang lebih positif dalam lingkungannya dan membentuk
explanatory style yang optimis.
b. Orang tua Explanatory style pada anak dapat dipengaruhi oleh orang tua melalui
proses modeling yang sederhana. Anak-anak cenderung meniru orang-orang yang mereka anggap sebagai pribadi yang powerful dan juga kompeten, dimana dalam
hal ini adalah orang tua Bandura, 1997. Anak-anak akan menyesuaikan diri dengan cara bagaimana orang tuanya menafsirkan dunia, dan kemudian mereka
cenderung memaknai kehidupannya dengan cara yang hampir sama. Vanden Belt dan Peterson 1991 menemukan bahwa bagaimana orang tua menjelaskan
Universitas Sumatera Utara
kejadian yang melibatkan anaknya, akan memberikan implikasi terhadap prestasi anak dan penyesuaian diri di dalam kelas.
Pengaruh orang tua secara tidak langsung juga dapat dilihat dari apakah lingkungan yang dibentuk orang tua terhadap anaknya cukup aman dan koheren.
Anak yang berasal dari keluarga yang bahagia dan suportif akan mengembangkan explanatory style yang optimis Franz, McClelland, Weinberger, Peterson,
1994. Perez-Bouchard, Johnson, dan Ahrens 1993 menemukan bahwa anak usia 8 hingga 14 tahun yang memiliki orang tua dengan masalah penyalahgunaan obat-
obatan akan mengembangkan explanatory style yang pesimis.
c. Guru Komentar dan feedback yang diberikan guru mengenai perfomansi anak
akan mempengaruhi atribusi anak terhadap kesuksesan dan kegagalan mereka di dalam kelas. Terlepas dari apakah feedback yang diberikan positif atau negatif,
cara bagaimana guru menjelaskan mengenai performansi anak akan mempengaruhi dan memberikan dampak kritis terhadap pengembangan
explanatory style anak Dweck, 1999. Mueller dan Dweck 1998 menemukan bahwa anak yang dipuji karena intelijensi mereka akan lebih menunjukkan
karakteristik helpless dalam merespon kegagalan dibandingkan dengan anak yang dipuji atas usaha mereka.
Universitas Sumatera Utara
d. Trauma Trauma juga mempengaruhi explanatory style pada anak. Bunce, Larsen,
dan Peterson 1995 menemukan bahwa orang dewasa yang pernah mengalami trauma tertentu pada masa kanak-kanak atau remaja seperti kematian orang tua,
pemerkosaan, incest akan mengembangkan explanatory style yang pesimis dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai pengalaman trauma.
Perceraian orang tua juga dapat membawa anak pada risiko besar untuk mengembangkan explanatory style yang pesimis Seligman, 1990. Selain itu,
Cerezo dan Frias 1994 juga menemukan bahwa anak usia 8 hingga 13 tahun yang pernah di-abuse oleh orang tuanya akan mengembangkan explanatory style
yang pesimis. Karena anak sering mendapat hukuman, anak akan belajar bahwa tidak ada cara untuk melindungi dirinya.
B. PENYAKIT KANKER 1. Definisi Kanker